KOTA BANJARMASIN
TAHUN 2023
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
A. PENDAHULUAN
Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi yang di sebabkan
bakteri berbentuk batang (basil) yang di kenal dengan nama
Mycobakterium tuberculosis. Sebagian kuman Tuberkulosis
menyerang paru dan dapat juga menyerang organ tubuh lainnya. Oleh
karena itu perlu diupayakan Program Pengendalian Penyakit TB Paru.
Dengan kemajuan teknologi di bidang promotif, preventif, kuratif,
dan rehabilitatif, maka seharusnya penyakit menular bukan menjadi
masalah yang serius. Akan tetapi mengingat kompleksnya
permasalahan penyakit menular ini, maka di perlukan program
pengendalian secara terpadu dan menyeluruh serta inovasi yang
berdaya ungkit terhadap pencapaian program P2 TB Paru.
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerjanya. Puskesmas
sebagai pelaksana teknis akan bekerjasama dengan lintas terkait yang
ada di desa/kelurahan dan kecamatan wilayah kerjanya. Kegiatan UKM
Esensial Promosi kesehatan sebagai upaya promotif dan prerventif
dilaksanakan sesuai dengan tata nilai yang dimiliki Puskesmas Teluk
Tiram. Tata nilai yang berlaku di Puskesmas adalah:
P = Profesional
M = Malu
A = Akuntabel
B. LATAR BELAKANG
Penyakit TB merupakan masalah utama kesehatan, tahun 1995
menunjukan bahwa penyakit TB merupakan penyebab kematian
nomor 3 dan nomor 1 dari golongan penyakit infeksi.
Diperkirakan setiap 100.000 penduduk Indonesia terdapat 130
penderita paru TB BTA positif. Penderita penyakit TB sebagian besar
kelompok usisa kerja produktif, kelompok ekonomi lemah dan
berpendidikan rendah.
Pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang penyakit TB
baik pencegahan, penularan, dan pengobatannya masih rendah,
sehingga diperlukan program yang akan menanggulangi dan
memberantas penyakit TB dengan di dukung peran serta Lintas Sektor
dan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas.
F. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah semua kontak pasien TBC baik kontak
erat maupun kontak serumah dengan si penderita sebanyak 12 OH
selama 1 bulan dan dilaksanakan oleh 3 petugas