Anda di halaman 1dari 16

Pengaruh Zionisme Terhadap Pemerintahan Amerika 1898 – 2023

(Proposal Penelitian diajukan untuk melengkapi tugas mata kuliah Sejarah Amerika

Dosen Pengampu: Alfian, S.S., M.A.)

Disusun Oleh:

Ahmad Roja'i 2106101020052


Cut Naya Istiana 2106101020071
Dwiyo Rahyandika 2106101020057
Farisa Aprilia 2106101020056
Mauliza Wahyuni 2106101020053
Nasywa Salsabila 2106101020061
Sabila Fahira Sebayang 2106101020054

PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Amerika merupakan salah satu negara besar didunia, tidak hanya besar
secara geografis sebab ia negara dan benua namun juga besar secara pengaruhnya
diberbagai lini kehidupan. Saat ini Amerika terkenal dengan lakab negara adikuasa
atau negara yang paling berkuasa didunia ini, hal ini terjadi disebabkan Amerika
pemegang terkuat sistem militer dan ekonomi didunia, sehingga negara-negara
didunia ini takut dengan Amerika.
Pengaruh kuat Amerika terhadap kehidupan negara-negara didunia ini
membuat berbagai kelompok ingin menguasai pemerintahan di Amerika, supaya
kelompok tersebut mampu mengusai dunia. Salah satu kelompok yang
menginginkan kekuasaan Amerika adalah kelompok Zionisme (Petras 2008).
Kelompok Zionisme adalah suatu gerakan Yahudi Internasional yang memiliki
tujuan mendirikan sebuah negara sendiri dibagian wilayah Palestine sesuai dengan
perjanjian di Alkitab, gerakan ini dibuat oleh Theodor Herzl pada tahun 1897 .
Secara historis, Zionisme berada di Amerika bukanlah hal yang baru, namun
mereka sudah di Amerika sejak 2 bulan sebelum Amerika lahir (Maulani 2002). Hal
ini didasarkan pada pendirian gerakan Zionisme Internasional di New York pada 1
Mei 1776 oleh Nathan dan Birnbaum, sehingga tidak heran zionisme mampu
menguasai sistem perpolitikan di Amerika.
Berdasarkan uraian diatas penulis merasa tertarik untuk meneliti dan mencari
lebih lanjut mengenai Amerika dan Zionisme, oleh sebab itu penulis merumuskan
suatu penelitian berjudul ”Pengaruh Zionisme Tehadap Pemerintahan Amerika
1898-2023”
B. Rumusan Masalah
Sebagaimana latar belakang yang sudah dipaparkan diatas, maka penulis
merumuskan 2 pertanyaan sebagai berikut
1. Bagaimana Sejarah Gerakan Zionisme Masuk dan Berkembang di Amerika.?
2. Apa saja Pengaruh Gerakan Zionisme terhadap Pemerintahan Amerika 1898-
2023
C. Tujuan
Suatu penelitian pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai oleh seorang peneliti,
berikut tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti
a. Tujuan Umum
1. Untuk menerapkan ilmu yang sudah didapatkan khususnya mengenai
ilmu tentang kepenulisan sejarah.
2. Untuk melatih daya nalar, kritis terutama dalam pembuatan suatu
penulisan.
b. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui gerakan Zionisme di Amerika
2. Untuk Mengetahui pengaruh gerakan Zionisme di Amerika
3. Untuk memenuhi tugas Sejarah Amerika

D. Kegunaan Penelitian
Dengan adanya penelitian ini, peneliti berharap penelitianya mampu :
1. Menambah pengetahuan bagi masyarakat umum.
2. Menambah referensi mengenai gerakan Zionisme di Amerika.
3. Membangiktkan minat pembaca mengenai sejarah.

E. Lingkup Penelitian
Untuk membatasi penelitian ini supaya tidak terlalu abstrak dan normatif,
maka fokus dari penelitian ini yaitu mengenai Gerakan Zionisme di Amerika
serta pengaruhnya terhadap Pemerintahan Amerika.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Berdasarkan latar belakang diatas penelitian ini membahas tentang “Pengaruh


Zionisme Terhadap Pemerintahan Amerika 1898-2023” sejauh pengamatan dan pencarian
peneliti mengenai judul tersebut belum pernah ada yang meneliti, akan tetapi peneliti
menemukan beberapa karya ilmiah yang berkaitan atau relevan dengan tema ini yaitu
sebagai berikut

Penelitian pertama yang dilakukan oleh Daru Sulistyanto (2010) yang berjudul
“Zionisme: Peranan dalam Berdirinya Negara Israel dan Perkemabnagnnya Sampai Tahun
1995”. Penelitian ini membahas mengenai peranan zionisme dalam pendirian negara Israel
dan perkembangan Zionisme di Israel sampai dengan tahun 1995, penelitian tersebut juga
menitikfokuskan objek Zionisme di Israel. Dalam penelitian ini, memeiliki beberapa
perbedaan yang nampak secara kasat mata, yang mana dalam penelitian ini peneliti
menitikfokuskan gerakan Zionisme di Amerika serta pengaruhnya Zionisme di
Pemerintahan Amerika.

Penelitian Kedua yang dilakukan oleh Saputra (2011) yang berudul “Peran Gerakan
Zionisme terhadap Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat Terkait Konflik Israel-Palestina
Tahun 2001-2009”. Dalam penelitian tersebut membahas mengenai pengaruh Zionisme
terhadap kebijakan yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat terutama dalam menanggapi
konflik antara Israel dan Palestina. Hal ini jelas memeiliki perbedaan dengan penelitian
yang akan dilakukan peneliti, yanag mana dalam penelitian ini, peneliti lebih memfokuskan
mengenai pengaruh Zionisme dalam Pemerintahan Amerika, tidak langsung
menitikfokuskan ke salah satu kebijakan belaka.

Penelitian ketiga yang dilakukan oleh Harmonis Edison M Iqbal (2005) yang
berjudul “Praktik-praktik Nazisme oleh Zionisme di Timur Tengah”. Dalam penelitian
tersebut membahas mengenai kelakuan gerakan Zionisme di Timur tengah, yang hampir
serupa dengan yang dilakukan oleh Nazisme yang dikomandai oleh Hitler pada perang
kedua dulu. Hal ini jelas memeiliki perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan
peneliti, yanag mana dalam penelitian ini, peneliti lebih memfokuskan mengenai pengaruh
Zionisme dalam Pemerintahan Amerika, sedangkan penelitian sebelumnya membahs
mengenai kelakuan gerakan Zionisme di Timur Tengah.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Prosedur Penelitian
Metode penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah
metode sejarah, sebab penelitian ini merupakan penelitian historis yang
menggunakan prinsip studi literatur. Metode sejarah yaitu sebuah perangkat prinsip
dan aturan yang berfungsi untuk membantu dlam pengumpulan sumber-sumber
sejarah dengan seleksi kritis dan menyajikan sintesis hasil yang dicapai. Secara garis
besar penelitian sejarah menggunakan atau melalui empat tahap yakni, heuristik,
sumber kritik, interpretasi dan historiografi.
Langkah pertama pada penelitian ini yaitu heuristik atau yang biasa disebut
dengan pengumpulan sumber yang diperlukan, dalam penelitian ini, peneliti lebih
banyak menggunkan sumber sekunder terutama dalam bentuk buku, skripsi, jurnal
maupun website yang relevan seperti buku karya Z.A. Maulani (2002) yang berjudul
Zionisme : gerakan Menaklukan Dunia, buku karya Regina Sharif (1985) yang
berjudul Al Shahyuniyah Ghayr Al Yahudiyyah Judzuruha Fi Al Tarikh Al
Gharbiyah. Skripsi karya Daru Sulistyanto (2010) yang berjudul “Zionisme:
Peranan dalam Berdirinya Negara Israel dan Perkemabnagnnya Sampai Tahun
1995”, Skripsi karya Saputra (2011) yang berudul “Peran Gerakan Zionisme
terhadap Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat Terkait Konflik Israel-Palestina
Tahun 2001-2009”, Tesis Karya Harmonis Edison M Iqbal (2005) yang berjudul
“Praktik-praktik Nazisme oleh Zionisme di Timur Tengah” dan masih banyak
sumber lain yang digunakan oleh peneliti.
Langkah kedua yang dilakukan oleh peneliti adalah kritik sumber atau biasa
yang disebut verifikasi, dalam langkah ini peneliti mencari dan mengamati
kredibelitas sumber yang sudah ia dapatakan, baik dengan kritik internal , apakah
sumber yang didapatkan itu benar-benar asli atau tidak, baru selanjutnya
menggunakan kritik eksternal yaitu dengan cara melihat pembuat artikel, buku
maupun jurnal yang dipakai oleh peneliti apakah orangnya dapat dipercaya atau
tidak.
Setelah melakukan kritik terhadap sumber yang didapatkan peneliti
melakukan tahap selanjutnya yaitu interpretasi, dimana pada tahap ini melakukan
penafsiran-penafsiran yang disusun secara kronologis berdasarkan sumber yang
didapatkan. Setelah interpretasi peneliti melakukan langkah terakhir yaitu
historiografi, dimana pada langkah ini peneliti melakukan penulisan hasil penafsiran
dan analisis yang sudah dilakukan pada tahap sebelumnya atas dasar fakta-fakta
pendukung secara kronologis dan sistematis guna menjadi tulisan sejarah yang
sesuai dengan judul.

B. Sistematika Penulisan
Secara runtut, penelitian ini disusun terdiri atas bebarapa bab, berikut
penjelasannya.
a) Pada bab 1, peneliti memaparkan mengenai pendahuluan, yang mana dalam
pendahuluan berisikan lima (5) sub bab meliputi (1). latar belakang yang
membahas mengenai ketertarikan peneliti mengambil judul tersebut. (2).
Ruang lingkup yang membahas mengenai batasan penelitian yang akan
dilakukan peneliti. (3). Rumusan masalah yang membahas mengenai
rumusan masalah yang dilakukan peneliti guna untuk melihat masalah apa
saja yang ingin diteliti. (4). Tujuan, yang mana pada sub bab ini memaparkan
tujuan yang ingin peneliti capai. (5). Manfaat, pada sub bab ini, peneliti
menjelaskan mengenai apabila penelitian ini berhasil maka penelitiannya
akan bermanfaat ke pihak umum.
b) Pada bab 2, peneliti memaparkan mengenai tinjaun pustaka, yang mana
peneliti meninjau penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitiannya
lalu membandingkan dan melihat persamaan dengan penelitian sebelumnya,
tidak hanya itu peneliti juga menjelaskan mengenai pendekatan yang
digunakan pada penelitian yang ia lakukan.
c) Pada bab 3, peneliti memaparkan mengenai metodologi yang ia pakai,
dimana peneliti menggunakan metodologi sejarah yang sekurang-kurangnya
berisikan 4 tahapan yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi dan diakhiri
dengan historiografi.
BAB IV

PEMBAHASAN

1.Sejarah Gerakan zionisme masuk dan berkembang di Amerika


Istilah “zionisme” sendiri berasal dari akar kata zion atau sion yang mana pada masa
awal sejarah Yahudi merupakan sinonim dari perkataan Yerussalem.Zion adalah
pengucapan dalam bahasa Inggris, yang mana dalam bahasa latin disebut sion, dalam bahasa
ibrani disebut tsyon.Makna dari istilah ini adalah “bukit” yaitu bukit suci Jerussalem
merupakan symbol dari konsep “teokrasi Yahudi”.zion juga julukan bagi kota Jerussalm
sebagai “kota rahasia”, kota Allah atau tempat tinggal Yahweh (dalam bahasa Ibrani).

Latar belakang munculnya Gerakan zionisme disebabkan hak sosial, ekonomi,


politik, budaya, dan agama mereka ditindas.Mereka dipaksa hidup diaspora dalam beberapa
negara.Muncullah kesadaran orang-orang Yahudi yang hidup dari berbagai negara untuk
mengakhiri penderitaan yang telah mereka rasakan, dengan kembali ke negeri leluhu
mereka yaitu Palestina.Pada masa modern, dimulainya inti pertama zionisme pada tahun
1806 M Ketika Dewan Senat Yahudi berkumpul atas undangan Kaisar Napoleon Bonaparte
dalam rangka memanfaatkan para Yahud yang tamak dengana cara menfhasut mereka agar
mau membantu Napoleon.

Perkembangan kedua, kegiatan yang dilaksanakan mulai terorganisasi yang berpusat


di Romania.Perembangan ketiga, mengalami masa perkembangan dan kebangkitan
sehubung dengan adanya dukungan dari Ratu Inggris yang berpusat di London dengan nama
baru Zionist Movement.Perkembangan keempat, masa pengakuan dunia terhadap Israel yang
berpusat di Amerika Serikat.

Awal hubungan orang Yahudi dengan Amerika Srikat simulai sejak pendaratan
Christoper Colombus (1451-1506) di Waiting Island, Baham, pada tanggal 12 Oktober
192.Tujuan perjalanan awalnya adalah untuk mencapai “kepulauan rempah-rempah” aluku
di Hindia Timur dengan arah perjalanan melalui rute barat yang belum pernah dijelajahi
sebelumnya oleh pelaut manapun.Awalnya Colombus menawarkan usulan permohonan ini
kepada Raja Portugis, namun permohonannya ditolak.Kemudian pada tanggal 2 Agustus
1492 lebih dari 300.000 orang Yahudi diusir dari Spanyol, sehari kemudian, pada tanggal 3
Agustus 1492 Colombus berlayar kea rah barat, dengan membawa beberapa orang Yahudi
bersamanya.

Pada tahun 1880-an sejak mulai adanya gerakan zionis dan pecahnya Perang Dunia
1, di Amerika Serikat belum adanya perkembangan gerakan zionis. Gerakan tersebut sejak
awal sudah ada, namun masih dalam skala kecil hingga pada tahun 1919 jumlah anggota
mencapai 176.000 anggota lebih. Perkembangan yang begitu besar ini merujuk pada orang
yang berperan besar: Louis Brandeis “Pengacara Rakyat” yang dikenal mengabadikan
sebagian hidupnya jauh dari kepentingan Yahudi, tetapi ia memiliki ketertarikan pada
zionisme pada masa sebelum Perang Dunia 1. Hal ini karena kepercayaannya bahwa
“kebangkitan Yahudi di Palestina” akan menuntun mereka ke arah yang lebih baik. Hingga
pada tanggal 30 Agustus 1914 Brandeis terpilih di sebuah posisi yang memiliki kedudukan
setara dengan kepemimpinan Zionisme di Amerika yaitu sebagai Ketua Komite Eksekutif
Sementara

Dalam kepemimpinannya, Brandeis memprioritaskan untuk memperbesar


pergerakan. Dengan seruannya “Organisasikan! Berorganisasi! Berorganisasi! hingga setiap
orang di amerika diberdirikan, dihitung dan harus membuktikan dirinya secara sadar atau
tidak di segelintir orang yang menentang bangsanya sendiri. Pada bulan Januari, disejumlah
besar tempat seperti Bangor, Maine, Berita Newport, Virginia dan tempat-tempat lainnya
dibentuk masyarakat Zionis baru dan pada 28 Februari di Purim dilaksanakan Hari Bendera
Zionis yang pertama. Dari 64 kota di Amerika Serikat dilaporkan “propaganda Zionis yang
tidak biasa” dan pada 7 Maret, Zionis Los Angeles melaksanakan pertemuan besar-besaran
dipimpin Nathan Straus dari New York dan Oscar S. Straus hingga pada bulan maret untuk
pertama kalinya dalam sejarah YMHA Nashville, di dalam auditoriumnya berlansung
sebuah acara zionis dan seterusnya dan seterusnya sepanjang tahun.
Melvin Urofsky, Sejarawan Zionisme Amerika menjelaskan keberhasilan ini tidak
lain karena kemampuan Brandeis untuk membebaskan para imigran Zionis dari ketakutan
bahwa kesetiaan mereka pada tujuan tersebut akan menimbulkan keraguan atas kesetiaan
mereka pada Amerika Serikat. Ketika mereka mendengar Brandeis menegaskan bahwa
Zionisme dan Amerikanisme adalah hal yang sejalan, mereka tidak lagi merasa tidak
mungkin untuk mendukung gerakan tersebut sambil tetap menjadi orang Amerika “sejati”.

2. Pengaruh Zionisme Bagi Pemerintahan Amerika

Gerakan Zionisme telah banyak mempengaruhi Pola Pemikiran Amerika, hal ini
dapat kita lihat dari dukungan kuat Amerika dalam gerakan por-Israel yang berkaitan erat
dengan Zionis dan juga berbagai kebijakan politik luar negerinya yang secara terang-
terangan mendukung Israel baik dalam bentuk bantuan milite, ekonomi dan lainnya, selain
itu gerakan zionisme juga memainkan peran sentral dalam membentuk opini publik di
Amerika terkait isu-isu terkait Israel, sehingga menciptakan hubungan yang kompleks antar
keduanya. Zionisme tidak hanya berhasil menancapkan pengaruhnya di Amerika dengan
membuat simpati terhadap komunitas pro-Israel tetapi beberapa pengaruh lainnya juga
berhasil di terapkan diantaranya, ialah;

1) Pandangan Sejarah dan Koneksi Keagamaan

Banyak orang Amerika, terutama di kalangan Kristen Evangelis, melihat


terwujudnya negara Israel sebagai pemenuhan nubuat Alkitab. Pandangan ini
menciptakan koneksi historis dan keagamaan yang kuat, membentuk pemahaman
Amerika terhadap peran Israel dalam konteks sejarah agama.

2) Hubungan Strategis dan Keamanan


Amerika Serikat dan Israel memiliki hubungan strategis dalam bidang keamanan dan
intelijen. Dukungan AS terhadap Israel dianggap sebagai alat untuk
mempertahankan kestabilan di Timur Tengah, yang pada gilirannya dianggap
sebagai kepentingan keamanan nasional Amerika.
3) Lobi Pro-Israel dan Pengaruh Politik
Kelompok lobbi pro-Israel, seperti AIPAC, memiliki pengaruh yang signifikan
dalam politik Amerika. Mereka dapat memobilisasi dukungan dan mempengaruhi
pembuat kebijakan, menciptakan pola pemikiran yang mendukung kebijakan pro-
Israel di tingkat pemerintah.
4) Pengaruh Media dan Kultur Pop
Menjadi rahasia umum bahwasanya banyak sekali media massa Amerika
Serikat yang jarang menuaikan berbagai kritik terhadap AIPAC, kebijakan Amerika
Serikat terhadapIsrael maupun segala peristiwa yang berkenaan dengan Israel.
Namun hal tersebut dilatarbelakangi oleh control yang dilakukan oleh pihak AIPAC
terhadap media massa Amerika Serikat. Bahkan AIPAC juga memiliki sebuah
lembaga yang bertugas untuk mengawasi pemberitaan media massa Amerika Serikat
yang dikenal dengan nama Committee for Accuracy in Middle East Reporting in
America (CAMERA).Melalui lembaga tersebut, bagi media massa yang dianggap
menyudutkan Yahudi maupun mengkritik kebijakan Amerika Serikat terhadap Israel
akan diberikan teguran berupa surat elektronik. Selain hal tersebut, akan diberikan
sanksi pula dalam bentuk unjuk rasa, penulisan surat, ataupun boikot bagi media
massa yang berani menerbitkan pemberitaan anti Israel. Maka dari itu, control yang
dilakukan terhadap media massa Amerika Serikat menjadikan masyarakat Amerika
Serikat tidak dapat mengetahui kenyataan yang sebenarnya mengenai Israel maupun
hubungan Amerika Serikat dengan Israel. Maka media massa Amerika Serikat
memberi dukungan terhadap Israel dengan menjaga citra baik dari Israel untuk
menghindari pemboikotan.
Selain melalui media massa, terdapat banyak sekali film yang mencerminkan
dukungan terhadap Israel, salah satu film tersebut berjudul Exodus yang diproduksi
pada tahun 1960 dan disutradarai oleh Otto Preminger. Film tersebut menceritakan
mengenai pendirian Negara Israel Modern. Kemudian, Film tersebut juga
bertemakan sejarah dan mengandung unsur politik yang secara tidak langsung
mencerminkan hubungan antara Amerika Serikat dan Israel. Dukungan terhadap
Israel juga diberikan oleh para artis Hollywood, salah satunya U2 yang memberikan
dukungannya terhadap Israel melalui lagu yang berjudul Pride yang mereka
bawakan. Melalui lagu tersebut, mereka mengingat peristiwa yang terjadi di Israel
dan Gaza.
Dari beberapa bentuk dukungan melalui media massa dan Kultur Pop dapat
terlihat dengan jelas bahwasanya hubungan antara Amerika Serikat telah mendarah
daging hingga ke seluruh lapisan masyarakat bahkan figur public pun secara terang-
terangan menunjukkan dukungan terhadap Israel. Penyebaran informasi dan persuasi
yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait menjadikan banyak masyarakat awam
Amerika Serikat ikut mendukung Israel dan tidak meneliti kembali fakta sebenarnya
dibalik berbagai kebijakan pemerintah Amerika Serikat terhadap Israel.
5) Dinamika Politik Dalam Negeri
Dinamika Politik Dalam Negeri Dalam politik Amerika, dukungan terhadap
Israel dapat menjadi elemen penting dalam mendapatkan dukungan pemilih. Politisi
sering menunjukkan dukungan mereka terhadap Israel untuk memperkuat pandangan
mereka dalam politik domestik. Dinamika politik dalam Negeri, Di dunia
perpolitikkan Amerika ada salah satu pengaruh yang membuat suara calon Presiden
tersebut naik yaitu dukungan terhadap Israel,Dukungan terhadap Israel ini menjadi
salah satu peran yang penting didalam pembentukan kebijakan hubungan luar
Negeri.Namun halm ini juga menjadi salah satu rumor yang kompleks dan banyak
menimbulkan pro dan kontra dari berbagai pihak bahkan dari para pemimpin
politik,masyarakatdan partai-partai politik. Partai-partai politik di Amerika Serikat
Sebagian besar memang mendukung penuh hubungan luar Negeri dengan Negara
Israel dan menjalin persahabatan dengan baik serta menjadi sekutu strategis dari
Timur Tengah,

Dan hal ini juga dipengaruhi oleh kelompok-kelompok yang mendukung


israel dan membuat opini serta mendukung calon-calon Presiden Amerika yang Pro
Israel.Tapi, dukungan terhadap Israel ini sering menjadi perdebatan karena
perbedaan pendapat diatara pemimpin politik karena seiring berkembangnya
perkembangan di Kawasan tersebut. Perbedaan pendapat terkait kebijakan konkret
terhadap Israel dapat muncul di antara pemimpin politik, terutama seiring dengan
perkembangan di kawasan tersebut. Isu-isu seperti penyelesaian konflik Israel-
Palestina dan pendekatan terhadap kebijakan Israel di Timur Tengah dapat
menciptakan ketegangan dalam politik dalam negeri. Beberapa pemimpin politik
menggarisbawahi signifikansi mendukung Israel sebagai sekutu strategis, sementara
yang lain fokus pada perlunya mencapai penyelesaian damai yang adil di wilayah
tersebut. Oleh karena itu, dinamika politik sehubungan dengan dukungan terhadap
Israel mencerminkan kompleksitas isu-isu luar negeri yang berdampak pada
kebijakan dan perspektif politik di Amerika Serikat.

6) Pola Pemikiran Terkait Konflik Israel-Palestina


Zionisme telah memainkan peran penting dalam membentuk pola pikir Amerika
terhadap konflik Palestina-Israel. Dukungan kuat dari kelompok pro-Israel di AS,
seringkali dipengaruhi oleh pandangan yang dipromosikan oleh gerakan zionis, telah
menciptakan keterkaitan erat antara Amerika dan Israel. Hal ini tercermin dalam
kebijakan luar negeri Amerika yang sering mendukung Israel, memengaruhi persepsi
publik, dan menciptakan dinamika kompleks dalam diplomasi internasional terkait
konflik tersebut.
Selain itu Dukungan Amerika terhadap Israel telah memberikan beberapa
keuntungan strategis untuk Amerika sendiri diantaranya :
1. Keamanan Regional: Israel dianggap sebagai sekutu yang dapat membantu
menjaga stabilitas di Timur Tengah, mendukung keamanan regional yang
penting bagi Amerika.
2. Pengaruh di Kawasan: Melalui dukungan terhadap Israel, Amerika dapat
mempertahankan dan meningkatkan pengaruhnya di kawasan yang strategis
secara geopolitik.
3. Pertukaran Intelijen: Hubungan dengan Israel memberikan Amerika akses ke
informasi intelijen yang canggih, menguntungkan kepentingan keamanan
nasional.
4. Inovasi Teknologi Militer: Israel dikenal sebagai pusat inovasi teknologi
militer, dan kerjasama dalam bidang ini memberikan Amerika akses ke
teknologi canggih.
5. Kemitraan Ekonomi: Dukungan terhadap Israel menciptakan peluang
kerjasama ekonomi, termasuk perdagangan dan investasi, yang bermanfaat
bagi kedua negara.
6. Stabilitas Politik Domestik: Kelompok-kelompok pro-Israel di Amerika
mendukung pemerintah yang pro-Israel, memberikan stabilitas politik dan
dukungan di tingkat nasional.
7. Dukungan Diplomatik Internasional: Amerika mendapat dukungan dari
Israel dalam forum internasional, memperkuat posisi diplomatis AS di
kancah global.
8. Pengaruh terhadap Proses Perdamaian: Amerika dapat memainkan peran
dalam upaya perdamaian di Timur Tengah dengan menggunakan
pengaruhnya terhadap Israel.
9. Kemitraan Keamanan: Dukungan terhadap Israel memperkuat kemitraan
keamanan antara kedua negara, saling mendukung dalam menghadapi
ancaman bersama.
10. Basis Militer Strategis: Kehadiran militer Amerika di Israel memberikan AS
akses ke fasilitas dan basis militer strategis di wilayah tersebut,
meningkatkan daya proyektif militernya.
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai