NIM : 2120036
DEFINISI KEPEMIMPINAN
TEORI KEPEMIMPINAN
1.Teori Sifat
Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpinditentukan oleh
sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasarpemikiran tersebut
timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil,sangat ditentukan oleh
kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi yangdimaksud adalah kualitas
seseorang dengan berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri ideal yangperlu dimiliki pemimpin
menurut Ghizeli dan Stogdil:
1.Kecerdasan
2.Kemampuan mengawasi
3.Inisiatif
4.Ketenangan diri
5.Kepribadian
NAMA : TITUS PERDANA PUTRA
NIM : 2120036
Walaupun teori sifat memiliki berbagai kelemahan (antara lain: terlalu bersifatdeskriptif, tidak
selalu ada relevansi antara sifat dianggap unggul dengan efektivitaskepemimpinan) dan dianggap
sebagai teori yang sudah kuno, namun apabila kita renungkannilai-nilai moral dan akhlak yang
terkandung didalamnya mengenai berbagaio rumusan sifat,
GAYA KEPEMIMPINAN
1. Gaya Kepemimpinan Paternalistik
a.Overly protective.
2. Gaya Kepemimpinan Karismatik
Tidak banyak hal yang dapat disimak dari literatur yang ada tentang kriteriakepemimpinan yang
karismatik. Memang ada karakteristiknya yang khas yaitu daya tariknyayang sangat memikat
sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Banyak
memberikan inspirasi, keberanian dan keyakinan teguh padapendirian sendiri.
3. Gaya Kepemimpinan Bebas
Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancardengan sendirinya
karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah
dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yangingin
dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing -masing anggota dan pemimpintidak
terlalu sering intervensi.
4. Gaya Kepemimpinan Demokratis
yang tidak bisa tidak harus dilakukan demi tercapainya tujuan.Kepemimpinan demokratis
biasanya berlangsung secara mantap dengan gejala-gejalasebagai berikut :
5. Gaya Kepemimpinan Otokratis
Kepemimpinan otokrasis itu mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan yangharus dipatuhi.
Seorang pemimpin yang otoriter akan menujukan sikap yang menonjolkan“keakuannya”, antara
laindalam bentuk kecenderungan memperlakukan para bawahannyasama dengan alat - alat lain
dalam organisasi, seperti mesin, dan dengan demikian kurangmenghargai harkat dan martabat
mereka. pengutamaan orientasi terhadap pelaksanaandan penyelesaian tugas tanpa mengkaitkan
pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan dankebutuhan para bawahannya. Pengabaian peranan
para bawahan dalam prosespengambilan keputusan.Pemimpin akan bersikap baik pada
bawahanya asalkan bawahan itu patuh atassemua perintah yang telah diberikan.
6. Gaya Kepemimpinan Militeristis
Tipe kepemimpinan militeristik ini sangat mirip dengan tipe kepemimpinan otoriter.Adapun
sifat-sifat dari tipe kepemimpinan militeristik adalah :
a.Lebih banyak menggunakan sistem perintah, keras dan sangat otoriter, kaku danseringkali
kurang bijaksana.
7. Gaya Kepemimpinan Populistis
8. Gaya Kepemimpinan Administratif/Eksekutif
Menurut Lewin, Lippit dan white (dalam Herlambang, 2014) terdapat tiga gaya
kepemimpinan yaitu kepemimpinan autocratic, kepemimpinan democratic, kepemimpinan
laissez faire. Namun menurut Jarmanto (dalam, handayani, 2004) mengatakan bahwa dalam
dunia kerja yang sering ditemui salah satunya adalah gaya kepemimpinan demokratis.
Menurut Sutikno (2013) yang dimaksud dengan gaya demokratik adalah gaya memimpin
yang demokratis, dan bukan karena dipilihnya si pemimpin secara demokratis. Gaya
kepemimpinan dimana pemimpin selalu bersedia menerima dan menghargai saransaran,
pendapat, dan nasehatdari staf dan bawahan, melalui forum musyawarah untuk mencapai
kata sepakat. Kepemimpinan demokratis adalah kepemimpinan yang aktif, dinamis, dan
terarah. Kegiatan-kegiatan pengendalian dilaksanakan secara tertib dan bertanggung jawab.
Pembagian tugas-tugas yang disertai pelimpahan wewenang dan tanggung jawab yang jelas,
memungkinkan setiap anggota yang berpartisipasi secara aktif. Selanjutnya menurut Lewin,
Lippit dan White (dalam Herlambang, 2014) Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya
kepemimpinan dimana pemimpin menyarankan kepada anggota kelompok untuk
mengembangkan keputusannya sendiri. Anggota kelompok diberikan kebebasan melakukan
kegiatan dan berinteraksi satu sama lain, pemimpin hanya memberikan wawasan kepada
anggota kelompok tentang tugas kelompok yang harus dikerjakan dan langkah yang harus
diambil. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan gaya kepemimpinan demokratis
adalah gaya kepemimpinan dimana pemimpin memberikan kebebasan kepada bawahan
untuk mengembangkan ide dan wawasannya serta pimpinan mengarahkan bawahan untuk
menyelesaikan suatu tugas dalam organisasi.
b. Tanggung jawab terhadap pekerjaan Disini lebih mengutamakn kesehatan para bawahan
sehingga tidak terjadi hal-hal yang dapat mengganggukeamanan para bawahan dalam
melaksanakan tugasnya secara efektif.
c. Produktif Dalam produktif dari efisiensi kerja, tenaga, waktu bahan, dan operasional.
NAMA : TITUS PERDANA PUTRA
NIM : 2120036
1. Penilaian Yang dimaksud disini menyangkut relevansi terhadap keputusan yang akan
diambil dengan tujuan yang hendak dicapai.
2. Intuisi Maksudnya adalah kepekaan dalam proses pengambilan keputusan serta ketelitian
dalam perkiraan resiko-resiko yang kiranya masih dapat timbul dalam pelaksanaan dari suatu
keputusan yang diambil, karena tidak ada seprangpun yang dapat meramalkan masa depan.
3. Pemikiran kreatif Berkaitan erat dalam menentukan mana yang penting, maka dengan
pemikiran yang kreatif akan mencerminkan sistem prioritas yang dianut.
4. Pemberian alasan yang logis Maksudnya tidak memberikan penjelasan yang tumpung
tindih sehingga tidak menimbulkan persepsi yang kurang baik dari bawahan.
Menurut White (dalam Alwi, 1991) menyebutkan tiga faktor yang menentukan
kepemimpinan demokratis seseorang pemimpin yaitu:
a. Operasional Leadership adalah orang yang paling banyak inisiatif, menarik dan dinamis,
menunjukkna pengabdian yang tulus serta meenunjukkan prestasi kerja yang baik dalam
kelompoknya.
b. Popularity adalah orang yang banyak dikenal mempunyai kesempatan untuk menjadi
pemimpin.
c. The Prominent Talent adalah seseorang yang memiliki bakat kecakapan yang menonjol
dalam kelompoknya yang mempunyai kesempatan untuk untuk menjadi pemimpin.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi gaya
kepemimpian demokratis seseorang selain faktor internal seperti adanya karakteristik dan
sifat-sifat yang dimiliki oleh individu, adanya bakat, juga dipengaruhi oleh eksternal seperti
latar belakang pendidikan, budaya, inisiatif, menarik dan dinamis.
NAMA : TITUS PERDANA PUTRA
NIM : 2120036