Anda di halaman 1dari 17

KONSEP DASAR EVIDENCE

BASED MIDWIFERY
Dosen Pembimbing:
Ika Murtiyarini, S.ST.M.Keb

Kelompok 1:
Ayudia Hartina
Riska Dianti
Elis Syafitri
Tri Lestari
Dea Ingga Putri
PENGERTIAN
Evidence based artinya
berdasarkan bukti. Yang berarti tidak lagi
berdasarkan pengalaman atau kebiasaan
semata. Semua harus berdasarkan bukti.
Bukti inipun tidak sekedar bukti tapi bukti
ilmiah terkini yang bisa dipertanggung
jawabkan. Suatu istilah yang luas yang
d igunakan d alam proses pemberian
informasi berd asarkan bukti d ari
penelitian (Gray, 1997).
E v i d e n c e B a s e d M i d w i f e r y ( E B M ) a d a la h
pemberian informasi kebidanan berdasarkan bukti
dari penelitian yang dipertanggung jawabkan.
Praktek kebidanan sekarang lebih didasarkan pada
bukti ilmiah hasil penelitian dan pengalaman
praktek terbaik dari para praktisi dari seluruh
pe njuru dunia. Rutinitas y ang tidak te rbukti
manfaatnya kini tidak dianjurkan lagi.
MANFAAT EVIDENCE BASED MIDWIFERY DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

Dengan pelaksanaan praktik asuhan


kebidanan yang berdasarkan Dapat menunjang kinerja
evidence based tersebut tentu saja bidan supaya bisa
bermanfaat membantu mengurangi mendapatkan fakta terbaru
angka kematian ibu hamil dan resiko- sehingga menjadikan bukti
resiko yang di alami selama guna melakukan ketentuan
persalinan bagi ibu dan bayi serta klinis efektif dan efisien serta
bermanfaat juga untuk memperbaiki memberikan pasien
keadaan kesehatan masyarakat perawatan yang paling baik.
PRAKTIK EVIDENCE BASED MIDWIFERY DALAM
ASUHAN

1.Kunjungan ANC selama kehamilan

2.Pemberian Suplemen Mikronutrien

3.Imunisasi TT

4.Pemotongan Tali Pusat

5.Perawatan Tali Pusat


1. Kunjungan ANC

Sesuai dengan evidence-based practice, pemerintah telah menetapkan


program kebijakan ANC sebagai berikut:
Dilakukan minimal 6 x selama kehamilan :
o Trimester I (1 kali )
- Sebelum 14 minggu - Mendeteksi masalah yg dapat ditangani sebelum
membahayakan jiwa.
- Mencegah masalah, misal : tetanus neonatal, anemia, kebiasaan tradisional
yang berbahaya
- Membangun hubungan saling percaya
- Memulai persiapan kelahiran & kesiapan menghadapi komplikasi.
- Mendorong perilaku sehat (nutrisi, kebersihan , olahraga, istirahat, seks, dsb).
oTrimester II (2 kali)
14 – 28 minggu - Sama dengan trimester I ditambah : kewaspadaan khusus
terhadap hipertensi kehamilan (deteksi gejala preeklamsia, pantau TD, evaluasi
edema, proteinuria)
oTrimester III (3 kali)
- 28 – 36 minggu - Sama, ditambah : deteksi kehamilan ganda.
- Setelah 36 minggu Sama, ditambah : deteksi kelainan letak atau kondisi yang
memerlukan persalinan di RS.
Pemberian suplemen mikronutrien
Tablet yang mengandung FeSO4 320 mg (=
zat besi 60 mg) dan asam folat 500 sebanyak
1 tablet/hari segera setelah rasa mual hilang.
Pemberian selama 90 hari (3 bulan). Ibu harus
dinasehati agar tidak meminumnya bersama
teh / kopi agar tidak mengganggu
penyerapannya
3. Imunisasi TT 0,5 cc

Interval Lama perlindungan %


perlindungan
TT 1: Pada kunjungan ANC pertama
TT 2: 4 mgg setelah TT 1 3 tahun
80%
TT 3: 6 bln setelah TT 2 5 tahun 95%
TT 4: 1 tahun setelah TT 3 10 tahun
99%
TT 5: 1 tahun setelah TT 4 25 th/
seumur hidup 99%
4. Pemotongan Tali Pusat

Berdasarkan evidence based,


pemotongan tali pusat lebih baik ditunda
karena sangat tidak menguntungkan baik
bagi bayi maupun bagi ibunya. Mengingat
fenomena yang terjadi di Indonesia antara
lain tingginya angka morbiditas ataupun
mortalitas pada bayi salah satunya yang
d i s e b a b k a n k a r e n a A s f ik s i a
Hyperbillirubinemia/ icterik neonatorum,
selain itu juga meningkatnya dengan tajam
kejadian autis pada anak-anak di Indonesia
t ahun ke t ahun t anpa t ahu pe m icu
penyebabnya. Ternyata salah satu asumsi
sementara atas kasus fenomena di atas
adalah karena adanya ICC (Imediettly Cord
Clam ping) di langkah AP N yait u
pemotongan tali pusat segera setelah bayi
lahir.
5. Perawatan Tali Pusat
Saat bayi dilahirkan, tali
pusar (umbilikal) yang
menghubungkannya dan plasenta
ibunya akan dipotong meski tidak
s e m u a n y a . Ta l i p u s a r y a n g
melekat d i perut bayi, akan
disisakan beberapa senti. Sisanya
ini akan dibiarkan hingga pelan-
pelan menyusut dan mengering,
lalu terlepas dengan sendirinya.
Agar tidak menimbulkan infeksi,
sisa potongan tadi harus dirawat
dengan benar.
KATEGORI EVIDENCE BASED
MENURUT WHO
1. Evidence-based Medicine
2. Evidence-based Policy
3. Evidenced - based Midwifery
4.Evidenced - based Report
1.Evidenve-based Medicine

pemberian informasi obat-obatan


berdasarkan bukti dari penelitian yang
bisa dipertanggungjawabkan. Temuan
obat baru yang dapat saja segera ditarik
dan perederan hanya dalam waktu
beberapa bulan setelah obat tersebut
dipasarkan, karena di populasi terbukti
memberikan efek samping yang berat
pada sebagian penggunanya.
2. Evidence-based Policy

Adalah satu sistem peningkatan


mutu pelayanan kesehatan dan
kedokteran (Clinical Governance):
suatu tantangan profesi kesehatan
dan kedokteran di masa mendatang
3. Evidence based midwifery

adalah pemberian informasi


kebidanan berdasarkan bukti
dari penelitian yang bisa
dipertanggungjawabkan.
4. Evidence based report

merupakan brntuk penulisan


laporan kasus yang baru
berkembang , memperlihatkan
bagaimana hasil penelitian dapat
diterapkan pada semua tahapan
penatalaksanaan pasien.
Kesimpulan

Dengan memberikan asuhan kebidanan


yang baik akan menjadi salah satu tiang
penyangga dalam safe motherhood dalam
usaha menurunkan angka kesakitan dan
kematian ibu dan perinatal, serta
bermanfaat juga untuk memperbaiki
Terima Kasih…
keadaan kesehatan masyarakat
Terima Kasih ....

Anda mungkin juga menyukai