Anda di halaman 1dari 61

Magister Psikologi Profesi Diserahkan Kepada:

Universitas Kristen Maranatha Dr. M. Yuni Megarini C., M.Psi., Psikolog

Bandung Kartika Prananto. M.Psi., Psikolog

PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGI


“SKALA LIKERT”

Disusun Oleh:
Kelompok 5

Ebdy Arwan Gustaf Harahap (2232002)

Fajar Rais Somantri (2232032)

Adi Prasetyo Ismail (2232048)

Ervina Kurniaty Cang (2232052)

Kelas A

Diserahkan Pada Tanggal


13 November 2022

0
1. Biografi Singkat Rensis Likert
Rensis Likert (1903-1981) adalah seorang psikologi Amerika yang menonjol
karena kerjanya sebagai seorang guru, untuk karya-karyanya yang diterbitkan, dan
pendekatannya untuk menguruskan organisasi. Dia mempunyai peranan yang sangat
penting pada tahun 60-an dan 70-an, ketika karyanya mempunyai pengaruh besar di
benua Asia.

Rensis Likert, seorang ahli teori mengenai hubungan antar manusia,


memfokuskan perhatiannya pada anggota organisasi terkait dengan perasaan dan
kebutuhan mereka. Pendekatan yang dilakukan Likert melihat pada hubungan antar
manusia sebagai instrumen manajemen.

Rensis Likert terkenal sebagai penemu Skala Likert, yaitu skala psikometrik
yang sering digunakan dalam penelitian berbasis kuesioner untuk menentukan respon
seseorang terhada pertanyaan tertentu. Selain itu, Rensis Likert juga terkenal dengan
teori “4 sistem” dan “5 sistem” Likert, sebuah pendekatan dalam teori kepemimpinan.

Likert lahir di Cheyenne, Wyoming pada tahun 1903. Ia sempat hidup


berpindah-pindah bersama orang tuanya, kemudian masuk ke Universitas Michigan
pada tahun 1922 untuk mempelajari ilmu teknik sipil. Setelah berada di teknik sipil
selama beberapa tahun, Likert dipanggil oleh Profesor Robert Angell, salah satu

1
dosen yang mengagumi kepandaian Likert dalam bidang teknik, yang kemudian
menunjukkan ilmu sosiologi dan ekonomi. Likert kemudian tertarik dengan bidang
ilmu tersebut dan mendapat gelar sarjana sosiologi pada tahun 1926. Melanjutkan
pendidikan doktor pada bidang psikologi di Universitas Colombia, Likert mulai
bergerak secara perlahan dari pandangan psikologi tradisional menuju psikologi
sosial yang baru akibat pengaruh salah satu komite disertasinya, Gardner Murphy. Ia
mulai membuka paradigma baru terhadap sikap pelajar dan menunjukkan minatnya
pada hal tersebut yang tertuang dalam disertasinya yang berjudul A Technique for
Measurement of Attitudes pada tahun 1932. Memulai program penelitian yang
membandingkan dan mengevaluasi efektivitas berbagai mode supervisi. Bersama
Gardner Murphy, Likert menulis buku yang berjudul Public Opinion and the
Individual (1938). Ia menikahi Jane Gibson ketika dia belajar di Universitas
Columbia, yang ditemui di Universitas Michigan. Mereka memiliki dua anak
perempuan, Elizabeth dan Patricia.2,3

Di tahun 1939, ia diundang untuk mengatur Divisi Survei Program di Biro Statistik
Pertanian, oleh Henry Wallace, yang menjabat sebagai Menteri Pertanian pada saat
itu (1933-1940). Likert ditugaskan untuk mengetahui sikap dan reaksi petani terhadap
berbagai macam program New Deal yang disponsori oleh Departemen Pertanian
Amerika Serikat untuk melawan dampak buruk dari Great Deppresion (depresi
ekonomi global pada tahun 1929-1941). Dengan penugasan Likert,Wallace berharap
mendapatkan informasi statistik yang objektif berdasarkan bidang pengukuran sikap
dan metode sampling statistik baru dari para petani. Sebelumnya, Wallace telah
bekerja sama dengan Profesor Snedecor di Universitas Iowa untuk mendirikan
Laboratorium Statistik dan Departemen Statistik di negara bagian tersebut. Mereka
ikut menulis monograf perintis tentang Correlational Machine Computation pada
tahun 1931. Dengan mendirikan Divisi Survei Program, Wallace dan Likert
menggunakan pemikiran tentang psikologi sosial untuk dapat membantu petani, yang
pada waktu itu menjadi jenis pekerjaan terbanyak penduduk di Amerika Serikat.

2
Pecahnya perang pada tahun 1941 menghasilkan efek yang luar biasa. Ruang
lingkup Survei Program Likert diperluas dalam waktu semalam dari survei pertanian
menjadi survei umum untuk pemerintah federal pada tanggal 7 Desember 1941,
namun tetap berada di bawah Departemen Pertanian. Saat survei diperluas dari tahun
1942 hingga 1945, banyak ilmuwan sosial yang bergabung. Angus Campbell muncul
selama periode ini sebagai asisten pembantu Likert. Beberapa wawancara dan metode
sampel yang baru mulai diperkenalkan. Survei nasional digunakan untuk mendukung
pengambilan keputusan pemerintah tentang masalah-masalah yang penting bagi
upaya perang, termasuk penjualan obligasi perang, kontrol harga, dan penjatahan.

Departemen Keuangan, Negara Bagian, Departemen Pertanian, dan lembaga federal


lainnya mulai mensponsori survei tersebut.

Likert selalu merasa ingin tahu tentang bagaimana sesuatu bekerja dan bagaimana
memperbaikinya, ketika yang lain tidak tertarik sama sekali. Dia memandang mesin
dan manusia dengan antusiasme dan optimisme yang sama.Karena itu ia selalu
menjaga hubungan baik dengan Biro Ekonomi Pertanian dan Departemen Pertanian,
bahkan setelah tahun 1942, ketika proyek-proyek Survei Program hilang begitu saja
dari Departemen Pertanian.

Pada tahun 1946, menjadi jelas bahwa kebijakan tiga P (policy, planning, dan
programs) tidak lagi diterapkan pasca perang. Pada saat yang sama, Likert dan para
penelitinya tertarik untuk menerapkan metode mereka pada masalah pasca perang
yang baru dan lebih luas. Saat musim gugur di tahun yang sama, Likert dan enam
rekanannya meninggalkan Washington untuk memulai Pusat Penelitian Survei di
Universitas Michigan. Meskipun diberikan ruangan kecil dengan bayaran yang kecil
pula, nama besar Universitas Michigan menjadi kelebihan tersendiri bagi Likert dan
koleganya untuk mulai membangun proyek penelitian sendiri dan mengumpulkan
dana untuk proyek tersebut. Pusat Penelitian Survei tersebut selanjutnya berkembang
menjadi Institute for Social Research yang dipimpin oleh Likert dan berkolaborasi

3
dengan Angus Campbell. Meskipun Likert sibuk dengan membangun dan
memelihara organisasi, ia tetap sempat meluangkan waktunya untuk menulis lebih
dari 100 artikel dan menjalin pertemanan dengan banyak ahli di bidang sosiologi,
psikologi, manajemen, dan manajer. Ia menjadi Presiden American Statistics
Association pada tahun 1959. Dia juga menulis tiga buku dengan bantuan rekan
seumur hidupnya, Jane Gibson. Buku-buku tersebut adalah New Patterns of
Management (1961), The Human Organization: Its Management and Value (1967),
dan New Ways of Managing Conflict (1976). Ketiga buku ini ditulis berdasarkan
survei dan studi dalam pengaturan bisnis, industri, dan pemerintahan. Prinsip-prinsip
utama "4 Sistem" Likert dari manajemen partisipatif adalah sebagai berikut.

1. Hubungan yang baik antara anggota organisasi.

2. Beberapa struktur yang tumpang tindih, dengan kelompok-kelompok yang


terdiri dari pengawas dan bawahan mereka.

3. Pemecahan masalah kelompok dengan konsensus dalam kelompok.

4. Keanggotaan yang tumpang tindih antar kelompok, oleh anggota yang


berfungsi sebagai “linking pins”.

Setelah pensiun dari Universitas Michigan pada tahun 1970, Likert tetap menulis
beberapa publikasi penelitian. Pada umur 67 tahun, ia tidak sabar untuk menerapkan
idenya tentang manajemen organisasi dalam praktik konsultasi dan mendirikan
perusahaan lain, Rensis Likert Associates. Kantor ini berpusat di Ann Arbor dan
Hawaii. Dengan dukungan dari Jane, ia tetap aktif menulis sampai kematiannya pada
tahun 1981.

2. Definisi Skala Likert

4
Skala Likert adalah salah satu bentuk dari rating scale yang sering digunakan
dalam pengukuran psikologi, dan pertama dirancang agar dapat mengukur suatu sikap
dalam cara yang dapat diterima dan divalidasi secara saintifik. Skala ini adalah
sekelompok item yang disajikan dalam bentuk pernyataan yang mengungkapkan
suatu situasi yang sedang diteliti atau suatu sikap tertentu. Responden lalu diminta
untuk menunjukkan tingkat kesetujuan atau favorability mereka terhadap pernyataan
tersebut dalam suatu skala metrik. Setiap pernyataan pada skala Likert saling terkait
satu sama lain, karena skor total akan menunjukkan dimensi spesifik mengenai sikap
terhadap apa yang sedang diteliti.

3. Ciri-ciri/Karakteristik
● Item dapat diungkapkan dalam bentuk pernyataan.
● Pilihan jawaban disusun sedemikian rupa sehingga dapat menunjukkan derajat
favorability responden terhadap pernyataan/pertanyaan pada item, umumnya
dengan 5 atau 7 pilihan jawaban
● Setiap pilihan jawaban diberikan skor berbentuk angka untuk pengujian
secara kuantitatif
● Memiliki asumsi bahwa kekuatan/intensitas suatu sikap bersifat linear, yang
berada dalam suatu kontinum dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju
● Berasumsi bahwa sikap adalah sesuatu yang dapat diukur dan
dikuantifikasikan
● Dapat mengungkapkan seluruh sikap individu terhadap obyek yang sedang
diteliti.

4. Kelebihan dan Kekurangan


Kelebihan
▪ Cara yang praktis untuk mengumpulkan data

5
▪ Dapat dikuantifikasikan, karena mengoperasionalkan fenomena kompleks dari
variabel dan topik abstrak menjadi observasi yang dapat dicatat. Hal ini
memperbolehkan pengujian hipotesis secara statistik.
▪ Karena pilihan respon pada skala Likert berskala, peneliti dapat memperoleh
gambaran lebih rinci mengenai suatu sikap yang dimiliki responden.
▪ Lebih mudah dan cepat untuk diisi oleh responden, karena responden tidak
dituntut untuk membuat jawaban mereka sendiri atau memberikan justifikasi
atas jawaban mereka. 
▪ Dapat menjaring data yang berjumlah banyak dalam waktu yang relatif lebih
pendek

Kelemahan
▪ Terjadi kemungkinan social desirability bias, dimana responden memilih
respons yang "menengah" sehingga dipandang lebih baik oleh masyarakat.
▪ Terdapat juga kemungkinan generosity effect, dimana responden memberi
jawaban untuk "membantu" hasil peneliti agar "lebih baik".
▪ Apabila jumlah item banyak, tidak menutup kemungkinan bahwa responden
menjadi lelah atau malas dalam mengisi item, sehingga jawaban yang dipilih
kurang menggambarkan dirinya. Hal ini membuat respons menjadi tidak
valid.
▪ Interpretasi subjektif. Responden menginterpretasi konten dari item dan
pilihan responnya, sehingga penafsiran item antara responden dan peneliti
mungkin berbeda satu sama lain. Misalnya, setiap individu dapat memiliki
patokan yang berbeda mengenai apa yang dimaksud dengan "cukup sering".
▪ Pilihan yang terbatas. Responden dibatas dengan pilihan respon, sehingga
mereka terpaksa untuk memilih respon dalam list pilihan meskipun kurang
menggambarkan diri mereka sendiri.

6
5. Cara Menyusun
Pada bagian ini dibagi menjadi dua, yaitu cara merancang "soal" pada item,
dan cara menentukan pilihan jawaban.

5.1 Cara merancang "soal" pada item :


● Gunakan item berbentuk pertanyaan maupun pernyataan. Dengan
menggunakan kedua bentuk item, responden akan lebih engaged dan atentif
pada saat proses pengisian kuesioner. 
● Dalam proses pembuatan item, peneliti harus menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti dan tidak memunculkan bias pada kelompok responden
tertentu. Hal ini dilakukan agar persepsi antara peneliti dan semua responden
terhadap item dapat menjadi lebih setara, sehingga mengurangi kemungkinan
untuk salah persepsi.
● Gunakan kedua item positif dan item negatif. Item positif adalah item yang
menggambarkan sikap yang favorable terhadap variabel yang diteliti,
sedangkan item negatif adalah item yang menggambarkan sikap yang
unfavorable terhadap variabel yang diteliti. Dengan menggunakan kedua
bentuk item, responden tidak akan terus terpaku untuk menjawab dengan
respons yang mirip dari awal sampai akhir, dan juga membuat responden
lebih hati-hati dalam menjawab kuesioner yang diberikan. Hal ini juga dapat
melihat konsistensi sikap dan jawaban responden.
● Hindari penggunaan double negatives. Double negatives dilakukan apabila
seorang peneliti menggunakan dua kata negatif dalam pernyataannya.
Misalnya, "Saya tidak pernah melakukan tindakan tidak jujur saat ujian"
adalah suatu pernyataan dengan double negatives. Pernyataan-pernyataan ini
dapat memunculkan salah penafsiran dan kebingungan, karena memunculkan

7
ketidakyakinan dari responden mengenai apa yang mereka harus
menunjukkan sikap favorable ataupun unfavorable.
● Hindari penggunaan pertanyaan atau pernyataan yang bersifat double-
barreled. Double barreled adalah suatu kondisi dimana suatu item berusaha
untuk mengukur dua hal berbeda sekaligus. "Saya berusaha untuk bekerja
sebaik mungkin dan tidak pantang menyerah selama perkuliahan" adalah
contoh pernyataan yang double-barreled. Apabila peneliti menggunakan
pertanyaan atau pernyataan yang bersifat double-barreled, responden dapat
secara selektif memilih salah satu dari kedua hal yang sedang diukur, atau
dapat berusaha untuk memilih satu jawaban netral yang tidak menggambarkan
sikap dia secara akurat.

5.2 Cara menentukan pilihan jawaban


● Pada umumnya, skala Likert memiliki 5 atau 7 pilihan jawaban, dimana
pilihan pada ujung-ujung kontinuum menjadi response anchors. Terdapat
suatu pilihan netral di tengah skala, dimana terdapat sikap positif pada suatu
sisi dan sikap negatif pada sisi lainnya. Skor pada pilihan jawaban berkisar
dari 1-5 atau 1-7, atau tergantung jumlah pilihan jawaban. 
● Tentukan jumlah pilihan jawaban yang ingin disediakan terhadap responden.
Meskipun pada umumnya pilihan jawaban pada skala Likert adalah 5 atau 7,
tidak menutup kemungkinan bahwa peneliti dapat menentukan sendiri jumlah
pilihan jawaban yang ingin digunakannya. Perlu diingat bahwa lebih banyak
pilihan jawaban dapat memberikan insight yang lebih dalam terhadap sikap
responden, tetapi menjadi lebih sulit bagi responden untuk menentukan
jawabannya. Pada sisi lain, dengan pilihan jawaban yang lebih sedikit,
responden dimudahkan dalam menentukan jawabannya, tetapi insight
terhadap sikap responden kurang mendalami.

8
● Tentukan jenis pilihan jawaban. Dalam hal ini, pilihan jawaban untuk skala
Likert dapat mengukur beberapa hal, termasuk:
▪ Tingkat kesetujuan

▪ Kualitas

▪ Kecenderungan

▪ Pengalaman

● Tentukan apakah pilihan jawaban yang ingin digunakan bersifat unipolar atau
bipolar. Pilihan jawaban unipolar mengukur satu atribut, sedangkan pilihan
jawaban bipolar mengukur dua atribut. Sebagai contoh, apabila suatu item
berbunyi "Saya kehilangan kendali atas emosi saya", contoh pilihan respons
menggunakan kedua jenis respons adalah sebagai berikut:

Unipolar Bipolar

Tidak sering Sangat jarang

Kurang sering Jarang

Cukup sering Tidak jarang maupun sering

Sering Sering

Sangat sering Sangat sering

Apabila peneliti ingin memperoleh detail lebih terhadap suatu atribut, maka peneliti
dapat menggunakan respons unipolar. Tetapi, apabila peneliti ingin menjaring pilihan
jawaban yang lebih luas, maka peneliti dapat menggunakan respons bipolar.
● Gunakan pilihan jawaban yang mutually exclusive, sehingga tidak ada dua
pilihan respon yang memiliki makna yang mirip. Apabila terdapat dua respon

9
yang memiliki makna yang mirip, responden akan memilih respon secara
acak. Sebagai contoh, dalam list respon di bawah ini, respon yang diberi
underline tidak bersifat mutually exclusive.
▪ Sangat setuju

▪ Setuju

▪ Netral

▪ Tidak berpendapat kuat

▪ Tidak setuju

▪ Sangat tidak setuju

6. Validitas dan Reliabilitas


6.1 Validitas

Penghitungan validitas dilakukan dengan tujuan untuk


mengetahui apakah instrumen atau alat ukur yang digunakan untuk
mengukur sesuatu gejala telah mengukur gejala yang ingin diukur
sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuan pengukuran. Untuk
mengetahui validitas item dilakukan dengan menggunakan
perhitungan korelasi Rank Spearman (rs) yaitu dengan
mengkorelasikan setiap skor butir pernyataan atau item dengan total
skor.

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan uji Rank


Spearman karena skala yang digunakan dalam alat ukur yang
dirancang oleh peneliti menggunakan skala ordinal. Penghitungan
akan menggunakan bantuan JASP versi 0.8.5.1dengan langkah-
langkah sebagai berikut :

10
1.        Membuka data mentah atau angka-angka hasil kuesioner   yang
telah dijawab oleh responden pada Microsoft excel, lalu save .
2.        Membuka program JASP versi 0.8.5.1.
3.        Klik menu file , open (data excel mentah yang telah disimpan)
4.        Klik menu descriptive, lalu pilih descriptive static
5.        Input semua item satu persatu dari mulai item pertama hingga
selesai, pada kolom variable, klik OK
6. Selanjutnya akan muncul halaman baru dalam bentuk output JASP
yang akan dijadikan bahan analisis yang dapat diinterpretasikan
hasilnya.

11
 Untuk menentukan validitas tiap item, apakah item tersebut dapat
dipakai, tidak dapat dipakai, atau revisi dengan menggunakan batas
koefisien Rank Spearman yang didapat dari hasil perhitungan dengan
kriteria menurut Cristine P. Dancey dan Johan Reidy (Dancey &
Reidy, 2007) sebagai berikut:
 

Tabel 1 Kriteria Koefisien menurut (Dancey & Reidy, 2011).

Koefisien Interpretasi Keputusan

0 Sangat Rendah Item dibuang/ tidak dapat digunakan

0.1-0.3 Rendah atau Lemah item harus direvisi.

0.4-0.6 Sedang atau Cukup item dapat dipakai.

0.7-0.9 Kuat item dapat dipakai.

1.0 Sempurna item dapat dipakai

Berdasarkan kriteria diatas untuk item yang memiliki


koefisien validitas <0.4 akan dibuang karena memiliki
validitas rendah, sedangkan untuk item yang memiliki
koefisien ≥0.4 dapat digunakan karena memiliki validitas
dengan rentang sedang hingga sempurna.

12
6.2 Realibitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh apa taraf ketelitian,

kepercayaan, dan kestabilan alat ukur sehingga alat ukur tersebut dapat

dikatakan reliable. Reliabilitas akan diukur menggunakan uji Cronbach’s

Alpha. Hasil yang diperoleh lalu dibandingkan dengan kriteria reliabilitas dari

J. P. Guilford (1956) (dalam Azwar, 2013), dengan kriteria sebagai berikut:

Tabel 2 Kriteria Reliabilitas Alat Ukur

Ketentuan Reliabilitas Kriteria


0.00 – 0.19 Derajat reliabilitas sangat rendah
0.20 – 0.39 Derajat reliabilitas rendah
0.40 – 0.69 Derajat reliabilitas sedang
0.70 – 0.89 Derajat reliabilitas tinggi
0.90 – 1.00 Derajat reliabilitas sangat tinggi

● Hasil Reliabilitas Alat Ukur


Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.995 52

Hasil reliabilitas tinggi karena item yang sudah cukup banyak dan hanya ada 4 item
yang hasil validitasnya rendah sedangkan 48 item lainnya mendapatkan hasil validitas
yang baik dan dapat menggambarkan indicator secara akurat.
7. Contoh Kuesioner

13
7.1. Definisi Konseptual Dukungan Sosial :
Menurut Sarafino (2011), dukungan sosial adalah suatu kesenangan,
perhatian, penghargaan, atau bantuan yang dirasakan dari orang lain atau
kelompok, yang terdiri dari:
1. Emotional or esteem support, yaitu berupa dukungan emosional yang
diterima dari keluarga, mencakup ungkapan empati (empathy),
kepedulian (concern), perhatian (caring), peringatan positif (positive
regards) dan dukungan semangat (encouragement) terhadap individu.
2. Tangible or instrumental support, yaitu dukungan yang mencakup
bantuan langsung yang diterima individu dari orang sekitarnya, yang
dapat berupa materi (uang atau benda - benda lainnya) dan tenaga
untuk memastikan jalannya proses dan kegiatan sehingga lancar.
3. Informational support, yaitu dukungan yang mencakup berbagai jenis
informasi yang diterima individu dari orang lain di lingkungannya,
termasuk nasihat (advice), petunjuk-petunjuk (directions), saran-saran
(suggestions), atau umpan balik (feedback).
4. Companionship support, yang mengacu pada kesedian orang sekitar
dalam memanfaatkan waktu dengan individu untuk memberikan
mereka dukungan pertemanan, yang mencakup pengurangan kesepian
(loneliness) dan memberikan perasaan keanggotaan dalam kelompok
sosial.

7.2. Definisi Operasional Dukungan Sosial:


Dukungan sosial adalah seberapa besar kesenangan, perhatian, penghargaan,
atau bantuan dari keluarga yang dirasasakan oleh mahasiswa freshgraduate
yang belum mendapatkan pekerjaan yang dapat dilihat dari:
1. Seberapa banyak dukungan bersifat emosional yang diterima oleh
mahasiswa freshgraduate yang belum mendapatkan pekerjaan dari

14
keluarga. Seorang mahasiswa freshgraduate yang belum mendapatkan
pekerjaan dikatakan memperoleh dukungan emosional yang banyak
dari keluarga ketika dia memperoleh banyak ungkapan empathy,
concern, caring, positive regards, dan encouragement dari keluarga.
2. Seberapa banyak dukungan berbentuk bantuan langsung yang diterima
mahasiswa freshgraduate yang belum mendapatkan pekerjaan dari
keluarganya. Seorang mahasiswa freshgraduate yang belum
mendapatkan pekerjaan dikatakan memperoleh dukungan berbentuk
bantuan langsung yang banyak ketika dia memperoleh banyak bantuan
materi dan tenaga dari keluarga yang dapat mendukung mereka dalam
mendapatkan pekerjaan.
3. Seberapa banyak dukungan berbentuk informasi yang diterima
mahasiswa freshgraduate yang belum mendapatkan pekerjaan.
Seorang mahasiswa freshgraduate yang belum mendapatkan pekerjaan
dikatakan memperoleh dukungan informasi yang banyak ketika dia
memperoleh banyak nasihat, petunjuk, saran, dan feedback dari
keluarganya yang membantu dia dalam mendapatkan pekerjaan.
4. Seberapa efektif keluarga mahasiswa freshgraduate yang belum
mendapatkan pekerjaan memanfaatkan waktu dengan dia untuk
memberikan dukungan keluarga. Seorang mahasiswa freshgraduate
yang belum mendapatkan pekerjaan dikatakan memperoleh dukungan
keluarga yang efektif dari keluarganya ketika dia memperoleh
pengurangan dalam perasaan kesepian dan memperoleh perasaan
keanggotaan dalam keluarganya.

Judul Penelitian: “Peran Dukungan Keluarga Terhadap Mahasiswa S1


Freshgraduate Yang Sedang Mencari Pekerjaan”

15
Blue Print Alat Ukur Dukungan Sosial
● Seberapa banyak dukungan bersifat emosional yang diterima oleh
mahasiswa freshgraduate yang belum mendapatkan pekerjaan.
Seorang mahasiswa freshgraduate yang belum mendapatkan pekerjaan
dikatakan memperoleh dukungan emosional yang tinggi banyak dari
keluarga ketika dia memperoleh banyak ungkapan empathy, concern,
caring, positive regards, dan encouragement dari keluarga untuk
mendukung mereka selama belum mendapatkan pekerjaan.
● Seberapa banyak dukungan berbentuk bantuan langsung yang diterima
mahasiswa freshgraduate yang menjalani kuliah online dari
keluarganya. Seorang mahasiswa dikatakan memperoleh dukungan
berbentuk bantuan langsung yang tinggi ketika dia memperoleh
bantuan selama belum mendapatkan pekerjaan.
● Seberapa banyak dukungan berbentuk informasi yang diterima
mahasiswa freshgraduate yang belum mendapatkan pekerjaan.
Seorang mahasiswa dikatakan memperoleh dukungan informasi yang
tinggi ketika dia memperoleh banyak nasihat, petunjuk, saran, dan
feedback dari keluarganya selama belum mendapatkan pekerjaan.
● Seberapa efektif keluarga mahasiswa freshgraduate yang belum
mendapatkan pekerjaan dapat memanfaatkan waktu dengan dia untuk
memberikan dukungan pertemanan. Seorang mahasiswa dikatakan
memperoleh dukungan pertemanan yang tinggi dari keluarganya
ketika dia memperoleh pengurangan dalam perasaan kesepian dan
memperoleh perasaan keanggotaan dalam keluarganya.

8. Analisis Olah data


8.1. Responden

16
Responden merupakan mahasiswa fresh graduate yang belum atau
sedang mencari pekerjaan. pada penelitian ini berhasil mendapatkan 34
orang responden

8.2. Kategorisasi Sampel


berikut merupakan kategorisasi penyebaran sampel:

17
8.3. Validitas
Pengukuran validitas dilakukan dengan melakukan
analisis rank spearman dimana terdapat kriteria
untuk item yang memiliki koefisien validitas <0.4
akan dibuang karena memiliki validitas rendah,
sedangkan untuk item yang memiliki koefisien ≥0.4
dapat digunakan karena memiliki validitas dengan
rentang sedang hingga sempurna.
hasil analisis yang dilakukan pada keseluruhan aitem, ditemukan 14 aitem
yang memiliki nilai validitas spearman kurang dari 0,4, aitem tersebut
adalah sebagai berikut:

No Sub Dimensi Item

1 Caring ● Keluarga menanyakan proses pencarian kerja yang


sudah saya lakukan
● Mencari lowongan kerja adalah tanggung jawab saya
sendiri

2 Encouragem ● Keluarga berdoa agar saya mendapatkan pekerjaan yang


ent terbaik

18
● keluarga memarahi saya yang belum mendapatkan
pekerjaan
● keluarga kecewa dengan keadaan saya yang masih
belum mendapatkan kerja

3 Concern ● Keluarga mendesak saya agar segera mendapatkan


pekerjaan

4 Dukungan ● Saya mencari biaya tambahan sendiri ketika saya akan


Materi mengikuti interview diluar kota

5 Direction ● Keluarga saya tidak memperdulikan saya ketika saya


sedang mencari pekerjaan

6 Feedback ● Keluarga cenderung diam mengenai saya yang belum


mendapatkan pekerjaan

7 Suggestion ● Saya mencari tahu sendiri kiat wawancara dari teman


yang sudah memiliki pekerjaan

8 Not being ● keluarga mengantar saya pada saat saya akan


loneliness melakukan seleksi kerja
● keluarga membiarkan saya mencari pekerjaan sendiri

9 Feeling on ● saya dibanding-bandingkan oleh keluarga saya dengan


Social orang lain yang sudah mendapatkan pekerjaan
Membership sedangkan saya belum mendapatkan pekerjaan

8.4. Reliabilitas
Pada analisis reliabilitas, metode yang digunakan adalah metode Cronbach
Alpha dimana item dikatakan reliabel memiliki angka diatas 0.6. Berikut
hasil olah data berdasarkan analisis Cronbach Alpha:

19
Angka 0,928 menunjukkan item memiliki reliabilitas yang baik
berdasarkan konstanta diatas 0,6.

20
Kisi-kisi alat ukur
Dimensi Indikator Item No
item
Emotional or Emphaty: ungkapan turut merasakan, yang di - Keluarga mengatakan bahwa mereka 1
esteem support perlihatkan oleh keluarga. memahami mencari pekerjaan bukanlah hal
yang mudah. (+)
- Keluarga mengatakan bahwa mereka
mengerti tentang perasaan saya karena
belum mendapat pekerjaan (+) 27
- Keluarga menganggap saya malas -
malasan dalam mencari pekerjaan (-)
- Keluarga mengatakan bahwa saya
3
membuang-buang waktu karena saya
bersantai di rumah (-)

28

Caring: merasakan perhatian keluarga - Keluarga menanyakan progress pencarian 2


kerja yang sudah saya lakukan (+)
- Keluarga ikut mencari informasi lowongan
kerja dari teman - temannya untuk saya (+)
4
- Keluarga membiarkan saya mengalami
kesulitan selama mencari mencari kerja(-)

11
- Mencari lowongan kerja adalah tanggung 29
jawab saya sendiri (-)

31

Consern: merasakan kepedulian keluarga. - Keluarga mengingatkan saya untuk sabar 5


dalam mencari pekerjaan (+)
- Keluarga mengingatkan saya untuk tekun 30
dalam mencari pekerjaan (+)
- Keluarga mendesak saya agar segera
mendapat pekerjaan (-)
- Keluarga membiarkan saya kebingungan 7
mencari pekerjaan (-) 32

Positive regard: menerima peringatan positif dari - Keluarga mengingatkan untuk kirim 6
lamaran lebih banyak lagi dari jumlah
keluarga saya
perusahaan yang telah dilamar (+)
- Keluarga mengingatkan saya untuk rajin
menghadiri acara job fair. (+)
- Keluarga menganggap saya beban keluarga 36
(-)
- Saya ditegur oleh keluarga karena 8
mementingkan kegiatan yang bukan
berhubungan dengan mencari kerja. (-)
33

12
Encouragement: merasakan dukungan semangat - Keluarga berdoa agar saya mendapatkan 10
pekerjaan yang terbaik (+)
dari keluarga
- Keluarga memberi kata-kata motivasi agar 13
saya bersemangat mencari pekerjaan (+)
- Keluarga memarahi saya yang belum
mendapatkan pekerjaan (-)
- Keluarga kecewa dengan keadaan saya 34
yang masih belum mendapatkan pekerjaan
(-)
35

Tangible or Dukungan Materi: - Saya tidak diberikan uang saku apabila 9


instrumental dalam waktu dekat saya tidak mendapatkan
support merasakan dukungan-dukungan keluarga dalam pekerjaan (-)
bentuk pembelanjaan uang untuk pengadaan benda- - Selama saya mencari pekerjaan saya masih
benda yang diperlukan dalam mendapatkan mendapatkan uang saku dari keluarga (+)

pekerjaan. - Ketika saya mengikuti interview di luar 11


kota, saya diberikan uang transportasi yang
cukup (+)
37
- Saya mencari biaya tambahan sendiri
ketika saya akan mengikuti interview
keluar kota (-)
38

Dukungan Tenaga: menerima bantuan jasa dari - Keluarga mengirimkan lamaran kerja saya 12

13
tenaga yang dikeluarkan keluarga dalam kepada kolega kerjanya (+)
mendapatkan pekerjaan
- Keluarga menanyakan informasi lowongan
kerja untuk saya dari grup whatsapp-nya 23
(+).
- Keluarga membiarkan saya mencari
pekerjaan sendiri (-)
47

Informational Advice: menerima nasihat dari orang sekitar saya - Keluarga saya memberikan saran untuk 14
support mengenai pola hidup dan sikap positif yang terus berdoa dalam mencari pekerjaan. (+)
dibutuhkan selama mencari pekerjaan
- Keluarga menyarankan saya untuk
mengikuti pelatihan / workshop kerja agar
perusahaan tertarik dengan kemampuan 24
saya bertambah (+)
- Keluarga menyarankan saya untuk
mencantumkan portofolio proyek kerja
yang pernah saya kerjakan ke dalam cv (+)
39
- Keluarga pesimis kalau saya tidak akan
dapat kerja karena saya pasif dalam
menambah keahlian kerja lewat pelatihan
kerja yang ada (-)
40

Directions: menerima petunjuk-petunjuk dari - Keluarga ikut mengirimkan informasi - 16


informasi lowongan kerja kepada saya (+)

14
keluarga. - Keluarga saya memberikan saran mengenai
apa yang seharusnya saya lakukan dalam 22
mencari pekerjaan. (+)
- keluarga menyuruh saya mengikuti job fair
(+)
- Keluarga saya tidak memperdulikan saya
ketika saya sedang mencari pekerjaan (-) 41

42

Suggestions: menerima saran-saran mengenai apa - Keluarga saya memberikan tips membuat 17
cv atau portofolio yang baik untuk mencari
saja yang baik selama mencari pekerjaan.
pekerjaan. (+)
- Keluarga menyarankan saya mengikuti
magang untuk menambah pengalaman agar 19
meningkatkan kemungkinan diterima
ketika melamar kerja (+)
- Saya mencari tahu sendiri kiat wawancara
dari teman yang sudah memiliki pekerjaan
(-)
- Saya mencari tahu sendiri tentang tips 43
mudah diterima kerja dari sosial media (-)

15
44

Feedback: Menerima umpan balik mengenai - Keluarga saya mendukung apapun jenis 15
pekerjaan yang ingin saya kerjakan (+)
kesungguhannya dalam mendapatkan pekerjaan.
- Keluarga saya memuji kegigihan saya
dalam mencari pekerjaan (+)
18
- Keluarga cenderung diam mengenai saya
yang belum mendapatkan pekerjaan. (-)
- Keluarga cenderung kurang memberi 45
komentar pada saya yang masih belum
mendapatkan pekerjaan. (-)

46

Companionship Not being loneliness: merasa ditemani oleh keluarga - Keluarga mengantar saya pada saat saya 21
support saya selama proses mencari/mendapatkan pekerjaan akan melakukan seleksi kerja (+)
- Keluarga mengajak saya mengikuti job fair
(+)
20
- Keluarga membiarkan saya mencari
pekerjaan sendiri (-)
- Keluarga kurang memperdulikan ketika 47
saya belum mendapatkan pekerjaan (-)
48

Feeling on social membership: saya merasa tetap - Meskipun saya belum mendapatkan 26

16
menjadi bagian dari lingkungan keluarga selama pekerjaan, keluarga tetap menganggap saya
proses mencari/mendapatkan pekerjaan. adalah orang yang berharga (+)
- Saya diterima dengan baik oleh keluarga 25
walaupun belum mendapat pekerjaan. (+)
- Saya dibanding - bandingkan oleh keluarga
dengan orang lain yang sudah
mendapatkan pekerjaan sedangkan saya 49
belum mendapatkan pekerjaan (-)
- Saya merasa dikucilkan oleh anggota
keluarga karena saya belum mendapat
pekerjaan. (-)
50

17
Contoh kuesioner “Peran Dukungan Keluarga Terhadap Mahasiswa S1 Freshgraduate Yang Sedang Mencari
Pekerjaan”
Berikut ini terdapat beberapa pertanyaan. Saudara diminta untuk memilih pernyataan tersebut yang menggambarkan diri
Saudara. Cara menjawabnya adalah dengan memberi tanda Check (✔) pada salah satu kolom yang sesuai dengan
pernyataan tiap itemnya. Saudara diharapkan mengisi semua pernyataan yang ada.
Keterangan
Sangat setuju (SS) : Apabila Saudara sangat setuju dengan pernyataan tersebut.
Setuju (S) : Apabila Saudara setuju dengan pernyataan tersebut.
Tidak setuju (TS): Apabila Saudara tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
Sangat Tidak setuju (STS): Apabila Saudara sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

Selamat mengerjakan

Nama/Inisial :
Asal Universitas :
Jenis Kelamin :
Lama Menempuh Perkuliahan : a. >8 Semester b. 8-10 Semester c. Diatas 11 Semester
Lama Menganggur : a. 0-3 Bulan b.3-6 Bulan c. 6-9 Bulan d.9-12 Bulan e. >1 Tahun

18
Pilihlah salah satu pernyataan yang paling menggambarkan diri Anda!

No Pertanyaan Sangat Setuju Tidak Sangat


Setuju (S) Setuju Tidak
(SS) (TS) Setuju
(STS)

1 Keluarga mengatakan bahwa mereka memahami mencari pekerjaan


bukanlah hal yang mudah.

2 Keluarga menanyakan progress pencarian kerja yang sudah saya


lakukan.

3 Keluarga menganggap saya malas - malasan dalam mencari


pekerjaan.

4 Keluarga ikut mencari informasi lowongan kerja dari teman -


temannya untuk saya .

5 Keluarga mengingatkan saya untuk sabar dalam mencari pekerjaan.

6 Keluarga mengingatkan untuk kirim lamaran lebih banyak lagi dari


jumlah perusahaan yang telah dilamar.

7 Keluarga mendesak saya agar segera mendapat pekerjaan.

8 Keluarga menganggap saya beban keluarga.

9 Saya tidak diberikan uang saku apabila dalam waktu dekat saya tidak
mendapatkan pekerjaan.

19
10 Keluarga berdoa agar saya mendapatkan pekerjaan yang terbaik.

11 Selama saya mencari pekerjaan saya masih mendapatkan uang saku


dari keluarga.

12 Keluarga mengirimkan lamaran kerja saya kepada kolega kerjanya.

13 Keluarga memberi kata-kata motivasi agar saya bersemangat


mencari pekerjaan.

14 Keluarga saya memberikan saran untuk terus berdoa dalam mencari


pekerjaan.

15 Keluarga saya mendukung apapun jenis pekerjaan yang ingin saya


kerjakan.

16 Keluarga ikut mengirimkan informasi - informasi lowongan kerja


kepada saya.

17 Keluarga saya memberikan tips membuat cv atau portofolio yang


baik untuk mencari pekerjaan.

18 Keluarga saya memuji kegigihan saya dalam mencari pekerjaan.

19 Keluarga menyarankan saya mengikuti magang untuk menambah


pengalaman agar meningkatkan kemungkinan diterima ketika
melamar kerja

20 Keluarga mengajak saya mengikuti job fair.

21 Keluarga mengantar saya pada saat saya akan melakukan seleksi

20
kerja

22 Keluarga saya memberikan saran mengenai apa yang seharusnya


saya lakukan dalam mencari pekerjaan

23 Keluarga menanyakan informasi lowongan kerja untuk saya dari


grup whatsapp-nya

24 Keluarga menyarankan saya untuk mengikuti pelatihan / workshop


kerja agar perusahaan tertarik dengan kemampuan saya

25 Saya diterima dengan baik oleh keluarga walaupun belum mendapat


pekerjaan

26 Meskipun saya belum mendapatkan pekerjaan, keluarga tetap


menganggap saya adalah orang yang berharga

27 Keluarga mengatakan bahwa mereka mengerti tentang perasaan saya


karena belum mendapat pekerjaan

28 Keluarga mengatakan bahwa saya membuang-buang waktu karena


saya bersantai di rumah

29 Keluarga membiarkan saya mengalami kesulitan selama mencari


mencari kerja

30 Keluarga mengingatkan saya untuk tekun dalam mencari pekerjaan

31 Mencari lowongan kerja adalah tanggung jawab saya sendiri

32 Keluarga membiarkan saya kebingungan mencari pekerjaan

21
33 Saya ditegur oleh keluarga karena mementingkan kegiatan yang
bukan berhubungan dengan mencari kerja.

34 Keluarga memarahi saya yang belum mendapatkan pekerjaan

35 Keluarga kecewa dengan keadaan saya yang masih belum


mendapatkan pekerjaan

36 Keluarga mengingatkan saya untuk rajin menghadiri acara job fair.

37 Ketika saya mengikuti interview di luar kota, saya diberikan uang


transportasi yang cukup

38 Saya mencari biaya tambahan sendiri ketika saya akan mengikuti


interview keluar kota

39 Keluarga menyarankan saya untuk menyantumkan portofolio proyek


kerja yang pernah saya kerjakan ke dalam cv

40 Keluarga pesimis kalau saya tidak akan dapat kerja karena saya pasif
dalam menambah keahlian kerja lewat pelatihan kerja yang ada

41 Keluarga menyuruh saya mengikuti job fair

42 Keluarga saya tidak memperdulikan saya ketika saya sedang mencari


pekerjaan

43 Saya mencari tahu sendiri kiat wawancara dari teman yang sudah
memiliki pekerjaan

44 Saya mencari tahu sendiri tentang tips mudah diterima kerja dari

22
sosial media

45 Keluarga cenderung diam mengenai saya yang belum mendapatkan


pekerjaan.

46 Keluarga cenderung kurang memberi komentar pada saya yang


masih belum mendapatkan pekerjaan.

47 Keluarga membiarkan saya mencari pekerjaan sendiri

48 Keluarga kurang memperdulikan ketika saya belum mendapatkan


pekerjaan

49 Saya dibanding - bandingkan oleh keluarga dengan orang lain yang


sudah mendapatkan pekerjaan sedangkan saya belum mendapatkan
pekerjaan

50 Saya merasa dikucilkan oleh anggota keluarga karena saya belum


mendapat pekerjaan.

23
Analisa Penyebab 14 Item (11 Item Unfavourable & 3 Item Favourable) yang Tidak Valid
Dimensi Indikator Item No Analisa Penyebab
item
Emotional Caring: merasakan perhatian keluarga - Keluarga menanyakan progress pencarian 2 - Ini merupakan pertanyaan yang
or esteem kerja yang sudah saya lakukan (+) kurang spesifik serta menanyakan
support progress tidak selalu menjadi
representative sebagai dukungan.

- Mencari lowongan kerja adalah tanggung - Ini merupakan kondisi wajar dan
jawab saya sendiri (-) tidak bermakna negatif pada
31 kebanyakan orang. Karena sudah
seharusnya seorang lulusan
mahasiswa melakukan hal ini.

Consern: merasakan kepedulian - Keluarga mendesak saya agar segera 7 - Mayoritas responden berada dalam
mendapat pekerjaan (-) masa baru lulus sekitar 1 - 3 bulan
keluarga. yang masih butuh jeda
“refreshing” setelah menjalani
masa sulit skripsi, sehingga orang
tua memahami kebutuhan tersebut
dan belum mendesakan untuk
mencari kerja

Encouragement: merasakan dukungan - Keluarga berdoa agar saya mendapatkan 10 - Merupakan pertanyaan yang
pekerjaan yang terbaik (+) kurang spesifik, karena kondisi
semangat dari keluarga keluarga tiap responden mungkin
berbeda dalam kebiasaan berdoa

24
bersama keluarga.

- Merupakan pertanyaan yang


kurang spesifik dan alasannya
- Keluarga memarahi saya yang belum terlihat kurang logis dalam
mendapatkan pekerjaan (-) 34 menggambarkan dukungan social
dalam bentuk negatif.

- Mayoritas responden berada dalam


masa baru lulus sekitar 1 - 3 bulan
yang masih butuh jeda
“refreshing” setelah menjalani
- Keluarga kecewa dengan keadaan saya masa sulit skripsi, sehingga orang
tua memahami kebutuhan tersebut
yang masih belum mendapatkan pekerjaan 35
dan belum mendesakan untuk
(-)
mencari kerja

Tangible or Dukungan Materi: - Saya mencari biaya tambahan sendiri 38 - Merupakan pertanyaan dalam
instrumenta ketika saya akan mengikuti interview kondisi yang kurang ideal bagi
l support merasakan dukungan-dukungan keluar kota (-) seorang yang belum bekerja untuk
mendapatkan biaya tambahan,
keluarga dalam bentuk pembelanjaan selain itu kecenderungan individu
uang untuk pengadaan benda-benda sebagai lulusan sarjana akan
belajar untuk mandiri apabila
yang diperlukan dalam mendapatkan memang membutuhkan biaya
pekerjaan. tambahan. Oleh karena itu item
sebagai unfavourable kurang

25
merepresentasikan hasil yang
diinginkan.

Information Directions: menerima petunjuk- - Keluarga saya tidak memperdulikan saya 42 - Pernyataan ini kurang spesifik dan
al support ketika saya sedang mencari pekerjaan (-) rancu, karena kondisi yang harus
petunjuk dari keluarga. diperhatikan orang tua bukan
“pada saat anaknya sedang
mencari pekerjaan” tetapi justru
“pada saat anaknya tidak mau
mencari pekerjaan”

Suggestions: menerima saran-saran - Saya mencari tahu sendiri kiat wawancara 43 - Merupakan kondisi wajar dan tidak
dari teman yang sudah memiliki pekerjaan bermakna negatif pada kebanyakan
mengenai apa saja yang baik selama orang. Karena sudah seharusnya
(-)
mencari pekerjaan. seorang lulusan mahasiswa
melakukan hal ini.

- Merupakan kondisi wajar dan tidak


- Saya mencari tahu sendiri tentang tips bermakna negatif pada kebanyakan
mudah diterima kerja dari sosial media (-) orang. Karena sudah seharusnya
seorang lulusan mahasiswa
44
melakukan hal ini.

Feedback: Menerima umpan balik - Keluarga cenderung diam mengenai saya 45 - Pernyataan ini kurang spesifik dan
yang belum mendapatkan pekerjaan. (-) rancu, karena kondisi orang tua
mengenai kesungguhannya dalam yang “diam” bisa saja sesuatu yang
mendapatkan pekerjaan. positif yang dimaknakan bahwa
orang tua tidak ingin terlalu
mendesak anaknya yang
sebenarnya sudah berjuang
sedemikian rupa mencari kerja,

26
makanya orang tua memilih
“diam”

Companion Not being loneliness: merasa ditemani - Keluarga mengantar saya pada saat saya 21 - Ini merupakan kondisi kurang
ship oleh keluarga saya selama proses akan melakukan seleksi kerja (+) wajar dan bermakna negatif pada
support mencari/mendapatkan pekerjaan kebanyakan orang. Karena
umumnya di usia mahasiswa yang
lulus kuliah sudah bisa mandiri
pergi ke perusahaan untuk
melakukan proses seleksi.

- Ini merupakan kondisi wajar dan


tidak bermakna negatif pada
- Keluarga membiarkan saya mencari kebanyakan orang. Karena sudah
pekerjaan sendiri (-) seharusnya seorang lulusan
47
mahasiswa melakukan hal ini.

Feeling on social membership: saya - Saya dibanding - bandingkan oleh 49 - Pernyataan ini cenderung
merasa tetap menjadi bagian dari keluarga dengan orang lain yang sudah kepanjangan dan rancu, karena
lingkungan keluarga selama proses mendapatkan pekerjaan sedangkan saya pertimbangan mayoritas responden
mencari/mendapatkan pekerjaan. belum mendapatkan pekerjaan (-) berada dalam masa baru lulus
sekitar 1 - 3 bulan yang masih
butuh jeda “refreshing” setelah
menjalani masa sulit skripsi,
sehingga orang tua memahami
kebutuhan tersebut dan belum
membanding-bandingkan anaknya
dengan anak keluarga lain dan
mendesak anaknya untuk mencari

27
kerja.

28
KUESIONER BARU SETELAH REVISI
Contoh kuesioner “Peran Dukungan Keluarga Terhadap Mahasiswa S1 Freshgraduate Yang Sedang Mencari
Pekerjaan”
Berikut ini terdapat beberapa pertanyaan. Saudara diminta untuk memilih pernyataan tersebut yang menggambarkan diri
Saudara. Cara menjawabnya adalah dengan memberi tanda Check (✔) pada salah satu kolom yang sesuai dengan
pernyataan tiap itemnya. Saudara diharapkan mengisi semua pernyataan yang ada.
Keterangan
Sangat setuju (SS) : Apabila Saudara sangat setuju dengan pernyataan tersebut.
Setuju (S) : Apabila Saudara setuju dengan pernyataan tersebut.
Tidak setuju (TS): Apabila Saudara tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
Sangat Tidak setuju (STS): Apabila Saudara sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

Selamat mengerjakan

Nama/Inisial :
Asal Universitas :
Jenis Kelamin :
Lama Menempuh Perkuliahan : a. >8 Semester b. 8-10 Semester c. Diatas 11 Semester
Lama Menganggur : a. 0-3 Bulan b.3-6 Bulan c. 6-9 Bulan d.9-12 Bulan e. >1 Tahun

11
Pilihlah salah satu pernyataan yang paling menggambarkan diri Anda!

No Pertanyaan Sangat Setuju Tidak Sangat


Setuju (S) Setuju Tidak
(SS) (TS) Setuju
(STS)

1 Keluarga mengatakan bahwa mereka memahami mencari pekerjaan


bukanlah hal yang mudah.

2 Keluarga menganggap saya malas - malasan dalam mencari


pekerjaan.

3 Keluarga ikut mencari informasi lowongan kerja dari teman -


temannya untuk saya .

4 Keluarga mengingatkan saya untuk sabar dalam mencari pekerjaan.

5 Keluarga mengingatkan untuk kirim lamaran lebih banyak lagi dari


jumlah perusahaan yang telah dilamar.

6 Keluarga menganggap saya beban keluarga.

7 Saya tidak diberikan uang saku apabila dalam waktu dekat saya tidak
mendapatkan pekerjaan.

8 Selama saya mencari pekerjaan saya masih mendapatkan uang saku


dari keluarga.

12
9 Keluarga mengirimkan lamaran kerja saya kepada kolega kerjanya.

10 Keluarga memberi kata-kata motivasi agar saya bersemangat


mencari pekerjaan.

11 Keluarga saya memberikan saran untuk terus berdoa dalam mencari


pekerjaan.

12 Keluarga saya mendukung apapun jenis pekerjaan yang ingin saya


kerjakan.

13 Keluarga ikut mengirimkan informasi - informasi lowongan kerja


kepada saya.

14 Keluarga saya memberikan tips membuat cv atau portofolio yang


baik untuk mencari pekerjaan.

15 Keluarga saya memuji kegigihan saya dalam mencari pekerjaan.

16 Keluarga menyarankan saya mengikuti magang untuk menambah


pengalaman agar meningkatkan kemungkinan diterima ketika
melamar kerja

17 Keluarga mengajak saya mengikuti job fair.

18 Keluarga saya memberikan saran mengenai apa yang seharusnya


saya lakukan dalam mencari pekerjaan

19 Keluarga menanyakan informasi lowongan kerja untuk saya dari


grup whatsapp-nya

13
20 Keluarga menyarankan saya untuk mengikuti pelatihan / workshop
kerja agar perusahaan tertarik dengan kemampuan saya

21 Saya diterima dengan baik oleh keluarga walaupun belum mendapat


pekerjaan

22 Meskipun saya belum mendapatkan pekerjaan, keluarga tetap


menganggap saya adalah orang yang berharga

23 Keluarga mengatakan bahwa mereka mengerti tentang perasaan saya


karena belum mendapat pekerjaan

24 Keluarga mengatakan bahwa saya membuang-buang waktu karena


saya bersantai di rumah

25 Keluarga membiarkan saya mengalami kesulitan selama mencari


mencari kerja

26 Keluarga mengingatkan saya untuk tekun dalam mencari pekerjaan

27 Keluarga membiarkan saya kebingungan mencari pekerjaan

28 Saya ditegur oleh keluarga karena mementingkan kegiatan yang


bukan berhubungan dengan mencari kerja.

29 Keluarga mengingatkan saya untuk rajin menghadiri acara job fair.

30 Ketika saya mengikuti interview di luar kota, saya diberikan uang


transportasi yang cukup

31 Keluarga menyarankan saya untuk menyantumkan portofolio proyek

14
kerja yang pernah saya kerjakan ke dalam cv

32 Keluarga pesimis kalau saya tidak akan dapat kerja karena saya pasif
dalam menambah keahlian kerja lewat pelatihan kerja yang ada

33 Keluarga menyuruh saya mengikuti job fair

34 Keluarga cenderung kurang memberi komentar pada saya yang


masih belum mendapatkan pekerjaan.

35 Keluarga kurang memperdulikan ketika saya belum mendapatkan


pekerjaan

36 Saya merasa dikucilkan oleh anggota keluarga karena saya belum


mendapat pekerjaan.

15
Lampiran

Validitas Spearman

Correlation Coefficient .562**


Valid
X01 Sig. (1-tailed) 0,000

N 34

Correlation Coefficient 0,142 Tidak


X02 Sig. (1-tailed) 0,212 Valid

N 34

Correlation Coefficient .667**


Valid
X03 Sig. (1-tailed) 0,000

N 34

X04 Correlation Coefficient .633** Valid

Sig. (1-tailed) 0,000

0
N 34

Correlation Coefficient .669**


Valid
X05 Sig. (1-tailed) 0,000

N 34

Correlation Coefficient .522**


Valid
X06 Sig. (1-tailed) 0,001

N 34

Correlation Coefficient 0,243 Tidak


X07 Sig. (1-tailed) 0,083 Valid

N 34

Correlation Coefficient .748**


Valid
X08 Sig. (1-tailed) 0,000

N 34

X09 Correlation Coefficient .655** Valid

Sig. (1-tailed) 0,000

1
N 34

Correlation Coefficient .292* Tidak


X10 Sig. (1-tailed) 0,047 Valid

N 34

Correlation Coefficient .518**


Valid
X11 Sig. (1-tailed) 0,001

N 34

Correlation Coefficient .656**


Valid
X12 Sig. (1-tailed) 0,000

N 34

Correlation Coefficient .797**


Valid
X13 Sig. (1-tailed) 0,000

N 34

X14 Correlation Coefficient .616** Valid

Sig. (1-tailed) 0,000

2
N 34

Correlation Coefficient .425**


Valid
X15 Sig. (1-tailed) 0,006

N 34

Correlation Coefficient .656**


Valid
X16 Sig. (1-tailed) 0,000

N 34

Correlation Coefficient .523**


Valid
X17 Sig. (1-tailed) 0,001

N 34

Correlation Coefficient .618**


Valid
X18 Sig. (1-tailed) 0,000

N 34

Correlation Coefficient .516**


X19 Valid
Sig. (1-tailed) 0,001

3
N 34

Correlation Coefficient .498**


Valid
X20 Sig. (1-tailed) 0,001

N 34

Correlation Coefficient 0,094 Tidak


X21 Sig. (1-tailed) 0,298 Valid

N 34

Correlation Coefficient .602**


Valid
X22 Sig. (1-tailed) 0,000

N 34

Correlation Coefficient .685**


Valid
X23 Sig. (1-tailed) 0,000

N 34

Correlation Coefficient .598**


X24 Valid
Sig. (1-tailed) 0,000

4
N 34

Correlation Coefficient .519**


Valid
X25 Sig. (1-tailed) 0,001

N 34

Correlation Coefficient .627**


Valid
X26 Sig. (1-tailed) 0,000

N 34

Correlation Coefficient .783**


Valid
X27 Sig. (1-tailed) 0,000

N 34

Correlation Coefficient .542**


Valid
X28 Sig. (1-tailed) 0,000

N 34

Correlation Coefficient .479**


X29 Valid
Sig. (1-tailed) 0,002

5
N 34

Correlation Coefficient .455**


Valid
X30 Sig. (1-tailed) 0,003

N 34

Correlation Coefficient 0,224 Tidak


X31 Sig. (1-tailed) 0,102 Valid

N 34

Correlation Coefficient .605**


Valid
X32 Sig. (1-tailed) 0,000

N 34

Correlation Coefficient .409**


Valid
X33 Sig. (1-tailed) 0,008

N 34

Correlation Coefficient .338* Tidak


X34
Sig. (1-tailed) 0,025 Valid

6
N 34

Correlation Coefficient .397* Tidak


X35 Sig. (1-tailed) 0,010 Valid

N 34

Correlation Coefficient .570**


Valid
X36 Sig. (1-tailed) 0,000

N 34

Correlation Coefficient .738**


Valid
X37 Sig. (1-tailed) 0,000

N 34

Correlation Coefficient -0,027 Tidak


X38 Sig. (1-tailed) 0,440 Valid

N 34

Correlation Coefficient .753**


X39 Valid
Sig. (1-tailed) 0,000

7
N 34

Correlation Coefficient .508**


Valid
X40 Sig. (1-tailed) 0,001

N 34

Correlation Coefficient .491**


Valid
X41 Sig. (1-tailed) 0,002

N 34

Correlation Coefficient .324* Tidak


X42 Sig. (1-tailed) 0,031 Valid

N 34

Correlation Coefficient 0,071 Tidak


X43 Sig. (1-tailed) 0,344 Valid

N 34

X44 Correlation Coefficient -0,042 Tidak


Valid
Sig. (1-tailed) 0,406

8
N 34

Correlation Coefficient .386* Tidak


X45 Sig. (1-tailed) 0,012 Valid

N 34

Correlation Coefficient .448**


Valid
X46 Sig. (1-tailed) 0,004

N 34

Correlation Coefficient 0,198 Tidak


X47 Sig. (1-tailed) 0,130 Valid

N 34

Correlation Coefficient .552**


Valid
X48 Sig. (1-tailed) 0,000

N 34

Correlation Coefficient .378* Tidak


X49
Sig. (1-tailed) 0,014 Valid

9
N 34

Correlation Coefficient .517**


Valid
X50 Sig. (1-tailed) 0,001

N 34

Correlation Coefficient 1,000

Total Sig. (1-tailed)

N 34

Reliabilitas Cronbach Alpha

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Corrected Cronbach's


Item Deleted Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Correlation Deleted

X01 138,5294 459,287 0,542 0,926

X02 139,0000 466,364 0,187 0,929

10
X03 138,7353 453,291 0,594 0,925

X04 139,2059 449,865 0,614 0,925

X05 138,9706 448,817 0,654 0,925

X06 139,2059 449,987 0,535 0,926

X07 138,9706 467,302 0,193 0,928

X08 138,5588 454,072 0,643 0,925

X09 138,9118 446,871 0,555 0,925

X10 138,1765 469,968 0,263 0,928

X11 138,9412 455,875 0,461 0,926

X12 139,6471 444,781 0,611 0,925

X13 139,2353 438,852 0,764 0,923

X14 138,5882 453,401 0,630 0,925

X15 138,6471 459,690 0,421 0,927

X16 139,0882 449,901 0,582 0,925

X17 139,9706 451,120 0,517 0,926

X18 139,4706 447,469 0,581 0,925

11
X19 139,4706 452,014 0,478 0,926

X20 140,0000 453,091 0,478 0,926

X21 139,9412 470,360 0,076 0,930

X22 139,3235 449,983 0,588 0,925

X23 139,6176 444,486 0,668 0,924

X24 139,6176 449,455 0,589 0,925

X25 138,5882 456,007 0,551 0,926

X26 138,5294 455,529 0,632 0,925

X27 138,8824 447,319 0,781 0,924

X28 138,9118 457,719 0,424 0,927

X29 138,9412 459,936 0,389 0,927

X30 138,8529 459,947 0,449 0,927

X31 140,4412 466,860 0,240 0,928

X32 138,8824 452,349 0,579 0,925

X33 138,7647 461,822 0,324 0,927

X34 138,6471 464,053 0,295 0,928

12
X35 138,7647 461,034 0,307 0,928

X36 139,9412 449,269 0,553 0,926

X37 138,9706 449,666 0,608 0,925

X38 139,4706 479,166 -0,112 0,931

X39 139,5588 440,921 0,729 0,924

X40 138,6176 459,455 0,426 0,927

X41 139,8529 453,463 0,470 0,926

X42 138,6765 467,680 0,233 0,928

X43 140,0882 476,265 -0,049 0,930

X44 140,3235 484,104 -0,263 0,931

X45 139,3824 460,061 0,377 0,927

X46 139,5588 458,496 0,413 0,927

X47 140,1176 467,804 0,167 0,929

X48 138,8824 455,016 0,529 0,926

X49 139,2647 459,110 0,313 0,928

X50 138,7059 459,487 0,364 0,927

13
14
DAFTAR RUJUKAN

Azwar, S. (2007). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


Bhandari, Pritha. (2020). Designing and analyzing Likert scales.
(https://www.scribbr.com/methodology/likert-scale diakses 10 November
2022 pukul 16.00 WIB)
Joshi, Ankur.; Kale, Saket; Chandel, Satish; Pal, Dinesh Kumah. (2015). Likert
Scale: Explored and Explained.
(https://www.researchgate.net/publication/276394797_Likert_Scale_Explored
_and_Explained diakses 10 November 2022 pukul 16.15 WIB)
Sarason, Irwin G. Sarason, Barbara R.1985. Social Support Theory, Research and
Applications. Springer Netherlands (diakses 10 November 2022 pukul
16.30WIB).
Bayu Saputra (2019), The Evolution of Leadership Thought Series, Rensis Likerd
and Skill Approach Theory
https://www.academia.edu/40461266/Rensis_Likert_and_Skill_Approach_Theory
diakses pada 21 November 2022 pukul 13.45 WIB.

0
0

Anda mungkin juga menyukai