Anda di halaman 1dari 10

TANTANGAN OTONOMI DAERAH DI ERA GLOBALISASI

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

MKDU 4111

Disusun oleh :

NAMA :AGESTINA MERDHIKA WATU

NIM : 859657648

KELAS : PGSD SEMESTER 1

MASA UJIAN : 2023.2

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ – BANDAR LAMPUNG

POKJAR KALIREJO

2023

i
ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem informasi kesehatan merupakan suatu pengelolaan informasi di


seluruh seluruh Sistem informasi kesehatan merupakan suatu pengelolaan
informasi di seluruh seluruh tingkat pemerintah secara sistematis dalam rangka
penyelengggaraan pelayanan kepada tingkat pemerintah secara sistematis dalam
rangka penyelengggaraan pelayanan kepadamasyarakat. Parturan
perundangundangan yang menyebutkan sistem informasi kesehatan adalah
masyarakat. Parturan perundangundangan yang menyebutkan sistem informasi
kesehatan adalah
Kepmenkes Nomor 004/Menkes/SK/I/2003 tentang kebija
kan dan strategi desentralisasi bidang Kepmenkes Nomor
004/Menkes/SK/I/2003 tentang kebijakan dan strategi desentralisasi bidang
kesehatan dan Kepmenkes Nomor 932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang petunjuk
pelaksanaan kesehatan dan Kepmenkes Nomor 932/Menkes/SK/VIII/20
02 tentang petunjuk pelaksanaan pengembangan pengembangan sistem sistem
laporan laporan informasi informasi kesehatan kesehatan
kabupaten/kotabupaten/kota. Hanya Hanya saja saja dari dari isi isi kedua
kedua Kepmenkes mengandung kelemahan dimana keduanya hanya
Kepmenkes mengandung kelemahan dimana keduanya hanya memandang
sistem informasia memandang sistem informasi
kesehatan dari sudut padang menejemen kesehatan, tidak memanfaatkan state of
the art teknologi kesehatan dari sudut padang menejemen kesehatan, tidak
memanfaatkan state of the art teknologi informasi serta tidak berkaitan dengan
sistem informasi nasional. Teknologi informasi dan informasi serta tidak
berkaitan dengan sistem informasi nasional. Teknologi informasi dan
komunikasi juga belum dijabarkan secara detail sehngga

1
komunikasi juga belum dijabarkan secara detail sehingga data yang disajikan
tidak tepat dan ngga data yang disajikan tidak tepat dantidak tepat waktu.
Dalam system informasi kesehatan terdapat tantangan Dalam system informasi
kesehatan terdapat tantangan dan kelemahan system informasi dan kelemahan
system informasi kesehatan. Faktor ancaman merupakan faktor eksternal atau
lingkungan dari sistem informasi kesehatan. Faktor ancaman merupakan faktor
eksternal atau lingkungan dari sistem informasi kesehatan nasional. Faktor ini
akan menghambat implementasi sistem jika tidak disikapi dengan
kesehatan nasional. Faktor ini akan menghambat implementasi sistem jika tidak
disikapi dengan baik.Dengan perspektif lain sebuah erspektif lain sebuah
ancaman ancaman dapat dapat juga dipand juga dipandang seb ang sebagai agai
sebuah tantangan sebuah tantangan dimasa depan yang harus bisa dihadapi.
Beberapa faktor eksternal yang menjadi ancaman atau masa depan yang harus
bisa dihadapi. Beberapa faktor eksternal yang menjadi ancaman atau
tantangan yang mungkin muncul dalam pengembangan sistem informasi
kesehatan.tantangan yang mungkin muncul dalam pengembangan sistem
informasi kesehatan

1,2 rumusan masalah


a) Tantangan otonimo daerah
b) Tantangan globalisasi
c)Kondisi positif system informasi kesehatan
d) Peluang system informasi kesehatan

2
1.3 tujuan
a)Mahasiswa mampu mengetahui tantangan otonomi daerah dalam Sistem
informasidalam Sistem informasikesehatan
b) Mahasiswa mengetahui tantangan globalisasi dalam system informasi
kesehatan system informasi kesehatan
c)Mahasiswa mengatahui kondisi positif system infomasi kesehatan
d)Mahasiswa mengetahui peluang system informasi kesehatan

3
KAJIAN PUSTAKA

Otonomi Daerah istilah otonomi secara etimologi berasal dari bahasa/kata


latin yaitu “autos” yang berarti “sendiri”, dan “nomos” yang berarti “aturan”.
Sehingga otonomi diartikan “pengaturan sendiri, mengatur atau memerintah
sendiri” (Sasana, 2006).
Menurut Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, otonomi
daerah adalah: “hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur
dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat
sesuai dengan peraturan perundang-undangan”. Dari pengertian tersebut di atas
dapat diartikan bahwa: “otonomi daerah merupakan kemerdekaan atau kebebasan
menentukan aturan sendiri berdasarkan perundang-undangan, dalam memenuhi
kebutuhan daerah sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimiliki oleh daerah”.
Otonomi daerah yang sudah berjalan lebih dari sepuluh tahun di negara kita
diharapkan bukan hanya pelimpahan wewenang dari pusat kepada daerah untuk
menggeser kekuasaan. Hal itu ditegaskan oleh Kaloh (2002) bahwa: “otonomi
daerah harus didefinisikan sebagai otonomi bagi rakyat daerah dan bukan
otonomi “daerah” dalam pengertian wilayah/teritorial tertentu di tingkat lokal”.
Otonomi daerah buka n hanya merupakan pelimpahan wewenang tetapi juga
peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan

BAB II

PEMBAHASAN
4
seperti kita ketahui bahwa dalam penerapan Sistem informasi Kesehatan
diIndoensia seperti kita ketahui bahwa dalam penerapan Sistem Informasi
Kesehatan di Indoensiatentunya tidak mudah. Beberapa tantangan dalam
implementasinya masih banyak kita temui tentunya tidak mudah. Beberapa
tantangan dalam implementasinya masih banyak kita temui sehingga
memerlukan kebijakan dan kerjasama yang terintegrasi di dalamnya.sehingga
memerlukan kebijakan dan kerjasama yang terintegrasi di dalamnya.

Faktor ancaman

Faktor ancaman merupakan merupakan faktor eksternal faktor eksternal atau


atau lingkungan d lingkungan dari sistem ari sistem informasi

kesehatan nasional. Faktor ini akan menghambat implementasi sistem jika tidak
disikapi dengan baik. Dengan perspektif lain sebuah erspektif lain sebuah
ancaman ancaman dapat dapat juga dipand juga dipandang seb ang sebagai agai
sebuah tantangan sebuah tantangan dimasa depan yang harus bisa dihadapi.
Beberapa faktor eksternal yang menjadi ancaman atau masa depan yang harus
bisa dihadapi. Beberapa faktor eksternal yang menjadi ancaman atautantangan
yang mungkin muncul dalam pengembangan sistem informasi kesehatan
tantangan yang mungkin muncul dalam pengembangan sistem informasi
kesehatan

Tantangan Otonomi Daerah

Tantangan otonomi daerah.. Ini sebagai implementasi dari Ini sebagai


implementasi dari UU No. 2 UU No. 2 tahun 1999 tahun 1999 tentang

5
pemerintahan daerah daerah dan dan UU UU No. No. 25 25 tahun tahun 1999
1999 tentang tentang perimbangan perimbangan keuangan keuangan antara

antara pemerintah pusat dan daerah. dan daerah. Sehingga d Sehingga daerah
pun aerah punya otoritas ya otoritas dalam menentukan dalam menentukan arah
kebijakan arah kebijakan endiri termasuk di dalamnya mengenai arah kebijakan
Sistem Informasi Kesehatan untuk senndiri termasuk di dalamnya mengenai
arah kebijakan Sistem Informasi Kesehatan untuk kabupatennya.

Faktor ancaman merupakan faktor eksternal atau lingkungan dari sistem


informasi kesehatan lingkungan dari sistem informasi kesehatan nasional.
Faktor ini akan menghambat implementasi sistem jika tidak disikapi dengan
baik nasional. Faktor ini akan menghambat implementasi sistem jika tidak
disikapi dengan baik.Dengan perspektif lain sebuah ancaman dapat juga
dipandang sebagai sebuah tantangan di masadepan yang harus bisa dihadapi.
Beberapa faktor eksternal yang menjadi ancaman atau tantangan yang mungkin
muncul dalam pengembangan sistem informasi kesehatan antara lain:yang
mungkin muncul dalam pengembangan sistem informasi kesehatan antara lain:

a.otonomi daerah saat ini menyebabkan masing-masing d sing daerah sibuk


mengerjakan urusannya, termasuk dalam menyusun prioritas untuk
pengembangan dan pengelolaan sistem informasi kesehatannya. Hal ini tentu

saja akan berdampak pada kelancaran integrasi

sisem informasi kesehatan yang diharapkan salah dibangun dengan penguatan


SIKDA.

BAB III

6
PENUTUP

A.KESIMPULAN

Tantangan otonomi daerahIni sebagai implementasi dari UU No. 2 tahun 1999


tentang pemerintahan daerah dan UU Ini sebagai implementasi dari UU No. 2
tahun 1999 tentang pemerintahan daerah dan UU No. 25 tahun 1999 tentang
perimbangan keuangan antara pemerintah pusat daerah Sehingga daerah punya
otoritas dalam menentukan arah kebijakan sendiri termasuk di dalamnya
mengenadaerah punya otoritas dalam menentukan arah kebijakan sendiri
termasuk di dalamnya mengenaiarah kebijakan Sistem Informasi Kesehatan
untuk kabupatennya.arah kebijakan Sistem Informasi Kesehatan untuk
kabupatennya.

Globalisasi

Banyak ragam perangkat lunak Sistem Informasi Kesehatan sehingga


membingungkan unit Banyak ragam perangkat lunak Sistem Informasi
Kesehatan sehingga membingungkan unit operasional dalam menginputnya.
Juga membingungkan operasional dalam menginputnya. Juga membingungkan
pihak pengambil kebijakan dalam pihak pengambil kebijakan dalam
menentukan model dan sistem yang nantinya akan digunakan guna
menghasilkan input, proses menentukan model dan sistem yang nantinya akan
digunakan guna menghasilkan input, proses dan output yang maksimal sesuai
dengan kebutuhan dan output yang maksimal sesuai dengan kebutuhan yang
ada.

B. SARAN
1. perlu dilakukan pengkajian terhadap tantangan tantangan dalam system
informasi kesehatan tantangan dalam system informasi kesehatan

7
2. diperlukan sarana dan prasarana yang memadai untuk mengurangi tantangan
dalam system informasi kesehatan

DAFTAR PUSTAKA

http://akreditasipuskesmas.org/5-tantangan-sistem-informasi-kesehatan-di-indonesia/nformasi-
kesehatan-di-indonesia/ https://oshigita.wordpre

https://oshigita.wordpress.com/2014/01/21/analisissituasi-sisss.com/2014/01/21/analisis-situasi-
sistem-informasi-kesehatan/tem-informasi-kesehatan/

https://oshigita.wordpress.com/category/materi-kuliah/simkes/ah/simkes/

http://ar-wdh.blogspot.co.id/2010/03/gbpp-sistem-informasi-kesehatan-div.html

http://www.pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/lain-lain/PMK-No-97-Th-2015-

/pusdatin/lain-lain/PMK-No-97-Th-2015-ttg-Peta-Jalan-Sistem-Informasi-Kesehatan-Tahun-
2015-2019.pdf

BMP MKSDU 4111

Anda mungkin juga menyukai