Anda di halaman 1dari 18

FITOKIMIA

KELAS F2
Dosen pengampu : apt. Muh. Isrul, S.Si.,M,Si
ISOLASI DAN UJI
AKTIVITASANTAGONISME
JAMUR ENDOFIT
TANAMAN PISANG (Musa
paradisiaca L.) TERHADAP
Fusarium oxysporum
PENDAHULUAN METODE

HASIL DAN
KESIMPULAN
PEMBAHASAN
Pendahuluan
• Jamur endofit merupakan jamur yang hidup dan tumbuh di dalam jaringan tanaman, serta tidak
merugikan inangnya (Hasiani et al., 2015). Di dalam inangnya, jamur ini dapat membantu tanaman
beradaptasi dari stres biotik maupun abiotik (Amin, 2016).

• Banyak tanaman di alam yang bersimbiosis dengan jamur endofit (Kaur, 2020). Salah satu
contohnya adalah tanaman pisang. Di Indonesia, terdapat beragam varietas tanaman pisang.
Tanaman pisang yang banyak dibudidayakan contohnya yaitu Pisang Kepok Kuning (Musa
paradisiaca L.)

• Saat ini, informasi tentang macam-macam jamur endofit yang terdapat pada tanaman Pisang Kepok
Kuning masih terbatas. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan isolasi jamur endofit dari
tanaman Pisang Kepok Kuning, serta uji antagonismenya terhadap jamur Fusarium oxysporum
secara in vitro untuk mengetahui potensinya dalam menghambat pertumbuhan jamur Fusarium
oxysporum yang menjadi penyebab penyakit Layu Fusarium pada tanaman pisang.
METODE

• Isolasi Jamur Endofit

Tanaman pisang dipilih yang sehat, tidak cacat, lalu dibersihkan dengan air mengalir dan
dipotong. Potongan akar, batang, dan daun dibersihkan guna mensterilkan
permukaannya dengan cara dimasukkan ke dalam alkohol 70% (v/v) selama 1 menit,
larutan 0,5% (v/v) NaClO selama 3 menit, alkohol 70% (v/v) selama 30 detik, lalu dibilas
dengan akuades steril sebanyak 2 kali. Sampel organ kemudian dipotong lebih kecil
menjadi ukuran 1-2 cm, lalu dimasukkan ke media PDA yang ditambah kloramfenikol
100 µg/mL dan diinkubasi pada suhu kamar (25-28°C) selama 7 hari. Sebanyak 0,1 mL
akuades steril bilasan terakhir dituang pada media PDA untuk memastikan bahwa
proses sterilisasi permukaan pada sampel organ telah berhasil (Nuraini et al., 2017).
METODE

• Karakterisasi Jamur Endofit

Isolat jamur diamati lebih lanjut guna melihat karakteristiknya secara makroskopis dan
mikroskopis. Pengamatan makroskopis meliputi pengamatan warna koloni, bentuk koloni,
dan tekstur permukaan koloni. Pengamatan mikroskopis meliputi pengamatan struktur
hifa dan struktur reproduksi. Penentuan jenis jamur berdasarkan buku Pictorial Atlas of
Soil and Seed Fungi: Morphologies of Cultured Fungi and Key to Species (Third Edition)
(Watanabe, 2010)
METODE

• Uji Aktivitas Antagonisme Jamur Endofit terhadap


Jamur Fusarium oxysporum

Uji antagonisme dilakukan dengan menggunakan metode kultur ganda (dual culture),
dimana antara jamur endofit dan jamur Fusarium oxysporum ditumbuhkan pada cawan
petri yang sama. Jamur diinkubasi pada suhu ruang selama 7 hari.
METODE

• Uji Penghambatan Jamur Fusarium oxysporum


dengan Menggunakan Kultur Filtrat Jamur Endofit

Potongan biakan (± 5 mm) jamur endofit diinokulasikan pada 50 mL media PDB dan
diinkubasi selama 10 hari pada suhu ruang. Kultur jamur endofit disaring dengan kertas
saring steril lalu disaring kembali dengan sterile syringe filter 0,22 µm. Filtrat bebas sel
yang telah diperoleh dicampur dengan media PDA steril, sehingga diperoleh konsentrasi
akhir 50% (v/v). Sebanyak 3 potongan biakan (± 5 mm) jamur Fusarium oxysporum
diinokulasikan di media PDA tersebut lalu diinkubasi selama 5 hari pada suhu ruang.
Persentase hambatan jamur endofit terhadap jamur Fusarium oxysporum dihitung
berdasarkan rumus perhitungan persentase hambatan menurut Landum et al. (2016)
HASIL DAN PEMBAHASAN

• Hasil Isolasi Jamur Endofit

Pada penelitian ini dilakukan isolasi jamur endofit dari bagian organ tanaman pisang, yaitu:
organ akar, batang, dan daun. Dari proses isolasi diperoleh sebanyak 4 isolat jamur endofit,
yaitu: 1 isolat dari daun, 1 isolat dari batang, dan 2 isolat dari akar. Tiap isolat yang diperoleh
dipindahkan ke media PDA baru.
HASIL DAN PEMBAHASAN

• Hasil Karakterisasi Jamur Endofit

Jamur endofit dari tanaman pisang yang berhasil diisolasi, kemudian diamati karakteristiknya.
Karakteristik jamur dilihat berdasarkan ciri-ciri makroskopis dan mikroskopis.
HASIL DAN PEMBAHASAN

• Hasil Isolasi Jamur Endofit


Hasil uji aktivitas antagonisme diperoleh hasil yaitu isolat D1, B1, dan A1 dapat menghambat jamur
patogen melalui mekanisme kompetisi ruang dan nutrisi (Gambar 3). Isolat A1 menunjukkan hasil yang
terbaik dimana pada masa inkubasi yang sama (7 hari), isolat A1 dapat memenuhi ruang cawan petri
sehingga pertumbuhan jamur patogen terhambat. Pada kompetisi ruang, laju pertumbuhan cepat
sehingga dapat mengungguli patogen (Sari & Setiawanto, 2015). Isolat A2 menunjukkan aktivitas
antibiosis. Hal tersebut dapat dilihat dari terbentuknya zona bening antara koloni isolat A2 dan jamur
patogen.
HASIL DAN PEMBAHASAN

• Uji Penghambatan Jamur Fusarium oxysporum dengan


Menggunakan Kultur Filtrat Jamur Endofit

Hasil yang didapatkan terdapat 2 isolat yang dapat menghambat pertumbuhan patogen Fusarium
oxysporum yaitu isolat B1 dan A2, sedangkan isolat yang lain tidak dapat menghambat dimana
persentase hambat tertinggi dimiliki oleh jamur isolat A2. Hal ini disebabkan karena kedua isolat dapat
menghasilkan metabolit yang dapat menghambat jamur Fusarium oxysporum.
Kesimpulan
Proses isolasi yang telah dilakukan diperoleh sebanyak 4 isolat
jamur endofit, yaitu: isolat D1 (Phytium sp.); isolat B1
(Aspergillus sp.); isolat A1 (Trichoderma sp.); dan isolat A2
(Penicillium sp.). Berdasarkan uji aktivitas antagonisme, isolat
A1 menunjukkan hasil terbaik dalam menghambat jamur
Fusarium oxysporum melalui mekanisme kompetisi ruang dan
nutrisi, sedangkan isolat yang menunjukkan aktivitas antibiosis
adalah isolat A2. Hasil uji penghambatan dengan metode kultur
ganda menunjukkan bahwa, 2 isolat (B1 dan A2) dapat
menghambat pertumbuhan jamur Fusarium oxysporum.
Persentase hambat tertinggi dimiliki oleh isolat A2.
TERIMA KASIH
Hasil Diskusi Kelompok 2
Moderator : Asfah Jabar (F202101059)
Pemateri : Septy Damayanti (F202101220)
Dosen : Apt. Muh. Isrul,S.Si.,M,Si
PERTANYAAN
Nama : Gita Nurdin
Nim : F202101176
Kelas : F4
Kelompok : 4
Pertanyaan :
apa yang menyebabkan aktifitas isolate A1 lebih baik dari isolate lainnya?
Jawaban :
Nama : Ayu Anastarisa
Nim : F202101221
Penyebab aktifitas isolate A1 dinyatakan lebih baik dari isolate lainnya yaitu dapat dilihat dari penelitian isolasi,
karakterisasi, dan identifikasi bakteri pathogen pada tumbuhan kantong semar (Nepenthes Gracillis), diperoleh lima
isolate, yaitu A1, A2, A3, A4, dan A5. Dari hasil uji hipersensesitif dan uji patogenisitas, diketahui hanya isolate A1 yang
merupakan bakteri pathogen pada tanaman yang dapat menyababkan penyakit pada daun N.Gracillis. Maka dapat
disimpulkan bahwa isolate A1 lebih baik dari pada isolate lainnya.
Hasil Diskusi Kelompok 2
Nama : Seftika Jayanti
Nim : F202101147
Kelas : F3
Pertanyaan :
ditujukan untuk kelas F2 dengan Pertanyaan : tadi anda telah menjelaskan pada slide ke-4 bahwa Jamur endofit
merupakan jamur yang hidup dan tumbuh di dalam jaringan tanaman, serta tidak merugikan inangnya. Mengapa jamur
endofit tersebut berada dalam jaringan inangnya, serta bagaimana mekanisme dan cara masuknya jamur endofit
tersebut?
Jawaban :
Nama : Lilis Karlina
Nim : F202101082
Salah satu mikroba penghasil senyawa bioaktif adalah jamur endofit yang merupakan jamur yang tumbuh dan
mengkolonisasi di jaringan tumbuhan (inang) terutama di bagian akar, batang dan daun. Jamur endofit dapat
menghasilkan senyawa-senyawa bioaktif dan metabolit sekunder yang sama dengan inangnya. Hal ini diduga karena
jamur endofit mengalami koevolusi transfer genetik dari inangnya.
Kemampuan mikroba endofit dalam menghasilkan senyawa bioaktif merupakan hal yang sangat potensial untuk
dikembangkan menjadi obat herbal.
Jamur endofit dapat masuk melalui lubang-lubang alami tanpa perlu adanya pelukaan. Jamur endofit juga tidak
menyerang jaringan dan meskipun jamur ini berada pada pembuluh xylem jamur endofit mencapainya melalui luka atau
melalui jaringan muda atau ujung akar Faktor lainnya yaitu dilihat dari segi waktunya isolate A1 lebih cepat, dan hasil
yang diperoleh lebih reproducible dibandingkan dari isolate lainnya.
Hasil Diskusi Kelompok 2

Nama : Muh. Ghazi


Nim : F2021010232
Kelas : F4
Pertanyaan:
Apa peran jamur sendofit yang berpengaruh dalam meningkatkan resistensi tanaman terhadap patogen dan faktor
lingkungan lainnya?
Jawaban:
Nama : Anisa Gafur
Nim : F202101086
Peran jamur endofit yang berpengaruh dalam meningkatkan resistensi tanaman terhadap patogen dan faktor
lingkungan lainnya yaitu, jamur endofit memainkan peran penting dalam ekosistem dari berbagai tanaman biotik dan
abiotik yang dapat meningkatkan ketahanan dan membantu tanaman beradaptasi dengan habitat baru, sehingga
mampu menghasilkan mikotoksin dan metabolit lain yang menyebabkan perubahan fisiologis dan biokimiawi pada sel
inang sehingga secara langsung menghambat perkembangan patogen tanaman.
Hasil Diskusi kelompok 3
Nama : Novita andriani
Nim : F202101118
kelas : F3
Pertanyaan
Bisakah kelompok 2 kembali menjelaskan secara singkat apakah isolat jamur endofit dari tanaman pisang
tersebut itu memiliki aktivitas yg sama dengan dengan tanaman aslinya? Aktivitas seperti apa yang dihasilkan?
jawabaan:
Nama : Rahma faucia
nim : F202101061
kelas : F2
Tentu, isolat jamur endofit dari tanaman pisang biasanya hidup di dalam jaringan tanaman tersebut tapa
menyebabkan penyakit.Beberapa isolat jamur endofit bisa memiliki aktivitas yang serupa dengan tanaman
aslinya, misalnya, meningkatkan pertumbuhan tanaman, meningkatkan resistensi terhadap penyakit, atau
bahkan meningkatkan produksi senyawa-senyawa penting bagi tanaman. Aktivitas spesifiknya bisa beragam
tergantung pada jenis jamur endofit tersebut dan hubungannya dengan tanaman inangnya. Jadi, bisa jadi
isolat tersebut memiliki aktivitas yang mirip dengan tanaman pisang aslinya dalam hal pertumbuhan atau
perlindungan tanaman.

Anda mungkin juga menyukai