Anda di halaman 1dari 1

NARASI

Camila y.d seran yang sering disapa mila seorang anak brusia 11 tahun yang sejak lahir memiliki kelainan
pada salah satu organ tubuh ( tidak memiliki lubang anus seperti pada anak lainya) atau congenital
absence, atresia and stenosis of anus without fistula (Q42.3). Mila lahir pada tahun 2011 pada saat lahir
mila langsung diketahui oleh dokter kalau mila tidak memiliki lubang anus, 1 hari dari hari kelahiran
mila, mila langsung menjalani operasi pembuatan anus buatan atau yang sering di katakan dengan bahasa
medis pembuatan colostomi pada perut bagian kiri, operasi pembuatan anus ini bersifat sementara untuk
membantu mila BAB. Sambil menunggu usia mila layak untuk menjalani operasi yang berikutnya yaitu
pembuatan anus permanen.

Sejak dari bayi usia 0 bulan sampai usia 11 tahun mila telah menjalani masa-masa sulit yang dimana
sudah terlewati oleh mila, yang mana mila sudah terlahir dengan kekurangan di usia mila 4 tahun dia
ditinggalin ibu kandungnya kerena ibunya harus pergi mencari nafkah di rantauan untuk menghidupi
mila, pada usia yang masih di bilang sangat kecil dan masih butuh perhatian dari seorang ibu terpaksa
mila harus ditinggalkan dengan orang tua asuhnya. Sekarang mila sudah duduk di bangku smp kelas 1
yang membuat mila merasa minder, malu dan sering menangis karena mila di ejek oleh teman-teman
sekolahnya dengan sebutan mila perut bolong, dengan ejekan tersebut mila sampai memutuskan untuk
tidak mau lanjutkan sekolahnya, tetapi orang tua asuhnya mila tidak hanya diam dan mereka
menyampaikan hal tersebut kepada guru dimana tempat mila sekolah agar mila tidak di ejek lagi sama
teman-temanya.

Dengan segala keterbatasan hidup mereka, kedua orangtua asuhnya mila berupaya agar mila segera
berobat seperti anjuran dokter pada saat mila menjalani operasi yang pertama. Tetapi apa daya usaha
mereka tidak tercapai sampai saat ini. Kedua orang tua pun tidak tau harus mencari bantuan kemana
untuk bisa membantu proses pengobatan mila selanjutnya.

“Selama ini mila tidak pernah mendapat bantuan atau perhatian dari pemerintah dan lembaga-lembaga
terkait, sekalipun hanya untuk membantu proses pengobatan mila. Bapak mereka lihat sendiri kondisi
anak mila bagaimana, pelastik yang dipakai mila di tempat buang air besar itu dokter bilang harus pake
pelastik khusus tetapi karena kami tidak punya biaya yang cukup untuk beli pelastik itu jadi kami ganti
dengan pelastik biasa, pelastik biasa itupun stelah dipakai nanti dicuci terus dipakai lagi oleh mila. Suami
saya seorang petani dan saya seorang ibu rumah tangga dimana penghasilan kami hanya cukup untuk
makan sehari-hari dan biaya anak sekolah dan dalam keadaan yang sangat membutuhkan biaya berarti
kami harus mencari pinjaman ke tetangga atau keluarga kalau tidak dapat pinjaman berarti kami harus
menjual barang-barang yang kami miliki untuk mendapatkan uang yang kami butuhkan, tutur ibu asuh
mila”

Dengan keadaan seperti ini orang tua mila hanya berdoa dan berharap semoga bisa mendapatkan bantuan
untuk proses penanganan dan pengobatan mila lebih lanjut dan mila bisa segera di operasi pembuatan
anus permanen layaknya seperti anak-anak normal pada umumnya.

Harapan mila, mila mau ingin cepat sembuh agar mila bisa melanjutkan sekolah kelak suatu saat nanti
mila bisa membantu ayah dan ibunya. Cita-cita mila ingin menjadi seorang dokter.

Anda mungkin juga menyukai