Disusun Oleh :
INDAH APRILIYANTI
231FK03123
FAKULTAS KEPERAWATAN
Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul “ MAKALAH PENUGASAN HOLISTIK “
yang disusun guna memenuhi tugas HOLISTIK 2023.
Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak sekali mendapat bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Dan pada kesempatan kali ini, Penulis menghaturkan terima kasih
yang tulus kepada Kakak Panitia Holistik 2023,
Teman Teman dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah
ini. Penulis menyadari penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karenanya
penulis memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Tak
lupa, Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan
makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini bisa memberikan manfaat serta menambah
pengetahuan dan wawasan, baik penulis pada khususnya, serta bagi para pembaca sekalian
pada umumnya.
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN PENULISAN
BAB II
PEMBAHASAN
Kreatif sendiri adalah Menciptakan sesuatu yang berbeda dari yang lain, atau
menghubungkan hal-hal yang tadinya tidk berhubungan, sedangkan arti kata dari inovatif
adalah menciptakan sesuatu yang belum pernah ada menjadi ada atau mecinptakan sesuatu
yang sama sekali berbeda, Entrepeneur adalah seseorang yang memiliki vis, dorongan dan
kreativitas, dan mau mengambil resiko untuk memulai dan mengelola suatu bisnis untuk
mendapatkan keuntungan, atau seseorang yang menentukan arah sebuah perusahaan secara
signifikan.
1
A. Definisi Berfikir Kritis, Kreatif, Inovatif Dan Entrepenuer
Parameter kemampuan berpikir kritis pada pembelajar dapat diukur dengan beberapa
komponen atau aspek sebagai kriteria asessmen penting pada pembelajar (Zubaidah and
Aloysius 2015). Sebagaimana lima aspek berpikir kritis yang diusulkan (Norris and Ennis
1989) antara lain:
Kemampuan berpikir kreatif adalah kemampuan untuk menghasilkan ide baru, solusi
kreatif untuk masalah, dan membuat sesuatu yang bernilai dengan cara yang berbeda dan
baru. Kemampuan ini melibatkan kemampuan untuk melihat masalah dari perspektif yang
berbeda, mengembangkan gagasan baru, dan mengeksplorasi opsi alternatif untuk mencapai
hasil yang lebih baik. Kemampuan berpikir kreatif diperlukan di berbagai bidang seperti seni,
bisnis, teknologi, ilmu sosial, dan lain-lain. Beberapa teknik yang dapat membantu
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif adalah penggunaan " brainstorming " atau
pemikiran asosiatif, mempertanyakan asumsi, pengembangan kemampuan imajinasi, dan
pembelajaran berkelanjutan. Kemampuan berpikir kreatif sangat penting dalam
menyelesaikan masalah kompleks atau menciptakan inovasi baru, dan dapat menjadi sumber
kepuasan intelektual dan profesional yang besar. Seiring dengan kemajuan teknologi dan
2
harapan masyarakat untuk lebih kreatif, kemampuan berpikir kreatif menjadi semakin penting
dalam banyak bidang pekerjaan.
Menurut Treffinger (2002), ada lima aspek yang menjadi parameter kemampuan berpikir
kreatif yang harus dimiliki oleh setiap individu untuk dapat berpikir kreatif secara efektif.
Kelima aspek tersebut adalah:
1. Kefasihan (fluency): Kemampuan untuk menghasilkan banyak ide dalam waktu yang
singkat. Individu yang memiliki kemampuan ini mampu menghasilkan ide yang
banyak dan beragam tanpa terpaku pada satu konsep atau gagasan saja.
2. Berpikir fleksibel (flexibility): Kemampuan untuk melihat masalah dari berbagai
sudut pandang dan mempertimbangkan banyak jenis solusi. Individu yang fleksibel
mampu melihat masalah dari berbagai konteks yang berbeda dan menghasilkan solusi
yang tidak biasa.
3. Elaborasi (elaboration): Kemampuan untuk mengembangkan ide menjadi gagasan
yang lebih rinci dan nyata. Individu yang mampu mengelaborasi ide menjadi solusi
konkrit dan berguna dalam situasi tertentu.
4. Kebaruan (originality): Kemampuan untuk menghasilkan ide-ide yang unik dan baru.
Individu yang mampu mengembangkan ide kreatif yang tidak biasa dan inovatif yang
bisa berdampak positif pada lingkungan sekitarnya.
5. Pemikiran metaforis (metaphorical thinking): Mengacu pada kemampuan untuk
menggunakan perbandingan atau analogi untuk membuat koneksi baru. Pemikiran
metaforis melibatkan pemikiran tentang bagaimana hal-hal yang berbeda menjadi
sama dan kemudian memindahkan koneksi tersebut untuk menghasilkan atau
menemukan kemungkinan hal yang baru.
Manfaat berfikir kreatif adalah kamu dapat menemukan dan memberi value yang berbeda
semisal dalam produk yang kamu kompetitorkan.
Dalam hal bisnis ini sering disebut UNIQUE SELLING POINT menjadi salah satu penentu
konsumen dalam membeli suatu produk.
Adapun manfaat Berpikir kritis Kreatif dan inovatif menjadi salah satu kunci kesuksesan
sebuah bisnis untuk memenangkan persaingan pasar. Dengan menciptakan produk yang baru
dan berbeda dengan produk lainnya akan menjadi nilai lebih dibandingkan dengan produk
lainnya. Dengan adanya kreativitas dan inovasi pada bisnis yang dijalani sangatlah penting.
Perbedaan antara berfikir kreatif dan kritis ialah jika berfikir kritis dimaksudkan untuk
menganalisa masalah atau situasi dengan tujuan memecahkan atau menyelesaikannya.
3
Sedangkan berfikir kreatif dimaksudkan untuk menghasilkan ide-ide baru atau solusi yang
belum pernah terfikirkan sebelumnya.Indikator keterampilan berpikir kreatif yang digunakan
yaitu FLUENCY, FLEXIBILITY, ELABORATION, DAN ORIGINALITY yang terbagi,
menjadi lima skor dari terendah hingga tertinggi.Keterampilan berfikir kritis adalah suatu
usaha yang melibatkan tenaga, pikiran, dan materi serta berpikir reflektif.
Konsep berpikir kritis dan kreatif tanpa mengabaikan etika adalah sebuah kemampuan yang
sangat dibutuhkan saat ini dalam kehidupan sehari-hari baik sebagai individu atau personal
maupun sebagai kelompok sosial dari sebuah organisasi di manapun kita berada.Pada intinya
adalah menentukan dan menilai persoalan dengan mencari jawaban atas apa, bagaimana dan
mengapa dalam persoalan tersebiut, berpikir kritis juga dapat diartikan dalam mencari hal
yang benar.
Dalam era kemudahan akses komunikasi dan informasi saat ini, penyebaran berita bohong
sangatlah massif, sebagai individu kita harus mengklarifikasi kebenaran setiap hal termasuk
berita kepada sumber yang terpercaya , klarifikasi adalah bagian dari berpikir kritis.
Berpikir kreatif dan inovatif meliputi tahap persiapan, inkubasi, iluminasi, dan verifikasi.
Pemecahan masalah adalah sebagai sarana seseorang menggunakan pengetahuan yang telah
diperoleh sebelumnya, keterampilan, dan pemahaman untuk memenuhi tuntutan keadaan
yang tidak biasa.
BAB III
4
PENUTUP
Sebagai Mahasiswa saya diharapkan untuk menghasilkan keterampilan tenaga kerja yang
siap pakai sekaligus memiliki keterampilan yang dapat dikembangkan untuk berwirausaha .