Anda di halaman 1dari 3

NAMA: Rihadatul Ummah

NIM: 11210700000029
KELAS/ABSEN: 3A/ 29
MATERI: Pemecahan masalah dan kreativitas

MEMAHAMI MASALAH

Pemecahan masalah mengacu pada proses yang diperlukan untuk mencapai tujuan, biasanya
dalam situasi di mana solusinya tidak segera terlihat. Solusinya mungkin tidak jelas karena berbagai
alasan, walaupun situasi ini cenderung terjadi ketika kehilangan informasi penting dan/atau tidak
jelas bagaimana mencapai tujuan. Tiga komponen: (1) keadaan awal, (2) keadaan tujuan, dan (3)
hambatan. Pemahaman berarti membangun representasi mental masalah yang terorganisir dengan
baik berdasarkan informasi yang diberikan dalam masalah dan pengalaman sendiri.

Metode Merepresentasikan Masalah


Representasi masalah mengacu pada cara menerjemahkan elemen-elemen masalah ke dalam
format yang berbeda. Metode yang paling efektif untuk merepresentasikan masalah termasuk
simbol, matriks, diagram, dan gambar visual.

Simbol
Cara biasa untuk memecahkan masalah ini adalah dengan membiarkan simbol seperti m mewakili
usia Mary dan simbol seperti s mewakili usia Susan. Kesalahan symbol: membalikkan peran kedua
variabel dan menerjemahkan kalimat menjadi symbol terlalu menyederhanakan kalimat sehingga
salah mengartikan informasi.

Matriks
Matriks, yaitu kisi yang terdiri dari baris dan kolom; itu menunjukkan semua kemungkinan kombinasi
item. Metode matriks sangat sesuai ketika informasinya stabil daripada berubah dari waktu ke
waktu.

Diagram
Diagram dapat mewakili informasi yang rumit dalam bentuk yang jelas dan konkret. Grafik terkadang
merupakan jenis diagram yang paling efektif untuk merepresentasikan informasi visual selama
pemecahan masalah.

Citra visual
Citra visual memungkinkan kita melepaskan diri dari batas-batas representasi konkret dan
tradisional. Keterampilan visual-imagery yang baik juga memberikan keuntungan ketika suatu
masalah mengharuskan untuk mengkonstruksi suatu figure.

Perspektif Kognisi Terletak dan Terwujud dalam Pemecahan Masalah


Menurut pendekatan kognisi terletak, kita sering menggunakan informasi bermanfaat di lingkungan
terdekat untuk membuat representasi spasial. Menurut pendekatan kognisi yang terkandung, kita
sering menggunakan tubuh dan tindakan motorik, untuk mengekspresikan pikiran dan pengetahuan
abstrak kita.

STRATEGI PEMECAHAN MASALAH

Sebuah algoritma adalah sebuah metode yang akan selalu menghasilkan sebuah solusi untuk
sebuah masalah, walaupun prosesnya terkadang tidak efisien. Salah satu contoh algoritme adalah
metode yang disebut pencarian lengkap, di mana Anda mencoba semua kemungkinan jawaban
menggunakan sistem tertentu. Heuristik adalah aturan umum yang biasanya benar. Strategi heuristic
untuk memecahkan masalah, mengabaikan beberapa alternatif dan hanya mengeksplorasi alternatif
yang tampaknya sangat mungkin menghasilkan solusi.

Struktur Pendekatan Analogi


Strategi analogi adalah menentukan masalah sebenarnya—yaitu, teka-teki abstrak di balik semua
detail. Istilah isomorf masalah untuk merujuk pada serangkaian masalah yang memiliki struktur dan
solusi dasar yang sama, tetapi rincian spesifiknya berbeda. Orang cenderung memperhatikan fitur
permukaan yang jelas seperti objek dan istilah spesifik yang digunakan dalam pertanyaan. Akibatnya,
mereka gagal menekankan fitur struktural, inti yang mendasari yang harus mereka pahami untuk
menyelesaikan masalah dengan benar.

Heuristik Mean-End
Dua komponen penting: (1) Pertama, membagi masalah menjadi sejumlah submasalah, atau
masalah yang lebih kecil, dan (2) kemudian mencoba mengurangi perbedaan antara keadaan awal
dan keadaan tujuan untuk masing-masing dari submasalah.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMECAHAN MASALAH

Pemrosesan bottom-up menekankan informasi tentang stimulus, seperti yang terdaftar pada
reseptor sensorik kita. Sebaliknya, pemrosesan top-down menekankan konsep, harapan, dan ingatan
kita, yang telah kita peroleh dari pengalaman masa lalu.

Keahlian
Seorang individu dengan keahlian menunjukkan keterampilan dan kinerja yang luar biasa secara
konsisten pada tugas-tugas perwakilan untuk bidang tertentu.

 Basis Pengetahuan: Para ahli dan pemula berbeda secara substansial dalam basis
pengetahuan dan skema mereka.
 Memori: Pakar berbeda dari pemula sehubungan dengan memori mereka untuk informasi
yang berkaitan dengan bidang keahlian mereka.
 Strategi Pemecahan Masalah: Ketika ahli menemukan masalah baru di bidang keahlian
mereka, mereka lebih mungkin daripada pemula untuk menggunakan heuristik sarana-akhir
secara efektif.
 Kecepatan dan Ketepatan: Para ahli jauh lebih cepat daripada pemula dalam memecahkan
masalah di bidang keahlian mereka, dan mereka memecahkan masalah dengan sangat akurat.

Pengaturan Mental
Mental set membuat menutup pikiran sebelum waktunya dan berhenti berpikir tentang bagaimana
menyelesaikan masalah secara efektif.

Ketetapan fungsional
Ketetapan fungsional berarti bahwa kita cenderung menetapkan fungsi stabil (atau "tetap") ke suatu
objek. Akibatnya, kita gagal memikirkan fitur objek ini yang mungkin berguna dalam membantu kita
memecahkan masalah.

Stereotip gender dan pemecahan masalah matematika


Stereotip gender adalah keyakinan dan opini yang kita kaitkan dengan perempuan dan laki-laki.

Masalah insight versus noninsight


Ketika memecahkan masalah insight, masalah awalnya tampak mustahil untuk dipecahkan, tetapi
kemudian pendekatan alternatif tiba-tiba meledak ke dalam kesadaran dan segera menyadari bahwa
solusi baru sudah benar. Secara umum, orang yang memiliki kapasitas memori kerja yang besar
menyelesaikan masalah wawasan dengan relatif cepat.

KREATIVITAS

Kreativitas membutuhkan perpindahan dari keadaan awal ke keadaan tujuan. Orang yang berpikir
kreatif sering mengalami saat-saat jenius, dan bola lampu menyala terus menerus di atas kepala
mereka.

Hakikat Kreativitas
1. Kreativitas mencakup pemikiran konvergen, serta pemikiran divergen
2. Kreativitas diasosiasikan dengan banyak wilayah di belahan otak kiri dan kanan
3. Kreativitas dapat terjadi ketika kita menggunakan perhatian yang terfokus (conscious
attention) maupun defocused attention (kondisi kesadaran yang berubah)

Motivasi dan Kreativitas


Motivasi ekstrinsik, atau motivasi untuk mengerjakan suatu tugas—bukan karena merasa senang—
melainkan untuk mendapatkan imbalan yang dijanjikan atau untuk memenangkan persaingan.
Motivasi intrinsik, atau motivasi untuk mengerjakan tugas demi tugas itu sendiri, karena
menganggapnya menarik, mengasyikkan, atau menantang secara pribadi. Hasil penelitian:

 Siswa dengan nilai tinggi pada motivasi intrinsik cenderung memperoleh nilai tinggi pada
kreativitas.
 Siswa dengan skor tinggi pada motivasi ekstrinsik cenderung memperoleh skor rendah pada
kreativitas

Anda mungkin juga menyukai