Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Volume 16, Nomor 1, Oktober 2020 ISSN : 1858-3709

Optimasi Pemanfaatan Lahan Pada Proyek Pengembangan Perumahan


Dengan Metode Simpleks

Optimization of Land Use in Development Projects


using Simplex Method

Monika Natalia, Etri Suhelmidawati & Afrilia Handayani Yuzar


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang Kampus Limau Manis Padang 25163
Telp. 0751-72590 Fax. 0751-72576 Email : monikanatalia75@gmail.com, etri.sarins@gmail.com,
liayuzar@gmail.com

ABSTRACT

House is one of primary human needs. Realizing the importance of housing needs, developers take
advantage of these opportunities to provide recidential house. The main problem that often happens in housing
development is difficulty in determining proportion of the types of houses that will be built within the size of land
owned. To obtain the optimum amount of each type of house that will be built with the limits available, then set
up a model. The optimization calculate is using the simplex method. The constraints for housing development
consist of land area for each type of house with the total land area allocated for buildings is 16.116m2; The
time available to complete the building is 364 days; Cost budget allocated for the development is Rp.
80.000.000.000,00 and comparison of market demand for each house is 10:6:15:5. The analysis result showed
that the composition of optimum number of houses to be built are: 44 units of type 36A, 26 units of type 36B, 67
units of type 60 and 23 units of type 107 with maximum profit is Rp. 14.117.171.000,00.
Keywords : Linier Programing, Simplex Method, Optimization, House Development

PENDAHULUAN

Pertumbuhan jumlah penduduk produksi dan minat pasar. Developer


yang semakin hari semakin meningkat melakukan optimasi pemanfaatan lahan
menyebabkan kebutuhan atau permintaan agar kombinasi tipe rumah yang akan
rumah semakin tinggi sedangkan lahan dibangun sesuai dengan batasan-batasan
untuk membangun rumah semakin diatas dan menghasilkan keuntungan yang
berkurang. Menyadari pentingnya maksimum. Optimasi adalah suatu proses
kebutuhan rumah, developer untuk mencapai hasil yang ideal atau
(pengembang) memanfaatkan peluang optimal. Salah satu cara untuk melakukan
bisnis tersebut untuk menyediakan optimasi yaitu dengan menggunakan
perumahan sesuai dengan kebutuhan pasar. program linier.
Membeli rumah pada perumahan memiliki Program linier merupakan suatu
beberapa kelebihan dibandingkan teknik perencanaan yang menggunakan
membangun rumah sendiri diantaranya model matematika dengan tujuan
yaitu mendapatkan fasilitas umum menemukan kombinasi-
(penunjang) yang disediakan oleh kombinasi produk yang terbaik dalam
pengembang serta calon pembeli tidak menyusun alokasi sumber daya yang
perlu repot dengan prosedur perizinan dan terbatas guna mencapai tujuan yang
pembangunan rumah. digunakan secara optimal (Assauri,
Permasalahan yang sering dialami 1999:9). Teknik pemecahan program
oleh developer yaitu bagaimana linier memiliki 2 metode yaitu metode
mendapatkan kombinasi tipe rumah grafik dan metode simpleks. Metode grafik
dengan berbagai batasan yaitu hanya bisa memecahkan persamaan linier
mempertimbangkan luas lahan, budget dengan 2 variabel sedangkan metode

43
Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Volume 16, Nomor 1, Oktober 2020 ISSN : 1858-3709

simpleks dapat memecahkan persamaan perumahan yang dilakukan pemerintah


linier dengan 2 variabel atau lebih. dijalankan oleh perusahaan umum
Variabel yang dimaksud pada penelitian pembangunan perumahan nasional
ini yaitu 4 tipe rumah yaitu tipe 36A, 36B, (Perumnas) oleh BUMN.
tipe 60 dan tipe 107. Dalam membangun perumahan,
Lokasi tinjauan berada di Jalan rumah tidak bisa dibangun pada semua
Raya Kuranji Kecamatan Kuranji Kota luas total lahan yang dimiliki. Lahan pada
Padang. Terletak dibelakang MTsN 5 perumahan terbagi menjadi lahan efektif
Padang. Alasan pemilihan lokasi karena dan lahan non efektif. Lahan efektif
lokasi ini berada pada zona hijau (daearah merupakan luas total lahan perpetakan
aman tsunami) dan masih banyak lahan yang digunakan untuk kavling perumahan
kosong serta lingkungan yang masih asri. dan permukiman maupun fasilitas
lingkungan yang bersifat komersial dan
dapat dijual kepada pihak swasta maupun
perorangan. Lahan non efektif merupakan
luas total lahan perpetakan yang digunakan
untuk prasarana, sarana dan utilitas
lingkungan perumahan, termasuk fasilitas
umum dan fasilitas sosial yang bersifat non
komersial, yang sebagian dari lahan non
efektif tersebut, sesuai dengan ketentuan
yang berlaku, diserahkan
kepengelolaannya kepada pemerintah
daerah.
Gambar 1. Lokasi Tinjauan Berikut tabel komposisi lahan
efektif dan lahan non efektif berdasarkan
Penelitian ini bertujuan untuk peraturan menteri negara perumahan
menentukan kombinasi tipe rumah yang
rakyat No. 11/PERMEN/M/2008 tentang
akan dibangun sesuai dengan batasan-
batasan yang tersedia dan untuk pedoman keserasian kawasan perumahan
mengetahui berapa keuntungan maksimum dan permukiman.
yang dapat diperoleh setelah dilakukan Tabel 1. Komposisi Lahan Efektif dan Non
optimasi dengan menggunakan Metode Efektif
Simpleks. >100
≤25 25-100
Luas wilayah Ha
Ha Ha
Perumahan
Menurut undang-undang No. 1 Luas lahan efektif
70 % 60 % 55 %
tahun 2011 pasal 1 ayat 1 tentang paling banyak
perumahan dan kawasan permukiman Luas prasarana
“Perumahan adalah kumpulan rumah dan utilitas (jalan
25 % 30 % 30 %
sebagai bagian dari permukiman, baik dan saluran)
perkotaan maupun pedesaan, yang paling banyak
dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan Luas sarana
5% 10 % 15 %
utilitas umum sebagai hasil upaya paling kecil
pemenuhan rumah yang layak huni.” (Sumber: lampiran 8 peraturan menteri
Perumahan di Indonesia dibangun oleh negara perumahan rakyat No.
pemerintah dan swasta. Pembangunan 11/PERMEN /M/2008)

44
Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Volume 16, Nomor 1, Oktober 2020 ISSN : 1858-3709

Program Linier keputusan akan menyebabkan perusahaan


Program linier merupakan teknik salah dalam mengambil keputusan dan
aplikasi dari matematika yang solusi yang dicapai tidak optimal. Untuk
dikembangkan oleh George B. Dantzig itu diperlukan pemahaman yang baik
pada tahun 1947. Kata “linier” berarti tentang karakteristik problem riil yang
bahwa seluruh fungsi persamaan atau model program liniernya akan disusun.
pertidaksamaan matematis yang disajikan Variabel ini mewakili barang atau produk
dari permasalahan ini haruslah bersifat yang dihasilkan dengan menggunakan
linier atau terletak pada suatu garis lurus. sumber daya yang jumlahnya terbatas
Kata “program” merupakan sinonim untuk dalam sebuah proses produksi (Sudarsana,
model perencanaan. Jadi, program linier 2009).
mencakup perencanaan kegiatan‐kegiatan
untuk mencapai hasil yang optimal, yaitu 2) Fungsi Tujuan
suatu hasil yang mencerminkan Fungsi tujuan merupakan fungsi
tercapainya sasaran atau tujuan tertentu yang menggambarkan tujuan atau sasaran
yang paling baik. Definisi sederhana dari utama dalam permasalahan program linier
program linier adalah suatu cara/teknik yang berkaitan dengan pemanfaatan
aplikasi matematika untuk menyelesaikan sumber daya secara optimal untuk
persoalan pengalokasian sumber‐sumber memperoleh keuntungan maksimum atau
terbatas di antara beberapa aktivitas yang untuk penggunaan biaya minimum.
bertujuan untuk memaksimumkan
keuntungan atau meminimumkan biaya, 3) Fungsi Kendala/Pembatas
yang dibatasi oleh batasan‐batasan Fungsi kendala/pembatas
tertentu. Model pemrograman linier merupakan bentuk rumusan terhadap
memperlihatkan karakteristik umum kendala yang dihadapi dalam mencapai
seperti: tujuan. Kendala tersebut biasanya terkait
a. Fungsi tujuan untuk dioptimalkan keterbatasan sumber daya yang dimiliki di
(diminimumkan atau dalam mencapai tujuan yang telah
maksimumkan). dirumuskan diatas. Dengan ketersediaan
b. Kumpulan batasan-batasan sumber daya yang terbatas, perusahaan
(Constraints). diarahkan untuk dapat mencapai tujuan
c. Variabel-variabel keputusan untuk tersebut baik memaksimumkan
mengukur tingkat aktivitas. laba/keuntungan yang diperoleh atau
d. Semua hubungan batasan dan fungsi meminimumkan biaya produksi.
tujuan adalah linear.
Fungsi yang dibentuk dalam model Pembentukan Model Matematika
pemrograman linier terdiri dua macam  Variabel keputusan
fungsi yaitu fungsi tujuan (objective Variabel keputusan untuk
function) dan fungsi-fungsi kendala pemrograman linier pada permasalahan
(constraints function). Kedua fungsi ini dibentuk berdasarkan banyaknya tipe
tersebut merupakan fungsi yang menjadi rumah yang dibangun. Tipe rumah yang
model awal dari sebuah model dibangun dalam perumahan ini
pemrograman linier (Sudarsana, 2009). berjumlah empat tipe, sehingga jumlah
variabel keputusan yang digunakan
1) Variabel keputusan (decision variables) adalah empat variabel. Variabel
Variabel keputusan adalah variabel keputusan tersebut yaitu:
yang dapat menentukan x1 = Rumah Tipe 36A
keputusan‐keputusan yang akan dibuat x2 = Rumah Tipe 36B
dalam pencapaian solusi optimal. x3 = Rumah Tipe 60
Kesalahan dalam menentukan variabel
x4 = Rumah Tipe 107

45
Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Volume 16, Nomor 1, Oktober 2020 ISSN : 1858-3709

mengandung tanda ≤ maka untuk


 Fungsi tujuan persamaan tersebut ditambahkan slack
Memaksimalkan/meminimalkan variable (+xn+1) sedangkan yang
mengandung ≥ dikurangkan dengan
𝑛
surplus variable (-xn+1) (Supranto, 1983).
𝑍(𝑥1 , 𝑥2 … 𝑥𝑛 ) = 𝑐𝑗 𝑥𝑗
1 Persamaan (1) ditulis dalam bentuk
Z = c1x1 + c2x2 + c3x3 + …. + cnxn (1) implisit menjadi:
Keterangan:
Z = fungsi tujuan Z - c1x1 - c2x2 - c3x3 - …. - cnxn = 0 (4)
xj = jenis kegiatan (variabel keputusan) Dan persamaan (2) dibentuk dalam
cj = kontribusi masing-masing variabel persamaan standar simpleks menjadi:
terhadap tujuan
𝑎11𝑥1 + 𝑎12𝑥2 + 𝑎13𝑥3 + ⋯…+ 𝑎1𝑛𝑥𝑛 +
 Fungsi kendala xn+1 / - xn+1 = 𝑏1
𝑎21𝑥1 + 𝑎22𝑥2 + 𝑎23𝑥3 + ⋯…+ 𝑎2𝑛𝑥𝑛 +
𝑛
xn+2 / - xn+2 = 𝑏2
𝑎𝑖𝑗 𝑥𝑗 ( ≤
≥)𝑏𝑖
1 𝑎𝑚1𝑥1 + 𝑎𝑚2𝑥2 + 𝑎𝑚3𝑥3 + ⋯…+ 𝑎𝑚𝑛𝑥𝑛 + xn+m
/ - xn+m = 𝑏𝑚 (5)
𝑥 ≥ 0 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑖 = 1,2,3,…𝑚 𝑑𝑎𝑛 𝑗 = 1,2,3,…𝑛
a11x1 + a12 x 2 + a 13 x 3 + …+ a 1n𝑥𝑛 ≤ atau ≥
Tabel simpleks
b1
Merupakan tabel bantu yang
a21x1 + a22 x 2 + a 23 x 3 + …+ a 2n𝑥𝑛 ≤ atau ≥
b2 digunakan untuk melakukan pengulangan
….. (iterasi) sehingga diperoleh sebuah solusi
am1x1 + am2 x 2 + a m3 x 3 + …+ a mn𝑥𝑛 ≤ atau optimal dari permasalahan pemrograman
≥ bm (2) linier (Hillier dkk., 2001).
𝑥1, 𝑥2, 𝑥3 ,…., 𝑥𝑗 ≥ 0 (3)
Tabel 2. Tabel simpleks dalam simbol
Keterangan:

aij = Kebutuhan sumber daya i untuk


menghasilkan setiap unit kegiatan j
bi = Jumlah sumber daya i yang tersedia
m = Jumlah sumber daya yang tersedia
n = Jumlah kegiatan.

a, b dan c, disebut juga sebagai


parameter model

Metode Simpleks
Optimasi yang dilakukan dengan
Kolom kunci dan baris kunci
metode simpleks diawali dengan
Kolom kunci (pivot column)
pembentukan persamaan umum
merupakan kolom yang diperoleh dari
pemrograman linier ke dalam persamaan
baris Z dengan nilai negatif terbesar.
standar simpleks. Fungsi pembatas
Sedangkan baris kunci (pivot row)
sebelum dimasukkan dalam tabel
merupakan baris yang diperoleh dari
ditambahkan slack variable atau
indeks tiap-tiap baris dengan cara
dikurangkan surplus variable yang
membagi nilai-nilai pada kolom NK
merupakan variabel yang mewakili tingkat
dengan nilai yang sebaris pada kolom
kapasitas batasan. Persamaan batasan yang

46
Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Volume 16, Nomor 1, Oktober 2020 ISSN : 1858-3709

kunci (Sudarsana, 2009). Rumusan untuk


indeks yaitu: Pengumpulan Data
a) Data Primer
I=
NK
(6)  Kuesioner
Kc
Kuesioner dibuat untuk mengetahui
minat pasar terhadap 4 tipe rumah
Keterangan:
I = indeks yang akan dibangun.
NK = nilai kanan batasan  Wawancara
Kc = nilai kolom kunci Wawancara dilakukan untuk
mengetahui harga tanah
Baris kunci diambil dari baris yang b) Data Sekunder
mempunyai indeks positif dengan angka  Luas lahan
terkecil. Nilai yang masuk dalam kolom  Tipe rumah
kunci dan juga termasuk dalam baris kunci  Gambar dan Rencana Anggaran
disebut angka kunci (Suryani, 2006). Biaya (RAB) tiap tipe rumah
 Daftar Harga Satuan Pekerjaan
METODOLOGI Padang tahun anggaran 2019 edisi
triwulan IV
Tahapan Penelitian
Metode Analisa Data
Data dianalisis dan dioptimasi dengan
menggunakan pemrograman linier metode
simpleks. Langkah-langkah analisa data
yaitu:
a. Menentukan variabel keputusan
Variabel keputusan didapat dari jumlah
tipe rumah yang akan dibangun. Tipe
rumah yang akan dibangun, yaitu:
1. Tipe 36 A
2. Tipe 36 B
3. Tipe 60
4. Tipe 107
b. Menentukan fungsi tujuan
Fungsi tujuan yaitu fungsi yang menjadi
tujuan utama dari optimasi lahan, yaitu
untuk mendapatkan keuntungan paling
maksimum dari komposisi rumah yang
direncanakan.
c. Menentukan fungsi batasan
Fungsi batasan adalah kendala atau
keterbatasan yang dimiliki oleh sebuah
perusahaan. Pada optimasi lahan ini
batasan atau kendala yang dimiliki,
yaitu:
1. Batasan luas lahan
2. Batasan biaya produksi
Gambar 2. Tahapan Penelitian 3. Batasan waktu pengerjaan

47
Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Volume 16, Nomor 1, Oktober 2020 ISSN : 1858-3709

4. Batasan minat pasar x3 = Rumah Tipe 60


d. Membentuk data yang diperoleh ke x4 = Rumah Tipe 107
dalam model matematika pemrograman
linier. Fungsi Batasan (Constraints Function)
e. Membentuk model pemrograman linier Pada penelitian ini terdapat 4 fungsi
dalam persamaan standar simpleks. batasan, yaitu:
f. Membentuk tabel simpleks dari a. Batasan Luas Tanah
persamaan standar simpleks untuk Luas lahan yang tersedia untuk
melakukan optimasi.
mendirikan bangunan rumah yang
g. Melakukan proses metode simpleks
sampai solusi optimum ditemukan. terdiri dari 4 tipe adalah maksimum
h. Membuat kesimpulan dari hasil yang seluas 16.116 m2. Rincian kebutuhan
telah diperoleh. luas lahan untuk masing-masing tipe
rumah dapat dilihat pada Tabel 4.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 4. Luas tanah masing-masing tipe
Variabel Keputusan rumah
Tipe rumah yang dibangun terdiri dari 4
tipe, sehingga jumlah variabel keputusan Tipe Luas bangunan Luas tanah
yang digunakan adalah 4 variabel. Variabel rumah (m2) (m2)
keputusan tersebut yaitu: 36 A 36 72
x1 = Rumah Tipe 36A 36 B 36 72
60 60 143
x2 = Rumah Tipe 36B
107 107 63
x3 = Rumah Tipe 60
x4 = Rumah Tipe 107 Fungsi kendala dengan batasan luas
Fungsi Tujuan (Objective Function) lahan, yaitu:
Fungsi tujuan dari permasalahan x1 + 72 x2 + 143 x3 + 63 x4 ≤ 16.116 (8)
pembangunan Perumahan ini dapat
dibentuk dari data pada Tabel 3 berikut: b. Batasan biaya produksi
Jumlah dana yang tersedia untuk
Tabel 3. Data keuntungan masing-masing tipe pembangunan 4 tipe rumah maksimum
rumah
80 milyar rupiah. Seluruh dana tersebut
Harga Harga
Tipe Keuntungan akan dialokasikan untuk pembangunan
jual produksi
rumah (Jt. Rp.)
(Jt. Rp.) (Jt. Rp.) keempat tipe rumah pada perumahan
36 A 400 317,786 82,214 ini. Tabel 3 menyajikan data biaya
36 B 425 339,518 85,482 pembangunan masing-masing tipe
60 685 592,060 92,940
107 640 550,895 89,141
rumah.

Data pada Tabel 1 diatas dapat dibentuk Tabel 5. Biaya pembangunan rumah
kedalam fungsi tujuan yaitu:
Z= Tipe rumah Biaya produksi (Jt. Rp.)
36 A 317,786
82,214 x1 + 85,482 x2 + 92,940 x3 + 89,141
36 B 339,518
x4 (7)
60 592,060
Keterangan: 107 550,895
Z = Fungsi tujuan
x1 = Rumah Tipe 36A
x2 = Rumah Tipe 36B

48
Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Volume 16, Nomor 1, Oktober 2020 ISSN : 1858-3709

Fungsi kendala dengan batasan biaya


pembangunan (biaya produksi) Metode Simpleks
berdasarkan tabel diatas yaitu: Persamaan standar simpleks:
317,786 x1 + 339,518 x2 + 592,060 x3 Z – 82,214 x1 + 85,482 x2 + 92,940 x3 +
+ 550,859 x4 ≤ 80.000 (8) 89,141 x4 = 0
72 x1 + 72 x2 + 143 x3 + 63 x4 + x5 =
c. Batasan waktu pengerjaan 16.116
Pembangunan perumahan ini secara 317,786 x1 + 339,518 x2 + 592,060 x3 +
keseluruhan direncanakan akan 550,859 x4 + x6 = 60.000
dibangun dalam waktu 1 tahun kalender x1 + x2 + x3 + x4 + x7 = 364
atau 364 hari. Maka fungsi kendala 6x1 – 10x2 + x8 = 0
waktu yaitu: 15x2 – 6x3 + x9 = 0
x1 + x2 + x3 + x4 ≤ 364 (9) 3x3 – 15x4 + x10 = 0

d. Batasan Permintaan Pasar x1, x2, x3, x4 x5, x6, x7, x8, x9, x10 ≥ 0
Pengembangan terhadap perumahan
diharapkan sesuai dengan kebutuhan Keterangan:
masyarakat Kota Padang. Permintaan x5 : Slack variabel untuk batas lahan
rata-rata konsumen terhadap 4 tipe x6 : Slack variabel untuk batas biaya
rumah tersebut yaitu: x7 : Slack variabel untuk batas waktu
x1 : x2 : x3 : x4 = 10 : 6 : 15 : 5 (10) x8 : Surplus variabel untuk permintaan
pasar I
Fungsi kendala dengan batasan x9 : Surplus variabel untuk permintaan
permintaan pasar yaitu: pasar II
10
x1 ≥ x2 atau 6x1 – 10x2 ≥ 0 (11) x10: Surplus variabeel untuk permintaan
6
6
x2 ≥ 15 x3 atau 15x2 – 6x3 ≥ 0 (12) pasar III
15
x3 ≥ x4 atau 3x3 – 15x4 ≥ 0 (13) Hasil Perhitungan
5
Dari hasil perhitungan optimasi
Fungsi tujuan (objective function) menggunakan table simpleks didapat nilai-
dan fungsi kendala (constraints nilai sebagai berikut:
function) pada permasalahan x1 = 44.618
pengembangan perumahan yaitu: x2 = 26.771
 Fungsi tujuan (objective function) x3 = 66.927
Maksimum Z = 82,214 x1 + 85,482 x2
x4 = 22.309
+ 92,940 x3 + 89,141 x4
 Fungsi kendala (constraints function) Z = 25886.709
72 x1 + 72 x2 + 143 x3 + 63 x4 ≤ Hasil perhitungan diatas menghasilkan
16.116 nilai non-integer atau angka desimal,
317,786 x1 + 339,518 x2 + sehingga dilakukan perhitungan jumlah
592,060 x3 + 550,859 x4 ≤ tipe rumah yang memenuhi batasan-
80.000 batasan yang ada. Sehingga didapat
x1 + x2 + x3 + x4 ≤
kombinasi tipe rumah sebagai berikut :
364
6 x1 – 10 x2 ≥ 0
15 x2 – 6 x3 ≥ 0
3 x3 – 15 x4 ≥ 0
x1, x2, x3, x4 ≥ 0

49
Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Volume 16, Nomor 1, Oktober 2020 ISSN : 1858-3709

Tabel 5. Kombinasi tipe rumah dengan biaya [4] Peraturan Menteri no. 11 tahun 2008
optimum tentang Pedoman Keserasian Kawasan
Tipe Kombinasi Keuntungan Perumahan dan Permukiman.
rumah tipe rumah
36A 44 [5] Rafflesia, Ulfasari dan Fanani Haryo
36B 26 Rp. Widodo. 2014. Pemrograman Linier.
60 67 14.117.171.000 Badan Penerbitan Fakultas Pertanian
UNIB. Bengkulu.
107 23
[6] Undang-undang Republik Indonesia
no. 1 tahun 2011 tentang Perumahan
SIMPULAN
dan Kawasan Permukiman.
1. Komposisi tipe rumah optimum yang
[7] Widagdo, Joko. 2015. Optimasi
dapat dibangun pada pengembangan
Pemanfaatan Lahan Untuk
Perumahan ini yaitu Rumah Tipe 36A
Mendapatkan Keuntungan Maksimum
sebanyak 44 rumah, Rumah Tipe 36B
Studi Kasus Pada Perumahan
sebanyak 26 rumah, Rumah Tipe 60
Greenland di Desa Laban, Kecamatan
sebanyak 67 rumah dan Rumah Tipe
Menganti Kabupaten Gresik. Fakultas
107 sebanyak 23 rumah.
Teknik, Universitas 17 Agustus 1945,
2. Komposisi jumlah tipe rumah tersebut
Surabaya
dapat memberikan kontribusi
keuntungan maksimal sebesar Rp.
14.117.171.000.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Andoyo, Kulasi Niko. 2011. Optimasi


Jumlah Tipe Rumah Yang Dibangun
Dalam Proyek Pengembangan
Perumahan Bukit Mutiara Permai Di
Pekanbaru Dengan Linear
Programming. Fakultas Sains dan
Teknologi, Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim Riau, Pekanbaru.

[2] Kementerian PUPR, 2019, Kebutuhan


Perumahan di Indonesia Masih
Tinggi, https://ppdpp.id/menteri-pupr-
kebutuhan-perumahan-di-indonesia-
masih-tinggi/, diakses tanggal 23 Juni
2020.
[3] Miftah, Farid dkk. 2019. Optimasi
Keuntungan Maksimum Pada
Perumahan Cluster Espana Dan
Pesona Jepang Dengan Metode Linier
Programing di Proyek Metland
Cibitung, Jawa Barat. Fakultas
Teknik, Universitas Pakuan, Bogor.

50

Anda mungkin juga menyukai