Bab II - Billy Gokmauliate Marbun - 1302190646
Bab II - Billy Gokmauliate Marbun - 1302190646
LANDASAN TEORI
diperiksa oleh pihak independen secara sistematis dan kritis untuk mendapatkan
Menurut Arens (2017), auditing adalah bukti informasi yang dikumpulkan dan
Piutang merupakan bagian dari akun aset lancar pada laporan keuangan
yang mencakup seluruh uang yang akan diklaim sebuah perusahaan dari entitas lain
Rudiantoro (2012), piutang yang muncul dari penjualan atas barrang maupun jasa
piutang usaha merupakan suatu proses pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak
8
9
Menurut Arens dkk (2012), tujuan dari audit saldo saldo akun piutang
usaha adalah untuk memastikan piutang usaha jumlahnya sama dengan file induk
terkait piutang usaha dan jumlahnya sudah dihitung dengan benar dan sesuai
dengan buku besar umm dalam neraca saldo, keberadaaan utang usaha yang telah
dicatat, seluruh piutang usaha yang ada telah dicantumkan, piutang usaha yangada
sudah akurat, telah diklasifikasikannya utang usaha dengan benar, kebenaran pisah
batas atas akun piutang usaha, piutang usaha yang dinyatakan pada nilai yang
realistis serta memastikan bahwa klien memiliki hak atas piutang usaha tersebut.
rancangan penugasan dengan tepat agar auditor mendapatkan bukti yang mencakupi
situasi yang deihadapi dengan tepat, untuk mempertahankan biaya audit tetap
umum, perencanaan audit dapat dilakukan dengan tahapan seperti yangada pada
tersebut, 5 (lima) bagian penting dari perencanaan adalah menerima klien dan
Penting bagi auditor untuk memahami secara menyeluruh proses bisnis dan industri
klien serta operasi dari perusahaan tersebut untuk melaksanakan kegiatan audit
yang memadai karena sifat bisnis dan industri klien berpengaruh atas risiko salah
Risiko bisnis klien dapat timbul akibat dari teknologi, lingkungan klien, serta
Untuk memahami lebih dalam lagi proses bisnis klien dan untuk menilai risiko
usaha, auditor harus menentukan dan memilih bukti audit yang akan digunakan
transaksi. Metodologi yang tepat untuk merancang pengujiana saldo piutang usaha
Gambar II. 2
industri bisnis dari klien serta bagaimana kondisi eksternal maupun internal klien.
Selain itu, auditor juga harus mempelajari bagaimana proses bisnis klien dan
mengevaluasi tujuan manajemen dari klien (Arens dkk, 2012). Lebih lanjut, Arens
dkk (2012) menjelaskan bahwa dalam mengevaluasi risiko inheren dan bukti dari
transaksi piutang usaha, risiko bisnis klien yang memengaruhi saldo piutang usaha
(SA) 315 yang menjelaskan bahwa salah saji material yang terjadi akibat
13
kecurangan dan kesalahan, wajib diidentifikasi dan dinilai oleh auditor sebagai
tujuan audit. Risiko salah saji material ini dapat terjadi melalui risiko bawaan
(inherent risk) dimana risiko ini sudah muncul sebelum adanya pengendalian
internal oleh perusahaan, dan risiko pengendalian (control risk) dimana risiko ini
atas risiko inheren wajib dilakukan oleh auditor agar diketahui apakah dampak
dari risiko ini memiliki pengaruh menyeluruh (pervasif) pada laporan keuangan dan
yakni risiko tinggi, risiko sedang, dan risiko rendah. Jika auditor menilai suatu
risiko sebagai risiko yang tinggi, maka hal tersebut harus diulik lebih dalam lagi
oleh auditor.
batas tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dengan alasan kesalahan
risiko dapat diminimalisir. Pengendalian yang buat oleh suatu perusahaan akan
14
dievaluasi dan dinilai sejauh mana pengendalian tersebut dapat memitigasi atas
maka pengendalian internal perusahaan tidak efektif dan harus diganti. Pernyataan
tidak efektif dikeluarkan oleh auditor jika pada saat implementasi pengendalian
suatu perusahaan adalah metode kuisioner, metode naratif, serta metode bagan arus
efektif atau tidak, dapat diketahui dengan metode inquiry dimana auditor meminta
laporan keuangan. Risiko atas penilaian pengendalian ini dapat dibagi auditor
menjadi tiga kategori, yakni risiko pengendalian tinggi, risiko pengendalian sedang,
transaksi penjualan dan penagihan kas harus cukup cukup efektif. Hal utama yang
kecurangan.
15
dipenuhi untuk setiap tujuan audit yang berkaitan dengan saldo piutang usaha,
menjelaskan bahwa bukti audit yang cukup dan tapat dapat diperoleh melalui
Pengujian substantif sendiri adalah salah satu prosedur dalam audit untuk
substantif ini terdiri dari pengujian rinci berkaitan dengan transaksi, saldo akun,
Arens dkk (2017) menjelaskan bahwa ada 3 (tiga) kategori asersi. Yakni
asersi atas transaksi, asersi atas saldo akun, serta asersi atas penyajian dan
klasifikasi, serta pisah batas. Asersi atas saldo meliputi keberadaan, kelengkapan,
penilaian dan alokasi, serta hak dan kewajiban. Dan asersi atas penyajian dan
pengikhtisarian, klasifikasi, dan tepat waktu (timing). Pada Lampiran I karya tulis
ini, menunjukkan contoh kertas kerja yang dapat digunakan oleh auditor dalam
mengukur nilai substantif kliennya (tiga baris untuk risko pengendalian dan dua
16
untuk pengujian substantif, satu untuk penjualan dan lainnya untuk penerimaan
kas).
rinci saldo. Dalam melaksanakan prosedur analitis ini, auditor harus melakukannya
untuk siklus penjualan dan penagihan secara keseluruhan, tidak hanya piutang
usahanya saja karena hal ini erat hubungannya dengan akun- akun yang ada pada
laporan keuangan pos laba rugi dan pos neraca (Arens dkk, 2017). Arens dkk (2017)
persentase marjin kotor tahun ini dengan tahun lalu, membandingkan penjualan tiap
membandingkan jumlah hari piutang usaha beredar tahun ini dan tahun lalu,
penghapusan tak tertagih tahun ini. Semua perbandingan ini menurut Arens dkk
tahun sebelumnya.
17
Usaha
dilakukan. Tujuan audit terkait saldo harus terpenuhi jika ingin menguji rinci saldo
atas piutang. Pengujian rinci atas saldo ini lebih menekankan kesesuaian pada
Rinci pada pengujian saldo yang tepat akan tergantung pada faktor- faktor
yang tertulis dalam contoh kertas kerja perencanaan bukti pada Lampiran 1. Akibat
dari pengukuran setiap faktor yang bersifat tidak jelas dan bobot yangtepat
yang akan diberikan pada setiap faktor sangatlah subjektif, maka untuk
prosedur audit yang sesuai, serta item yang akan dipilih setelah memutuskan apakah
bukti audit yang direncanakan bagi tujuan tertentu adalah tinggi, sedang, atau
rendah. Rinci saldo pengujiannya yang paling penting ialah konfirmasi terhadap