(Proposal Penelitian diajukan untuk melengkapi tugas mata kuliah Sejarah Amerika
Disusun Oleh:
PENDIDIKAN SEJARAH
D. Kegunaan Penelitian
Dengan adanya penelitian ini, peneliti berharap penelitianya mampu :
1. Menambah pengetahuan bagi masyarakat umum.
2. Menambah referensi mengenai gerakan Zionisme di Amerika.
3. Membangiktkan minat pembaca mengenai sejarah.
E. Lingkup Penelitian
Untuk membatasi penelitian ini supaya tidak terlalu abstrak dan normatif,
maka fokus dari penelitian ini yaitu mengenai Gerakan Zionisme di Amerika
serta pengaruhnya terhadap Pemerintahan Amerika.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian pertama yang dilakukan oleh Daru Sulistyanto (2010) yang berjudul
“Zionisme: Peranan dalam Berdirinya Negara Israel dan Perkemabnagnnya Sampai Tahun
1995”. Penelitian ini membahas mengenai peranan zionisme dalam pendirian negara Israel
dan perkembangan Zionisme di Israel sampai dengan tahun 1995, penelitian tersebut juga
menitikfokuskan objek Zionisme di Israel. Dalam penelitian ini, memeiliki beberapa
perbedaan yang nampak secara kasat mata, yang mana dalam penelitian ini peneliti
menitikfokuskan gerakan Zionisme di Amerika serta pengaruhnya Zionisme di
Pemerintahan Amerika.
Penelitian Kedua yang dilakukan oleh Saputra (2011) yang berudul “Peran Gerakan
Zionisme terhadap Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat Terkait Konflik Israel-Palestina
Tahun 2001-2009”. Dalam penelitian tersebut membahas mengenai pengaruh Zionisme
terhadap kebijakan yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat terutama dalam menanggapi
konflik antara Israel dan Palestina. Hal ini jelas memeiliki perbedaan dengan penelitian
yang akan dilakukan peneliti, yanag mana dalam penelitian ini, peneliti lebih memfokuskan
mengenai pengaruh Zionisme dalam Pemerintahan Amerika, tidak langsung
menitikfokuskan ke salah satu kebijakan belaka.
Penelitian ketiga yang dilakukan oleh Harmonis Edison M Iqbal (2005) yang
berjudul “Praktik-praktik Nazisme oleh Zionisme di Timur Tengah”. Dalam penelitian
tersebut membahas mengenai kelakuan gerakan Zionisme di Timur tengah, yang hampir
serupa dengan yang dilakukan oleh Nazisme yang dikomandai oleh Hitler pada perang
kedua dulu. Hal ini jelas memeiliki perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan
peneliti, yanag mana dalam penelitian ini, peneliti lebih memfokuskan mengenai pengaruh
Zionisme dalam Pemerintahan Amerika, sedangkan penelitian sebelumnya membahs
mengenai kelakuan gerakan Zionisme di Timur Tengah.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Prosedur Penelitian
Metode penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah
metode sejarah, sebab penelitian ini merupakan penelitian historis yang
menggunakan prinsip studi literatur. Metode sejarah yaitu sebuah perangkat prinsip
dan aturan yang berfungsi untuk membantu dlam pengumpulan sumber-sumber
sejarah dengan seleksi kritis dan menyajikan sintesis hasil yang dicapai. Secara garis
besar penelitian sejarah menggunakan atau melalui empat tahap yakni, heuristik,
sumber kritik, interpretasi dan historiografi.
Langkah pertama pada penelitian ini yaitu heuristik atau yang biasa disebut
dengan pengumpulan sumber yang diperlukan, dalam penelitian ini, peneliti lebih
banyak menggunkan sumber sekunder terutama dalam bentuk buku, skripsi, jurnal
maupun website yang relevan seperti buku karya Z.A. Maulani (2002) yang berjudul
Zionisme : gerakan Menaklukan Dunia, buku karya Regina Sharif (1985) yang
berjudul Al Shahyuniyah Ghayr Al Yahudiyyah Judzuruha Fi Al Tarikh Al
Gharbiyah. Skripsi karya Daru Sulistyanto (2010) yang berjudul “Zionisme:
Peranan dalam Berdirinya Negara Israel dan Perkemabnagnnya Sampai Tahun
1995”, Skripsi karya Saputra (2011) yang berudul “Peran Gerakan Zionisme
terhadap Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat Terkait Konflik Israel-Palestina
Tahun 2001-2009”, Tesis Karya Harmonis Edison M Iqbal (2005) yang berjudul
“Praktik-praktik Nazisme oleh Zionisme di Timur Tengah” dan masih banyak
sumber lain yang digunakan oleh peneliti.
Langkah kedua yang dilakukan oleh peneliti adalah kritik sumber atau biasa
yang disebut verifikasi, dalam langkah ini peneliti mencari dan mengamati
kredibelitas sumber yang sudah ia dapatakan, baik dengan kritik internal , apakah
sumber yang didapatkan itu benar-benar asli atau tidak, baru selanjutnya
menggunakan kritik eksternal yaitu dengan cara melihat pembuat artikel, buku
maupun jurnal yang dipakai oleh peneliti apakah orangnya dapat dipercaya atau
tidak.
Setelah melakukan kritik terhadap sumber yang didapatkan peneliti
melakukan tahap selanjutnya yaitu interpretasi, dimana pada tahap ini melakukan
penafsiran-penafsiran yang disusun secara kronologis berdasarkan sumber yang
didapatkan. Setelah interpretasi peneliti melakukan langkah terakhir yaitu
historiografi, dimana pada langkah ini peneliti melakukan penulisan hasil penafsiran
dan analisis yang sudah dilakukan pada tahap sebelumnya atas dasar fakta-fakta
pendukung secara kronologis dan sistematis guna menjadi tulisan sejarah yang
sesuai dengan judul.
B. Sistematika Penulisan
Secara runtut, penelitian ini disusun terdiri atas bebarapa bab, berikut
penjelasannya.
a) Pada bab 1, peneliti memaparkan mengenai pendahuluan, yang mana dalam
pendahuluan berisikan lima (5) sub bab meliputi (1). latar belakang yang
membahas mengenai ketertarikan peneliti mengambil judul tersebut. (2).
Ruang lingkup yang membahas mengenai batasan penelitian yang akan
dilakukan peneliti. (3). Rumusan masalah yang membahas mengenai
rumusan masalah yang dilakukan peneliti guna untuk melihat masalah apa
saja yang ingin diteliti. (4). Tujuan, yang mana pada sub bab ini memaparkan
tujuan yang ingin peneliti capai. (5). Manfaat, pada sub bab ini, peneliti
menjelaskan mengenai apabila penelitian ini berhasil maka penelitiannya
akan bermanfaat ke pihak umum.
b) Pada bab 2, peneliti memaparkan mengenai tinjaun pustaka, yang mana
peneliti meninjau penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitiannya
lalu membandingkan dan melihat persamaan dengan penelitian sebelumnya,
tidak hanya itu peneliti juga menjelaskan mengenai pendekatan yang
digunakan pada penelitian yang ia lakukan.
c) Pada bab 3, peneliti memaparkan mengenai metodologi yang ia pakai,
dimana peneliti menggunakan metodologi sejarah yang sekurang-kurangnya
berisikan 4 tahapan yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi dan diakhiri
dengan historiografi.
BAB IV
PEMBAHASAN
Awal hubungan orang Yahudi dengan Amerika Srikat simulai sejak pendaratan
Christoper Colombus (1451-1506) di Waiting Island, Baham, pada tanggal 12 Oktober
192.Tujuan perjalanan awalnya adalah untuk mencapai “kepulauan rempah-rempah” aluku
di Hindia Timur dengan arah perjalanan melalui rute barat yang belum pernah dijelajahi
sebelumnya oleh pelaut manapun.Awalnya Colombus menawarkan usulan permohonan ini
kepada Raja Portugis, namun permohonannya ditolak.Kemudian pada tanggal 2 Agustus
1492 lebih dari 300.000 orang Yahudi diusir dari Spanyol, sehari kemudian, pada tanggal 3
Agustus 1492 Colombus berlayar kea rah barat, dengan membawa beberapa orang Yahudi
bersamanya.
Pada tahun 1880-an sejak mulai adanya gerakan zionis dan pecahnya Perang Dunia
1, di Amerika Serikat belum adanya perkembangan gerakan zionis. Gerakan tersebut sejak
awal sudah ada, namun masih dalam skala kecil hingga pada tahun 1919 jumlah anggota
mencapai 176.000 anggota lebih. Perkembangan yang begitu besar ini merujuk pada orang
yang berperan besar: Louis Brandeis “Pengacara Rakyat” yang dikenal mengabadikan
sebagian hidupnya jauh dari kepentingan Yahudi, tetapi ia memiliki ketertarikan pada
zionisme pada masa sebelum Perang Dunia 1. Hal ini karena kepercayaannya bahwa
“kebangkitan Yahudi di Palestina” akan menuntun mereka ke arah yang lebih baik. Hingga
pada tanggal 30 Agustus 1914 Brandeis terpilih di sebuah posisi yang memiliki kedudukan
setara dengan kepemimpinan Zionisme di Amerika yaitu sebagai Ketua Komite Eksekutif
Sementara
Gerakan Zionisme telah banyak mempengaruhi Pola Pemikiran Amerika, hal ini
dapat kita lihat dari dukungan kuat Amerika dalam gerakan por-Israel yang berkaitan erat
dengan Zionis dan juga berbagai kebijakan politik luar negerinya yang secara terang-
terangan mendukung Israel baik dalam bentuk bantuan milite, ekonomi dan lainnya, selain
itu gerakan zionisme juga memainkan peran sentral dalam membentuk opini publik di
Amerika terkait isu-isu terkait Israel, sehingga menciptakan hubungan yang kompleks antar
keduanya. Zionisme tidak hanya berhasil menancapkan pengaruhnya di Amerika dengan
membuat simpati terhadap komunitas pro-Israel tetapi beberapa pengaruh lainnya juga
berhasil di terapkan diantaranya, ialah;