Anda di halaman 1dari 20

KOMUNIKASI EFEKTIF HUBUNGAN

INTERPERSONAL PERAWAT
ANESTESI DENGAN TENAGA
KESEHATAN LAINNYA
KELOMPOK 5
NAMA ANGGOTA KELOMPOK
1. Putri Khairiza Febriana Rosadi (1914320094)
2. Putu Ayu Karisma (1914320095)
3. Putu Ayu Pratami (1914320096)
4. Rahma Setyawati Inna Putri (1914320097)
5. Raodatul Jannah (1914320098)
6. Ray Rex Pratama Lumenta (1914320099)
7. Rian Fitrah Fadhilah (1914320100)
8. Ryan Ananta Fahrezy Tarigan (1914320101)
9. Sapriani Susilawati (1914320102)
10. Sesilia Ines Lete Boro (1914320103)
PENGERTIAN KOMUNIKASI
◦ Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku dan memungkinkan individu untuk
berhubungan dengan orang lain dan dunia sekitarnya. Nursalam (2007) menyatakan, komunikasi juga
merupakan suatu seni untuk dapat menyusun dan menghantarkan suatu pesan dengan cara yang mudah
sehingga orang lain dapat mengerti dan menerima maksud dan tujuan pemberi pesan.
Komunikasi Efektif
◦ Komunikasi efektif adalah pertukaran informasi, ide, perasaan yang
menghasilkan perubahan sikap sehingga terjalin sebuah hubungan baik antara
pemberi pesan dan penerima pesan.
Komunikasi Interpersonal

◦ Komunikasi Interpersonal merupakan komunikasi yang berlangsung diantara dua orang baik secara face
to face maupun menggunakan media.
◦ Komunikasi interpersonal juga disebut dengan komunikasi diadik

Komunikasi interpersonal adalah interaksi yang terjadi antara sedikitnya dua orang atau dalam kelompok
kecil, terutama dalam keperawatan. Komunikasi interpersonal yang sehat memungkinkan penyelesaian
masalah, berbagai ide, pengambilan keputusan, dan pertumbuhan personal.
KOMUNIKASI ANTARA PERAWAT
DENGAN PERAWAT LAINNYA
◦ KOLABORASI
Dalam Melaksanakan Tugasnya, Perawat Tidak dapat bekerja tanpa berkolaborasi dengan profesi lain
untuk itu dibutuhkan Kolaborasi antar sesama petugas kesehatan.
Kolaborasi adalah hubungan kerja diantara tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada
pasien/klien adalah dalam melakukan diskusi tentang diagnosa,melakukan kerjasama dalam asuhan
kesehatan,saling berkonsultasi atau komunikasi serta masing-masing bertanggung jawab pada
pekerjaannya.
Setiap profesi Tersebut mempunyai tanggung jawab terhadap kesehatan pasien namun tetap memiliki visi
yang sama yakni terwujudnya pelayanan kesehatan yang prima, hanya pelaksanaannya saja yang berbeda
disesuaikan dengan profesinya Masing-masing.
KOMUNIKASI DALAM
KOLABORASI
◦ Agar kolaborasi dapat berjalan dengan baik dan pelayanan kesehatan masyarakat dapat meningkat perlu
adanya komunikasi yang baik antar sesama tenaga kesehatan, rasa salig percaya dengan profesi
tenaga kesehatan lainnya, menghargai profesi lain dalam pengambilan keputusan bersama (Dalam
Kolaborasi)

◦ Tidak ada kelompok yang dapat menyatakan lebih berkuasa di atas yang lainnya.

◦ Masing-masing profesi memiliki profesional yang berbeda sehingga ketika di gabungkan dapat menjadi
kekuatan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
HUBUNGAN KOMUNIKASI ANTARA
PERAWAT DENGAN PERAWAT LAINNYA
Dalam memberikan pelayanan keperawatan pada klien komunikasi antar tenaga kesehatan terutama sesama
perawat sangatlah penting. Kesinambungan informasi tentang klien dan rencana tindakan yang telah,
sedang dan akan dilakukan perawat dapat tersampaikan apabila hubungan atau komunikasi antar perawat
berjalan dengan baik.
Hubungan
Profesional
Keperawatan

Hubungan Hubungan Hubungan


Struktural Profesional Interpersonal
Hubungan Struktural
Hubungan sturktural merupakan hubungan yang terjadi berdasarkan jabatan atau struktur masing-
masing perawat dalam menjalankan tugas berdasarkan wewenang dan tanggungjawabnya dalam
memberikan pelayanan keperawatan. Laporan perawat pelaksana tentang kondisi klien kepada perawat
primer, laporan perawat primer atau ketua tim kepada kepala ruang tentang perkembangan kondisi klien,
dan supervisi yang dilakukan kepala ruang kepada perawat pelaksana merupakan contoh hubungan
struktural.
Hubungan Profesional
◦ Seseorang yang Profesional adalah seseorang yang menjalankan profesinya secara benar dan
melakukannya menurut etika dan garis-garis profesionalisme yang berlaku pada profesinnya Tersebut.
◦ Hubungan profesional antara perawat dengan perawat merupakan hubungan yang terjadi karena
adanya hubungan kerja dan tanggung jawab yang sama dalam memberikan pelayanan keperawatan.

Unttuk Menjadi profesional, seseorang yang melakukan pekrjaan Baik Perawat maupun Petugas Tenaga
kesehatan lainnya dituntut untuk Memiliki Beberapa sifat seperti berikut Ini :
Memiliki komitmen Tinggi.
Tanggung Jawab
Berpikir Sistematis
Ilmu Pengetahuan (Penguasaan Materi)
Hubungan Interpersonal
◦ Hubungan interpersonal perawat dengan perawat merupakan hubungan yang lazim dan terjadi secara
alamiah. Umumnya, isi komunikasi dalam hubungan ini adalah hal- hal yang tidak terkait dengan
pekerjaan dan tidak membawa pengaruh dalam pelaksanaan tugas dan wewenangnya.
Komponen Dalam Membina hubungan yang baik
antar sesama Perawat dan tenaga kesehatan lainnya:
◦ Dalam membina hubungan tersebut, sesama perawat harus terdapat rasa saling menghargai dan tenggang
rasa yang tinggi agar tidak terjebak dalam sikap saling curiga dan benci. Tunjukkan selalu sikap
memupuk rasa persaudaraan dengan silih asuh, silih asih, silih asah :
◦ Silih asuh dimaksudkan bahwa sesama perawat dapat saling membimbing, manasihati, menghormati, dan
mengingatkan bila sejawat melakukan kesalahan atau kekeliruan.
◦ Silih asih dimaksudkan bahwa setiap perawat dalam menjalankan tugasnya dapat saling menghargai satu
sama lain, saling kasih mengasihi sebagai anggota profesi, saling bertenggang rasa dan bertoleransi yang
tinggi sehingga tidak terpengaruh oleh hasutan yang dapat membuat sikap saling curiga dan benci.
◦ Silih asah dimaksudkan bahwa perawat yang merasa lebih pandai aau tahu dalam hal ilmu pengetahuan,
dapat membagi ilmu yang dimilikinya kepada rekan sesama perawat tanpa pamrih.
Gangguan komunikasi antar perawat
Misskomunikasi ->Kesalahan pemberian asuhan -> kerugian pada pasien dan perawat -> rasa malu ->
pemberian asuhan terhenti
Cara mengatasi hal tersebut adalah :
◦ Pesesuaian pemahaman tentang tujuan perawatan yang akan dilakukan dan
pemahamantentang masing masing tugas anggota tim keperawatan.
◦ Pendelegasian wewenang.
◦ Kesediaan untuk menerima umpan balik antar anggota tim keperawatan.
◦ Terciptanya rasa solidaritas kelompok.
◦ Terciptanya iklim kerja yang kondusif dalam tim.
 TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai