Pemecahan Masalah,
Kreativitas, & Inteligensi
Manusia
Pemecahan masalah
Pemecahan masalah
suatu pemikiran yang
terarah secara langsung
untuk menemukan
solusi/jalan keluar untuk
suatu masalah spesifik.
Masalah datang ditanggapi memilih menguji respons yang kita dapat untuk memecahkan
masalah.
Pemberian label pada objek ke dalam pikiran partisipan dapat memfasilitasi atau justru menghambat
pemecahan masalah.
Representasi permasalaha
n
Tahapan pemecahan masalah Hayes (1989):
Representasi
permasalahan
Model representasi internal: Eisenstadt
& Kareev
Mempelajari aspek-aspek pemecahan
masalah manusia yang ditunjukkan
oleh orang-orang yang memainkan
permainan papan (Go & Gomoku).
Fokus penelitian: jenis representasi
internal posisi papan yang dibuat
pemain dan pada representasi
pengetahuan.
PEMECAHAN MASALAH
A. Berpikir
Berpikir merupakan aktivitas kognitif yang lebih tinggi (Higher Order Cognition) dan melibatkan
proses-proses kognitif yang lebih rendah (Lower Order Cognition) misalnya persepsi, ingatan, dan
konsep-konsep. Pada umumnya berpikir diarahkan untuk menghasilkan pemecahan suatu masalah
atau kesulitan.
Pemikiran menggunakan beberapa asumsi :
Setiap komponen proses kognitif tidak dapat dipisahkan dengan komponen lainnya.
Proses-proses kognitif yang lebih tinggi (HOC) didasarkan pada proses-proses yang lebih rendah
(LOC).
Aktivitas pemecahan masalah atau pembentukan konsep melibatkan proses berpikir juga penalaran.
Berpikir dapat didefinisikan sebagai proses menghasilkan representasi mental yang baru melalui transformasi
informasi yang melibatkan interaksi secara komplek antara atribut-atribut mental seperti penilaian, abstraksi,
penalaran, imajinasi, dan pemecahan masalah (Glass da Holyoak, 1986; Solso, 1988).
Proses berpikir normal meliputi tiga komponen :
Berpikir adalah aktivitas kognitif yang terjadi dalam mental atau pikiran seseorang.
Berpikir merupaan proses yang melibatkan beerapa manipulasi pengetahuan dalam sistem kognitif.
Pengetahuan ang pernah dimiliki diabung dengan informasi sehingga mengubah pengetahuan seseorang
mengenai situasi yang sedang dihadapi.
Aktivitas berpikir diarahkan untuk menghasilkan pemecahan masalah.
B. Masalah (Problem)
Masalah/problem merupakan kesenjangan antara situasi yang dihadapi sekarang (present state)
dengan tujuan yang diinginkan (desired goal or future state ). Keadaan sekarang disebut original
state, sedangkan keadaan yang diharapkan disebut final state.
Secara visual suatu masalah melibatkan tiga komponen :
Suatu keadaan sekarang atau yang sedang dihadapi (start).
Keadaan atau tujuan yang diinginkan (goal).
Prosedur atau aturan yang akan ditempuh apakah menurut pendekatan algoritmik atau heuristik.
C. Jenis Masalah
Secara umum masalah dapat dibedakan : masalah yang jelas dan masalah yang tidak jelas. Psikologi
kogniyif mempelajari masalah-masalah yang memiliki tingkat kesulitan sedang, sehingga dapat
diketahui bagaimana proses-proses kognitif yang terlibat di dalamnya. Misalnya, inducing structured,
problem, transformation problem, dan arrangement problem.
Masalah yang jelas dan masalah yang tidak jelas
Berdasarkan tingkat masalah yang dihadapi, Evans (1991) membagi masalah menjadi 4 macam.
a) Masalah-masalah baik situasi sekarang maupun situasi yang diinginkan, keduanya diketahui. Jenis
ini merupakan masalah masalah yang mudah dipecahkan, termasuk masalah yang memiliki struktur
jelas atau structured problem.
b) Masalah yang diketahui hanya pada situasi sekarang, tetapi situasi yang diinginkan tidak
diketahui.
c) Masalah situasi yang diinginkan diketahui, tetapi situasi sekarang tidak diketahui. Jenis kedua dan
ketiga ini termasuk kategori yang memiliki tingkat kesulitan sedang.
d) Masalah-masalah yang baik situasi sekarang maupun situasi yang diinginkan tidak diketahui. Jenis
keempat ini merupakan masalah yang sangat kompleks atau sulit dipecahkan, termasuk
unstructured problem.
Menurut Greeno (dalam Ellis and Hunt, 1993) masalah atau pronblem dibedakan menjadi tiga
macam berdasarkan proses-proses kognitif yang terlibat di dalam pemecahan masalah yaitu :
inducing structured problem, transformation problem dan arrangement problem.
a) Inducing structured problem
Jenis masalah ini meminta seseorang untuk menemukan pola yang akan menghubungkan elemen-
elemen masalah, antara satu elemen dengan yang lain.
b) Transformation Problem
Jenis maslah ini seseorang harus memanipulasi atau mengubah obyek-obyek dan simbol-simbol
menurut aturan tertentu agar diperoleh suatu pemecahan.
c) Arrangement Problem
Jenis masalah ini seseorang harus mengatur atau menyusun ulang elemen-elemen suatu tugas agar
diperoleh pemecahan.
D. Tahapan Pemecahan Masalah
Menurut Evans (1991) pemecahan masalah adalah suatu aktivitas yang berhubungan dengan
pemilihan jalan keluar atau cara yang cocok bagi tindakan dan pengubahan kondisi sekarang
(present state) menuju kondisi yang diharapkan (future state atau desired goal).
Langkah-langkah pemecahan masalah meliputi : pemahaman masalah, mencari beberapa gagasan
bagi pemecahan, memilih salah satu yang paling memungkinkan, kemudian melaksanakan serta
mengevaluasi hasil-hasilnya.
Pemahaman Masalah (Problem Understanding)
Agar dapat diperoleh suatu pemecahan yang benar, seseorang harus terlebih dahulu memahami dan
mengenali gambaran pokok pesolan secara jelas.
Representasi Mental
Representasi masalah menunjuk pada proses mempersepsi dan menginterpretasi pokok persoalan.
Aktivitas akan menghasilkan sejumlah identifikasi yang meliputi : (1) apa yang menjadi permasalahan
sesungguhnya, (2) apa yang menjadi kriteria pemecahan, (3) keterbatasan-keterbatasan tertentu,
dan (4) berbagai acam alternatif bagi pemecahan masalah.
Ruang Masalah
Ruang masalah juga sangat menentukan tingkat kemudahan atau kesulitan seseorang untuk mencari
pemecahannya. Sebagai pegangan bahwa makin luas ruang suatu masalah maka makin sulit mencari
jalan keluar atau pemecahannya.
Kesenjangan antara keadaan sekarang dengan yang diinginkan
Jarak kesenjangan antara keadaa yang sedang dihadapi sekarang (present state) dengan keadaan
yag diinginkan (desired goal) juga mempengaruhi tingkat kemudahan atau kesulitan orang dalam
memecahkan masalah.
E. Cara-Cara Mempresentasikan Masalah
Representasi masalah merupakan hal yang penting baik bagi pemahaman masalah maupun untuk mencari jalan
keluarnya. Cara-cara yang dapat ditempuh untuk mempresentasikan masalah adalah membuat daftar sifat,
metrik, pohon bercabang, grafik dan gambar.
Simbol
Salah satu cara yang dianggap efektif untuk mempresentasikan persoalan yang abstrak ialah melalui simbol.
Daftar
Representasi masalah di dalam bentuk daftar sifat-sifat sangat membantu memecahkan masalah. Namun jika
suatu masalah cukup rumit dan memiliki banyak sifat serta dimensi yang berbeda-beda, seseorang akan
mengalami kesulitan sehingga model ini menjadi tidak efektif lagi untuk mempesentasikan masalah itu.
Metrik
Metrik adalah suatu bagan (chart) yang menunjukkan kemungkinan sejumlah kombinasi. Metrik juga membantu
terutama jika masalah begitu kompleks.
Diagram seperti pohon bercabang menunjukkan duakali lebih sukses seperti juga penggunaan daftar dalam
menghasilkan jawaban yang benar.
Grafik
Jika masalah tidak dapat dipresentasikan dalam bentuk simbol, daftar sifat, metrik, dan diagram pohon
bercabang, namun harus digunakan bentuk representasi yang lain karena dianggap lebih cocok.
Problem Solving
PENDAHULUAN
Hidup ini adalah masalah, di dalam menjalani hidup kita mengalami penuh
dengan berbagai masalah. Oleh karena itu problem solving atau memecahkan
masalah merupakan sesuatu yang biasa dalam hidup manusia. dalam
memecahkan masalah seseorang sering harus melalui berbagai langkah seperti
mengenal setiap unsur dalam masalah itu, mencari aturan-aturan yang
berkenaan dengan masalah itu dan dalam segala langkah pasti memerlukan
sebuah pemikiran. Jadi kebanyakan aktivitas pemecahan masalah itu
melibatkan proses berpikir.
Berpikir adalah aktivitas konitif yang terjadi di dalam mental atau pikiran
seseorang. Dalam hal ini representasi kognitif dibedakan menjadi dua bagian
yang bersifat kesinambungan:
1) Lower order cognition (LOC).
Ialah komponen-komponen yang terletak pada urutan awal proses-proses kogitif
dan masih bersifat lebih dangkal. Misalnya: persepsi, pengenalan pola, dan
ingatan.
2) Higher order cognition (HOC)
Ialah komponen-komponen yang terletak pada urutan akhir atau lebih tinggi
dari keseluruhan proses kognitif manusia. Misalnya: berpikir, pembentukan
konsep, penalaran, bahasa, pembuatan keputusan dan pemecahan masalah.
Jadi pemecahan masalah itu berada pada proses kognitif yang tinggi (HOC).
Sedangkan besar kecilnya tingkat keberhasilan seseorang dalam melakukan
pemecahan masalah dipengaruhi banyak faktor. Dalam makalah ini akan kami
bahas tentang langkah-langkah penyelesaian di dalam problem solving, metode-
metode problem solving, serta hambatan atau penghalang mental di dalam
problem solving dengan harapan agar pembaca memahami dan dapat dijadikan
dasar pijakan di dalam kehidupannya di dalam menghadapi masalah.
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pemecahan masalah oleh Evans (1991) didefinisikan sebagai suatu aktivitas yang
berhubungan dengan pemilihan jalan keluar atau cara yang cocok bagi tindakan
dan pengubahan kondisi sekarang (present state) menuju kepada situasi yang
diharapkan (future state atau desired goal). Sedangkan menurut Hunsaker,
pemecahan masalah didefinisikan sebagai suatu proses penghilangan perbedaan
atau ketidak-sesuaian yang terjadi antara hasil yang diperoleh dan hasil yang
diinginkan (Hunsaker, 2005). Salah satu bagian dari proses pemecahan masalah
adalah pengambilan keputusan (decision making), yang didefinisikan sebagai
memilih solusi terbaik dari sejumlah alternatif yang tersedia. Pengambilan
keputusan yang tidak tepat, akan mempengaruhi kualitas hasil dari pemecahan
masalah yang dilakukan. Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
pemecahan masalah adalah suatu aktivitas pengambilan jalan keluar agar
terjadi kesesuaian atara hasil yang diperoleh sekarang dengan hasil yang
diharapkan.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA