HEALTHCARE
OLEH
(202110069)
KOTA TASIKMALAYA
2022
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh:
Alifia Fauziah (202110052)
Vina Ayu Lestari (202110069)
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Pembimbing Sekolah
ii
IDENTITAS PERUSAHAAN
Bagian : Produksi
Status : Swasta
iii
IDENTITAS SISWA
A.SISWA
3. Kelas XII
7. Agama : Islam
Kab. Ciamis
Tasikmalaya
B. ORANG TUA
Kab. Ciamis
A. SISWA
3. Kelas XII
7. Agama : Islam
Kota Tasikmalaya
Tasikmalaya
B. ORANG TUA
Kota Tasikmalaya
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, yang telah
Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang sudah kami laksanakan di PT.
Laporan ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat yang diwajibkan dalam
menyelesaikan studi di SMK Bina Putera Nusantara. Isi laporan ini berdasarkan
materi yang disampaikan oleh pihak PT. Vitabiotics dan tinjauan langsung ke
lapangan.
Penyusunan Laporan PKL ini banyak pihak yang telah membantu dan
membimbing kami, oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih banyak
kepada:
Healthcare.
2. Ibu apt. Yunia Ningrum, S.Si selaku Pembimbing Praktik Kerja Lapangan
serta motivasinya.
4. Bapak apt H. Pian S. Nurochman, S.Si., M.Pd selaku Kepala SMK Bina
vi
5. Bapak Uus Rusyamsi Afandi., SKM selaku Ketua Yayasan SMK Bina
Putera Nusantara.
6. Ibu apt. Maya Herawati, S Si. Selaku Ketua Program Farmasi Industri
7. Ibu apt. Dede Priyanti, M. Farm. Yang telah memberikan petunjuk dan
8. Kedua orang tua beserta keluarga yang selalu memanjatkan do’a serta
10. Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
laporan ini.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan imbalan atas segala bantuan yang
telah Bapak/Ibu serta rekan-rekan berikan. Semoga ilmu dan pengalaman yang
telah diperoleh selama PKL di PT.Vitabiotics Healthcare ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi kita semua untuk bekal dikemudian hari. Akhir kata, semoga
Allah SWT selalu memberi petunjuk kepada kita semua sehingga kita senantiasa
Penyusun
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN...........................................................................ii
IDENTITAS PERUSAHAAN........................................................................iii
IDENTITAS SISWA......................................................................................iv
KATA PENGANTAR....................................................................................vi
DAFTAR ISI...................................................................................................viii
DAFTAR TABEL...........................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR......................................................................................xii
DAFTAR BAGAN..........................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
viii
B. Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) 2018.............................7
1. Manajemen Mutu............................................................................7
2. Personalia........................................................................................8
4. Peralatan.........................................................................................10
6. Produksi..........................................................................................10
7. Pengawasan mutu...........................................................................10
Produk.............................................................................................12
10. Dokumentasi...................................................................................12
A. Struktur Organisasi...............................................................................15
BAB IV PEMBAHASAN
ix
B. Kesesuaian CPOB 2018 dengan yang Diterapkan di PT. Vitabiotics
Healthcare.............................................................................................27
D. Personalia..............................................................................................53
G. Limbah Industri....................................................................................57
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................60
B. Saran.....................................................................................................61
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................62
LAMPIRAN....................................................................................................63
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR BAGAN
xiii
BAB I
PENDAHULUA
A. Latar Belakang
yang dilaksanakan di dunia usaha atau dunia industri yang relevan dengan
mutu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan juga penambahan bekal untuk
masa mendatang dalam dunia kerja yang semakin banyak dan ketat dalam
persaingan.
program pembelajaran yang harus dilaksanakan oleh siswa siswi SMK Bina
pada sektor industri dan bertambahnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah
tahun tahun mendatang akan semakin meningkat dan akan bersifat pada
pengetahuan dan keterampilan, maka dari itu SMK Bina Putera Nusantara Kota
pendidikannya pada kualitas lulusan yang berkualitas dan ahli dalam bidangnya.
Selain itu pendidikan di sekolah masih berbentuk teori atau latihan kerja skala
kecil yang dilaksanakan dengan frekuensi yang relatif sedikit. Oleh karena itu
untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang terampil dan mampu menangani
1
pekerjaan
2
dalam skala yang besar, maka dilaksanakan sistem Praktik Kerja Lapangan agar
seorang analisis farmasi tingkat menengah yang produktif, terampil, mandiri, dan
pengetahuan teori maupun praktik dari sekolah, serta untuk mempersiapkan diri
yang ada di sekolah dapat diperbaiki. Seluruh siswa dan siswi kelas XII wajib
1. Visi
2. Misi
3
b. Menyiapkan tamatan agar menjadi warga yang produktif dan dapat
lebih tinggi
4
3. Meningkatkan wawasan siswa pada aspek aspek yang potensial dalam
dunia kerja, antara lain struktur organisasi, disiplin, lingkungan, dan sistem
kerja.
tersedia di sekolah.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
adalah badan usaha yang memiliki izin dari Menteri Kesehatan untuk melakukan
Sedangkan bahan obat adalah bahan baik yang berkhasiat maupun tidak
berkhasiat yang digunakan dalam pengolahan obat dengan standar mutu sebagai
Industri farmasi memiliki fungsi pembuatan obat dan atau bahan obat,
rumah sakit, pusat kesehatan masyarakat, klinik, dan toko obat sesuai dengan
6
1. Persyaratan Industri Farmasi
Setiap pendirian Industri Farmasi wajib memiliki izin usaha Industri Farmasi
dari Direktur Jenderal pada Kementerian Kesehatan yang tugas dan tanggung
memperoleh izin industri farmasi yang tercantum dalam Permenkes Nomor 1799
d. Memiliki secara tetap paling sedikit 3 (tiga) orang Apoteker Warga Negara
e. Komisaris dan direksi tidak pernah terlibat, baik langsung atau tidak langsung
Izin usaha industri farmasi diberikan kepada pemohon yang telah memenuhi
persyaratan CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik). Izin industri farmasi
industri farmasi yang modalnya berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA), izin
masa berlakunya sesuai dengan ketentuan dalam UU No. 25 tahun 2007 tentang
7
Penanaman Modal Asing. Izin usaha industri farmasi diberikan kepada pemohon
yang telah memenuhi persyaratan CPOB. Sertifikat CPOB adalah dokumen sah
yang merupakan bukti bahwa industri farmasi telah memenuhi persyaratan CPOB
dalam membuat 1 (satu) jenis bentuk sediaan obat yang diterbitkan oleh Kepala
Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) bertujuan untuk menjamin obat
dibuat secara konsisten, memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan sesuai dengan
pengendalian mutu.
1. Manajemen mutu
Industri farmasi harus membuat obat sedemikian rupa agar sesuai dengan
penggunanya karena tidak aman, mutu rendah atau tidak efektif. Manajemen
sistem Pemastian Mutu yang didesain secara menyeluruh dan diterapkan secara
Pengawasan Mutu
8
dan Manajemen Risiko Mutu. Hal ini hendaklah didokumentasikan dan
2. Personalia
sistem pemastian mutu yang memuaskan dan pembuatan obat yang benar.
9
b. Organisasi kualifikasi dan tanggung jawab hendaklah sedemikian rupa
(Pemastian Mutu) dipimpin oleh orang yang berbeda serta tidak saling
bagi seluruh personil yang karena tugasnya harus berada di dalam area
Teknik, Perawatan dan petugas kebersihan) dan bagi personil lain yang
konstruksi, dan letak yang memadai, serta disesuaikan kondisinya dan dirawat
dengan baik untuk memudahkan pelaksanaan operasi yang benar. Tata letak
dan desain ruangan harus dibuat sedemikian rupa untuk memperkecil risiko
1
pencemaran silang, penumpukan debu atau kotoran, dan dampak lain yang
4. Peralatan
yang tepat, ukuran yang memadai serta ditempatkan dan dikualifikasi dengan
tepat, agar mutu obat terjamin sesuai desain serta seragam dari bets-ke-bets
Tingkat sanitasi dan higiene yang tinggi hendaklah diterapkan pada setiap
aspek pembuatan obat. Ruang lingkup sanitasi dan higiene meliputi personil,
bahan pembersih dan desinfeksi, dan segala sesuatu yang dapat merupakan
dihilangkan melalui suatu program sanitasi dan higiene yang menyeluruh dan
6. Produksi
7. Pengawasan Mutu
1
Pengawasan Mutu merupakan bagian yang esensial dari Cara Pembuatan
Obat yang Baik untuk memberikan kepastian bahwa produk secara konsisten
keharusan untuk mencapai sasaran mutu mulai dari awal pembuatan sampai
telah dilakukan, dan bahan tidak diluluskan untuk dipakai atau produk
Tujuan inspeksi diri adalah untuk mengevaluasi apakah semua aspek produksi
rutin dan, di samping itu, pada situasi khusus, misalnya dalam hal terjadi
penarikan kembali obat jadi atau terjadi penolakan yang berulang. Semua
1
9. Penanganan Keluhan Terhadap Produk dan Penarikan Kembali Produk
terjadi kerusakan obat harus dikaji dengan teliti sesuai dengan prosedur
suatu sistem, bila perlu mencakup penarikan kembali produk yang diketahui
atau diduga cacat dari peredaran secara cepat dan efektif (CPOB 2018).
10. Dokumentasi
tiap personil menerima uraian tugas yang relevan secara jelas dan rinci
sehingga memperkecil risiko terjadi salah tafsir dan kekeliruan yang biasanya
dan catatan harus bebas dari kekeliruan dan tersedia secara tertulis.
Kontrak tertulis antara Pemberi Kontrak dan Penerima Kontrak harus dibuat
pihak. Kontrak harus menyatakan secara jelas prosedur pelulusan tiap bets
1
produk untuk diedarkan yang menjadi tanggung jawab penuh kepala bagian
a. Pemberi Kontrak
benar sesuai izin edar dan persyaratan legal lain. Pemberi Kontrak hendaklah
ditetapkan atau produk telah diluluskan oleh Kepala Bagian Manajemen Mutu
b. Penerima Kontrak
farmasi yang memiliki sertifikat CPOB yang diterbitkan oleh Badan POM.
Penerima Kontrak hendaklah membatasi diri dari segala aktifitas yang dapat
1
berpengaruh buruk pada mutu produk yang dibuat dan/atau dianalisis untuk
c. Kontrak
dengan produksi dan pengendalian mutu produk. Aspek teknis dari kontrak
yang sesuai di bidang teknologi farmasi, analisis dan Cara Pembuatan Obat
Semua pengaturan pembuatan dan analisis harus sesuai dengan izin edar dan
disetujui oleh kedua belah pihak. Kontrak hendaklah menyatakan secara jelas
prosedur pelulusan tiap bets produk untuk diedarkan dan memastikan bahwa
tiap bets telah dibuat dan diperiksa pemenuhannya terhadap persyaratan izin
edar yang menjadi tanggung jawab penuh Kepala Bagian Manajemen Mutu
dilakukan sebagai bukti pengendalian terhadap aspek kritis dari kegiatan yang
1
BAB III
A. Struktur Organisasi
POM Tahun 2018 dan juga pada petunjuk operasional penerapan pedoman cara
pembuatan obat yang baik Jilid 1 Tahun 2012. Struktur organisasi dijelaskan pada
yang hubungan antara Kepala Produksi, Kepala Pengawasan Mutu dan Kepala
dan
1
Pemastian Mutu. Struktur Organisasi PT. Vitabiotics terdiri dari 10 Departemen
1. Direktur
agar seluruh kegiatan berjalan sesuai dengan visi, misi, sasaran usaha,
2. Plant Manager
Plant Manager adalah orang yang memiliki tanggung jawab penuh dalam
berjalannya proses operasi dipabrik. Tugas Plant Manager secara garis besar
kegiatan atau operasi di pabrik serta bertanggung jawab untuk semua kegiatan
di pabrik.
3. Departemen Produksi
telah ditetapkan. Bagian ini terdiri dari Kepala Produksi yang membawahi
1
dokumentasi, dan prosedur pelulusan yang memastikan bahwa semua
pengujian yang relevan telah dilakukan, dan bahan tidak diluluskan untuk
dipakai atau produk diluluskan untuk dijual, sampai mutunya telah dibuktikan
dipasarkan sudah memenuhi standar yang telah ditetapkan. Bagian ini terdiri
7. Departemen Warehouse
barang, penerimaan barang dan mengatur keluar masuk barang. Bagian ini
8. Departemen Registration
1
BPOM. Orang yang bertanggung jawab dalam bagian ini adalah Registration
Executive.
9. Departemen HR-GA
yang berhubungan dengan sumber daya manusia pada perusahaan. Bagian ini
pelanggan, pasar, dan relasi. Bagian ini berperan menciptakan peluang bagi
pasar dan relasi. Orang yang bertanggung jawab dalam bagian ini adalah
11. Departemen IT
Executive.
1
Departemen Accounting adalah bagian yang berhubungan dengan keuangan
pencatatan, serta menyusun laporan keuangan secara akurat. Bagian ini terdiri
Accounting Staff.
Vitabiotics Limited didirikan pada tahun 1971 oleh Dr Kartar Lalvani OBE.
sampai saat ini masih menjadi suplemen nutrisi terlaris No.1 di banyak negara di
pertama kali untuk pasar Indonesia dengan merek dagang Osteocare. Sejak saat itu
Osteocare memimpin pasar suplemen vitamin selama lebih dari satu dekade.
yang digunakan oleh PT. Vitabiotics Healthcare sendiri didirikan pada tahun 1998
oleh PT. Prima Adimulya Sejati. Kemudian pada tahun 1999 PT. Adimulya Sejati
dibeli oleh Hexal, sehingga nama perusahaannya berganti menjadi PT. Prima
Hexal. Pada
2
tahun 2006, terjadi integrasi antara Sandoz dan Prima Hexal, sehingga nama
perusahaan pun berganti menjadi PT. Sandoz Indonesia. Pada tahun 2008, PT.
Vitabiotics Healthcare.
C. Visi
vitabiotics terus maju dan berinovasi hingga empat puluh tahun ke depan.
(Anonim, 2008)
Kata manajemen berasal dari bahasa latin yaitu dari asal kata manus yang
dalam Kata manajemen berasal dari bahasa latin yaitu dari asal kata manus yang
bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja to manage dengan kata benda
proses tersebut bisa berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan serta
2
merencanakan dan mengendalikan inventaris (Bahan baku, bahan kemas, dan
obat jadi).
2. Purchasing (Pembelian)
- Kualitas terbaik
- Kemudahan pembayaran
d. PO dikirim ke supplier
3. Gudang
Gudang adalah bagian yang bertugas menyimpan bahan baku, bahan kemas
First Out) dan FEFO (First Expired First Out) tetapi lebih mengutamakan
2
b. Gudang bahan kemas
d. Gudang botol
4. Teknik
Bagian Teknik adalah bagian yang berkaitan dengan alat alat dan mesin agar
proses berjalan dengan baik dan sesuai standar, contohnya merakit mesin,
kalibrasi mesin dan memperbaiki mesin jika ada kerusakan. Bagian ini juga
pengaturan media filter, pre filter, medium filter dan HEPA filter yang
Bagian HRD adalah bagian yang berkaitan dengan pengadaan personil yang
aturan yang berlaku. Bagian ini memiliki peran penting dalam berjalannya
2
sebelum dilepas ke pasaran dan memastikan SOP (Standard Operating
bahan kemas, produk jadi dan air yang digunakan untuk produksi. Salah satu
contoh analisa bahan baku ini adalah mengecek kadar bahan yang akan
8. Produksi
9. Registrasi
BPOM.
10. Marketing
2
Bagian sister company adalah bagian yang berhubungan dengan penelitian
dihasilkan.
1. Verifikasi timbangan avery berkel di ruang SC2 dan ruang strip, sartorius di
2. Memeriksa suhu dan kelembaban udara di ruang staging, ruang foil dan ruang
4. Ruang Batching
Kondisi Ruangan Selama Proses, Label Bersih, Label Data Produksi dan
5. Ruang Tabletting
digunakan
2
c. Melakukan IPC Tablet Cetak yang meliputi Pemerian, Keseragaman
Hancur
6. Ruang Coating
7. Ruang Semisolid
a. Mengisi Label Produk Sortir, Label Produk Afkir dan Label Data Produksi
8. Ruang Stripping
a. Melakukan Leak test (Uji kebocoran) strip pada mesin dan tampungan
2
BAB IV
PEMBAHASA
1. Bagian produksi menerima bahan awal dari bagian gudang yaitu melalui
ruang antara batching dengan gudang dan disertai dokumen seperti kartu
compounding
tabletting
coating
pemisahan antara tablet yang baik dan tablet yang afkir (rusak) di ruang
semisolid
2
Dari tahap penimbangan bahan awal, pencampuran, pencetakan tablet,
berhubungan antara satu ruangan dengan ruangan yang lain mengikuti aturan
tahap produksi. Hal ini sudah sesuai dengan alur produksi yang diterapkan di PT.
Vitabiotics Healthcare.
didukung dengan
2
manajemen mutu
(pemastian mutu).
memiliki struktur
organisasi.
c. Bagian produksi,
pengawasan mutu,
manajemen mutu
(pemastian mutu)
disinfeksi hendaklah
disimpan.
b. Kegiatan produksi
2
saling berhubungan antara
permukaannya rata
sehingga memungkinkan
tumpahan bahan.
hendaklah berbentuk
lengkungan.
berhubungan langsung ke
3
pintu emergency, ditutup
rapat.
mendapat penerangan
dan kelembaban
ruangannya.
i. Laboratorium pengawasan
produksi.
pengawasan mutu.
penyimpanan.
3
l. Ruang ganti pakaian
berhubungan langsung
pembersihan hendaklah
pencemaran.
pengawasan.
c. Peralatan hendaklah
untuk mencegah
malfungsi atau
memengaruhi identitas,
produk.
3
d. Buku log untuk peralatan
pencatatan validasi
pembersihan dan
dilakukan termasuk
melakukan kegiatan
tersebut.
perawatan peralatan
dipatuhi.
f. Peralatan umum
hendaklah dibersihkan
setelah digunakan
memproduksi produk
mencegah kontaminasi
silang.
3
hendaklah mengenakan
yang dilaksanakannya.
b. Hendaklah dihindarkan
persentuhan langsung
peralatan yang
bersentuhan dengan
produk.
mengunyah, memelihara
tanaman, menyimpan
makanan, minuman,
diperbolehkan di area
3
dalam area produksi,
laboratorium, area
mutu produk.
d. Setelah digunakan,
peralatan hendaklah
dipakai, kebersihannya
diperiksa untuk
dihilangkan.
e. Hendaklah disediakan
untuk penyimpanan
3
pakaian personil dan milik
tepat.
f. Penyiapan, penyimpanan
misalnya kantin.
g. Pembersihan dan
penyimpanan peralatan
pindahkan dan
penyimpanan bahan
pembersih hendaklah
dilaksanakan dalam
ruangan pengolahan.
h. Catatan mengenai
pelaksanaan pembersihan,
inspeksi sebelum
penggunaan peralatan
3
hendaklah disimpan
secara benar.
kompeten.
pengambilan sampel,
penyimpanan, penandaan,
penimbangan, pengolahan,
hendaklah dilakukan
dilakukan secara
3
risiko terjadi
kecampurbauran ataupun
kontaminasi silang.
hendaklah juga
menyebutkan tahapan
proses produksi.
3
sangat membantu untuk
menunjukan status
(missal: karantina,
f. Semua penerimaan,
berisi keterangan
bets/lot, tanggal
penerimaan atau
penyerahan, tanggal
hendaklah dikarantina
diluluskan untuk
3
h. Setiap bahan yang
bets hendaklah
label jelas.
membuktikan bahwa
ketepatannya memenuhi
ditimbang.
j. Sebelum penimbangan
hendaklah diperiksa
kebenaran penandaan,
mutu.
4
k. Kegiatan penimbangan
dilakukan dengan
hendaklah diperiksa
sebelum digunakan.
Peralatan hendaklah
tertulis sebelum
digunakan.
pengolahan. Sebelum
penandaan terdahulu
hendaklah dihilangkan.
4
n. Hasil nyata tiap tahap
pengolahan bets
diperiksa serta
teoritis.
o. Semua pengawasan
dipersyaratkan hendaklah
saat pelaksanaan.
selama-proses.
bersangkutan.
4
r. Tablet yang ditolak atau
yang disingkirkan
hendaklah ditempatkan
penandaan yang
menunjukkan
identitasnya.
t. Hasil pengujian/inspeksi
selama-proses hendaklah
tersebut hendaklah
catatan bets.
4
yang harus dipenuhi
selama pembuatan.
mutu.
b. Dokumen hendaklah
disetujui, ditandatangani,
diberi wewenang.
dilakukan terhadap
hendaklah memungkinkan
pembacaan informasi
alasan perubahan
hendaklah dicatat.
Pencatatan hendaklah
4
dilakukan dan sedemikian
pembuatan hendaklah
jadi.
d. Hendaklah tersedia
Keterangan :
1. Pengawasan mutu
4
3. Penanganan keluhan terhadap produk dan penarikan kembali produk
2. Penimbangan (Batching)
d. Kasie mengisi CPB, Label label seperti Label Pengenal Bahan, Label
4
f. Kasie mengisi Kartu Kontrol pada bagian kolom tanggal, dokumen
di staging area
3. Pencampuran (Mixing)
a. Bagian cetak tablet menerima CPB yang telah di release oleh Bagian
QA
4
c. Kasie mengisi CPB dan mengisi Label-label seperti Label identitas
Bersih.
4
kepada Kepala Produksi dan Kepala QA dan setelah mendapat
didalam CPB
x 2 untuk TA 2 dan TA 1.
Bulk Storage.
5. Penyalutan (Coating)
QA
4
e. Dilakukan ad (menambah metilen/Isopopyl Alkohol (IPA)) larutan
kebutuhan
kali) menuliskan range dan bobot rata rata dari 20 tablet, ketebalan
i. Jika IPC tablet sealing telah memenuhi syarat maka dilakukan proses
selama proses
kali) menuliskan range dan bobot rata rata dari 20 tablet, ketebalan
(10 tablet sebanyak 2 kali), kekerasan (10 tablet sebanyak 2 kali) dan
disimpan terpisah
5
m. Kasie melakukan pengecekan kadar air kemudian hasilnya
didalam CPB
6. Sortir
c. Operator mengisi CPB dan label-label seperti label bersih, label data
Bulk Storage.
7. Stripping
5
c. Operator dan kasie mengisi CPB dan mengisi label-label seperti
d. Operator memasang front foil dan back foil pada mesin sesuai
e. Pasang mesin inkjet untuk penandaan nomor batch pada strip (Jika
perlu)
Leak Test (Uji Kebocoran), kemudian strip hasil leak test dibuka,
plastik klip yang sudah diberi label identitas “Ex Leak Test”
i. Kasie membawa sampel strip dan CPB hasil lesk test kemudian
cek fisik sebanyak 40 strip, IPC ini dilakukan setiap 1 jam sekali
5
k. Operator menimbang hasil stripping pada setiap tampungan
tersier (packing).
8. Pengemasan (Packing)
telah dikemas
Menurut CPOB cara kerja di industri farmasi harus dilakukan dengan baik
dan memenuhi peraturan yang berlaku. Hal ini sudah sesuai dengan yang
mesin dan ruangan setiap selesai digunakan, memastikan peralatan yang akan
digunakan dinyatakan bersih dengan cara dilakukan swab dan menyertakan label
5
melakukan pengecekan suhu di setiap ruangan agar tidak mempengaruhi mutu
produk.
D. Personalia
terkualifikasi dalam jumlah yang memadai untuk melaksanakan semua tugas. Tiap
dengan pekerjaannya.
Kepala Bagian Produksi, Kepala Bagian Pengawasan Mutu dan Kepala Bagian
karena tugasnya harus berada di dalam area produksi, gudang penyimpanan atau
bagi personil lain yang kegiatannya dapat berdampak pada mutu produk. Pelatihan
ini hendaklah diberikan oleh orang yang terkualifikasi. Hal tersebut telah
5
PT. Vitabiotics Healthcare mempunyai kurang lebih 55 orang karyawan, jam
kerja di PT. Vitabiotics dimulai pukul 07.30 s/d 16.00 WIB dengan jam istirahat
yang terbagi menjadi 3 shift yaitu shift pertama pukul 11.45 s/d 12.15, shift kedua
pukul 12.00 s/d 12.30 dan shift ketiga pukul 12.15 s/d 12.45 WIB.
pelindung diri berupa seragam, sepatu dan masker kepada para karyawannya
untuk melindungi diri dari kontaminasi bahan kimia, serta bahan bahan berbahaya
lainnya.
lengkungan
5
7. Ruang penyimpan selalu dipantau dan dicatat suhu dan kelembaban
ruangannya
10. Toilet tidak berhubungan langsung dengan area produksi atau area
penyimpanan
11. Ruang ganti pakaian berhubungan langsung dengan area produksi namun
letaknya terpisah
1. Pemerian yaitu mengecek fisik tablet yang meliputi bentuk, warna, dan
ditentukan.
satu per satu dan hasil IPC didokumentasikan didalam CPB bagian IPC
mengetahui berat per tablet sehingga berat tablet seragam sesuai dengan
5
3. Ketebalan, Diameter dan Panjang tablet diukur menggunakan alat jangka
secara horizontal kemudian tekan tombol yang ada pada alat kemudian
lalu buka penutup alat dan masukkan tablet ke dalam alat kemudian tutup
alat dan setting waktu lalu tekan tombol “On”, jika alat sudah berhenti
maka keluarkan tablet dari alat kemudian timbang tablet catat hasil
sebagai W1.
masukan tablet ke dalam alat dan masukan cakram, lalu tekan tombol
“start” tunggu sampai tablet hancur sempurna dan catat hasil waktu
hancur dalam CPB bagian IPC. Tujuannya untuk mengetahui waktu yang
5
dikonsumsi.
5
Menurut CPOB, Untuk memastikan keseragaman bets dan keutuhan obat,
pemeriksaan yang harus dilakukan selama proses dari tiap bets produk hendaklah
dilaksanakan sesuai dengan metode yang telah disetujui oleh kepala bagian
manajemen mutu (Pemastian mutu) dan hasilnya dicatat. Hal tersebut telah sesuai
G. Limbah Industri
Limbah pada dasarnya suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu
sumber hasil aktivitas manusia maupun proses-proses alam dan tidak atau belum
mempunyai nilai ekonomi, bahkan dapat mempunyai nilai ekonomi yang negatif.
Limbah yang dihasilkan oleh industri farmasi dibedakan menjadi tiga macam
1. Limbah padat
Limbah padat merupakan hasil buangan dari industri yang berupa padatan,
lumpur, atau bubur yang berasal dari suatu proses pengolahan atau sampah yang
dihasilkan dari kegiatan industri serta dari tempat tempat umum. Contohnya ialah
debu atau serbuk obat dari sistem pengendalian debu, obat rusak/kadaluarsa/obat
sub standard (reject), kertas, karton, plastik bekas, botol serta aluminium foil dan
2. Limbah cair
6
Limbah cair merupakan limbah atau pencemaran yang dikeluarkan oleh
pabrik yang berbentuk cair dan biasanya dibuang langsung ke saluran perairan,
kali, ataupun selokan. Contoh limbah ini ialah bekas cucian peralatan produksi,
Limbah gas merupakan limbah yang berasal dari sumber alami maupun
sebagai hasil aktivitas manusia yang berbentuk molekul molekul gas dan pada
dan lingkungan. Contoh limbah ini adalah debu selama proses produksi, uap
lemari asam di laboratorium, uap solvent (pelarut) proses film coating, asap steam
Limbah B3 berasal dari laboratorium yang merupakan sisa pereaksi dan sisa
hasil analisis. Limbah B3 mencakup bahan bahan yang reaktif, mudah terbakar,
makhluk hidup lainnya. Mengingat risiko tersebut, perlu diupayakan agar setiap
6
mencegah masuknya limbah B3 dari luar wilayah negara kesatuan Republik
Indonesia.
2. Limbah non-toksik/non-B3
dan beracun. Contohnya adalah daun yang gugur. Menurut CPOB limbah tidak
6
BAB V
PENUTU
A. KESIMPULAN
siswa dan siswi dan dapat mengenal lebih jauh bagaimana cara bekerja di
lapangan sesuai keahlian masing masing siswa dan siswi. Sehingga siswa dan
siswi dapat melihat gambaran mengenai kegiatan bidang usaha di masa yang akan
datang serta siswa siswi mengetahui standar kompetensi yang akan dijadikan
peluang kerja dan kesempatan kerja dalam dunia usaha dibutuhkan kedisiplinan
yang cukup baik, Instansi Instansi biasanya memerlukan karyawan yang jujur,
Pada praktek kerja lapangan ini diperlukan keahlian yang cukup selama kami
bagian produksi kami merasa bangga bisa mendapatkan ilmu yang belum pernah
yang telah bersedia menerima kami apa adanya untuk melaksanakan PKL
6
B. SARAN
6
DAFTAR PUSTAKA
<http://www.smkbinaputeranusantara.sch.id/portal2/>
Badan POM RI, 2018. Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik. Jakarta :
<https://eprints.umm.ac.id/52638/36/BAB%20II.pdf>
6
LAMPIRAN
6
Gambar 1. Label Bersih
6
Gambar 3. Label Pengenal Bahan
6
Gambar 5. Label Identitas Tong
6
Gambar 7. Kartu Kontrol
7
Gambar 9. Label Produk Sortir untuk status Baik
7
Gambar 11. Label Identitas Produk
7
Gambar 13. Label Kadar Air