Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Hukum Lingkungan B1
Dosen Pengampu : Dr. Muh. Risnain,. SH.,MH
DISUSUN OLEH : FATUN ANGGRIANI NIM : D1A022024
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
FALKUTAS HUKUM UNIVERSITAS MATARAM 2023 PT. SSC adalah sebuah perusahaan administrasi untuk penjualan dan pembelian produk tandan buah segar (TBS), minyak sawit atau Crunde Palm Oil (CPO), inti sawit atau Palm Karnel (PK), dan beralamat di jalan Puri Anjasmoro, Tawangsari, kec. Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah. PT. SSC diduga melakukan pencemaran lingkungan hidup dengan melakukan pencemaran pantai serta reklamasi pantai di Kota Semarang yang sangat merugikan masyarakat karena lingkungan mereka menjadi rusak. Reklamasi pantai memperparah rob atau limpasan air laut ke darat. Hal ini diperparah dengan tidak adanya pengawasan dari pemerintah terhadap reklamasi pantai yang tidak sesuai kaidah lingkungan. Pencemaran lingkungan hidup oleh PT. SCC telah menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat sekitar, khususnya para nelayan yang menggantungkan hidup dari pantai dan laut. Dampak negatif tersebut antara lain adalah menurunnya hasil tangkapan ikan, serta menjadikan lingkungan sekitar pantai menjadi rusak. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sebagai instansi yang bertanggung jawab atas pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan di Indonesia, serta PT. PELINDO III telah melakukan upaya penegakan hukum terhadap PT. SCC dengan melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan. KLHK juga telah melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan hidup oleh PT SCC dengan memberikan peringatan, sanksi administratif, dan bantuan teknis KLHK mengajukan gugatan peninjauan kembali terhadap PT SCC di Mahkamah Agung dengan nomor perkara: 124 PK/TUN/LH/2020. Gugatan tersebut didasarkan pada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang mengatur tentang tanggung jawab hukum pelaku usaha atau kegiatan yang menimbulkan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup.
Pertanggungjawaban PT Cahaya Bintan Abadi Secara Keperdataan Terhadap Korban Pencermaran Lingkungan Laut (Studi Kasus Putusan PN Tanjung Pinang Nomor 26PDT.G2009 PN - Tpi)