CERPEN I
(Bercerita dalam Tulisan)
BAHASA INDONESIA
Semester 3 Wajib
Sekolah Menengah Atas
Kompetensi Dasar
Unit Kegiatan Belajar – [Bhs Indonesia][ Teks Cerpen]
TujuanPembelajaran
MateriPembelajaran
Pengertian Cerpen
Cerpen atau dapat disebut juga dengan cerita pendek merupakan suatu
bentuk prosa naratif fiktif. Cerpen cenderung singkat, padat, dan langsung
pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lain yang lebih panjang,
seperti novella dan novel.
Cerpen merupakan salah satu jenis karya sastra yang memaparkan kisah
atau cerita mengenai manusia beserta seluk beluknya lewat tulisan
pendek dan singkat. Atau pengertian cerpen yang lainnya yaitu sebuah
karangan fiktif yang berisi mengenai kehidupan seseorang ataupun
kehidupan yang diceritakan secara ringkas dan singkat yang berfokus
pada suatu tokoh saja.
Cerita pendek biasanya mempunyai kata yang kurang dari 10.000 kata
atau kurang dari 10 halaman saja. Selain itu, cerpen atau cerita pendek
hanya memberikan sebuah kesan tunggal yang demikian serta
memusatkan diri pada salah satu tokoh dan hanya satu situasi saja.
Nilai adalah sesuatu sifat atau hal yang penting atau berguna bagi kemanusiaan.
Nilai dapat berupa konsep, prinsip, cara berpikir, perilaku dan sikap seseorang.
Nilai yang terdapat di dalam cerita rakyat adalah antara lain nilai moral, nilai
kepercayaan, nilai budaya dan nilai sosial.
1. Nilai moral
Nilai moral adalah nilai yang berhubungan erat dengan pola etika atau perilaku.
2. Nilai kepercayaan
Nilai kepercayaan adalah nilai yang mengungkapkan keyakinan pada hal-hal
yang bersifat gaib.
3. Nilai budaya
Nilai budaya adalah nilai yang mengikat manusia dengan segala tata cara, adat
istiadat dan tradisi.
4. Nilai sosial
Nilai sosial adalah nilai yang mengatur pola hubungan antar individu dalam
masyarakat.
Sehingga didalam setiap karya sastra yang ada, dan juga termasuk cerpen
mengandung banyak nilai-nilai kehidupan. Oleh karena itu, pembaca dapat
mengetahui dan menjadikan pembelajaran akan nilai-nilai kehidupan yang
terkandung dan yang disampaikan didalam teks cerita maupun teks cerpen.
Ciri-Ciri Cerpen
1. Jalan ceritanya lebih pendek dari novel
2. Sebuah cerpen memiliki umlah kata yang tidak lebih dari 10.000 (10 ribu)
kata
3. Biasanya isi cerita cerpen berasal dari kehidupan sehari-hari
4. Tidak menggambarkan semua kisah para tokohnya, hal ini karena dalam
cerpen yang digambarkan hanyalah inti sarinya saja.
5. Tokoh dalam cerpen digambarkan mengalami masalah atau suatu konflik
hingga pada tahap penyelesainnya.
6. Pemakaian kata yang sederhana serta ekonomis dan mudah dikenal pembaca.
7. Kesan yang ditinggalkan dari cerpen tersebut sangat mendalam sehingga
pembaca dapat ikut merasakan kisah dari cerita tersebut.
8. Biasanya hanya 1 kejadian saja yang diceritakan.
9. Memiliki alur cerita tunggal dan lurus.
10. Penokohan pada cerpen sangatlah sederhana, tidak mendalam serta
singkat
Contoh :
Bayu berkata,"Aku ini paling ganteng didesa ku!"
"Tidak.Sekali saya bilang,tidak!" teriak Doni.
Memahami informasi
tentang nilai-nilai
Mengidentifikasi nilai-nilai kehidupan dalam teks
kehidupan dalam cerita cerita pendek
pendek Menemukan nilai-nilai
kehidupan dalam cerita
Meneladani Kehidupan pendek
dari Cerita Pendek
Menemukan nilai
kehidupan dalam teks
cerita pendek
Mendemonstrasikan salah
satu nilai kehidupan yang
dipelajari dalam cerita
© BIN – 3.8/ 4.8/ 3/ 8 – 8 pendek
Unit Kegiatan Belajar – [Bhs Indonesia][ Teks Cerpen]
Mendemonstrasikan
nilai kehidupan
dalam teks cerita
pendek
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Petunjuk Umum
Untuk bisa memiliki kompetensi secara tuntas pada materi ini , perhatikanlah
dan ikutilah Petunjuk
Baca dan pahami materi pada Buku Teks Pelajaran (BTP) Bahasa Indonesia
halaman 103 s.d. 140.
Kerjakan UKB ini di buku kerja atau langsung mengisikan pada bagian yang
telah disediakan.
Anda dapat belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan Ayo Berlatih,
apabila Anda yakin sudah paham dan mampu menyelesaikan permasalahan-
permasalahan dalam kegiatan belajar teks prosedur.
Jika Anda telah menuntaskan materi yang ada, bersiap untuk mengikuti tes
formatif agar Anda dapat belajar ke UKB berikutnya.
Pendahuluan
Sebelum belajar pada materi ini silahkan Anda membaca teks di bawah
ini!
SEMANGAT YA
Cerita yang telah Anda baca itu dinamakan cerita pendek. Sesuai dengan
namanya, cerita pendek (cerpen) adalah cerita yang menurut wujud fisiknya
berbentuk pendek. Ukuran panjang pendeknya suatu cerita memang relatif.
Namun, pada umumnya cerita pendek merupakan cerita yang habis dibaca sekitar
sepuluh menit atau setengah jam. Jumlah katanya sekitar 500 – 5.000 kata. Olek
karena itu, cerita pendek sering diungkapkan dengan “cerita yang dapat dibaca
dalam sekali duduk”.
AYO BERLATIH
Sebagai pembanding, bacalah cerpen di bawah ini!
SUNGAI
Kini, kembali ia akan menyeberangi sebuah sungai. Sekali ini bukan sungai kecil,
melainkan salah satu sungai yang terbesar di Jawa Tengah, Sungai Serayu.
Sersan Kasim adalah Kepala Regu 3, Peleton 2 dari kompi TNI terakhir yang akan
kembali ke daerah operasinya di Jawa Barat. Tentara Belanda telah menduduki
Yogya, persetujuan gencetan senjata telah dilanggar, dan Republik tidak merasa
terikat lagi oleh perjanjian yang sudah ada.
Jam satu malam cuaca gelap gulita dan murung, hujan turun selembut embun
namun cukup membasahkan. Hati-hati Kasim memimpin anak buahnya
menuruni tebing yang curam dan licin. Ia sendiri berjalan dengan sangat hati-
hati, menggendong bayi pada panggulnya sebelah kiri. Dari bahu kanan
bergantung sebuah sten. Hanya samar-samar matanya yang terlatih melihat
orang yang berjalan di depannya. Untuk memudahkan penglihatan, tiap-tiap
prajurit yng kurang baik penglihatannya, memasang sepotong cendawan yang
berpijar pada punggung kawan yang berjalan di depannya.
Sepuluh bulan yang lalu, pada bulan Februari 1948, Sersan Kasim juga
menyeberangi Sungai Serayu dengan kompinya. Tatkala itu mereka berjalan ke
arah timur. Persetujuan Renville telah ditandatangani dan pasukan-pasukan TNI
harus hijrah ke kantong-kantong dalam wilayah de facto Belanda. Banyak
diantara bintara dan prajurit yng membawa serta anak istrinya.
Ketika itu Sersan Kasim telah setengah tahun menikah. Istrinya yang belia sudah
lima bulan mengandung. Namun, ia memaksa mengikuti suaminya ke wilayah
kekuasaan Republik. Pernah terpikir oleh Kasim untuk menitipkan istrinya
kepada mertuanya di Pager Ageung. Tapi tidak sempat, lagipula Aminah tidak
mau ditinggalkan. Ia bersitegang hendak ikut. Dan siapa yang dapat bertahan
terhadap sifat keras kepala wanita yang sedang mengandung?
Dua bulan setelah mereka tiba di Yogya, Acep dilahirkan. Matanya hitam tajam,
meskipun badannya sangat kecil, dan rambutnya lebat seperti hutan di Priangan.
Tapi untuk melahirkan anaknya, Aminah telah menggunakan sisa-sisa tenaga
rapuhnya yang terakhir. Ia meninggal sehari kemudian karena kepayahan. Acep
dapat dipertahankan hidupnya berkat rawatan khusus para dokter dan juru
rawat di rumah sakit tentara.
Kini Sersan Kasim berjalan kembali ke Jawa Barat. Kali ini jarak antara Yogya dan
Priangan Timur harus mereka tempuh dengan berjalan. Tidak ada truk Belanda
yang mengangkut, tidak ada kereta api Republik yang menjemput. Mereka
berjalan kaki, menempuh jarak lebih dari 300 kilometer, turun lembah, naik
gunung, menyeberangi sungai kecil dan besar.
Akhirnya mereka kembali di tepian Sungai Serayu, akan tetapi jauh kesebelah
hulu, di kaki pegunungan daerah Banjarnegara. Kini tiada jembatan, tiada titian.
Mereka harus terjun ke dalam air.
Menurut intelligence, musuh menjaga tepian sana dengan kekuatan satu kompi.
Sungai diawasi mulai bagian yang airnya setinggi perut. Karena itu pasukan akan
menyeberangi lebih ke hilir. Ada kemungkinan air mencapai dada. Perintis telah
menyiapkan tali untuk berpegangan.
Kasim tak segera menjawab. Sebentar pikirannya melayang kepada para wanita
dan kanak-kanak yang dititipkan kepada Pak Lurah dan penduduk Karangboga.
Kalau situasi aman, mereka akan diseberangkan sedikit demi sedikit oleh rakyat.
Mereka akan dijemput oleh satu regu di seberang sungai setelah
diberitahu oleh kurir.
Lagi Kasim merasa pandangan mata Komandan tertuju kepadanya dan kepada
anaknya. Kasim tahu apa arti pandangan itu. Ya, ia tahu sebenarnya Komandan
ingin bertanya, apakah ia menyadari bahwa tangisan seorang bayi dapat
membawa kebinasaan bagi lebih dari seluruh kompi. Bahwa bayinya, si Acep,
dapat mmbahayakan jiwa lebih dari seratus orang prajurit. Itulah yang tersirat
dalam pandangan Komandan.
musuh. Hanya karena seorang bayi yang menangis. Tangis yang dengan cepat
menular pada beberapa anak kecil lainnya”.
Sersan Kasim membelai anaknya yang dalam gendongan, ”Saya minta izin untuk
membawanya,” katanya.
”Kau yakin dia tidak menangis?”
”Insya Allah, tidak.”
”Baik kalau begitu. Hati-hati saja.”
”Siap Pak. Terima kasih.”
Ketika giliran peletonnya untuk menyeberang, Kasim menggigil lebih keras lagi.
Bukan hanya karena hujan tambah keras turun. Bukan hanya karena angin
pegunungan yang menembus sela-sela rusuknya. Ia juga menggigil karena Acep
mulai resah dalam gendongannya. Air hujan sudah merembes masuk mengenai
kulitnya dan ia menggeliat-geliat kebasahan dan kedinginan.
Sersan Kasim mulai memegang tali yang terentang dari tepi ke tepi. Air
membasahi kakinya, membasahi celananya, membasahi sebagian bajunya,
menjilat-jilat gendongan anaknya. Ia mulai repot meninggikan anak dan
senjatanya bersama-sama. Pada suatu saat ia terperosok ke dalam lubang pada
alas sungai dan ia terhuyung-huyung dilanda arus yang deras dan dingin. Air
mencapai dada, merendam anaknya. Dan tiba-tiba Acep menangis....
Acep menangis.
Melolong-lolong.
Merobek-robek kesunyian malam dari tebing ke tebing. Suaranya tajam
menyayat hati. Menyayat hati bapaknya, hingga sesak bagaikan tak dapat
bernapas.
Di hulu sungai, sebuah peluru kembang api ditembakkan ke udara. Malam jadi
terang-benderang. Seluruh kompi menahan napas. Masing-masing terpaku pada
tempatnya. Peleton 1 di seberang sana. Peleton 3 di seberang sini, sedangkan
Peleton 2 di tengah-tengah sungai. Di tengah-tengah Peleton 2 itulah Acep
menangis pada dada bapaknya.
Tak ada orang yng mengetahui dengan pasti, apa yang terjadi dalam beberapa
menit, yang terasa seperti berjam-jam. Juga Sersan Kasim tidak sadar. Ia hanya
tahu anaknya menangis, setiap saat musuh dapat menumpas mereka dengan
senapan mesin dan mortir di bawah peluru cahaya kembang api yang telah
1. Pertanyaan literal
a. Di mana dan kapan cerita itu terjadi?
b. Siapa saja tokoh cerita itu?
2. Pertanyaan interpretatif?
a. Apa maksud tersembunyi di balik pernyataan tokoh A?
b. Bagaimana makna lugas dari perkataan tokoh B?
3. Pertanyaan integratif
4. Pertanyaan kritis
a. Ditinjau dari sudut pandang agama, bolehlah tokoh C berbohong
pada tokoh A?
b. Apa kelebihan dan kelemahan cerpen itu berdasarkan aspek
kebahasaan yang digunakannya?
5. Pertanyaan kreatif
a. Bagaimana sikapmu apabila berposisi sebagai tokoh A dalam cerpen
itu?
b. Bagaimana kira-kira kelanjutan cerpen itu seandainya tokoh
utamanya tidak dimatikan pengarang?
Tugas
1. Setelah membaca cerita di atas, kamu sudah memiliki pemahaman yang jelas
tentang pengertian dan karakteristik cerita pendek. Sekarang, buktikanlah
pemahamanmu itu dengan menunjukkan sekurang- kurangnya lima contoh
cerita lainnya yang berkategori cerpen. Sajikanlah hasilnya dalam rubrik
berikut!
MAKIN SEMANGAT, YA
Tugas
1. Lakukan hal-hal berikut ini sesuai dengan instruksinya!
a. Bacalah kembali cerpen “Robohnya Surau Kami”!
b. Secara berkelompok, tunjukkanlah nilai-nilai kehidupan yang terdapat dalam
cerpen itu!
c. Mungkinkah nilai-nilai tersebut kamu aktualisasikan pula dalam kehidupan
sehari-hari?
d. Laporkanlah hasil diskusi kelompokmu itu dalam format berikut!
Entah sudah berapa puluh ribu, judul cerpen yang telah dikarang dan telah jutaan
pula manusia yang membacanya, dari sejak zaman dulu hingga sekarang. Karya manusia
yang satu ini terus menerus dibaca dan diproduksi karena manfaatnya besar bagi
kehidupan. Beberapa manfaat langsung yang dapat dirasakan setelah membaca
cerpen adalah
1. Cerpen memberikan hiburan atau rasa senang. Dengan membaca cerpen kita
dapat mengisi waktu luang dengan hal-hal yang bermanfaat; kita bisa merasa
senang karena waktu luang kita terisi dengan pengalaman hidup melalui cerpen.
2. Kita memperoleh kenikmatan batin dengan membaca cerpen. Dengan
membacanya, solah-olah kita menjalani kehidupan bersama tokoh-tokoh dalam
cerpen itu. Ketika tokoh utamanya mengalami kesenangan, kita pun turut
senang; ketika mengalami kegetiran hidup, kita pun turut sedih ataupun kecewa.
3. Selain itu, dengan membaca suatu cerpen, kita bisa belajar tentang kehidupan
kita bisa lebih bijak dalam menghadapi beragam peristiwa yang mungkin pula
kita hadapi. Misalnya, dengan adanya tokoh yang bersikap angkuh, kita menjadi
tahu bahwa sikap itu sering menimbulkan ketersinggungan bagi pihak-pihak
tertentu. Pelakunya sendiri menjadi orang yang dijauhi orang lain. Sikap
rendah hati ternyata mudah mengundang simpati. Peduli pada orang lain,
dalam sekecil apa pun bantuan yang diberikan, ternyata menjadi sesuatu yang
benar-benar berharga bagi orang yang membutuhkan.
Tugas Semangat , ya ..
Bidang Keteranan/
Cuplikan Cerita Kehidupa Alasan
n
1 2 3 4
1. “O, Tuhan kami yang Mahabesar. Kami yang
1 = Agama 3 = Budaya
2 = Sosial 4 = Ekonomi
Tugas SEMANGAT
1. Nilai-nilai kehidupan apa saja yang dapat kamu peroleh dari penggalan cerpen-
cerpen di bawah ini?
Jelaskan alasan-alasannya!
Cuplikan Cerpen Nilai Alasan-
Kehidupan Alasannya
1. “Memesan tulisan di depan itu mahal!”
akhirnya Salijan teringat lagi
kepraktisannya dalam keuangan, harga
papan, ongkos pencatatan tulisan – ah,
sepuluh ribu sendiri habis ke situ!
Tentulah suaminya tidak akan setuju.
Jumlah itu besar, lebih baik
ditambahkan ke tabungan guna
mengurus sertifikat baru tanah yang
masih mereka miliki. Demikian sukar,
berbelit, dan mahal untuk
mendapatkan surat-surat tersebut,
kata Samijo. Dan katanya lagi semakin
lama akan menjadi semakin mahal,
pegawai di kantor-kantor pemerintah
akan minta jasa lebih besar lagi. Jadi,
pengeluaran yang bukan untuk makan,
pakaian lebaran, dan kesehatan harus
dihindari ........
2. “Tak bisa kurang sedikit?”
“Tentu saja bisa, Mister. Dalam perdagangan,
seperti Tuan maklum, harga bisa damai.
Apalagi Mister pecinta benda seni!”
Tammy tak mendengarkan lebih lanjut,
dengan tangkas dia bangkit kemudian ke
belakang. Dia menulis sepucuk surat untuk
Tuan Wahyono, ahli keramik sebelah rumah.
Dia suruh pelayanan cepat mengantarkan
surat itu.
“Aku minta bantuan Tuan Wahyono untuk
menilai harga teko ini. Dia adalah ahli
keramik Rumahnya di sebelah itu,” ujar
Tammy setelah kembali di dekat
rumahnya
2. Aku masih saja khawatir. Ramalan
dukun-dukun itu mulai lagi
mengganggu pikiranku. Kau juga mulai
diganggu ramalan mereka? Tidak. Kita
tidak boleh terpengaruh oleh ramalan-
ramalan. Kita harus berdoa semoga
ramalan itu tidak akan menimpa
Lasuddin. Aku masih ingat, mereka
menyebarkan ke seluruh kampung
ramalan-ramalan itu. Benarkah akan
terjadi seperti yang mereka katakana,
bahwa semua keturunan kita akan
musnah di ujung pisau sunat? Yakinkah kau
akan itu? Kita berserah saja kepada-Nya.
Doakanlah Lasuddin. Bukankah hal ini harus
diikuti setiap pengikut Islam sejati?
Pengarang : .......................................
Sumber : .......................................
Kebermaknaan :
a. .......................................
b. .......................................
c. ......................................
d. .......................................
pendek?
3. Apakah Anda sudah mengetahui cara
menemukan nilai-nilai kehidupan dalam cerita
pendek?