Dalam rangka untuk peningkatan mutu pengelolaan dan pelayanan pendidikan disekolah serta dalam rangka pemenuhan pendidkan yang
berdasarkan Standar Nasional Pendidikan (SNP) ,maka kami mengadakan pengelompokkan permasalahan yang ada berdasarkan capaian yang
diperoleh oleh lembaga SD Negeri 3 Ngrencak yang kemudian mengadakan analisis pemyebab tidak tercapainya Standar Mutu untuk dan mencari
penyelesaiannya dengan melibatkan berbagai pihak yang berkempentingan.
Analisis delapan Standar SD Negeri 3 Ngrencak Panggul dapat dipaparkan sebagai berikut.
1. Standar 1.3 Lulusan 1.3.2.Siswa Siswa memiliki keterampilan - Proses Kualifikasi dan latar Pelaksanaan
Kompete memilik memiliki berpikir dan bertindak produktif pembelajaran belakang pendidikan Pengembangan
nsi kompeten keteramp melalui pengalaman pembelajaran baik guru tidak selaras Keprofesian
Lulusan si pada ilan dan kegiatan. intrakurikuler dengan mata pelajaran Berkelanjutan (PKB)
dimensi berpikir maupun yang diampu. di KKG/ MGMP
keterampi dan ektrakurikulertid tentang kompetensi
lan bertinda ak mengarah ketrampilan
k pada pencapaian
produktif kompetensi
ketrampilan
berpikir dan
bertindak
produktif
Contoh keterampilan berpikir dan - Pencapaian Guru belum memiliki Perangkat
bertindak produktif meliputi: kompetensiketra kompetensi yang sesuai pembelajaran meliputi
merangkum hasil bacaan meniru mpilan siswa standar dan tidak program tahunan,
karya orang lain lainnya tidak diukur tersertifikasi sebagai program semester,
dengan tepat. pendidik. silabus, RPP, buku
yang digunakan guru
- Siswa tidak dan siswa dalam
memiliki pembelajaran, lembar
kompetensi tugas terstruktur dan
ketrampilan kegiatan mandiri,
berpikir dan handout, alate valuasi
bertindak dan buku nilai
produktif
Sekolah memiliki wujud nyata Sekolah belum ❖ Guru belum memiliki Memberi penugasan
kualitas dan kuantitas yang memiliki wujud kompetensi yang sesuai individu, penugasan
diperoleh kelompok/ individu nyata kualitas standar dan tidak kelompok, pelaporan
siswa untuk mengukur tingkat dan kuantitas tersertifikasi sebagai tugas/kegiatan,
keterampilan yang dimiliki yang diperoleh pendidik. presentasi hasil
siswa sebagai hasil pengalaman kelompok/ penugasan,
pembelajaran dan kegiatan individu siswa keterlibatan dalam
yang diselenggarakan oleh untuk kepanitiaan dan
sekolah berupa: mengukurtingk keterlibatan dalam
Prestasi/penghargaan pada at keterampilan penyusunan program
level ke wilayahan. yang dimiliki sekolah
Tingkat capaian nilai siswa sebagai
keterampilan dalam hasil
penilaian pendidikan. pengalaman
pembelajaran
dan kegiatan
yang
diselenggaraka
n oleh sekolah
Kompetensi Memberikan
keterampilan ini belum pelatihan kepada
diintegrasikan dengan pendidik
baik dalam kegiatan
pembelajaran di sekolah.
Pengelolaan sekolah
terkait fasilitas
pengembangan
keterampilan siswa
belum terfokus dan
terencanakan dengan
optimal.
Ketersediaan dan
kondisi sarana prasarana
belum memadai, dan
lainnya
Standar Komponen Indikator Deskripsi Resiko Jika Penyebab Tidak Rekomendasi Pelibatan
Mutu Standar Mutu Tercapainya Standar
Tidak Tercapai Mutu
2. Indikator 2.1 Sub-Indikator ❖Memiliki tim yang bertugas ❖Warga sekolah ❖Komitmen sekolah - Melibatkan - kepala
Standard Kurikulum 2.1.1. mengembangkan kurikulum sekolah. dan pemangku rendah dalam melibatkan pemangku sekolah
Isi Tingkat Kurikulum ❖Tim Pengembang Kurikulum kepentingan tidak pemangku kepentingan kepentingan dalam - guru
Standar Komponen Indikator Deskripsi Resiko Jika Penyebab Tidak Rekomendasi Pelibatan
Mutu Standar Mutu Tercapainya Standar
Tidak Tercapai Mutu
Satuan Tingkat Satuan meliputi seluruh guru mata pelajaran, mengetahui KTSP dalam pengembangan mengembangkan - komite
Pendidikan Pendidikan konselor (guru Bimbingan dan yang dilaksanakan kurikulum sekolah. kurikulum sekolah sekolah
dikembangkan dikembangkan Konseling), dan komite sekolah atau sekolah. dalam kegiatan rapat - Pengawas
sesuai dengan penyelenggarapendidikan dibuktikan sekolah. sekolah
melibatkan dengan dokumen penugasan. ❖KTSP yang - Melatih pengembang
prosedur
Pemangku ❖Sekolah memiliki pedoman dikembangkan kurikulum yang ada.
kepentingan pengembangan kurikulum yang tidak sesuai dengan
diketahui tim pengembang kurikulum pedoman - Memberi akses
sekolah sebagai dasar pengembangan pengembang
pengembangan. yang ditetapkan. kurikulum kepada
❖Unsur dalam tim pemangku
pengembang kurikulum kepentingan.
tidak mengetahui dan
memahami pedoman
pengembangan kurikulum
sekolah sehingga tidak mau
terlibat mendalam.
❖Sistem informasi
manajemen yang dimiliki
sekolah belum
memberikan akses kepada
pemangku kepentingan.
Sub-Indikator ❖Sekolah menyusun KTSP sendiri ❖Sekolah tidak ❖Sekolah kurang - Mengoptimalkan - guru
2.1.2. yang telah mengacu kepada: bisa menegakkan mendapatkan informasi dan - pengawas
Kurikulum Undang-Undang Nomor 20 Tahun aturan. tentang perubahan acuan memberdayakan sekolah
Tingkat Satuan 2003 tentang Sistem Pendidikan ❖Acuan dan kegiatan KKG
Pendidikan Nasional pengembangan kerangka dasar dalam
dikembangkan Peraturan Pemerintah Nomor 13 visi, misi, dan pengembangan KTSP.
Standar Komponen Indikator Deskripsi Resiko Jika Penyebab Tidak Rekomendasi Pelibatan
Mutu Standar Mutu Tercapainya Standar
Tidak Tercapai Mutu
dengan Tahun 2015 tentang Perubahan tujuan sekolah, ❖Sistem informasi
mengacu pada Kedua rencana manajemen yang dimiliki
kerangka dasar Peraturan Pemerintah Nomor 19 pembelajaran, sekolah belum
penyusunan Tahun 2005 tentang Standar Nasional silabus, penilaian menyediakan informasi
Pendidikan dan rencana kerja Terkait acuan kerangka
Peraturan Menteri Pendidikan dan sekolah tidak dasar penyusunan.
Kebudayaan Nomor 20 tahun 2016 sesuai
tentang Standar Kompetensi Lulusan ❖Kebutuhan dan ❖Motivasi sekolah rendah
Peraturan Menteri Pendidikan dan karakteristik untuk memahami acuan
Kebudayaan Nomor 21 tahun 2016 sekolah, potensi kerangka dasar
tentang Standar Isi daerah dan siswa penyusunan KTSP.
Peraturan Menteri Pendidikan dan tidak termuat
Kebudayaan Nomor 22 tahun 2016 dalam KTSP ❖Ketergantungan sekolah
tentang Standar Proses ❖KTSP tidak bisa dengan pihak lain dalam
Peraturan Menteri Pendidikan dan dipakai sebagai penyusunan KTSP.
Kebudayaan Nomor 23 tahun 2016 acuan operasional
tentang Penilaian di sekolah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan ❖Guru tidak
Kebudayaan Nomor 24 tahun 2016 memiiliki pedoman
tentang Kompetensi Inti dan yang tepat dalam
Kompetensi Dasar melaksanakan
Peraturan Menteri Pendidikan dan pembelajaran.
Kebudayaan Nomor 61 tahun 2014
tentang
KTSP pada pendidikan dasar
Dan menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 69 tahun 2013
Standar Komponen Indikator Deskripsi Resiko Jika Penyebab Tidak Rekomendasi Pelibatan
Mutu Standar Mutu Tercapainya Standar
Tidak Tercapai Mutu
tentang
Kerangka dasar dan struktur
kurikulum SMA/MA
Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 70 tahun 2013
tentang Kerangka dasar Dan struktur
kurikulum SMK/MAK
Sub-Indikator ❖Tahapan Analisis, mencakup: ❖Kebijakan yang ❖Sekolah kurang Meningkatkan -kepala
2.1.3. Analisis ketentuan peraturan termuat dalam memahami bahwa ada kerjasama antara kepala sekolah
Kurikulum perundang-undangan mengenai perundang- tahapan yang harus dilalui sekolah, dewan - guru
Tingkat Satuan kurikulum. undangan tidak dalam pendidikan dan -komite
Pendidikan Analisis kebutuhan siswa, sekolah, terlaksana pada pengembangan KTSP. komite sekolah sekolah
dikembangkan dan lingkungan (analisis konteks). level sekolah.
dengan Analisis ketersediaan sumber daya ❖Kesibukan tim
melewati pendidikan. ❖Kurikulum yang pengembang kurikulum
tahapan ❖Tahapan Penyusunan, mencakup: dilaksanakan oleh sekolah sehingga waktu
operasional Perumusan visi, misi, dan tujuan sekolah tidak yang dimiliki terbatas
pengembangan sekolah. sesuai dengan untuk menjalankan seluruh
Pengorganisasian muatan kurikuler kondisi lingkungan, prosedur tersebut.
sekolah. Sekolah serta
Pengaturan beban belajar siswa dan Perkembangan ❖Kerjasama dan
beban kerja guru pada tingkat kelas. siswa. koordinasi antara kepala
Penyusunan kalender pendidikan sekolah, dewan pendidikan
sekolah. ❖Warga sekolah dan
Penyusunan silabus muatan atau dan pemangku komite sekolah belum
mata pelajaran muatan lokal. kepentingan tidak optimal.
Penyusunan rencana pelaksanaan mengetahui KTSP
Standar Komponen Indikator Deskripsi Resiko Jika Penyebab Tidak Rekomendasi Pelibatan
Mutu Standar Mutu Tercapainya Standar
Tidak Tercapai Mutu
pembelajaran setiap muatan yang dilaksanakan
pembela- sekolah.
jaran.
❖Tahapan penetapan yang dilakukan
kepala sekolah berdasarkan hasil
rapat
dewan pendidik sekolah dengan
melibatkan komite sekolah.
❖Tahapan pengesahan yang
dilakukan oleh pemerintah daerah
sesuai dengan
kewenangannya.
❖Kepala Sekolah bertanggungjawab
atas tersusunnya KTSP.
❖Wakil Kepala SMP/MTs dan wakil
kepala SMA/SMK/MA/MAK bidang
kurikulum bertanggungjawab atas
pelaksanaan penyusunan KTSP.
Sub-Indikator ❖Sekolah memiliki perangkat ❖Kurikulum yang ❖Jumlah perangkat yang Mendatangkan nara - kepala
2.1.4. kurikulum meliputi: dilaksanakan oleh dikembangkan banyak. sumber yang sekolah
Perangkat Pedoman kurikulum sekolah tidak ❖Kemmapuan tim berkompeten di bidang - guru
Kurikulum Pedoman muatan lokal memiliki acuan. pengembang kurikulum kurikulum - komite
Tingkat Satuan Pedoman kegiatan ektrakurikuler ❖Pelaksanaan terbatas. sekolah
Pendidikan Pedoman pembelajaran kurikulum tidak ❖Kerjasama dan - nara sumber
yang Pedoman penilaian hasil belajar oleh dapat berjalan koordinasi antara kepala
dikembangkan pendidik sesuai sekolah, dewan pendidikan
Pedoman sistem kredit semester perencanaan dan
Pedoman bimbingan dan konseling pengelolaan komite sekolah belum
Standar Komponen Indikator Deskripsi Resiko Jika Penyebab Tidak Rekomendasi Pelibatan
Mutu Standar Mutu Tercapainya Standar
Tidak Tercapai Mutu
Pedoman evaluasi kurikulum sekolah. optimal.
Pedoman pendampingan ❖Proses ❖Sistem informasi
pelaksanaan kurikulum pemantauan, manajemen yang dimiliki
Pedoman pendidikan kepramukaan supervisi, sekolah belum
❖Warga sekolah mendapatkan akses pengawasan, menyediakan akses
untuk mengetahui perangkat KTSP pelaporan dan terhadap perangkat KTSP.
yang tindak lanjut
dikembangkan sekolah. pengawasan
terhadap
pelaksanaan
kurikulum sulit
dilaksanakan.
3. STANDAR PROSES
ResikoJikaStanda
IndikatorMut PenyebabTidakTercapai
Standar Komponen Deskripsi rMutuTidakTerc Penyelesaian Pelibatan
u nyaStandarMutu
apai
3. 3.1.Sekolahme 3.1.1 1. 1. 1. 1.Silabussekolahharus Guru,
Standar rencanaka Perencan Silabusdikembangkandenganme Kegiatanpembe Sekolahtidakmengemb dikembangkan KepalaSekol
Proses n proses aanpemb muatkomponen yang meliputi: lajaransiswatida angkansilabus. ah,Pengawas,
elajaran identitasmatapelajaran, kterarahuntukm 2. 2. Dipilihsumberyang
pembelaja
mengacu
ransesuai identitassekolah, encapaikompet Ketergantungankepada baikdalampengemb
padasilab
ketentuan us yang
kompetensiinti, ensidasar sumberlaindalampenge angansilabus
telahdike kompetensidasar, 2. Pengembangan mbangansilabus.
mbangka materipokok, RPP
n kegiatanpembelajaran, tidakmemilikia
penilaian, cuan.
alokasiwaktu,
sumberbelajar.
2.
Silabusdikembangkanberdasark
anStandarKompetensiLulusan,
Standar Isi
danPanduanPenyusunan KTSP
untuksatuanpendidikandasardan
menen-
gahsesuaidenganpolapembelaja
ranpadasetiaptahunajarantertent
u.
3. RPP dikembangkandarisilabus
4. SATANDAR PENILAIAN
Komponen IndikatorMu Deskripsi ResikoJikaStanda PenyebabTidakTercapai
Standar tu rMutuTidakTerc nyaStandarMutu
apai Penyelesaian Pelibatan
4. 4.4.. 4.4.1. Penilaian keterampilan dilakukan Instrumen tidak Pendidik pada umumnya Pendidik diikutkan Kepala
Standar Instrumen Instrumen melalui praktik, produk, proyek, dapat digunakan tidak menyusun Instrumen Diklat, Workshop, Sekolah, Guru,
Penilaian penilaian penilaian aspek portofolio, dan/atau teknik lain sesuai sebagai penilaian dengan benar. MGMP, MGMPS tentang Nara sumber
menyesuaika keterampilan dengan kompetensi yang dinilai. pengendalian teknik penilaian aspek
n aspek standar mutu keterampilan..
penilaian
Tingkat pencapaian Jumlah siswa melebihi Melakukan penilaian Kepala
kompetensi siswa kemampuan pendidik dalam berbasis E-Evaluating. Sekolah, Guru,
tidak dapat diukur melakukan penilaian. Nara sumber
4.4.2. Penilaian aspek pengetahuan Instrumen tidak Pendidik pada umumnya Pendidik diikutkan Kepala
Instrumen dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dapat digunakan belum mampu menyusun Diklat, Workshop, Sekolah, Guru,
penilaian aspek dan penugasan sesuai dengan sebagai instrumen penilaian dengan MGMP, MGMPS tentang Nara sumber
pengetahuan kompetensi yang dinilai; pengendalian benar. teknik penilaian aspek
standar mutu pengetahuan.
penilaian.
Tingkat pencapaian Jumlah siswa melebihi Melakukan penilaian Kepala
kompetensi siswa kemampuan pendidik dalam berbasis E-Evaluating. Sekolah, Guru,
tidak dapat melakukan penilaian. Nara sumber
diketahui.
4.4.1 Penilaian aspek sikap dilakukan Instrumen tidak Pendidik pada umumnya Pendidik diikutkan Kepala
Instrumen melalui observasi/pengamatan dan dapat digunakan belum mampu menyusun Diklat, Workshop, Sekolah, Guru,
penilaian aspek teknik penilaian lain yang relevan. sebagai instrumen penilaian dengan MGMP, MGMPS, teknik Nara sumber
sikap pengendalian benar. penilaian observasi.
standar mutu
penilaian
KEPENDIDI esuaiketen
KAN tuan
* Swadaya * Pelibatan
* *Bangunan dengan orang orang tua
bertingkat dengan Pengadaan sarana hanya tua murid
panjang lebih dari mengandalkan bantuan dari
30m dilengkapi pemerintah. * Perlunya * Seluruh
minimum dua buah Sosialisasi Tenaga
tangga. terhadap Kependi
Sikap tanggungjawab dan rasa seluruh warga kan
*Jarak tempuh memiliki warga sekolah untuk sekolah
terjauh untuk menjaga fasili-tas sekolah
mencapai tangga rendah.
pada bangunan
bertingkat tid-
aklebih dari 25m.
*Lebar minimum
tangga 1,5 m untuk
SD dan minimum
1,8 m untuk SMP,
SMA dan SMK,
tinggi maksimum
anak tangga 17 cm,
lebar anak tangga
25 - 30 cm, dan
dilengkapi
pegangan tangan
yang kokoh
dengantinggi 85-90
cm.
* Tangga yang
memiliki lebih dari
16 anak tangga
harus dilengkapi
bordes dengan
lebar minimum
sama dengan lebar
tangga.
8.2 Beban 8.2.1 Terdapat ❖ Memiliki standar ❖ Sekolah tidak dapat ❖ Pengambilan keputusan penetapan ❖ Membuat ❖ Semua
operasional biaya operasional biaya yang melakukan kegiatan biaya bersama pemangku kepentingan RKAS dengan stegholder
sekolah non personil sesuai diperlukan untuk pendidikan secara menimbulkan konflik internal. melibatkan sekolah
sesuai ketentuan membiayai kegiatan teratur dan ❖ Sumber dana yang dimiliki oleh semua ( Kepala
ketentuan operasional berkelanjutan sesuai sekolah terbatas. stegholder Sekolah,
nonpersonalia Standar Nasional ❖ Terdapat biaya operasional lain sekolah Guru, Tata
selama 1 (satu) Pendidikan. yang sifatnya lebih diprioritaskan ❖ Membuat Usaha,
tahun. ❖ Terdapat biaya sekolah. Skala Prioritas Komite )
❖ Terdapat standar operasional yang tidak ❖ Sekolah tidak mengetahui kebutuhan
biaya operasi mendapatkan alokasi kebutuhan dana yang sesuai dengan operasional
nonpersonalia per pendanaan. kebutuhan dan kondisi sekolah. sekolah
sekolah/program ❖ Adanya tuduhan
keahlian, per tindak pidana KKN
rombongan belajar, kepada bendahara dan
dan per siswa, serta kepala sekolah oleh
besaran presentase pemangku
minimum biaya alat kepentingan.
tulis sekolah (ATS)
dan bahan dan alat
habis pakai (BAHP),
❖ Pengambilan
keputusan dalam
penetapan besarnya
dana yang digali dari
masyarakat sebagai
biaya operasional
dilakukan dengan
melibatkan
Indikator Mutu
Pendidikan berbagai
pihak terkait (kepala
sekolah melibatkan
komite sekolah,
perwaki-lan guru,
perwakilan tenaga
kependidikan,
perwakilan siswa
dan penyeleng-gara
pendidikan/yayasan
untuk swasta).
8.3.1 8.3.1 Pengaturan
Pengaturan alokasi dana yang
alokasi dana berasal dari
yang berasal APBD/APBN/Yayasan/s
dari umber lainnya
APBD/APBN
/Yayasan/su
mber
lainnya
8.3.2 ❖ Memiliki ❖ Rentan ❖ Bentuk laporan 8.3.2 Terdapat laporan ❖ Memiliki pembukuan biaya ❖ Rentan ❖ Bentuk
Terdapat pembukuan terhadap tuduhan pengelolaan dana pengelolaan dana operasional berupa buku kas umum terhadap laporan
laporan biaya tindak pidana KKN rumit dan yang berisi-kan seluruh transaksi tuduhan pengelolaan
pengelolaan operasional kepada bendahara merepotkan dengan didukung catatan dari buku tindak pidana dana rumit
dana berupa buku dan kepala sekolah sekolah. pembantu, antara lain: KKN kepada dan
kas umum oleh pemangku ❖ Kemampuan -Buku pembantu kas yang mencatat bendahara merepotkan
yang berisi- kepentingan. pendidik/tenaga tiap transaksi tunai dan ditandatan- dan kepala sekolah.
kan seluruh ❖ Proses kependidikan dalam gani oleh Bendahara dan Kepala sekolah oleh ❖
transaksi pemantauan, penyusunan laporan Sekolah. pemangku Kemampua
dengan supervisi, pengelolaan - Buku pembantu bank yang mencatat kepentingan. n
didukung pengawasan dan pendanaan tiap transaksi melalui bank (baik cek, ❖ Proses pendidik/te
catatan dari tindak lanjut terbatas. giro maupun tunai) dan pemantauan, naga
buku pengawasan akan ❖ Beban kinerja ditandatangani oleh Bendahara dan supervisi, kependidika
pembantu, sulit dilakukan. pendidik/tenaga Kepala Sekolah. pengawasan n dalam
antara lain: ❖ Sekolah kependidikan yang -Buku pembantu pajak yang mencatat dan tindak penyusunan
-Buku terkendala dalam diberi tugas sebagai semua transaksi yang harus dipun-gut lanjut laporan
pembantu membangun ben-dahara terlalu pajak serta memonitor pungutan dan pengawasan pengelolaan
kas yang kemitraan dengan banyak sehingga penyetoran pajak yang dipungut akan sulit pendanaan
mencatat lembaga lain. tidak memiliki selaku wajib pungut pajak. dilakukan. terbatas.
tiap waktu untuk ❖ Sekolah ❖ Beban
transaksi menyusun laporan terkendala kinerja
tunai dan tersebut. dalam pendidik/te
ditandatan- membangun naga
gani oleh kemitraan kependidika
Bendahara dengan n yang
dan Kepala lembaga lain. diberi tugas
Sekolah. sebagai
- Buku ben-dahara
pembantu terlalu
bank yang banyak
mencatat sehingga
tiap tidak
transaksi memiliki
melalui bank waktu
(baik cek, untuk
giro maupun menyusun
tunai) dan laporan
ditandatang tersebut.
ani oleh
Bendahara
dan Kepala
Sekolah.
-Buku
pembantu
pajak yang
mencatat
semua
transaksi
yang harus
dipun-gut
pajak serta
memonitor
pungutan
dan
penyetoran
pajak yang
dipungut
selaku wajib
pungut
pajak.
8.3.3 8.3.3 Memiliki laporan
Memiliki yang dapat diakses
laporan oleh pemangku
yang dapat kepentingan
diakses oleh
pemangku
kepentingan
Panggul,5 Januari 2023
Kepala Sekolah SDN 3 Ngrencak
MARYONO,S.Pd.SD
NIP 197306121999111001