FISIKA MODERN
Penulis
ii
Daftar Isi
Kata Pengantar ii
1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.2 Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
1.3 Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
2 KAJIAN TEORI 3
2.1 Dilatasi Waktu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
2.2 Kontraksi Panjang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
2.3 Raylegh-jeans . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
2.4 Persamaan Planck . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
3 PEMBAHASAN 6
3.1 Dilatasi Waktu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
3.2 Kontraksi Panjang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
3.3 Raylegh-Jeans . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8
3.4 Persamaan Planck . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9
4 KESIMPULAN 11
iii
Bab 1
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
Sebuah benda diam tampak lebih panjang jika diukur oleh pengamat
yang diam terhadap benda, sedangkan untuk pengamat yang bergerak relatif
terhadap benda,maka panjang benda tampak lebih pendek. Kontraksi pan-
jang adalah fenomena memendeknya sebuah objek yang diukur oleh pengamat
yang sedang bergerak pada kecepatan bukan nol relatif terhadap objek tersebut.
Kontraksi ini biasanya hanya dapat dilihat ketika mendekati kecepatan cahaya.
Kontraksi panjang hanya terlihat pada arah paralel dengan arah dimana benda
yang diamati bergerak. Efek ini hampir tidak terlihat pada kecepatan sehari-
hari dan diabaikan untuk semua kegiatan umum. Hanya pada kecepatan sangat
tinggi dapat terlihat.Rumusnya :
√ 2
L=L0 y1 = L0 1 − vc2
Dimana:
Lo = Panjang diam (m)
3
4
2.3 Raylegh-jeans
Lord Rayleigh dan Sir James Jeans menyatakan bahwa muatan pada
permukaan dinding benda berongga dihubungkan oleh semacam pegas. Jika
suhu naik, muatan benda tersebut mendapat energi kinetik untuk bergetar,
hingga menyebabkan kecepatan muatan benda tersebut berubah setiap waktu.
Menurut Rayleigh – Jeans, dinding rongga benda tersebut bersifat kon-
duktor, sehingga jika dipanaskan elektron-elektron yang terkandung di dalamnya
akan tereksitasi secara termal, hingga terosilasi (bergetar).
Eksitasi adalah penyerahan energi radiasi kepada atom atau molekul tan-
pa menyebabkan ionisasi.
Osiasi elektron menyebabkan radiasi elektromagnetik yang terkurung da-
lam rongga dalam bentuk gelombang-gelombang tegak, hingga terbentuk simpul-
simpul gelombang.
Pada kesetimbangan termal, suhu benda hitam hanya ditentukan oleh
jumlah energi yang diserap per detik. Kesetimbangan termal adalah peristiwa
saat dua buah benda yang mana benda yang memiliki energi panas berlebih akan
kehilangan energi, sedangkan benda yang memiliki energi panas lebih sedikit
akan menyerap energi dari benda yang memiliki energi berlebih tersebut, hingga
kedua benda mencapai suhu yang sama.
Menurut Rayleigh – Jeans, benda hitam ideal pada kesetimbangan termal
akan memancarkan energi radiasi yang tak terhingga. Tetapi, hal ini tidak
terbukti secara eksperimental. Hipotesis ini dikenal dengan sebutan bencana
ultraungu.
Bintang termasuk benda hitam. Oleh karena itu, sifat-sifat benda hitam
terdapat pada bintang. Bintang dengan suhu lebih tinggi akan berwarna biru,
5
Menurut Einstein, selang waktu yang diukur oleh pengamat yang diam
tidak sama dengan selang waktu yang diukur oleh pengamat yang bergerak
terhadap suatu kejadian. Ternyata waktu yang diukur oleh sebuah jam yang
bergerak terhadap kejadian lebih besar dibandingkan terhadap jam yang diam
terhadap kejadian. Peristiwa ini disebut dilatasi waktu (time dilation).
Dalam jarak waktu yang lainpun akan dirasakan demikian, yaitu dalam
waktu tidak terhingga. Jadi kalau kita mampu membuat kendaraan dengan
kecepatan cahaya, maka menurut rumus di atas, kita dapat merasakan hidup
hamper kekal dan hampir mutlak, dimana konsep waktu menjadi tidak berlaku.
Inikalau kita tinjau menurut ukuran waktu dunia. Oleh karena itu sebaliknya
bila kita mati dan menjadi ruh berkecepatan melampaui kecepatan cahaya itu,
jika menuruti hitungan manusia bumi telah tercatat beribu ribu abad tahun,
tetapi pada saat kita di bangkitkan (hari akhirat) akan mengatakan “baru satu
atau setengah hari”, sebagaimana ditegaskan dalam alQuran. Pengertian ini
harus dilihat dari alam akhirat nanti.
6
7
Telah diketahui bahwa karena dilatasi waktu dua pengamat yang saling
bergerak dengan kelajuan konstan relatif satu terhadap lainnya akan mengukur
selang waktu berbeda diantara dua kejadian. Selang waktu adalah jarak dibagi
kelajuan. Karena kelajuan relatif pangamat satu terhadap pengamat lainnya
adalah sama menurut kedua pengamat itu, maka supaya selang waktu berbeda
jarak menurut kedua pengamat harus berbeda. ternyata panjang benda atau
jarak antara duat titik yang diukur oleh pengamat yang bergeak relatif terha-
dap benda selalu lebih pendek daripada panjang yang diukur oleh pengamat
yang diam terhadap benda. Pemendekan ini dikenal dengan sebutan kontraksi
panjang. Salah satu konsekuensi dari adanya dilasi waktu adalah kontraksi pan-
jang objek yang diamati, objek itu terlihat lebih besar atau terlihat lebih kecil.
Kita dapat mengetahui jenis kontraksi apa yang terjadi pada pengamatan objek
berdasarkan arah gerak objek tersebut terhadap pengamat.Pada dasarnya hal
ini terjadi pada semua benda yang bergerak terhadap suatu pengamat, namun
perubahannya lebih terlihat jika benda tersebut bergerak mendekati kecepat-
an cahaya. Untuk peristiwa ini, mungkin salah satu yang bisa kita amati saat
ini adalah kereta api. Anggap kita adalah sebagai pengamat yang berada di
samping rel kereta api. Kita tahu panjang satu deret kereta itu sepanjang apa,
tetapi ketika mengamati kereta itu berjalan, tampak seolah-olah kereta tersebut
lebih pendek dari kenyataannya. Dalam hal ini, kita sebut ukuran kereta api
itu berkontraksi.Pengukuran panjang seperti halnya pengukuran selang waktu
juga dipengaruhi oleh gerak relative. Panjang L benda yang bergerak terha-
dap pengamat kelihatannya lebih pendek dari panjang Lo bila diukur dalam
keadaan diam terhadap pengamat. Gejala ini dikenal sebagi pengerutan Loren-
tz. Panjang Lo suatu benda dalam kerangka diamnya disebut sebagai panjang
proper.
8
3.3 Raylegh-Jeans
Fisika klasik menyatakan bahwa spektra radiasi benda hitam adalah kon-
tinu, dan mereka aggal menjelaskan radiasi benda hitam. Planck justru meng-
emukakan gagasan baru yang radikal dan bertenteangan dengan fisika klasik,
dengan menyatakan bahwa energy radiasi benda hitam adalah terkuantitasi (
diskret ). Pernyataan radikal inilah yang menandai lahirnya teori kuantum.
Karena itu, teori fisiska sebelum tahun 1900 disebut fisika kalsik , sedangkan
teori fisika sesudah tahun 1900 disebut fisika modern. Kurva yang didapatkan
dari percobaan sebelumnya merupakan hasil yang empiris, yakni diperoleh dan
disimpulkan sebagai hasil pengamatan atau percobaan.Pada masa itu para il-
muwan mencoba mencari penjelasan atas kenyataan empiris tersebut.Pada masa
tersebut pula dua ilmuwan, yakni Lord Rayleigh (1842-1919) dan Sir James Ho-
pward Jeans (1877-1946) mencoba menggunakan teori kinetik gas dalam fisika
klasik untuk mengolah hasil empiris tersebut.
Menurut fisika klasik mengenai ekuipartisi energi, energi rata-rata setiap
derajat kebebasan pada suhu T adalah ½ kT. Maka energi total untuk setiap
getaran gelombang menjadi kT, dengan k adalah tetapan Stefan-Boltzmann.
Meskipun mustahil untuk dapat menghitung besarnya kecepatan setiap parti-
kel gas dalam suatu ruang, teori maxwell dapat mengaitkan kecepatan setiap
partikel tersebut terhadap banyaknya partikel di dalam suatu kotak dan dija-
9
11
12
Akrom, Muhamad, 2013, Super Tuntas Bahas dan Kupas Fisika SMA. Jakarta:
Pandamedia.
Alfatah, Arif dan Irwan Yusuf 2011, Suka Fisika SMA Kelas XII. Yogyakarta:
Mata Elang Media
Beiser, Arthur. 1987 Konsep Fisika Modern (Terjemahan oleh The Houw
Liong).Jakarta:Erlangga.
13