Anda di halaman 1dari 5

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN HIAS: JENIS

TANAMAN HIAS YANG MEMILIKI PROSPEK MASA DEPAN

Disusun Oleh:
Nama : Putri Nanda Prayoga
NIM : H0721124

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ir. Eddy Tri Haryanto, M.P.

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2023

I. PENDAHULUAN
Tanaman hias merupakan salah satu hasil dari sektor pertanian. Dalam
perbedaan dengan tanaman pangan, tanaman hias bukanlah bagian dari kebutuhan
utama atau sekunder. Tanaman pangan dianggap sebagai kebutuhan primer yang
memiliki permintaan tinggi karena esensial bagi kehidupan sehari-hari. Sebaliknya,
tanaman hias lebih fokus pada aspek estetis dan berkontribusi pada keindahan
lingkungan, sehingga memiliki basis permintaan yang lebih khusus. Saat ini,
ketertarikan terhadap tanaman hias semakin meningkat, dan jenis-jenis baru dengan
karakteristik unik terus ditemukan. Keterlibatan masyarakat dalam budidaya tanaman
hias juga semakin meningkat, menciptakan fondasi yang kuat untuk pengembangan
industri tanaman hias yang berkelanjutan.
Tanaman hias bukan lagi sekadar unsur dekoratif semata, tetapi juga mewakili
investasi dalam kesejahteraan dan keindahan lingkungan yang dapat membentuk
prospek masa depan. Di tengah ketidakpastian lingkungan dan perubahan iklim,
tanaman hias muncul sebagai sesuatu yang menjanjikan untuk masa depan. Penelitian
ini menyoroti keanekaragaman jenis tanaman hias dan potensi manfaat yang dapat
diperoleh dari mereka. Upaya untuk memahami peran tanaman hias dalam mengatasi
tantangan global tidak hanya menilai kecantikan visualnya, tetapi juga
memperhitungkan dampak ekologis, kesehatan manusia, dan potensi ekonomi yang
dapat dihasilkan oleh tanaman hias tersebut.

II. PEMBAHASAN
A. Lidah Mertua (Sansevieria)
Sansevieria adalah tanaman hias yang memiliki variasi warna dan bentuk
daun yang beragam, serta mudah tumbuh di halaman rumah tanpa perlu perawatan
yang rumit. Tanaman ini dikembangkan karena keindahan struktur dan warna
daunnya. Kecantikan Sansevieria tercermin dalam bentuk, warna, ukuran, dan
corak daun yang bervariasi, menjadikannya memiliki nilai ekonomi yang tinggi
(Wicaksono dan Sulistiono, 2021). Sansevieria termasuk dalam kelas tanaman
hias karena bentuknya yang unik dan kemudahan perawatannya. Meskipun berasal
dari Afrika dan awalnya merupakan tanaman impor, Sansevieria telah lama
dikembangkan dan ditanam di Indonesia. Beberapa jenis Sansevieria yang
menghasilkan serat meliputi Sansevieria angolensis, Sansevieria trifasciata,
Sansevieria cylindrica, Sansevieria intermedia, Sansevieria enherbergii, dan
Sansevieria hyacinthoides.
Lidah mertua memiliki beragam jenis, secara umum terbagi menjadi dua
kategori: yang tumbuh ke atas dengan bentuk daun yang panjang, dan yang
memiliki daun pendek yang membentuk roset. Selain itu, ada tujuh jenis tanaman
Sansevieria dengan karakteristik yang berbeda. Menurut penelitian fitokimia,
tanaman Sansevieria mengandung karbohidrat, saponin, glikosida, dan steroid
(Sagita et al., 2019). Beberapa senyawa kimia dalam Sansevieria meliputi
saponin, polifenol, kardenolin, kardamin, dan abamagenin. Lidah mertua atau
Sansevieria memberikan manfaat kesehatan, seperti sebagai antiseptik,
pengobatan bengkak, eksim, sakit gigi, wasir, flu, diabetes, batu ginjal, dan radang
tenggorokan. Selain itu, tanaman ini berperan sebagai penyerap polutan udara,
meningkatkan kualitas udara di dalam ruangan.
B. Monstera
Tanaman hias dalam genus Monstera, menjadi pilihan populer di kalangan
masyarakat karena daya tarik dan keunikan daunnya yang berlubang. Monstera
adansonii, salah satu dari 41 spesies dalam genus Monstera yang berasal dari
Amerika, menjadi objek perburuan yang menarik karena variasi jenisnya yang
beragam dengan harga yang bervariasi. Jenis-jenis seperti Monstera obliqua
lemon, Monstera deliciosa variegata, dan Monstera marmorata dijual dengan
harga mulai dari Rp8 juta hingga Rp13 juta, tetapi ketenaran Monstera adansonii
tetap unggul dengan harga jual mencapai Rp96 juta hingga Rp100 juta (Wijaya et
al., 2021).
Karakteristik utama dari Monstera, adalah bunga yang tersusun dalam
kerangka tongkol yang dilindungi oleh daun pembungkus. Selain itu, Monstera,
memiliki akar yang kuat yang dapat dimanfaatkan untuk membuat keranjang dan
tali. Keindahan daun yang unik bukan hanya menjadi daya tarik, tetapi tanaman
Monstera juga memiliki peran penting sebagai penyeimbang dan penyaring
kualitas udara di dalam ruangan. Bahkan, menurut Dwitanto dan Utami (2021), di
beberapa daerah, tanaman ini diyakini oleh masyarakat setempat sebagai tanaman
terapeutik untuk mengatasi nyeri sendi dan penyakit lainnya.
C. Palem
Kelompok tanaman dalam famili palem-paleman (Arecaceae) memiliki
bentuk yang unik dan beragam, dengan banyak jenis dan manfaat yang
bervariasi). Famili ini diperkirakan memiliki 2.364 spesies yang tergolong dalam
190 negara. Beberapa tanaman hias yang termasuk dalam kategori ini mencakup
palem merah (Areca vestiaria), palem kuning (Chrysalidocarpus lutescens), palem
putri (Veitchiamerilli), palem kipas (Livistona saribus), palem raja (Roystonea
regia), dan palem ekor tupai (Wodyetia bifurcata).
Famili Arecaceae adalah kategori tanaman hias yang umumnya ditemui,
dan keberadaannya tidak hanya menarik dari segi estetika, tetapi juga memberikan
manfaat nyata. Menurut Munir et al., (2022), salah satu keunggulan yang dimiliki
oleh tanaman-tanaman dalam famili ini adalah kemampuannya untuk menyerap
polusi udara. Karena sifat inilah, tanaman-tanaman Arecaceae dapat memberikan
kontribusi positif terhadap peningkatan kualitas udara di sekitar area taman atau
tempat di mana mereka ditanam. Oleh karena itu, selain memberikan
pemandangan yang indah, keberadaan tanaman hias dari famili Arecaceae juga
melibatkan aspek keberlanjutan dan kesehatan lingkungan.

III.PENUTUP
Berdasarkan pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa tanaman
hias seperti Lidah Mertua (Sansevieria), Monstera, dan kelompok tanaman dalam
famili palem-paleman (Arecaceae) tidak hanya memberikan keindahan estetika di
lingkungan rumah atau taman, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan dan lingkungan
yang signifikan. Lidah Mertua, selain keindahan bentuk dan warna daunnya, memiliki
manfaat kesehatan seperti antiseptik dan penyerap polutan udara. Monstera, dengan
karakteristik daun berlubangnya, tidak hanya menarik secara visual tetapi juga
diyakini memiliki sifat terapeutik oleh masyarakat setempat. Kelompok tanaman
dalam famili palem-paleman, seperti palem merah, palem kuning, dan palem kipas,
tidak hanya memberikan pemandangan yang indah tetapi juga dapat menyerap polusi
udara, memberikan kontribusi positif terhadap kualitas udara di sekitar area taman
atau tempat di mana mereka ditanam. Dengan demikian, keberadaan tanaman hias ini
mencerminkan harmoni antara keindahan alam dan manfaat fungsional bagi kesehatan
dan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA

Dwitanto MBF, Utami D. 2023. Pola Perilaku Penggemar Tanaman Hias di Masa Pandemi
Covid-19. Paradigma, 12(2)121-130.
Munir M, WarsodirejoPP, Fefiani Y. 2022. Inventarisasi Jenis Tanaman Hias di Taman Ahmad
Yani Kota Medan Sebagai Pengembangan Bahan Ajar Biologi. BEST Journal
(Biology Education, Sains and Technology), 5(1):64-70.
Nanda GM. 2023. Penerapan Lidah Mertua dan Sirih Gading dalam My Little PAP untuk
Mengurangi Emisi CO di Ruangan Merokok sebagai Konsep Penerapan Smart
City. Journal of Student Research, 1(5):325-342.
Sagita D, Aliyah SH, Safitri M. 2019. Potensi Lidah Mertua Dalam Menghambat
Pertumbuhan Bakteri Salmonella sp Dan Staphylococcus aureus. Riset Informasi
Kesehatan, 7(2):129-133.
Wicaksono RR, Sulistiono E. 2021. Efektivitas Ekstraksi Tanaman Lidah Mertua dan Sereh
Dalam Mereduksi Kadar Co Dalam Ruangan. Jurnal Kesehatan Lingkungan
Indonesia, 20(2):128-136.
Wijaya DCM, Khariono H, Abrori MR, Fernanda RA, Kusuma HA. 2021. Sistem
Pemantauan Suhu dan Kelembapan Udara Pada Tanaman Hias Janda Bolong
Terintegrasi. Informatik: Jurnal Ilmu Komputer, 17(3):174-187.
Zulkarnaen RN, Megawati NJ, Irawan D. 2021. Keragaman Koleksi Palem Kebun Raya
Baturraden Jawa Tengah. In Prosiding Seminar Nasional Biologi 7(1):100-106.

Anda mungkin juga menyukai