Anda di halaman 1dari 16

TUGAS KELOMPOK

FISIKA MODERN

Marlinda Ayu Negu,Laura Virgorita Manu, Suri


Salmaseh Riu,Mitra Adriana Mbado, Margareta
Ae,Markus M.A. Lae, Maria Maidam RafnyAli,

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2023
Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan,yang telah memberikan rah-


mat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul
“LAPORAN PEMBUATAN GRAFIK” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah Fisika Modern. Selain itu, laporan ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang bagaiamana cara menentukan Grafik.
Terlebih dahulu, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Niko-
demus Umbu Janga Hauwali S,Si M,si selaku Dosen Fisika Modern yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan se-
suai dengan bidang studi yang kami tekuni ini. Kemudian, kami menyadari
bahwa tugas yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi kesempurnaan la-
poran ini.

Kupang, November 2023

Penulis

ii
Daftar Isi

Kata Pengantar ii

1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.2 Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
1.3 Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2

2 KAJIAN TEORI 3
2.1 Dilatasi Waktu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
2.2 Kontraksi Panjang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
2.3 Raylegh-jeans . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
2.4 Persamaan Planck . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5

3 PEMBAHASAN 6
3.1 Dilatasi Waktu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
3.2 Kontraksi Panjang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
3.3 Raylegh-Jeans . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8
3.4 Persamaan Planck . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9

4 KESIMPULAN 11

iii
Bab 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kontraksi panjang adalah konsep dalam teori relativitas khusus Einste-


in. Konsep ini menyatakan bahwa objek yang bergerak dengan kecepatan tinggi
relatif terhadap suatu pengamat akan mengalami penyusutan panjangnya sepan-
jang dimensi gerakannya. Ini berarti bagi pengamat yang diam relatif terhadap
objek tersebut, objek akan tampak lebih pendek dari yang sebenarnya seiring de-
ngan peningkatan kecepatan objek tersebut. Kontraksi panjang ini merupakan
salah satu hasil dari perubahan koordinat spasial yang terkait dengan kecepatan
relatif antara pengamat dan objek yang diamati dalam teori relativitas khusus.
Teori ini dikemukakan oleh Lord Rayleigh dan Sir James Jeans, menu-
rut teori ini muatan – muatan di sekitar dinding benda berongga dihubungk-
an oleh semacam pegas. Ketika suhu benda dinaikkan, pada muatan timbul
energi kinetik sehingga muatan bergetar. Akibat getaran tersebut, kecepatan
muatan berubah – ubah, atau dengan kata lain setiap saat muatan selalu men-
dapatkan percepatan. Muatan yang dipercepat inilah yang yang menimbulkan
radiasi.Melalui penelitian yang dibuatnya, Rayleigh dan Jeans berhasil menu-
runkan rumus distribusi intensitas, yang digambarkan grafiknya maka model
yang diusulkan oleh Rayleigh dan Jeans berhasil menerangkan spektrum radiasi
benda hitam pada panjang gelombang yang besar, namun gagal untuk panjang
gelombang yang kecil.
Fisika kuantum merupakan bagian dari fisika modern yang mempelajari
partikel pada level konstanta planck (Planck Order) yang saat ini merupakan
ilmu yang sangat penting untuk kemajuan teknologi secara khusus semikon-
duktor dan nanoteknologi. Bahkan dapat dikatakan tidak ada teknologi tanpa
mekanika kuantum .
Dilatasi waktu ini sebenarnya salah satu cabang pembelajaran Fisika
yang menjadi konsekuensi dari relativitas khusus. Secara sederhana, dilatasi
waktu adalah penguluran waktu yang menjadi tambah besar. Kalau menurut
kamus Merriam Webster, pengertiannya dari dilatasi ini yaitu perlambatan wak-
tu.Jadi secara sederhana, ada dua pengamat yang bergerak secara bersamaan

1
2

tetapi waktu yang berjalan di antara kedua pengamat itu berbeda.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana Menentukan Grafik pada :


Dilatasi Waktu
Kontraksi Panjang
Rayleigh-Jeans
Persamaan Plank

1.3 Tujuan

Untuk Mengtahui Grafik pada :


Dilatasi Waktu
Kontraksi Panjang
Rayleigh-Jeans
Persamaan Plank
Bab 2
KAJIAN TEORI

2.1 Dilatasi Waktu

Menurut Einstein bahwa waktu adalah sesuatu yang relatif. Di dalam


suatu kerangka acuan yang bergerak terhadap seorang pengamat yang diamte-
rdapat lonceng yang menunjukkan selang waktu △t0. Selang waktu yang dia-
mati oleh pengamat tersebut adalah △t lebih lamat dari pada △t0. Beda waktu
yang merupakan perpanjangan waktu pengamatan bagi pengamat diamdisebut
dilatasi waktu. Menurut Einstein hubungan antara kedua selang waktu itu di-
rumuskan dengan:
√ 2
△t= △t0 1 − vc2
Keterangan :
△t = Selang waktu yang di ukur oleh pengamat yang relatif bergerak (s)
△t0 = Selang waktu yang di ukur oleh pengamat yang relatif diam (s)
v = Kecepatan relative pengamat yang bergerak terhadap pengamat yang
diam (m/s)
c = Kecepatan cahaya (3 x 108 m/s)

2.2 Kontraksi Panjang

Sebuah benda diam tampak lebih panjang jika diukur oleh pengamat
yang diam terhadap benda, sedangkan untuk pengamat yang bergerak relatif
terhadap benda,maka panjang benda tampak lebih pendek. Kontraksi pan-
jang adalah fenomena memendeknya sebuah objek yang diukur oleh pengamat
yang sedang bergerak pada kecepatan bukan nol relatif terhadap objek tersebut.
Kontraksi ini biasanya hanya dapat dilihat ketika mendekati kecepatan cahaya.
Kontraksi panjang hanya terlihat pada arah paralel dengan arah dimana benda
yang diamati bergerak. Efek ini hampir tidak terlihat pada kecepatan sehari-
hari dan diabaikan untuk semua kegiatan umum. Hanya pada kecepatan sangat
tinggi dapat terlihat.Rumusnya :
√ 2
L=L0 y1 = L0 1 − vc2
Dimana:
Lo = Panjang diam (m)

3
4

L = Panjang yang dilihat pengamat pada gerak relative terhadap objek


(m)
v = Kecepatan relatif (m/s)
c = Kecepatan cahaya (3 x 108 m/s)
Kontraksi panjang atau penyusutan panjang hanya terjadi pada pada
komponen panjang benda yang sejajar dengan arah gerak. Semua komponen
panjang lainnya yang tegak lurus terhadap arah gerak (arah kecepatan v) tidak
mengalami penyusutan panjang.

2.3 Raylegh-jeans

Lord Rayleigh dan Sir James Jeans menyatakan bahwa muatan pada
permukaan dinding benda berongga dihubungkan oleh semacam pegas. Jika
suhu naik, muatan benda tersebut mendapat energi kinetik untuk bergetar,
hingga menyebabkan kecepatan muatan benda tersebut berubah setiap waktu.
Menurut Rayleigh – Jeans, dinding rongga benda tersebut bersifat kon-
duktor, sehingga jika dipanaskan elektron-elektron yang terkandung di dalamnya
akan tereksitasi secara termal, hingga terosilasi (bergetar).
Eksitasi adalah penyerahan energi radiasi kepada atom atau molekul tan-
pa menyebabkan ionisasi.
Osiasi elektron menyebabkan radiasi elektromagnetik yang terkurung da-
lam rongga dalam bentuk gelombang-gelombang tegak, hingga terbentuk simpul-
simpul gelombang.
Pada kesetimbangan termal, suhu benda hitam hanya ditentukan oleh
jumlah energi yang diserap per detik. Kesetimbangan termal adalah peristiwa
saat dua buah benda yang mana benda yang memiliki energi panas berlebih akan
kehilangan energi, sedangkan benda yang memiliki energi panas lebih sedikit
akan menyerap energi dari benda yang memiliki energi berlebih tersebut, hingga
kedua benda mencapai suhu yang sama.
Menurut Rayleigh – Jeans, benda hitam ideal pada kesetimbangan termal
akan memancarkan energi radiasi yang tak terhingga. Tetapi, hal ini tidak
terbukti secara eksperimental. Hipotesis ini dikenal dengan sebutan bencana
ultraungu.
Bintang termasuk benda hitam. Oleh karena itu, sifat-sifat benda hitam
terdapat pada bintang. Bintang dengan suhu lebih tinggi akan berwarna biru,
5

sedangkan yang bersuhu rendah akan berwarna merah.


Rumus :
I λ = 2 π KTC / λ4
Keterangan :
I λ adalah distribusi intensitas (W/m2)
K adalah tetapan Boltzmann (1,38 x 10-23 J/K)
C adalah kecepatan cahaya di ruang hampa (3 x 108 m/s)
T adalah suhu mutlak benda (K)
λ adalah panjang gelombang yang dipancarkan (m)

2.4 Persamaan Planck

Pada awalnya semua benda dianggap dapat menerima atau memancarkan


energi radiasi dalam berbagai ukuran (kontiniu) Sampai tahun 1900, ahli fisika
menganggap bahwa radiasi elektromagnet bersifat kontiniu. Hingga Max Planck
mengajukan gagasan bahwa radiasi elektromagnet bersifat diskret (suatu benda
hanya dapat memancarkan atau menyerap radiasi elektromagnet dalam ukuran
atau partikel-partikel kecil dengan nilai tertentu. Partikel energi itu dinamakan
kuantum. Kemudian Einstein membuktikan teori tersebut dengan menyatakan
bahwa radiasi elektromagnet mempunyai sifat partikel. Partikel ini dinamakan
foton. Besar energi dalam satu partikel (kuantum ataupun foton) bergantung
pada frekuensi atau panjang gelombang radiasinya, sesuai dengan persamaan :
E=h x f atau E=h x c/a
E= adalah radiasi
h =adalah tetapan Planck=6,63 x 10-34
Pernyataan tersebut menyatakan bahwa energi foton berbanding terbalik
dengan panjang gelombang kuanta dan gelombang EM.
Bab 3
PEMBAHASAN

3.1 Dilatasi Waktu

Menurut Einstein, selang waktu yang diukur oleh pengamat yang diam
tidak sama dengan selang waktu yang diukur oleh pengamat yang bergerak
terhadap suatu kejadian. Ternyata waktu yang diukur oleh sebuah jam yang
bergerak terhadap kejadian lebih besar dibandingkan terhadap jam yang diam
terhadap kejadian. Peristiwa ini disebut dilatasi waktu (time dilation).
Dalam jarak waktu yang lainpun akan dirasakan demikian, yaitu dalam
waktu tidak terhingga. Jadi kalau kita mampu membuat kendaraan dengan
kecepatan cahaya, maka menurut rumus di atas, kita dapat merasakan hidup
hamper kekal dan hampir mutlak, dimana konsep waktu menjadi tidak berlaku.
Inikalau kita tinjau menurut ukuran waktu dunia. Oleh karena itu sebaliknya
bila kita mati dan menjadi ruh berkecepatan melampaui kecepatan cahaya itu,
jika menuruti hitungan manusia bumi telah tercatat beribu ribu abad tahun,
tetapi pada saat kita di bangkitkan (hari akhirat) akan mengatakan “baru satu
atau setengah hari”, sebagaimana ditegaskan dalam alQuran. Pengertian ini
harus dilihat dari alam akhirat nanti.

6
7

3.2 Kontraksi Panjang

Telah diketahui bahwa karena dilatasi waktu dua pengamat yang saling
bergerak dengan kelajuan konstan relatif satu terhadap lainnya akan mengukur
selang waktu berbeda diantara dua kejadian. Selang waktu adalah jarak dibagi
kelajuan. Karena kelajuan relatif pangamat satu terhadap pengamat lainnya
adalah sama menurut kedua pengamat itu, maka supaya selang waktu berbeda
jarak menurut kedua pengamat harus berbeda. ternyata panjang benda atau
jarak antara duat titik yang diukur oleh pengamat yang bergeak relatif terha-
dap benda selalu lebih pendek daripada panjang yang diukur oleh pengamat
yang diam terhadap benda. Pemendekan ini dikenal dengan sebutan kontraksi
panjang. Salah satu konsekuensi dari adanya dilasi waktu adalah kontraksi pan-
jang objek yang diamati, objek itu terlihat lebih besar atau terlihat lebih kecil.
Kita dapat mengetahui jenis kontraksi apa yang terjadi pada pengamatan objek
berdasarkan arah gerak objek tersebut terhadap pengamat.Pada dasarnya hal
ini terjadi pada semua benda yang bergerak terhadap suatu pengamat, namun
perubahannya lebih terlihat jika benda tersebut bergerak mendekati kecepat-
an cahaya. Untuk peristiwa ini, mungkin salah satu yang bisa kita amati saat
ini adalah kereta api. Anggap kita adalah sebagai pengamat yang berada di
samping rel kereta api. Kita tahu panjang satu deret kereta itu sepanjang apa,
tetapi ketika mengamati kereta itu berjalan, tampak seolah-olah kereta tersebut
lebih pendek dari kenyataannya. Dalam hal ini, kita sebut ukuran kereta api
itu berkontraksi.Pengukuran panjang seperti halnya pengukuran selang waktu
juga dipengaruhi oleh gerak relative. Panjang L benda yang bergerak terha-
dap pengamat kelihatannya lebih pendek dari panjang Lo bila diukur dalam
keadaan diam terhadap pengamat. Gejala ini dikenal sebagi pengerutan Loren-
tz. Panjang Lo suatu benda dalam kerangka diamnya disebut sebagai panjang
proper.
8

3.3 Raylegh-Jeans

Fisika klasik menyatakan bahwa spektra radiasi benda hitam adalah kon-
tinu, dan mereka aggal menjelaskan radiasi benda hitam. Planck justru meng-
emukakan gagasan baru yang radikal dan bertenteangan dengan fisika klasik,
dengan menyatakan bahwa energy radiasi benda hitam adalah terkuantitasi (
diskret ). Pernyataan radikal inilah yang menandai lahirnya teori kuantum.
Karena itu, teori fisiska sebelum tahun 1900 disebut fisika kalsik , sedangkan
teori fisika sesudah tahun 1900 disebut fisika modern. Kurva yang didapatkan
dari percobaan sebelumnya merupakan hasil yang empiris, yakni diperoleh dan
disimpulkan sebagai hasil pengamatan atau percobaan.Pada masa itu para il-
muwan mencoba mencari penjelasan atas kenyataan empiris tersebut.Pada masa
tersebut pula dua ilmuwan, yakni Lord Rayleigh (1842-1919) dan Sir James Ho-
pward Jeans (1877-1946) mencoba menggunakan teori kinetik gas dalam fisika
klasik untuk mengolah hasil empiris tersebut.
Menurut fisika klasik mengenai ekuipartisi energi, energi rata-rata setiap
derajat kebebasan pada suhu T adalah ½ kT. Maka energi total untuk setiap
getaran gelombang menjadi kT, dengan k adalah tetapan Stefan-Boltzmann.
Meskipun mustahil untuk dapat menghitung besarnya kecepatan setiap parti-
kel gas dalam suatu ruang, teori maxwell dapat mengaitkan kecepatan setiap
partikel tersebut terhadap banyaknya partikel di dalam suatu kotak dan dija-
9

barkan melalui kurva distribusi Maxwell.Disini Rayleigh-Jeans melihat bahwa


kurva yang dijabarkan oleh maxwell serupa dengan hasil yang diperoleh pada
intensitas spektrum radiasi kalor Karena sebaran energi kinetik diwakili oleh se-
baran kecepatan karena energi kinetik dapat dinyatakan dalam kecepatan.Oleh
karena itu mereka beranggapan bahwa ada kemiripan antara sifat panas benda
dan radiasi kalor. yang kecil berada dalam wilayah panjang gelombang ultravi-
olet.l mengecil.

3.4 Persamaan Planck

Persamaan Fokker-Planck merupakan persamaan diferensial parsial yang


menggambarkan fungsi distribusi partikel dalam suatu sistem yang berisi banyak
partikel yang saling bertumbukan. Digunakan metode garis untuk menyelesaikan
solusi numerik pada persamaan Fokker-Planck. Metode ini merepresentasikan
bentuk persamaan diferensial parsial ke dalam bentuk sistem persamaan diferen-
sial biasa yang ekuivalen pada bentuk persamaan diferensial parsialnya. langkah
pertama yang dilakukan untuk menyelesaikan persamaan Fokker-Planck dengan
metode garis yaitu mengganti turunan ruang dengan metode beda hingga pu-
sat, sehingga diperoleh bentuk sistem persamaan diferensial biasa. Langkah
kedua yaitu menyelesaikan sistem persamaan diferensial biasa yang telah dipe-
roleh pada langkah pertama dengan metode penyelesaian yang berlaku pada
persamaan diferensial biasa yaitu metode Runga-Kutta. Hasil solusi numerik
dengan metode garis kemudian dibandingkan dengan solusi eksak menghasilkan
galat yang sangat kecil atau mendekati nol. Sehingga dapat disimpulkan bah-
10

wa metode garis merupakan metode yang baik untuk menyelesaikan persamaan


Fokker-Planck.
Bab 4
KESIMPULAN

Dilatasi waktu adalah konsep dalam fisika yang menggambarkan perbe-


daan dalam waktu yang dirasakan oleh dua pengamat yang bergerak relatif satu
sama lain. Kesimpulan dari konsep ini adalah bahwa waktu dapat tampak ber-
beda bagi dua pengamat yang bergerak dengan kecepatan relatif yang tinggi,
sesuai dengan teori relativitas khusus yang diajukan oleh Albert Einstein. Ar-
tinya, waktu bisa tampak berbeda tergantung pada kecepatan relatif pengamat
terhadap suatu objek atau sistem.
Hukum Rayleigh-Jeans adalah rumus empiris dalam fisika yang menco-
ba untuk menjelaskan distribusi energi radiasi dari benda hitam pada panjang
gelombang tertentu. Kesimpulan dari rumus ini adalah bahwa dalam mencoba
menjelaskan distribusi energi radiasi, rumus Rayleigh-Jeans memberikan hasil
yang sesuai dengan pengamatan pada panjang gelombang yang besar, namun
tidak sesuai dengan apa yang diamati pada panjang gelombang pendek (fenome-
na yang dikenal sebagai "katastropi ultraviolet"). Kesimpulan ini menunjukkan
kegagalan rumus Rayleigh-Jeans dalam menjelaskan distribusi energi radiasi pa-
da panjang gelombang pendek, yang pada akhirnya memerlukan pengembangan
model yang lebih canggih, seperti hukum Planck dalam teori kuantum elektro-
magnetik.
Persamaan Planck adalah rumus yang menggambarkan distribusi energi
radiasi dari benda hitam pada berbagai panjang gelombang cahaya. Kesimpulan
utama dari persamaan Planck adalah bahwa rumus ini berhasil menjelaskan dis-
tribusi energi radiasi pada berbagai panjang gelombang, sesuai dengan apa yang
diamati secara eksperimental. Persamaan Planck membawa konsep bahwa ener-
gi dari radiasi elektromagnetik tidak dapat diemisikan secara kontinu, namun
terdapat paket-paket diskret yang disebut kuantum energi (kuantum Planck).
Kesimpulan ini adalah dasar bagi teori kuantum dan memainkan peran penting
dalam pemahaman kita tentang sifat dasar dari energi radiasi dan fenomena
kuantum.
Kontraksi panjang adalah salah satu konsep dalam teori relativitas khu-
sus yang diusulkan oleh Albert Einstein. Kesimpulan dari kontraksi panjang
adalah bahwa benda yang bergerak relatif terhadap pengamat akan mengalami

11
12

penyusutan panjang dalam arah geraknya sehubungan dengan pengamat yang


diam. Kontraksi panjang ini hanya terjadi pada benda yang bergerak dengan
kecepatan yang mendekati kecepatan cahaya. Ini berarti pengamat yang diam
akan melihat benda yang bergerak tampak lebih pendek dari pengamat yang
bergerak bersama benda tersebut. Konsep ini merupakan bagian penting dalam
teori relativitas khusus dan telah diverifikasi melalui berbagai eksperimen dalam
fisika.
DAFTAR PUSTAKA

Akrom, Muhamad, 2013, Super Tuntas Bahas dan Kupas Fisika SMA. Jakarta:
Pandamedia.

Alfatah, Arif dan Irwan Yusuf 2011, Suka Fisika SMA Kelas XII. Yogyakarta:
Mata Elang Media

Beiser, Arthur. 1987 Konsep Fisika Modern (Terjemahan oleh The Houw
Liong).Jakarta:Erlangga.

13

Anda mungkin juga menyukai