KAJIAN PUSTAKA
2.1.1. Kepemimpinan
kekuatan semangat, dan kekuatan moral yang kreatif, yang mampu mempengaruhi
para anggota untuk mengubah sikap, sehingga mereka searah dengan kemauan dan
atau organisasi.
1
depan menjadi teladan. Menurut penelitian Kouzes & Posner (2007:48) sebagai
Asia, Eropa, dan Australia menurut hasil adalah jujur, memandang ke depan,
memberi inspirasi, cakap, adil, mau memberi dukungan, berpikiran luas, cerdas,
lugas, dapat diandalkan, berani, mau bekerja sama, imajinatif, peduli, bertekad
of strategy and character. But if you must be without one, be without stategy”. Jadi
jelaslah bahwa karakter dan kredibilitas kepemimpinan merupakan dua hal yang
pemimpin memengaruhi perilaku bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja
a. Kepemimpinan berarti melibatkan orang atau pihak lain, yaitu para karyawan
2
kemauan untuk menerima arahan dari pemimpin. Walaupun demikian, tanpa
sendiri dan orang lain (confidence) dan kemampuan untuk meyakinkan orang
memengaruhi bawahan agar sasaran organisasi tercapai atau dapat pula dikatakan
bahwa gaya kepemimpinan adalah pola perilaku dan strategi yang disukai dan
3
Gaya pemimpin yang memusatkan perhatiannya pada tugas, yaitu penetapan
a. Telling (directing/structuring)
memberikan instruksi yang jelas dan mengawasinya secara ketat serta memberi
diharapkan.
b. Selling (coaching)
c. Participating (developing/encouraging)
Salah satu ciri dari kepemimpinan ini adalah adanya kesediaan dari pemimpin
4
bertanggung jawab serta memberikan dukungan yang sepenuhnya mengenai
d. Delegating
berikut:
1. Tipe Otoriter
Menurut Soekarso (2015:9) tipe pemimpin yang berbagai kegiatan yang akan
pimpinan.
5
keputusan. Kebutuhan akan kekuasaan menjadi dominan pada seorang pemimpin,
melakukan doktrin dan intimidasi pada bawahan, diikuti dengan mekanisme kontrol
yang sangat ketat. Dalam konteks ini, kondisi bawahan serta dinamika organisasi
besar, tidak ada alternatif bagi bawahan selain tunduk pada otoritas pemimpin.
2. Tipe Demokratis
Menurut Soekarso (2015:9) tipe pemimpin yang berbagai kegiatan yang akan
dapat diterapkan dalam lembaga yang menerapkan sistem open management yang
responsibility)
3. Tipe Liberal
6
Menurut Soekarso (2015:9) tipe pemimpin yang berbagai kegiatan dan
pada bawahan).
yang paling menonjol terlihat pada gayanya yang santai dalam memimpin
relasional.
dapat mengurus dirinya sendiri dengan sesedikit mungkin adanya pengarahan dari
intensif dari seorang pemimpin dalam mempengaruhi fikiran, sikap dan perilaku
kepemimpinan otoriter
4. Tipe Populis
7
Menurut Sari, dkk (2022:196) pemimpin menjadi tempat bertumpu bagi para
memiliki tipe ini akan selalu berusaha melindungi dan meningkatkan kesejahteraan
ini hanya bisa diterapkan dalam organisasi tertentu dengan kondisi tertentu pula,
sebab dalam tipe kepemimpinan ini terdapat kelemahan, yakni akan menghambat
kepercayaan diri sendiri pemimpin tersebut serta anggota atau bawahannya. Tipe
e. Hubungan pribadi dan rasa hormat yang tinggi pada orang tua
5. Tipe Kharismatik
kepribadian yang istimewa atau wibawa yang tinggi sehingga sangat dikagumi dan
8
6. Tipe Kooperatif
kepemimpinan yang memiliki jiwa Pancasila, memiliki wibawa dna daya untuk
2.1.2. Fasilitas
nyata dan natural. Dalam dunia kerja, fasilitas yang diberikan perusahaan dalam
bentuk fisik, digunakan dalam kegiatan normal perusahaan, serta memiliki jangka
waktu kegunaan yang relative permanen dan memberikan manfaat untuk masa yang
akan datang. Fasilitas yang diberikan perusahaan sebagai bentuk balas jasa kepada
karyawan dalam bentuk non tunai yang dapat dinikmati secara individu maupun
kelompok.
tujuan yang ditetapkan oleh pemegang kendali, fasilitas kerja yang tersedia akan
memberikan dampak yang positif bagi pegawai dalam meningkatkan prestasi kerja
pegawai.
(2009:40) fasilitas kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi,
9
lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta
Menurut Nitisemito (2009:31), bahwa lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang
kerja ada dua yaitu: (1) lingkungan kerja fisik, dan (2) lingkungan kerja non fisik.
Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat di
sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung
maupun scara tidak langsung. Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan
yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan
Lingkungan non fisik ini adalah lingkungan kerja yang tidak bisa diabaikan, karena
lingkungan kerja non fisik ini adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para
fisik ini berpengaruh baik terhadap kinerja pegawai maka perlu memperhatikan
persyaratan lingkungan non fisik yang baik di setiap kantor, seperti hubungan
baik antara sesama bawahan (staf) maupun atasan dengan bawahan begitu juga
sebaliknya.
pendorong dalam membantu kerja karyawan agar lebih produktif dan dapat
10
2.1.2.2. Jenis-Jenis Fasilitas
a. Musholla/masjid
b. Kafetaria
c. Olahraga
d. Kesenian
e. Pendidikan/seminar
g. Koperasi
h. izin
Menurut Moenir (2014:119) indikator fasilitas kerja dibagi menjadi tiga golongan
besar yaitu fasilitas alat kerja, fasilitas perlengkapan kerja, dan fasilitas sosial.
berikut:
11
2.1.3. Kepuasan Pelanggan
Berikut tabel aneka ragam definisi kepuasan pelanggan menurut Tjiptono &
Diana (2022:124-125) :
Tabel 2.1 Beraneka Ragam Definisi Kepuasan Pelanggan (Tjiptono & Diana,
2022:124-125)
12
No Definisi Kepuasan Pelanggan
keinginan setiap perusahaan. Pelanggan atau konsumen yang puas dengan terhadap
produk atau jasa akan cenderung membeli kembali. Hal ini akan memengaruhi
konsumen menjadi kunci bagi pelanggan untuk melakukan pembelian ulang yang
13
Berikut model kepuasan pelanggan menurut Indrasari, M. (2014:83) :
Kualitas Pelayanan
Faktor Situasi
(Jasa)
menjadi 2, yaitu:
a. Kepuasan fungsional
Kepuasan yang didapat dari suatu produk karena produk tersebut sesuai dengan
ternyata apa yang diiklankan tersebut terbukti. Maka pembeli itu bisa dikatakan
b. Kepuasan psikologikal
14
yang membuatnya sangat puas dan secara psikologi ia merasa tubuhnya menjad
sangat segar setelah melakukan spa di tempat tersebut. Perasaan pelanggan itu
pelanggan atas hasil kerja produk atau jasa dalam memudahkan harapan pelanggan.
Pelanggan merasa puas apabila harapannya terpenuhi atau akan sangat puas jika
pelanggan, yaitu:
a. Kualitas Jasa
Pelanggan merasa puas apabila mereka memperoleh jasa yang baik atau sesuai
b. Kualitas Produk
Pelanggan akan merasa puas setelah membeli dan mengunakan produk tersebut
c. Harga
Biasanya harga murah adalah sumber kepuasaan yang penting. Akan tetapi
biasanya faktor harga buka menjadi jaminan suatu produk memiliki kualitas
yang baik.
d. Faktor Situasional
Kepuasaan bukan karena kualitas produk, tetapi harga diri atau nilai sosial yang
15
Kepuasan pelanggan yaitu mengenai apa yang dirasakan pelanggan atas
pelayanan yang telah diberikan dibandingkan dengan apa yang diinginkan. Jika
pelayanan yang diberikan di bawah harapan maka hasilnya mereka tidak puas dan
apabila pelayanan lebih dari yang diharapkan oleh pelanggan maka pelanggan akan
a. Penampilan
d. Keyakinan
2.1.4. Kinerja
yang maksimal dan kuantitas untuk mencapai target. Dimana hasil kerja untuk
mewujudkan tugasnya yang dicapai oleh karyawan sesuai dengan tanggung jawab
individu karyawan.
hasil akhir. Artinya, kinerja karyawan diartikan sebagai titik akhir yang dihasilkan
oleh orang atau individu baik berupa barang maupun jasa. Hasil akhir yang dicapai
harus sesuai dengan mutu atau tingkat standar yang disepakati sesuai level biaya,
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
16
berdasarkan dari aktivitas yang telah ditentukan semula yang sesuai dengan fungsi
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam suatu periode tertentu. Menurut Pio, et al
diwujudkan dengan perilaku disiplin, inovatif dan memberikan yang terbaik bagi
organisasi.
yaitu motivasi, kepuasan kerja, tingkat stress, kondisi pekerjaan, sistem kompensasi
Penilaian kinerja dapat digunakan sebagai tolak ukur organisasi dalam menentukan
pemberdayaan karyawan yang akan datang. Penilaian kinerja dinilai sangat penting
komunikasi internal.
Atasan akan lebih baik dapat memberikan pujian positif dari hasil kinerja
yang membaik dari karyawan sekaligus memberikan saran masukan jika kinerja
17
Merupakan metode dimana atasan memberikan rincian pekerjaan yang telah
Merupakan metode dengan penilaian proses satu arah, dimana atasan menilai
sama.
sendiri.
atasan, manajer atau organisasi, dan bahkan pihak eksternal atau pelanggan.
Metode penilaian ini dilakukan lebih dari sekali pertahun (2 sampai 4 kali). Hal
18
komunikasi, umpan balik, dan modifikasi kinerja atau perubahan tujuan secara
20
Nama dan Variabel
No Judul Hasil Penelitian
Tahun Penelitian
8 R. Putri Pengaruh Gaya 1. Kepemimpinan Terdapat
Anggita Kepemimpinan (X1) pengaruh gaya
Permatasari dan Fasilitas Kerja 2. Fasilitas Kerja kepemimpinan
(2022) Terhadap Kinerja (X2) dan fasilitas kerja
Aparatur Sipil 3. Kinerja terhadap kinerja
Negara di Karyawan (Y)
Lingkungan
Kecamatan Batam
Kota
perusahaan. Fasilitas yang diberikan oleh perusahaan menunjang tim Sales untuk
tantangan Tim Sales untuk memikirkan strategi baru agar tidak kehilangan
kepuasan pelanggan memiliki dampak pada kinerja karyawan. Karena itu, kerangka
21
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual
Gaya Kepemimpinan
1. Otoriter
2. Demokratis
3. Liberal
4. Populis
5. Kharismatik
6. Kooperatif
Sumber: Soekarso (2015:9)
Kinerja Karyawan
Fasilitas
1. Kualitas maksimal
1. Prasarana
2. Kuantitas mencapai
2. Alat Transportasi
target
3. Perlengkapan
Sumber: Ni Kadek, et al
Sumber: Harahap (2010:22)
(2020:3)
Kepuasan Pelanggan
1. Pelanggan minat
menggunakan produk
2. Pelanggan
merekomendasikan
menggunakan produk
Sumber: Fahtira (2020:30)
22
2. Hipotesis
dengan variabel-variabel yang akan diteliti maka hipotesis yang akan diajukan
23