Kelompok 1
Meet out member
- Ananda Robiatul Adawiyah
- Rihadatul Ummah
- Nanda Syahda Nabilla
- Galuh Dwi
- Shafa Najmi
- Feto Naufal
- Daffa Itsnaini Yasin
- Husna Shabrina
- Konita Aina
- Fitria Fera Diana
sejarah
Scala Likert dicetuskan oleh Rensis Likert. Rensis Likert mengubah cara penelitian sikap
dilakukan dengan ciptaannya yang sekarang dikenal sebagai "skala Likert". Meskipun tujuan
awalnya bukan untuk menciptakan skala baru, pengembangan skala ini memberikan
pergeseran dalam cara penelitian sikap dilakukan, terutama karena kemudahan skala Likert
yang dapat dibuat dan digunakan.
Ide awal untuk skala Likert ditemukan dalam artikel Rensis Likert pada tahun 1932 di Archive
of Psychology yang berjudul "A Technique for the Measurement of Attitudes." Ide ini diperluas
oleh artikel Jurnal Psikologi Sosial tahun 1934 karya Likert yang berjudul "A Simple and
Reliable Method of Scoring the Thurstone Attitude Scale"
Pendidikan dan Awal Karir: Rensis Likert mendapatkan gelar sarjana dalam
bidang ekonomi dari Universitas Michigan pada tahun 1922. Ia melanjutkan
pendidikannya di Universitas Columbia dan meraih gelar Ph.D. dalam
bidang psikologi pada tahun 1932. Setelah itu, Likert bergabung dengan
Institut Penelitian Sosial di Universitas Michigan.
Skala Likert adalah alat pengukuran yang digunakan untuk mengukur sikap
atau pendapat seseorang terhadap suatu pernyataan atau peristiwa.
Rensis Likert adalah seorang ahli dalam bidang psikologi sosial dan
manajemen organisasi, dan kontribusinya dalam pengembangan alat ukur
seperti skala Likert telah menjadi sangat signifikan dalam penelitian sosial
dan perilaku.
Pengertian skala likert
Skala likert adalah skala pengukuran yang dikembangkan oleh Likert (1932). Skala
likert mempunyai empat atau lebih butir-butir pertanyaan yang dikombinasikan
sehingga membentuk sebuah skor/nilai yang merepresentasikan sifat individu,
misalkan pengetahuan, sikap, dan perilaku. Dalam proses analisis data, komposit
skor, biasanya jumlah atau rataan, dari semua butir pertanyaan dapat digunakan.
Penggunaan jumlah dari semua butir pertanyaan valid karena setiap butir
pertanyaan adalah indikator dari variabel yang direpresentasikannya.
Chang (1993) who compared the advantages of Likert’s scale 4 and 6 points
found that the validity and reliability was higher than Likert’s scale 4 points
(the more scales gave the higher value)
kekurangan skala likert
Kebingungan para peneliti mengenai apakah skala ini bersifat ordinal atau
interval.
Masalah utama dari semua penelitian sikap, menurut Likert (1932, 7),
adalah bahwa "jumlah sikap yang dimiliki oleh seseorang hampir tak
terbatas."
Skala satu sampai lima mengenai seberapa baik item tersebut terhadap
konsep atau konstruk yang dinilai mirip dengan prosedur penilaian skala
Thurstone.
Penyebab kekhawatiran dengan studi Likert yang asli adalah dalam
penggunaan semua sampel siswa. Tidaklah praktis untuk mengasumsikan
bahwa siswa akan memiliki sikap yang sama pada penilaian.
contoh skala likert
4H: Program
jenis skala likert
1. Skala likert termasuk kedalam skala ordinal. Skala ini memiliki
tingkatan, akan tetapi jarak antara kategorinya tidak di anggap
sama. Jika menggunakan analisis analisis statistik yang salah, maka
kesimpulannya juga bisa salah.
2. Skala interval adalah skala dimana objek / kategori dapat di
urutkan berdasarkan suatu atribut tertentu, jarak/interval tiap
objek/kategori sama
Thank You