Anda di halaman 1dari 6

Script / Naskah

Video Keunggulan Sistem Rujukan Terintegasi Pra


Hospital, Intra Hospital, Emergency Support IGD
RSCM yang berbasis pada 5 Budaya RSCM

Dengan Konsep Video Berupa Berita Liputan

Sutradara : Dina Lestari

Asisten Sutradara : Lutfi

Produser : Faridz nurdin

Asisten Produser : Wahyu Hardiyanto

Penulis script/naskah : Juanda

Ide Cerita : All Team 5

Kepala Unit : Dr. Radi Muharis

Pembawa Berita wanita : Dina Lestari

Pembawa Berita Pria : Wahyu Hardiyanto

Reporter : Juanda

Pasien : Faridz Nurdin

Kameramen : To be soon

All Tallent : Emman, Emmo, Nurse, Lab, Radiolog and all Tallent , To be Soon
Intro tampilan logo berita IGD News dengan backsound berita

PB wanita : “ Selamat pagi pemirsa/ apakabar anda hari ini?/ IGD news kembali hadir
menemani anda// Kami akan menghadirkan serangkaian kabar menarik untuk
anda//”

PB Pria : “Dan tentunya/ kabar utama kami mengenai keunggulan IGD RSCM/ yang memiliki
pelayanan yang sudah sangat terintegrasi/ baik pra hospital/ intra hospital/ maupun
emergency support/ yang semuanya disesuaikan dengan budaya RSCM// Bersama
saya Wahyu//”

PB Wanita : “ dan saya dina/ inilah IGD news selengkapnya//”

Intro musik berita sekian detik

PB Pria : “ IGD adalah layanan/ yang disediakan untuk kebutuhan pasien/ dalam kondisi
gawat dan menjadi pintu masuk ke dalam rumah sakit/ selain poliklinik// keselamatn
pasien/ menjadi hal utama dalam pelayanan rscm// Rumah sakit harus mampu
mengevaluasi/ dan mencari solusi apa yang dapat dilakukan/ untuk mampu
menerima rujukan dengan terintegrasi/ karna ruang perawatan penuh/penolakan
pasien dan lambatnya pelayanan awal di IGD /menjadi permasalahan yang dirasakan
dari sistem rujukan karena terlebih RSCM merupakan rumah sakit rujukan nasional
/sebagai rumah sakit rujukan akhir//”

PB Wanita : “Penerimaan pasien rujukan secara terintegrasi /memerlukan komitmen dan


kerjasama yang tinggi/ dari pimpinan dan seluruh staf /karena sistem rujukan yang
terintegrasi/ dapat meningkatkan keselamatan pasien /baik pada pra hospital/ intra
hospital/maupun emergency support//”

Pb Pria : “Untuk mengetahui upaya apa saja yang dilakukan rumah skait/ dalam menerima
pasien rujukan secara terintegrasi/ baik pada pra hospital/intra hospital/ maupun
emergency support / yang tentunya disesuaikan dengan budaya RSCM/ Kami telah
terhubung dengan reporter kami Juanda /yang saat ini sudah berada di IGD RSCM
/bersama kepala unit IGD RSCM//”

Pb wanita : “ Baiklah juanda/ usaha apa saja yang sudah dilakukan IGD RSCM /dalam
penerimaan rujukan pasien terintegrasi /mulai dari pra, intra dan emergency
support?//”

Intro musik berita sekian detik


Reporter : “ ok terima kasih wahyu dan dina, saat ini saya sudah bersama dr. Radi Muharis
selaku kepala unit IGD RSCM. Selamat pagi dok?”

Ka. Unit : “selalu semangat” (sambil mengepal tangan seperti salam rscm)

Reporter : “ apa kabar dok?”

Ka unit : “selalu sehat” (sambil mengepal tangan seperti salam rscm)

Reporter : “ Luar biasa sekali ya dokter radi ini ya, tetap selalu semangat untuk tetap sehat
demi prima dalam menolong memberikan yang terbaik ya dok ya. Dr. radi kita bicara
mengenai pelayanan rs sakit tentunya dalam hal ini adalah igd dalam memberikan
pelayanan prima untuk meningkatkan keselamatan pasien terutama pasien oasien
rujukan ni ya dok. Apalagi banyak sekali pasien yang akan dirujuk ke rscm dari
seluruh indonesia, karna seperti yang kita ketahui rscm kan rumah sakit rujukan
terkhir ya dok. Yang ingin saya tanyakan dok, bagaimana keadaan igd rscm saat ini
terkait banyaknya rujukan dok?”

Ka unit : “untuk masuk ke dalam sebuah rumah sakit, pintu masuknya ada 2 yaitu IGD dan
poliklinik. Benar sekali, rscm merupakan rumah sakit rujukan akhir dimana kita tidak
bisa menolak dan merujuk pasien kerumah sakit lain. Nah, hal ini yang membuat
membludaknya permintaan rujukan untuk dapat ke rscm
…………………………………………….. dan seterusnya (improvisasi jawaban dokter radi
jelasin permintaan rujukan yang banyak, pasien membludak, masuk penuh sesak ,
ceritakan permasalahan yang menjadi masalah dalam sistem rujukan terdahulu
sebelum ada sisrute dll)

Reporter : “berati ada satu callange , ada satu tantangan untuk dokter radi dan tim IGD ya
untuk menangani permintaan rujukan yang begitu banyak dan harus menerima
sesuai ketersediaan fasilitas yang dibutuhkan ya dok ya, nah untuk ini solusi apa aja
boleh diceritakan dok terkait penanganan rujukan pasien mulai dari pra dan intra
hospital sampai akhirnya pasien sampai di igd rscm dan mendapat perawatan
lanjutan yang terintegrasi dengan emergency support yang semua alur itu tentunya
berhubungan dengan BUDAYA RSCM”

Ka unit : “ia, jadi memang alur dalam rujukan terintegrasi ini kita melakukannya sesuai
dengan BUDAYA RSCM. saat ini untuk mempermudah dan mengakses terkait rujukan
ini, kita sudah menggunakn SISRUTE yang merupakan singkatan dari sistem informasi
rujukan terintegrasi . SISRUTE menupakan teknologi informasi berbasis intemet yang
dapat menghubungkan data pasien dari tingkat layanan lebih rendah ke tingkat
layanan lebih tinggi atau sederajat (horizontal maupun vertikal) dengan tujuan
mempermudah dan mempercepat proses rujukan pasien”

“Jadi misal Rumah sakit ALFABET ingin merujuk pasiennya dengan masalah trauma,
nah rumah sakit tersebut mengisi data…….. ( dr radi menjabarkan tentang apa saja yg
diisi di sisrute dan menu apa saja yang ada di web/aplikasi sisrute)”

(Pada saat scene yang dibiruin ini tampilkan video terkait sisrute yang disisi sama
pwtugas RS ALFABET sesuai dengan cerita dokter radi dan suara penjelasan dokter
radi menjadi backsound videonya)
Reporter : “ oh jadi saat ada yg ingin mmerujuk itu mengisis sisrute ya dok, lalu dari kita RSCM
nya bagaimana dok memfollow up sisrute pasien yang akan dirujuk ke igd rscm ?”

Ka unit : “jadi yang memfollow up bisa dikatakan EMMAN dan juga SPGDT”

“ya jadi ini mulai berhubungan dengan budaya rscm kita. Seperti kita ketahui budaya
rscm ada 5 nah yang pertama adalah integritas. Dimana SPGDT kita itu yang
memfollow upnya dengan menyampaikan isi dari aplikasi sisrute tersebut kepada
emman, tetapi emman juga bisa sih membuka sendiri aplikasi tersebut. Maka setelah
itu emman akan melihat kebutuhan dari pasien yang akan dirujuk apa, apakah perlu
penanganan operasi, butuh ruang icu dll. Nah dari kebutuhan itu nanti emman akan
konfirmasi pada tim terkait sesuai kebutuhan. Jika seandainya kebutuhan bisa
terpenuhi saat dirujuk maka Emman akan acc pasien dirujuk ke ID RSCM. Dan SPGDT
langsung kirim balasan ke rumah sakit ALFABET bahwa RSCM ACC pasien dirujuk. Dan
RS ALFABET akan hubungi AGD Dinkes dan AGD bawa pasien ke RSCM”

(Pada saat scene yang dibiruin ini tampilkan video terkait SPGDT RSCM Follow up
sisrute RS ALFABET dan Emman baca kebutuhan pasien sesuai aplikasi sisrute dn
menghubungi tim terkait kebutuhan . dalam hal ini icu dan OK sampe video AGD bawa
pasien ke rscm di depan IGD dan suara penjelasan dokter radi menjadi backsound
videonya)

“hal ini tentu masuk dalam poin budaya integritas yaitu jujur dan konsisten dimana
kita jujur dengan kondisi ketersediaan kita tidak bilang kebutuhan nya tidak akan
didapat dikita padahal pasti terpenuhi dan konsisten dalam siap menerima pasien
rujukan”

Reporter : “Nah saat pasien sudah tiba di IGD RSCM dok, ini apa yang membuat RSCM spesial
atau berbeda dari yang lainnya dok?”

Ka unit : “Nah ini yang membuat kita beda dari IGD lain nya dimana kita memiliki code
tertentu dan emergency support yang berbeda dengan IGD lain yaitu kita terintegrasi
langsung dengan radiologi, OK, ICU”

“Ini masuk kedalam budaya rscm yang kedua yaitu profesionalisme bagian poin
bertanggung jawab dan berdedikasi dan juga budaya ketiga untuk poin cepat tanggap.
Dimana misal tadi pasien dari RS ALFABEt dengan trauma, ya begitu sampaii di RSCM,
maka kita akan langsung aktifkan code trauma agar seluruh petugas yang bertanggung
jawab langsung segera datang ke pasien tersebut untuk segera ditangani.”

(Pada saat scene yang dibiruin ini tampilkan video paging code trauma dan seluruh
perawat, emmo, ppds menghampiri pasien code trauma suara penjelasan dokter radi
menjadi backsound videonya)

“Dan yang lebih membuat berbeda lagi adalah kita memiliki emergency support yang
satu gedung bahkan selantai dengan IGD, Yaitu Laboratorium, radiologi, ruang operasi
dan ICU”

Nah ini akan masuk kedalam budaya kita yang ke empat yaitu kolaborasi point proaktif
bekerjasama. Seperti tadi misal pasien rujukan tadi itu setelah diaktifkan code trauma
maka akan ada asses penunjang dari EMO dan dokter spesialis terkait, seperti
pemeriksaan lab dan juga radiologi. Maka permintaan tersebut dilakukan secara
online. Saat pasien akan dilakukan pemeriksaan lab maka petugas lab yang ada dilantai
2 akan turun ke lantai satu untuk mengambil darah pasien secara langsung. Begitu juga
dengan pemeriksaan radiologi rontgen meskipun radiologi terletak dilantai satu juga
jika pasien tersebut akan dirontgen maka petugas radiologi yang akan datang
menghampiri pasien , namun jika pasien akan dilakukan CT scan maka pasien akan
dibawa menuju radiologi yang memang letaknya dilantai satu masih dalam kawasan
zona IGD”

(Pada saat scene yang dibiruin ini tampilkan video pemeriksaan penunjang yaitu lab,
rontgen dan ct scan dan suara penjelasan dokter radi menjadi backsound videonya)

“Dan yang lebih luar biasa lagi adalah dibudaya RSCM yang kelima yaitu Inovasi bagian
point berorientasi pada standart tertinggi. Dimana emergency support kita yaitu
ruang operasi dan icu yang terintegrasi secara langsung dengan lantai satu IGD”

“Dan ini dirumah sakit lain tidak ada ruang operasi yang memang dikhusukan untuk
pasien emergency karena di tempat lain rata rata ruang operasi ya hanya satu untuk
emergency dan elektif. Namun dikita terpisah. Sehingga pasien yang butuh operasi
dengan emergency, kita siap dan ready

(Pada saat scene yang dibiruin ini tampilkan video pasien menuju ok atau posisi pasien
di OK dan suara penjelasan dokter radi menjadi backsound videonya)

“Begitu juga icu, jika di tempat lain mungkin icu nya gabung baik yang emergency atau
tidak, maka kita memiliki icu tersendiri”

“ICU khusus untuk pasien pasien emergency yang letaknya pun dilantai 2 tidak jauh
dengan lantai satu. Jadi pasien pasien emergency baik dari zona merah atau pun dari
zona merah yang harus operasi emergency dan membutuhkan icu, maka kita memiliki
ruang icu itu”

(Pada saat scene yang dibiruin ini tampilkan video pasien menuju icu atau posisi pasien
di icu dan suara penjelasan dokter radi menjadi backsound videonya)

“Sehingga semua terintegrasi dalam satu gedung dan tentunya aemua alur tersebut
memang dirancang sesuai dengan Budaya RSCM ”

Reporter : “wah, luar biasa sekali ya dok sistem terintegrasi IGD RSCM mulai dari sisrute, pra
hospital, intra hospital bahkan emergency support nya disesuaikan dnegan budaya
RSCM yang pastinya akan meningkatkan keselamatan pasien dan juga pelayanan kita
dalam fasilitas kesehatan. ”

“Dan pertanyaan saya terakhir ya dok ya, terkait hal ini. Apa pesan dari dr.Radi pribadi
untuk rekan – rkan staff di IGD RSCM?”

Ka unit : “Implementasikan Budaya RSCM dengan sebaik-baiknya. Demi kita semua, jadikanlah
RSCM sebagai rumah kedua kita ………………………. (tambahkan pesan pribadi dokter radi)

Reporter :”Luar biasa sekali dokter radi, terima kasih atas waktu dan kesempatannya. Tetap sehat,
semangat agar dapat prima dalam memberikan yang terbaik.
“Ok baiklah, saya Juanda dan tim langsung dari Ruang kepala IGD RSCM melaporkan.
Saya kembalikan ke Wahyu dan Dina”

PB Wanita : “ Terima kasih juanda / yang telah melaporkan langsung dari IGD RSCM//”

PB Pria : “Demikian IGD News hari in/, saya Wahyu//”

PB Wanita :”Dan saya Dina//”

PB W dan P : “Beserta crew yang bertugas pada hari ini / mohon undur diri /terimakasih atas
perhatian anda salam IGD News//”

Intro tampilan logo berita IGD News dengan backsound berita

Anda mungkin juga menyukai