ABSTRAK

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jaya Sri Widayanto Kaderi
mengatakan Jakarta masih kekurangan air baku 13 meter kubik per detik, sehingga perlu
perhatian dari pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi masalah ini. Pemanfaatan
sumber air baku di Jakarta masih kurang maksimal di sebabkan kurangnya pengetahuan
tentang sanitasi air baku, karakteristik air baku yang baik, sumber-sumber air baku, dan
cara sederhana membuat sumber sanitasi air baku tersebut. Di samping itu, masyarakat
pun kurang memahami akan pentingnya air bersih untuk kesehatan begitupun dengan
cara pemafaatannya. Penelitian ini mengunakan metode pustaka dengan cara
mengumpulkan informasi dari berbagai buku seperti, “Sanitasi Air dan Limbah
Pendukung Keselamatan Pasien Rumah Sakit” yang menjelaskan tentang hubungan air
baku dengan kesehatan, “Essentials of Geology” yang memaparkan sumber-sumber air
baku, “Environmental Science” tentang pengaruh kondisi lingkungan terhadap air baku,
dari beberapa artikel tentang kondisi air baku di Jakarta dan internet seperti situs-situs
resmi : PDAM, kementerian kesehatan, pemerintah DKI Jakarta, dan lain-lain. Penelitian
ini menjelaskan ada tujuh proses penyaringan air yang bisa dilakukan oleh masyarakat
yaitu intake (pengambilan air), menara air baku, clarifier (penjernihan), rapid mixing
(pengaduk cepat), slow mixing (pengaduk lambat), filtrasi (penyaringan), dan reservoir
(penyimpanan air).

Anda mungkin juga menyukai