IV
ISSN: Agustus 2019
ABSTRAK
Kota Bandung sebagai Ibukota Provinsi Jawa Barat kerap dijadikan sebagai destinasi tujuan masyarakat
di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh ketersediaan kebutuhan sehari-hari baik kebutuhan bisnis maupun
kebutuhan pendidikan tersedia disini. Besar kemungkinan Kota Bandung akan mengalami peningkatan
jumlah kepadatan penduduk yang tidak diikuti dengan ketersediaan lahan untuk tinggal. Apartemen
sebagai sebuah hunian yang dapat memanfaatkan lahan dengan ukuran terbatas namun tetap optimal
dalam hal jumlah unit hunian yang dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas penunjang kebutuhan sehari-hari.
Hunian vertikal berjenis apartemen ini berpeluang mengatasi masalah akan kebutuhan tempat tinggal
pada lahan yang terbatas. Hal tersebut dapat didukung dengan penerapan gaya arsitektur modern dengan
konsep modular. Modular dapat diartikan sebagai pengulangan, dimana dalam desain apartemen ini
menerapkan pengulangan dalam penggunaan dinding prefabrikasi. Oleh karena itu dengan menggunakan
dinding prefabrikasi pada desain rancangan apartemen ini dapat memberikan kemudahan dalam proses
pembangunan serta mengoptimalkan waktu pembangungan dan penggunaan bahan bangunan guna
meringankan dampak yang dihasilkan dari proses pembangunan terhadap lingkungan.
Kata kunci: Kota Bandung, apartemen, arsitektur modern, modular, dinding prefabrikasi
ABSTRACT
City of Bandung as a capital city of West Java Province often used as a destination for Indonesian people.
This is caused by the availability of daily needs both business needs, entertainment needs, as well education
needs are available here. It is probable that Bandung city will experience increased density that is not
accompanied by the availability of land to live. Apartment as a residence that can take advantage of land
with a limited size but still be optimal in function that equipped by supporting facilities for daily needs has
the opportunity to overcome the problem of the need for land to live in a limited area. This can be supported
by the application of the modern architecture styles with a modular concept. Modular can be interpreted
as a repetition, where the design of the apartment will apply repetition in the use of prefabricated wall
which have been designed before. Therefore, by using prefabricated wall in the design of this apartment
can provide convenience in the construction process and optimize the time of the construction and use of
building materials to alleviate the impact resulting by the construction process on the environment.
Keywords: Bandung City, apartment, modern architecture, modular, prefabricated wall
1. PENDAHULUAN
Kota Bandung merupakan salah satu wilayah terbesar di Jawa Barat dan saat ini menjadi salah satu kota
tujuan utama bisnis dan pendidikan. Hal ini dapat diproyeksikan bahwa jumlah kepadatan penduduk
Kota Bandung akan terus mengalami peningkatan namun akan berbanding terbalik dengan jumlah
ketersediaan lahan. Untuk itu, Kota Bandung memerlukan sarana yang dapat memenuhi kebutuhan atas
isu ketersediaan lahan ini. Hunian vertikal dalam bentuk apartemen dengan memanfaatkan luasan tanah
yang relatif tidak terlalu besar namun optimal dalam hal jumlah unit huniannya.
3. HASIL RANCANGAN
SA
KDB
Regulasi
= KDB x Luas Lahan
CAS
= 40% x 9.810 m2
= 3.924 m2
KLB
11508
Regulasi
JL.
= KLB x Luas Lahan
= 3,2 x 9.810 m2
= 31.392 m2
TOR
= 8.000 m2
24453
Luas Rancangan (Sport Center)
40529 TOTAL
= 964.29 m2
KDH
Regulasi
= 50% x (Luas Lahan - KDB)
18111
= 50% x (9.810 m2 - 3.924 m2)
= 2.943 m2
Luas Rancangan
= 3.693,8 m2
18281
25036
120683
16008
KETERANGAN
PUBLIK
PRIVAT
PESERTA
NAMA : ILHAM NURHADI
NRP : 21 - 2015 - 060
KOORDINATOR
PEMBIMBING
JL. DR. DJUNDJUNAN Ir. Mamiek Nur Utami, M. M. Dian Duhita, S. T., M. T.
9000
JUDUL GAMBAR
SITEPLAN
1:500 A1 - 02
ASPEK HUKUM :
GAMBAR INI ADALAH HASIL PRODUKSI DAN MILIK MAHASISWA JURUSAN
TEKNIK ARSITEKTUR INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL BANDUNG.
PENGGUNAAN GAMBAR DILUAR YANG SEHARUSNYA TANPA IJIN PEMILIK
ADALAH PERBUATAN TERCELA DAN AKAN DIKENAKAN SANKSI HUKUM
KDB
Regulasi
= KDB x Luas Lahan
CAS
= 40% x 9.810 m2
= 3.924 m2
KLB
11508
Regulasi
JL.
KDH
Regulasi
= 50% x (Luas Lahan - KDB)
18111
18281
25036
120683
16008
PESERTA
NAMA : ILHAM NURHADI
NRP : 21 - 2015 - 060
KOORDINATOR
PEMBIMBING
B C
JL. DR. DJUNDJUNAN
A
Ir. Mamiek Nur Utami, M. M. Dian Duhita, S. T., M. T.
9000
JUDUL GAMBAR
SITEPLAN
1:500 A1 - 02
ASPEK HUKUM :
GAMBAR INI ADALAH HASIL PRODUKSI DAN MILIK MAHASISWA JURUSAN
TEKNIK ARSITEKTUR INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL BANDUNG.
PENGGUNAAN GAMBAR DILUAR YANG SEHARUSNYA TANPA IJIN PEMILIK
ADALAH PERBUATAN TERCELA DAN AKAN DIKENAKAN SANKSI HUKUM
MODU APARTMENT
PESERTA
NAMA : ILHAM NURHADI
NRP : 21 - 2015 - 060
KOORDINATOR
PEMBIMBING
DENAH
Ir. Mamiek Nur Utami, M. M. Dian Duhita, S. T., M. T.
Luas Rancangan (Apartemen)
JUDUL GAMBAR
- Ground Floor : 1.080,27 m2
- Lantai 2 : 846,13 m2
- Lantai Tipikal : (931,55 m2 x 5) = 4.657,75 m2
GROUND FLOOR
- Utilitas : 99,3 m2 DENAH GROUND FLOOR
TOTAL
Pada lantai kedua dan seterusnya zonasi dalam didominasi oleh zona private karena lantai tersebut
= 1.080,27 + 846,13 + 4.657,75 + 99,3
= 6.683,45 m2
SKALA NOMOR LEMBAR VERIFIKASI
1:250 A2 - 03
merupakan lantai-lantai unit hunian Modu Apartment. Pengelompokkan zona pada lantai tersebut dapat ASPEK HUKUM :
GAMBAR INI ADALAH HASIL PRODUKSI DAN MILIK MAHASISWA JURUSAN
TEKNIK ARSITEKTUR INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL BANDUNG.
PENGGUNAAN GAMBAR DILUAR YANG SEHARUSNYA TANPA IJIN PEMILIK
MODU APARTMENT
PESERTA
NAMA : ILHAM NURHADI
NRP : 21 - 2015 - 060
KOORDINATOR
Desain fasad Modu Apartment menggunakan dinding-dinding precast yang disusun berdasarkan modul
1:250 A2 -05
ASPEK HUKUM :
GAMBAR INI ADALAH HASIL PRODUKSI DAN MILIK MAHASISWA JURUSAN
1,2 x 3 meter dengan jarak antar panel dinidng sebesar 1,2 meter. Pemasangan dinding fasad dilakukan
TEKNIK ARSITEKTUR INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL BANDUNG.
PENGGUNAAN GAMBAR DILUAR YANG SEHARUSNYA TANPA IJIN PEMILIK
ADALAH PERBUATAN TERCELA DAN AKAN DIKENAKAN SANKSI HUKUM
dengan bantuan plat baja yang menghubungkan panel dinding dengan plat lantai serta balok tepi.
Dinding kemudian dibaut guna menguatkan posisi dinding agar tidak bergeser. Orientasi fasad utama
menghadap sisi mata angin Selatan sebagai hasil dari proses analisa tapak yang telah dilakukan
sebelumnya, dengan begitu muka bangunan dapat terhindar dari sinar matahari yang datang dari arah
Timur dan Barat. Desain fasad bangunan dapat dilihat pada Gambar 7.
Orientasi fasad keduanya menghadap ke arah Selatan dan Utara guna menghindari terpaparnya muka
bangunan oleh sinar matahari dari arah Timur dan Barat. Area sport center memiliki fasilitas publik
tambahan berupa coffee shop yang memiliki area outdoor yang berada di depan bangunan sport center
seperti dapat dilihat pada Gambar 10.
4. SIMPULAN
Modu Apartment merupakan apartemen yang terletak di Jalan Dr. Djundjunan, Sukawarna, Sukajadi,
Bandung. Tema Arsitektur Modern dengan konsep modular pada perancangan Modu Apartment ini
diterapkan pada bangunan melalui penggunaan dinding-dinding prefabrikasi yang telah dirancang
sebelumnya pada dinding unit hunian serta dinding fasad bangunan.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh
pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam penulisan dan pelaksanaan tugas akhir
ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih khususnya kepada Ibu Ir. Mamiek Nur Utami, M.M. dan Ibu
Dian Duhita Permata, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan memberi
wawasan serta ilmu yang bermanfaat bagi penulis selama proses tugas akhir berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Ching, Francis D.K. 2007. Arsitektur: “Bentuk, Ruang, dan Tatanan”. Jakarta: Erlangga