Anda di halaman 1dari 38

KATA PENGANTAR

Dokumen rencana reklamasi penambangan batuan andesit di daerah Karang Sari,

Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat ini disusun

oleh PT. Sihombing dalam rangka permohonan mendapatkan Izin Usaha

Pertambangan Operasi-Produksi. Laporan ini menguraikan informasi rencana yang

akan dilakukan oleh PT. Sihombing dalam mengelola dan memantau lingkungan yang

terganggu oleh adanya kegiatan penambangan batuan andesit.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu

kami menerima kritik dan saran yang membangun agar laporan ini menjadi lebih baik.

Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua

pihak yang telah membantu demi terselesaikannya laporan ini.

Jakarta, Januari 2015


PT. SIHOMBING

Johanes Pauji Sihombing


Direktur
DAFTAR ISI

HAL

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................. ii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... iv

DAFTAR TABEL.......................................................................................... v

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ vii

B AB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1. Status Perizinan..................................................................... 1

1.2. Lokasi dan Kesampaian Daerah............................................ 1

B AB 2 TATA GUNA LAHAN........................................................................ 2

2.1. Tata Guna Lahan sebelum Penambangan............................ 2

2.2. Tata Guna Lahan setelah Penambangan ............................. 3

2.3. Reklamasi yang akan Dilakukan ........................................ 4

B AB 3 RENCANA PEMBUKAAN LAHAN .................................................... 6

3.1. Lahan Penambangan ............................................................ 6

3.2. Jalan Tambang ...................................................................... 8

3.3. Fasilitas Penunjang ............................................................... 9

B AB 4 RENCANA REKLAMASI ................................................................... 13

4.1. Reklamasi Lahan .................................................................. 13


4.2. Teknik dan Peralatan dalam Kegiatan Reklamasi ............ 14

4.2.1. Teknik Reklamasi................................................... 14

4.2.2. Peralatan yang Digunakan ..................................... 19

4.3. Revegetasi ......................................................................... 19

4.4. Pemeliharaan ..................................................................... 19

B AB 5 RENCANA BIAYA ........................................................................ 21

5.1. Biaya Langsung ................................................................ 21

5.1.1. Penataan Lahan ...................................................... 21

5.1.2. Persemaian ............................................................. 23

5.1.3. Penanaman Tanaman Pokok .................................. 23

5.1.4. Pemeliharaan dan Pemantauan .............................. 24

5.2. Biaya Tidak Langsung ...................................................... 27

5.3. Biaya Reklamasi ............................................................... 28

B AB 6 KESIMPULAN .............................................................................. 29
DAFTAR GAMBAR

HAL

Gambar 1.1. Peta lokasi Blok IUP PT. Sihombing...................................... 1

Gambar 2.1. Peta rona awal permukaan di lokasi Blok IUP

PT. Sihombing ......................................................................... 2

Gambar 2.2. Peta blok perhitungan cadangan batuan andesit pada lokasi

Blok IUP PT. Sihombing ........................................................ 5

Gambar 3.1. Peta rencana penambangan batuan andesit pada lokasi

Blok IUP PT. Sihombing ........................................................ 7

Gambar 3.2. Peta layout areal penambangan batuan andesit pada lokasi

Blok IUP PT. Sihombing ...................................................... 12

Gambar 4.1. Peta rencana reklamasi areal penambangan batuan andesit

pada lokasi Blok IUP PT. Sihombing ................................... 15


DAFTAR TABEL

HAL

Tabel 3.1. Rencana luasan lahan terganggu untuk tambang

Tahun 2015 s/d 2019 ............................................................... 8

Tabel 3.2. Rencana lahan terganggu untuk fasilitas penunjang

Tahun 2015 s/d 2019 ............................................................. 11

Tabel 4.1. Rencana reklamasi areal penambangan

Tahun 2015 s/d 2019 ............................................................. 16

Tabel 4.2. Peralatan yang digunakan ...................................................... 19

Tabel 5.1. Jumlah top soil untuk kebutuhan penataan lahan ................. 22

Tabel 5.2. Biaya jaminan untuk lahan yang terganggu

Tahun 2015 s/d 2019 ............................................................. 22

Tabel 5.3. Jumlah biaya persemaian per hektar lahan ........................... 23

Tabel 5.4. Jumlah biaya penanaman tanaman pokok per hektar lahan . 23

Tabel 5.5. Jumlah biaya pemeliharaan per hektar lahan untuk

setiap tahun ............................................................................ 24

Tabel 5.6. Jumlah seluruh biaya revegetasi per hektar

untuk setiap tahun .................................................................. 25

Tabel 5.7. Total jumlah seluruh biaya revegetasi

Tahun 2015 s/d 2019 ............................................................. 25


Tabel 5.8. Perhitungan jumlah biaya langsung dalam kegiatan

reklamasi, Tahun 2015 s/d 2019 ........................................... 26

Tabel 5.9. Perhitungan jumlah biaya tidak langsung dalam kegiatan

reklamasi, Tahun 2015 s/d 2019............................................ 27

Tabel 5.10. Perhitungan biaya jaminan reklamasi

PT. Sihombing, Tahun 2015 s/d 2019 .................................. 28


DAFTAR LAMPIRAN

1. Salinan Dokumen Surat Keputusan Bupati Bandung Barat tentang

Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi PT. Sihombing

2. Peta Rencana Reklamasi PT. Sihombing


BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Status Perizinan

Status Pemegang IUP


Identitas Perusahaan
Berikut identitas dari perusahaan PT Sihombing Group:
Nama Perusahaan/Pemrakarsa : Sihombing Group
Jenis Badan Hukum : PT Sihombing Group
Alamat Perusahaan/Pemrakarsa : Desa Karang Sari, Kecamatan Cipongkor
Kabupaten Bandung Barat.
Nomor Telepon : 082219919248
Nomor Fax. : 082219919248
E-mail : johanessihombing2019@gmail.com
Status Pemodalan : PMDN
Bidang Usaha dan atau Kegiatan : Pertambangan Tembaga
SK AMDAL yang disetujui : 0092/AMDAL-1/RLK/KLH
Penanggung Jawab : Johanes Pauji Sihombing

PT. Sihombing adalah salah satu perusahaan penambangan batuan

andesit yang telah memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi

seluas 11 Ha berdasarkan Keputusan Bupati Bandung Barat Nomor:

545/Kep. 417 – BPMPPT/2014 per tanggal 3 September 2014.

1
1.2 Lokasi dan Kesampaian Daerah

Secara administratif lokasi IUP PT. Sihombing berada di wilayah

Desa Karang Sari, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat,

Provinsi Jawa Barat. Lokasi IUP PT. Sihombing ini dapat dicapai dari Kota

Bandung dengan kendaraan bermotor roda empat sejauh 64 km atau dengan

waktu tempuh ±2 jam perjalanan.

Gambar 1.1. Peta lokasi Blok IUP PT. Sihombing

2
BAB 2 TATA GUNA LAHAN

2.1. Tata Guna Lahan sebelum Penambangan

Lokasi Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi PT. Sihombing hampir

seluruhnya merupakan semak belukar, berbatu-batu dengan boulder batuan

andesit berukuran besar dan terdapat penggalian batu yang diupayakan oleh

masyarakat sekitar. Lahan tersebut merupakan lahan milik masyarakat dan

bukan termasuk wilayah yang diklasifikasikan sebagai lahan khusus seperti

hutan lindung, hutan tanaman industri maupun wilayah pemukiman.

Gambar 2.1. Peta rona awal permukaan di lokasi Blok IUP PT. Sihombing

3
Selama sekian waktu telah terdapat aktivitas penambangan tanpa izin

untuk bahan galian batuan andesit, yang umumnya dilakukan oleh

masyarakat sekitar. Hal inilah yang menjadi perhatian khusus dari PT

Sihombing sebagai pemegang IUP eksplorasi batuan andesit.

2.2. Tata Guna Lahan setelah Penambangan

Tata guna lahan setelah penambangan terdiri dari:

a. Permuka Tambang

Permuka tambang direncanakan pada wilayah yang memiliki elevasi

810 – 900 meter dari permukaan laut. Luas permuka tambang

direncanakan 8,62 Hektar.

b. Jalan Tambang

Jalan pengangkutan bahan galian batuan andesit, akan

menghubungkan lokasi penambangan, stockpile dan crushing plant.

Direncanakan panjang jalan tambang mencapai 470 – 500 meter

dengan lebar badan jalan 6 – 8 meter.

c. Fasilitas Penunjang

Lahan yang telah dibuka atau terganggu untuk keperluan fasilitas

penunjang lainnya antara lain: mess karyawan, kantor, bengkel,

gudang. Luas lahan untuk fasilitas penunjang direncanakan 4000 m².

4
2.3. Reklamasi yang akan Dilakukan

Lahan yang dibuka atau terganggu yang telah selesai ditambang

seperti lahan bekas tambang, timbunan tanah penutup, jalan tambang dan

jalan non- tambang yang tidak dimanfaatkan lagi harus segera direklamasi.

Dari seluruh lahan yang terganggu seluas ±8,62 Hektar, rencana penimbunan

kembali lahan bekas tambang dan bekas sarana penunjangnya akan

dilaksanakan secara simultan dan bertahap. Karena kondisi lahan di lokasi

IUP PT. Sihombing adalah semak belukar berbatu-batu yang mengandung

tanah humus yang tipis, maka untuk penimbunan pasca tambang akan

menggunakan top soil yang didatangkan dari luar lokasi dengan jumlah yang

proporsional.

5
Gambar 2.2. Peta blok perhitungan cadangan batuan andesit pada lokasi Blok IUP PT. Sihombing.
BAB 3 RENCANA PEMBUKAAN LAHAN

Rencana pembukaan lahan pada dokumen rencana reklamasi ini untuk

kurun waktu 5 tahun yang dirinci setiap tahunnya (terhitung tahun 2015 s/d

2019).

3.1. Lahan Penambangan

Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan batas tambang adalah

batas- batas Blok IUP, penyebaran batuan andesit, dimensi lereng aman,

rencana produksi, nisbah kupas, jalan raya, serta lahan masyarakat. Faktor-

faktor tersebut digunakan sebagai batasan dalam perhitungan cadangan

sehingga diperoleh batas areal penambangan sebagaimana digambarkan

dalam peta rencana penambangan (gambar 3.1).

Pembuatan batas penambangan dilakukan setiap tahun dengan tujuan

untuk memperlihatkan kemajuan penambangan baik ke arah lateral (luas

bukaan tambang) maupun ke arah vertikal (posisi lantai tambang). Adapun

rencana luasan lahan yang terganggu dalam proses penambangan batuan

andesit yang direncanakan untuk kurun waktu mulai dari tahun 2015 sampai

dengan tahun 2019 pada Blok IUP bahan galian batuan andesit PT.

Sihombing adalah sebagai berikut:


Gambar 3.1. Peta rencana penambangan batuan andesit pada lokasi Blok IUP PT. Sihombing..
Tabel 3.1
Rencana luasan lahan terganggu untuk
tambang Tahun 2015 s/d 2019

Tahun Luas Lahan Terganggu Peruntukan


2015 0,85 Ha Tambang
2016 1,43 Ha Tambang
2017 2,82 Ha Tambang
2018 2,35 Ha Tambang
2019 1,17 Ha Tambang
Total 8,62 Ha Tambang

3.2. Jalan Tambang

Yang dimaksud dengan jalan tambang adalah jalan yang

menghubungkan antara permuka tambang dengan lokasi stockpile dan lokasi

penimbunan lapisan penutup (top soil disposal). Jalan tambang disiapkan

untuk dua jalur pengangkutan dump truck berkecepatan maksimum 35

km/jam. Kecepatan dump truck bermuatan di tikungan tidak boleh lebih dari

25 km/jam. Dimensi jalan yang diterapkan sesuai dengan pedoman lebar

jalan angkut yang merekomendasikan 4 kali lebar alat angkut terbesar. Di

kedua sisi jalan angkut perlu dibuat tanggul setinggi ±0,5 m.

Jalan yang akan dibuat untuk pengangkutan bahan galian batuan andesit di

areal tambang yang menghubungkan tempat penambangan ke stockpile adalah

sepanjang ±470 meter. Jalan yang akan dipergunakan untuk mengangkut hasil

tambang ini dibuat baru, mulai dari batas bagian utara Blok IUP PT. Trinusa

Bangun Perkasa. Jalan produksi ini dibuat dengan lebar 6 – 8 meter,


3.3. Fasilitas Penunjang

Pengadaan fasilitas penunjang sangat perlu untuk mendukung

kegiatan utama penambangan sehingga dapat berjalan sesuai dengan yang

telah direncanakan. Lokasi fasilitas penunjang ini dapat dilihat pada peta

layout tambang (gambar 3.2) dimana terlihat adanya pengkonsentrasian pada

daerah tertentu untuk memudahkan pengaturan dan pengawasan kegiatan

tambang, yang biasanya dekat dengan daerah penambangan.

Lokasi dan tata letak fasilitas penunjang untuk penambangan adalah

sebagai berikut :

a. Outside Dump

Outside dump diperlukan sebagai tempat penimbunan lapisan penutup

(top soil disposal). Lokasi outside dump direncanakan di sebelah utara

permuka tambang.

b. Workshop / Bengkel

Bengkel merupakan tempat perawatan dan perbaikan peralatan

tambang sehingga alat-alat tersebut dapat beroperasi secara kontinu

dan tidak mengalami penurunan produktivitas. Ukuran bengkel akan

disesuaikan dengan jumlah dan ukuran alat-alat yang dipergunakan.

Gudang berfungsi menyimpan suku cadang dan peralatan yang

digunakan. Bangunan gudang ini biasanya satu bangunan dengan

bengkel dan luasnya rata-rata sepertiga


luas bengkel. Pemilihan lokasi workshop / bengkel ini diusulkan dekat

dengan kegiatan penambangan (di dalam daerah penambangan) agar

memudahkan dalam perawatan dan perbaikan peralatan yang rusak.

c. Sarana Perkantoran

Merupakan pusat pengendalian dari kegiatan-kegiatan penambangan,

baik kegiatan administrasi maupun kegiatan operasional di lapangan.

Ukurannya disesuaikan dengan jumlah karyawan yang bekerja. Lokasi

dipilih berdasarkan kemudahan jalan masuk dan keluar daerah

tambang.

d. Perumahan / Mess Karyawan

Sarana ini penting sebagai tempat tinggal bagi para pekerja selama

kegiatan penambangan berlangsung. Sarana air bersih, poliklinik,

musholla dan kantin juga disediakan dekat mess karyawan.

e. Pos Keamanan

Lokasinya terletak di daerah yang menjadi jalan keluar masuk daerah

tambang.

f. Tangki Bahan Bakar dan Garasi

Untuk lokasi tangki bahan bakar dipilih yang dekat dengan lokasi

penambangan, terlindungi dari bahaya petir dan dipagari dengan

kawat duri. Kapasitas tangki bahan bakar dibuat untuk stok bahan

bakar selama kira- kira satu bulan produksi.


pemompaan air dari dalam tambang ke luar tambang. Besarnya daya

pembangkit disesuaikan dengan kebutuhan pemakaian. Lokasinya

dekat dengan lokasi bengkel dan didistribusikan ke berbagai tempat

yang memerlukan listrik, sedangkan untuk keperluan operasi di

malam hari di beberapa permuka kerja digunakan genset-prime mover

(air cooled) dengan menara lampu.

Fasilitas lainnya yang harus disediakan yaitu: tempat pembibitan

tanaman untuk reklamasi daerah bekas tambang.

Tabel 3.2
Rencana lahan terganggu untuk fasilitas
penunjang Tahun 2015 s/d 2019

No Fasilitas Sarana dan Prasarana Luasan Lahan


Terganggu Penunjang
1. Kantor PT. Sihombing 0,15 Ha
2. Perumahan / mess karyawan 0,15 Ha
3. Workshop / bengkel 0,07 Ha
4. Rumah genset / PLTD 0,03 Ha
5. Jalan tambang 0,30 Ha
6. Stockpile 0,23 Ha
7. Crushing plant 0,10 Ha
8. Outside dump (top soil disposal) 0,19 Ha
9. Settlingpond 0,02 Ha
TOTAL 1,24 Ha
Gambar 3.2. Peta layout areal penambangan batuan andesit pada lokasi Blok IUP PT. Sihombing.
BAB 4 RENCANA REKLAMASI

Rencana reklamasi lahan yang disusun pada dokumen rencana

reklamasi ini adalah untuk kurun waktu 5 tahun dengan perincian setiap

tahunnya (terhitung mulai tahun 2015 s/d 2019).

4.1. Reklamasi Lahan

Rencana reklamasi lahan untuk kegiatan penambangan bahan galian

batuan andesit pada lokasi Blok IUP PT. Sihombing selama kurun waktu

mulai dari tahun 2015 sampai tahun 2019 adalah sebagai berikut:

a. Lahan Bekas Tambang

Reklamasi akan dilaksanakan pada lahan bekas tambang dengan cara

menata elevasi permukaan yang di kemudian hari direncanakan dapat

dijadikan kawasan tambak ikan, perkebunan dan persawahan.

b. Jalan Tambang

Rencana reklamasi dan revegetasi lahan untuk keperluan jalan

tambang tidak dilakukan mengingat bahwa jalan tambang menuju ke

stockpile / crushing plant masih akan terus digunakan hingga masa

produksi selesai. Di kemudian hari jalan tambang ini akan tetap

dipergunakan sebagai akses penghubung antar desa bagi masyarakat

sekitar.
c. Kolam sedimen/kendali erosi lainnya

Selama 5 tahun penambangan bahan galian batuan andesit pada lokasi

Blok IUP PT. Trinusa Bangun Perkasa, kolam sedimen dan sarana

kendali erosi akan direklamasi dengan cara menutup kembali kolam

pengendap tersebut. Pekerjaan tersebut akan dilakukan setiap tahun

dengan luasan total ±0,2 Hektar.

d. Stockpile dan Crushing Plant

Untuk fasilitas stockpile dan crushing plant masih digunakan selama

umur tambang dan kegitan produksi serta akan direklamasi dan

direvegetasi saat rencana penutupan tambang.

e. Fasilitas Penunjang

Untuk fasilitas penunjang seperti: kantor, mess, gudang, bengkel dan

lain sebagainya, tidak dilakukan kegiatan reklamasi karena masih

akan digunakan hingga selesai kegiatan produksi.

4.2. Teknik dan Peralatan dalam Kegiatan Reklamasi

4.2.1. Teknik Reklamasi

Penutupan area penambangan PT. Sihombing harus mengindahkan

aspek pelestarian lingkungan dan dilaksanakan secara bertahap sesuai

dengan kemajuan / progress pekerjaan penambangan (gambar 4.1).


Gambar 4.1. Peta rencana reklamasi areal penambangan batuan andesit pada lokasi Blok IUP PT. Sihombing
Paska penambangan selesai akan dilakukan pekerjaan rehabilitasi

lahan bekas tambang untuk meminimalkan dampak terhadap lingkungan

fisik-kimia dan biologi. Bekas-bekas penambangan akan ditutup kembali

dengan tanah penutup dengan membuat jenjang untuk menghindari erosi dan

memperkecil kerusakan lingkungan yang mungkin terjadi.

Pada daerah penambangan yang dilakukan dengan cara tambang

terbuka akan terjadi perubahan bentang alam. PT. Sihombing akan

menerapkan metode back filling dalam operasi penambangannya, hal ini

untuk menghemat lahan pembuangan lapisan tanah penutup juga untuk

menghindari dampak negatif terhadap bentang alam dan akan memperkecil

luas lahan yang akan berlubang. Untuk kepentingan reklamasi, tanah pucuk

yang kaya akan unsur hara diusahakan tidak tercampur dengan lapisan

lainnya dan pada saat back filling dikembalikan pada posisi paling atas.

Untuk memperkecil erosi maka bentang akhir dari sistem back filling dibuat

dalam bentuk jenjang atau teras.

Tabel 4.1 Rencana reklamasi areal penambangan Tahun 2015 s/d 2019

Tahap Reklamasi Rencana Luasan Keterangan


Reklamasi
Tahap 1 & 2 0,85 Ha Tahun 2015 – 2016
Tahap 3 & 4 1,43 Ha Tahun 2016 – 2017
Tahap 5 & 6 2,82 Ha Tahun 2017 – 2018
Tahap 2,35 Ha Tahun 2018 – 2019
Akhir 1,17 Ha Tahun 2019 – 2020
Tahap
Akhir
TO TA L 8,62 Ha
Selain lokasi tambang reklamasi dilakukan pada tempat-tempat

terbuka akibat pembuatan jalan tambang, halaman perkantoran dan

basecamp, dimana penghijauan dilakukan di tepi kiri dan kana jalan

tambang, halaman perkantoran, basecamp dan workshop dengan jenis

tanaman setempat yang mudah dan cepat tumbuh.

Berdasarkan hasil pembahasan dalam Dokumen Studi Kelayakan PT.

Sihombing, maka metode dan peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan

reklamasi adalah sebagai berikut:

1) Reklamasi

a. Back Filling

Dalam perencanaan penimbunan lapisan penutup, penimbunan di

lokasi outside dump hanya akan dilaksanakan sampai tersedianya

daerah bekas penambangan yang cukup luas untuk dapat

melaksanakan back filling. Cara seperti ini, selain mengurangi

biaya produksi (karena jarak angkut lapisan penutup berkurang)

juga dapat mengurangi kerusakan lingkungan akibat bekas

penambangan. Dengan back filling, lubang- lubang bekas tambang

akan terisi kembali sehingga persiapan pelaksanaan reklamasi

dapat segera berjalan.


b. Water Filling

Pelaksanaan water filling dilakukan secara terencana yaitu dengan

mengisi lahan bekas penambangan (quarry) dengan air hujan atau

air tanah dan pembuatan saluran sirkulasi.

c. Penataan Permukaan Tanah

Penataan permukaan tanah timbunan dilakukan dengan


membuat

terasering dan pengaturan elevasi permukaan.

d. Penebaran Tanah Pucuk

Penebaran tanah pucuk dilakukan pada seluruh bidang datar dari

tumpukan waste dump, dengan ketebalan 30 – 40 cm.

2) Revegetasi

Kegiatan revegetasi atau penanaman kembali ini dilakukan pada

tumpukan waste di bekas bukaan tambang yang sudah di-back filling.

Jenis tanaman yang digunakan dalam proses revegetasi ini adalah

tanaman penutup tanah, yang terdiri dari: tanaman centrocema

pubescens, peureraria, javanica, colopogonium munuciodes serta

tanaman kayu-kayuan yang diutamakan, misalnya: sengon, meranti,

mahoni, dan sungkai. Penanaman kembali ini dapat dilakukan dengan

jarak 5x5 meter atau ±400 batang per hektar.


4.2.2. Peralatan yang Digunakan

Peralatan yang digunakan dalam kegiatan reklamasi PT. Sihombing

ini antara lain adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2 Peralatan yang digunakan

No Kegiatan / Alat Tipe Alat Jumlah (Unit)


.
1. Back Filling OB / Dozer Komatsu D7G 1
2. Back Filling OB / Dump Mitsubishi PS 5
Truck 100
3. Back Filling OB / Komatsu PC 2
Excavator 200-7

4.3. Revegetasi

Lahan bekas tambang yang telah direklamasi ditata kembali sesuai

dengan kontur daerah tersebut. Setelah dilakukan penataan areal tersebut

ditimbun dengan tanah pucuk dan ditaburi dengan tanaman penutup (cover

crop) yaitu: benih centrosema pubescens (CP) dan calopogonium

mucunoides (CM) 10 kg/Ha dengan maksud untuk memelihara kelembaban

tanah serta mengurangi penggerusan erosi. Selanjutnya dilakukan

penghijauan dengan pohon lokal, antara lain: sengon (paraserienthes

falcataria), meranti, dan tanaman lokal lainnya dengan jarak tanam 5x5

meter. Lokasi revegetasi akan dilakukan di lokasi timbunan outside dump.


4.4. Pemeliharaan

Dalam kegiatan pemeliharaan lahan yang telah direklamasi akan

dilakukan beberapa kegiatan, antara lain:

1) Pemupukan ulang

Pemupukan ulang dilakukan secara berkala dan secara rutin dilakukan

apabila kegiatan penanaman telah berjalan dan saat usia tanaman

sudah layak untuk dilakukan pemupukan.

2) Pemeliharaan dan pemantauan

Pemeliharaan tanaman akan dilakukan secara rutin dan dilakukan oleh

beberapa tenaga kerja agar kondisi dan perkembangan tanaman dapat

berjalan dengan normal.


BAB 5 RENCANA BIAYA

Pada Bab ini akan dijelaskan rencana biaya yang diperlukan untuk

mereklamasi lahan yang terganggu dan belum direklamasi pada tahap

Operasi- Produksi. Rencana reklamasi ini akan dirinci untuk 5 tahun (2015

s/d 2019). Penghitungan biaya reklamasi dilakukan dalam 5 (lima) tahap,

adalah sebagai berikut:

5.1. Biaya Langsung

5.1.1. Penataan Lahan

1) Jumlah top soil

Lahan yang terganggu akibat kegiatan penambangan harus ditata

kembali agar lingkungan hidup dapat pulih kembali. Penataan lahan

dilanjutkan dengan kegiatan reklamasi lainnya yaitu penyebaran tanah

pucuk yang disebar dan dihitung per hektar dengan ketebalan ±40 cm

seperti yang dijelaskan dalam tabel 5.1 di bawah ini:


Tabel 5.1
Jumlah top soil untuk kebutuhan penataan lahan

Luas Lahan
Lokasi Ketebala Jumlah
Terganggu yang n Top Soil
Tahun Lahan
Memerlukan Top Top Soil
Tergang
Soil
gu
(Ha) (m2) (m) (BCM)
2015 Blok A 0,85 8.500 0,40 3.400
2016 Blok B 1,43 14.300 0,40 5.720
2017 Blok C 2,82 28.200 0,40 11.280
2018 Blok D 2,35 23.500 0,40 9.400
2019 Blok D 1,17 11.700 0,40 4.680
TO TA L 8,62 86.200 34.480

2) Biaya penebaran top soil

Luas lahan terganggu yang harus ditutupi kembali oleh top soil adalah

8,62 Ha. Pekerjaan penebaran top soil ini direncanakan selama 20

(dua puluh) hari kerja dan 8 (delapan) jam kerja per hari. Rincian per

tahunnya dapat dilihat pada tabel 5.2 di bawah ini:

Tabel 5.2
Biaya jaminan untuk lahan yang terganggu Tahun 2015 s/d 2019

Lokasi Luas Biaya Total Biaya


Tahun Lahan Lahan Jaminan
Tergang Tergangg
gu u
(Ha) (Rp./Ha) (Rp.)
2015 Blok A 0,85 35.000.000,- 29.750.000,-
2016 Blok B 1,43 35.000.000,- 50.050.000,-
2017 Blok C 2,82 35.000.000,- 98.700.000,-
2018 Blok D 2,35 35.000.000,- 82.250.000,-
2019 Blok D 1,17 35.000.000,- 40.950.000,-
TO TA L 8,62 301.700.000,
5.1.2. Persemaian

Biaya persemaian dapat dihitung per hektar lahan yang akan

direvegetasi dengan rincian seperti pada tabel 5.3 di bawah ini:

Tabel 5.3
Jumlah biaya persemaian per hektar lahan

No Komponen Kebutuha Satua Harga Satuan Biaya


n per Ha n **)
*)
1. Benih tanaman 400 batang Rp. 25.000,- Rp.
pokok 10.000.000,
-
2. Pengadaan polibag 400 buah Rp. 10.000,- Rp.
4.000.000,
-
3. Tempat 2 buah Rp. Rp.
persemaian 5.000.000, 10.000.000,
- -
4. Kapur 100 kg Rp. 25.000,- Rp.
2.500.000,
-
5. Pupuk 100 kg Rp. 50.000,- Rp.
5.000.000,
-
6. Pestisida 15 liter Rp. 250.000,- Rp.
3.750.000,
-
7. Tenaga kerja 10 OH Rp. 150.000,- Rp.
1.500.000,
-
JUMLAH Rp.
36.750.000,
-
*) Jarak tanam 5x5 meter
**) Harga perkiraan (dapat berubah sewaktu-waktu)
5.1.3. Penanaman Tanaman Pokok

Biaya penanaman tanaman pokok juga dihitung per hektar lahan yang

akan direvegetasi dengan rincian seperti pada tabel 5.4 di bawah ini:

Tabel 5.4
Jumlah biaya penanaman tanaman pokok per hektar lahan

No Komponen Kebutuha Satua Harga Satuan Biaya


n per Ha n **)
*)
1. Tanaman Penutup
a. Benih 200 kg Rp. 350.000,- Rp.
70.000.000,
-
b. Kapur 250 kg Rp. 25.000,- Rp.
6.250.000,
-
c. Pupuk 200 kg Rp. 50.000,- Rp.
10.000.000,
-
d. Tenaga kerja 10 OH Rp. 150.000,- Rp.
1.500.000,
-
2. Tanaman Pokok
a. Kapur 250 kg Rp. 25.000,- Rp.
6.250.000,
-
b. Pupuk 250 kg Rp. 50.000,- Rp.
12.500.000,
-
c. Tenaga kerja 20 OH Rp. 150.000,- Rp.
3.000.000,
-
JUMLAH Rp.
109.500.000
,-
*) Jarak tanam 5x5 meter
**) Harga perkiraan (dapat berubah sewaktu-waktu)
5.1.4. Pemeliharaan dan Pemantauan

Biaya pemeliharaan dan pemantauan dihitung per hektar lahan untuk

setiap tahun dengan rincian seperti pada tabel 5.5 di bawah ini:

Tabel 5.5
Jumlah biaya pemeliharaan per hektar lahan untuk setiap tahun

No Komponen Kebutuha Satua Harga Satuan Biaya


n per Ha n **)
*)
1. Analisa kualitas 20 sampel Rp. 750.000,- Rp.
tanah 15.000.000,
-
2. Pupuk 50 kg Rp. 50.000,- Rp.
2.500.000,
-
3. Pestisida 25 liter Rp. 250.000,- Rp.
6.250.000,
-
4. Tenaga kerja 15 OH Rp. 150.000,- Rp.
2.250.000,
-
JUMLAH Rp.
26.000.000,
-
Sehingga apabila biaya revegetasi per hektar untuk setiap tahun di atas

dihubungkan dengan luasan lahan terganggu yang akan direvegetasi setiap

tahunnya, maka akan didapatkan total jumlah biaya revegetasi untuk periode

tahun 2015 sampai dengan tahun 2019.

Jumlah seluruh biaya revegetasi per hektar lahan untuk setiap

tahunnya diperincikan pada tabel 5.6 di bawah ini:

Tabel 5.6
Jumlah seluruh biaya revegetasi per hektar untuk setiap tahun

No. Rincian Kegiatan Biaya per Hektar


1. Penghijauan
Persemaian Rp.
36.750.000,
-
Penanaman Tanaman Pokok Rp.
109.500.000,
-
2. Pemeliharaan dan Pemantauan Rp.
26.000.000,
-
JUMLAH Rp.
172.250.000,
-
Tabel 5.7
Total jumlah seluruh biaya
revegetasi Tahun 2015 s/d 2019

Tahun Biaya (Rp.) Luas Lahan (Ha) Total Biaya (Rp.)


2015 Rp. 172.250.000,- 0,85 Rp. 146.412.500,-
2016 Rp. 172.250.000,- 1,43 Rp. 246.317.500,-
2017 Rp. 172.250.000,- 2,82 Rp. 485.745.000,-
2018 Rp. 172.250.000,- 2,35 Rp. 404.787.500,-
2019 Rp. 172.250.000,- 1,17 Rp. 201.532.500,-
JUMLAH 8,62 Rp. 1.484.795.780,-

Perhitungan jumlah total biaya langsung untuk penetapan jaminan reklamasi PT.
Sihombing selama periode 5 tahun (2015 s/d 2019) adalah sebesar Rp. 1.786.495.000,-.
Rincian perhitungannya secara lengkap dapat dilihat pada tabel 5.8 berikut ini:

Tabel 5.8
Perhitungan jumlah biaya langsung dalam kegiatan
reklamasi Tahun 2015 s/d 2019

Tahun Penataan Lahan Revegetasi Biaya Tidak Langsung


2015 Rp. 29.750.000,- Rp. 146.412.500, Rp. 176.162.500,-
-
2016 Rp. 50.050.000,- Rp. 246.317.500, Rp. 296.367.500,-
-
2017 Rp. 98.700.000,- Rp. 485.745.000, Rp. 584.445.000,-
-
2018 Rp. 82.250.000,- Rp. 404.787.500, Rp. 487.037.500,-
-
2019 Rp. 40.950.000,- Rp. 201.532.500, Rp. 242.482.500,-
-
JUMLAH Rp. 1.786.495.000,
-
5.2. Biaya Tidak Langsung

Biaya tidak langsung adalah besarnya biaya yang harus dimasukan

dalam perhitungan biaya reklamasi. Biaya tidak langsung dapat ditentukan

antara lain seperti berikut ini:

a. Biaya mobilisasi dan demobilisasi alat sebesar 5% dari biaya langsung.

b. Biaya perencanaan reklamasi sebesar 3% – 5% dari biaya langsung.

c. Biaya administrasi sebesar 2% – 3% dari biaya langsung.

d. Biaya supervisi sebesar 2% – 3% dari biaya langsung.

Dengan menggunakan beberapa grafik, Maka biaya tidak langsung

secara rinci adakah sebagai berikut:

Tabel 5.9
Perhitungan jumlah biaya tidak langsung dalam kegiatan
reklamasi Tahun 2015 s/d 2019

BIAYA TIDAK LANGSUNG


Mobilisasi
& Perencanaan Totan Biaya
Demobilis Reklamasi Administrasi Supervisi Tidak Langsung
Tahun
asi
(Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)
2015 8.808.125,- 6.606.094,- 3.963.656,- 4.844.4 24.222.344,-
69,-
2016
14.818.375, 11.113.781,- 6.668.269,- 8.150.1 40.750.531,-
2017 - 06,-
2018 29.222.250, 21.916.688,- 13.150.013,- 16.072. 80.361.188,-
- 238,-
2019
24.351.875, 18.263.906,- 10.958.344,- 13.393. 66.967.656,-
- 531,-
12.124.125, 9.093.094,- 5.455.856,- 6.668.2 33.341.344,-
- 69,-
JUMLAH 245.643.063,-
5.3. Biaya Reklamasi

Biaya reklamasi dihitung berdasarkan biaya langsung ditambah dengan

biaya tidak langsung. Besarnya biaya reklamasi yang harus dibayar oleh

PT. Sihombing selama periode 5 tahun (2015 s/d 2019) adalah sebesar Rp.

2.032.138.063,-. Rincian perhitungannya secara lengkap dapat dilihat pada

tabel 5.10 berikut ini:

Tabel 5.10
Perhitungan biaya jaminan reklamasi PT Sihombing

Tahun 2015 s/d 2019

Tahun Biaya Langsung Biaya Tidak Jumlah Biaya (Rp.)


(Rp.) Langsung (Rp.)
2015 Rp 176.162.50 Rp. 24.222.344 Rp 200.384.844
. 0,- ,- . ,-
2016 Rp 296.367.50 Rp. 40.750.531 Rp 337.118.031
. 0,- ,- . ,-
2017 Rp 584.445.00 Rp. 80.361.188 Rp 664.806.188
. 0,- ,- . ,-
2018 Rp 487.037.50 Rp. 66.967.656 Rp 554.005.156
. 0,- ,- . ,-
2019 Rp 242.482.50 Rp. 33.341.344 Rp 275.823.844
. 0,- ,- . ,-
JUMLAH Rp 2.032.138.0
. 63,-
BAB 6 KESIMPULAN

Dari uraian dan penjelasan dalam Bab-Bab di atas dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. PT. Sihombing merupakan salah satu perusahaan penambangan batuan

andesit yang telah memiliki Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi

berdasarkan Surat Keputusan Bupati Bandung Barat Nomor 545/Kep. 417

– BPMPPT/2014 per tanggal 3 September 2014 seluas 11 Hektar yang

terletak di Desa Karang Sari, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung

Barat, Provinsi Jawa Barat.

2. Sistim penambangan yang dilakukan oleh PT. Sihombing adalah tambang

terbuka (open pit) dengan metoda contour mining.

3. Total luas lahan ternganggu pada kegiatan penambangan batuan

andesit PT. Sihombing adalah seluas ±8,62 Hektar.

4. Besarnya jaminan reklamasi yang harus dibayarkan oleh PT. Sihombing

selama periode tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 adalah sebesar Rp.

2.032.138.063,- (─ dua milyar tiga puluh dua juta seratus tiga puluh

delapan ribu enam puluh tiga rupiah ─).

Anda mungkin juga menyukai