Anda di halaman 1dari 26

UJIAN AKHIR SEMESTER

P E R A N CA N G A N A R S I T E K T U R
7
Rancangan Masterplan Sub Kawasan

DISUSUN OLEH :
Mohammad Rafi
Aditya
052001900070 - C1

DOSEN :
Dwi Rosnarti

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN


JURUSAN ARSITEKTUR
UNIVERSITAS TRISAKTI
2022
Konsep
Perancangan ini merupakan pengembangan dari Kawasan Berorientasi Transit atau Transit Oriented Development (TOD) yang berada di Intermoda BSD City, area ini dirancang
sebagai kawasan residensial campuran sehingga menjadi kawasan hunian dan komersil berupa apartemen mixed-use. Apartemen mixed use ini menjadi sebagian dari rancangan
kawasan masterplan yang nantinya akan dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat perkotaan akan hunian dan juga kebutuhan sandang pangan berupa komersil.
Bangunan ini dirancang di kawasan BSD CIty dan berbatasan langsung dengan stasiun KA Cisauk yang mengubungkan kawasan BSD City dengan Jakarta, Pasar Intermoda, dan
Universitas Atma Jaya sehingga menjadi lokasi tapak yang potensial untuk membangun sebuah kawasan hunian bagi pegawai kantoran, penghuni kawasan, maupun mahasiswa.
Konsep pengembangan kawasan ini menerapkan konsep Connectivity dan Walkablity yang dapat menjadikan Kawasan. Konsep pengembangan kawasan ini nantinya akan
menerapkan konsep Connectivity pada tapak bangunannya

Connectivity
Pada kawasan perancangan, konsep konektifitas merupakan
koneksi antar aktivitas disekitar kawasan dan aktivitas di
dalam tapak. Dalam menerapkan konsep konektivitas di
dalam Kawasan, bangunan terpisah yang ada di dalam
Kawasan akan dibuatkan skybridge yang berfungsi sebagai
penghubung antar bangunan terpisah yaitu bangunan
komersil dan hunian. Selain berfungsi sebagai penghubung,
skybridge ini juga dapat berfungsi sebagai area communal
yang merupakan pendukung dari aktivitas dan fungsi
bangunan

Untuk penerapan konektivitas di sekitar Kawasan dengan


sub Kawasan, nantinya bangunan akan terhubung dengan
jaringan transportasi kendaraan umum lokal berupa bus BSD
Link yang menghubungkan Kawasan BSD City dengan
Stasiun Intermoda BSD CIty yang terhubung langsung
dengan Stasiun KA dan Pasar Intermoda. Selain itu, konsep
konektivtas sub Kawasan akan terhubung juga dengan
Universitas Atma Jaya melalui jalur pedestrian di sepanjang
batas timur Kawasan residensial

NAMA TUGAS NAMA : DOSEN : PARAF NILAI


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN ARSITEKTUR M. RAFI ADITYA DWI ROSNARTI
PERANCANGAN ARSITEKTUR 7 UAS RANCANGAN
UNIVERSITAS TRISAKTI
MASTERPLAN SUB NIM : CLUSTER :
2022
KAWASAN 052001900070 C1
Stasiun Intermoda BSD City

Pasar Intermoda

Universitas Atma Jaya

Stasiun KA Cisauk

NAMA TUGAS NAMA : DOSEN : PARAF NILAI


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN ARSITEKTUR M. RAFI ADITYA DWI ROSNARTI
PERANCANGAN ARSITEKTUR 7 UAS RANCANGAN
UNIVERSITAS TRISAKTI
MASTERPLAN SUB NIM : CLUSTER :
2022
KAWASAN 052001900070 C1
6

1
4

3
9
8

2
Struktur Peruntukan Lahan

(1) Peruntukan Lahan Makro Zoning Horizontal

Sebagai sub kawasan residensial maka bangunan yang akan dirancang


adalah apartemen mixed-use yang berfokus pada dua kegiatan yaitu komersil dan
hunian. Tapak bangunan nantinya memiliki peruntukan lahan berupa 5 zona
bangunan secara horizontal akan dikategorikan berdasarkan fungsinya.

Zona fasilitas public difungsikan sebagai tempat parkiran umum bagi


pengunjung maupun penghuni apartemen mixed-use dalam memarkir kendaraan
pribadi mereka. Setiap tempat parkiran umum akan memiliki akses langsung ke
pedestrian serta fasilitas-fasilitas umum lainnya

Zona komersil mencakup seluruh bagian lantai dasar, satu, dan dua
podium bagian lobby apartemen mixed use serta di setiap lantai pada bangunan
terpisah di utara tapak. Sedangkan untuk zona sarana dan prasarana, terdapat pada
bagian lantai 3 podium apartemen mixed-use sebagai penunjang kebutuhan
penghuni apartemen

Zona hunian berupa apartemen terdapat pada bangunan high rise


dengan area yang mencakup 16 lantai. Zona ini difungsikan sebagai hunian bagi
pendatang yang ingin tinggal di BSD City

Zona ruang terbuka hijau yang tersedia mengikuti UU. No 26/2007


Pasal 29 Ayat 3 tentang Penataan Ruang, dimana proporsi RTH publik minimal
sebesar 20% agar proporsi RTH dapat dijamin pencapaiannya sehingga dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat luas

Komersil Fasilitas Publik Sarana dan Prasarana Ruang Terbuka Hijau Hunian

NAMA TUGAS NAMA : DOSEN : PARAF NILAI


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN ARSITEKTUR M. RAFI ADITYA DWI ROSNARTI
PERANCANGAN ARSITEKTUR 7 UAS RANCANGAN
UNIVERSITAS TRISAKTI
MASTERPLAN SUB NIM : CLUSTER :
2022
KAWASAN 052001900070 C1
(1) Peruntukan Lahan Makro Zoning

Vertikal

Rooftop Rooftop

Lt. 4-19
Lt. 4-19

Lt. 3 Lt. 3

Lt. 1-2 Lt. 1-2

Komersil

Lt. D Lt. D
Ruang Publik

Privat

Sarana dan
Semi
Privat
Prasarana

Hunian
(2) Peruntukan Lahan Mikro Peruntukan Lantai Dasar, Atas dan
Basement
Lantai Dasar
Lantai dasar diperuntukan untuk zona Kawasan komersil
yang

mencakup

pusat

perbelanjaan,

restoran,

toko,
berbagai macam rekreasi, dan lain-lain.

Lantai 1-3 ( Podium )


Lantai ini adalah lantai yang diperuntukan untuk zona
komersil sekaligus sarana dan prasarana. Untuk zona sarana
prasarana terdapat area gym, ruang tamu, lounge, dan
juga kantor pengelola apartemen

Lantai 4-19 ( High Rise Tower )


Lantai ini adalah lantai yang diperuntukan untuk penghuni
apartemen yang ada di BSD City. Setiap kamar apartemen
dikategorikan menjadi 3 tipe yaitu tipe studio, tipe 1, dan
tipe 2

Lantai Basement
KDH

KB
1 1
Intensitas Pemanfaatan Lahan

55

4.6
KDB

KLB

Sistem Insentif-Disentif
• Insentif Luas Lahan
Lahan untuk lantai dasar nantinya
difungsikan sebagai
kawasan komersil, sesuai dengan lampiran rancangan
kawasan oleh Sinarmas Land. Dengan membangun fungsi lantai dasar
sebagai Kawasan komersil, lahan yang digunakan tersebut dapat
dipertimbangkan untuk terhitung dalam KLB.

• Insentif Langsung
Lahan parkir dan ruang terbuka hijau di lahan
SUTET
direncanakan sebagai fasilitas publik, beserta dengan
fasilitas pemdampingnya. sehingga dapat menambahkan luas lantai
maksimum bagi bangunan Gedung. Area pedestrian juga
disediakan disekeliling
A. batas tapak

Sistem Pengalihan Nilai Koefisien Lantai Bangunan


(TDR=Transfer of Development Right),

B. • .Luas lahan A : 39, 743 m2


• Luas lahan B : 7,716 m2
• Luas Lantai Dasar : 21, 858 m2
• Luas Total : 182,817 m2
• KB : Max. 145 m

45 145 45 145 45 145 45 12 45 145


Tata Bangunan Luas lahan : 44, 913 m2

(1) Pengaturan Blok Lingkungan


Luas Lantai Dasar : 24,702 m2

• Kavling
Luas A, kavling
Total : 206.599 m2ini berada di jalur sepanjang jaringan SUTET.
Kawasan ini tidak dianjurkan untuk dibangun bangunan yang fungsi
KB = Maks 12 m

bangunannya aktif karena lokasinya yang berbahaya dan berada di


Luas lahan : 32, 424 m2

bawah

jaringan

listrik.

Agar

lahan

kosong

tersebut

Luas lahan : 50, 279 m2 bisa


Luas Lantai Dasar : 17, 833 m2
Luas Lantai Dasar : 27. 653 m2 dimanfaatkan, kavling A dipecah untuk dijadikan
taman dan ruang
Luas Total : 149, 150 m2
Luas Total : 231, 283 m2 terbuka bagi kavling terdekat
KB = Maks 145 m
KB = Maks 145 m • Kavling B, kavling ini bersampingan dengan stasiun dan pasar

Intermoda dan difungsikan sebagai Kawasan mixed-use. Kavling ini


D akan difokuskan pada kegiatan produktif seperti Co-working Space,
Convention Centre , kantor, art space, dan lain-lain.
• Kavling C, kavling ini bersampingan dengan stasiun dan pasar
Intermoda sekaligus paling dekat dengan stasiun KA Cisauk dan
difungsikan sebagai Kawasan mixed-use. Kavling ini fungsinya
hampir sama dengan kavling B, tapi lebih terfokus pada penerapan
F TOD. Akses publik juga harus terhubung dengan skybridge yang

menghubungkan stasiun Cisauk dengan stasiun Intermoda


A • Kavling D, kavling ini berada dekat dengan Jl. Raya Cisauk dan

difungsikan sebagai Kawasan komersil mengikuti tata bangunan


B existing dari kawasan Intermoda BSD City yang merupakan kawasan
pertama yang dikembangan sebagai pusat aktivitas bisnis, retail,
E
dan investasi
• Kavling E, kavling ini berada di sebelah bundaran SUTET dan
difokuskan sebagai Kawasan komersil dan residensial. Untuk
menerapkan konsep Kawasan yang tertata, maka fungsi Kawasan
C
dapat digabung menjadi apartemen mixed-use untuk menampung
penghuni Kawasan sekaligus memenuhi kebutuhan primer
(2) Pengaturan Kaveling/Petak Lahan
Pengaturan Kavling
Kavling diatur menjadi 2 bagian yaitu lahan A dan
lahan B. lahan utama untuk bangunan terletak pada lahan A yang
memiliki area luas sebesar +- 39.743 m2, lahan ini merupakan
lahan yang diperuntukan untuk bangunan mixed-use berupa
apartemen dan area komersil dengan ketinggian max. 8 lantai.
Sedangkan untuk lahan B, lahan ini diperuntukan untuk RTH
sekaligus pusat konservasi tanaman dengan luas sebesar +- 7.716
m2.

Berdasarkan fungsi masing-masing lahan, lahan A


difungsikan sebagai area bangunan mixed-use yang dilengkapi
A dengan zona komersil, sarana prasarana, dan hunian berupa

apartemen. Sedangkan lahan B, dinfungsikan sebagai tempat


RTH, pusat konservasi tanaman, dan ruang public lainnya

Komersil Fasilitas Publik Sarana dan Prasarana Ruang Terbuka Hijau


Hunian

NAMA TUGAS NAMA : DOSEN : PARAF NILAI


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN ARSITEKTUR M. RAFI ADITYA DWI ROSNARTI
PERANCANGAN ARSITEKTUR 7 UAS RANCANGAN
UNIVERSITAS TRISAKTI
MASTERPLAN SUB NIM : CLUSTER :
2022
KAWASAN 052001900070 C1
(3) Pengaturan Bangunan
Letak dan Orientasi Bangunan
Letak bangunan terdapat
di timur kavling dengan
batasan GSB sebesar
3,75 m. Lokasi bangunan ini
berada bersebelahan di antara
bunderan SUTET dan

A
Universitas Atma Jaya. Sebagian lahan yang berada di bawah SUTET (C)

nantinya akan difungsikan sebagai wadah untuk ruang terbuka hijau untuk
memenuhi kriteria
KDH bangunan.
Orientasi bangunan utama nantinya akan mengarah menghadap SUTET
(C) sedangkan bangunan terpisah akan berorientasi mengahadap lahan A.
Keduanya B
akan menghadap Point of Interest yang berbeda sesuai dengan
kenyamanan
pandangannya

P
e
n
g
e
l
o
m
p
o
k
(4) Pengaturan Ketinggian dan Elevasi Lantai Bangunan
Ketinggian Bangunan
Bangunan memilki total ketinggian sebesar 80 m dari permukaan tanah, dari total ketinggian 145 m
dari elevasi curug ± 38.97 MSL

Ketinggian Lantai Bangunan


Berikut adalah jarak FTF dari rencana pembangunan :
• Lantai dasar : +- 4 m
• Lantai 1-3 : +- 4m
• Lantai 4-11 : +- 4m
• Lantai 12-19 : +- 4m

NAMA TUGAS NAMA : DOSEN : PARAF NILAI


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN ARSITEKTUR M. RAFI ADITYA DWI ROSNARTI
PERANCANGAN ARSITEKTUR 7 UAS RANCANGAN
UNIVERSITAS TRISAKTI
MASTERPLAN SUB NIM : CLUSTER :
2022
KAWASAN 052001900070 C1
Sistem Sirkulasi dan Penghubung
(1) Jaringan Jalan dan Pergerakan
Terdiri dari rancangan pergerakan jalan kendaraan, titik
drop-off, dan akses jalan pada kawasan perencanaan.
Untuk detail arus kendaraan dan arus jalan dapat dilhat
melalui peta berikut :

Jl. Arteri

Akses Jalan Internal

Akses Pedestrian

Akses Jalur Taman

Akses

Masuk

Akses Keluar

Akses
Masuk
Taman

Akses Keluar Taman

Drop Off

NAMA TUGAS NAMA : DOSEN : PARAF NILAI


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN ARSITEKTUR M. RAFI ADITYA DWI ROSNARTI
PERANCANGAN ARSITEKTUR 7 UAS RANCANGAN
UNIVERSITAS TRISAKTI
MASTERPLAN SUB NIM : CLUSTER :
2022
KAWASAN 052001900070 C1
(2) Sirkulasi Kendaraan Umum
Terdiri dari rancangan pergerakan jalan kendaraan
umum, seperti :
• Shuttle Bus
• Kendaraan Khusus (truk pemadam kebakaran, truk
penyiram tanaman, ambulans, dan lain-lain)
• Truk Barang

Untuk detail arus kendaraan umum dapat dilihat dari


peta berikut :

Sirkulasi Kendaraan Umum

Sirkulasi Kendaraan Khusus & Truk

Barang Akses Kendaraan Umum

Akses Pengeluaran Barang

NAMA TUGAS NAMA : DOSEN : PARAF NILAI


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN ARSITEKTUR M. RAFI ADITYA DWI ROSNARTI
PERANCANGAN ARSITEKTUR 7 UAS RANCANGAN
UNIVERSITAS TRISAKTI
MASTERPLAN SUB NIM : CLUSTER :
2022
KAWASAN 052001900070 C1
(3) Sirkulasi Kendaraan Pribadi & Sistem Parkir
Terdiri dari rancangan pergerakan jalan kendaraan
pribadi, seperti :
• Motor
• Mobil

Untuk sistem ruang parkir, ruang parkir dibagi


menjadi 2 dengan parkir publik berada di sepanjang
taman pasif di dekat lahan & parkir campuran khusus
untuk penghuni dan juga tamu/pengunjung di
belakang bangunan. Konsep ini diterapkan untuk
menghindari penggunaan parker di depan tapak
agar tidak menimbulkan kemacetan di jalur iternal

Untuk detail arus kendaraan pribadi dan sistem parkir


dapat dilhat melalui peta berikut :

Sirkulasi Kendaraan Pribadi (Arteri)

Sirkulasi Kendaraan Pribadi

(Internal) Akses Penyebrangan

Parkir Kendaraan Pribadi

NAMA TUGAS NAMA : DOSEN : PARAF NILAI


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN ARSITEKTUR M. RAFI ADITYA DWI ROSNARTI
PERANCANGAN ARSITEKTUR 7 UAS RANCANGAN
UNIVERSITAS TRISAKTI
MASTERPLAN SUB NIM : CLUSTER :
2022
KAWASAN 052001900070 C1
(4) Sirkulasi Kendaraan Umum Informal Setempat
Terdiri dari rancangan pergerakan jalan kendaraan
umum informal, seperti :
• Ojek Online
• Taksi
• DLL

Untuk detail arus kendaraan umum informal dapat


dilihat dari peta berikut :

Sirkulasi Kendaraan Umum Informal (Arteri)

Sirkulasi Kendaraan Umum Informal (Internal)

Titik Penjemputan

NAMA TUGAS NAMA : DOSEN : PARAF NILAI


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN ARSITEKTUR M. RAFI ADITYA DWI ROSNARTI
PERANCANGAN ARSITEKTUR 7 UAS RANCANGAN
UNIVERSITAS TRISAKTI
MASTERPLAN SUB NIM : CLUSTER :
2022
KAWASAN 052001900070 C1
Sistem Ruang Terbuka dan Tata Hijau
(1) Sistem Ruang Terbuka Umum
Ruang Terbuka Umum
Ruang terbuka umum memiliki karakteristik yang terbuka,
bebas, dan akses tidak dibatasi oleh ketentuan tertentu.
Pada bangunan mixed-use terdapat tiga ruang terbuka
umum yang ada pada tapak yaitu :

1. Bundaran Lobby
Bundaran ini difungsikan sebagai ruang terbuka hijau
sekaligus akses pedestrian yang menghubungkan
jalan

dengan pintu masuk utama bangunan

2. Garden and Recreation Park


Lahan di sepanjang SUTET akan dijadikan sebagai taman
rekreasi sekaligus wadah untuk ruang terbuka hijau
yang

1
nantinya dapat menkonservasi tanaman yang sudah
existing sekaligus yang baru

3. Pedestrian Line
Jalur di setiap sisi tapak akan di jadikan sebagai
jalur

pedestrian yang dilengkapi dengan tanaman perdu untuk


kebutuhan ruang terbuka hijau
NAMA TUGAS NAMA : DOSEN : PARAF NILAI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN ARSITEKTUR M. RAFI ADITYA DWI ROSNARTI
PERANCANGAN ARSITEKTUR 7 UAS RANCANGAN NIM : CLUSTER :
(2) Sistem Ruang Terbuka Privat
Ruang Terbuka Privat
Ruang terbuka privat adalah ruang yang memiliki karakter
fisik yang terbuka, bebas, namun aksesnya masih dibatasi
dan hanya diperuntukan oleh pengguna tertentu.
Peruntukan pengguna ruang terbuka privat yaitu :
1
• Pengguna dengan akses khusus
• Pengelola

Berikut adalah 2 ruang terbuka privat yang dapat diakses,


yaitu :

1. North Podium Rooftop Area


2
Rooftop ini nantinya akan dijadikan sebagai taman
multifungsi yang mendukung kebutuhan penghuni
apartemen seperti aktivitas outdoor, taman rekreasi, area
hangout dan kebutuhan lainnya

2. West Podium Rooftop Area


Rooftop ini nantinya akan dijadikan sebagai taman
multifungsi yang mendukung kebutuhan penghuni
apartemen seperti aktivitas outdoor, taman rekreasi, area
hangout dan kebutuhan lainnya

NAMA TUGAS NAMA : DOSEN : PARAF NILAI


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN ARSITEKTUR M. RAFI ADITYA DWI ROSNARTI
PERANCANGAN ARSITEKTUR 7 UAS RANCANGAN
UNIVERSITAS TRISAKTI
MASTERPLAN SUB NIM : CLUSTER :
2022
KAWASAN 052001900070 C1
(3) Sistem Pepohonan dan Tata Hijau
• Pohon Peneduh
Penanaman pohon peneduh diletakan di
sepanjang batas tapak sub kawasan residensial dengan
fungsi sebagai pembatas kebisingan dari jalan arteri dan
pembatas view yang kurang berkesan. Pohon
peneduh juga

Pohon Peneduh

diletakan untuk memenuhi kebutuhan RTH


Pohon Perdu

• Pohon Perdu
Penananaman pohon perdu dilakukan sebagai
pengarah jalur sekaligus peneduh bagi pengunjung
bangunan. Pohon perdu juga diletakan untuk memenuhi
kebutuhan RTH bangunan

NAMA TUGAS NAMA : DOSEN : PARAF NILAI


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN ARSITEKTUR M. RAFI ADITYA DWI ROSNARTI
PERANCANGAN ARSITEKTUR 7 UAS RANCANGAN
UNIVERSITAS TRISAKTI
MASTERPLAN SUB NIM : CLUSTER :
2022
KAWASAN 052001900070 C1
Tata Kualitas Lingkungan
(1) Konsep Identitas Lingkungan

Pola
Radial

T
a
t
a

K
a
r
a
k
t
e
r

B
a
n
g
u
n
a
n
Pada kawasan residensial terdapat bundaran yang berfungsi selain sebagai penghubung akses menuju apartemen dan
pengarah jalan antara entrance dan exit, juga sebagai salah satu karakteristik indentikal bagi kawasan sehingga
pengunjung dapat mengenal lingkungan bangunan. Selain bundaran, terdapat juga taman pasif yang berada di
selatan kawasan bangunan yang berfungsi selain memenuhi kebutuhan RTH dan konservasi taman juga sebagai
landmark bagi bangunan apartemen mixed-use

Indentitas Bangunan
Bangunan memiliki konsep identitas berupa langgam
arsitektur modern massa kini dengan tata warna dan desain
(2) Konsep Orientasi Lingkungan

Contoh Rambu
Peringatan Existing
di dekat tapak

Tempat
Pemberhentian
Bus terdekat

Contoh Rambu
Arah Jalan

Rambu Peringatan Signage Rambu Arah Jalan Pemberhentian Bus

NAMA TUGAS NAMA : DOSEN : PARAF NILAI


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN ARSITEKTUR M. RAFI ADITYA DWI ROSNARTI
PERANCANGAN ARSITEKTUR 7 UAS RANCANGAN
UNIVERSITAS TRISAKTI
MASTERPLAN SUB NIM : CLUSTER :
2022
KAWASAN 052001900070 C1
(3) Wajah Jalan

Terdapat satu jalan arteri yang menghubungkan


Kawasan residensial dengan lainnya yaitu jalan arteri di
ROW 22. Elemen-elemen pembangun wajah jalan di
jalan tersebut antara lain :
• Pedestrian
• Green Buffer
• Jalan Utama Kendaraan Pribadi

Untuk spesifikasi jalan ROW 22 dapat dilihat sebagai


berikut :
• Pedestrian : 3 m
• Green Buffer : 1 m
• Jalan Utama Kendaraan Pribadi : 7,5 m

NAMA TUGAS NAMA : DOSEN : PARAF NILAI


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN ARSITEKTUR M. RAFI ADITYA DWI ROSNARTI
PERANCANGAN ARSITEKTUR 7 UAS RANCANGAN
UNIVERSITAS TRISAKTI
MASTERPLAN SUB NIM : CLUSTER :
2022
KAWASAN 052001900070 C1
Sistem Prasarana dan Utilitas Lingkungan
(1) Sistem Jaringan Air Bersih
Sirkulasi Saluran Sumber Air

(PDAM) Sirkulasi Air Bersih

Ground Water Tank

Elevated Water Tank

Bak Kontrol

Skema
Sumber Air (PDAM)

Air hujan

Bak Kontrol

EWT GWT

• Toilet
• Shower
• Wastafel
• Kitchen Sink
• Penyiram Tanaman
• DLL

NAMA TUGAS NAMA : DOSEN : PARAF NILAI


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN ARSITEKTUR M. RAFI ADITYA DWI ROSNARTI
PERANCANGAN ARSITEKTUR 7 UAS RANCANGAN
UNIVERSITAS TRISAKTI
MASTERPLAN SUB NIM : CLUSTER :
2022
KAWASAN 052001900070 C1
(2) Sistem Jaringan Air Limbah
Saluran Riol Kota

Saluran Air

Limbah Air

Distilasi

Sewage Treatment Plant

Sumber Air Limbah

Skema
Sumber Air Limbah

STP

Saluran Riol Kota

NAMA TUGAS NAMA : DOSEN : PARAF NILAI


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN ARSITEKTUR M. RAFI ADITYA DWI ROSNARTI
PERANCANGAN ARSITEKTUR 7 UAS RANCANGAN
UNIVERSITAS TRISAKTI
MASTERPLAN SUB NIM : CLUSTER :
2022
KAWASAN 052001900070 C1
(3) Sistem Jaringan Air Kotor
Saluran Riol Kota

Saluran Air Kotor (Air Hujan, Wastafel, dan lain-

lain) Air Distilasi

Grey Water Treatment

Plant Ground Water Tank

Skema

Sumber Air Kotor

GWTP

Saluran GWT Riol


Kota

NAMA TUGAS NAMA : DOSEN : PARAF NILAI


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN ARSITEKTUR M. RAFI ADITYA DWI ROSNARTI
PERANCANGAN ARSITEKTUR 7 UAS RANCANGAN
UNIVERSITAS TRISAKTI
MASTERPLAN SUB NIM : CLUSTER :
2022
KAWASAN 052001900070 C1
Perspektif Aerial

NAMA TUGAS NAMA : DOSEN : PARAF NILAI


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN ARSITEKTUR M. RAFI ADITYA DWI ROSNARTI
PERANCANGAN ARSITEKTUR 7 UAS RANCANGAN
UNIVERSITAS TRISAKTI
MASTERPLAN SUB NIM : CLUSTER :
2022
KAWASAN 052001900070 C1

Anda mungkin juga menyukai