Anda di halaman 1dari 10

PERILAKU MENCINTAI TANAH AIR DAN JATI DIRI BANGSA

LAPORAN AKHIR

UJIAN TENGAH SEMESTER

Oleh :
Sakti Noor Rachmat Ar-Ghaffar (22061020032)

Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur


Magister Manajemen
2022
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada era teknologi dan globalisasi yang sangat canggih saat ini memberikan dampak dan
pengaruh pada rasa kecintaan tanah air generasi muda ini. Generasi muda saat ini menjadi
subjek tolak ukur Negara untuk mengembangkan jati diri bangsa. Negara Indonesia yang
sangat kaya akan budaya, suku, dan agama serta sumber daya alam yang amat melimpah harus
kita pertahankan dari segala yang ingin merampas, merebut, mengeksploitasi serta
menghancurkan segala sumber daya yang kita miliki. Semua kekayaan yang berada di negeri
p kita tercinta ini harus kita rawat dan jaga, sebagai generasi muda harus dapat menjaga dan
meregenerasi kekayaan tersebut dan harus bisa mempertahankan keamanan serta perdamaian
di negeri pertiwi agar kedaulatan di negri ini tidak jadi taruhannya.

Perubahan jaman membawa peningkatan atau penurunan perilaku manusia dalam


menjaga harga diri bangsa, maka dari itu disinilah peranan generasi muda untuk selalu menjaga
dan melestarikan serta membangun negeri kita tercinta ini dengan berbagai cara serta media
yang dimiliki dan juga pengetahuan tentang kebangsaan. Kegiatan mewujudkan jati diri bangsa
merupakan salah satu bagian dari wujud perasaan cinta tanah air dan dapat diwujudkan
setidaknya dengan (1) menjaga nama baik bangsa; (2) berjiwa dan berkepribadian; (3) bangga
bertanah air dengan beragam suku budayanya; (4) tidak melakukan perbuatan dan tindakan
yang merugikan bangsa serta (5) setia dan taat pada aturan dan norma yang berlaku.

Salah satu contoh kasus penerapan rasa cinta tanah air adalah dengan adanya acara
Gelaran Tari Remo massal di Surabaya yang diikuti 65.945 pelajar SD/SMP secara serentak di
10 lokasi berbeda, resmi memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), Minggu
(18/12/2022) pagi, dengan kategori superlatif. Jusuf Ngadri Direktur Operasional MURI hadir
pada momen pencatatan sekaligus penyerahan penghargaan kepada Eri Cahyadi Wali Kota
Surabaya, di Jembatan Suroboyo, lokasi pusat gelaran Tari Remo Massal. “Ini rekor nomor
10.372 kalau saya tidak salah, kategori superlatif. Tari Remo secara serentak di situs sejarah
dan jembatan terbanyak. Pesertanya 65.945,” ujar Jusuf Ngadri kepada awak media, fi lokasi
acara. Usai memberi penghargaan, Jusuf berharap Tari Remo bisa tetap lestari di Surabaya,
terutama di kalangan para pelajar. “Harapan kami tentu tidak berhenti sampai sini, terus
berkembang Tari Remo sebagai warisan seni budaya tradisional Arek-arek Suroboyo terus
berkembang untuk membentengi budaya asing yang masuk,” paparnya. Senada dengan MURI,
Eri Cahyadi menyebut penghargaan bukan yang utama. Melalui Tari Remo, dia berharap para
pelajar bisa menghayati jiwa seorang pahlawan. “Jangan sampai anak cucu kita lupa kekuatan
sejarah Kota Surabaya.

Tari Remo ini menunjukkan jiwa seorang pahlawan melawan penjajah,” ujarnya saat
sambutan. “Karena hari ini budaya luar negeri sudah masuk di Surabaya, saya berharap dengan
Tari Remo maka seluruh Arek Suroboyo memiliki pribadi kuat yang tidak mudah terpengaruh
dari luar negeri. Bukan maksud kita memecahkan rekor MURI, tapi lebih ke hati kita, Arek
Suroboyo bisa menjaga budayanya. Tidak terpengaruh budaya luar,” sambungnya. Selain itu,
Eri turut berharap kepribadian yang kuat bisa menuntun generasi penerus agar terhindar dari
perilaku-perilaku buruk mulai dari konsumsi minuman keras hingga tawuran. “Maka tidak
akan ada miras, knalpot brong-brongan, tawuran. Ini tugas kita bersama sebagai pemerintah,
orang tua, dan stakeholder yang ada. Kita tunjukkan Surabaya punya pribadi yang kuat dan
hari ini ditunjukkan di Kota Surabaya,” pungkasnya. Diketahui, Tari Kolosal Remo Gagrak
Anyar Gaya Suroboyoan digelar tersebar di 10 titik. Terdiri dari Jembatan Suroboyo, Taman
dalam Tugu Pahlawan, Jembatan Merah, Jalan Tunjungan, Taman Apsari, Alun-Alun
Surabaya, halaman Balai Kota Surabaya, Jembatan Sawunggaling, Taman Bungkul, dan
Taman Mundu Gelora 10 November.

Menurut Suyadi (2013:9) cinta tanah air merupakan sikap dan perilaku yang
mencerminkan rasa bangga, setia, peduli dan penghargaan yang tinggi terhadap
bahasa, budaya, ekonomi, politik dan sebagainya, sehingga tidak akan tergiur
dengan tawaran bangsa lain yang dapat merugikan bangsa sendiri. Rasa cinta tanah air adalah
perasaan kebanggaan, rasa memiliki, rasa menghargai, rasa menghormati, dan loyalitas
yang dimiliki oleh setiap individu pada negara tempat dimana ia tinggal. Yang tercermin
dari perilaku membela tanah airnya, adalah menjaga dan melindungi tanah airnya, rela
berkorban demi kepentingan bangsa dan negaranya, mencintai adat atau budaya yang
ada dinegaranya dengan melestarikannya, serta melestarikan alam dan lingkungan. Hal
tersebut merupakan wujud dari sila ketiga, yaitu Persatuan Indonesia yang dapat
diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari di keluarga, sekolah dan masyarakat. Oleh
karena itu, rasa cinta tanah air perlu ditumbuh kembangkan dalam jiwa setiap individu
sejak usia dini yang menjadi warga negara Indonesia agar tujuan hidup bersama da pat
tercapai.
Salah satu cara untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air adalah dengan
menumbuhkan rasa bangga terhadap tanah air melalui pendidikan. Rasa bangga
terhadap tanah air dapat ditumbuhkan dengan memberikan pengetahuan dan
berbagi nilai-nilai budaya yang kita miliki bersama. Memiliki perasaan cinta pada tanah
air tampaknya memberi efek positif dalam kehidupan sehari -hari. Dalam
sebuah penelitian oleh Debi Audina dan rekan-rekan, dari Universitas Negeri Jakarta,
mengungkapkan bahwa adanya rasa cinta pada tanah air yang cukup tinggi dikaitkan
dengan tingkat disiplin yang lebih baik. Tentunya, perilaku disiplin merupakan hal yang
sangat positif dalam kehidupan yang sangat baik jika tel ah dimiliki sejak anak-anak.

1.2 Fokus Masalah

Agar Tulisan ini lebih terarah, perlu adanya fokus masalah yang diambil oleh
peneliti, Dalam hal ini penulis hanya menulis Perilaku cinta tanah air dan jati diri
bangsa.

1.3 Rumusan masalah

Berdasarkan latar beakang diatas, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam

penelitian ini adalah :

1. Bagaimana cara memperkenalkan rasa cinta tanah air dan jati diri bangsa kepada
generasi muda dan juga seluruh kalangan masyarakat ?
2. Bagaimana bentuk rasa cinta tanah air ?
3. Bagaimana cara menjaga rasa cinta tanah air dan jati diri bangsa ?

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah :

1. Untuk mengetahui cara memperkenalkan rasa cinta tanah air dan jati diri bangsa kepada
generasi muda dan juga seluruh kalangan masyarakat.
2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk rasa cinta tanah air..
3. Untuk mengetahui bagaimana cara menjaga rasa cinta tanah air dan jati diri bangsa.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Tanah Air


Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan suatu negara kepulauan di dunia
dengan luas wilayah darat, laut, dan udara yang sangat besar. Oleh karena itu bangsa Indonesia
menyebut seluruh wilayah Negara Indonesia dengan sebutan “Tanah Air”. Penggunaan istilah
ini berdasar pada satu konsep wawasan nusantara yang terbentuk dari kondisi Indonesia
sebagai negara kepulauan terbesar di dunia.

2.2 Rasa Cinta Tanah Air

Menurut Suyadi (2013:9) cinta tanah air merupakan sikap dan perilaku yang
mencerminkan rasa bangga, setia, peduli dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
budaya, ekonomi, politik dan sebagainya, sehingga tidak akan tergiur dengan tawaran bangsa
lain yang dapat merugikan bangsa sendiri. Rasa cinta tanah air adalah perasaan
kebanggaan, rasa memiliki, rasa menghargai, rasa menghormati, dan loyalitas yang
dimiliki oleh setiap individu pada negara tempat dimana ia tinggal.

Cinta tanah air merupakan satu bentuk perasaan yang ada pada setiap warga negara.
Perasaan itu terwujud dalam bentuk rasa ingin melindungi negara, rasa ikut memiliki negara,
rasa rela berkorban demi melindungi negaranya dari berbagai macam ancaman. Pentingnya
menanamkan rasa cinta tanah air kepada seluruh warga Negara Indonesia dari berbagai
kalangan agar dijadikan sebagai tabiat atau kebiasaan supaya setiap individu memiliki rasa bela
negara yang tinggi karena merasa menjadi bagian penuh dari Negara Indonesia.

Dalam rangka meningkatkan rasa nasionalisme kita harus mengingat dan merasakan
bagaimana perjuangan para pahlawan untuk mengambil Kembali kemerdekaan negeri ini.
Sejarah nya harus tetap diingat dan di pelajari agar rasa nasionalisme kita tidak pudar begitu
saja oleh perkembangan jaman, serta kita harus bersyukur atas rasa aman yang tercipta oleh
pengorbanan para pahlawan dan harus bisa menjaga keutuhan negri ini.
2.3 Jati Diri Bangsa Indonesia

Jati diri bangsa merupakan sebuah identitas suatu bangsa yang menjadi semangat
kesinambungan hidup bangsa yang bersangkutan. Demikian pula dengan istilah “Jati Diri
Bangsa Indonesia” adalah identitas bangsa indonesia yang menjadi pemberi semangat demi
kelangsungan hidup bangsa indonesia. Sebelum memahami apa itu jati diri bangsa, hal yang
harus dipelajari dan diketahui adalah bagaimana sejarah dari bangsa itu sendiri. Seperti halnya
pendapat yang dikemukakan oleh Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo (1997), salah satu fungsi
belajar sejarah adalah untuk mengenal siapa diri kita sebagai bangsa. Pengenalan jatidiri
yang dikemukakan Sartono sangat penting sebagaimana dikatakan Cartwright
(1999:44) bahwa "our personal identity is the most important thing we possess"
dan kehilangan jatidiri berarti kehilangan eksistensi bangsa. Bangsa Indonesia dilahirkan oleh
para pemimpin bangsa yang mengembangkan kepemimpinan dan mendapat legalitas dari
masyarakat Nusantara.

Para pemimpin bangsa tersebut bukan berasal dari organisasi politik


tradisional (kerajaan) yang telah ada di nusantara tetapi keberadaan negara-negara
Nusantara itu telah menjadi aspirasi dan inspirasi mereka untuk membangun
sebuah negara dan bangsa. Mereka adalah pemimpin yang mendapatkan
pengakuan sebagai pemimpin bangsa atas dasar organisasi baru yaitu organisasi
agama, ekonomi, politik, sosial, budaya yang menyebar dan berkembang di
wilayah nusantara menjadi penyatu dalam gerak masyarakat.

Tekad untuk mendirikan bangsa dan negara yang dimulai sejak tahun 1928 dilanjutkan
dengan perjuangan pada masa-masa berikutnya sampai dengan proklamasi kemerdekaan oleh
para pemimpin organisasi-organisasi baru ini, kemudian dilanjutkan oleh Pemerintah dan
seluruh anggota bangsa dari negara Republik Indonesia. Oleh karena itu, melalui materi
pendidikan sejarah peserta didik belajar mengenal bangsanya dan dirinya. (Hasan, 2012 )

2.4 Bentuk rasa cinta tanah air

Kurangnya pemahaman siswa tentang sejarah perjuangan bangsa merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi sikap cinta tanah air. salah satu cara untuk menumbuhkan rasa cinta
tanah air adalah dengan menumbuhkan rasa bangga terhadap tanah air melalaui proses
pendidikan di sekolah, akan tetapi bukan hanya sekedar materi mata pelajaran saja atau yang
hanya di arahkan pada akademik pelajaran yang mengacu pada kurikulum pemerintah, upaya
menumbuhkan rasa cinta tanah air juga dapat dilakukan melalui lagu-lagu nasional dan lagu
daerah yang ada di Indonesia. Berikut ini merupakan beberapa bentuk dari rasa cinta tanah air:

1. Mempelajari Sejarah Indonesia

Mempelajari sejarah perjuangan kemerdekaan dan menghargai jasa para pahlawan


kemerdekaan merupakan salah satu bentuk cinta tanah air yang perlu kita lakukan. Mengetahui
dan memahami jasa para pahlawan di masa lalu bisa meningkatkan rasa haru dan juga syukur.
Manambah wawasan mengenai sejarah – sejarah Indonesia di masa sekarang sangat mudah,
kita dapat mencari informasi dari internet, mengunjungi museum, mengunjungi tempat-tempat
bersejarah.

2. Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar

Bahasa indonesia adalah jati diri bangsa, menggunakan bahasa Indonesia berarti
memiliki jiwa nasionalisme yang tingggi kepada NKRI melalui bahasa Indonesia. Penggunaan
bahasa indonesia harus dilakukan gerakan secara nasional, karena dengan bahasa Indonesia
telah memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia sesuai dengan isi sumpah
pemuda. Membiasakan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar adalah salah
satu bentuk mencintai tanah air.

3. Tidak menyebarkan ujaran kebencian

Sebagai generasi muda yang lahir di era digital seperti sekarang ini, pastinya sangat
akrab dengan keberadaan internet dan juga dunia maya. Namun, internet sendiri seperti pedang
bermata dua. Di satu sisi, hal itu bisa memberikan dampak yang positif untuk kemajuan bangsa
dan juga negara. Namun, disisi lain hal itu juga bisa menjadi bencana jika digunakan dengan
cara yang salah. Internet bisa saja menjadi salah satu sarana untuk menyalurkan rasa cinta tanah
air. Misalnya saja dengan tidak melakukan atau menyebarkan ujaran kebencian ataupun berita
bohong.

4. Mengharumkan nama bangsa dan negara

Berprestasi merupakan bentuk dari mengharumkan nama bangsa dan negara, dengan
memiliki kemauan yang tinggi untuk berpendidikan dengan baik akan lebih mudah untuk
mencapai berbagai prestasi sebanyak banyaknya hingga kanca internasional, terutama dalam
bidang akademik. Mengharumkan nama bangsa tidak hanya dapat melalui bidang akademik
melainkan non akademik yang dapat dilakukan dengan berprestasi sesuai dengan bidang yang
diminati atau bakat yang dimiliki.

5. Menggunakan dan mencintai produk-produk buatan Indonesia

Sudah banyak produk-produk dari Indonesia yang memiliki keunggulan untuk bersaing
dengan brand luar. Meskipun ada beberapa yang masih belum unggul kita patut untuk bangga
karena sudah berusaha untuk menciptakan produk lokal dan jika dirasa masih ada yang kurang
dari produk tersebut kita dapat memberikan saran yang dapat membangun, agar kualitas produk
Indonesia semakin tinggi sehingga dilirik oleh orang luar negeri dan dapat bersaing dengan
brand-brand luar.

6. Membantu mewujudkan ketertiban

Banyaknya peraturan - peraturan yang ada di Indonesia baik itu UU, UUD, dll. Sebagai
warga Negara Indonesia yang baik hal yang harus dilakukan adalah menaati segala yang
tercantum pada peraturan tersebut. Dengan menaati segala peraturan yang ada secara tidak
langsung kita dapat membentuk karakter dalam berbangsa dan bernegara.

2.5 Cara menjaga rasa cinta tanah air dan jati diri bangsa

Setiap negara pasti mempunyai sistem pendidikan nasional, pendidikan nasional yang
ada di Indonesia berlandaskan pancasila dan UUD 1945. Tujuan dari pendidikan nasional yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu
manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,
memiliki pengetahuan dan keterampilan, Kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang
mantap dan mandiri, tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan, serta mempunyai rasa
cinta terhadap tanah air.

Berdasarkan penjelasan diatas maka untuk mencapai tujuan tersebut memerlukan


adanya strategi untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air melalui budaya menyanyikan lagu
nasional dan lagu daerah dari sejak dini, guna menghasilkan karakteristik siswa yang
berkualitas. Solusi yang ditawarkan adalah membiasakan mengenalkan dan menyanyikan lagu-
lagu nasional dan lagu daerah, selain mengenalkan dan menyanyikannya dapat pula
menjelaskan tentang sejarah dan pesan moral yang terkandung dalam lirik lagu nasional dan
lagu daerah. Hal ini dapat dilakukan oleh guru ketika berada di sekolah dan dapat dilakukan
oleh orang tua ketika sedang berada di rumah
BAB 3
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Cinta tanah air adalah perasaan yang timbul dari hati seorang warga negara untuk
mengabdi, membela dan melindungi tanah air. Semakin tinggi rasa cinta tanah air di setiap
individu maka semakin tinggi pula rasa nasionalismenya.

Banyak cara untuk menjaga dan menambah perasaan cinta tanah air, dengan membaca
berbagai buku - buku sejarah atau membaca sejarah dari internet, selalu bangga dengan produk
tanah air, membiasakan menggunakan bahasa nasional, serta menaati peraturan yang telah
ditetapkan.
DAFTAR RUJUKAN

Savitri, C., Fardila, E., Maulana, I. A., & Yumnilah, S. (2020). JATI DIRI BANGSA
SEBAGAI WUJUD KECINTAAN TANAH AIR. Jurnal Mahasiswa Manajemen dan
Akuntansi, 1(1).

NAILOFAR, F. (2017). STRATEGI MENUMBUHKAN RASA CINTA TANAH AIR MELALUI


BUDAYA MENYANYIKAN LAGU NASIONAL DAN LAGU DAERAH DI SDN GIRIMOYO 02
MALANG (Doctoral dissertation, University of Muhammadiyah Malang).

Meilita, Elaine (2022). Diikuti 65.945 Pelajar di 10 Lokasi, Tari Remo Massal Resmi Pecahkan
Rekor MURI. Suara Surabaya.Net, (https://www.suarasurabaya.net/kelanakota/2022/diikuti-
65-945-pelajar-di-10-lokasi-tari-remo-massal-resmi-pecahkan-rekor-muri/).

Nur Azizah, Laeli (2021). Pengertian Cinta Tanah Air: Manfaat, Contoh, dan Cara
Menerapkannya. Gramedia Blog, (https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-cinta-
tanah/).

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & RND. Bandung:


CV.Alfabeta.

Hasan, S. H. ( 2012 ). PENDIDIKAN SEJARAH UNTUK MEMPERKUAT


PENDIDIKAN KARAKTER . Paramita Vol. 22 No. 1 .

Anda mungkin juga menyukai