BATAM
DISUSUN OLEH
1. Definisi
untuk mengalirkan urine atau air kemih. Selang kateter tersebut ada yang berbahan
plastik atau bahan karet, kemudian selang dimasukkan melalui uretra ke dalam
bertujuan untuk membantu memenuhi kebutuhan eliminasi, pada klien yang tidak
dan sebagai pengambilan bahan pemeriksaan untuk mengkaji haluan urin per jam
pada klien yang status hemodinamiknya tidak stabil. (Potter dan Perry, 2006)
2. Anatomi Fisiologi
yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Prosesnya dengan menghilangkan air ekstra dan
a. Ginjal
Ginjal adalah salah satu organ tubuh manusia yang berfungsi dalam sistem eksresi
atau pembuangan. Dalam sistem ekskresi, ginjal melakukan proses kerjasama dengan
organ lain seperti hati, paru-paru dan kulit. Berjumlah 2 buah, berbentuk kacang
ukuran besar, terletak di bawah tulang rusuk dekat bagian tengah punggung tepatnya
di columna vertebralis. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dibandingkan dengan gnjal
Ada beberapa fungsi ginjal dalam penyaringan zat sisa untuk menghasilkan urine,
yaitu:
Ginjal nantinya akan mengeluarkan urine dari darah lewat unit penyatingan kecil yang
di sebut nefron. Setiap nefron biasanya terdiri atas bola yang dibentuk dari kapiler
darah kecil (glomerulus) dan tabung kecil (tubulus ginjal). Bersamaan dengan air dan
limbah lainnya, urea akan membentuk urine saat melewati nefron dan tubulus ginjal.
Ginjal terdiri atas 3 bagian, yaitu kulit (korteks), sumsum ginjal (medulla), dan bagian
Kulit (korteks)
Pada kulit ginjal terdapat bagian yang bertugas melaksanakan penyaringan darah
Pada manusia ginjal mengandung 1-1,5 juta nefron pada dasarnya mempunyai
fungsi yang sama, yang terbagi dalam 2 jenis; yaitu nefron kortikalis dan nefron
juxtamedullaris.
Glomerulus: suatu jaringan kapiler yang berbentuk bola yang berasal dari anteriol
afferent yang kemudian bersatu menuju anteriol eferen berfungsi sebagai tempat
cairan tubulus, serta berperan penting dalam mekanisme konsentrasi dan difusi
urine. Tubulus distal berfungsi dalam reabsorbsi dan sekresi zat-zat tertentu.
Sumsum ginjal terdiri dari beberapa badan berbentuk kerucut yang disebut
piramid renal. Satu piramid dengan jaringan korteks di dalam nya disebut lobus
ginjal. Piramid antara 8 hingga 18 buah tampak bergaris-garis karena terdiri atas
berkas saluran parallel (tubuli dan duktus koligentas). Di antara pirmid terdapat
jaringan korteks yang disebut kolumna renal. Pada bagian ini berkumpul ribuan
pembuluh halus ini terangkut urine yang merupakan hasil penyaringan darah
Pelvis Renalis adalah ujung ureter yang berpangkal di ginjal, berbentuk corong
lebar. Pelvis renalis bercabang dua atau yang disebut kaliks mayor, yang masing-
papilla renis dari piramid. Kaliks minor ini menampung urine yang keluar dari
papilla. Dari kaliks minor, urine masuk ke kaliks mayor ke pelvis renalis, ke
renalis, yang berpasangan kiri dan kanan dan bercabang menjadi arteria interlobaris
kemudian menjaddi arteria akuata. Arteria interlobaris yang berada ditepi ginjal bercabang
menjadi kapiler membentuk gumpalan yang disebut glomerulus dan dikelilingi oleh alat yang
disebut simpai bownman, didalam nya terjadi penyadangan pertama dan kapiler darah yang
meninggalkan simpai bownman kemudian menjadi vena renalis masuk ke vena cafa inferior.
(Haryono, 2013)
Persyarafan Ginjal
Ginjal mendapatkan persyarafan dari pleksus renalis (vasomotor). Saraf ini berfungsi
mengatur jumlah darah yang masuk ke dalam ginjal, saraf ini berjalan bersamaan dengna
pembuluh darah yang masuk ke ginjal. Anak ginjal ( kelenjar suprarenal) terdapat diatas
ginjal yang merupakan sebuah kelenjar buntu yang menghasilkan dua macam hormon yaitu
Sirkulasi Ginjal
Ginjal mendapatkan sekitar 20% dari curah jantung. Darah dari aorta abdominalis
yang mempunyai percabangan arteri renalis akan masuk ke ginjal. Arteri ini berpasangan kiri
dan kanan. Arteri renalis bercabang menjadi arteri interlobaris kemudian menjadi arteri
arkuata. Arteri interloburalis yang berada di tepi ginjal bercabang menjadi kapiler
alat yang disebut simpai bowman. Disini terjadi penyaringan pertama dan kapiler darah yang
meninggalkan simpai bowman kemudian menjadi vena renalis masuk ke vena kava inferior.
90% darah yang memasuki ginjal akan memperdarahi korteks, menyebabkan aliran darah
yang tinggi dan sedikit perbedaan O2 intervenosa (Prabowo & Pranata, 2014).
Mula-mula darah yang mengandung air, garam, glukosa, urea, asam amino, dan
amonia mengalir kedalam glomerulus untuk menjalani proses filtrasi. Proses ini terjadi
karena adanya tekanan darah akibat pengaruh dari mengembang dan mengerutnya arteri yang
memanjang menuju dan meninggalkan glomerulus. Akhir filtrasi glomerulus ditampung oleh
kapsul bowman dan menghasilkan filtrate glomerulus atau urine primer. Secara normal,
setiap hari kapsul bowman dapat menghasilkan 180L filtrate glomerulus. Filtrate glomerulus
atau urun primer masih banyak mengandung zat yang diperlukan tubuh antaralain glukosa,
garam garam, dan asam amino. Filtrate glomerulus ini kemudian diangkut oleh tubulus
yang masih berguna di reabsorpsi. Sama asam amino, vitamin, dan beberapa ion yaitu Na+ ,
Cl- , HCO+ , dan K+ . Sebagian ion-ion ini diabsorpsi kembali secara transporaktif dan
Fisiologi Ginjal
1) Fungsi Ekskresi
d) Degradasi insulin;
e) Menghasilkan prostaglandin.
a) Proses Filtrasi
Proses filtrasi terjadi pada kapiler glomerulus dan kapsul bowman. Diantara
faktor yang bisa membantu melancarkan proses filtrasi ini adalah tekanan
hidrolik pada glomerulus itu sendiri. Selain itu, pada glomerulus terjadi
beberapa proses lain yaitu peningkatan kembali sel-sel darah, keping darah, dan
juga sebagian besar protein plasma yang ada di dalam tubuh. Proses ini akan
b) Proses Reabsorpsi
Proses reabsorpsi terjadi pada tubelus kontortus proksimal yang nantinya akan
beberapa zat sisa serta urea yang ada pada tubulus kontortus distal. Sedangkan
zat-zat yang masih berguna pada urinee primer yang melalui proses reabsorbsi
c) Proses Augmentasi
Proses terakhir adalah proses augmentasi di mana urine sekunder yang berasal
dari lengkung henle akan disalurkan ke tubulus kontortus distal. Pada bagian
sekunder akan ditambahkan beberapa zat yang tidak dibutuhkan tubuh. Proses
ureter. Urine terdiri dari 85% air, 1,5% garam dan 2,5% urea.
b. Ureter
Ureter dalam sistem urinaria adalah dua tabung kecil yang bertugas membawa urine
Otot-otot di dinding ureter biasanya akan terus mengencang dan mengendur agar
urine turun dari ginjal. Dinding ureter memiliki tiga lapisan, yaitu:
Bagian tengah yang terbuat dari otot polos, terdiri atas otot polos sirkular
(bagian dalam) otot polos longitudinal (bagian luar). Yang berfungsi sebagai
permukaan sel.
Setiap 10 – 15 detik, urine dalam jumlah yang sedikit akan dialirkan dari ureter ke
Merupakan organ berongga pada sistem urinaria yang berbentuk segitiga dan berada
di perut bagian bawah. Organ ini berukuran besar dan ditahan oleh ligamen yang
melekat pada organ lain dan tulang panggul. Dinding kandung kemih akan mengendur
dan mengencang agar urine dapat tertampung. Terdapat dua sfingter, yaitu cincin otot
yang dapat membuka dan menutup di dasar organ, membantu menahan urine di
kandung kemih. Cincin otot ini akan terus menahan hingga sinyal syaraf
memerintahkan untuk berkontraksi dan melepaskan urine. Pada sistem urinaria orang
dewasa, kandung kemih biasanya dapat menyimpan hingga 300-500 ml urine selama
2-4 jam. Kandung kemih dapat meregang saat terisi dan menyusut kembali saat
kosong, sehingga mukosa kandung kemih mempunyai banyak lipatan yang disebut
rugae. Sementara itu, bayi dan anak kecil mengeluarkan urine secara refleks, hingga
mereka dapat mengendalikan sfingter dan menahan urine lebih lama selama toilet
training.
d. Uretra
Merupakan jalur terakhir aliran urin. Urine yang telah di produksi oleh ginjal yang
selanjutnya dipindahkan dari ureter dan kandung kemih. Urine akan di keluarkan
melalui uretra. Organ saluran kemih ini akan bertugas menghubungkan kandung
kemih ke lubang saluran kemih pada ujung penis atau vagina. Normalnya, ukuran
uretra dapat berbeda, yaitu sekitar 20 cm pada laki-laki dan 4 cm pada perempuan.
Uretra prostatika
Uretra membranosa
Uretra kevernosa
Sementara pada perempuan, uretra terhubung dari kandung kemih dan langsung
membuka di bagian vagina. Jalur kandung kemih dan uretra dilengkapi cincin otot
Tunika muskularis
Lapisan spongeosa
Lapisan mukosa
3. Indikasi
digunakan pada kondisi retensi urine. Pemasangan kateter dalam jangka waktu yang
Skin rash, ulcer dan luka yang iritatif apabila konta dengan urine
4. Kontraindikasi
prostitits akut, phymosis, perdarahan pada uretra, cedera uretra atau ureter, riwayat
operasi uretra. pasien yang mampu berkemih spontan dan pasien yang tidak
5. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan eliminasi urine b.d penurunan kapasitas kandung kemih d.d distensi
kandung kemih
c. Digunakan pada pasien operasi, sakit, penurunan kesadaran, cedera, penyakit akut
dll
d. Menjaga agar kandung kemih tetap kosong
h. Memfasilitasi pengukuran output urin yang lebih akurat pada pasien yang
DAFTAR PUSTAKA
A Potter, & Perry, A. G. 2015. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, Dan
Praktik, edisi 4, Volume.2. Jakarta: EGC
Bai, Y., Wang, X., Li, X., Pu, C., Yuan, H., Tang, Y., Li, J., Wei, Q., & Han, P. (2015).
Management of Catheter-Related Bladder Discomfort in Patients Who Underwent Elective
Surgery. Journal of Endourology, 29(6), 640–649. https://doi.org/10.1089/end.2014.0670
Henriques, F. M. D., & Orlandin, L. (2017). Quality of life of patients using intermittent
urinary catheterization. Revista LatinoAmericana de Enfermagem, 25(0).
https://doi.org/10.1590/1518-8345.1816.2906
Hidayat, A. Alimul. (2006). Pengantar kebutuhan dasar manusia: aplikasi konsep dan proses
keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Nuari & Widayati. (2017). Gangguan pada sistem perkemihan & penatalaksanaan
keperawatan. CV Budi Utama.
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik,
Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
PPNI (2021). Pedoman Standar Prosedur Operasional Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP
PPNI