Oleh:
Evita Tahta Prahara, S.Ked
K1A1 14 015
Pembimbing:
dr. Satrio Wicaksosno, M.Sc
Mengetahui,
Pembimbing
yang memberikan keuntungan yang berlimpah pada masa yang akan dating
kerusakan jaringan tubuh akibat sinar UV, percikan benda panas ,dan lain-
lain. K3 dalam konteks kerja berkaitan dengan waktu dan shift dalam
bekerja, waktu rekreasi dan libur dan waktu pergantian dalam shift bekerja
(Salmah, 2014).
muskuloskeletal pada pekerja. Hal ini didukung oleh data dari Departemen
(THT) sebanyak 1,5%. Disini dapat diketahui bahwa dari semua penyakit
disebabkan oleh pekerjaan dan sikap kerja. Faktor fisik dan kondisi
gerakan dengan kekuatan dan berulang, tekanan statis pada otot dan
tekanan oleh mesin atau getaran, dan suhu yang terlalu panas atau dingin,
serta postur kerja yang tidak ergonomis, yang dipengaruhi oleh desain
1-3 kasus per 1.000 orang setiap tahunnya dengan prevalensi sekitar 50
kasus dari 1.000 orang pada populasi umum. Prevalensi kejadian CTS
dan tangan, didapatkan prevalensi CTS sebesar 5,6% sampai dengan 15%
B. Tujuan
C. Manfaat
Thailand.
Saat ini Industri Pengolahan Ikan PT. Abadi Makmur Ocean dipimpin
oleh bapak Rusia sejak tahun 2004 sampai sekarang. PT. Abadi Makmur
lepas, dengan jam kerja mulai dari 08.00-16.00 (PT.Abadi Makmur Ocean,
2018).
dari nelayan dengan menggunakan truck dan mobil pick up. Bahan
baku diangkut dengan menggunaan fish box yang diberi es dan air.
c. Sortasi
yang seragam.
f. Pembekuan
jam.
berisi dua buah pan ikan beku. Setelah ikan dimasukan ke dalam
kardus sebagai kemasan sekunder, kemudian diberi label dengan cara
Tujuannya yaitu agar produk tidak tertukar dengan produk lain dan
h. Pengiriman
Bahaya Potensial
Gangguan
Risiko Kecelakaan
UrutanKegiatan Fisiologik/ kesehatan yang
Fisik Kimia Biologi Psikologi kerja
Ergonomi mungkin terjadi
Penerimaan bahan baku Lantai Asap Mikrobiologi Mengangkat - ISPA Tergelincir
licin kendaraan (jamur, bakteri, fish box Low Back Pain
dll) Fraktur
Dislokasi
PPOK
Dermatitis
kontak
Penampungan, Penimbangan, dan Lantai - - Gerakan - Sinkop Tergelincir
Sortasi licin berulang Vertigo
Berdiri lama fatigue
Myalgia
Fraktur
Dislokasi
Carpal Tunnel
Syndrom
10
Bahaya Potensial
Gangguan
Risiko Kecelakaan
UrutanKegiatan Fisiologik/ kesehatan yang
Fisik Kimia Biologi Psikologi kerja
Ergonomi mungkin terjadi
Pencucian dan Penyusunan dalam Dingin Cairan - - - Hipotermia Tergelincir
pan Lantai kimia Fraktur
licin, penghilang Dislokasi
Bau amis bau amis kram
common cold
DKI
11
D. Pengendalian Bahaya
Upaya kesehatan kerja yang dilakukan oleh PT. Abadi Makmur Ocean
(AMO) dinilai belum maksimal dalam upaya promotif dan preventif pada
12
a. Pelayanan promotif
dibiarkan licin, tempat istirahat dan ruang ganti baju pekerja yang
b. Pelayanan preventif
awal, berkala, khusus dan purna tugas tidak dilakukan oleh PT. AMO.
c. Pelayanan kuratif
AMO.
d. Pelayanan rehabilitatif
ada yang mengalami penyakit parah atau kecelakaan parah yang telah
13
BAB III
LAPORAN KASUS
A. Identitas Pasien
Nama : Ny. M
Usia : 42 Tahun
Status : Menikah
Pekerjaan : Karyawan
Agama : Islam
Suku : Muna
B. Anamnesis Klinis
1. Keluhan Utama
Nyeri pada bagian Ibu jari, telunjuk, dan jari tengah di tangan kanan.
2. Anamnesis Terpimpin
Ny. M mengalami nyeri pada ibu jari dan telunjuk sejak 4 hari yang
mengalami keluhan yang sama sekitar 1 tahun yang lalu. Nyeri timbul
14
Sehari-hari pasien bekerja sebagai karyawan di salah satu
jadwal kerja 7 hari dalam seminggu dengan durasi 8 jam perhari, yakni
Diri (APD) hanya berupa Apron, dan sepatu boot, pasien tidak
4. Riwayat Kebiasaan
5. Riwayat Pengobatan
keluhannya.
15
C. Pemeriksaan fisik
Tanda Vital
Suhu : 37 oC
Berat badan : 62 Kg
Gizi : Baik
Status Generalisata
- Tonsil : T1/T1
- Thorax
16
Palpasi : Sela iga kiri=kanan, vocal fremitus normal kiri =
kanan
- Cor
Perkusi : Pekak
- Abdomen
Perkusi : Timpani
- Ekstremitas
17
Tabel 3. Pemeriksaan Kelenjar limfe
D. Pemeriksaan Penunjang
E. Anamnesis Okupasi
1. Jenis Pekerjaan
2. Uraian Tugas
Jadwal Kerja
Satu minggu bekerja dengan durasi 8 jam kerja per hari yakni mulai pukul
malam.
18
3. Bahaya Potensial
19
4. Hubungan Pekerjaan dengan Penyakit yang Dialami
Pasien mengeluhkan nyeri pada ibu jari, telunjuk dan jari tengah
licin. Pasien hanya menggunakan APD sepatu boot dan Apron, paien
F. Resume
Ny. M mengalami nyeri pada ibu jari dan telunjuk sejak 4 hari yang
lalu, pasien mengeluhkan nyeri di ketiga jarinya di tangan kanan dan terasa
lebih berat ketika bekerja mengemas ikan. Pasien pernah mengalami keluhan
yang sama sekitar 1 tahun yang lalu. Nyeri timbul saat membawa kendaraan
motor. Pasien belum pernah berobat ke dokter. Nyeri berkurang ketika pasien
ikan. Pasien bekerja pada bagian pengemasan ikan dengan jadwal kerja 7 hari
dalam seminggu dengan durasi 8 jam perhari, yakni mulai pukul 08.00-16.00
WITA, terkadang juga pasien mendapat jadwal lembur hingga pukul 22.00
Pasien menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) hanya berupa Apron, dan
20
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal.
G. Diagnosis Okupasi
21
2. Penetuan Pajanan yang Dialami pekerja ditempat kerja
Biologi -
Kimia -
Fisika -
Ergonomi Gerakan berulang pada pergelangan tangan saat
mengemas ikan
Psikososial -
ditandai dengan keluhan mati rasa, kesemutan, nyeri tangan dan lengan
dan disfungsi otot yang terjadi akibat suatu keadaan di lingkungan kerja
menerus terjadi dalam waktu yang cukup lama, maka akan menimbulkan
22
4. Penentuan Kecukupan Pajanan
Masa kerja 3 tahun dengan durasi kerja 8 jam perhari (7 Hari kerja
dalam seminggu).
timbul rasa nyeri atau kram pada pergelangan tangan seharusnnya pasien
tangannya.
serangan.
23
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Definisi
nervus medianus ditandai dengan keluhan mati rasa, kesemutan, nyeri tangan
dan lengan dan disfungsi otot yang terjadi akibat suatu keadaan di lingkungan
tekanan dalam terowongan karpal dan penurunan fungsi saraf ditingkat itu.
dan peristiwa. Hal ini ditandai dengan keluhan mati rasa, kesemutan, nyeri
tangan dan lengan dan disfungsi otot. Kelainan ini tidak dibatasi oleh usia,
jenis kelamin, etnis, atau pekerjaan dan disebabkan karena penyakit sistemik,
Surgeons, 2007).
24
B. Epidemiologi
Carpal Tunnel syndrome adalah salah satu gangguan saraf yang umum
mencari perhatian medis untuk carpal tunnel syndrome pada tahun 1988. Di
diperkirakan sekitar 1-3 kasus per 1.000 orang setiap tahunnya dengan
revalensi sekitar 50 kasus dari 1.000 orang pada populasi umum. Orang tua
setengah baya lebih mungkin beresiko dibandingkan orang yang lebih muda,
dan wanita tiga kali lebih sering daripada pria (Joseph, 2012).
2. Pekerja perakitan
4. Pekerja took
5. Pekerja industry
6. Pekerja tekstil
7. Pengguna computer
25
C. Etiologi
volar dan pola itu sesuai dengan variasi antara jari ketiga sampai jari keempat
sisi radial telapak tangan. Pada permukaan dorsum manus, kawasan sensorik
N. medianus bervariasi antara dua sampai tiga palang distal jari kedua, ketiga
N.medianus adalah saraf yang paling sering mengalami cedera oleh trauma
yaitu usia lanjut, jenis kelamin, dan adanya diabetes dan obesitas. Faktor
gerakan berulang dan kumulatif, sejarah keluarga yang kuat, gangguan medis
dan tangan, penyakit menular, dan penyalahgunaan zat. Orang yang terlibat
26
2. Trauma: dislokasi, fraktur atau hematom pada lengan bawah, pergelangan
pergelangan tangan.
yang berulang-ulang.
4. Degeneratif: osteoartritis.
D. Gambaran Klinis
Gangguan motorik hanya terjadi pada keadaan yang berat. Gejala awal
terkena aliran listrik (tingling) pada jari 1-3 dan setengah sisi radial jari 4
Komar dan Ford membahas dua bentuk carpal tunnel syndrome: akut
dan kronis. Bentuk akut mempunyai gejala dengan nyeri parah, bengkak pada
gerak jari disebabkan oleh kombinasi dari rasa sakit dan paresis. Bentuk
27
kehilangan motorik dengan perubahan trofik. Nyeri proksimal mungkin ada
lainnya adalah nyeri di tangan yang juga dirasakan lebih berat pada malam
lebih tinggi. Nyeri juga akan berkurang bila penderita lebih banyak
28
E. Diagnosis
1. Pemeriksaan fisik
maksimal. Bila dalam waktu 60 detik timbul gejala seperti CTS, tes
29
tekanan sedikit di atas tekanan sistolik. Bila dalam 1 menit timbul
30
sehinggadapat dibandingkan. Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala
dengan menggunakan ibu jari. Bila dalam waktu kurang dari 120
dan jari telunjuknya pada botol atau gelas. Bila kulit tangan
ada perbedaan keringat, kulit yang kering atau licin yang terbatas pada
CTS.
Dari pemeriksaan provokasi diatas Phalen test dan Tinel test adalah
lumbrikal. EMG bisa normal pada 31% kasus CTS. Kecepatan Hantar
31
Saraf (KHS). Pada 15-25% kasus, KHS bisa normal. Pada yang lainnya
tangan. Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik (Latov,
2007).
3. Pemeriksaan Radiologi
melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis. Foto polos
USG, CT-scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang
akan dioperasi. USG dilakukan untuk mengukur luas penampang dari saraf
median di carpal tunne proksimal yang sensitif dan spesifik untuk carpal
4. Pemeriksaan Laboratorium
Bila etiologi CTS belum jelas, misalnya pada penderita usia muda
pemeriksaan seperti kadar gula darah , kadar hormon tiroid ataupun darah
F. Penatalaksanaan
durasi gejala, dan intensitas kompresi saraf. Jika sindrom adalah suatu
32
sistemik lain, penyakit primer harus diobati. Kasus ringan bisa diobati dengan
minimal 2 bulan terutama pada malam hari atau selama gerakan berulang.
Kasus lebih lanjut dapat diterapi dengan injeksi steroid lokal yang
2007).
Oleh karena itu sebaiknya terapi CTS dibagi atas 2 kelompok, yaitu:
a. Terapi konservatif
3 minggu.
33
pada lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di
usia 30 tahun.
tangan.
b. Terapi operatif
sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar. Pada CTS
34
bila terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar,
G. Prognosis
baik. Bila keadaan tidak membaik dengan terapi konservatif maka tindakan
operasi harus dilakukan. Secara umum prognosa operasi juga baik, tetapi
karena operasi hanya dilakukan pada penderita yang sudah lama menderita
35
2. Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus.
3. Terjadi CTS yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat
cukup baik, tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada. Bila terjadi
36
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
medianus ditandai dengan keluhan mati rasa, kesemutan, nyeri tangan dan
lengan dan disfungsi otot yang terjadi akibat suatu keadaan di lingkungan
B. Saran
(K3).
37
DAFTAR PUSTAKA
Jagga, V. Lehri, A. 2011. Occupation and its association with Carpal Tunnel
syndrome-A Review. Journal of Exercise Science and Physiotherapy.
Vol. 7, No. 2: 68-78.
38
Mc Cabe, Steven J. 2007. Epidemiologic Associations of Carpal Tunnel
Syndrome and Sleep Position: Is There a Case for Causation?.
American Association for Hand Surgery. No.2 :127–134.
Jeffrey, NK, et al. Carpal Tunnel Syndrome. N Engl J Med. 2002. Vol. 346.
39
DOKUMENTASI
40