Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : Awia Azzahra Marasabessy

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 045386251

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM 4210 / Hukum Lingkungan

Kode/Nama UPJJ :21/JAKARTA

Masa Ujian :2023/2024 Ganjil (2023.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
Nomor 1

Pemerintah daerah (baik Provinsi, Kabupaten/Kota) ikut bertanggungjawab untuk memastikan


pembangunan berkelanjutan menjadi dasar dalam pengambilan kebijakan pembangunan di
daerahnya. Salah satunya melalui KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis).

Berikan argumentasi saudara mengapa KLHS menunjukkan komitmen pemerintah daerah


terhadap pembangunan berkelanjutan!

Jawab

KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis) adalah salah satu instrumen yang digunakan oleh
pemerintah daerah (baik Provinsi, Kabupaten/Kota) untuk memastikan pembangunan
berkelanjutan menjadi dasar dalam pengambilan kebijakan pembangunan di daerahnya.
KLHS menunjukkan komitmen pemerintah daerah terhadap pembangunan berkelanjutan
dengan beberapa alasan berikut:

1. Mengidentifikasi Dampak Lingkungan: KLHS membantu pemerintah daerah dalam


mengidentifikasi dampak lingkungan dari rencana pembangunan yang diusulkan. Dengan
melakukan analisis yang komprehensif terhadap dampak lingkungan, pemerintah daerah
dapat memastikan bahwa pembangunan yang dilakukan tidak merusak lingkungan dan
sumber daya alam yang ada.

2. Melibatkan Stakeholder: KLHS melibatkan partisipasi aktif dari berbagai pihak terkait,
seperti masyarakat lokal, LSM, dan ahli lingkungan. Dengan melibatkan stakeholder dalam
proses KLHS, pemerintah daerah menunjukkan komitmen untuk mendengarkan dan
mempertimbangkan berbagai pandangan dan kepentingan yang ada dalam pengambilan
keputusan pembangunan.

3. Mengintegrasikan Aspek Lingkungan: KLHS memastikan bahwa aspek lingkungan menjadi


bagian integral dari perencanaan dan pengambilan kebijakan pembangunan. Dengan
melakukan analisis yang komprehensif terhadap aspek lingkungan, pemerintah daerah dapat
mengidentifikasi langkah-langkah yang diperlukan untuk meminimalkan dampak negatif dan
memaksimalkan manfaat positif terhadap lingkungan.

4. Mendukung Pembangunan Berkelanjutan: KLHS membantu pemerintah daerah dalam


mengarahkan pembangunan menuju tujuan pembangunan berkelanjutan. Dengan
mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan secara holistik, KLHS
memastikan bahwa pembangunan yang dilakukan tidak hanya memenuhi kebutuhan saat ini,
tetapi juga mempertimbangkan kepentingan generasi mendatang.

Nomor 2

PT Alam Jaya bergerak di bidang eksplorasi migas. Salah satu ladang eksplorasinya yaitu
pengeboran gas alam di Desa Tanah Liat Kabupaten Tanah Batu. Pada 31 Desember 2019,
tiba-tiba terdengar dentuman besar dan muncul semburan lumpur yang keluar di desa Tanah
Liat berjarak sekitar 100 meter dari lokasi pengeboran PT Alam Jaya. Selama seminggu
semburan lumpur tersebut Telah merendam 10 rumah penduduk. Pemerintah Kabupaten
Tanah Batu kemudian bergerak cepat dengan melakukan peninjauan lokasi dan
memerintahkan penghentian seluruh kegiatan pengeboran serta pembongkaran
perlengkapan pengeboran. Terhadap langkah yang diambil Pemerintah Kabupaten Tanah
Batu, PT Alam Jaya menyampaikan protes dengan dua alasan. Pertama, bahwa lokasi
semburan lumpur tersebut berjarak 100 meter dari lokasi pengeboran sehingga kecil
kemungkinan semburan diakibatkan oleh aktivitas pengeboran gas alam. Kedua, bahwa
perintah penghentian seluruh kegiatan pengeboran berserta pembongkaran perlengkapan
tidak didahului teguran tertulis.

Analisalah apakah tindakan Pemerintah Kabupaten Tanah Batu mengeluarkan perintah


penghentian kegiatan pengeboran tanpa didahului teguran memiliki landasan hukum? Apa
landasan hukumnya (Perhatikan tanggal kronologi kasus)! Berikan analisa saudara
argumentasi hukumnya!

Jawab

Tindakan Pemerintah Kabupaten Tanah Batu dalam mengeluarkan perintah penghentian


kegiatan pengeboran tanpa didahului teguran memiliki landasan hukum yang dapat
ditemukan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (UU PPLH).

Landasan Hukum

Pasal 69 ayat (1) UU PPLH menyatakan bahwa "Setiap orang yang melakukan kegiatan
usaha dan/atau kegiatan lainnya yang dapat mencemari dan/atau merusak lingkungan hidup
wajib melaksanakan upaya pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup."

Pasal 69 ayat (2) UU PPLH menyatakan bahwa "Setiap orang yang melakukan kegiatan
usaha dan/atau kegiatan lainnya yang dapat mencemari dan/atau merusak lingkungan hidup
wajib melaksanakan upaya pemantauan dan pengendalian pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan hidup."

Analisis Argumentasi Hukum

Dalam kasus ini, terdapat semburan lumpur yang merendam 10 rumah penduduk di Desa
Tanah Liat, yang berjarak sekitar 100 meter dari lokasi pengeboran PT Alam Jaya. Pemerintah
Kabupaten Tanah Batu memiliki kewenangan untuk melindungi lingkungan hidup dan
masyarakat dari dampak negatif kegiatan pengeboran yang dapat mencemari dan merusak
lingkungan hidup.

Pada tanggal 31 Desember 2019, terjadi semburan lumpur yang dapat dikaitkan dengan
kegiatan pengeboran gas alam PT Alam Jaya. Dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten Tanah
Batu bergerak cepat dengan melakukan peninjauan lokasi dan mengeluarkan perintah
penghentian seluruh kegiatan pengeboran serta pembongkaran perlengkapan pengeboran.
Pada dasarnya, Pemerintah Kabupaten Tanah Batu telah melaksanakan kewajibannya sesuai
dengan UU PPLH. Pasal 69 ayat (1) dan (2) UU PPLH memberikan landasan hukum bagi
pemerintah untuk mengambil tindakan pencegahan dan pengendalian terhadap kegiatan
yang dapat mencemari dan merusak lingkungan hidup.

Dalam hal ini, semburan lumpur yang terjadi di dekat lokasi pengeboran gas alam PT Alam
Jaya dapat dikategorikan sebagai pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup. Oleh
karena itu, Pemerintah Kabupaten Tanah Batu berhak mengeluarkan perintah penghentian
kegiatan pengeboran tanpa harus didahului teguran tertulis.

Sumber:

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor


P.16/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2/2018 tentang Pedoman Penyusunan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis

Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan - KLHS

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan


Hidup (UU PPLH)

Pasal 69 ayat (1) dan (2)

Anda mungkin juga menyukai