(Novika Arianti) 1
Aphikamsm@gmail.com
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimanakah sistem kakak adik asuh
sebagai bentuk interaksi karbol di Akademi Angkatan Udara Yogyakarta.dan
mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat Proses Interaksi Dalam Sistem kakak-
Adik Asuh Karbol Di Akademi Angkatan Udara Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan
metode kualitafif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik pengambilan
sampel penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Validitas data yaitu
triangulasi. Sedangkan untuk teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis
kualitatif model interaktif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa, sistem kakak adik
asuh yang di terapkan karbol AAU merupakan bentuk interaksi yang ada di kalangan karbol
Akademi Angkatan Udara. Sistem ini sudah didapat ketika mereka menempuh pendidikan
Chandradimuka 1 tahun di Akmil Magelang. Setiap unsur kegiatan yang ada di AAU
memiliki unsur kakak adik asuh, seperti kakak-adik asuh Akademi TNI, kakak adik asuh
majoring, kakak adik asuh koor, kakak adik asuh kopel dan kakak adik asuh keluarga asuh
AAU. Interaksi yang terjalin antara kakak adik asuh karbol dapat terlihat dari kerjasama yang
mereka bangun. Seperti saat bermain drumband, dan saat pelaksanaan kurve. Sedangkan
persaingan yang terjalin antara kakak adik asuh karbol adalah persaingan yang positif, seperti
piktar. Faktor utama yang mendorong terjadinya interaksi antar kakak adik asuh karbol AAU
yaitu ; a) faktor identifikasi, b) faktor simpati, c) faktor empati, d) faktor sugesti, e) Faktor
motivasi, f) faktor imitasi, g) dorongan untuk memenuhi kebutuhan, h) dorongan kodrati
sebagai akhluk sosial.
Abstract
The aims of this research are to describe the foster sibling system as a form of interaction
karbol in Yogyakarta Air Force Academy and describe enabling and inhibiting factors
Interaction Process In the foster sibling system as a form of interaction karbol in Yogyakarta
Air Force Academy. This study used qualitative decriptive method. Data collection
techniques used in this study were observation, interview, and documentation. While
sampling technique used used was purposive sampling. Data validation was triangulation.
While data analysis technique used was interactive model of qualitative analysis technique.
The results of the research exhibits that the foster sibling system is applied karbol AAU as a
form of interaction that exist among the Air Force Academy karbol. This system has been
obtained when they were studying Chandradimuka 1 year in Magelang Military Academy.
The each element of activities at AAU has the foster sibling elements, as the military
academy foster sibling, majoring foster sibling, koor foster sibling, kopel foster sibling and
air force academy foster family . Interaction that exists between foster sibling karbol can be
seen from the cooperation they built. Such as when playing the marching band, and when the
implementation of the curve. While the rivalry that exists between competition the karbol
foster sibling is positive, as piktar. The main factor that encourages interaction between foster
sibling namely karbol AAU: a) the identification of factors, b) the sympathy of factor, c) the
empathy of factor, d) suggestion of factors, e) the motivation of factor, f) imitation of factor,
g) the urge to meet the needs, h) natural impulse as social beings.
terjalin antara kakak dan adik asuh saat di berpangkat sersan karbol merupakan adik
dalam dan diluar Akademi pun adik asuh dari tingakt 3 dan tingkat 4,
berbeda,meskipun ada batasan-batasan dan karbol tingkat 3 berpangkat sersan mayor
harus saling menghormati. Interaksi yang dua karbol adalah kakak asuh dari tingkat
terjain diwatku karbol Off Duty tidaklah 2 dan adik asuh dari tingkat 4, sedangkan
sekaku saat mereka On Duty. Meskipun karbol tingkat berpangkat sersan mayor
waktu off duty senior juga tetap satu karbol adalah kakak asuh dari tingkat
membimbing adik-adik asuhnya. 2 dan tingkat 3. Pelapisan ini bertujuan
Dalam kehidupan sehari-hari, untuk memberikan kemudahan dalam
manusia cenderung mengklasifikasikan pembagian kerja yang jelas, untuk
diri dalam posisi-posisi sosial, yang memudahkan masing-masing karbol
menyebabkan masyarakat terbagi dalam menjalankan tugas-tugasnya.
berbagai lapisan sesuai dengan sistem Tugas dari kakak asuh ialah
hirarki yang umum berlaku. Masyarakat di membimbing, membina, mengajarkan dan
manapun, memiliki sistem-sistem hirarki mengarahkan para adik asuhnya, baik
dan dalam hirarki ini para anggota dalam kegiatan akademik maupun non
masyarakat ditempatkan pada posisi sosial akademik. Hubungan kakak adik asuh
tertentu, baik itu tinggi maupun rendah dan sendiri tidak akan pernah putus meskipun
biasanya ini terlihat saat mereka saling para karbol sudah lulus dari Akademi
berinteraksi pada kumunitasnya Angkatan Udara. Hubungan kakak adik
Soerjono Soekanto menyatakan asuh ini akan di bawa sampai para karbol
bahwa stratifikasi sosial adalah pembedaan masuk ke satuan meskipun komunikasi
posisi seseorang atau kelompok dalam tidak terjalin secara insentif lagi dan tidak
kedudukan yang berbeda-beda secara pernah bertemu saat belajar di Akademi.
vertikal. Perwujudan stratifikasi sosial Secara teoritis semua manusia dapat
dalam masyarakat dikenal dengan istilah dianggap sedrajat. Akan tetapi sesuai
kelas sosial. Kelas sosial adalah golongan dengan kenyataa hidup kelompok-
yang terbentuk karen adanya perbedaan kelompok sosial, hanya tidaklah demikian.
kedudukan tinggi dan rendah, dan karena Pembedaan atas lapisan merupakan gejala
adanya rasa segolongan dalam kelas universal yang merupakan bagian sistem
tersebut masing-masing, sehingga kelas sosial setiap masyarakat. Lapisan
yang satu dapat dibedakan dari kelas yang masyarakat tersebut memiliki banyak
lain. kelas sosial timbul karena adanya bentuk-bentuk konkret. Akan tetapi secara
perbedaan dalam penghormatan dan status prinsipil bentuk-bentuk tersebut dapat di
sosialnya. Stratifikasi sosial ini akan selalu klasifikasikan kedalam tiga macam kelas.
ada dalam kehidupan masyarakat, tetapi Yaitu yang ekonomis, poitis, dan yang
mungkin bentuknya yang berbeda-beda. didasarkan pada jabatan-jabatan tertentu
Lapisan-lapisan yang terbentuk dalam dalam masyarakat. Umumnya ketiga
masyarakat dapat terbentuk secara sengaja bentuk pokok tadi mempunyai hubungan
ataupun tidak sengaja karena lapisan sosial yang sangat erat astu dengan yang lainnya,
yang terbentuk dalam masyarakat pasti dimana terjadi saling mempengaruhi satu
mempunyai tujuan. dengan yang lainnya.
Dari hasil penelitian yang didapat,
Di Akademi Angkatan Udara,
lapisan-lapisan yang terjadi pada karbol
stratifikasi sosial dapat terlihat dengan
Akademi Angkatan Udara adalah lapisan
adanya hierarki terstruktur yang dalam
antar tingkat, yaitu lapisan antar tingkat II,
konteks penelitian ini berkaitan dengan
tingkat II dan tingkat IV. Dengan adanya
tingkatan pangkat yang karbol sandang.
lapisan antar tingkat tersebut maka
Kakak asuh dan adik asuh adalah
terbentuklah kakak-adik asuh.
stratifiaksi sosial. Karbol tingkat dua
Terbentuknya sistem kakak adik asuh juga
Sistem Kakak Adik Asuh....(Novika Arianti) 7
berdampak pada beban kerja yang mereka masing-masing. Untuk itu kontak
dapat setiap harinya. Adanya sistem kakak memerlukan kerja sama dengna orang lain.
adik asuh karbol ini menjadi fenomena Di era globalisasi, kontak dapat
menarik terkait dengan interaksi sosial berlangsung dengan mudah dan cepat,
yang antara kakak dengan adik asuh karena adanya kemajuan teknologi yang
lakukan. Hal ini menjadi menarik karena canggih.
interaksi yang mereka lakukan sedikit
berbeda dengan masyarakat sipil biasa.
Secara fisik kontak baru terjadi
Interaksi merupakan kunci dan syarat
apabila terjadi hubungan badaniah.
utama bagi kelangsungan kehidupan
Sebagai gejala sosial, itu tidak perlu berarti
masyarakat. Dalam komunitas pemukiman
suatu hubungan badaniah, karena orang
bertetangga, para penduduk melakukan
dapat mengadakan hubungan dengan pihak
interaksi dengan penduduk lainnya. Salah
lain tanpa menyentuhnya. Suatu kontak
satu tujuan penduduk melakukan interaksi
tidaklah semata-mata tergantung dari
sosial adalah untuk untuk memenuhi
tindakan, tetapi juga tanggapan terhadap
kebutuhan hidupnya. Interaksi meliputi
tindakan tersebut. Kontak sosial dalam
interaksi antar individu dengan individu
kehidupan masyarakat dapat dibedakan
lain, antar individu dengan kelompok
dalam beberapa bentuk, sebagai berikut:
maupun kelompok dengan kelompok.
a. Antar individu dengan
Apabila interaksi dalam masyarakat
individu, hubungan ini
terhambat, maka kehidupan masyarakat
biasanya di tandai dengan
tersebut tidak akan berjalan dengan lancar.
tegur sapa atau jabat tangan.
Interaksi merupakan kunci dari kehidupan
Seperti halnya di aau,
bermasyarakat.
komuniaksi antar individu
Interaksi sosial dimaksudkan dengan individu dapat terlihat
sebagai pengaruh timbal balik antar dua ketika seorang karbol junior
belah pihak, yaitu antara individu satu berpapasan langsung dengan
dengan atau dengan kelompok lainnya karbol senior, dia akan
dalam rangka mencapai tujuan tertentu. memberikan sapaan berupa
Terjadinya interaksi sosial sebagaimana penghormatan terlebih
dimaksud karena adanya saling mengerti dahulu,meskipun jarak diantara
tentang maksud dan tujuan masing-masing mereka sejauh 5 meter.
pihak dalam suatu hubungan sosial. b. Antar orang dengan kelompok,
Interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi hubungan antar individu
apabila tidak memenuhu dua syarat, yaitu dengan kelompok ini dapat
kontak dan komunikasi (Basrowi dilihat ketika gumil (dosen)
2005:139). Syarat interaksi sosial menjadi sedang memberikan materi
syarat mutlak yang harus terpenuhi kepada karbol di dalam kelas.
sebelum dikatakan elah terjadi interaksi c. Antar kelompok dengan
sosial dalam masyarakat. Syarat kelompok, hubungan timbal
komunikasi tersebut yang dapat membuat balik antar kelompok dengan
kedua belah pihak yang berinteraksi dapat kelompok ini dapat dilihat dari
saling mengerti satu sama lain. kegiatan keorganisasian
wingkorp karbol.
Kontak sosial lebih menunjuk pada
suatu hubungan sosial yang bersifat Kontak sosial dapat bersifat positif
langsung, seperti sentuhan, percakapan, ataupun negatif. Kontak sosial positif
maupun tatap muka. Kontak hanya dapat mengarah pada suatu kerjasama,
berlangsung apabila kedua belah pihak sedangkan yang bersifat negatif mengarah
sadar akan kedudukan atau kondisi pada suatu pertentangan atau bahkan sama
8 Jurnal Pendidikan Sosiologi 2015
menerimanya secara sadar atau tidak sadar diperlukan adanya saling pengertian antara
tanpa berpikir panjang.. Cepat atau kedua belah pihak. Pihak yang satu
lambatnya proses sugesti ini sangat terbuka mengungkapkan pikiran ataupun
tergantung pada usia, kepribadian, isi hatinya. Sikap saling membantu, saling
kemampuan intelektual, dan keadaan fisik memotivasi antar karbol ketika ada
seseorang. Pada umumnya, sugesti berasal temannya yang memiliki nilai akademik
dari hal-hal berikut. atau samapta kurang merupakan bentuk
1. Orang yang berwibawa, rasa simati bagi para karbol.
karismatik, atau punya pengaruh
terhadap yang disugesti, misalnya 6). Empati
pengasuh, atau pejabat di Aau yang Dalam lingkungan kehidupan Karbol
lain. Akademi Angkatan Udara, apa yang
2. Orang yang memiliki pernah dirasakan karbol junior saat ini,
kedudukan lebih tinggi dari yang dulu juga pernah dirasakan oleh karbol
disugesti, misalnya karbol senior senior, sehingga dapat menimbulkan
atau kakak asuh. kedekatan tersendiri bagi setiap kakak
3. Kelompok mayoritas terhadap dan adek asuhnya. Interaksi sosial yang
kelompok minoritas. Misalnya mendasarkan atas rasa simpati seperti ini
dalam suatu rapat wingkorps, ada biasanya jauh lebih mendalam.
seorang senior yang berpendapat
berbeda terhadap suatu masalah. 7). Faktor Dorongan untuk Memenuhi
Tetapi karena semua teman- Kebutuhan
temannya setuju, maka ia pun akan Untuk memenuhu kebutuhan seperti
mengubah pendapatnya. kebutuhan rasa aman, kebutuhan kasih
sayang, kebutuhan untuk dapat diterima,
4). Motivasi kebutuhan untuk dapat dihargai, dan lain
Di dalam lingkup pendidikan di lainya tersebut jelas memerlukan orang
Akademi Angkatan Udara, pemberian lain yang sebagai sumber pelengkapnya.
tanda penghargaan seperti Adhimakayasa, Adanya sistem kakak adik asuh karbol ini
Tri Sakti Viratama, Dira Tregginas Emas, dapat di manfaatkan para karbol untuk
Tanggon Kosala Emas dan Ati Tanggap bercerita dan berbagi satu dengan yang
Emas kepada Karbol yang berprestasi lain. adik asuh sendiri sudah seperti adik
tinggi merupakan motivasi bagi para kandung para kakak asuhnya. Sedangkan
karbol agar dapat lebih giat lagi dalam karbol satu letting sendiri sudah seperti
berlatih dan belajar. saudara bagi mereka.
5). Simpati 8). Dorongan Kodrati sebagai Makhluk
Simpati timbul tidak atas dasar logis Sosial
rasional, tetapi berdasarkan penilaian Karbol AAU juga seperti halnya
perasaan semata-mata, seperti pada proses masyarakat sipil lainnya, sebagai makhluk
identifikasi. Contohnya, ucapan turut sedih sosial Karbol mempunyai kecenderungan
dan rasa bela sungkawa kepada teman untuk bergaul dengan sesama manusia
yang tertimpa musibah; mengucapkan Hanya saja cara berinteraksi adik asuh
selamat dan turut bergembira kepada orang dengan kakak asuh sedikit berbeda dari
lain yang menerima kebahagiaan. masyarakat pada umumnya. Interaksi
Dibandingkan ketiga faktor interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari karbol begitu
sebelumnya, simpati terjadi melalui proses kaku,didalam akademi adik asuh tidak
yang relatif lambat, namun pengaruh dapat sembarangan bertanya dengan kakak
simpati lebih mendalam dan tahan lama. asuh,ada batasan-batasannya.
Agar simpati dapat berlangsung,
Sistem Kakak Adik Asuh....(Novika Arianti) 11
interaksi yang terjalin antar kakak-adik mengarah pada adanya anggapan bahwa
asuh karbol tidak semata-mata ada senioritas yang bersifat feodalistis
menghasilkan suatu bentuk asosiatif saja, dalam sistem kakak adik asuh karbol
tapi juga menghasilkan bentuk disosiatif Akademi Angkatan Udara. Hal ini sejalan
antara lain persaingan,pertentangan dan dengan asumsi bahwa kakak asuh dalam
pertikaian. Proses tersebut terjadi karena manajemen senior menciptakan sebuah
hubungan masyarakat yang terjalin sangat image yag menjurus pada pengabdiannya
dinamis, berbagai kemungkinan dapat sendiri. Senioritas bersifat feodalistis
terjadi mulai dari hal-hal positif sampai karena sifatnya yang memaksa korban-
hal-hal negatif. Proses asosiatif adalah korbannya untuk menghormat kepada para
bentuk interaksi sosial yang dapat pelaku. Senioritas akan selalu
meningkatkan hubungan solidaritas antar menyebabkan kelas junior berada dibawah
individu. Melalui proses assosiatif ini kelas senior. Feodalisme dalam senioritas
dapat melahirkan beberapa bentuk telah mengkondisikan para pelakunya
interaksi. Bentuk interaksi yang ada di yakni kelas senior dan alumni konservatif
dalam sistem kakak adik asuh karbol untuk bertendensi gila hormat, dan gila
Akademi Angkatan Udara ini meliputi kekuasaan.
kerjasama dan akomodasi. Sedangkan
Proses disosiatif sering disebut Saran
sebagai oppositional proccesses, yang 1. Bagi Karbol AAU
persis halnya dengan kerjasama, dapat
ditemukan pada setiap masyarakat, Sistem hirarki yang diterapkan
walaupun bentuk dan arahnya ditentukan oleh anggota militer diharapkan tidak
oleh kebudayaan dan sistem sosial menjadi bumerang bagi karbol AAU.
masyarakat bersangkutan. Melalui proses Sistem hirarki yang ada dalam lingkup
dissosiatif ini dapat melahirkan beberapa militer diharapkan tidak menjadi
bentuk interaksi. Bentuk dissosiatif yang bumerang bagi karbol sendiri. Sistem
terbentuk di dalam sistem kakak adik asuh hirarki sendiri dapat berpengaruh
karbol Akademi Angkatan Udara meliputi dengan sikap senioritas yang bersifat
konflik dan persaingan. feodalistis. Feodalisme dalam
senioritas telah mengkondisikan para
2. Faktor Pendorong dan Penghambat pelakunya yakni kelas senior dan
Interaksi antara kakak – adik Asuh alumni konservatif untuk bertendensi
karbol AAU gila hormat, dan gila kekuasaan. Sifat
seperti ini diharapkan tidak terjadi
Faktor pendorong dalam proses interaksi pada karbol Akademi Angkatan Udara
di kalangan karbol Akademi Angkatan karena dapat menimbulkan akibat
Udara meliputi a) faktor identifikasi, b) terjadinya kekerasn terhadap juniornya.
faktor simpati, c) faktor empati, d) faktor 2. Bagi Peneliti Selanjutnya
sugesti, e) Faktor motivasi, f) faktor
imitasi, g) dorongan untuk memenuhi Masih banyak hal yang perlu kita
kebutuhan, h) dorongan kodrati sebagai ketahui dan kita kaji tentang kehidupan
akhluk sosial. Sedangkan faktor Tentara Nasional Indonesia,baiik itu
penghambat dari interaksi sosial dalam interaksi,pola asuh dan kehidupan lain
sistem kakak adik asuh karbol Akademi yang menarik dikaji dari dunia militer.
Angkatan Udara sebenarnya tidak ada. Penulis berharap, akan makin banyak
Yang ada hanyalah adik asuh yang lagi penelitian yang berkaitan dengan
membatasi diri. Adanya adik asuh yang interaksi dalam sistem kakak adik asuh
membatasi diri atau harus bersikap tau diri taruna maupun pola hidup militer
berarti secara tidak langsung akan
Sistem Kakak Adik Asuh....(Novika Arianti) 15
www.kodam-ii-sriwijaya.mil.id . (2013)
Saling Asah, Asih dan
Asuh.Tersedia di
http://www.kodam-ii-
sriwijaya.mil.id/asah/asih.asuh.Dia
ksespada 1 Desember 2013
http://aau.ac.id/aau/ php/karbol