20

TRISAKTI UNIVERSITY
18

PROYEK ARSITEKTUR V
PERANANGAN MIXUSED BUILDING
APARTEMEN / PERTOKOAN
DOSEN:
IR. SRI TUNDONO,MT

DISUSUN OLEH:

FAIZAH RASYA ZITA (052 001600 024)

ERWANDA PRAYOGA GINTING (052 001600 023)
AURUM TITU EKI (052 001600016)
BUTET SABAGITI BOLLOY (052 001600 017)
DEWI TIO DEBORA (052 001600018)
EKADRIANI FITRIA (052 001600 021)

JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS TRISAKTI
TEMA PERANCANGAN
TUJUAN PERANCANGAN
TUJUAN PERANCANGAN
Tema makro perancangan Landmark Menteng mengacu
pada rencana tata ruang DKI jakarta, yaitu:
1. Terwujudnya Kawasan Cagar Budaya dan
pengembangan kawasan perwakilan negara dan atau
lembaga asing disertai penyediaan presarjana
2. Terwujudnya Kawasan Cikini sebagai pusat kegiatan
tersier yang berfungsi untuk pusat perdagangan dan
jasa serta pusat wisata budaya bersejarah sekala kota
yang terinregrasi dengan angkutan massal
3. Terlaksananya pembangunan dan pemeliharaan
taman kota / lingkungan
4. Terwujudnya pengembangan kawasan permukiman
melalui perbaikan dan / atau pemugaran lingkungan
dilengkapi dengan prasarana yang terintegrasi dengan
angkutan massal
UNIVERSITAS TRISAKTI
JURUSAN ARSITEKTUR
KRITERIA PERANCANGAN
Rancangan bangunan dan ruang luar diharapkan akan
menjadi landmark di Kawasan Menteng
Rancangan bangunan dan ruang luar harus mampu
berintegrasi dengan lingkungan sekitar, serta
memperhatikan konteks sejarah dan potensi kawasan
Rancangan bangunan memiliki tema tertentu (simbolik
atau metafora)
Rancangan bangunan dan ruang luar agar
mempertimbangkan rencana tata ruang kawasan dan
peraturan pemerintah yang berlaku di kawasan
tersebut
Rancangan bangunan dan sistem utilitas
memungkinkan penggunaan teknologi bangunan lanjut
(advanced)
TEMA PERANCANGAN
MIXED USE BUILDING
Ciri - Ciri Mixed Building
Kemungkinan konfigurasi tata letak bangunan dalam sebuah
kawasan mixed-use yakni sebagai berikut : ( Sumargo, 2003; 58)
Definisi Mixed Use Building
Dalam konteks urban, bangunan tinggi multi fungsi, dikenal
dengan istilah "mixed-use building" adalah suatu bangunan
yang meng-akomodasi beberapa fungsi sekaligus.
Mixed Use Merupakan penggunaan campuran berbagai tata
guna lahan atau fungsi dalam bangunan. (Dimitri Procos.1976)
Mixed Use Center adalah suatu kompleks dimana terdapat
berbagai fungsi kegiatan termasuk hotel, pusat konveksi,
apartemen dan perumahan, perkantoran, pusat perbelanjaan
dan pusat kebudayaan lainnya. (Dudley H. William,
Encyclopedia of American Architecture)
UNIVERSITAS TRISAKTI
JURUSAN ARSITEKTUR
1. Mewadahi 3 fungsi urban atau lebih, misalnya terdiri dari retail,
perkantoran, hunian hotel dan entertaintment.
2. Terjadinya integrasi dan sinergi fungsional
3. Terdapat ketergantungan kebutuhan masing-masing fungsi di
dalamnya.
4. Kelengkapan fasilitas yang tinggi, memberikan kemudahan
bagi pengunjungnya
5. Peningkatan kualitas fisik lingkungan
6. Efisienfi pergerakan karena adanya pengelompokan berbagai
fungsi.
1. Mixed-use Tower, berstruktur tunggal dari segi massa ataupun
ketinggian dengan peletakkan fungsi-fungsi dalam lapisan-lapisan
tersebut. Biasanya berupa high rise tower dengan fungsi tumpuk atau
dengan struktur bawah yang diperbesar.
2. Multitowerered Megastructure, memiliki podium dengan tower-tower yang
menyatu secara arsitektural dengan atrium atau kompleks
perbelanjaan. Struktrual ini mengintegrasikan semua komponen pada
podium sebagai common base. Pada konfigurasi ini akses tercampur menjadi satu.
Dengan demikian, pengguna bangunan bercampur tujuan dan aktivitas
3. Freesatnding Structure with Pedestrian Connection, kumpulan
bangunan tunggal yang disatukan oleh jalur pedestrian. Dengan
demikian fungsi masing-masing bangunan tidak akan bersinggungan
secara langsung karena akses dari setiap fungsi terpisah.
Bersinggungan hanya terjadi pada area pedestrian.
4. Combination, merupakan penggabungan dari ketiga bentuk tersebut
dalam sebuah kawasan.
TEMA PERANCANGAN
LANDMARK
Monas - Jakarta
Gedung Sate - Bandung
Istana Bogor - Bogor
Landmark secara umum dapat diartikan sebagai
penanda. Dalam suatu kawasan keberadaan suatu
landmark berfungsi untuk orientasi diri bagi
pengunjung. Landmark dapat berupa bentuk alam
seperti bukit, gunung, danau, lembah, dan
sebagainya. Dalam perkembangannya, landmark
dapat berupa gedung, monumen, sculpture, tata
kota, alur jalan, dan vegetasi.
UNIVERSITAS TRISAKTI
JURUSAN ARSITEKTUR
MANFAAT LANDMARK
A. Landmark mempermudah manusia dalam mengenali tempat berpijak
Ketika kita mengunjungi suatu kawasan yang belum pernah kita kenal ataupun kita kunjungi, kita
akan mencari sesuatu yang dapat kita jadikan sebagai acuan awal yang menjadi patokan kita
untuk kembali apabila akan berkeliling kawasan tersebut. Acuan awal yang kita pilih pasti sesuatu
yang mudah diingat, seperti tugu, taman kota, atau tempat kita pertama kali memasuki kawasan
tersebut seperti gapura, bandara, terminal, dan sebagainya.
B. Hierarki suatu wilayah
Selain digunakan untuk penanda kawasan, keberadaan landmark juga sering digunakan sebagai
hirarki suatu wilayah. Banyak contoh dimana suatu landmark kawasan menjadi titik penting dalam
merencanakan tata kota, jalur transportasi, maupun hirarki kebudayaan. Sebagai contoh,
keberadaan Tugu Yogyakarta yang saat ini menjadi ikonnya kota gudeg.
C. Penunjuk arah
Dalam suatu kawasan maju yang mempunyai penduduk padat dan banyaknya bangunan baik
hunian, komersial, pendidikan dan pemerintahan dibutuhkan sesuatu yang menjadi acuan untuk
menemukan arah. Adanya landmark yang lebih menonjol daripada bangunan disekitar akan
membantu untuk dapat menentukan arah tujuan. Acuan tersebut dapat berupa bangunan tinggi,
jembatan layang (fly over), monumen tinggi, dan sebagainya. Aspek paling penting adalah acuan
tersebut dapat terlihat menonjol daripada bangunan lainnya.
D. Pembentuk Skyline
Bangunan dalam suatu kawasan memang memberikan warna pada wajah kota. Namun hal
tersebut hanya jika dilihat dari sudut pandang yang memungkinkan. Begitu juga dengan
ketinggian bangunan beraneka ragam, akan membentuk skyline dari kawasan tersebut.
Ketinggian bangunan yang hanya dapat dilihat puncaknya saja akan memberi nilai artistik luar
biasa bagi kawasan tersebut. Keunikan dari tata bangunan dapat menjadi landmark tersendiri
bagi kawasan tersebut.
TEMA PERANCANGAN UNIVERSITAS TRISAKTI
JURUSAN ARSITEKTUR
TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT(TOD)

Penempatan TOD
1. Pada jaringan utama angkutan massal
2. Pada koridur jaringan bus/ BRT dengan frekuensi tinggi
3. Pada jaringan penmpan bus yang waktu tempuhnya kurang dari 10 menit dari jaringan
utama angkutan massal.

Kalau persyaratan diatas tidak dipenuhi oleh suatu kawasan maka perlu diambil langkah untuk
menghubungkan dengan angkutan massal, disamping itu yang juga perlu menjadi pertimbangan
adalah frekuensi angkutan umum yang tinggi.

Ciri - Ciri Tata Ruang TOD

Penggunaan ruang campuran yang terdiri dari pemukiman, perkantoran,
serta fasilitas pendukung,
Transit oriented development atau disingkat menjadi TOD
Kepadatan penduduk yang tinggi yang ditandai dengan bangunan
merupakan salah satu pendekatan pengembangan kota yang
apartemen, condominium
mengadopsi tata ruang campuran dan maksimalisasi penggunaan
Tersedia fasilitas perbelanjaan
angkutan massal seperti Busway/BRT, Kereta api kota (MRT),
Fasilitas kesehatan,
Kereta api ringan (LRT), serta dilengkapi jaringan pejalan
Fasilitas pendidikan
kaki/sepeda. Dengan demikian perjalanan/trip akan didominasi
Fasilitas hiburan
dengan menggunakan angkutan umum yang terhubungkan
Fasilitas olahraga
langsung dengan tujuan perjalanan. Tempat perhentian angkutan
Fasilitas Perbankan
umum mempunyai kepadatan yang relatif tinggi dan biasanya
dilengkapi dengan fasilitas parkir, khususnya parkir sepeda. Pengurangan terhadap ketergantungan kendaraan pribadi
Ketergantungan terhadap kendaraan pribadi cenderung meningkat di kota-kota besar
Pengembangan TOD sangat maju dan telah menjadi tren dikota-
Indonesia, pilihan moda pribadi telah meningkat menjadi 80 persenan, yang kalau dilihat
kota besar khususnya di kawasan kota baru yang besar seperti
kembali kondisi tahun 1980an angkanya masih berkisar 50-50 di Jakarta. Hal ini akan
Tokyo di Jepang, Seoul di Korea, Hongkong, Singapura, yang
berdampak negatif terhadap lingkungan. Berdasarkan penerapan TOD di beberapa kota
memanfaatkan kereta api kota serta beberapa kota di Amerika
besar menunjukkan penurunan ketergantungan terhadap kendaraan pribadi, karena adanya
Serikat dan Eropa
pilihan yang cepat, murah dan mudah mencapai tujuan hanya dengan berjalan kaki,
TEMA PERANCANGAN
FUNGSI BANGUNAN
APARTEMEN
Menurut Oxford English Dictionary definisi
Apartemen adalah beberapa ruangan yang merupakan
tempat tinggal, atau berbentuk flat. Sedangkan
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia apartemen
adalah :
1. tempat tinggal (terdiri atas kamar duduk, kamar
tidur, kamar mandi, dapur, dsb) yang berada pada
satu lantai bangunan bertingkat; rumah flat;
2. Bangunan bertingkat yang terbagi dalam
beberapa tempat tinggal Apartemen adalah suatu
ruang atau rangkaian ruang yang dilengkapi
dengan fasilitas serta perlengkapan rumah tangga
dan digunakan sebagai tempat tinggal.
(Harris; 1975; 20)
UNIVERSITAS TRISAKTI
JURUSAN ARSITEKTUR
PERTOKOAN
Toko atau kedai adalah sebuah tempat tertutup yang di
dalamnya terjadi kegiatan perdagangan dengan jenis benda
atau barang yang khusus, misalnya toko buku, toko buah,
dan sebagainya. Secara fungsi ekonomi, istilah "toko"
sesungguhnya hampir sama dengan "kedai" atau "warung".
Akan tetapi pada perkembangan istilah, kedai dan warung
cenderung bersifat tradisional dan sederhana, dan warung
umumnya dikaitkan dengan tempat penjualan makanan
dan minuman. Secara bangunan fisik, toko lebih terkesan
mewah dan modern dalam arsitektur bangunannya
daripada warung. Toko juga lebih modern dalam hal
barang-barang yang dijual dan proses transaksinya.
ELEMEN - ELEMEN UNIVERSITAS TRISAKTI
JURUSAN ARSITEKTUR
HAMID SHIRVANI

ELEMEN - STUDI PRESEDEN I STUDI PRESEDEN II STUDI PRESEDEN III

REGULASI DATA LAPANGAN
ELEMEN CENTRAL PARK SENAYAN CITY KOTA KASABLANKA

PADA EXIXTING TERDAPAT CENTRAL PARK SENAYAN CITY KOTA KASABLANKA

BANGUNAN PERDAGANGAN, MERUPAKAN SEBUAH MERUPAKAN PUSAT MERUPAKAN SEBUAH PUSAT
JASA , DAN RUMAH SAKIT PERBELANJAAN YANG
KOMPLEKS ,SERBAGUNA PERBELANJAAN DI
PADA SISI JALAN YANG TERDIRI DARI JAKARTA. DI PLAZA TERDIRI DARI 3 LANTAI
CIKINI RAYA, SEBUAH PUSAT SENAYAN TERDAPAT 2 AREA PARKIR BASEMENT, 5
TERDAPAT BANGUNAN PERBELANJAAN, SATU BUAH MENARA YAITU AREA PUSAT
CAGAR BUDAYA YANG MENARA PERKANTORAN, PANIN TOWER SAN SCTV PERBELANJAAN, DAN 1 AREA
MASIH MENGGUNAKAN 3 APARTEMENT, 2 THEME TOWER YANG LANTAI UNTUK THE
GAYA BANGUNAN KASABLANKA YANG TERDIRI
PARK, SEBUAH RESORT DIFUNGSIKAN SEBAGAI
KOLONIALISME ATAU
DAN SEBUAH HOTEL OFFICE TOWER ATAS APARTMENT, OFFICE
INDISCHE
DENGAN LUAS 6,55 DAN MALL.
PADA JALAN A.A KALI
HA/655.000 M2 LUAS BANGUNANNYA
L PASIR TERDAPAT
BEBERAPA WARUNG ADALAH 4 HA/400.000 LUAS BANGUNANNYA
MAKAN KECIL. M2 ADALAH 9,5 HA / 950.000
A PADA JALAN MENTENG M2
RAYA TERDAPAT
GEDUNG JOANG 45,
N YANG MERUPAKAN
GEDUNG PENINGGALAN

D SUB ZONA : R.7/ C.1 GAYA KOLONIALIS

ID SUBBLOK : 05.015.R.7.B
KDB : 40 %
LUAS TAPAK : 6.000 M2
KLB : 4,50
KDB : 40%
KB: 32
KLB : 4,50
U KDH : 30%
KTB : 55%
KB: 32
KDH :30%
KTB : 55%
S PERATURAN DAERAH
PROVINSI DKI JAKARTA NO
1 TAHUN 2014 TENTANG
E RDTR DAN PZ
KDB = 6.000 X 40%
= 2.400 M2
PARAGRAF 2. KEGIATAN KLB = 6.000 X 4,5
YANG DIIZINKAN PADA = 27.000 M2
SUB ZONA R.7/C.1 KDH = 6.000 X 30%
= 1.800 M2
ZONA R.7 LOKASI : SENAYAN,
ZONA PERUMAHAN KECAMATAN TANAH
VERTIKAL PADA SUB LOKASI : GROGOL, ABANG, JAKARTA PUSAT
KECAMATAN GROGOL - LOKASI : MENTENG
ZONA
PETAMBURAN, JAKARTA DALAM, KECAMATAN
ZONA C.1 BARAT TEBET. JAKARTA
ZONA CAMPURAN PADA SELATAN
SUB ZONA
ELEMEN - ELEMEN UNIVERSITAS TRISAKTI
JURUSAN ARSITEKTUR
HAMID SHIRVANI

ELEMEN - STUDI PRESEDEN I STUDI PRESEDEN II STUDI PRESEDEN III

REGULASI DATA LAPANGAN
ELEMEN CENTRAL PARK SENAYAN CITY KOTA KASABLANKA

7. KEGIATAN MULTIFUNGSI LAHAN EXIXTING TERLETAK

(MIX-USED) DENGAN SYARAT CENTRAL PARK TERDIRI SENAYAN CITY TERDIRI KOTA KASABLANKA TERDAP
LAHAN PERENCANAAN DI KAWASAN ATAS 56 LANTAI ATAS 7 LANTAI PUSAT AT APARTEMEN CASA
20.000 M2 MENTENG,CIKINI GRANDE RESIDENCE YANG
(APARTMENT), 42 LANTAI PERBELANJAAN, 1
PERATURAN MENTERI PU (PERKANTORAN, 9 MENARA HUNIAN, MEMILIKI 2 MENARA
NO.6/PRT/M/2007 TENTANG
PEDOMAN UMUM RTBL LANTAI (MALL), DAN APARTEMEN DAN DUA KEMBAR. MASING-MASING
BAGIAN III RENCANA UMUM 12LANTAI (HOTEL) MENARA PERKANTORN. TOWER DIBANGUN HINGGA
DAN PADUAN RANCANGAN
IV. PRINSIP-PRINSIP PANIN TOWER 25 32 LANTAI.
PENATAAN STRUKTUR LANTAI, SCTV TOWER 22
PERUNTUKAN LAHAN;
LANTAI DAN APARTEMEN
(1) SECARA FUNGSIONAL 27 LANTAI

L
KERAGAMAN TATA GUNA

A
YANG SEIMBANG, SALING
MENUNJANG DAN
TERINTEGRASI
POLA DISTRIBUSI JENIS

N PERUNTUKAN YANG
MENDORONG TERCIPTANYA
INTERAKSI AKTIVITAS
PENGATURAN
D PENGELOLAAN AREA
PERUNTUKAN
PENGATURAN KEPADATAN PADA PZ, LETAK CENTRAL
PENGEMBANGAN PARK BERWARNA ORANGE
KAWASAN
DENGAN SUB ZONA C1,
YANG ARTINYA SUB ZONA PETA ZONASI, KOTA
U CAMPURAN. BANGUNAN KASABLANKA BERWARNA
(2) SECARA FISIK PERUNTUKAN LAHAN PADA YANG DIIZINKAN: RUMAH PADA PZ, LETAK UNGU DENGAN SUB ZONA

S ESTETIKA,KARAKTER, DAN
TAPAK TIDAK SESUAI
DENGAN PERATURAN
FLAT, TPS-3R, KANTOR SENAYAN CITY MALL
SAMA DENGAN CENTRAL
K.2 YANG ARTINYA ZONA
PERKANTORAN,
LEMBAGA SOSIAL DAN
CITRA KAWASAN
DAERAH DKI JAKARTA ORGANISASI PARK DENGAN SUB ZONA PERDAGANGAN, DAN
E SKALA RUANG YANG
MANUSIAWI DAN TENTANG RDTR DAN PZ KEMASYARAKATAN, C.1 DAN BERWARNA JASA.
BERORIENTASI PADA DIKAWASAN MENTENG,
PEJALAN KAKISERTA KLINIK DAN RUMAH SAKIT ORANGE YANG BERARTI
AKTIVITAS YANG DIWADAHI CIKINI BAHWA ZONA TERSEBUT KDB : 40%
HEWAN, PUSKESMAS,
PUSATTRANSMISI DAN MERUPAKAN ZONA KLB : 5,33
PEMANCAR JARINGAN CAMPURAN KB : 32
(3) DARI SISI LINGKUNGAN TELEKOMUNIKASI. KDH : 30%
KDB : 40% KTB : 55
KESEIMBANGAN KAWASAN
PERENCANAAN DENGAN KDB : 30% KLB : 4
SEKITAR KB : 24
KESEIMBANGAN KLB : 5
PERUNTUKAN LAHAN KB : 51 KDH : 30%
DENGAN DAYA DUKUNG KTB : 55
LINGKUNGAN
KELESTARIAN EKOLOGIS
KAWASAN
ELEMEN - ELEMEN UNIVERSITAS TRISAKTI
JURUSAN ARSITEKTUR
HAMID SHIRVANI

ELEMEN - STUDI PRESEDEN I STUDI PRESEDEN II STUDI PRESEDEN III

REGULASI DATA LAPANGAN
ELEMEN CENTRAL PARK SENAYAN CITY KOTA KASABLANKA

PERDA NO.7 TAHUN 2010

TENTANG BANGUNAN GEDUNG
PASAL 94

B UNTUK MENDAPATKAN
KENYAMANAN PANDANGAN DARI

U DALAM BANGUNAN GEDUNG KE

LUAR SEBAGAIMANA DIMAKSUD
PADA AYAT (1), PERENCANAAN

I BANGUNAN GEDUNG HARUS

MEMPERTIMBANGKAN:
A. GUBAHAN MASA BANGUNAN CENTRAL PARK MEMILIKI SENAYAN CITY MEMILIKI
L GEDUNG, RANCANGAN BUKAAN,
TATA RUANG DALAM DAN LUAR
MIXED USE BUILDING
YANG MENGGABUNGKAN
SATU MASSA BANGUNAN KOTA KASABLANKA
YANG DIGABUNGKAN TERDIRI ATAS MALL,
BANGUNAN GEDUNG, DAN HOTEL, APATMENT, DENGAN MALL. APARTMENT, DAN
D RANCANGAN BENTUK LUAR
MALL, DAN KANTOR APARTMENT, DAN KANTOR
A BANGUNAN GEDUNG;
B. PEMANFAATAN POTENSI
KANTOR

I RUANG LUAR BANGUNAN GEDUNG

BAHAN YANG
N DAN PENYEDIAAN RUANG BANGUNAN INI
BERHADAPAN DENGAN
DIGUNAKAN DALAM
AREA TAPAK MAYORITAS
TERBUKA HIJAU; DAN C.
N PENCEGAHAN TERHADAP BANGUNAN YANG TINGGI MENGGUNAKAN KACA
D GANGGUAN SILAU DAN PANTULAN KONDISI TAPAK SEHINGGA MENGHAMBAT SEHINGGA DAPAT
SINAR PENCAHAYAAN ALAMI MENYERAP CAHAYA
G PADA SISI JALAN PADA PAGI HARI KARENA MATAHARI YANG DAPAT
CIKINI RAYA, ORIENTASI BANGUNAN MENGHEMAT ENERGI
PASAL 180 (4) TERDAPAT BANGUNAN MENGHADAP KE ARAH PADA PAGI DAN SIANG
F KLASIFIKASI PRATAMA
CAGAR BUDAYA YANG
MASIH MENGGUNAKAN LETAK BANGUNAN DIAPIT
TIMUR HARI

M DIPERUNTUKKAN BAGI BANGUNAN

GAYA BANGUNAN OLEH BEBERAPA
O GEDUNG DAN LINGKUNGANNYA
YANG SECARA FISIK BENTUK
KOLONIALISME ATAU BANGUNAN LAIN
INDISCHE SEHINGGA SULIT UNTUK
A ASLINYA DAPAT DIUBAH
PADA JALAN A.A KALI MENDAPATKAN CAHAYA
R SEBAGIAN DENGAN TIDAK
MENGURANGI NILAI-NILAI PASIR TERDAPAT MATAHARI. NAMUN,
S PERLINDUNGAN DAN BEBERAPA WARUNG DIBUATNYA RTH SEHINGGA
M PELESTARIANNYA SERTA DENGAN
TIDAK MENGHILANGKAN BAGIAN
MAKAN KECIL.
PADA JALAN MENTENG
TERDAPAT JARAK/SPACE
YANG MEMUNGKINKAN
S UTAMA BANGUNAN GEDUNG
TERSEBUT
RAYA TERDAPAT CAHAYA UNTUK MASUK
GEDUNG JOANG 45,
YANG MERUPAKAN
I GEDUNG PENINGGALAN
WAJAH BANGUNAN
GAYA KOLONIALIS
YANG DIMILIKI PODIUM
N (MALL) BERBEDA
DENGAN SEKITARNYA

G YANG BERBENTUK
SETENGAH OVAL
ELEMEN - ELEMEN UNIVERSITAS TRISAKTI
JURUSAN ARSITEKTUR
HAMID SHIRVANI

ELEMEN - STUDI PRESEDEN I STUDI PRESEDEN II STUDI PRESEDEN III

REGULASI DATA LAPANGAN
ELEMEN CENTRAL PARK SENAYAN CITY KOTA KASABLANKA

PERDA DKI NO.7 TAHUN

S 2010 PASAR 29 AYAT 2

I PERTIMBANGAN
TERHADAP TERCIPTANYA
RUANG LUAR BANGUNAN
R GEDUNG DAN RUANG
TERBUKA HIJAU

K DIMAKSUD PADA AYAT (1)

DIWUJUDKAN DALAM
PEMENUHAN PINTU MASUK DAN PINTU MASUK DAN PINTU MASUK DAN
U PERSYARATAN DAERAH KELUAR TERLETAK PADA KELUAR TAPAK BERADA DI KELUAR TAPAK BERADA DI
RESAPAN, AKSES JALAN LETJEN S.PARMAN JALAN SIMPRUG GOLF 2 JALAN CASABLANCA
PENYELAMATAN,
L SIRKULASI KENDARAAN
DAN JALAN ASIA AFRIKA

DAN MANUSIA, SERTA

A TERPENUHINYA
KEBUTUHAN PRASARANA
DAN SARANA DI LUAR
S BANGUNAN GEDUNG

PASAL 109
I SIRKULASI AKSES
MENUJU TAPAK DAPAT
PERENCANAAN TEKNIS LANGSUNG MELALUI
PRASARANA DAN SARANA JALAN
MENCAKUP RENCANA SIRKULASI AKSES SIRKULASI AKSES MENUJU SIRKULASI MENUJU
SIRKULASI KENDARAAN, SIRKULASI UNTUK AKSES MENUJU TAPAK DAPAT TAPAK BERADA DI JALAN TAPAK DAPAT LANGSUNG
& ORANG DAN BARANG, MENUJU TAPAK BISA LANGSUNG MELALUI SIMPRUG GOLF 2 DAN MELALUI JALAN
PROTEKSI KEBAKARAN, MELEWATI JALAN JALAN TANJUNG DUREN JALAN ASIA AFRIKA CASABLANKA NAMUN
DAN AKSES PETUGAS DAN MENTENG RAYA KARENA TIMUR 2 DAN JALAN HARUS MEMUTAR KARENA
KENDARAAN PEMADAM MERUPAKAN JALAN LETJEN S.PARMAN TERDAPAT DUA JALUR
KEBAKARAN, POLA BESAR TERPISAH
P PARKIR, POLA
PENGHIJAUAN, RUANG
TERBUKA, HARUS
A MEMPERHATIKAN
STANDAR LINGKUNGAN

R DAN SNI YANG BERLAKU.

K
I
R
ELEMEN - ELEMEN UNIVERSITAS TRISAKTI
JURUSAN ARSITEKTUR
HAMID SHIRVANI

ELEMEN - STUDI PRESEDEN I STUDI PRESEDEN II STUDI PRESEDEN III

REGULASI DATA LAPANGAN
ELEMEN CENTRAL PARK SENAYAN CITY KOTA KASABLANKA

PERDAA DKI NO. 7 TAHUN

2010 PASAL 42

(1) SETIAP PEMILIK

BANGUNAN GEDUNG
WAJIB MENYEDIAKAN
SARANA PARKIR
KENDARAAN SESUAI
DENGAN STANDAR
KETENTUAN YANG
BERLAKU
LAHAN UNTUK PARKIR KOTA KASABLANKA
(2) PENYEDIAAN SARANA
P PARKIR DI SANGAT SEDIKIT NAMUN, MEMILIKI 3 LANTAI
PEKARANGAN/PERSIL TAPAK MEMILIKI KTB BASEMENT UNTUK

A TIDAK BOLEH
MENGURANGI KOEFISIEN
SEBESAR 55% SEHINGGA PARKIR. AKAN TETAPI
MEMUNGKINKAN UNTUK SERING TERJADI
DASAR HIJAU YANG
R DITETAPKAN DALAM DIBANGUN BASEMENT LONJAKAN PARKIR SAAT
RENCANA KOTA. HARI WEEKEND,
SENAYAN CITY
(3) LUAS LANTAI
K BANGUNAN YANG MEMILIKI TEMPAT SEHINGGA AREA PARKIR
KURANG MEMADAI
DIPERGUNAKAN UNTUK PARKIR MOBI DAN

I SARANA PARKIR TIDAK

DIPERHITUNGKAN DALAM CENTRAL PARK MEMILIKI
MOTOR DALAM GEDUNG
DAN BASEMENT YANG
PERHITUNGAN KLB
N SELAMA TIDAK LEBIH
AREA PARKIR MOBIL.
BOOM GATR, PARKIR
CUKUP MEMADAI,
DARI 50% (LIMA PULUH PARKIR DILUAR UNTUK
PER SERATUS) KLB YANG MOTOR, PARKIR MOTOR
G DITETAPKAN, UNTUK AREA LUAS, DAN
PARKIR SERVIS

SELEBIHNYA
PARKIR SEPEDA
DIPERHITUNGKAN 50%
(LIMA PULUH PER
SERATUS) TERHADAP KLB.
ELEMEN - ELEMEN UNIVERSITAS TRISAKTI
JURUSAN ARSITEKTUR
HAMID SHIRVANI

ELEMEN - STUDI PRESEDEN I STUDI PRESEDEN II STUDI PRESEDEN III

REGULASI DATA LAPANGAN
ELEMEN CENTRAL PARK SENAYAN CITY KOTA KASABLANKA

PERATURAN MENTERI
PEKERJAAN UMUM TAHUN
2014 TENTANG PEDOMAN
PERENCANAAN,
PENYEDIYAAN, DAN
PEMANFAATAN PRESARANA
DAN SARANA JARINGAN
PEJALAN KAKI DI PEDESTRIAN YANG
KAWASAN PERKOTAAN, PEPOHONAN DISEKITAR TERLETAK
PEDESTRIAN KURANG
P BERISI TENTANG:
SEHINGGA PADA SIANG PEDESTRIAN YANG
DIDEPAN DAN SAMPING
BANGUNAN MEMILIKI
HARI AKAN TERASA TERLETAK DIDEPAN
UKURAN KURANG LEBIH
E LEBAR LAJUR PEJALAN
KAKI PANAS BANGUNAN MEMILIKI
2 METER
JALUR PEJALAN KAKI TIDAK MEMILIKI PAGAR LEBAR SEBESAR
DISEKITAR PEDESTRIAN
D BERUKURAN 1,8 - 3,0 JALANAN JALAN LOKAL
KURANG LEBIH 2 METER
TERDAPAT BANYAK
METER ATAU LEBIH TIDAK MEMILIKI TEMPAT DISEKITAR PEDESTRIAN
DIKAWASAN LEYJEN S PEPOHONAN SEHINGGA
E LEBAR MINIMUM UNTUK PEMBUANGAN SAMPAH PARMAN MEMILIKI
TERDAPAT PEPOHONAN
PENGGUNA JALAN
KAWASAN PERTOKOAN SEHINGGA PENGGUNA
PEDESTRIAN DENGAN AKAN TERASA SEJUK
S DAN PERDAGANGAN, LEBAR KURANG LEBIH 3
JALAN TIDAK AKAN
TIDAK MEMILIKI PAGAR
YAITU 2 METER UNTUK MERASA KEPANASAN
METER JALAN
T MEMBERIKAN PADA KAWASAN
MEMILIKI TEMPAT
MEMILIKI TEMPAT
KESEMPATAN PADA PENYEBERANGAN
PERTOKOAN MEMILIKI PENYEBERANGAN YANG
R PEJALAN KAKI YANG PEDESTRIAN DENGAN
TIDAK MEMILIKI
TEMPAT PEMBUANGAN
BAIK
BERJALAN LEBAR KURANG LEBIH 2 TIDAK MEMILIKI
I BERDAMPINGAN ATAU METER
SAMPAH
TIDAK MEMILIKI PAGAR
TEMPAT PEMBUANGAN
BAGI PEJALAN KAKI MEMILIKI TEMPAT SAMPAH
JALAN
A YANG BERJALAN PENYEBERANGAN
BERLAWANAN ARAH ADANYA
N SATU SAMA LAIN PENYALAHGUNAAN AREA
TEMPAT
LEBAR JALUR PEJAKAN KAKI
PENYEBERANGAN
BERDASARKAN JENIS JALAN
MENJADI LAHAN PARKIR
JALAN LOKAL : 1,2 DISEKITAR PEDESTRIAN
METER TERDAPAT BANYAK
JALAN KOLEKTOR : 1,2 PEPOHONAN SEHINGGA
METER TERASA SEJUK
JALAN ARTERI : 1,8 TIDAK MEMILIKI PAGAR
METER JALANAN
ELEMEN - ELEMEN UNIVERSITAS TRISAKTI
JURUSAN ARSITEKTUR
HAMID SHIRVANI

ELEMEN - STUDI PRESEDEN I STUDI PRESEDEN II STUDI PRESEDEN III

REGULASI DATA LAPANGAN
ELEMEN CENTRAL PARK SENAYAN CITY KOTA KASABLANKA

PERPEN PU NO.5 TAHUN

CENTRAL PARK MEMILIKI SENAYAN CITY BERDIRI KOTA KASABLANKA
2008
TRIBECA PARK YANG SEJAK TAHUN 2006, TERDAPAT DI JALAN
MERUPAKAN RUANG DENGAN KONSEP GREEN UTAMA CASABLACA
RUANG TERBUKA HIJAU
TERBUKA BERBENTUK BUILDING CITY. YANG TERKENAL DENGA
ADALAH AREA
SEPERTI PLAZA, TAMAN KEPADATAN JALANNYA
MEMANJANG/JALUR DAN / UNTUK TAMAN
DAN AMPHITHEATER YANG JALUR PEDESTRIAN
ATAU MENGELOMPOK, YANG BANYAK DILETAKAN
DIGUNAKAN UNTUK DIGUNAKAN DENGAN
PENGGUNAANNYA LEBIH KONDISI TAPAK DI PINGGIR
ACARA BAZAAR, KONSER SEMESTINYA, TIDAK
BERSIFAT TERBUKA, TEMPAT BANGUNAN
O TUMBUH TANAMAN, BAIK
PADA SISI JALAN
CIKINI RAYA,
MUSIK, DAN ACARA
DIBERIKAN
ADA PEDAGANG
LAINNYA. AREA OPEN SPACE
YANG TUMBUH SECARA TERDAPAT BANGUNAN PEPOHONAN
P ALAMIAH MAUPUN YANG CAGAR BUDAYA YANG
TIDAK TERLUPA UNTUK
SEBAGAI PEMBATAS
DIJADIKAN SEBAGAI

MASIH MENGGUNAKAN AREA PENGHIJAUAN,

SENGAJA DITANAM. JALAN, SEPERTI
E GAYA BANGUNAN
KOLONIALISME ATAU
RUANG TERBUKA YANG
TERDPAT DI LANTAI ATAP
CONTOHNYA POHON
BUKAN AREA PARKIR
TIDAK TERDAPAT
RTH HALAMAN INDISCHE PALEM DAN
YANG MERUPAKAN
N PERKANTORAN, PADA JALAN A.A KALI
FASILITAS DARI
LAINNYA.
STREET FURNITURE
PADA AREA PEDESTRIAN
PASIR TERDAPAT
PERTOKOAN, DAN TEMPAT
BEBERAPA WARUNG APARTEMEN MEDITERANIA
USAHA UMUMNYA BERUPA MAKAN KECIL. GARDEN 1 DAN HOTEL
JALUR TROTOAR DAN AREA PADA JALAN MENTENG
PULLMAN.
S PARKIR TERBUKA. RAYA TERDAPAT
GEDUNG JOANG 45,
PENYEDIAAN RTH PADA
YANG MERUPAKAN
P KAWASAN INI GEDUNG PENINGGALAN
ADALAH SEBAGAI BERIKUT: GAYA KOLONIALIS

A 1) UNTUK DENGAN TINGKAT

HARI HASIL STUDI
KDB 70%-90% PERLU
LAPANGAN DAPAT
C MENAMBAHKAN TANAMAN
DALAM POT;
DIKETAUI BAHWA LAHAN
DI DAERAH MENTENG INI
KURANG MEMILIKI RUANG
E 2) PERKANTORAN,
PERTOKOAN DAN TEMPAT
TERBUKA HIJAU SEHINGGA
PADA SIANG HARI AKAN
USAHA DENGAN KDB DIATAS TERASA SANGAT PANAS.
70%, MEMILIKI MINIMAL 2
(DUA) POHON KECIL ATAU
SEDANG YANG DITANAM
PADA LAHAN ATAU PADA
POT BERDIAMETER DIATAS
60 CM;
ELEMEN - ELEMEN UNIVERSITAS TRISAKTI
JURUSAN ARSITEKTUR
HAMID SHIRVANI

ELEMEN - STUDI PRESEDEN I STUDI PRESEDEN II STUDI PRESEDEN III

REGULASI DATA LAPANGAN
ELEMEN CENTRAL PARK SENAYAN CITY KOTA KASABLANKA

3) PERSYARATAN
PENANAMAN POHON PADA RUANG TERBUKA PELETAKAN JENIS SEKITAR TAPAK

PERKANTORAN, BERBENTUK SEPERTI POHON JUGA DITANAMI TANAMAN

PERTOKOAN DAN TEMPAT PLAZA DITENTUKAN DARI PENEDUH

USAHA DENGAN KDB TAMAN DAN POSISI DIMANA POHON PADA TOWER

DIBAWAH 70%, BERLAKU AMPHITHEATER YANG ITU DILETAKKAN, APARTEMEN TERDAPAT

SEPERTI PERSYARATAN MENJADI URBAN SPACE SEPERTIPADA SENAYAN OPENSPACE YANG

PADA RTH PEKARANGAN PEPOHONAN YANG CITY INI, POHON CUKUP LUAS BERUPA

RUMAH, DAN DITANAM MENJADI SABUK HIJAU DILETAKKAN DI TAMAN, DAN KOLAM

O PADA AREA DILUAR KDB KAWASAN LATAR PINGGIR JALAN DARI BERENANG

YANG TELAH LINGKUNGAN 1 DAN POHON DIBERIKAN

P DITENTUKAN. LAINNYA ATURAN KETINGGIAN

DAN JENISNYA, SUPAYA

E SABUK HIJAU DAPAT TIDAK MENGHALANGI

BERBENTUK: PENGEMUDI

N RTH YANG MEMANJANG DIBERIKAN KOLAM

MENGIKUTI BATAS- AGAR UDARA LEBIH
BATAS AREA ATAU SEJUK
PENGGUNAAN LAHAN TERDAPAT BANYAK

S TERTENTU, DIPENUHI TANAMAN HIASAN

SEBAGAI PENYEJUK
PEPOHONAN, SEHINGGA

P BERPERAN SEBAGAI
PEMBATAS ATAU
UDARA

A PEMISAH;
HUTAN KOTA;
KEBUN CAMPURAN,
C PERKEBUNAN,
PESAWAHAN, YANG
E TELAH ADA SEBELUMNYA
(EKSISTING) DAN
MELALUI PERATURAN
YANG BERKETETAPAN
HUKUM DIPERTAHANKAN
KEBERADAANNYA.
ELEMEN - ELEMEN UNIVERSITAS TRISAKTI
JURUSAN ARSITEKTUR
HAMID SHIRVANI

ELEMEN - STUDI PRESEDEN I STUDI PRESEDEN II STUDI PRESEDEN III

REGULASI DATA LAPANGAN
ELEMEN CENTRAL PARK SENAYAN CITY KOTA KASABLANKA

PERATURAN CENTRAL PARK MALL PEDESTIRAN DISEKITAR AKSESIBILITAS SEKTOR

A PEMERINTAH REPUBLIK MEMILIKI TAMAN BANGUNAN MEMILIKI PUBLIK BERADA DENGAN

INDONESIA NOMOR 36 (TRIBECCA PARK) YANG LEBAR KURANG LEBIH 4-5 AKSESIBILITAS UNTUK

K TAHUN 2005 TETANG SERING METER. TERDAPAT SEKTOR PRIVAT.

PERATURAN DIGUNAKANSEBAGAI 2AKSES MASUK DAN AKSESIBILITAS UNTUK

T PELAKSANAAN UU TEMPAT BERKUMPUL KELUAR TAPAK YANG SEKOTR PUBLIK

NO.28 TAHUN 2002 BEBERAPA PENGUNJUNG. MEMUDAHKAN DILEKAKKAN BERDEKATAN
I TENTANG BANGUNAN BIASANYA, BEBERAPA PENGUNJUNG UNTUK DENGAN JALAN PRIMER
GEDUNG KOMUNITAS YANG DATANG KE TEMPAT INI (JALAN KASABLANKA)
V PERATURAN BERKUMPUL RAMAI PADA
BAGIAN UTARA
KARENA UNTUK
PEMERINTAH TENTANG SORE HARI HINGGA MALAM MEMUDAHKAN AKSES
TERDAPAT SENAYAN
I PELAKSANAAN UU HARI SEHINGGA TAMAN INI
GOLF COURSE
PENGUNJUNG MENUJU MALL
NO.28 TAHUN 2002 SERING DIDATANGI OLEH KOTA KASABLANKA DAN
BAGIAN SELATAN
T TENTANG BANGUNAN PENGUNJUNG
TERDAPAT JALAN DAN
PEKERJA PADA OFFICE
GEDUNG TOWER
INSTALASI
A
PENDUKUNG KEGIATAN PENDIDIKAN

S (ACTIVITY SUPPORT) AKSESIBILITAS MENUJU (UNIVERSITAS)

ADALAH MELIPUTI TAPAK LUMAYAN SULIT BAGIAN TIMUR
SELURUH KARENA HANYA TERDAPAT PUSAT
PENGGUANAAN DAN BERDEKATAN DENGA 1 PERBELANJAAN

P AKTIFITAS YANG HALTE YANG BIASANYA DI BAGIAN BARAT

MEMBANTU MEMPERKUAT PAKAI OLEH OJEK ONLINE TERDAPAT

E RUANG-RUANG UMUM (GOJEK) PERMUKIMAN

KOTA, KARENA AKTIFITAS
N DAN FISIK RUANG SELALU
SALING MELENGKAPI
D SATU SAMA
LAIN. BENTUK, LOKASI,
U DAN KARAKTERISTIK
SUATU AREAL TERTENTU
K AKAN MENARIK
MALL KOTA
TREBECCA PARK
MEMILIKI PEDESTRIAN KASABLANKA
DILENGKAPI DENGAN MEMILIKI FUNGSI
DISEKITAR TAPAK NAMUN
HANYA MEMILIKI SEDIKIT
KOLAM IKAN YANG KOMERSIL
MENAMBAH KEINDAHAN APARTEMEN
VEGETASI YANG MENGHIASI
TAPAK SEHINGGA PADA
DARI TAMAN INI DAN CASABLACA MEMILIKI
LAMPU-LAMPU HIAS FUNGSI HUNIAN
SIANG HARU AKAN TERASA
PANAS, SERTA TAPAK
MALAM HARI. GEDUNG KANTOR RPX

TERLIHAT GERSANG MEMILIKI FUNGSI

FUNGSI, PENGGUNAAN
U DAN AKTIFITAS SPESIFIK
KANTOR

(HAMID SHIRVANI, 1985)

N
G
ELEMEN - ELEMEN UNIVERSITAS TRISAKTI
JURUSAN ARSITEKTUR
HAMID SHIRVANI

ELEMEN - STUDI PRESEDEN I STUDI PRESEDEN II STUDI PRESEDEN III

REGULASI DATA LAPANGAN
ELEMEN CENTRAL PARK SENAYAN CITY KOTA KASABLANKA

BEBERAPA KRITERIA YANG AKSESIBILITAS MENUJU DI SENAYAN CITY PUSAT AKSES MENUJU TAPAK

A HARUS CENTRAL PARK MALL PERBELANJAAN DAPAT MELALUI JALAN

DIPERTIMBANGKAN DAN TERMASUK MUDAH TERLETAK PADA BAGIAN UTAMA, JL. CASABLNCA

K DIPERHATIKAN DIDALAM KARENA LOKASINYA TIMUR YANG HANYA DA JL. PROF. DR.
PERANCANGAN STRATEGIS DI ANTARA DIHUBUNGKAN DENGAN SUTOMO
T "KEGIATAN PENDUKUNG “ MALL-MALL BESAR ZEBRA CROSS YANG
ADALAH SEBAGAI BERIKUT: LAINNYA, SEPERTI MALL TERKADANG BERDAMPAK
I TAMAN ANGGREK DAN KE PADA LALU LINTAS
UNTUK TERCIPTANYA CIPUTRA MALL, DI DEPAN TAPAK
V DIALOG YANG MENERUS GEDUNG-GEDUNG SERTA
DAN MEMILIKI KARAKTER KANTOR TERNAMA,
I LOKAL DALAM MENARIK DEKAT DENGAN
PARA PEMAKAI / APARTEMEN TERNAMA.
T PENGUNJUNG, PERLU
ADANYA KERAGAMAN JALAN PRIMER ADALAH
A DAN INTENSITAS JL. CASABLANCA DAN
KEGIATAN YANG JL. PROF. DR. SUTOMO
S DIHADIRKAN DALAM YANG MEMILIKI
RUANG TERSEBUT. KEPADATAN INTENSITAS
UNTUK MENGGERAKKAN LALULINTAS YANG
DAN MEMBERIKAN DAN TINGGI PADA PUKUL
P MEMBERIKAN KEHIDUPAN 11.00 - 15.00 YANG
YANG LEBIH RAMAI DI BIASANYA
E DALAM KEGIATAN SELAIN ITU, AKSES MENIMBULKAN
UTAMA KOTA, PERLU
N ADANYA KOORDINASI
MENUJU CENTRAL PARK KEMACETAN DAN JUGA
BISA DILALUI OLEH POLUSI UDARA
ANTAR KEGIATAN
D DENGAN LINGKUNGAN
ANGKUTAN UMUM
SEPERTI BUSWAY DAN
SEKITAR.
U METROMINI DARI
MEMPERHATIKAN HALTER GROGOL 2 DAN

K KULTUR DAN POLA BERHENTI DI HALTE S.

KEHIDUPAN SOSIAL PARMAN - PODOMORO
U KOTA. CITY DAN SHUTTLE BUS
MEMPERHATIKAN JARAK CENTRAL PARK YANG
N ANTAR PUSAT KEGIATAN MELALUI GRAND TROPI
DENGAN SKALA PEJALAN HOTEL, MEDITERANIA
G KAKI. GARDEN.
ELEMEN - ELEMEN UNIVERSITAS TRISAKTI
JURUSAN ARSITEKTUR
HAMID SHIRVANI

ELEMEN - STUDI PRESEDEN I STUDI PRESEDEN II STUDI PRESEDEN III

REGULASI DATA LAPANGAN
ELEMEN CENTRAL PARK SENAYAN CITY KOTA KASABLANKA

DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDRAL
PERHUBUNGAN DARAT
DIREKTORAT BINA SISTEM
TRANSPORTASI PERKOTAAN
TENTANG PANDUAN
PENEMPATAN FASILITAS
PERLENGKAPAN JALAN

RAMBU ADALAH ALAT YANG

P UTAMA DALAM MENGATUR,
MEMBERI PERINGATAN DAN
E MENGARAHKAN LALU
LINTAS.
N RAMBU YANG EFEKTIF
HARUS MEMENUHI HAL-HAL
A BERIKUT:
1. MEMENUHI KEBUTUHAN.
N 2. MENARIK PERHATIAN
DAN MENDAPAT RESPEK
D PENGGUNA JALAN.
3. MEMBERIKAN PESAN
A YANG SEDERHANA DAN
MUDAH DIMENGERTI.

A 4. MENYEDIAKAN WAKTU PENANDAAN DI SENAYAN

CUKUP KEPADA PENGGUNA CITY

N JALAN DALAM MEMBERIKAN

RESPON.
PENANDAAN KOTA
TINGGI RAMBU KASABLANKA
A. KETINGGIAN PENANDAAN DI CENTRAL
PENEMPATAN RAMBU PADA PARK
SISI JALAN MINIMUM 1,75
METER DAN MAKSIMUM 2,65
METER DIUKUR DARI
PERMUKAAN JALAN SAMPAI
DENGAN SISI DAUN RAMBU
BAGIAN BAWAH,
ELEMEN - ELEMEN UNIVERSITAS TRISAKTI
JURUSAN ARSITEKTUR
HAMID SHIRVANI

ELEMEN - STUDI PRESEDEN I STUDI PRESEDEN II STUDI PRESEDEN III

REGULASI DATA LAPANGAN
ELEMEN CENTRAL PARK SENAYAN CITY KOTA KASABLANKA

B. KETINGGIAN
PENEMPATAN RAMBU DI
LOKASI FASILITAS PEJALAN
KAKI MINIMUM 2,00 METER
DAN MAKSIMUM 2,65 METER
DIUKUR DARI PERMUKAAN
FASILITAS PEJALAN KAKI
SAMPAI DENGAN SISI DAUN
RAMBU BAGIAN BAWAH
ATAU PAPAN TAMBAHAN
P BAGIAN BAWAH, APABILA
RAMBU DILENGKAPI
E DENGAN PAPAN
TAMBAHAN.
N C. KHUSUS UNTUK RAMBU
PERINGATAN PADA
A DITEMPATKAN DENGAN
KETINGGIAN 1,20 METER HASIL PENGAMATAN:

N DIUKUR DARI PERMUKAAN PENANDAAN KOTA

JALAN SAMPAI DENGAN SISI 1. PENEMPATAN UNTUK KASABLANKA

D RAMBU BAGIAN BAWAH. RAMBU - RAMBU LALU

D. KETINGGIAN LINTAS SUDAH SESUAI

A PENEMPATAN RAMBU DI DENGA PERATURAN YANG

TELAH DITETAPKAN
ATAS DAERAH MANFAAT

A JALAN ADALAH MINIMUM 2. RAMBU - RAMBU

PENATAANNYA KURANG
5,00 METER
BAIK SEHINGGA SULIT
N 1,2 METER
UNTUK MELIHATNYA

POSISI RAMBU KARENA TERTUTUPI OLEH

A. PADA KONDISI JALAN VEGETASI

YANG LURUS ATAU PENANDAAN DI CENTRAL

MELENGKUNG KE KIRI, PARK PENANDAAN DI SENAYAN
RAMBU YANG DITEMPATKAN CITY
PADA SISI
JALAN, PEMASANGAN
POSISI RAMBU DIGESER 3°
(DERAJAT) SEARAH JARUM
JAM DAN POSISI TEGAK
LURUS SUMBU JALAN
ELEMEN - ELEMEN UNIVERSITAS TRISAKTI
JURUSAN ARSITEKTUR
HAMID SHIRVANI

ELEMEN - STUDI PRESEDEN I STUDI PRESEDEN II STUDI PRESEDEN III

REGULASI DATA LAPANGAN
ELEMEN CENTRAL PARK SENAYAN CITY KOTA KASABLANKA

B. PADA KONDISI JALAN

HASIL PENGAMATAN: HASIL PENGAMATAN: HASIL PENGAMATAN:
YANG MELENGKUNG KE
1. PENEMPATAN UNTUK 1. PENEMPATAN UNTUK 1. PENEMPATAN UNTUK
KANAN, RAMBU PETUNJUK
RAMBU - RAMBU LALU RAMBU - RAMBU LALU RAMBU - RAMBU LALU
YANG DITEMPATKAN PADA
LINTAS SUDAH SESUAI LINTAS SUDAH SESUAI LINTAS SUDAH SESUAI
SISI JALAN, PEMASANGAN
DENGA PERATURAN DENGA PERATURAN DENGA PERATURAN
POSISI RAMBU TEGAK
YANG TELAH YANG TELAH YANG TELAH
LURUS TERHADAP SUMBU
DITETAPKAN DITETAPKAN DITETAPKAN
JALAN.
2. RAMBU - RAMBU DI 2. RAMBU - RAMBU DI 2. RAMBU - RAMBU DI
C. RAMBU JALAN YANG
TATA DENGAN BAIK TATA DENGAN BAIK TATA DENGAN
DITEMPATKAN PADA AWAL
P PEMISAH JALAN DAN DI SEHINGGA TIDAK SEHINGGA TIDAK BAIK NAMUN ADA
TERHALANG OLEH TERHALANG OLEH BEBERAPA YANG
ATAS DAERAH MANFAAT
E JALAN PADA JALAN 1 POHON POHON TERHALANG OLEH
POHON
ARAH, PEMASANGAN 3. PAPAN REKLAME 3. PAPAN REKLAME

N POSISI RAMBU TEGAK BERUKURAN SEDANG

NAMUM TIDAK
BERUKURAN SEDANG
NAMUM TIDAK
3. PAPAN REKLAME
BERUKURAN SEDANG
LURUS TERHADAP SUMBU
NAMUM TIDAK
A JALAN DAN DITEMPATKAN MENGHALANGI
PEMANDANGAN KOTA
MENGHALANGI
PEMANDANGAN KOTA MENGHALANGI
DITENGAH-TENGAH DARI
4. ADANYA PENANDA 4. ADANYA PENANDA PEMANDANGAN KOTA
N LEBAR MEDIAN.
AKSES MASUK YANG AKSES MASUK YANG 4. ADANYA PENANDA
D. POSISI RAMBU TIDAK
CUKUP BANYAK CUKUP BANYAK AKSES MASUK YANG
D BOLEH TERHALANGI OLEH
5. ADANYA BANNER 5. ADANYA BANNER CUKUP BANYAK
BANGUNAN, PEPOHONAN
YANG CUKUP BANYAK YANG CUKUP BANYAK
A ATAU BENDA-BENDA LAIN
YANG DAPAT BERAKIBAT NAMUN TIDAK NAMUN TIDAK
MENGHALANGI MENGHALANGI
A MENGURANGI ATAU
MENGHILANGKAN ARTI PENGGUNA JALAN PENGGUNA JALAN

RAMBU TERSEBUT.
N E. DAUN RAMBU HARUS
DIPASANG PADA TIANG
YANG KHUSUS DISEDIAKAN
UNTUK PEMASANGAN DAUN
RAMBU
ELEMEN - ELEMEN UNIVERSITAS TRISAKTI
JURUSAN ARSITEKTUR
HAMID SHIRVANI

ELEMEN - STUDI PRESEDEN I STUDI PRESEDEN II STUDI PRESEDEN III

REGULASI DATA LAPANGAN
ELEMEN CENTRAL PARK SENAYAN CITY KOTA KASABLANKA

UNDANG - UNDANG NO. 26 TAPAK MEMILIKI

TAHUN 2007 TENTANG TINGKAT POLUSI UDARA
PENATAAN RUANG YANG CUKUP TINGGI
MEMBERIKAN LANDASAN KARENA BERDEKATAN
UNTUK PENGATURAN RUANG DENGAN JALAN BESAR
TERBUKA HIJAU DALAM DAN KURANGNYA
RANGKA MEWUJUDKAN VEGETASI PADA SEKITAR CENTRAL PARK
RUANG KAWASAN TAPAK MEMILIKI AREA TAMAN
PERKOTAAN YANG AMAN, TINGGAL KEBISINGAN
P NYAMAN, PRODUKTIF, DAN RELATIF TINGGI
HIJAU DI DALAM
BANGUNAN YANG LUAS
SUDAH MEMILIKI RUANG
TERBUKA HIJAU YANG
BERKELANJUTAN KONSIDI KEAMANAN DISEBUT DENGAN TERDAPAT PADA LOKASI
R SEKITAR TAPAK CUKUP TRIBECCA PARK. KOTA KASABLANKA
TEORI PRESERVASI MENDUKUNG NAMUN, DI LUAR TAPAK SEBESAR 50 % DAN TELAH
E MENURUT HAMID SHIRVANI LETAK TAPAK CUKUP UNTUK UNSUR HIJAU DILAKSANAKAN
STRATEGIS MENGINGAT KURANG SEHINGGA PEMBANGUNAN TAHAP
S PRESERVASI DALAM TAPAK BERDEKATAN MENGAKIBATKAN KETIGA. KOTA
PERANCANGAN KOTA DENGAN KANTOR POS, KEADAAN TERMAL KASABLANKA SUDAH
E ADALAH PERLINDUNGAN UNIVERSITAS MERCU MENINGKAT, DAN MEMILIKI RTH YANG
TERHADAP LINGKUNGAN BUANA, RUMAH SAKIT MENYEBABKAN TERASA SANGAT MEMADAI
R TEMPAT TINGGAL MENTENG MITRA AFIA, KURANG NYAMAN
(PERMUKIMAN) DAN URBAN DAN RUKO (GERSANG)
V 1. PENINGKATAN NILAI PERDAGANGAN UNTUK AKSESIBILITAS
LAHAN. AKSESIBIKLITAS MENUJU SUDAH CUKUP MEMADAI
A 2. PENINGKATAN NILAI TAPAK KURANG MEMADAI KARENA DILALUI OLEH
LINGKUNGAN. MENGINGAT HANYA ANGKUTAN UMUM
S 3. MENGHINDARKAN DARI BERDEKTAN DENGAN 1 SEPERTI METROMINI 91,
PENGALIHAN BENTUK DAN HALTE YANG BIASANYA BUSWAY, DAN HALTE

I FUNGSI KARENA ASPEK HANYA DIGUNAKAN OLEH GROGOL 2.

KOMERSIAL. TUKANG OJEK ONLINE TAPAK BERADA DI
4. MENJAGA IDENTITAS (GOJEK) KAWASAN TITIK
KAWASAN PERKOTAAN. TRANSIT
5. PENINGKATAN MODANTRANSPORTASI
PENDAPATAN DARI PAJAK DAN JARAK
DAN RETRIBUSI. KETERJANGKAUANNYA
SUDAH IDEAL DENGA
LOKASI TAPAK