Anda di halaman 1dari 25

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

PADA ORANG DEWASA

DWINING H
PENDAHULUAN
Orang dewasa sudah mempunyai sikap-sikap tertentu, pengetahuan
tertentu yang menetap.
Pengetahuan yang selama ini dianggapnya benar dan bermanfaat
belum tentu mudah digantikan dengan pengetahuan baru jika
kebetulan tidak sejalan dengan yang lama
Orang dewasa mau belajar bila perilakunya selama ini tidak dapat
memberikan kepuasan dan menginginkan perilaku lain dimasa yang
akan datang
Tujuan Pembelajaran
Diharapkan mahasiswa mampu memahami komunikasi
terapeutik dan strategi pelaksanaan tindakan keperawatan
pada klien dewasa serta dapat menerapkan komunikasi
terapeutik pada klien dewasa.
Kompetensi Khusus
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan peserta didik mampu:
1. Menjelaskan prinsip komunikasi terapeutik pada klien dewasa
2. Menjelaskan model komunikasi terapeutik pada klien dewasa
3. Menjelaskan teknik komunikasi terapeutik pada klien dewasa
4. Memahami strategi pelaksanaan tindakan keperawatan pada klien dewasa
5. Menerapkan komunikasi terapeutik pada klien dewasa
Komunikasi
Menurut Para Ahli :
Komunikasi merupakan proses pemindahan dan pertukaran pesan, dimana pesan ini dapat
berbentuk fakta, gagasan, perasaan, data atau informasi dari seseorang kepada orang lain.
Proses ini dilakukan dengan tujuan untuk mempengaruhi dan/ atau mengubah informasi yang
dimiliki serta tingkah laku orang yang menerima pesan tersebut. (Achmad S. Ruky).
Komunikasi merupakan proses yang dinamis. Proses ini secara konstan berubah sesuai dengan
situasi yang berlaku. (Anderson)
Komunikasi menurut Anwar Arifin merupakan sebuah konsep multi makna. Dalam makna sosial,
komunikasi merupakan proses sosial yang berkaitan dengan kegiatan manusia dan kaitannya
dengan pesan dan prilaku. (Anwar Arifin)
Atep Aditya Barata mendefinisikan komunikasi sebagai proses pengiriman dan penerimaan
pesan, berita, atau informasi yang terjadi diantara dua orang atau lebih. Proses ini dilakukan
secara efektif agar pesan yang disampaikan dapat dipahami oleh penerimanya (Atep Aditya
Barata).
Komunikasi Terapeutik Menurut Para Ahli
Northouse (1998): Komunikasi terapeutik adalah kemampuan perawat dalam membantu klien
untuk dapat beradaptasi dengan stress yang dialaminya. Serta mengatasi gangguan psikologis,
dan belajar untuk berhubungan baik dengan orang lain. (baca: Teori Semiotika Ferdinand De
Saussure)
Stuart G.W (1998): komunikasi terapeutik merupakan hubungan interpersonal antara perawat
dan pasiennya. Dimana dalam hubungan ini, perawat dan klien bersama-sama belajar untuk
memperbaiki pengalaman emosional klien. (baca: Sistem Pers di Indonesia)
Sundeen (1990): hubungan terapeutik merupakan sebuah hubungan kerjasama. Hubungan ini
ditandai dengan tukar menukar perilaku, perasaan, pikiran dan pengalaman antara perawat dan
pasien untuk membina hubungan intim yang terapeutik. (Baca: Komunikasi Asertif)
Mahmud Machfoedz (2009): Komunikasi Terapeurik merupakan pengalaman interaktif antara
perawat dan pasien yang didapatkan secara bersama melalui komunikasi. Komunikasi disini
bertujuan untuk menyelesaikan masalah yang pasien hadapi. (baca: Jurnalistik Televisi)
Wahyu Purwaningsih dan Ina Karlina (2010): komunikasi terapeutik berfokus pada klien dalam
memenuhi kebutuhan klien, serta memiliki tujuan spesifik, dan batas waktu yang ditetapkan
bersama. Merupakan hubungan timbal balik saling berbagi perasaan yang berorientasi pada masa
sekarang.
Pengertian Komunikasi Terapeutik
Kemampuan Perawat Dalam berinteraksi dengan
klien/pasien sehingga kebutuhan klien/pasien dapat
terpenuhi baik kebutuhan psikologis, emosi dan
menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh pasien
Dewasa
Kedewasaan terletak pada sikap atau attitude, dan bukan pada umur. Seringkali kita berpikir, jika
usia yang menua merupakan tanda yang absah dari sebuah kedewasaan. Tetapi ternyata tidak.
Usia bukanlah faktor penentu dari sebuah kedewasaan. Kedewasaan adalah sebuah bentuk sifat.
Dewasa berarti memiliki sifat dewasa dan bukan sifat anak-anak.
Ciri khas seorang anak adalah masih berorientasi pada kesenangannya sendiri tanpa
mengindahkan perasaan ataupun keberatan orang lain. Dapat dicontohkan ketika seorang anak
minta permen dan tidak mendapatkan, maka mereka akan menangis tanpa menghiraukan
nasehat kita mengenai buruknya pengaruh permen pada gigi.
Ciri lainnya dari seorang anak adalah kurangnya rasa tanggung jawab terhadap suatu tugas yang
sebenarnya menjadi kewajiban mereka. Karena orientasi mereka yang masih berpusat pada
"kesenangan aku,
KARAKTERISTIK KOMUNIKASI DG ORANG DEWASA

1. Komunikasi adalah sutu pengetahuan yang diinginkan oleh orang dewasa itu sendiri, maka
orang dewasa tidak diajari tetapi dimotivasikan untuk mencari pengetahuan yang lebih
muktahir.
2. Komunikasi adalah suatu proses emosional dan intelektual sekaligus, manusia punya perasaan
dan pikiran.
3. Komunikasi adalah hasil kerjasama antara manusia yang saling memberi dan menerima, akan
belajar banyak, karena pertukaran pengalaman, saling mengungkapkan reaksi dan tanggapannya
mengenai suatu masalah.
PRINSIP DASAR KOMUNIKASI THERAPEUTIK

1. Hubungan perawat dengan klien adalah hubungan terapeutik yang saling menguntungkan.
2. Prinsip yang sama dengan komunikasi interpersonal yaitu keterbukaan, empati, sifat
mendukung, sikap positif dan kesetaraan.
3. Kualitas hubungan perawat dan klien ditentukan oleh bagaimana perawat mendefinisikan
dirinya sebagai manusia
4. Perawat menggunakan dirinya dengan teknik pendekatan yang khusus untuk memberi
pengertian dan merubah prilaku klien.
5. Perawat harus menghargai keunikan klien.
6. Komunikasi yang dilakukan harus dapat menjaga harga diri.
PRINSIP YG HARUS DIPERHATIKAN

1. memiliki kesadaran yang tinggi


2. mampu melaksanakan klarifikasi nilai
3. mampumengeksplorasikan perasaan
4. mampu untuk menjadi model peran
5. motifasi altruistic
6. rasa tanggung jawab
7. Memegang etika
SYARAT PESAN YANG MUDAH DITERIMA

1. pesan yang harus direncanakan


2. pesan menggunakan bahasa yang dapat dimengerti oleh kedua
pihak
3. pesan harus menarik minat dan kebutuhan pribadi penerima
4. pesan harus berisi hal-hal yang dapat dipahami
5. pesan yang disampaikan tidak samar-samar
SUASANA KOMUNIKASI apa yang disampaikan itu benar adanya
Terbuka untuk mengungkapkan diri dan terbuka untuk mendengarkan
orang
Menerima hasil komunikasi dua arah
Menganggap mereka penting sehingga merasa dihargai
Senang ide, gagasan didengarkan lebih senang
Kalau ia lebih turut berfikir dan mengemukakan fikirannya
HORMAT MENGHORMATI SALING MENGHARGAI SALING PERCAYA
SALING TERBUKA
Model Komunikasi Pada Klien Dewasa
Untuk dapat berkomunikasi secara efektif dengan klien dewasa dapat diterapkan beberapa
model konsep komunikasi sebagai berikut:
a. Model Shanon & Weaver
Model Shanon & Weaver memperhatikan problem pada penyampaian pesan informasi
berdasarkan tingkat kecermatan.
Model ini dapat diterapkan pada konsep komunikasi antar pribadi. Faktor yang menguntungkan
dari implementasi model ini ialah pesan yang disampaikan dapat diterima langsung oleh pihak
penerima. Meskipun demikian, pada model ini pun terdapat kelemahan yang berupa hubungan
antara sumber dan penerima pesan tidak kasat mata. Karena itu klien dewasa lebih memilih
komunikasi secara langsung karena penerapan komunikasi melalui perantara dapat mengurangi
kejelasan pesan yang dikomunikasikan.
FOKUS KOMUNIKASI
1. TRANSAKSIONAL
2. KONTEKS
3. RELATIONSHIP
b. Model Komunikasi Leary
Model komunikasi Leary menekankan pengaruh hubungan interaksi di antara dua pihak yang
berkomunikasi. Model ini mengamati perilaku klien yang dipengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya.
Model komunikasi Leary diterapkan dalam bidang kesehatan berdasarkan keseimbangan informasi
yang terjadi dalam komunikasi antara profesional dan klien. Dalam pesan komunikasi pada model ini
ada dua dimensi yang perlu diperhatikan dalam penerapannya, yakni dimensi: penentu vs ditentukan,
dan suka vs tidak suka.
Dalam jangka waktu tertentu pasien diposisikan sebagai penerima pesan yang ditentukan dan harus
dipatuhi di bawah dominasi profesional kesehatan. Dalam komunikasi seharusnya terdapat
keseimbangan kepercayaan di antara pengirim dan penerima pesan.
Apabila model komunikasi ini diterapkan pada klien dewasa hanya dapat dilakukan pada kondisi
darurat untuk menyelamatkan hidup klien karena dalam kondisi darurat klien harus mentaati pesan
yang disampaikan oleh perawat/profesional kesehatan. Tetapi pada klien/pasien dalam kondisi kronik
model komunikasi ini tidak tepat untuk diterapkan karena klien dewasa mempunyai komitmen
berdasarkan sikap dan pengetahuannya yang tidak mudah dipengaruhi oleh perawat.
Pada kasus ini lebih tepat apabila diterapkan dimensi suka (hue) dalam kadar tertentu, sebatas untuk
sarana penyampaian pesan profesional. Model ini ditekankan pada pentingnya hubungan dalam
membantu klien pada pelayanan kesehatan secara langsung.
Model Interaksi King
Model interaksi King menekankan arti proses komunikasi antara perawat dan klien dengan
mengutamakan penerapan system perspektif untuk mengilustrasikan profesionalisme perawat
dalam memberikan bantuan kepada klien.
Model ini menekankan arti penting interaksi berkesinambungan di antara perawat dan klien
dalam pengambilan keputusan mengenai kondisi klien berdasarkan persepsi mereka terhadap
situasi.
Interaksi merupakan proses dinamis yang melibatkan hubungan timbal balik antara persepsi,
keputusan, dan tindakan perawat- klien.
Umpan balik pada model ini menunjuknya arti penting hubungan antara perawat dan klien.
Komunikasi berdasarkan model interaksi King lebih sesuai diterapkan pada klien dewasa karena
model ini mempertimbangkan faktor intrinsik-ekstrinsik klien dewasa yang bertujuan untuk
menjalin transaksi. Umpan balik yang terjadi bermanfaat untuk mengetahui hasil informasi yang
disampaikan diterima dengan baik oleh klien.
d. Model Komunikasi Kesehatan
Komunikasi ini difokuskan pada transaksi antara professional kesehatan- klien.
3 faktor utama dalam proses komunikasi kesehatan yaitu:
- Relationship,
- Transaksi, dan
- Konteks
Hubungan Relationship dikondisikan untuk hubungan interpersonal, bagaimana seorang professional dapat
meyakinkan orang tersebut.
Profesional kesehatan adalah seorang yang memiliki latar belakang pendidikan kesehatan, training dan
pengalaman dibidang kesehatan.
Klien adalah individu yang diberikan pelayanan. Orang lain penting untuk mendukung terjadinya interaksi
khususnya mendukung klien untuk mempertahankan kesehatan
Transaksi merupakan kesepakatan interaksi antara partisipan didalam proses kumunikasi tersebut.
Konteks yaitu komunikasi kesehatan yang memiliki topik utama tentang kesehatan klien dan biasanya
disesuaikan dengan tempat dan situasi.
Penerapannya Terhadap komunikasi klien Dewasa Model komunikasi ini juga dapat diterapkan pada klien
dewasa, karena professional kesehatan (perawat) memperhatikan karakterisitik dari klien yang akan
mempengaruhi interaksinya dengan orang lain.
Transaski yang dilakukan secara berkesinambungan, tidak statis dan umpan balik. Komunikasi ini juga tidak
melibatkan orang lain yang berpengaruh terhadap kesehatan klien. Konteks komunikasi disesuaikan
dengan tujuan, jenis pelayanan yang diberikan.
Dalam berkomunikasi dengan orang dewasa memerlukan suatu aturan tertentu seperti: sopan santun,
bahasa tertentu, melihat tingkat pendidikan, usia, factor, budaya, nilai yang dianut, faktor psikologi, dan
lain-lain sehingga perawat harus memperhatikan hal-hal tersebut agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Pada komunikasi pada orang dewasa diupayakan agar perawat menerima sebagaimana manusia
seutuhnya dan perawat harus dapat menerima setiap orang berbeda satu dengan yang lain.
Berdasarkan pada hal tertentu diatas, model konsep komunikasi yang tepat dan dapat diterapkan pada
klien dewasa adalah model komunikasi ini menunjukan hubungan relationship yang memperhatikan
karakteristik dari klien dan melibatkan pengirim dan penerima, serta adanya umpan balik untuk
mengevalusi tujuan komunikasi.
Komunikasi merupakan alat yang efektif untuk mempengaruhi tingkah laku manusia kearah
yang lebih baik sehingga perawat perlu untuk menguasai tehnik dan model konsep komunikasi
yang tepat untuk setiap karakteristik klien.
Orang dewasa memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan yang menetap dalam dirinya yang
sukar untuk dirubah dalam waktu singkat sehingga perlu model komunikasi yang tepat agar
tujuan dapat tercapai.
Model konsep komunikasi yang sesuai untuk klien dewasa adalah model interaksi king dan
model komunikasi kesehatan yang menekankan hubungan relationship yang saling member dan
menerima serta adanya feedback untuk mengevaluasi apakah imformasi yang disampaikan
sesuai dengan yang ingin dicapai.
Teknik Komunikasi Pada Klien Dewasa Dalam interkasi dengan klien/pasien hal-hal Yang Harus
Diperhatikan Saat Interaksi Dengan Pasien Dewasa :
Suasana saling menghormati
Untuk dapat berkomunikasi secara efektif dengan klien dewasa, lawan komunikasi
(perawat/tenaga kesehatan) harus dapat menghormati pendapat pribadinya. Klien dewasa akan
merasa lebih senang apabila ia diperbolehkan untuk menyampaikan pemikiran atau pendapat,
ide, dan sistem nilai yang dianutnya. Apabila hal-hal tersebut diabaikan akan menjadi kendala
bagi keberlangsungan komunikasi
Suasana saling percaya
Komunikasi dengan klien dewasa perlu memperhatikan rasa saling percaya akan kebenaran
informasi yang dikomunikasikan. Apabila hal ini dapat diwujudkan maka tujuan komunikasi akan
lebih mudah tercapai
Suasana saling terbuka
Keterbukaan untuk menerima hasil komunikasi dua arah, antara perawat atau tenaga kesehatan
dan klien dewasa akan memudahkan tercapainya tujuan komunikasi.
Strategi Pelaksanaan Tindakan
Keperawatan Pada Klien Dewasa
Komunikasi merupakan alat yang efektif untuk mempengaruhi tingkah laku manusia kearah yang
lebih baik sehingga perawat perlu untuk menguasai tehnik dan model konsep komunikasi yang
tepat untuk setiap karakteristik klien.
1. Orang dewasa memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan yang menetap dalam dirinya
yang sukar untuk dirubah dalam waktu singkat sehingga perlu model komunikasi yang tepat agar
tujuan dapat tercapai.
2. Model konsep komunikasi yang sesuai untuk klien dewasa adalah model interaksi king dan
model komunikasi kesehatan yang menekankan hubungan relationship yang saling memberi dan
menerima serta adanya feedback untuk mengevaluasi apakah imformasi yang disampaikan
sesuai dengan yang ingin dicapai.
PENGHAMBAT KOMUNIKASI
1. kemampuan pemahaman yang berbeda
2. pengamatan atau penafsiran yang berbeda karena pengalaman masa lalu
3. komunikasi satu arah
4. kepentingan yang berbeda
5. memberikan jaminan yang tidak mungkin
6. memberi tahu apa yang harus dilakukan kepada penderita
7. membicarakan hal-hal yang bersifat pribadi
8. menurut bukti, tantangan serta penjelasan dari pasien mengenai tindakan
9. menghentikan atau mengalihkan pembicaraan
10. memberikan kritik mengenai perasaan penderita
11. terlalu banyak bicara
Kesimpulan
1. Prinsip komunikasi pada klien dewasa adalah saling menghormati, saling percaya, dan saling
terbuka
2. Model komunikasi yang dapat diterapkan pada klien dewasa adalah model Shanon dan
Weaver, model komunikasi Leary, model interaksi king, dan model komunikasi kesehatan
SELAMAT BELAJAR
SEMOGA SUKSES
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai