2018
KATA PENGANTAR
PT. Putra Labuan Sulawesi d/h CV. Putra Labuan selanjutnya disebut Perusahaan,
yang ditingkatkan sesuai Akta Pendirian Perusahaan nomor 18, tanggal 03 Juni 2017 dibuat
oleh Siane Lamasigi, SH.M.Kn Notaris Publik di Palu dengan peningkatan Anggaran Dasar
Perseroan disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam
Surat Keputusan No. AHU-0073101.AH.01.11. Tahun 2017 tanggal 07 Juni 2017 tentang
Pengesahan Badan Hukum Perseroan.
Perusahaan bergerak di bidang usaha penambangan pasir batu (sirtu) di wilayah Desa
Labuan Toposo, Kecamatan Labuan, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah adalah
memenuhi himbauan pemerintah untuk memaksimalkan penggunaan pasir batu (sirtu), dan
juga untuk menangkap potensi bisnis di bidang konstruksi.
Akhirnya Manajemen Perusahaan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu, sehingga tersusunnya dokumen ini.
Singgih Budihartono,Ak.,M.Si
Direktur Utama
Halaman i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2. Lokasi dan Luas Wilayah Ijin Usaha Pertambangan..................................................................2
1.3. Kesampaian Daerah dan Sarana Perhubungan Setempat..............................................4
BAB II RENCANA PENAMBANGAN............................................................................................................5
2.1. Jumlah Cadangan Sumber Daya....................................................................................5
2.2. Klasifikasi dan Jumlah Sumberdaya/Cadangan............................................................7
2.2.1. Cadangan Terkira (Probable Reserve)...............................................................7
2.2.2. Cadangan Terbukti (Proved Reserve)................................................................8
2.3. Rencana Penambangan..................................................................................................9
2.3.1. Tahap Kegiatan Penambangan.......................................................................10
2.3.2. Pembersihan Tempat Kerja (Land Clearing).................................................10
2.3.3. Pengupasan Tanah Penutup (Overburden Removal)......................................11
2.4. Rencana Produksi........................................................................................................13
2.5. Peralatan Penambangan...............................................................................................13
a. Peralatan Utama...............................................................................................13
b. Peralatan di Stock Pile (Lokasi Pemurnian)....................................................14
c. Peralatan Pendukung.......................................................................................15
d. Jadwal Rencana Produksi dan Umur Tambang...............................................15
BAB III RENCANA PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA..............................................................17
3.1. Pembangunan dan Rehabilitasi Sarana dan prasarana.................................................17
3.1.1. Rehabilitas Jalan Tambang..............................................................................17
3.1.2. Pembebasan lahan di stock pile dan pemadatan serta perkerasan lahan di stock
pile....................................................................................................................17
3.1.3. Rehabilitasi Pada Area Produksi (Washing Plant)..........................................17
3.1.4. Rehabilitasi Pada Area Dermaga (Jetty)..........................................................17
3.2. Operasional Sarana Penunjang....................................................................................18
BAB IV KESIMPULAN..............................................................................................................................22
Daftar Tabel
Tabel 1.1 Koordinat IUP Perusahaan...........................................................................................2
Tabel 2.1 Sumber Daya Pasir Batu (SIRTU), Daerah IUP Perusahaan.......................................6
Tabel 2.2 Data Hasil Lapangan, Daerah IUP...............................................................................8
Tabel 2.3. Jumlah peralatan penambangan.................................................................................14
Table 2.4. Tipe Kapasitas Peralatan...........................................................................................14
Tabel 2.5. Jadwal Rencana Penambangan Pasir Batu (sirtu).....................................................16
Tabel 3.1. Rencana Rehabilitasi dan Konstruksi Fasilitas Tambang dan Produksi...................18
Tabel 3.2. Pembangunan Sarana Utilitas Energi dan Air...........................................................20
Tabel 3.3. Rencana Pembangunan Sarana dan Prasarana Utilitas - Mekanik............................20
Tabel 3.4. Rehabilitasi Prasarana Tangki Penyimpan Bahan Bakar Minyak (BBM)................21
Tabel 3.5. Pembangunan Prasarana Mess Karyawan (2 unit)....................................................21
Daftar Gambar
Gambar 1.1. Peta Rencana Tambang Daerah...............................................................................4
Gambar 2.1 Peta Sayatan Sumber Daya Daerah IUP Perusahaan................................................5
Gambar 2.2. Peta Rencana Tambang Daerah.............................................................................10
Gambar 2.3 Peralatan utama yang digunakan untuk operasi penambangan..............................14
Gambar 2.4. Peralatan di Stock Pile...........................................................................................15
Halaman iii
BAB I
PENDAHULUAN
Notaris Siane Mormin Lamasigi, SH.M.Kn. Notaris Publik di Palu dengan Akta Pendirian
Nomor: 18 pada tanggal 3 Juni 2017, dan peningkatan Anggaran Dasar Perseroan disetujui
oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan
Tengah atas nama CV Putra Labuan dengan landasan perijinan adalah Surat Keputusan
IUP Operasi Produksi Bahan Galian Batuan (Pasir, Batu, dan Kerikil).
Pada tahun 2014, CV Putra Labuan dijual oleh Pemiliknya Bapak Burhanudin Yado
berikut asset dan perijinan yang dimiliki berdasarkan Akta Notaris Siane Lamasigi,
SH.M.Kn Notaris Publik di Palu dengan Akta Nomor : 03 Tanggal 14 Maret 2014 yang
diikuti dengan akta-akta pendukung lainnya dalam kaitannya pengalihan kepemilikan dan
kepengurusan.
Hingga saat ini sudah Perusahaan telah melakukan beberapa kegiatan eksplorasi
untuk mengidentifikasi potensi sebaran pasir batu (sirtu), dan akhirnya bisa dilakukan
Halaman 1
Pada Nopember 2016, Ijin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi CV Putra
tentang pengalihan kewenangan bidang Energi Sumber Daya Mineral, perijinan yang
2018; dan Persetujuan Ijin Usaha Pertambangan (IUP) Ekplorasi berdasarkan Surat
22 Februari 2018.
dokumen Rencana Pembangunan Sarana dan Prasaran Penambangan dan Produksi ini.
Sulawesi Tengah dengan luas 10,31 Ha. Secara geografis terletak antara 0 o 39’ 31,36” LS
sampai 0o 39’ 44,78”LS dan 119o 50’ 35,3” BT sampai 119o 50’ 56,87” BT, lokasi
Lokasi ini berada di sebelah utara kota Palu Ibukota propinsi Sulawesi Tengah lebih
kurang 28 km. Sarana transportasi menuju lokasi tambang Perusahaan dapat ditempuh
dengan menggunakan alat transportasi umum atau pribadi selama kurang lebih 1 jam
perjalanan.
BAB II
RENCANA PENAMBANGAN
beberapa cara, mulai dari cara manual sampai dengan penggunaan software khusus.
Berbagai cara tersebut masing masing mempunyai kelebihan dan kekurangan yang pada
umumnya dipilih sesuai dengan keadaan zona potensi, estimasi dimensi pasir batu (sirtu)
terukur.
Metode Kontur dilakukan dengan cara membagi endapan mineral menjadi blok-
blok mendatar dengan interval tertentu yang dibatasi oleh dua buah penampang yang
mewakili elevasi yang telah ditentukan. Kemudian dihitung luas masing-masing sayatan
agar dapat menentukan volume dengan cara mengalikan luas rata-rata antara dua sayatan
Hasil penaksiran cadangan pasir batu dengan menggunakan Metode kontur dengan
pedoman Rule of Gradual Change dapat di lihat pada tabel 2.1.berikut ini.
Tabel 2.1 Sumber Daya Pasir Batu (SIRTU), Daerah IUP Perusahaan
Maka didapatkan sumberdaya terukur (measured rosources) pasir batu (sirtu) di lokasi
IUP Eskplorasi Perusahaan adalah 1.020.256 m3. Dengan persentase material sebagai
berikut:
sample dengan cara chanel sampling di daerah penyelidikan. dan data pengukuran
topografi.
utamanya adalah air. Di sungai atau saluran – saluran irigasi, jika terjadi pengendapan
akan menyebabkan pendangkalan dan hal ini sangat berpengaruh bagi kehidupan
manusia. Hasil sedimen dari suatu daerah pengaliran tertentu dapat ditentukan dengan
melakukan pengukuran pengangkutan sedimen yang dipengaruhi oleh kecepatan aliran
Berdasarkan pembentukan geologi dan bentuk morfologi, maka bisa simpulkan jika
endapan pasir batu (sirtu) memiliki kemenerusan yang seragam sampai batas bawah.
Dengan kriteria tersebut maka klasifikasi sudah termasuk klasifikasi cadangan yang terbagi
atas cadangan terkira (Probable Reserve) dan Cadangan Terbukti (Proved Reserved).
Klasifikasi cadangan pasir batu (sirtu) yang dihasilkan dalam pemetaan geologi ini
adalah cadangan pasir batu (sirtu) terkira. Metode perhitungan sumber daya
digunakan adalah:
a. Data topografi
b. Ketebalan pasir batu (sirtu) hasil dari interpretasi pengukuran chanel sampling
Perhitungan cadangan dilakukan hingga batas elevasi paling rendah dari bentuk
endapan alluvial sungai yaitu di elevasi 40 mdpl, dengan jumlah cadangan terkira
Cadangan Terbukti hasil nya berupa jumlah cadangan dari cadangan terkira
dikalikan dengan faktor koreksi final pit yang sudah direncanakan. Hasil perkalian
faktor koreksi adalah 1,02 Juta m3 x 74.5% = 894.245 m3 (nilai faktor koreksi
diambil dari jumlah persentase pasir 39,69 % dan persentase gravel 50,51 %)
Berdasarkan perkalian faktor koreksi maka didapat volume pasir batu (sirtu) sebesar
894,245 m3 dan karena bertambahnya volume sumber daya terukur sebagai akibat arus
air sungai dari hulu yang membawa material dapat dihitung menggunakan parameter-
Jadi volume rata-rata pengangkutan sedimen selama 60 menit atau 1 jam adalah
0.63020 m3. Jadi dalam 1 tahun volume pengendapan sedimen adalah 24 jam x 365
hari x 0.63020 m3 = 5.520 m3 / tahun. Demikian pula selama lima tahun sumberdaya
Maka didapatkan Cadangan Terbukti (measured rosources) pasir batu (sirtu) di lokasi
Sistem metode penambangan yang akan diterapkan di daerah ini dipilih setelah
b. Keselamatan kerja dalam penambangan apabila tinggi yang dipergunakan melebihi dari
c. Jumlah sirtu yang terdapat pada lokasi penyelidikan ada beberapa jumlah cadangan.
Rencana penambangan bahan galian pasir batu (sirtu) di wilayah Izin Usaha
Alluvial dengan menggunakan sistem chanel bar, dengan tahapan sebagai berikut:
clearing adalah excavator. Kegiatan ini akan dilakukan bertahap sesuai dengan
kemajuan tambang.
2.3.3. Pengupasan Tanah Penutup (Overburden Removal)
Tanah pucuk merupakan bagian dari tanah penutup yang mengandung unsur hara
Tanah pucuk dikupas dengan batasan 0,3 meter dari permukaan tanah merata
seluruh permukaan lokasi tambang dan di tempatkan dengan jarak kurang lebih
500 meter dari lokasi penambangan, hal ini dimaksudkan agar dapat mudah
Untuk mengupas tanah penutup dilakukan dengan mendorong tanah penutup yang
rangka reklamasi.
meliputi jumlah, jenis dan kapasitas alat seperti pada bagian Lampiran.
mine). Dalam metode alluvial mine perlindungan air tanah sangat penting.
Tingkat air tanah yang drop dapat meningkatkan biaya produksi, hasil air dan
bagian bawah setiap saat harus sesuai dengan standar sebagai berikut:
Luas maksimum dari pit baru adalah 250meter persegi diukur dari persiapan
penambangan.
Jarak minimum antara pit baru adalah lebih besar dari 100 m. Ada spasi
material kerikil yang tidak ditambang diantara pit agar aliran sungai dapat
Sebuah penyangga akan dipasang antara pit baru dan Sungai. Ini dilakukan
Sekitar 150 meter buffer area akan ditinggalkan diantara pit baru dan sungai.
Kerikil akan ditambang sampai kedalaman penuh dari top surface deposit
sungai yang menjadi besar jika material ini ditambang. Hasilnya deposit
kerikil akan mengalami pengurangan akibat terbawa oleh arus air sungai.
Deep-pit terrace tidak akan dilakukan pada sisi berlawanan dari sungai pada
Produksi didasarkan pada kondisi pasar, jumlah permintaan (demand) dan syarat-
syarat penjualan (term and condition). Dalam menentukan perencanaan produksi, data dan
a. Jam kerja efektif dalam 1 tahun adalah 2.132 jam dengan sistem kerja 1 shift per hari.
b. Dengan cadangan pasir batu (sirtu) sebesar 921.845 m3 maka rencana penambangan
ditargetkan selama 5 tahun dimana rata-rata produksi per tahun sebesar 180.000 m3
dari rencana produksi 180.000 m3 per tahun didapat hasil pemurnian sirtu sebesar
153.000 m3 per tahun dan faktor penjualan sebesar 95 % sehingga dari 153.000 m3 di
stockpile yang siap dijual sebesar 131.106 m3 per tahun dan sisa stok sirtu yang ada di
memperhatikan beberapa hal antara lain: besarnya produksi pasir batu (sirtu) pertahun
jam kerja dalam setahun, kondisi pasir batu (sirtu) dan kondisi daerah di sekitar IUP
Perusahaan.
a. Peralatan Utama
Peralatan utama adalah peralatan yang digunakan produksi per tahun dapat
I. PERALATAN UTAMA
1 Penanganan Tanah dan Tanah Penutup
1 Loading PC200 Kontraktor 5 1 - - - -
2 Hauling FUSO FM517HS Kontraktor 5 1 - - - -
2 Penanganan Sirtu
1 Loading PC200 Kontraktor 5 1 1 1 1 1
2 Hauling FUSO FM517HS Kontraktor 5 6 6 6 6 6
ExcavatorDump Truck
Peralatan di Stock Pile adalah peralatan yang ditempatkan di Stock Pile agar
pasir batu (sirtu) hasil dari penambangan dapat langsung diolah di Washing
Plant dan ditempatkan di Stock Pile yang kemudian siap untuk dikapalkan
Wheel Loader
c. Peralatan Pendukung
dengan baik.
Luas
Lama BCM Insitu
No Periode Total
Periode
Soil/OB Sirtu (Ha)
1 Bulan ke-3 3 bulan 2.500 45.000 0.4125
2 Bulan ke-6 3 bulan 2.500 45.000 0.4125
3 Tahun ke-1 6 bulan 90.000 0.825
4 Tahun ke-2 1 tahun 180.000 1.65
5 Tahun ke-3 1 tahun 180.000 1.65
6 Tahun ke-4 1 tahun 180.000 1.65
7 Tahun ke-5 1 tahun 180.000 1.65
TOTAL 5.000 900.000 8.25
Berdasarkan uraian di atas, maka rencana pembangunan dan rehabilitasi sarana dan
Rehabilitasi jalan tambang dilakukan untuk luas sekitar 3.000 meter persegi dengan
3.1.2. Pembebasan lahan di stock pile dan pemadatan serta perkerasan lahan di stock pile
operasional dan manufer truk di lokasi masuk stock pile. Perusahaan berencana untuk
Selanjutnya, agar jalan di sekitar stock pile mudah dan lancar dilalui truck pengakut
material dan produk jadi (pasir dan split), maka perlu pemadatan dan perkerasan di
lahan stock pile seluas 2.500 M2, dengan panjang 50 M dan lebar 50 M
Dilakukan rehabilitasi di area washing plant seluas 500 M2, agar pelaksanaan
pekerjaan di sekitar area produksi menjadi kering, bersih dan nyaman. Di samping itu
Dilakukan rehabilitasi di area dermaga seluas 200 M2 dipinggir dermaga, agar untuk
menahan longsor (abrasi) material batu ke laut. Di samping itu, membersihkan akses
jalan dari stock pile ke di dermaga, agar memudahkan akses pengangkutan barang
jadi ke tongkang.
Adapun rehabilitasi, jalan tambang, area stock pile dan washing plant serta jetty dapat
Tabel 3.1. Rencana Rehabilitasi dan Konstruksi Fasilitas Tambang dan Produksi
2 Stock Pile
Pembebasan lahan stockpile 20 25 500 1
Pemadatan dan perkerasan lahan di Stock Pile 50 50 2,500 1
terutama dari front penambangan hingga ke jalan umum yang sudah ada. Untuk itu
b. Kantor yang berfungsi sebagai pusat pengendalian operasi dan kegiatan administrasi
berat dan alat perlengkapan lainnya serta sebagai tempat penyimpanan kaperluan
lapangan.
d. Base-camp dan perumahan karyawan, yaitu berupa bangunan permanen yang berfungsi
e. Sarana penerangan dan sarana ibadah merupakan semua sarana yang diperlukan dalam
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari bagi karyawan baik yang terlibat langsung
f. Pompa air, dan sarana air bersih berguna untuk memompa air pada front penambangan
kerja yang sehat. Water tank ini berupa mobil truk yang dilengkapi tangki air, yang
h. Tangki persediaan bahan bakar yang berguna mensuplai kebutuhan bahan bakar bagi
kegiatan.
k. Alat keselamatan kerja dan alat pelindung diri (APD), yaitu meliputi peralatan
pemadam kebakaran dan P3K. Sedang APD, yaitu perlengkapan yang dipergunakan
bagi pekerja untuk melindungi diri dari bahaya seperti: topi kerja (helm), kaos tangan,
diterjemahkan berdasarkan perkiraan jenis pekerjaan, bahan, ukuran dan kebutuhan bahan,
pekerja dan waktu pengerjaan, yang uraiakan dalam tabel-tabel di bawah ini sebagai berikut:
HARGA UPAH
PEKERJA HARIAN WAKTU
NO. JENIS PEKERJAAN BAHAN UKURAN SATUAN
(US$) (ORANG) (US$) (HARI)
1 Bengkel dan Gudang Alat Berat1 Unit 200 m2
Pondasi Batu, Semen, Pasir 9 m3 100 15 50 5
Dinding Bata, Semen, Pasir 30 m3 85 18 50 7
Kusen Kayu 5 cm 5 buah 8 4 50 3
Pintu Papan 3 cm 25 lembar 7 4 50 3
Pintu Plat Besi Plat Besi 5 lembar 10 4 50 3
Jendela Teralis 5 m 2 2 50 2
Lantai Semen dan Pasir 200 m2 50 4 50 4
Konstruksi Atap Kuda-kuda 6 buah 45 4 50 3
Penutup Atap Asbes 50 lembar 6 4 50 3
Penerangan Lampu 5 set 3 2 50 2
Jaringan Listrik Kabel 100 m 1 2 50 2
Tabel 3.4. Rehabilitasi Prasarana Tangki Penyimpan Bahan Bakar Minyak (BBM)
HARGA UPAH
PEKERJA HARIAN WAKTU
NO. JENIS PEKERJAAN BAHAN UKURAN SATUAN
(US$) (ORANG) (US$) (HARI)
Kelancaran operasional dan produksi, akan berjalan dengan baik, apabila Perusahaan
pembebasan lahan/tanah. Hal ini dilakukan baik di area tambang, stock pile, area produksi dan
penambangan, dan rencana produksi, serta kondisi sarana & prasarana yang sudah ada saat ini,
maka perusahaan menyusun Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana ini sebagai salah
Dalam hal ini, terdapat Sarana Utama dan Sarana Pendukung/Penunjang yang akan
1. Sarana dan Prasaran Utama berdasarkan lokasi meliputi: Jalan dan Jembatan di Area
Tambang, Pembebasan lahan dan Pemadatan dan Perkerasan Tanah/Lahan di Area Stock
Pile, Rehabilitasi dan Perkerasan di Area Produksi (Washing Plant) dan Pemasangan
2. Sarana dan Prasarana Penunjang antara lain mencakup: Utilitas Air dan Daya Listrik,
Perencanaan pembangunan sarana dan prasarana ini, merupakan langkah awal, dan
membutuhkan kesiapan lebih lanjut dalam manajemen proyek, terkait dengan hal-hal alokasi
dan penyediaan dan ketersediaan sumberdaya, baik sumber daya manusia (pekerja/tukang),
bahan atau material, dukungan lingkungan serta penyediaan aspek finansial secara tepat waktu.
Semoga dengan tersusunnya dokumen ini dapat memenuhi persyaratan dalam
pengajuan Ijin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi dan selanjutnya memberikan
dasar bagi Perusahaan dalam mempersiapkan dan melaksanakan operasi dan produksi.