Aktivitas fisik adalah pergerakan tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga (pembakaran kalori), yang meliputi aktivitas fisik sehari-hari dan olahraga, sedangkan menurut WHO (2010) yang dimaksud dengan aktivitas fisik adalah kegiatan yang dilakukan paling sedikit 10 menit tanpa henti. Aktivitas fisik dibagi atas tiga tingkatan yakni aktivitas fisik ringan, sedang, berat. Aktivitas fisik ringan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan menggerakkan tubuh, aktivitas fisik sedang adalah pergerakan tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga cukup besar, dengan kata lain adalah bergerak yang menyebabkan nafas sedikit lebih cepat dari biasanya, sedangkan aktivitas fisik berat adalah pergerakan tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga cukup banyak (pembakaran kalori) sehingga nafas jauh lebih cepat dari biasanya.
2. Manfaat Aktivitas Fisik
Cara yang paling sederhana untuk meningkatkan kekebalan tubuh adalah dengan melakukan latihan fisik atau olahraga serta istirahat dan tidur yang cukup. Latihan fisik ringan sekalipun, seperti aerobik selama 30 menit, mampu memperlancar sirkulasi darah. Idealnya melakukan latihan aerobik selama 30 menit. Konsensus terbaru dari AHA menyatakan, untuk mencegah serangan jantung dan kematian pada pasien dengan penyakit jantung disarankan minimal dilakukan aktivitas sedang selama 30-60 menit dan dilakukan 3-4 kali seminggu, ditambah peningkatan aktivitas sehari-hari seperti jalan pada saat istirahat kerja, naik tangga, berkebun dan pekerjaan rumah tangga. Aktivitas tersebut dilakukan 5-6 jam seminggu. Intensitas latihan dapat dimulai mulai latihan yang paling ringan, dan selanjutnya dapat ditingkatkan ke tahap yang lebih berat dengan proporsi denyut jantung maksimal.
3. Jenis-Jenis Aktivitas Fisik untuk Usia Dewasa
Menurut WHO (2010), Jenis Aktivitas fisik untuk usia dewasa dibagi menjadi 5 antara lain : a. Aktivitas bekerja Aktivitas bekerja sesuatu aktivitas yang dilakukan manusia untuk tujuan tertentu yang dilakukan dengan cara baik dan benar (Shofianty, Widhiantoro, & Pramudita, 2007). b. Transportasi Transportasi merupkan perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan sebuah wahana yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari (Ismayanti, 2009). c. Aktivitas pekerjaan rumah Pekerjaan yang tidak menghasilkan imbalan atau jasa, aktivitas pekerjaan rumah dapat dilakukan bertujuan agar rumah dan sekitar rumah terlihat bersih dan rapi, misalnya mencuci pakaian, mengepel lantai, menyiram tanaman, dll (Poerwopesito, & Utomo, 2011). d. Olahraga Olahraga adalah suatu kegiatan yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh kita.Sebelum berolahraga dianjurkan untuk melakukan pemansan supaya terhindar dari cidera, misalnya jalan pagi, bersepeda, berenang, senam dan lain-lain. (Sari, 2010). e. Rekreasi Rekreasi adalah sesuatu kegiatan yang dilakukan seseorang ketika memiliki waktu luang untuk menyegarkan fikiran dan badan, atau sebagai hiburan setelah menjalani rutinitas yang membosankan (Graha, 2007)
4. Aktivitas Fisik Pada Penderita Penyakit Jantung
Menurut British Heart Foundation (2013), pada penderita penyakit jantung dianjurkan melakukan aktivitas fisik untuk membantu keadaan penderita dalam kondisi baik. Aktivitas fisik yang baik untuk penderita penyakit jantung yaitu : a. Aerobik. Aerobik merupakan aktivitas fisik yang menggunakan otot-otot besar seperti kaki, bahu dan lengan. Ketika melakukan aerobik tubuh akan membutuhkan lebih banyak oksigen, jantung dan paru-paru harus bekerja lebih keras. Hal ini membuat jantung dan sirkulasi menjadi lebih efisien. Aktivitas aerobik juga dapat mempertahankan daya tahan tubuh. Contoh aktivitas aerobik antara lain: berjalan cepat, bersepeda, senam. Aktivitas aerobik memiliki tujuan agar jantung dapat berdetak lebih cepat untuk memenuhi gerakan tubuh saat beraktivitas. b. Berjalan Kaki Berjalan kaki sangat baik dilakukan oleh penderita penyakit jantung. Dengan berjalan kaki kurang lebih 60 menit dalam sehari akan membantu memperlancar sirkulasi dalam tubuh. Tentu saja pasien dengan penyakit jantung tidak harus melakukan hal ini sekaligus dalam 60 menit, cukup melakukannya sedikit demi sedikit dalam menjalani aktivitas sehari-hari. c. Yoga Manfaat yoga untuk jantung sangat banyak dan baik dilakukan oleh penderita penyakit jantung. Pasalnya yoga dapat memberikan efek tenang dan memperlancar kerja jantung dalam memompa darah. Yoga tidak kalah dengan olahraga lainnya, selain dapat membentuk tubuh, yoga juga dapat membuat penderita terhindar dari berbagai penyakit lain atau komplikasi yang ditimbulkan oleh penyakit jantung. d. Jogging Kegiatan ini hampir memiliki manfaat yang sama dengan berjalan kaki. Namun perbedaan yang cukup signifikan adalah keharusan meluangkan waktu khusus untuk menjalani kegiatan yang satu ini. Faktanya melakukan jogging selama kurang lebih 30 menit, manfaatnya sama dengan berjalan kaki selama 1 jam. Namun penderita tidak boleh terlalu memaksakan diri dalam melakukan kegiatan yang satu ini, karena melakukan kegiatan jogging dapat menguras banyak tenaga dan hal ini sangat tidak baik bagi kesehatan jantung. Penderita tidak perlu khawatir jika menyadari batasan pada tubuh, karena hal ini akan memberikan dampak yang signifikan pada kesehatan jantung. e. Bersepeda Dari jenis-jenis olahraga, bersepeda merupakan olahraga yang paling memberikan manfaat bagi kesehatan jantung manusia, khususnya bagi penderita penyakit jantung. Bersepeda merupakan kegiatan olahraga yang dapat memompa jantung secara signifikan dan secara tepat. Namun, kegiatan bersepeda jangan dipaksakan jika sudah merasa tidak mampu untuk melakukannya.