Anda di halaman 1dari 3

Karakter Pemuda dalam Membangun Revolusi Mental Bangsa

Mental adalah modal utama manusia untuk mencapai suatu kejayaan, jika mental
tertata, karakter mulai terjaga, maka generasi Indonesia siap menghadapi tantangan dunia,
namun hadirin tanpa sadar, saat ini indonesia tengah terjajah, bukan secara fisik tapi malah
jatuh dalam gaya baru imperialisme, dimana kehidupan penuh dengan hedonisme, nilai-nilai
keluhuran budaya terlupakan, korupsi terjadi di berbagai bidang, dan kemaksiatan semakin
transparan.

Mukhtar Lubis dalam bukunya manusia Indonesia, halamn 23 menggambarkan karakter


manusia Indonesia yang lemah, cenderung hipokrit, suka meniru, dan bermalas malasan.
Dalam kondisi seperti ini hadirin, untuk membangun peran pemuda, revolusi mental lah
sebagai kuncinya. Sebagaimana yang dilontarkan oleh presiden Soekarno pada peringatan
republik Indonesia pada tahun 1956 bahwasanya revolusi mental adalah suatu gerakan untuk
menggembleng manusia untuk menjadi manusia yang baru, berhati putih, lebih maju, dan
berjiwa tangguh. Kini hadirin setelah 78 tahun merdeka, perjuangan ini belumlah usai, kita
harus terus melakukan revolusi, meski dalam artian yang berbeda. Bukan lagi mengangkat
senjata, tapi membangun jiwa bangsa.

Oleh karena itu pada kesempatan ukhuwah kali ini kami akan menyampaikan sebuah
syarah al qurán dengan judul Karakter Pemuda dalam Membangun Revolusi Mental
Bangsa dengan landasan qurán surah al Anfal ayat 53:

Artinya: yang demikian itu, karena sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nikmat
yang telah diberikannya kepada suatu kaum, hingga kaum itu merubah atas apa yang ada
pada diri mereka sendiri. sungguh Allah mengenal maha mengetahui.

Hadirin sebangsa dan setanah air yang kami banggakan

Dalam tafsir Ibnu Katsir, jilid 4 halam 65 menjelaskan bahwasanya Allah SWT telah
memberitahukan tentang keadilannya yang sempurna, Allah tidak akan mengubah nikmat
yang dikaruniakannya kepada seseorang melainkan karena dosa yang telah dilakukannya.
Dari ayat tersebut hadirin telah jelas bahwa Allah tidak akan mengubah suatu apapun jika kita
tidak memiliki niat dan upaya untuk mengubahnya. Termasuk membangun peran pemuda,
maka kita harus berusaha untuk mendidik diri sendiri dan bangsa kita agar selalu berakhlakul
karimah.
Jujur kita akui hadirin banyak generasi bangsa kita yang masih bermental karat,
bergaya hebat, berlagak sok kuat, dan bergelimang maksiat. Sebagai contoh komisi
perlindungan anak Indonesia mencatat jumlah tauran pelajar di Indonesia meningkat setiap
tahunnya. Terdapat 12,9 persen di tahun 2021 dan meningkat menjadi 14 persen di tahun
2022, belum lagi ketidak jujuran dan manipulasi, komunikasi yang tidak empati, dan sikap
perilaku yang kurang menghargai, mewarnai pemuda kita saat ini.

Berulang kali, kasus itu terjadi seperti korupsi, tak jujur bahkan tak empati. Karakter
bangsa harus terus dijaga revolusi mental jadi kunci yang utama. Hadirin begitu pentingnya
pendidikan karakter, hingga arestoteles pernah berkata mendidik pikiran saja tanpa mendidik
hati dan karakter hanyalah omong kosong belaka. Pendapat ini didukung oleh Thomas Licona
dalam bukunya educating character bahwasanya pembinaan karakter adalah hal yang utama
untuk menentukan masa depan bangsa,

Lalu hadirin, bagaimanakah karakter yang sesuai untuk revolusi mental Indonesia?
Dengan sangat indah Allah SWT menjawabnya dalam QS. Ali Imran ayat 110 sebagai
berikut:

Artinya: kamu umat Islam adalah ummat terbaik yang dilahirkan untuk manusia
bahkan menyeru untuk berbuat yang makruf dan mencegah yang mungkar dan beriman
kepada Allah.sekiranya ahli kitab beriman maka sesungguhnya itu lebih baik bagi mereka,
diantara mereka ada yang beriman namun kebnayakan dari mereka adalah orang orang
fasik.

Hadirin sebangsa dan setanah air yang kami banggakan

Muhammad Ali As sobuni dalam sofwatut tafasirnya jilid 1 menjelaskan bahwasanya


kita ummat Muhammad SAW adalah ummat terbaik yang dipilih Allah untuk menghadapi
tantangan akhir zaman, merujuk pada tafsir tersebut hadirin karakter yang sesuai untuk
revolusi mental Indonesia adalah amar makruf nahi munkar. Generasi bangsa kita harus
intensif dan tegas dalam menolak kemaksiatan. Dan gemar menebar kebaikan.

Dari syarahan tadi hadirin dapat kita ambil tiga kesimpulan. yang pertama, mental
adalah modal utama untuk meraih suatu kejayaan. Yang Kedua, revolusi mental dapat
diwujudkan melalui pendidikan karakter. Dan yang Ketiga amar makruf nahi mungkar adalah
salah satu contoh karakter yang bisa diterapkan di Indonesia. Demikian syarahan yang dapat
kami sampaikan semoga bermanfaat.
Hai pemuda karakterlah yang utama, tebar kebaikan dan senyuman untuk negeri kita
Indonesia

Anda mungkin juga menyukai