Problem solving adalah suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah dan
memecahkan berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan
cermat. Problem solving yaitu suatu pendekatan dengan cara problem identifikation untuk ketahap syntesis
kemudian dianalisis yaitu pemilahan seluruh masalah sehingga mencapai tahap application selajutnya
komprehension untuk mendapatkan solution dalam penyelesaian masalah tersebut.
Selain di atas menurut Dewey langkah-langkah dalam problem solving yaitu sebagai berikut: kesadaran akan
adanya masalah, merumuskan masalah, mencari data dan merumuskan hipotesa-hipotesa itu dan kemudian
menerima hipotesa yang benar. Tetapi problem solving itu tidak selalu mengikuti urutan yang teratur,
melainkan dapat meloncat-meloncat antara macam-macam lankah tersebut, lebih-lebih apabila orang berusaha
memecahkan masalah yang kompleks. Misalnya: masalah-masalah pendidikan telah dikenal orang bertahun-
tahun yang lalu, dan telah banyak hipotesa pemecahan dirumuskan dan dicoba. Tetapi, orang masih berusaha
merunuskan masalah-masalah itu secara lebih tepat dan mengusahan pengerjaan pemecahan masalah yang lain
agar dapat ditemukan pemecahan yang lebih baik.
Metode problem solving ini menekankan pada penemuan dan pemecahan masalah secara berkelanjutan.
“kelebihan metode ini mendorong siswa untuk berpikir secara ilmiah, praktis, intuitif dan bekerja atas dasar
inisiatif sendiri, menumbuhkan sikap objektif, jujur dan terbuka. Sedangkan kelemahannya memerlukan waktu
yang cukup lama, tidak semua materi pelajaran mengandung masalah memerlukan perencanaan yang teratur
dan matang, dan tidak efektif jika terdapat beberapa siswa yang pasif.
Sedangkan Kenedy seperti dikutip oleh Lovitt (1989 : 279) menyarankan empat langkah proses pemecahan
masalah matematika yaitu dengan :
Memahami masalah
Memeriksa kembali
Bagi anak berkesulitan belajar dan bahkan juga bagi anak yang tidak berkesulitan belajar, menyelesaikan soal
bukan pekerjaan yang mudah. Di samping itu, anak juga tidak terlatih untuk menyelesaikan masalah
matematika secara lebih sistematis. Oleh karena itu, pendekatan pemecahan masalah dengan memanfaatkan alat
peraga dengan langkah-langkah yang telah dikemukakan tampaknya lebih baik untuk digunakan baik bagi anak
berkesulitan belajar maupun yang tidak berkesulitan belajar. problem solving