Disusun oleh:
NAMA :MHD RISKI
NPM :2105170047
PROGRAM STUDI :AKUNTANSI
Segala puji bagi Allah SWT yang telah menghantarkan rahmat serta hidayahNya,
sehingga rasa ingin belajar dan menggali ilmu tidak pernah padam dan dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul Pengaruh Kompetensi, Moralitas
AparaturDesa, Dan Sistem Pengendalian Internal Terhadap Pencegahaan
Fraud Dalam Pengelolaan Dana Desa(Kec. Tanjung Beringin, Kab. Serdang
Bedagai). Shalawat beserta salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah ke zaman yang penuh dengan ilmu
pengetahuan.
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi untuk
menyelesaikan pendidikan program S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan bisnis
universitas muhamadiyah sumatera utara. Penulisan skripsi ini tentunya jauh dari
kesempurnaan.Oleh karena itu apabila pembaca menemukan kejanggalan-
kejanggalan dalam penulisan skripsi ini yang disebabkan oleh keterbatasan penulis,
maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan demi
kesempurnaan dimasa yang akan datang.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan bimbingan dan arahan serta dukungan kepada penulis .
Untuk itu penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih:
MHD RISKI
NPM. 2105170023
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
1.1 LATAR BELAKANG..............................................................................1
1.2 IDENTIFIKASI MASALAH..................................................................... 5
1.3 BATASAN MASALAH............................................................................5
1.4 RUMUSAN MASALAH.......................................................................... 5
1.5 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN................................................. 6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Salah satu masalah yang menarik dikaji yang terkait dengan kualitas laporan
keuangan Kab.seerdang bedagai. Dari hasil opini tersebut BPKAD Kab. Serdang
bedagai selaku penanggung jawab dalam pembuatan LKPD sudah berhasil
mendapatkan opini WTP pada LKPD tahun 2020 yang artinya laporan keuangan
suatu entitas tersebut telah disajikan dengan wajar dan memiliki kualitas. Tetapi
fakta pemko medan mendapatkan empat tahun opini WDP itu sangat buruk.
Menurut penelitian terdahulu (Fitri Handayani, 2020) menyatakan penyebab empat
tahun berturut-turut pemerintahan kota medan mendapatkan opini WDP adalah
terdapat akun yang disajikan tidak sesuai dengan SAP dan tidak didukung dengan
bukti yang cukup diantaranya terdapat pada aset lancar, aset tetap, aset lainnya,
kewajiban jangka pendek, belanja modal dan beban operasi-LO. Opini WDP
3
menggambarkan bahwa laporan keuangan pemerintah daerah masih terdapat
ketidaksesuaian penyusunan yang berdasarkan SAP. Ketidaksesuaian kualitas
laporan keuangan dapat terjadi karena tata kelola keuangan yang tidak tepat. Tata
kelola keuangan pemerintah kota Medan yang tidak dilaksanakan secara transparan
tanpa melampirkan kecukupan bukti untuk menghasilkan laporan keuangan yang
wajar.
Anggaran yang bersumber dari APBN yang mengalir ke kas desa terbagi
dalam dua mekanisme penyaluran. Pertama, dana transfer ke daerah secara bertahap
yang di kenal sebagai dana desa. Kedua, dana transfer melalui APBD Kabupaten
yang dialokasikan 10% oleh pemerintah untuk disalurkan ke kas desa secara
bertahaap yang dikenal dengan alokasi dana desa (Widiyarta, Herawati, dan
Atmadja, 2017).
Dana desa dan alokasi dana desa merupakan sumber pendapatan desa yang
pertanggungjawabannya termasuk ke dalam akuntabilitas keuangan publik.
Sekarang ini, akuntabilitas keuangan publik rentan terhadap potensi penyelewengan
, maka dalam hal akuntabilitas dana desa dan alokasi dana desa tidak menutup
kemungkinan tercadinya kecurangan/ fraud (Rahimah, Murni, dan Lysandra, 2018).
4
1.2. Identifikasi masalah
1. Pembantu pengelolaan dalam dana dipemerintahan desa mangga dua
2. Partisipasi dari APBN belum maksimal
3. Kerentanan diakuntabilitas keuangan
Agar penelitian ini tidak terlalu luas tujuannya dan tidak menyimpang dalam
mengoreksi pendanaan, maka perlu melakukan pembatasan masalah yg ditinjau.
Dari latar belakang masalah dan rumusan masalah di atas, maka penulis dapat
memberitahukan tujuan penelitiannya yaitu:
5
2. Sebagai bahan informasi dan bahan masukan bagi pihak pihak yg terkait didalam
pemerintahan desa
3. Bagi pihak lain, sebagai bahan referensi atau tambahan informasi yang diperlukan dalam
minat berkarir terutama bagi penelitian berikutnya.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Anggaran yang bersumber dari APBN yang mengalir ke kas desa terbagi
dalam dua mekanisme penyaluran. Pertama, dana transfer ke daerah secara bertahap
yang di kenal sebagai dana desa. Kedua, dana transfer melalui APBD Kabupaten
yang dialokasikan 10% oleh pemerintah untuk disalurkan ke kas desa secara
bertahaap yang dikenal dengan alokasi dana desa (Widiyarta, Herawati, dan
Atmadja, 2017)
Dana desa dan alokasi dana desa merupakan sumber pendapatan desa yang
pertanggungjawabannya termasuk ke dalam akuntabilitas keuangan publik.
Sekarang ini, akuntabilitas keuangan publik rentan terhadap potensi penyelewengan
, maka dalam hal akuntabilitas dana desa dan alokasi dana desa tidak menutup
kemungkinan tercadinya kecurangan/ fraud (Rahimah, Murni, dan Lysandra, 2018).
7
pengelolaan keuangan desa mulai dari perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan,
pelaporan sampai dengan peranggungjawaban. Disamping itu Permendagri No 113
Tahun 2014 ini mengharuskan agar pengelolaan keuangan desa dilakukan secara
transparan, akuntabel dan partisipatif serta tertib dan disiplin anggaran.
8
manusia (Liputan 6, 2019).
Kajian yang dilakukan KPK di tahun 2019 menjelaskan bahwa dalam
pengelolaan keuangan desa terdapat beberapa permasalahan antara lain pada aspek
regulasi dan kelembagaan, aspek tata laksana, aspek pengawasan dan aspek sumber
daya manusia. Hal tersebut terjadi karena adanya tumpang tindih wewenang,
laporan pertanggungjawaban desa yang belum memenuhi standar, dan rawan
manupulasi, potensi fraud oleh tenaga pendamping akibat kelemahan aparat desa,
dan lain-lain (www.kpk.go.id).
Dalam rangka pencegahan fraud yang terjadi dalam pengelolaan dana desa,
diperlukannya kompetensi aparatur yang memadai dalam pengelolaan keuangan
desa. Dengan adanya profesionalisme dan kompetensi aparatur dalam pengelolaan
keuangan desa, maka diharapkan tujuan ekonomi dan sosial pemerintahan desa
dapat tercapai. Kompetensi aparatur harus bersinergi agar dapat melakukan
pencegahan fraud (Atmadja dan Saputra, 2017).
10
Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
Pasal 1,Desa adalah Desa dan adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya
disebutadalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang
berwenanguntuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan
masyarakatsetempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hal
tradisionalyang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan
RepublikIndonesia.
11
danmempergunakan anggaran yang dimiliki sebagai pilihan utama
masyarakatnyadalam membantu perekonomian dan sosialnya (Riyanto, 2015).
12
desa, kepala desa menggunakan instrumen KPI. KPIialah sekumpulan pengukuran
yang berfokus pada aspek kinerja organisasi yangpaling berpengaruh pada
keberhasilan organisasi saat ini dan di masa depan(Ndruru & Halawa, 2020). KPI
menjadi instrumen penilaian dengan bobotindikator penilaian kinerja perangkat
desa yang dapat mencakup kedisiplinan,kejujuran pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi, inovasi dan/atau inisiatif individu dalam pelaksaan tugas yang bersangkutan
maupun kinerja secaraumum. Dengan adanya KPI sebagai performance indicator
dapat menjadi tolakukur pemerintah desa dalam mempertanggungjawabkan dan
mengevaluasikinerjanya serta mendukung kesadaran individu untuk bekerja sesuai
moral,kecakapan diri yang tinggi, serta inovasi kerja.
13
yangtertananam dalam dirinya akan sangat mempengaruhi terlaksananya tata
kelolakeuangan dana desa dengan baik. Suatu aturan atau kaidah yang
mengontrolperilaku manusia di masyarakat untuk berbuat baik sesuai kaidah dan
aturandisebut moral. Tingkatan moralitas individu yang tinggi akan bisa
meminimalisirdan menghindari adanya kecurangan karena setiap personal yang
bermoral tinggiakan mengikuti segala aturan sesuai atribut etika umum (Ozler &
Gabrinetti, 2017).Level penalaran moral dalam personal seseorang sebagai acuan
guna mengetahuitendensi individu menjalankan perbuatan khusus, terpenting yang
berkorelasidengan dilema moral, sesuai level penalaran moralnya (Alawattage,
et.al., 2022).Apabila level penalaran moral seseorang menunjukkan angka yang
tinggi, akansemakin mungkin untuk melaksanakan hal yang benar (Kerstein, 2002).
Uraiansebelumnya sependapat dengan hasil riset yang dilakukan oleh Yusuf, et al.,
(2018)dan Mutmainah, (2022) menemukan bahwa moralitas berpengaruh positif
sertasignifikan terhadap keakuntabilitasan tata kelola dana desa baik secara
parsialataupun simultan. Moralitas memiliki pengaruh terhadap tata kelola
keuangandesa sebab makin tinggi moralitas pelaku tata kelola (aparatur desa)
dalammengatur dana desa maka makin akuntabel pengelolaan dana desa.
Menurut Junia (2016) moralitas merupakan sikap baik dan buruk yang
dimiliki oleh seseorang atau individu. Budi aningsih dalam Udayani dan Sari
(2017) menyatakan bahwa moralitas timbul ketika seseorang melakukan kebaikan
14
atas dasar kesadaran atas kewajiban dan tanggungjawabnya, dan bukan karena
ingin memperoleh keuntungan dari sesuatu yang dilakukannya. Pernyataan ini bisa
didefinisikan bahwa moralitas setiap orang merupakan perilaku atau sikap baik,
dimana orang tersebut bertindak tanpa pamrih atau tidak meminta balasan.
15
kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset
negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
16
Hery (2013) menyatakan bahwa pengendalian intern merupakan
rangkaian kebijakan guna melindungi aset organisasi atau perusahaan dari tindakan
kecurangan atau penyalahgunaan, jaminan kesediaan informasi akuntansi yang
tepat akurat, dan memastikan jika segala peraturan hukum/undang-undang telah
dijalankan dan ditaati oleh seluruh pegawai organisasi atau perusahaan. Karena jika
semakin baiknya sistem pengendalian internal dalam sebuah organisasi maka akan
mencegah kecurangan karena tidak adanya peluang, namun begitu juga sebaliknya
jika sistem pengendalian dalam suatu organisasi itu tidak bagus maka akan menjadi
peluang bagi para kerah putih untuk melakukan kecurangan. Pernyataan tersebut
didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Laksmi dan Sujana (2019), Atmadja
dan Saputra (2017) menyatakan bahwa sistem pengendalian internal berpengaruh
positif terhadap pencegahan fraud. Tetapi hasil penelitian tersebut tidak selaras
dengan penelitian yang dilakukan oleh Wonar et al., (2018) yang menyatakan
bahwa sistem pengendalian internal tidak berpengaruh pencegahan fraud.
17
2.2. Kerangka Berpikir Konseptual
Kompentesi
(X1)
Sistem Pengendalian
Intern
2.3. Hipotesis
Faktor pertama yang dapat mempengaruhi pencegahan fraud dalam pengelolaan dana
desa adalah kompetensi aparatur. Faktor kompetensi aparatur berkaian dengan
kemampuan individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan (UU No. 13 tahun 2003 pasal 1
(10). Pengertian dan arti kompetensi oleh spencer (2014) dapat didefinisikan
sebagai karekteristik yang mendasari seseorang berkaitan denga efektivitas kinerja
individu dalam pekerjaannya atau karekteristik dasar individu yang memiliki
hubungan kausal atau sebagai sebab-akibat dengan kriteria yang dijadikan acuan,
efektif, atau berkinerja prima atau superior ditempat kerja atau situasi tertentu.
Menurut Spencer (2014), kompetensi terletak pada bagian dalam setiap manusia
dan selamanya ada pada kepribadian seseorang yang dapat memprediksikan tingkah
laku dan performansi secara luas pada semua situasi dan tugas pekerjaan atau job
tasks. Dengan kata lain kompetensi adalah sesuatu yang ditunjukkan seseorang
dalam kerja setiap hari. Ketika aparatur sudah dibekali dengan kompetensi yang
baik, maka kecurangan (fraud) yang mungkin terjadi akan dapat dicegah.
18
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis pertama yang dibangun adalah:
H1: Kompetensi Aparatur berpengaruh terhadap pencegahan fraud dalam pengelolaan
dana desa.
Faktor kedua yang dapat mempengaruhi pencegahan fraud dalam pengelolaan dana
desa adalah Moralitas aparatur. mengambil suatu keputusan etis (Umam, 2010).
Moralitas atau moral merupakan baik buruknya sikap atau perilaku yang dimiliki
oleh seseorang (Junia, 2016). Menurut hasil penelitian Putu Santi Putri Laksmi1,
Ketut Sujana (2019), Rahimah, Murni dan Lysandra (2018) dan Wijayanti dan
Hanafi (2018) menujukan bahwa moralitas berpengaruh positif terhadap
pencegahan fraud dalam pengelolaan keuangan desa. Bahwa semakin tinggi level
penalaran moral seseorang maka akan semakin tinggi tingkat kebenaran yang
dilakukan. Sebaliknya semakin rendah level penalaran moral seseorang maka akan
semakin besar kemungkinan melakukan kecurangan. Tingkat penalaran moral yang
tinggi dapat mencegah terjadinya kecurangan dalam suatu organisasi..
19
Hal ini berarti semakin tinggi tingkat sistem pengendalian internal maka semakin
tinggi tingkat pencegahaan fraud dalam pengelolaan dana desa.
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis ketiga yang dibangun adalah: H3: Sistem
Pengendalian Internal berpengaruh terhadap pencegahan fraud dalam pengelolaan
dana desa.
20
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan
sebagai metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme, digunakan
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan
menguji hipotesis yang telah ditetapkan (sugiyono 2017)
3.3.Definisi Operasional
3.3.1.Kompetensi Aparatur
Kompetensi adalah kemampuan yang berkenaan dengan mental,
berpikir, serta sumber perubahan yang berkaitan dengan pemecahan
masalah (Aprilia & Yuniasih, 2021).
3.3.2.Moralitas
Moralitas individu yaitu sifat moral yang ada pada setiap orang
mengenai baik buruknya perbuatan atau tingkah laku yang
dikerjakannya (Lestari & Ayu, 2021).
3.2.3.Sistem Pengendalian Internal
Sistem pengendalian internal yaitu sebuah teknik membimbing,
memantau, serta menilai sumber daya pada sebuah instansi dan
mempunyai posisi penting pada penghindaran dan deteksi terhadap
terdapatnya perbuatan kecurangan (Eldayanti et al., 2020).
21
3.4.Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini berjumlah 24 responden terdiri dari aparat desa
yaitu Kepala Desa, Sekertaris Desa, dan Bendahara Desa dipemerintahan desa di
Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai. Dalam penelitian ini,
sampel yang digunakan adalah aparat desa yang ada di lingkungan setiap desa di
Kecamatan Tanjung Beringin yang terdiri dari Kepala Desa, Sekertaris Desa dan
Bendahara Desa dengan jumlah 24 responden.
Data yang digunakan adalah data primer, yang berupa persepsi para
Kueisioner yang diberikan berisi sejumlah pernyataan yang akan dibagikan kepada
pernyataan, dan kemudian pemberian skor atas jawaban dari responden atas
Untuk setiap pilihan jawaban diberi skor, maka responden jawaban harus
22
Pemberian skor atas pilihan jawaban untuk kueisioner yang diajukan adalah sebagai
berikut:
analisis statistik dengan menggunakan SPSS 22.0. Metode analisis data yang
digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana (simple linear
antara beberapa variabel bebas dengan variabel terikat. Pengertian analisis regresi
linier sederhana menurut Sugiyono (2010), adalah sebagai berikut: “Analisis yang
turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen
23
Y=a+bX
Keterangan:
a = Konstanta
bergantung pada kualitas data yang yang dipakai dalam pengujian tersebut. Data
penelitian tidak akan berguna dengan baik jika instrumen yang digunakan untuk
keabsahan (Validity) yang tinggi. Oleh karena itu, terlebih dahulu kueisioner harus
1.Uji Validitas
alat pengukur mengukur apa yang ingin diukur. Teknik yang digunakan untuk
mengukur validitas butir item instrumen penelitian ini yaitu teknik product moment
dari Karl Pearson (validitas isi atau content validity). Teknik product moment
correlation yaitu setiap skor tiap item dikorelasikan dengan skor total. Skor total
adalah penjumlahan dari keseluruhan item. Jika r hitung lebih besar dari r tabel maka
2.Uji Reabilitas
Menurut Yusuf (2014:), reliabilitas adalah suatu ukuran konsistensi atau kestabilan
24
diberikan dalam waktu yang berbeda (Ghozali, 2006). Pengujian reliabilitas
menggunakan cronbach alpha. Suatu alat dikatakan handal jika nilai cronbach alpha >
25
DAFTAR PUSTAKA
Widiyarta, K., Herawati, N. T., Atmadja A. T. (2017) Pengaruh Kompetensi Aparatur,
Budaya Organisasi, Whistleblowing Dan Sistem Pengendalian Internal Terhadap
Pencegahan Fraud Dalam Pengelolaan Dana Desa. e-Journal S1 Ak Universitas
Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2)
Amrizal. (2004). Pencegahan dan Pendeteksian kecurangan oleh internal auditor.
Jakarta: Direktorat Investigasi BUMN dan BUMD Deputi Bidang Investigasi.
Bastian, I. (2015) Akuntansi Kecamatan & Desa. Jakarta: Erlangga,.
. Amalia, S. W. R., & Bhilawa,L. (2023). Moralitas,Kapabilitas, dan PerilakuKerja
Inovatif Aparatur DesaTerhadap Pengelolaan DanaDesa. E-Jurnal Akuntansi,33(4),
935-954
JURNAL RISET MAHASISWA AKUNTANSI (JRMA) Volume 8, No. 1, Tahun 2020
e-ISSN : 2715 - 7016
26
Sagala, S. (2013) Etika & Moralitas Pendidikan peluang dan tantangan. Jakarta:
Kencana.
Rahimah, Laila, Yetty dan Shanti. (2018). Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan,
Lingkungan Pengendalian, dan Moralitas Individu terhadap Pencegahan Fraud
Dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa. Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi, Vol. 6. No.
12, 139-154.
Njonjie, P., Nangoi, G., Hendrik. (2017) pengaruh kompetensi,sistem pengendalian
internal, dan moralitas aparatur terhadap kecurangan laporan keuangan dalam
pengelolaan dana desa. Program Studi Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sam Ratulangi.
Laksmi, P. S. P., Sujana, I. K. (2019) Pengaruh Kompetensi SDM, Moralitas dan Sistem
Pengendalian Internal Terhadap Pencegahan Fraud Dalam Pengelolaan Keuangan
Desa. ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.26.3.PP:
2155 -2182
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/09/27
https://litigasi.co.id
https://www.medanbisnisdaily.com
Peraturan Pemerintan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan
Kinerja Instansi Pemerintah
Gede Edy Prasetya, Penyusunan dan Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah,
(Yogyakarta: ANDI, 2005), hal. 5
Moermahadi S. Djanegara, Laporan Keuangan Pemerintah Daerah..., hal. 1
Penjelasan atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Angka 1 Paragraf 1
27