Pengendalian Mutu Pangan
Pengendalian Mutu Pangan
MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Pengendalian Mutu Pangan
Dosen Pengampu Prof. Dr. Rina Rifqie Mariana, M. P
Disusun Oleh
Kelompok 6
Puji syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta”ala telah memberikan kemampuan dan
kesempatan pada penyusun tim kelompok 6 untuk menyelesaikan makalah “Pengangkutan
Makanan pada Olahan Sayur” ini. Dalam menyusun makalah, kami selaku tim kelompok
berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kelompok dan pembaca. Pertama, dapat
mempermudah pembaca untuk mengetahui pengangkutan makanan pada olahan sayur yang
sesuai dengan prinsip hygiene dan sanitasi makanan, kedua makalah ini sebagai bahan ajar,
sehingga kami dapat mengerti secara detail tentang sistem pengangkutan makanan.
Pada makalah ini, prinsip-prinsip pengangkutan makanan pada olahan sayur sangat berperan
penting untuk menunjang langkah-langkah penanganan makanan yang baik, sesuai dengan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1096/MENKES/PER/VI/2011 tentang
hygiene sanitasi pada usaha jasa boga.
Ridho Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai dasar utama penulisan makalah ini disamping
itu sebagai pemenuhan kewajiban untuk memenuhi tugas pengganti ujian tengah semester. Tidak
lupa kami ucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Rina Rifqie Mariana, M. P, selaku dosen
pengampu mata kuliah Pengendalian Mutu Pangan yang telah membimbing dan memberikan
pengarahan kepada kami dalam pengerjaan tugas makalah ini. Penyusun mengucapkan terima
kasih kepada tim kelompok 6 yang telah berkontribusi secara penuh sehingga makalah ini dapat
terselesaikan tepat waktu.
Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini bermanfaat bagi
pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT, Tuhan yang Maha Sempurna.
Demikian makalah yang kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan ataupun
ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf. Kelompok tim
kami menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya makalah
yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.
Penyusun,
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……...……………………………………………………………………………….1
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………..……………...…………2
PENDAHULUAN
Latar Belakang………………………………………………………………………………….…..5
Rumusan Masalah…………………………………………………………………………………..5
Tujuan Penulisan…………………………………………………………………………………....6
Dafrar Pustaka……….……………………………………………………………………………...7
2
2.8 Target Pasar Dan Pemasaran Mie Bayam................................................................................25
2.9 Harga Jual Pada Mie Bayam....................................................................................................26
Daftar Pustaka................................................................................................................................28
BAB III PENGANGKUTAN MAKANAN PADA OLAHAN POPCORN
3.1 Pendahuluan.............................................................................................................................29
3.2 Pentingnya Pengangkutan Makanan Pada Popcorn.................................................................29
3.3 Prinsip Suhu Pengangkutan Makanan Pada Popcorn..............................................................30
3.4 Prinsip Wadah Pengangkutan Makanan Pada Popcorn...........................................................30
3.5 Prinsip Kendaraan Pengangkutan Makanan Pada Popcorn.....................................................31
3.6 Tata Cara Pengangkutan Makanan Pada Popcorn...................................................................32
3.7 Kebersihan Petugas Pengangkutan..........................................................................................33
3.8 Target Pasar dan Pemasaran Popcorn......................................................................................33
3.9 Harga Jual Pada Popcorn.........................................................................................................33
Daftar Pustaka................................................................................................................................35
3
5.2 Pentingnya Pengangkutan Makanan Pada Keripik Pare.........................................................42
5.3 Prinsip Suhu Pengangkutan Makanan Pada Keripik Pare.......................................................43
5.4 Prinsip Wadah Pengangkutan Makanan Pada Keripik Pare....................................................43
5.5 Prinsip Kendaraan Pengangkutan Makanan Pada Keripik Pare............................................................44
5.6 Tata Cara Pengangkutan Makanan Pada Keripik Pare..........................................................................45
5.7 Kebersihan Petugas Pengangkutan........................................................................................................45
5.8 Target Pasar dan Pemasaran Keripik Pare.............................................................................................45
5.9 Harga Jual Pada Keripik Pare................................................................................................................46
Daftar Pustaka.............................................................................................................................................47
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………………….48
6.2 Saran……………………………………………………………………………………………………48
6.3 Lampiran………………………………………………………………………………………………..48
4
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Distribusi adalah kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah
penyampaian barang dari produsen sampai ke tangan konsumen, sehingga penggunaannya sesuai
dengan jenis, jumlah, harga, tempat, dan waktu yang dibutuhkan (Oentoro, 2012). Distribusi
memiliki definisi berupa saluran pemasaran yang dipakai oleh pembuat produk untuk mengirimkan
produknya ke industri atau konsumen. Dalam proses pendistribusian ini, makanan diangkut
menggunakan truck khusus yang dilengkapi dengan air conditioner untuk menjaga suhu makanan
agar tetap dingin sampai ke pesawat. Hal ini telah sesuai dengan Permenkes_RI No.
1096/Menkes/Per/VI/2011 untuk mengangkut menggunakan kendaraan khusus pengangkut
makanan jadi, terbebas dari B3.
Pengangkutan makanan sangat mempengaruhi adanya kontaminasi makanan dari jenis
makanan jadi yang berbeda, seperti misalkan wadah makanan tidak tertutup, saat diangkut
makanan bisa terkontaminasi bakteri dari luar atau kontaminasi debu, lalat dan lain sebagainya.
Penelitian terbaru tentang wadah makanan telah menunjukkan potensi bahaya akan keracunan
makanan apabila makanan dibawa dengan menggunakan reusable plastic (plastik yang sudah
digunakan untuk menyimpan bahan atau benda lainnya). Penelitian tersebut menjelaskan bahwa
terdapat beberapa bakteri seperti Enterobacteriaceae stafilokokus koagulase-negatif dan juga
Listeria monocytogenes dalam kantong plastik makanan yang sudah digunakan ulang sebelumnya.
(Barbosa et al., 2019). Permukaan wadah yang cacat, berkarat akan mengkontaminasi makanan
yang ada didalamnya, kemudian untuk wadah yang dicampur campur penggunaannya akan
menimbulkan bau yang aneh atau kontaminasi silang dari makanan yang satu dengan makanan
yang lain. (Mustika, 2019).
2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan distribusi?
2. Seberapa penting pengangkutan makanan pada olahan nugget wortel, mie bayam,
popcorn, kentang mustofa, keripik pare?
3. Berapa suhu pengangkutan makanan pada olahan nugget wortel, mie bayam, popcorn,
kentang mustofa, keripik pare?
5
4. Bagaimana prinsip wadah pengangkutan makanan pada olahan nugget wortel, mie
bayam, popcorn, kentang mustofa, keripik pare?
5. Bagaimana prinisp kendaraan pengangkutan makanan pada olahan nugget wortel, mie
bayam, popcorn, kentang mustofa, keripik pare?
6. Bagaimana tata cara pengangkutan makanan pada olahan nugget wortel, mie bayam,
popcorn, kentang mustofa, keripik pare?
7. Bagaimana kebersihan petugas pengangkutan makanan pada olahan nugget wortel, mie
bayam, popcorn, kentang mustofa, keripik pare?
8. Bagaimana target pasar dan pemasaran pengangkutan makanan pada olahan nugget
wortel, mie bayam, popcorn, kentang mustofa, keripik pare?
9. Berapa harga jual makanan pada olahan nugget wortel, mie bayam, popcorn, kentang
mustofa, keripik pare?
3. Tujuan Penulisan
1. Untuk menjelaskan pengertian distribusi
2. Untuk mengetahui pentingnya pengangkutan makanan pada olahan nugget wortel, mie
bayam, popcorn, kentang mustofa, keripik pare
3. Untuk mengetahui prinsip suhu pengangkutan makanan pada olahan nugget wortel, mie
bayam, popcorn, kentang mustofa, keripik pare
4. Untuk mengetahui prinsip wadah pengangkutan makanan pada olahan nugget wortel,
mie bayam, popcorn, kentang mustofa, keripik pare
5. Untuk mengetahui prinsip kendaraan pengangkutan makanan pada olahan nugget wortel,
mie bayam, popcorn, kentang mustofa, keripik pare
6. Untuk mengetahui tata cara pengangkutan makanan pada olahan nugget wortel, mie
bayam, popcorn, kentang mustofa, keripik pare
7. Untuk mengetahui kebersihan petugas pengangkutan makanan pada olahan nugget
wortel, mie bayam, popcorn, kentang mustofa, keripik pare
8. Untuk mengetahui target pasar dan pemasaran pengangkutan makanan pada olahan
nugget wortel, mie bayam, popcorn, kentang mustofa, keripik pare
9. Untuk mengetahui harga jual pengangkutan makanan pada olahan nugget wortel, mie
bayam, popcorn, kentang mustofa, keripik.
6
DAFTAR PUSTAKA
Barbosa, J., Albano, H., Silva, C. P., & Teixeira, P. (2019). Microbiological contamination of
reusable plastic bags for food transportation. Food Control, 99, 158–163
Mustika, S. (2019). Keracunan Makanan: Cegah, Kenali, Atasi. Universitas Brawijaya Press.
7
BAB I
1.1 Pendahuluan
8
Pengangkutan makanan merupakan tahap krusial dalam industri food & beverage, sebab
pada tahap ini lah terjadi adanya kontak langsung antara makanan dengan produsen, pelaku
distribusi, dan konsumen. Sehingga, perlu adanya sanitasi dan higiene pada produk, alat, bahan,
pengemasan, personal higiene, dengan prinsip ini akan terjamin kualitas olahan nugget wortel ke
tangan konsumen. Produk olahan nugget wortel ini dapat langsung disajikan siap saji seperti
pada industri restoran, cafe atau dengan produk olahan setengah jadi seperti frozen food.
Menjaga makanan tetap segar, aman, dan terjamin kualitasnya sangat penting bagi industri
makanan dengan cara, memilih metode transportasi makanan yang tepat seperti :
Sumber: www.superindo.id
9
Sumber: www.cookpad.com
10
1.3 Prinsip Suhu Pada Pengangkutan Makanan Untuk Olahan Nugget Wortel
Penyajian nugget wortel tentunya dapat disajikan langsung seperti industry fast food,
restoran, catering, café dan industri skala besar atau kecil seperti olahan setengah jadi seperti
frozen food, maka dari itu adanya pertimbangan suhu yang benar dalam penyimpanan dan
pengangkutan untuk tetap menjaga kestabilan produk.
Olahan tersebut memiliki resiko pencemaran bakteriologis terutama bila penyimpanan
dan pengangkutan tidak memenuhi prinsip sanitasi hygiene makanan. Bahaya terbesar dalam
makanan masak adalah adanya mikroorganisme patogen dalam makanan akibatnya
terkontaminasinya makanan sewaktu proses pengolahan makanan maupun kontaminasi silang
melalui wadah maupun penjamah makanan, kemudian dibiarkan dingin di suhu ruangan.
=> Suhu produk selama transportasi dan distribusi menjadi faktor penting yang mempengaruhi
keamanan pangan.
Berikut ini adalah suhu yang harus diperhatikan dalam melakukan distribusi makanan untuk
olahan nugget wortel :
a. Selama distribusi, nugget wortel beku harus dijaga pada suhu -18℃ dan tidak melebihi
12℃. Setelah pengiriman, nugget wortel harus segera disimpan dalam penyimpanan beku.
b. Kontainer pada kendaraan pengangkutan didinginkan terlebih dahulu (pre-cooled)
sebelum pembuatan produk (loading). Perawatan perlu dilakukan agar kontrol suhu tetap efisien
atau mengurangi kemampuan pendinginan.
c. Orang yang bertugas membawa kendaraan atau kontainer harus memastikan suhu yang
tepat bahwa :
1. Suhu nugget wortel pada saat pemuatan produk tidak mengalami kenaikan sampai
melebihi
-12℃.
2. Penempatan produk dalam kontainer harus seefektif mungkin untuk melindungi produk
dari masuknya panas dari luar.
3. Unit pendinginan beroperasi secara efisien selama transportasi.
4. Frekuensi dan durasi pembekuan pintu kontainer/books tidak terlalu sering/lama.
5. Pemeliharaan yang tepat dari ruangan dan sistem pendinginan.
11
d. Bongkar muat produk dari kendaraan ke tempat penyimpanan dingin dilakukan sesegera
mungkin untuk meminimalkan kenaikan suhu produk.
1.4 Prinsip Wadah dalam Pengangkutan Makanan pada Olahan Nugget Wortel
Tempat atau wadah penyimpanan harus sesuai dengan jenis bahan makanannya.
Pengertian kemasan adalah wadah atau tempat untuk menempatkan produk serta memberikan
perlindungan atau proteksi sehingga produk lebih awet, memudahkan penyimpanan, distribusi,
pemakaian, promosi dan juga memberikan jaminan kepastian pada konsumen serta berwawasan
lingkungan. Kemasan atau wadah juga didefinisikan sebagai sesuatu yang direncanakan dan
dikonstruksi dari bahan tertentu sedemikian rupa sehingga dapat diisi produk, membawa dan
melindunginya. Seperti olahan nugget wortel yang cepat rusak jika mendapatkan perlakuan yang
tidak tepat seperti ditempatkan pada suhu ruangan, yang seharusnya mendapatkan perlakuan
pada suhu dingin dengan temperatur yang sesuai. Fungsi utama kemasan pangan adalah sebagai
wadah, pelindung, sarana promosi,dan informasi. Kemasan berperan penting dalam menjamin
pangan agar tidak rusak sebelum masa kadaluarsa.Kemasan pangan mempunyai banyak jenis
misalnya plastic, kertas, logam, dan lain-lain. Jenis wadah yang sesuai dengan olahan nugget
wortel adalah plastic.
=> Beberapa kriteria dalam memilih wadah dalam pengangkutan makanan untuk olahan nugget
wortel:
a. Tahan terhadap uap air dan embun serta mempunyai sifat penghalang yang baik terhadap
uap air untuk mencegah produk menjadi kering.
b. Kuat dan tidak mudah bocor. Pada kondisi beku, nugget wortel menjadi keras dan dapat
merusak kemasan di sekitarnya jika saling berbenturan.
c. Tidak menjadi rapuh dan retak pada suhu rendah. Beberapa jenis plastic menjadi rapuh
pada suhu dibawah -4℃.
d. Tahan terhadap minyak, lemak , dan air.
e. Melindungi produk pangan terhadap aroma dari luar kemasan. Sebelum dimasukkan
freezer, ada kemungkinan beberapa jenis produk pangan yang mempunyai aroma
berbeda- beda ditumpuk menjadi satu dan saling mempengaruhi aroma produk nugget
wortel.
f. Daya tarik kemasan kepada konsumen. Wadah/ kemasan dengan desain yang menarik
12
konsumen diperlukan sebagai bentuk promosi olahan produk.
13
=> Jenis Wadah/ Kemasan yang diperlukan pada pengangkutan makanan (nugget wortel)
1. Kemasan Plastik
Olahan nugget wortel beku ini dikemas dengan menggunakan kemasan plastic karena
memberikan efek perlindungan yang baik dari kadar air, oksigen, rasa, dan aroma. Salah satu
cara menghindari oksigen yaitu mengurangi headspace produk dengan menghilangkan oksigen
dari headspace.
Jenis polimer nilon ini cocok untuk produk nugget wortel, dengan keunggulan yang dimiliki
seperti hampa udara, elastisitas tinggi, tahan banting, ketebalan plastic yang baik sehingga bisa
menjaga mutu produk.
14
2. Kardus Kemasan
Kardus ini digunakan untuk wadah packing dan siap untuk didistribusikan, dengan
menggunakan kardus. Dalam kemasan kardus ini perlu adanya informasi/logo yaitu hindari
perlakuan makanan yang ditumpuk, diduduki, diinjak, dibanting, wadah makanan yang
digunakan harus utuh, kuat, tidak ,berkarat, dan ukurannya memadai dengan jumlah makanan
yang akan ditempatkan. Kardus ini didalamnya terdapat alumunium foil yang berguna untuk
mempertahankan suhu, kelembapan, dan kondisi penyimpanan nugget wortel.
3. Cool Box
Cool box merupakan wadah berpendingin yang biasanya digunakan untuk menyimpan
dan mempertahankan suhu produk. Cool box memiliki kelebihan seperti kontrol suhu yang
mudah, fleksibel, biaya yang rendah, pengopresiannya mudah, dapat dioperasikan dalam dan luar
ruangan. Kekurangan cool box yaitu waktu penyimpanan singkat, bergantung ada media
pendingin yang didesain dari cool box. Cool box yang umumnya digunakan terbuat dari
Styrofoam dan plastik HDPE ( High Density Polyethylene), Khususnya bahan HDPE dilengkapi
lagi dengan bahan insulasi yang terbuat dari polyurethane.
15
Gambar 1.5 : Cool Box Bahan Plastik HDPE
Sumber: www.indotrading.comAD
Sumber: www.tokopedia.com
16
Gambar 1.7: Es Batu Kristal Gambar 1.8: Es Batu Kristal
17
Gambar 1.9 : Truck refrigerator untuk Distribusi Nugget Wortel
Sumber: www.fastromesin.com
Nugget Wortel yang akan disajikan jauh dari tempat pengolahan makanan, memerlukan
pengangkutan yang baik agar kualitas makanan tersebut tetap terjaga. Berikut adalah alur
distribusi pada nugget wortel :
18
1.6 Kebersihan Petugas Pengangkutan ( Personal Hygiene )
Kesehatan dan hygiene karyawan yang baik dapat menjamin bahwa pekerja yang kontak
langsung maupun tidak langsung dengan pangan tidak menjadi sumber pencemaran. Selain itu
faktor lain yang cukup penting untuk menjamin hygiene sanitasi adalah makanan yang diolah
oleh penjamah makanan harus memenuhi persyaratan sebagai seorang penjamah sehingga
makanan yang diolah terjamin untuk dikosumsi (Syahrizal, 2017). Karyawan yang bekerja di
ruang produksi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a) Karyawan terlihat bersih.
b) Karyawan dalam keadaan sehat, bebas dari luka/penyakit kulit, atau hal yang diduga
mengakibatkan pencemaran terhadap produk.
c) Karyawan tidak diperbolehkan memakai perhiasan benda lainnya yang membahayakan
keamanan produk.
19
1.7 Target pasar & pemasaran
Strategi Pemasaran adalah bentuk perencanaan langsung di bidang pemasaran, untuk
hasil yang optimal. Strategi pemasaran terdiri dari dua elemen yang terpisah tetapi berhubungan
erat yakni pasar target/sasaran dan bauran pemasaran. Dasar pemikiran pemasaran dimulai
dengan adanya kebutuhan (needs),keinginan (wants), dan permintaan (demands), produk
(barang, jasa, gagasan), nilai, biaya dan kepuasan; pertukaran dan transaksi; hubungan dan
jaringan; pasar; pemasar dan calon pembeli.
Sedangkan konsep inti pemasaran meliputi konsep produk, konsep produksi, konsep
penjualan, dan konsep pemasaran (Kotler dan Keller, 2016). David (2004) mendefinisikan aspek
pemasaran sebagai proses menetapkan, mengantisipasi, menciptakan dan penuhi kebutuhan dan
keinginan pelanggan akan produk dan jasa yang meliputi pelanggan, menjual produk,
menetapkan harga, dan analisis peluang. Tujuan pemasaran pada olahan nugget wortel adalah
untuk mengetahui dan memahami pelanggan dengan baik sehingga produk atau jasa yang
dipasarkan akan cocok untuknya dan memiliki nilai jual. Berikut adalah beberapa langkah yang
dapat dilakukan dalam pemasaran produk frozen food:
1. Identifikasi target pasar, pada usaha frozen food pada nugget wortel ini mengkhususkan pada
target pasar keluarga,mahasiswa, pekerja sibuk atau mungkin restoran dan kafe.
20
4. Tentukan margin keuntungan yang diinginkan , besarnya keuntungan yang ingin
diperoleh pemilik usaha dari penjualan nugget bisa berupa presentase dari total biaya
produksi atau jumlah tetap.
5. Tambahkan biaya bahan dan biaya produksi, lalu tambahkan margin keuntungan yang
diinginkan untuk menentukan harga jual nugget.
Kotler dan Keller (2009:138) menyatakan bahwa tujuan penetapan harga, yaitu:
1. Kelangsungan hidup
2. Laba sekarang maksimum
3. Pendapatan sekarang maksimum
4. Pertumbuhan penjualan maksimum
Misalnya harga bahan untuk 40 nugget wortel adalah 34.000 dan biaya produksinya Rp. 10.000
maka total biaya produksi adalah Rp.44.000 + (44.000 × 20%) = Rp. 52.800
Oleh karena itu, harga jual nugget wortel tesebut adalah 52.800. Penghitungan harga jual nugget
tersebut bervariasi tergantung permintaan pasar dan persaingan. Selain itu, pembuatan kemasan
yang unik dan menarik, strategi pemasaran, dan menciptakan kepuasan pelanggan juga dapat
membantu meningkatkan harga jual nugget.
21
DAFTAR PUSTAKA
Fauziah, R., & Suparmi, S. (2022). Penerapan Hygiene Sanitasi Pengelolaan Makanan Dan
Pengetahuan Penjamah Makanan. Jambura Health and Sport Journal, 4(1), 11-18.
Swastha, B., & Handoko, T. H. (2002). Manajemen pemasaran. Edisi Kedua. Cetakan Kedelapan.
Jakarta: Penerbit Liberty.
Rahmadhani, D., Sumarmi, S., & Nutr, A. (2017). The Description of Food Sanitation and Hygiene
At PT Aerofood Indonesia, Tangerang, Banten. Gambaran Penerapan Prinsip Higiene Sanitasi
Makanan Di PT Aerofood Indonesia, Tangerang, Banten, 27–39.
Muchtar, F., Bahar, H., & Lestari, H. (2020). Pemanfaatan Protein Hewani Melalui Pengolahan
Nugget Ikan Tuna Di Desa Malalanda Kecamatan Kulisusu Kabupaten Buton Utara. Abdi
Masyarakat, 2(1).
Kondoy, I. M., Ilat, V., & Pontoh, W. (2015). Penerapan cost plus pricing dalam keputusan
penetapan harga jual untuk pesanan khusus pada UD. Dewa Bakery Manado. Jurnal Berkala
Ilmiah Efisiensi, 15(3).
Purwanto, E. (2020). Analisis Harga Pokok Produksi Menggunakan Metode Full Costing Dalam
Penetapan Harga Jual. Journal of Applied Managerial Accounting, 4(2), 248-253.
Syahrizal, S. (2017). Hygiene Sanitasi Penjamah Makanan Terhadap Kandungan Escherichia Coli
Diperalatan Makan Pada Warung Makan. AcTion: Aceh Nutrition Journal, 2(2), 132-136.
Arafah, M. (2021). Analisis Strategi Pemasaran untuk Meningkatkan Penjualan pada Rumah
Makan Waroeng Pondok Bahari Banjarmasin (Doctoral dissertation, Universitas Islam Kalimantan
MAB).
22
BAB II
Pengangkutan Makanan pada Olahan Bayam
2.1 Pendahuluan
Bayam (Amaranthus) merupakan salah satu tanaman pangan tertua di dunia berasal dari
Amerika yang telah dibudidayakan sekitar 6700 tahun SM. Bayam termasuk sayuran yang sangat
kaya nutrisi, dengan kandungan rendah kalori, namun sangat tinggi vitamin, mineral dan
fitonutrien lainnya. Bayam mengandung flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan, yang
dapat melindungi tubuh dari radikal bebas.
Di Tingkat konsumen, dikenal dua macam bayam sayur yaitu bayam petik dan bayam
cabut. Bayam cabut berukuran lebih kecil dan ditanam dalam waktu singkat lebih cocok untuk
dijadikan olahan sup encer seperti sayur bayam dan sayur bobor. Bayam petik berdaun lebar dan
tumbuh tegak besar hingga dua meter dan daun mudanya dimakan terutama sebagai lalapan
(misalnya pada pecel, gado-gado), urap.
Dalam bidang agroindustri bayam dapat diolah menjadi inovasi terbaru contohnya adalah
mie bayam. Produk olahan mie merupakan produk yang sangat diminati oleh konsumen, baik itu
kalangan anak anak, remaja sampai tua (Zhang dan Ma, 2016; Errington et al., 2013). Mi yang
termasuk dalam makanan cepat saji adalah jenis makanan yang disukai karena dikemas, mudah
disajikan, praktis, dan bisa diolah menjadi berbagai menu yang lezat. Mie instan bayam
mempunyai nilai nutrisi yang lebih baik jika dibandingkan dengan mi instan plain atau mi
komersial karena kandungan proteinnya yang lebih tinggi dan karbohidratnya yang lebih rendah.
23
Gambar 2.1 mie bayam
Sumber: www.sajiansedap.grid.id
Pengangkutan makanan merupakan tahap yang sangat penting dalam industri. Karena
pada tahap ini terjadi adanya kontak langsung antara makanan dengan pelanggan atau konsumen.
Kualitas suatu makanan yang baik dan ideal, harus diimbangi dengan distribusi atau
pengangkutan yang baik. Selain harus menjaga keamanan dan kesehatan produk yang dijual,
pengangkutan produk juga harus benar-benar menjaga kebersihan dan kenyamanan tempat
penyajian dan pengangkutan makanan. Dalam pengangkutan baik bahan makanan maupun
makanan matang harus memperhatikan beberapa hal yaitu alat pengangkutan yang digunakan,
Teknik/cara pengangkutan, dan petugas pengangkut. Hal ini untuk menghindari resiko terjadinya
pencemaran baik fisik, kimia maupun bakteriologis.
Mie bayam yang telah terpacking memiliki resiko pencemaran bakteriologis terutama bila
dalam penyimpanannya dan pengangkutannya tidak memenuhi prinsip hygiene dan sanitasi
makanan. Suhu yang diangkut dari tempat pengolahan ke tempat penyajian harus diperhatikan
untuk menjaga agar mie bayam tetap bisa dikonsumsi yaitu hindari suhu makanan pada suhu
ruang sekitar 20 derajat dan harus terhindar dari paparan sinar matahari.
24
2.4 Prinsip Wadah dalam Pengangkutan Makanan Olahan Bayam
Pemilihan wadah dalam penyajian makanan dan pengemasan makanan menjadi sangat
penting dan memerlukan banyak perhatian. Hal ini dikarenakan wadah makanan tersebut
berhubungan langsung dengan makanan. Dimana hal ini menjadi pemicu utama timbulnya
bakteri dalam makanan apabila tidak dijaga kebersihannya. Selain itu hal yang perlu diperhatikan
adalah bahan wadah yang akan dipakai sebagai tempat makan tersebut. Karena, ada bahan bahan
tertentu pada wadah yang akan mempengaruhi makanan.
Sumber: ww.tokopedia.com
2.5 Prinsip Kendaraan Pengangkutan pada Pengangkutan Olahan Bayam
Alat transportasi makanan yang berfungsi dengan baik dalam keadaan bersih dan jika
perlu didisinfeksi. Pengangkutan dalam hal aspek pengendalian makanan kebiasaannya
digunakan bagi tujuan pembelian atau pembekalan bahan mentah. Dan juga digunakan dalam
proses penghantaran produk siap kepada pengedar pengedar serta penjual. Dengan demikian,
penting untuk mengetahui
25
cara mengendalikan produk tersebut untuk mencegah pencemaran terhadap produk dan sekaligus
menjamin kebersihan dan keselamatan produk makanan.
Hasil produk mie bayam dikirim menggunakan kendaraan darat yaitu mobil bak tertutup.
Mobil bak tertutup ini biasa digunakan untuk muatan produk kurang dari 1 ton dibandingkan
mobil bak yang terbuka. Aspek yang perlu diketahui ini diwujudkan untuk memberikan
penerangan yang jelas kepada pengusaha produk makanan dan individu yang menggunakan
pengangkutan dalam menjalankan aktivasi mereka mengenai keperluan pengangkutan makanan
seperti yang diwajibkan di bawah peraturan 56 Peraturan Peraturan Kebersihan Makanan 2009.
Pengangkutan yang hendak digunakan hendaklah dibersihkan dan diasingkan dari bahan asal
babi atau produk hasilan babi serta makanan tidak halal yang lain.
Sumber: www.japunglogistic.com
Agar kualitas produk olahan mie bayam tetap terjaga maka setiap produk mempunyai
wadah masing-masing. Isi makanan tidak terlampaui batasnya misalnya disuatu industri target
atau batas dalam produksi mie bayam per kemasan adalah 77gr maka harus sesuai dengan
ketentuan tersebut dan agar pula tidak terlampaui dengan wadah yang semestinya. Wadah harus
ditutup atau dipress yang rapat agar produk olahan mie bayam tetap terjaga dari kontaminasi
udara baik itu debu maupun hal yang lainnya. Wadah yang digunakan tidak berlubang. Wadah
kemasan mie bayam selama pendistribusian ke tempat konsumen tidak boleh dibuka secara
sembarangan. Kendaraan pengangkut disediakan khusus dan tidak bercampur dengan keperluan
mengangkut
26
bahan berbahaya lain. Misalnya, zat pestisida dan zat kimia berbahaya lainnya yang mudah
tercemar dan mudah terkontaminasi pada makanan.
Orang yang bekerja di perusahaan di bidang kegiatan makanan tanpa melihat apakah ia
benar benar bekerja menyiapkan makanan ataupun menghidangkan makanan. Perilaku higiene
perorangan yang baik dapat dicapai apabila dalam diri pekerja tertanam pengertian tentang
pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan diri (Cahyaningsih 2009).
Untuk mendorong faktor personal hygiene perlu memperhatikan hal hal yaitu
membersihkan tempat kerja, mencuci tangan sebelum melakukan pengangkutan produk,
menyimpan bahan mentah dan bahan matang produk secara terpisah dan meyakini bahwa
kontaminasi telah dicegah. Mengingat kontaminasi makanan merupakan hal yang
membahayakan kesehatan. Oleh karena itu, sanitasi hygiene harus diterapkan dalam setiap tahap
produksi sehingga tercapai keamanan pangan.
Target merupakan aksi atau langkah apa saja yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan bisnis. Target pemasaran merupakan suatu kelompok konsumen yang menjadi sasaran
pendekatan bisnis untuk membeli produk yang hendak ditawarkan. Dengan kata lain, target
pemasaran adalah kelompok yang akan dilayani sebagai konsumen. Dan biasanya mempunyai
rentan usia, sifat dan karakter yang hampir sama.
Dalam suatu industri jika sudah memasuki tahap pemasaran sudah pasti mereka
mempunyai target pasar tersendiri. Untuk olahan mie bayam ini target pasar mereka terutama di
supermarket dan di pasaran dan di semua kalangan wanita maupun laki-laki. Baik diusia dini,
remaja, dewasa hingga tua. Khususnya dikalangan generasi muda dan remaja.
27
2.9 Harga Jual Olahan Mie Bayam
Harga jual adalah harga yang diperoleh dari penjumlahan biaya produksi total ditambah
dengan mark up yang digunakan untuk menutup biaya overhead pabrik perusahaan. Menurut
Gregory Lewis, sebagaimana dikutip Achmad, harga jual adalah sejumlah uang yang bersedia
dibayar oleh pembeli dan bersedia diterima oleh penjual. Harga jual tentunya memiliki peran
penting, diantaranya:
Harga jual merupakan sumber utama pendapatan dan keuntungan bagi bisnis. Dengan
menetapkan harga yang tepat, bisnis dapat menghasilkan pendapatan yang cukup untuk menutupi
biaya operasional dan mencapai keuntungan yang diinginkan.
Harga jual memiliki dampak langsung terhadap permintaan dan penjualan produk atau
jasa. Harga yang terlalu tinggi dapat mengurangi minat dan permintaan dari calon pelanggan,
sementara harga yang terlalu rendah dapat menarik pelanggan tetapi mengurangi margin
keuntungan.
Harga jual juga mencerminkan nilai dan kualitas produk atau jasa yang ditawarkan Harga
yang lebih tinggi seringkali dihubungkan dengan produk atau jasa yang lebih eksklusif,
premium, atau berkualitas tinggi, sementara harga yang lebih rendah dapat diartikan sebagai
produk atau jasa yang lebih terjangkau namun mungkin memiliki kualitas yang lebih rendah.
Harga dapat menjadi sinyal penting bagi pelanggan dalam menilai nilai dan kualitas suatu
produk atau jasa.
4. Menghadapi Persaingan
Harga jual juga menjadi faktor kunci dalam menghadapi persaingan di pasar. Setiap
bisnis harus mempertimbangkan harga yang ditetapkan oleh kompetitor mereka dan
menyesuaikan harga mereka secara tepat agar tetap kompetitif.
28
Strategi penetapan harga yang cerdas dapat membantu bisnis memperoleh keunggulan kompetitif
dan menarik pelanggan dari kompetitornya.
Harga jual dapat berkontribusi pada brand image sebuah bisnis. Harga yang stabil dan
sesuai dengan posisi brand dapat membantu menciptakan persepsi bisnis yang kuat dan menjaga
konsistensi dalam pikiran pelanggan. Brand yang dikenal dengan harga yang mahal atau yang
terjangkau dapat mempengaruhi bagaimana pelanggan melihat bisnis dan produk atau jasa yang
ditawarkan.
Dalam bidang industri sudah dipastikan mereka memiliki harga jual produk yang mereka
hasilkan. Untuk mie bayam terutama mie bayam yang instan harga jualnya sudah pasti sangat
terjangkau yaitu sekitar Rp 4.000 sampai sekian ribu rupiah karena tergantung berapa gram mie
tersebut dipasarkan.
29
DAFTAR PUSTAKA
Rahayu, S. T., Asgar, A., Hidayat, I. M., Kusmana, K., & Djuariah, D. (2013). Evaluasi kualitas
beberapa genotipe bayam (Amaranthus sp) pada penanaman di Jawa Barat. Berita
Biologi, 12(2), 153-160.
Santoso, S. I., Susanti, S., Risqiati, H., Setiadi, A., & Nurfadillah, S. (2018). Potensi Usaha Mie
Bayam sebagai Diversifikasi Produk Mie Sehat. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 7(3).
Zuryanti, D., Rahayu, A., & Rochman, N. (2016). Pertumbuhan, Produksi Dan Kualitas Bayam
(Amaranthus Tricolor L.) Pada Berbagai Dosis Pupuk Kandang Ayam Dan Kalium Nitrat
(Kno3). Jurnal Agronida, 2(2).
Fauziah, R., & Suparmi, S. (2022). Penerapan Hygiene Sanitasi Pengelolaan Makanan Dan
Pengetahuan Penjamah Makanan. Jambura Health and Sport Journal, 4(1), 11-18.
30
BAB III
3.1 Pendahuluan
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting,
selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan,
jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di
Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan
pokok.
Salah satu produk dari tanaman jagung yang mempunyai prospek cukup baik
dikembangkan adalah jagung semi (baby corn), yaitu jagung yang dipanen saat masih muda dan
belum membentuk biji. Tidak hanya jagung yang masih mudanya saja yang dapat dimanfaatkan,
bagian dari hijauannya juga dimanfaatkan sebagai pakan ternak karena teksturnya halus dan
masih muda sehingga mudah dicerna oleh hewan ternak yang memakannya.
Pengangkutan makanan yang baik serta dilakukan dengan cara yang benar sangat
berperan dalam mencegah terjadinya pencemaran dan kontaminasi pada makanan. Dalam
pengangkutan makanan harus memperhatikan kaidah dan prinsip hygiene sanitasi makanan.
Makanan yang telah masak lebih tinggi risikonya mengalami pencemaran dari pada bahan
makanan. Pengendalian yang perlu diperhatikan dalam pengangkutan makanan adalah pada
makanan masak (Rejeki,2015).
Oleh karena itu, bisnis makanan harus menjaga kebersihan dan keamanan makanan selama
proses pengangkutan atau transportasi.
31
3.3 Prinsip Suhu Pada Pengangkutan Makanan Untuk Olahan Popcorn
Popcorn yang telah dipacking atau dikemas pengangkutan nya harus bersih dan benar
karena untuk menghindari terjadinya kontaminasi pada makanan, dan pengangkutan pada
popcorn kemasan, suhu yang dibutuhkan yaitu cukup suhu ruang
pengangkutan popcorn kemasan tidak membutuhkan suhu yang panas atau dingin .
Wadah atau kemasan untuk olahan popcorn yaitu berupa plastik kemasan untuk popcorn
pabrikan kemasan siap makam atau bisa juga menggunakan wadah kedap udara untuk popcorn
homemade atau buatan rumahan , popcorn kemasan bisa bertahan hingga tiga bulan apabila
belum dibuka sedangkan untuk popcorn homemade yang disimpan dalam wadah kedap udara
hanya dapat bertahan sekitar dua minggu . Untuk proses pengangkutan biasanya popcorn
kemasan dikemas menggunakan kardus
Sumber: https://putramapack.com/kemasan-popcorn/
gambar wadah atau kemasan popcorn homemade yang disimpan dalam
wadah kedap udara
32
https://lifestyle.okezone.com/read/2016/01/18/298/1291118/cara-benar-simpan-popcorn-agar-
awet-renyah
Pengangkutan makanan berperan dalam pencegahan terjadinya pencemaran makanan (Azizah &
Subagiyo, 2018). Proses pengangkutan makanan banyak pihak yang terkait mulai dari persiapan,
pewadahan, orang, suhu dan kendaraan pengangkut itu sendiri. Karena makanan siap santap
lebih rawan terhadap pencemaran sehingga perlu diperlakukan hati-hati. Kendaraan yang
digunakan tentunya harus bersih dan sudah melakukan proses sterilisasi sebelum mengangkut
makanan .
alat pengangkut dan tempat pengangkutan juga harus dirancang sedemikian upa sehingga dapat
melindungi makanan dari kontaminasi, Kerusakan fisik, kimia, maupun mikrobiologi, serta dapat
33
mempertahankan suhu dan kelembapan. Kendaraan yang digunakan untuk mengangkut popcorn
ini biasanya menggunakan kendaraan darat seperti truk atau mobil pengiriman .
https://www.istockphoto.com/id/vektor/aspek-logistik-dan-transportasi-industri-makanan-ringan-
truk-mengirimkan-keripik-gm1480953793-508427440
Supaya kualitas popcorn tetap terjaga maka pengangkutan popcorn harus melalui hal - hal
berikut :
4. Pastikan dus sudah tertutup rapat sehingga kemasan popcorn tidak tercecer saat
melalui proses pengangkutan .
34
3.7 Kebersihan Petugas Pengangkutan ( Personal Hygiene )
1. Petugas harus selalu menjaga kebersihan tubuh.
2. Telapak tangan petugas juga harus terjaga kebersihan nya karena telapak tangan
merupakan bagian yang sering kontak dengan bahan pangan, sehingga harus selalu dijaga
kebersihan nya , kuku dipotong pendek dan dilarang mengecat kuku.
3. Rambut petugas produksi harus dirapihkan dan menggunakan penutup kepala ( hair
net ) agar bahan pangan tidak terkontaminasi .
Harga jual adalah jumlah uang yang ditetapkan oleh penjual sebagai kompensasi atas produk
atau jasa yang ditawarkan kepada pembeli. Harga jual mencerminkan nilai yang diberikan oleh
penjual dan diharapkan dapat menutupi biaya produksi, menghasilkan keuntungan, serta
memenuhi permintaan pasar.
Penentuan harga jual melibatkan berbagai faktor, termasuk biaya produksi, margin keuntungan
yang diinginkan, tingkat persaingan, permintaan pasar, nilai persepsi pelanggan, dan faktor-
35
faktor lain yang dapat mempengaruhi penilaian harga.Harga jual untuk popcorn kemasan sekitar
Rp17.000 untuk kemasan 100 gram nya .
36
DAFTAR PUSTAKA
Azizah, Q. N., & Subagiyo, A. (2018). Deskriptif hygiene sanitasi pengelolaan makanan di
Lembaga Pemasyarakatan kelas IIB Kabupaten Cilacap Tahun 2017. Buletin Keslingmas,
37(4), 475-481.
37
BAB IV
4.1 Pendahuluan
Kentang merupakan salah satu bahan produk pertanian yang banyak dimanfaatkan oleh
masyarakat dengan berbagai olahan. Kualitas kentang ditentukan berdasarkan karakteristik fisik,
mekanik dan kimia yang berkaitan dengan komposisinya. Karakteristik fisik merupakan aspek
penting dalam penanganan bahan pertanian seperti pemisahan, grading, pengangkutan,
penyimpanan dan pengolahan.
Kentang terdiri dari beberapa jenis dan beragam varietas. Jenis-jenis memiliki perbedaan
bentuk, ukuran, warna kulit, daya simpan, komposisi kimia, sifat pengolahan dan umur panen.
Berdasarkan warna kulit dan daging umbi, kentang terdiri dari tiga golongan yaitu kentang
kuning, kentang putih, dan kentang merah. Kentang kuning memiliki beberapa varietas yaitu
varietas Patrones, Katella, Cosima, Cipanas, dan Granola. Kentang putih memiliki varietas
Donata, Radosa, dan Sebago.Varietas kentang merah yaitu Red Pontiac, Arka dan Desiree. Jenis
kentang yang paling digemari adalah kentang kuning yang memiliki rasa yang enak, gurih,
empuk, dan sedikit berair.
Kentang juga mengandung banyak nutrisi, diantaranya ada karbohidrat, serat, dan protein.
Karena mengandung karbohidrat yang cukup tinggi, kentang juga bisa dijadikan sebagai
alternatif pengganti nasi. Namun demikian, selain bisa dijadikan pengganti nasi, kentang pun
dapat diolah menjadi berbagai camilan. Dengan mengandalkan aneka ragam bumbu, kentang
dapat diolah menjadi makanan serba asin ataupun manis. Camilan berbahan kentang paling
sederhana contohnya kentang mustofa. Kentang mustofa merupakan salah satu menu olahan
yang terbuat dari kentang yang diparut lalu digoreng, dan dibalut dengan bumbu balado dengan
cabai yang memiliki banyak penggemar di seluruh Indonesia. Menu olahan kentang ini juga
merupakan salah satu menu pelengkap yang cocok untuk tambahan ketupat dan sayur opor.
38
Gambar 1 Olahan kentang mustofa
Sumber: https://www.kompas.com
Pengangkutan makanan yang sehat akan sangat berperan dalam mencegah terjadinya
pencemaran makanan. Pengangkutan pada dasarnya mempunyai tujuan yaitu mencegah
terjadinya pencemaran makanan dan bahan makanan tidak sampai rusak. Pencemaran pada
makanan matang lebih beresiko dibanding pencemaran pada bahan makanan, sehingga
pengendalian lebih diperhatikan pada makanan matang. Dalam proses pengangkutan banyak
pihak yang terkait mulai dari persiapan, pewadahan, orang, suhu, kendaraan pengangkut.
Pengangkutan makanan perlu mendapat perhatian agar tidak terjadi kontaminasi baik dari
serangga, debu maupun bakteri.
39
e. Penempatan dan pengambilan barang diatur dengan sistem FIFO (firs in first out) artinya
makanan yang masuk terlebih dahulu harus dikeluarkan lebih dulu.
Wadah untuk olahan kentang mustofa harus mempunyai tutup yang rapat, utuh, kuat,
tidak bocor, dan ukurannya memadai dengan kentang yang ditempatkan. Isi makanan tidak
terlampau penuh untuk mencegah tumpah. Wadah diusahakan dalam keadaan tertutup pada saat
pengangkutan. Tujuannya agar makanan tidak terkontaminasi oleh bakteri atau kuman dari luar.
Sehingga dapat mengantisipasi terjadinya pencemaran bakteri kuman dan untuk memperpanjang
masa makanan. Wadah selama perjalanan tidak dibuka sampai ke konsumen.
1) Mengangkut bahan makanan tidak bercampur dengan bahan berbahaya dan beracun (B3)
seperti pupuk, obat hama, atau bahan berbahaya lainnya.
2) Kendaraan pengangkut tidak dipergunakan untuk mengangkut bahan lain seperti untuk
mengangkut orang, hewan dan barang - barang.
3) Kendaraan yang digunakan harus diperhatikan kebersihannya agar setiap akan digunakan
untuk makanan harus dalam keadaan bersih.
4) Hindari pemakaian kendaraan yang telah mengangkut zat kimia atau pestisida walaupun telah
dicuci masih akan terjadi pencemaran.
40
5) Perlakukan manusia yang menangani makanan selama mengangkut, seperti perlakuan makan
yang ditumpuk, diinjak, dibanting diduduki atau bahkan menjadi alas tempat tidur.
Salah satu faktor kunci dalam peningkatan keamanan pangan yaitu sumber daya manusia
(personal higiene). Apabila penanganan bahan pangan mulai dari tahap persiapan, pembersihan,
pengolahan hingga penyajian makanan tidak dilakukan dengan baik dan tepat maka berpotensi
menimbulkan dampak negatif terhadap konsumen yaitu keracunan makanan. Karyawan perlu
memiliki pengetahuan dasar tentang bahan pangan, sanitasi dan higiene personal (perilaku,
kesehatan dan kebersihan individu), cara pengolahan pangan yang baik (CPPB) dan keamanan
pangan agar dalam kegiatan sehari-hari dapat menerapkan prinsip-prinsip dasar tentang produksi
pangan.
Beberapa penerapan yang dilakukan untuk menerapkan sanitasi pekerja pada industri kentang,
sebagai berikut:
2. Menutup luka pada luka terbuka seperti bisul atau luka lainnya.
41
3.Menjaga kebersihan penjamah (rambut, kulit, tangan, kuku, dan pakaian).
4.Petugas pengangkut makanan harus memakai alat atau perlengkapan seperti penutup rambut
atau kepala untuk mencegah terjadinya kontak antara rambut dengan makanan.
2. Bahan Baku
Untuk bahan baku, perlu menyediakan modal setiap bulannya.
3. Biaya Operasional
Selain membutuhkan bahan baku, untuk proses produksi juga membutuhkan biaya
operasional. Biaya operasional tersebut meliputi air, gas, listrik, dll.
Harga jual untuk kentang mustofa ini sekitar 20.000 per 160gr
42
DAFTAR PUSTAKA
Andayani, H. (2020). Hygiene dan Sanitasi Makanan Jajanan. Jurnal Kedokteran Nanggroe
Medika, 3(4), 26-30.
Marpaung, N., Santi, D. N., & Marsaulina, I. (2012). Hygiene Sanitasi Pengolahan Dan
Pemeriksaan Escherichia Coli Dalam Pengolahan Makanan Di Instalasi Gizi Rumah Sakit
Umum Pusat H. Adam Malik Tahun 2012. Lingkungan dan Keselamatan Kerja, 1(2),
14620.
Kesuma, I. W. A. W. A., Wrasiati, L. P., & Hartiati, A. Aspek Sanitasi Dan Hygiene Di Warung
Makan Ikan Laut Kawasan Pantai Lebih Kabupaten Gianyar. Jurnal Rekayasa dan
Manajemen Agroindustri ISSN, 2503, 488X.
43
BAB V
5.1 Pendahuluan
Pengangkutan makanan merupakan tahap yang sangat penting dalam dunia industri
makanan. Pengangkutan makanan harus menjamin bahwa saat makanan disajikan ke konsumen
tetap terjaga kualitasnya, yang mana sudah pasti terhindar dari jenis jenis bakteri dan lainnya.
Pare atau Paria yang memiliki nama latin Momordica charantia L. merupakan tanaman
merambat yang berasal dari Asia yang dibudidayakan di perkebunan dengan buahnya yang
dijadikan sebagai sayur (Prasetio, 2013)
Pare merupakan tanaman yang dapat diolah menjadi berbagai macam makanan, salah
satu nya keripik pare. Keripik pare adalah penggabungan antara berbagai macam rempah dan
pare, sehingga menghasilkan citra rasa yang unik dan enak. Keripik pare digemari sebagian
masyarakat, pare yang memiliki rasa pahit mempunyai daya tarik sendiri di sebagian masyarakat.
Pengolahan atau produksi keripik pare ini juga tidak luput dari proses pengangkutan atau
distribusi. Karena hakikatnya semua makanan yang telah diolah akan melalui proses
pengangkutan untuk disimpan ataupun disajikan.
44
Namun, terdapat beberapa makanan yang sudah dikemas ke dalam sebuah kemasan, yaitu
seperti makanan kemasan yang mana saat proses pengolahan akan langsung dikemas lalu
diangkut/didistribusikan ke tempat pendistribusian. Salah satu contoh makanan kemasan adalah
keripik pare, keripik pare yang telah dikemas akan diangkut tempat pendistribusian pusat, lalu
akan didistribusikan ke toko toko. Proses pengangkutan ini juga sangat penting pada makanan
kemasan seperti keripik pare ini. Keripik pare yang telah dikemas memang akan terjaga dari
pencemaran mikroba, namun kebersihan saat pengangkutan juga sangat diperlukan.
45
Kontainer box kcil
Sumber : tokopedia.co.id
Kardus juga digunakan sebagai wadah pengangkutan yang memiliki harga yang lumayan
murah jika dibandingkan kontainer. Kardus atau nama lainnya corrugated paper, merupakan
sebuah bahan dasar (yang terbuat dari bubur kayu jenis pinus dengan serat panjang/pulp)
kemasan yang memiliki daur hidup yang singkat, dihargai hanya selama proses distribusi produk
dari produsen ke konsumen (Willy dan Yahya, 2001).
Kardus memiliki banyak jenis dengan ketebalan yang berbeda. Dalam pengantaran
produk keripik pare ini, dibutuhkan kardus dengan jenis single face lembaran karton
bergelombang yang memiliki satu lapisan dinding lurus dan satu lapisan bergelombang.
Dipilihnya kardus ini, karena memiliki harga yang ekonomis dan menjadi bahan pengemasan
yang lebih efisien. Kemasan kardus yang baik harus memberi informasi mengenai produk di
dalamnya, dengan memberikan informasi perlakuan terhadap kemasan kardus tersebut.
46
5.6 Tata Cara Pengangkutan Makanan Olahan Keripik Pare
Pengangkutan makanan harus memperhatikan beberapa hal, sebagai berikut :
- Terjamin aman dari pencemaran
- Terpisah dari bahan berbahaya dan beracun
- Pengangkutan yang memiliki waktu yang lama harus memiliki suhu yaitu sekitar 40
derajat celcius.
5.7 Petugas pengangkutan makanan pada keripik pare (personal hygiene)
Kebersihan serta kesehatan petugas juga sangat mempengaruhi kualitas makanan yang
akan diantar atau distribusikan. Personal hygiene merupakan tindakan untuk memelihara
kesehatan seseorang. Pemeliharaan personal hygiene berarti tindakan memelihara kebersihan dan
kesehatan diri seseorang meliputi kebersihan kulit, gigi dan mulut, tangan, kaki, dan kebersihan
serta kerapihan pakaian (Sujarno and Muryani, 2018). Pegawai harus memperhatikan kebersihan
dan kerapian diri, sebagai berikut :
a. Pegawai terlihat rapi dan bersih,
b. Pegawai tidak merokok, saat proses pendistribusian berlangsung,
c. Pegawai bebas dari penyakit menular,
d. Pegawai tidak boleh memakai perhiasan yang membahayakan produk.
47
5.9 Harga jual
Harga jual adalah biaya atau cost ditambah dengan markup sebesar persentase
tertentu dari biaya tersebut (sodikin, 2015). Harga jual merupakan angka atau nilai yang mana
dapat menutupi biaya produksi secara utuh dan ditambahkan dengan keuntungan dalam jumlah
yang ditentukan dan wajar. Harga jual pada keripik pare ini, yang mana telah melewati proses
perhitungan yang meliputi biaya produksi, biaya pendistribusian dan keuntungan.
Harga jual keripik pare berkisar dari Rp. 7.000,- hingga Rp. 50.000,- per kemasan
sesuai dengan perhitungan yang dilakukan oleh masing masing perusahaan.
48
DAFTAR PUSTAKA
Prasetio, Bambang. 2013. Farm bigbook : Budidaya sayuran organik di Pot. Yogyakarta: Lily
Publisher.
Solomon, Michael R., Greg W. Marshall, and Elnora W. Stuart. 2015. Marketing: Real People,
Sujarno, M. Ichsan, and Sri Muryani. 2018. Sanitasi Transportasi, Pariwisata dan Matra. N.p.:
Suyono, R. P. 2005. Shipping: pengangkutan intermodal ekspor impor melalui laut. Jakarta:
Penerbit PPM.
Willy, Deny, and M. Yahya. 2001. Kardus Sebagai Bahan Baku Furnitur Murah.
49
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari makalah diatas, bisa disimpulkan bahwa pengangkutan makanan juga harus sangat
diperhatikan dalam higiene dan sanitasinya karena untuk memastikan aman atau tidak nya bila
sampai pada konsumen. Ada beberapa hal yang diperhatikan dalam pengangkutan makanan yang
pertama yaitu suhu, suhu dalam kendaraan pengangkutan makanan harus sangat diperhatikan
karena itu dapat memengaruhi makanan yang diangkut nya, suhu nya juga disesuaikan dengan
produk makanan yang diangkut. Berikutnya yang kedua yaitu, wadah. Dalam menentukan wadah
atau tempat makanan sangatlah penting, dikarenakan wadah tersebut berhubungan langsung dengan
makanan nya. Sehingga makanan yang ditaruh dalam wadah mudah sekali terkontaminasi apabila
pemilihan wadah nya tidak tepat. Berikutnya yang ketiga, yaitu kendaraan. Kendaraan untuk
pengangkutan makanan harus yang memiliki standar, kendaraan harus bersih, tertutup, dan aman.
6.2 Saran
Diharapkan para pembaca dan penyusun dapat menerapkan tata cara pendistribusian pada
makanan berupa nugget wortel, mie bayam, popcorn, kentang mustofa, dan keripik pare dengan
baik dan benar. Bagi para pengelola usaha diharapkan dapat memenuhi persyaratan dalam tahap
pendistribusian yang sesuai dengan higiene personal dan sanitasi.
Penyusun juga mengharapkan masukan dan saran terhadap penyusunan makalah ini, agar
pembuatan makalah-makalah selanjutnya lebih baik lagi. Penyusun mengucapkan terima kasih atas
perhatian para pembaca.
6.3 Lampiran
1. Apakah ada pengaruh pada keripik pare jika lebih dari 40 derajat celcius? (penanya:
Zaqiyah Jamilatul Wardaniah)
Jawab: Pengaruh pada keripik pare jika suhu lebih dari 40 derajat celcius akan
menyebabkan pencemaran dari plastik kemasan. Yang mana akan menimbulkan
pencemaran rasa dan ketahanan produk keripik pare tersebut (dijawab oleh: Azizah Nur
Apritasari)
2. Pemasaran e-commerce apakah akan mepengaruhi keuntungan modal, dan apakah lebih
50
menguntungkan ecommerce atau langsung? (penanya: Tri Agus)
Jawab: tidak ada yang lebih menguntungkan atau merugikan , karena sesuai kebutuhan
masing - masing , misal sedang mendesak kita butuh toko langsung yang menyediakan
barang yang bisa langsung didapat saat itu jugaa , sedangkan jika tidak mendesak dan ingin
dapat harga yang lebih murah bisa membeli di e-commerce . (dijawab oleh: Davinda Aqila
dan Nadhifa Hadiana)
3. Apa perbedaan pengiriman keluar kota sama yg di dalam kota dalam
pengangkutan makanan? (penanya: Farah Salsabila)
Jawab: Dalam mengirim makanan yang merupakan produk yang cukup risk-an, penting
untuk mempersiapan packing yang benar dan tepat sebelum dikirimkan ke luar kota.
Mengemas atau packing dengan benar sesuai produk yang dikirim, juga memahami waktu
atau proses pengiriman ekspedisi dan mengetahui kadaluarsa makanan untuk mencegah
produk basi pada saat pengiriman (dijawab oleh: Davinda Aqila)
51