Kami bersyukur dalam segala hal kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan anugerah-Nya, proposal tentang Pengajuan Bantuan Ambulans Gawat
Darurat dapat dirampung dan diselesaikan.
Proposal ini dibuat dan diinisiasi untuk diajukan kepada PT. Jasa Raharja
(Persero) Cabang Maluku sebagai persayaratan admistratif dalam rangka memperoleh
bantuan melalui implementasi program Corporate Social Responsibility (CSR), yang
merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahan dibidang pelayanan
kesehatan, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas (UU PT) pada Bab V Pasal 74, dan Peraturan Pemerintah
Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan
Terbatas.
Kami menyadari bahwa, proposal ini dari sisi penulisan masih jauh
kesempurnaan dari aspek metodeloginya, namun harapan kami semoga menjadi bahan
pertimbangan bagi stakeholder dalam menyikapi proposal kami.
Terima kasih buat rekan-rekan kerja yang telah memberikan semangat dan
dukungan serta sumbangsi pemikiran dalam proses pembuatan proposal ini. Tanpa
semuanya itu, niscaya proposal ini tidaklah akan berarti.
Akhir kata adalah suatu kebangaan dan kehormatan, kami sampaikan kepada
pimpinan PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Maluku atas atensi dan kearifan dalam
menindaklanjuti proposal kami. Inilah rasa hormat dan harapan kami, sebab kami
percaya PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Maluku memiliki komitmen yang jelas
terhadap agenda tanggung jawab sosial sebagaimana telah diamanatkan dalam
undang-undang, Terimakasih.
Direktur
Rumah Sakit Umum Daerah Piru
II. PERMASALAHAN
Pelayanan kesehatan merupakan upaya memelihara kesehatan yang bertujuan agar
tercapai derajat kesehatan yang optimal bagi individu dan masyarakat. Dalam Undang-
Undang Repubulik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan ditegaskan
bahwa, setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman,
bermutu dan terjangkau. Artinya setiap warga negara memiliki hak yang sama dalam
pelayanan kesehatan. Hal ini dirasakan terutama bagi masyarakat yang kurang mampu
yang bertempat tinggal dipelosok jauh dari sentra pelayanan kesehatan, sehingga
kebutuhan akan sarana transportasi ambulans sangatlah penting bagi mereka untuk dapat
menerima azas manfaatnya.
Ada beberapa kendala yang dihadapi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Piru
yang diungkap sebagai permasalahan utama, yaitu menyangkut “ketersediaan sarana
transportasi ambulans” yang ditinjau dari “aspek persyaratan “teknis maupun aspek
kebutuhan”. Dapat dijelaskan disini bahwa, RSUD Piru dalam menyelenggarakan
pelayanan kesehatan ditunjang dengan sarana penunjang transportasi ambulans.
Ambulans yang dimiliki RSUD Piru berjumlah 4 (empat) unit ambulans yang terdiri
V. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1965 tentang Pendirian
Perusahan Negara Asuransi Kerugian Jasa Raharja;
2. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara
(BUMN);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas;
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan;
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2012 tentang
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Hidup Perseroan terbatas;
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013 tentang
Jaminan Kesehatan;
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2016 tentang
Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
10 Peraturan Menteri Negara, BUMN Nomor PER-09/MBO/07/2015 tentang
. Program Bantuan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil dan
Program Bina lingkungan.
VII. PENUTUP
Demikian proposal pengajuan bantuan ambulans gawat darurat (Emergency
ambulance) ini dibuat untuk diajukan kepada Kepala Cabang PT. Jasa Raharja Maluku
semoga menjadi bahan pertimbangan. Kami percaya bahwa, PT. Jasa Raharja adalah
salah satu Badan Usaha Milik Negara yang telah memiliki reputasi dan kinerja dalam
pengungkapan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) yang telah terbukti
membuming diseantero Indonesia sebagai bentuk dedikasi bagi masyarakat, bangsa dan
negara. Kiranya menjadi inspirasi untuk terus maju dan berkembang dalam memberikan
pelayanan yang terbaik. Atas perhatian dan kebijaksanaan Bapak, terimalah pantun kami:
“pasangan petani memetik lada,
lalu dibersih jari jemari,
kami disini Serba Terbatas,