Anda di halaman 1dari 12

POLA HUBUNGAN KERJA PERAWAT

DALAM PELAKSANAAN PRAKTIK


PROFESIONAL

Achmad Fathi, S.Kep, Ns, MNS

Outline
Hubungan kerja perawat dengan
pasien/klien
2. Hubungan kerja perawat dengan
perawat/sejawat
3. Hubungan kerja perawat dengan
profesi lain yang terkait
4. Hubungan kerja perawat dengan
institusi tempat perawat bekerja
1.

Hubungan kerja perawat


dengan pasien/klien
Dasar

hubungan antara perawat


dan pasien/klien adalah
hubungan yang saling
menguntungkan / mutual
humanity

Perawat

mempunyai hak dan


kewajiban untuk melaksanakan
asuhan keperawatan seoptimal
mungkin dengan pendekatan bio,

Hubungan yang baik antara perawat


dengan pasien/klien akan terjadi bila:

Terdapat rasa saling percaya


2. Perawat memahami hak-hak
pasien dan harus melindungi hak
tersebut, termasuk hak untuk
menjaga privasi klien.
3. Perawat harus sensitif terhadap
perubahan-perubahan yang
berisiko terjadi pada pasien
karena penyakit yang
dideritanya.
1.

Hubungan yang baik antara perawat


dengan pasien/klien akan terjadi bila:
4. Perawat memahami keberadaan
pasien/klien, sehingga bersifat sabar dan
tetap memperhatikan pertimbangan etis
dan moral.
5. Bertanggung jawab dan bertanggung
gugat atas segala risiko yang mungkin
timbul selama pasien dalam rawatannya.
6. Perawat berusaha untuk menghindari
konflik antara nilai-nilai pribadinya dengan
nilai-nilai pribadi pasien dengan cara
membina hubungan baik dengan semua
pihak.

Hubungan kerja perawat dengan perawat/sejawat

Bekerja

sama untuk
meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan
Sesama perawat harus dapat
saling menghargai dan tenggang
rasa yang tinggi agar tidak
terjebak dalam sikap saling
curiga dan benci.
Sikap memupuk rasa
persaudaraan dengan silih asuh,

silih asuh, silih asih, silih


asah
Silih

asuh: saling membimbing, menasihati,


menghormati, dan mengingatkan bila sejawat
melakukan kesalahan atau kekeliruan.

Silih

asih: saling menghargai satu sama lain,


saling kasih mengasihi sebagai sesama anggota
profesi, saling bertenggang rasa dan bertoleransi
yang tinggisehingga tidak terpengaruh oleh
hasutan yang dapat membuat sikap saling curiga
dan benci.

Silih

asah: perawat yang merasa lebih


pandai/tahu dalam ilmu pengetahuan tertentu,
dapat membagi ilmu kepada sesama perawat
tanpa pamrih.

Hubungan kerja perawat dengan profesi lain yang terkait

Dalam

melaksanakan tugasnya, perawat


tidak dapat bekerja tanpa berkolaborasi
dengan profesi lain (dokter, ahli gizi, tenaga
laboratorium, fisioterapi, dsb.)
Dalam menjalankan tugasnya setiap profesi
dituntut untuk mempertahankan kode
etiknya masing-masing.
Bila setiap profesi telah dapat saling
menghargai, maka hubungan kerja sama
akan dapat terjalin dengan baik, walaupun
pelaksanaannya dapat terjadi konflik-konflik
etik.

Hubungan kerja perawat dengan institusi tempat perawat bekerja

Konflik

nilai antara perawat dan


institusi tempat perawat bekerja
akan mengakibatkan:
1. buruknya komunikasi antara
perawat sebagai pekerja dengan
institusi selaku pemberi
kebijakan.
2. tumbuhnya sifat masa bodoh
terhadap tugas yang merupakan
tanggung jawabnya.

Agar terbina hubungan kerja yang baik


antara perawat dan institusi tempat bekerja:

1.

2.
3.

Perlu ditanamkan dalam diri perawat


bahwa bekerja itu tidak sekadar
mencari materi, tapi juga menuntut
keikhlasan.
Bekerja juga merupakan ibadah.
Tidak semua keinginan individu
perawat akan pekerjaan dan tugasnya
dapat terealisasi dengan baik sesuai
dengan nilai-nilai yang ia miliki.

Agar terbina hubungan kerja yang baik


antara perawat dan institusi tempat bekerja:

4. Upayakan untuk memperkecil terjadinya


konflik nilai dalam melaksanakan tugas
keperawatan dengan menyesuaikan
situasi dan kondisi tempat bekerja.
5. Menjalin kerjasama dengan baik dan
dapat memberikan kepercayaan kepada
pemberi kebijakan bahwa tugas dan
tanggung jawab keperawatan selalu
mengalami perubahan sesuai iptek.

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai