Anda di halaman 1dari 8

Roleplay kepada penderita DBD dengan mengguanakan metode

komunikai

S-BAR
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keselamatan Pasien dan K3

Disusun Oleh :

Anggi yudian Agung

Akbar Nazuda

Fuji Faujiah

Husnul Sopia

Ihsan Saputra

Mia Sumiati

Muhammad Ilham Fathurahman

Rangga Prayoga

Siti Munaroh

S1 Keperawatan – 2A

STIKes KARSA HUSADA GARUT


Kampus I – Jl.Subyadinata No.07 – Fax (0262) 235946
Kampus II – Jl.Nusa Indah No.24 – Fax (0262) 404830
A. LATAR BELAKANG

Komunikasi terhadap berbagai informasi mengenai perkembangan pasien

antar profesi kesehatan di rumah sakit merupakan komponen yang fundamental dalam

perawatan pasien (Riesenberg, 2010). Alvarado, et al. (2006) mengungkapkan bahwa

ketidakakuratan informasi dapat menimbulkan dampak yang serius pada pasien,

hampir 70% kejadian sentinel yaitu kejadian yang mengakibatkan kematian atau

cedera yang serius di rumah sakit disebabkan karena buruknya komunikasi.

Pernyataan peneliti di atas sejalan dengan pernyataan Angood (2007) yang

mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil kajian data terhadap adanya adverse event,

near miss dan sentinel event di rumah sakit, masalah yang menjadi penyebab utama

adalah komunikasi.

Timbang terima pasien adalah salah satu bentuk komunikasi perawat dalam

melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien. Timbang terima pasien dirancang

sebagai salah satu metode untuk memberikan informasi yang relevan pada tim

perawat setiap pergantian shift, sebagai petunjuk praktik memberikan informasi

mengenai kondisi terkini pasien, tujuan pengobatan, rencana perawatan serta

menentukan prioritas pelayanan (Rushton, 2010).

Alvarado, et al (2006) menginformasikan bahwa komunikasi berbagai

informasi yang diberikan oleh perawat dalam pertukaran shift, yang lebih dikenal

dengan timbang terima (handover) sangat membantu dalam perawatan pasien.

Timbang terima yang dilaksanakan dengan baik dapat membantu mengidentifikasi

kesalahan serta memfasilitasi kesinambungan perawatan pasien. Smith, et al. (2008)

mengungkapkan bahwa rumah sakit merupakan organisasi padat profesi dengan

berbagai karakteristik, komunikasi pada timbang terima (handover) memiliki


hubungan yang sangat penting dalam menjamin kesinambungan, kualitas dan

keselamatan dalam pelayanan kesehatan pada pasien.

B. DEFENISI SBAR

Komunikasi SBAR adalah komunikasi dengan menggunakan alat yang logis


untuk mengatur informasi sehingga dapat ditransfer kepada orang lain secara akurat
dan efisien. Komunikasi dengan menggunakan alat terstruktur SBAR untuk mencapai
keterampilan berfikir kritis serta menghemat waktu.

Adapun konsep SBAR itu :

1. S (siuation)
Situation merupakan kondisi terkini yang sedang terjadi pada pasien.
- Mengidentifikasi diri, unit, pasien, dan nomor kamar.
- Nyatakan masalah secara singkat: apa, kapan dimulai, dan tingkat
keparahan.
2. B (background)
Sediakan informasi latar belakang yang sesuai dengan situasi, meliputi:
- Daftar pasien
- Nomor medical record
- Membuat diagnosa dan tanggal pendiagnosaan
- Daftar obat terkini, alergi, dan hasil labor.
- Hasil terbaru tanda-tanda vital pasien
- Hasil labor, dengan tanggal dan waktu pengambilan serta hasil dari tes
labor sebagai pembanding
- Informasi klinik lainnya
Background merupakan informasi penting tentang apa yang berhubungan
dengan kondisi pasien terkini.
3. A (assessment/pengkajian)
Assessment merupakan hasil pengkajian dari kondisi pasien yang terkini
4. R (recommendation)
Recommendation merupakan apa saja hal yang perlu dilakukan untuk
mengatasi masalah pasien pada saat ini.
C. SBAR MODEL
 Komunikasi menjadi efektif dan efisien
 Menawarkan sebuah cara yang simple untuk standart komunikasi dengan
menggunakan 4 elemen umum
 Mencerminkan umum dan nursing process
 Membuat bahasa yang umum

D. LAPORAN KONDISI PASIEN ANTAR SHIFT DINAS (DENGAN SBAR)


Sebelum serah terima pasien :
1. Dapatkan pengkajian kondisi pasien terkini.
2. Kumpulkan data-data yang diperlukan yang berhubungan kondisi pasien yang
akan dilaporkan
3. Pastikan diagnosa medis pasien dan prioritas masalah keperawatan yang harus
dilanjutkan
4. Baca & pahami catatan perkembangan terkini & hasil pengkajian perawat shif
sebelumnya.
5. Siapkan medical record pasien termasuk rencana perawat harian.
ROLE PLAY METODE KASUS

PEMERAN :

Kepala Ruangan : Muhammad Ilham Fathurahman

Dokter : Mia Sumiati

Pasien DHF : Rangga Prayoga

Perawat 1 : Siti Munaroh

Perawat 2 : Anggi yudian Agung

Perawat 3 : Fuji Faujiah

Perawat 4 : Arady

Pada tanggal 5 Desember 2018 datang seorang pasien yang bernam Tn.Rangga di ruang
penyakit dalam melati RSU dr.Slamet Garut dengan diagnose medis Dengue Hemorhagic
Fever (DHF).

Karu : Selamat Pagi Pak

Pasien : Selamat Pagi juga Pak

Karu : Selamat datang di RSU dr.Slamet Garut, saya perawat Ilham kepala ruangan di
ruangan ini dan ini perawat Siti yang bertugas pagi ini, mohon maaf dengan Bapak
siapa ?

Pasien : Pak Rangga.

Karu : Baik pak, suster Siti akan bertugas membantu bapak pagi ini, kalau ada perlu
bantuan atau keluhan langsung saja sampaikan kepada suster Siti.

Suster Siti, ini Bapak Rangga, untuk pagi ini kamu merawat bapak Rangga, tolong
berikan pelayanan yang terbaik kepada pasien kita.

PP1 : Baik Pak, saya akan memberikan pelayanan yang terbaik buat bapak Rangga.

Baik pak Rangga, apa yang anda keluhkan pada pagi hari ini ?”

Pasien : Lemas, mual, Menggigil, dan pusing sekali sus.

PP1 : ada lagi selain itu pak ?

Pasien : Tidak ada suster


Karu : Baik pak, nanti dokter yang menangani Bapak akan segera datang, sambil

menunggu Bapak dapat berbaring dahulu, dan saya permisi dulu ya pak. Suster Siti
tolong perhatikan bapak Rangga.

Pasien : Terimakasih Pak’.

PP1 : Baik Pak.

Baik pak, saya akan melakukan pengkajian terhadap bapak, sembari mengukur
Tekanan Darah bapak. (Selang 5 Menit kemudian). Baik pak, disamping tempat
tidur bapak ada bel, jika bapak membutuhkan sesuatu atau jika keadaan darurat
silahkan menekan bel, saya akan datang untuk membantu bapak. Bapak istirahat
dahulu 10 menit lagi dokter akan datang memeriksa bapak.

Pasien : Terimakasih Sus”.

Perawat memasuki ruang dokter.

PP1 :assalamualaikum dok,

Dokter :waaalaikumsalam, silakan masuk mari duduk.

PP1 :begini dok, saya perawat Siti saya mau melaporkan bahwa pasien yg bernama
Tn.Rangga mengalami demam yg tidak kunjung turun bahkan malah naik lagi
dok.

Dokter :bagaimana dengan pengkajiannya?

PP1 :pasien di diagnosa demam berdarah gr 1, masuk pada tanggal 3 desember


2018. Kemudian tindakan yg sudah dilakukan yaitu pemasangan cairan infus
20 ttes/mnit,serta pemberian paracetamol. Hb dan PCV meningkat (
≥20%), Trambositopenia (≤100.000/ml),Leukopenia,Ig.D. dengue positif.
Serta kesadaran composmentis.

Dokter :baik, lalu bagaimana menurut anda?

Perawat :menurut saya masalahnya yaitu hipertermi berhubungan dengan proses


infeksi virus, dok

Dokter :lalu saran anda bagaimana?

Perawat :bagaimana kalo kita berikan antipiratik dengan dosis yg dinaikan dok?
Bangaimana menurut dokter adakah saran lain?
Dokter : baiklah untuk sementara lakukan kita lakukan saja itu, tapi pantau terus
bagimana perkembangannya jika masih tidak ada perubahan kita lakukan
tindakan selanjutnya.

Perawat : baik dok , kalo begitu saya pamit dulu

Dokter :baik silahkan

Perawat : assalamualaikum

Dokter :waalaikumsalam

Setelah 10 menit kemudian dokter visite memeriksa pasien, setelah selesai diperiksa PP1
menyampaikan kemungkinan penyakit pasien, perkiraan lama pasien dirawat, intervensi
keperawatan/medis.

PP1 : Selamat Pagi pak Rangga”

Pasien : Selamat Pagi suster Siti

PP1 : Bagaimana perasaan bapak setelah diperiksa dokter ?”

Pasien : Pusing nya sedikit berkurang suster

PP1 : Baik lah pak, disini saya akan menyampaikan kemungkinan penyakit bapak yaitu
Demam berdarah, perkiraan perawatan bapak selama 1 minggu, untuk tindakan
keperawatan yang dilakukan adalah menstabilkan suhu tubuh bapak dan apabila tidak
dirawat kondisi nya akan semakin parah, apakah Bapak bersedia dilakukan perawatan
di RS ini ?

Pasien : iya suster, saya bersedia.

PP1 : Baik Pak, berhubung karena jadwal tugas saya sudah habis, nanti Bapak akan

dirawat Perawat yang shift sore, dan saya akan kenal kan dengan bapak.

Pasien : Baik suster

Sebelum pulang PP1 mendokumentasikan tentang kondisi pasien, serta tindakan keperawatan
yang telah dilakukan dan rencana tindakan yang akan dilakuan.
Saat shift sore telah hadir, Karu meminta evaluasi tindakan perawat shift pagi atas pasien
masing-masing dan kembali membagi tugas-tugas tiap perawat dengan satu pasien akan
ditanggungjawabi oleh 1 perawat saja.

Karu : Selamat siang semua nya, seperti biasa nya saya akan membagi tugas kepada kita
semua yang ada disini, sebelum nya saya ingin meminta pendokumentasian dari
tiap-tiap perawat shift pagi agar dapat dilanjutkan oleh shift sore. Hari ini di
Ruangan kita ada 4 pasien dengan 3 pasien butuh perhatian khusus. Untuk itu saya
akan membagi tugas kepada kita semua. Untuk pasien dengan Tn.M dengan
diagnose Post.Op BHP, kamar 3.3 ditangani oleh perawat Anggi, Bagaimana dengan
perawat Anggi, apa bisa ?

PP2 : Iya Pak, saya akan bertugas merawat Pasien Tn.Akbar dengan baik.

Karu : Baiklah untuk suster Fuji, kamu menangani pasien Ny.Husnul dengan stroke

hemoragik di kamar 3.1.

PP3 : Baik bu, saya akan membantu Tn.Husnul yang kondisi nya total care dengan baik.

Karu : Dan untuk pasien kita Tn.Rangga dengan DHF perawat Ihsan yang akan

merawat nya.

PP4 : Baik Bu, saya akan memberikan perawatan yang terbaik kepada Tn.Rangga

Karu : Baik kepada semua perawat saya harapkan setelah selesai bertugas untuk membuat
evaluasi akhir dari setiap kerja nya untuk melihat perkembangan status kesehatan
pasien kita.

Semua : Siap Pak!

Karu : Saya kira hanya itu saja untuk saat ini, terimakasih atas kerjasama rekan-rekan

semua, selamat bertugas dan tetap semangat.

Anda mungkin juga menyukai