Anda di halaman 1dari 41

ANALISIS 8 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN ( SNP )

Dalam rangka untuk peningkatan mutu pengelolaan dan pelayanan pendidikan disekolah serta dalam rangka pemenuhan pendidkan yang
berdasarkan Standar Nasional Pendidikan (SNP) ,maka kami mengadakan pengelompokkan permasalahan yang ada berdasarkan capaian yang
diperoleh oleh lembaga SD Negeri 3 Ngrencak yang kemudian mengadakan analisis pemyebab tidak tercapainya Standar Mutu untuk dan mencari
penyelesaiannya dengan melibatkan berbagai pihak yang berkempentingan.

Analisis delapan Standar SD Negeri 3 Ngrencak Panggul dapat dipaparkan sebagai berikut.

1.ANALISIS STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

Resiko Jika Penyebab Tidak


Indikator
Standar Komponen Deskripsi Standar Mutu Tercapainya Standar Penyelesaian Pelibatan
Mutu
Tidak Tercapai Mutu
1. Standar 1.1. Lulusan 1.1.1. Siswa  Siswa dimotivasi dan fasilitasi ❖ Kepala sekolah, guru, Kepala sekolah, guru, Kepalasekola
Kompetensi memiliki memili oleh sekolah agar memiliki  Siswa tidak tenaga kependidikan belum tenaga kependidikan h, guru,
Lulusan kompeten ki perilaku dan sikap orang memiliki bisa dijadikan teladan oleh harus bisa dijadikan tenaga
si pada perilak beriman melalui pembiasaan perilaku yang siswa. teladan oleh siswa. kependidikan
dimensi u yang (budaya sekolah) dan mencerminkan ❖ Kompetensi sikap ini ❖ Mengintergrasikan ,tenaga
sikap mencer keteladanan dalam menghayati sikap beriman belum diintegrasikan Kompetensi sikap ini kependidikan
minkan dan mengamalkan sesuai dengan dan bertakwa dengan baik dalam kegiatan dalam kegiatan dan
sikap ajaran agama yang dianut. kepada Tuhan pembelajaran di sekolah. pembelajaran di sekolah. masyarakat
berima  Integrasi pengembangan sikap YME ❖ Guru merasa terbebani ❖ meningkatkan
n dan beriman dan bertakwa kepada dalam memberikan pemahaman guru tentang
bertakw Tuhan YME di sekolah penilaian sikap karena penilaian sikap
a dilakukan dalam bentuk kegiatan instrumen dan prosedur ❖ Menciptakan
kepada pembelajaran. yang rumit dan kurang komunikasi antara
Tuhan  Contoh perilaku dan sikap orang dipahami. Komite dan
YME beriman dan bertakwa meliputi: ❖ Kurangnya komunikasi orangtua/wali siswa
Berdoa setiap memulai dan antara Komite dan dalam mengamalkan
mengakhiri kegiatan. Santun orangtua/wali siswa dalam pembiasaan dari hasil
dalam berbicara dan mengamalkan pembiasaan pembelajaran selama di
berperilaku. Berpakaian sopan dari hasil pembelajaran sekolah kepada siswa
sesuai aturan sekolah. selama di sekolah kepada selama berada di luar
Mengucapkan salam saat masuk siswa selama berada di luar sekolah.
kelas. Melaksanakan kegiatan sekolah.
ibadah. Mensyukuri setiap ❖ Pengelolaan sekolah
nikmat yang diperoleh. terkait pengembangan
Menumbuhkan sikap saling perilaku dan sikap belum
terfokus dan terencanakan
menolong/berempati.
dengan optimal.
Menghormati perbedaan.
Kualifikasi dan latar
Antre saat bergantian memakai
belakang pendidikan
fasilitas sekolah. Lainnya. guru tidak selaras dengan
mata pelajaran yang
1.1.2. Siswa diampu.
memili  Perilaku dan sikap berkarakter
ki ditumbuhkan dengan fasilitasi
perilak berbagai kegiatan oleh sekolah
u yang 1.1.2. Siswa tidak
mencer memiliki
minkan  Perilaku dan sikap disiplin perilaku
sikap ditumbuhkan dengan fasilitasi yang
berkara berbagai kegiatan oleh sekolah. mencermink
kter an sikap
1.1.3.. Siswa berkarakter
memili  Perilaku dan sikap santun 1.1.3.. Siswa tidak
ki ditumbuhkan dengan fasilitasi memiliki
perilak berbagai kegiatan oleh sekolah. perilaku
u yang Perilaku dan sikap jujur yang
mencer ditumbuhkan dengan fasilitasi mencermink
minkan berbagai kegiatan oleh sekolah. an sikap
sikap disiplin
disiplin  Perilaku dan sikap peduli
1.1.4. Siswa ditumbuhkan dengan fasilitasi 1.1.4. Siswa tidak
memili berbagai kegiatan oleh sekolah. memiliki
ki perilaku
perilak  Perilaku dan sikap percaya diri yang
u yang ditumbuhkan dengan fasilitasi mencermink
mencer berbagai kegiatan oleh sekolah an sikap
minkan santun
sikap 1.1.5. Siswa tidak
santun  Perilaku dan sikap memiliki
1.1.5. Siswa bertanggungjawab ditumbuhkan perilaku
memili dengan fasilitasi berbagai yang
ki kegiatan oleh sekolah. mencermink
perilak an sikap
u yang jujur
mencer  Perilaku dan sikap pembelajar 1.1.6, Siswa tidak
minkan sejati sepanjang hayat difasilitasi memiliki
sikap oleh sekolah dan diwujudkan perilaku
jujur dalam aktivitas pembelajaran yang
1.1.6, Siswa baik di dalam kelas maupun di mencermink
memili luar kelas, melalui pembiasaan an sikap
ki program literasi peduli
perilak  Perilaku dan sikap yang 1.1.7. Siswa tidak
u yang mencerminkan sehat jasmani dan memiliki
mencer rohani ditumbuhkan dalam perilaku
minkan seluruh kegiatan baik yang
sikap intrakurikuler, kokurikuler, dan mencermink
peduli ekstrakurikuler melalui kegiatan an sikap
1.1.7. Siswa kesiswaan. percaya diri
memili 1.1.8. Siswa tidak
ki  Siswa pada jenjang pendidikan memiliki
perilak SD memiliki: pengetahuan dasar perilaku
u yang berkenaan dengan ilmu yang
mencer pengetahuan, teknologi, seni, mencermink
minkan dan budaya terkait dengan diri an sikap
sikap sendiri, keluarga, sekolah, bertanggung
percaya masyarakat dan lingkungan alam jawab
diri sekitar, bangsa, dan negara. 1.1.9. Siswa tidak
1.1.8. Siswa pengetahuan terminologi/istilah memiliki
memili yang digunakan, klasifikasi, perilaku
ki kategori, prinsip, dan pembelajar
perilak generalisasi berkenaan dengan sejati
u yang ilmu pengetahuan, teknologi, sepanjang
mencer seni dan budaya terkait dengan hayat
minkan diri sendiri, keluarga, sekolah,
sikap masyarakat dan lingkungan alam
bertang sekitar, bangsa, dan negara.
gungja pengetahuan tentang cara 1.1.10. Siswa tidak
wab melakukan sesuatu atau kegiatan memiliki
1.1.9. Siswa yang berkenaan dengan ilmu perilaku
memili pengetahuan, teknologi, seni, sehat
ki dan budaya terkait dengan diri jasmani dan
perilak sendiri, keluarga, sekolah, rohani
u masyarakat dan lingkungan alam
pembel sekitar, bangsa dan negara.
ajar pengetahuan tentang kekuatan
sejati dan kelemahan diri sendiri dan  Kualifikasi dan latar
sepanja menggunakannya dalam belakang pendidikan
1.2. Lulusan ng mempelajari ilmu pengetahuan, guru tidak selaras  Guru harus memiliki
memiliki hayat teknologi, seni dan budaya dengan mata pelajaran kualifikasi pendidikan
kompeten terkait dengan diri sendiri, yang diampu. yang linier.
si pada keluarga, sekolah, masyarakat
dimensi dan lingkungan alam sekitar,  Guru belum memiliki
pengetah 1.1.10. Siswa bangsa dan negara. kompetensi yang sesuai
uan memili standar dan tidak  Guru harus memiliki
ki tersertifikasi sebagai kompetensi yang
perilak pendidik. sesuai standar dan
u sehat tidak tersertifikasi
jasmani  Alokasi waktu dan sebagai pendidik.
dan beban belajar  menyesuaikan
rohani memberatkan pada sisi Alokasi waktu dan
siswa beban belajar
dengan kemampuan
pada sisi siswa
 . meningkatkan
1.2.1. Siswa  . Gaya dan metode kemampuan guru
memili pembelajaran yang dalam memerapkan
ki diterapkan tidak Gaya dan metode
pengeta mengarah pada bakat, pembelajaran
huan minta dan kemampuan
faktual, belajar siswa.
prosedu  Ketersediaan dan
ral, kondisi sarana  melengkapi sarana
konsept prasarana belum prasarana dan
ual, memadai, dan lainnya lainnya
metako
gnitif
1. 3. Lulusan 1. 3.1 Siswa  Siswa memiliki keterampilan 1. Siswa kurang ❖ Guru belum memiliki  Guru harus sekolah Guru
memiliki memili berpikir dan bertindak kreatif memiliki kompetensi yang sesuai agar memiliki
kompeten ki melalui pengala-man keterampilan standar dan tidak sertifikat pendidik.
si pada keteram pembelajaran dan kegiatan. berpikir dan tersertifikasi sebagai
dimensi pilan  Contoh keterampilan berpikir dan bertindak pendidik.
keterampi berpikir bertindak kreatif meliputi: kreatif
lan dan o Kreatif menghasilkan karya
bertind o Memodifikasi karya orang
ak lain
kreatif o Menciptkan kreasi sendiri
o Memiliki gaya tulis sendiri
o Menggunakan teknologi
dalam belajar
o Lainnya
 Sekolah memiliki wujud nyata ❖ Kompetensi  Dilaksanakan KKG, Narasumber,
kualitas dan kuantitas yang keterampilan ini belum Workshop, Guru
diperoleh kelompok/ individu diintegrasikan dengan Bimtek,dan Diklat
siswa untuk mengukur tingkat baik dalam kegiatan
keterampilan yang dimiliki siswa pembelajaran di sekolah.
sebagai hasil pengalaman
pembelajaran dan kegiatan yang
diselenggarakan oleh sekolah
berupa:
o Prestasi/penghargaan pada
level kewilayahan.
 Tingkat capaian nilai ❖ Guru merasa terbebani  Guru ikut KKG, Narasumber,
keterampilan dalam penilaian dalam memberikan Workshop, Bimtek, Guru
pendidikan. penilaian keterampilan dan Diklat
karena instrument dan
prosedur yang rumit dan
kurang dipahami.
❖ Pengelolaan sekolah  Merencanakan Kepala
terkait fasilitasi pengelolaan sekolah Sekolah,
pengembangan yang tepat. Guru, Komite
keterampilan siswa
belum terfokus dan
terencanakan dengan
optimal.
❖ Ketersediaan dan kondisi  Menyediakan / Kepala
sarana prasarana belum melengkapi sarana Sekolah,
memadai, dan lainnya prasarana. Guru,Komite

1. Standar 1.3 Lulusan 1.3.2.Siswa  Siswa memiliki keterampilan - Proses  Kualifikasi dan latar  Pelaksanaan
Kompete memilik memiliki berpikir dan bertindak produktif pembelajaran belakang pendidikan Pengembangan
nsi kompeten keteramp melalui pengalaman pembelajaran baik guru tidak selaras Keprofesian
Lulusan si pada ilan dan kegiatan. intrakurikuler dengan mata pelajaran Berkelanjutan (PKB)
dimensi berpikir maupun yang diampu. di KKG/ MGMP
keterampi dan ektrakurikulertid tentang kompetensi
lan bertinda ak mengarah ketrampilan
k pada pencapaian
produktif kompetensi
ketrampilan
berpikir dan
bertindak
produktif
 Contoh keterampilan berpikir dan - Pencapaian  Guru belum memiliki  Perangkat
bertindak produktif meliputi: kompetensiketra kompetensi yang sesuai pembelajaran meliputi
merangkum hasil bacaan meniru mpilan siswa standar dan tidak program tahunan,
karya orang lain lainnya tidak diukur tersertifikasi sebagai program semester,
dengan tepat. pendidik. silabus, RPP, buku
yang digunakan guru
- Siswa tidak dan siswa dalam
memiliki pembelajaran, lembar
kompetensi tugas terstruktur dan
ketrampilan kegiatan mandiri,
berpikir dan handout, alate valuasi
bertindak dan buku nilai
produktif

 Sekolah memiliki wujud nyata ❖Kompetensi  Sekolah menyediakan


kualitas dan kuantitas yang keterampilan ini belum alokasi waktu
diperoleh kelompok/ individu diintegrasikan dengan pembelajaran sesuai
siswa untuk mengukur tingkat baik dalam kegiatan struktur kurikulum
keterampilan yang dimiliki siswa pembelajaran di sekolah. yang berlaku
sebagai hasil pengalaman
pembelajaran dan kegiatan yang
diselenggarakan oleh sekolah
berupa:
o Prestasi/penghargaan pada
level ke wilayahan.
o Tingkat capaian nilai
keterampilan dalam penilaian
pendidikan.
❖ Guru merasa terbebani  Adanya pembahasan
dalam memberikan dalam proses
penilaian keterampilan penilaian ketrampilan
karena instrument dan yang disesuaikan
prosedur yang rumit dan dengan materi
kurang dipahami. ketrampilan

❖Pengelolaan sekolah  Ketersediaan dan


terkait fasilitasi pemenuhan kondisi
pengembangan sarana prasarana
keterampilan siswa harus memadai agar
belum terfokus dan proses pembelajaran
terencanakan dengan dapat berjalan dengan
optimal. lancar.

❖Ketersediaan dan kondisi  Ketersediaan dan


sarana prasarana belum pemenuhankondisi
memadai, dan lainnya. sarana prasarana
harus memadai agar
proses pembelajaran
dapat berjalan dengan
lancar.
1. Standar 1.3 Lulusan 1.3.3 Siswa  Siswa memiliki keterampilan - Siswa kurang  Kualifikasi dan latar  Diadakan kegiatan Kepala
kompetens memiliki memiliki berpikir dan bertindak kreatif memiliki belakang pendidikan KKG untuk Sekolah,
i kelulusan kompeten keteramp melalui pengala-man keterampilan guru tidak selaras membahasa guru, siswa
si pada ilan pembelajaran dan kegiatan. berpikir dan dengan mata pelajaran permasalahn yang dan wali
dimensi berpikir bertindak kreatif yang diampu. disesuaikan dengan murid
keterampi dan  Sekolah memiliki wujud nyata melalui pengala- mata pelajaran yang
lan bertindak kualitas dan kuantitas yang man pembelajaran diampu.
kreatif diperoleh ke-lompok/ individu dan kegiatan.
siswa untuk mengukur tingkat
keterampilan yang dimiliki siswa

 Contoh keterampilan berpikir  Guru belum memiliki  Guru harus memiliki


dan bertindak kreatif meliputi: kompetensi yang sesuai kompetensi yang
o Kreatif menghasilkan karya standar dan tidak sesuai standar dan
o Memodifikasi karya orang tersertifikasi sebagai tersertifikasi sebagai
lain pendidik. pendidik.
o Menciptkan kreasi sendiri
o Memiliki gaya tulis sendiri
o Menggunakan teknologi
dalam belajar
o Lainnya
 Sebagai hasil pengalaman  Kompetensi  Kompetensi
pembelajaran dan kegiatan keterampilan ini belum keterampilan ini harus
yang diseleng-garakan oleh diintegrasikan dengan diintegrasikan dengan
sekolah berupa: baik dalam kegiatan baik dalam kegiatan
o Prestasi/penghargaan pada pembelajaran di sekolah. pembelajaran di
level kewilayahan. sekolah.
o Tingkat capaian nilai
keterampilan dalam
penilaian pendidikan
 Guru merasa terbebani  Guru harus
dalam memberikan memberikan penilaian
penilaian keterampilan keterampilan in-
karena in-strumen dan strumen dan prosedur
prosedur yang rumit dan yang harus dipahami.
kurang dipahami.

 Pengelolaan sekolah  Pengelolaan sekolah


terkait fasilitasi terkait fasilitasi
pengembangan pengembangan
keterampilan siswa keterampilan harus
belum terfokus dan terfokus dan
terencanakan dengan terencanakan dengan
optimal. optimal.
 Ketersediaan dan kondisi  Ketersediaan dan
sarana prasarana belum kondisi sarana
memadai, dan lainnya. prasarana harus
memadai, dan
lainnya.
1. Standar 1.3 Lulusan 1.3.4 Siswa  Siswa memiliki keterampilan - Siswa kurang ❖Kualifikasi dan latar  Kualifikasi guru Kepala
Kompete memiliki memiliki berpikir dan bertindak secara memiliki belakang pendidikan guru harus sesuai dengan Sekolah,
nsi kompete keteram mandiri melalui pendekatan keterampilan tidak selaras dengan mata mata pelajaran yang Guru, Siswa,
Lulusan nsi pada pilan ilmiah sebagai pengembangan berpikir dan pelajaran yang diampu. di ampu. Orang tua
dimensi berpikir dari yang dipelajari di sekolah bertindak secara 
keteramp dan dan sumber lain secara mandiri mandiri
ilan bertinda yang diperoleh dari pengalaman
k pembelajaran dan kegiatan
mandiri penugasan individu, penugasan
kelompok, pelaporan
tugas/kegiatan, presentasi hasil
penugasan, keterlibatan dalam
kepanitiaan dan keterlibatan
dalam penyusunan program
sekolah.

 Sekolah memiliki wujud nyata Sekolah belum ❖ Guru belum memiliki  Memberi penugasan
kualitas dan kuantitas yang memiliki wujud kompetensi yang sesuai individu, penugasan
diperoleh kelompok/ individu nyata kualitas standar dan tidak kelompok, pelaporan
siswa untuk mengukur tingkat dan kuantitas tersertifikasi sebagai tugas/kegiatan,
keterampilan yang dimiliki yang diperoleh pendidik. presentasi hasil
siswa sebagai hasil pengalaman kelompok/ penugasan,
pembelajaran dan kegiatan individu siswa keterlibatan dalam
yang diselenggarakan oleh untuk kepanitiaan dan
sekolah berupa: mengukurtingk keterlibatan dalam
 Prestasi/penghargaan pada at keterampilan penyusunan program
level ke wilayahan. yang dimiliki sekolah
 Tingkat capaian nilai siswa sebagai
keterampilan dalam hasil
penilaian pendidikan. pengalaman
pembelajaran
dan kegiatan
yang
diselenggaraka
n oleh sekolah
 Kompetensi  Memberikan
keterampilan ini belum pelatihan kepada
diintegrasikan dengan pendidik
baik dalam kegiatan
pembelajaran di sekolah.

❖ Guru merasa terbebani


dalam memberikan
penilaian keterampilan
karena instrument dan
prosedur yang rumit dan
kurang dipahami.

 Pengelolaan sekolah
terkait fasilitas
pengembangan
keterampilan siswa
belum terfokus dan
terencanakan dengan
optimal.

 Ketersediaan dan
kondisi sarana prasarana
belum memadai, dan
lainnya

2. ANALISIS STANDAR ISI

Standar Komponen Indikator Deskripsi Resiko Jika Penyebab Tidak Rekomendasi Pelibatan
Mutu Standar Mutu Tercapainya Standar
Tidak Tercapai Mutu
2. Indikator 2.1 Sub-Indikator ❖Memiliki tim yang bertugas ❖Warga sekolah ❖Komitmen sekolah - Melibatkan - kepala
Standard Kurikulum 2.1.1. mengembangkan kurikulum sekolah. dan pemangku rendah dalam melibatkan pemangku sekolah
Isi Tingkat Kurikulum ❖Tim Pengembang Kurikulum kepentingan tidak pemangku kepentingan kepentingan dalam - guru
Standar Komponen Indikator Deskripsi Resiko Jika Penyebab Tidak Rekomendasi Pelibatan
Mutu Standar Mutu Tercapainya Standar
Tidak Tercapai Mutu
Satuan Tingkat Satuan meliputi seluruh guru mata pelajaran, mengetahui KTSP dalam pengembangan mengembangkan - komite
Pendidikan Pendidikan konselor (guru Bimbingan dan yang dilaksanakan kurikulum sekolah. kurikulum sekolah sekolah
dikembangkan dikembangkan Konseling), dan komite sekolah atau sekolah. dalam kegiatan rapat - Pengawas
sesuai dengan penyelenggarapendidikan dibuktikan sekolah. sekolah
melibatkan dengan dokumen penugasan. ❖KTSP yang - Melatih pengembang
prosedur
Pemangku ❖Sekolah memiliki pedoman dikembangkan kurikulum yang ada.
kepentingan pengembangan kurikulum yang tidak sesuai dengan
diketahui tim pengembang kurikulum pedoman - Memberi akses
sekolah sebagai dasar pengembangan pengembang
pengembangan. yang ditetapkan. kurikulum kepada
❖Unsur dalam tim pemangku
pengembang kurikulum kepentingan.
tidak mengetahui dan
memahami pedoman
pengembangan kurikulum
sekolah sehingga tidak mau
terlibat mendalam.
❖Sistem informasi
manajemen yang dimiliki
sekolah belum
memberikan akses kepada
pemangku kepentingan.
Sub-Indikator ❖Sekolah menyusun KTSP sendiri ❖Sekolah tidak ❖Sekolah kurang - Mengoptimalkan - guru
2.1.2. yang telah mengacu kepada: bisa menegakkan mendapatkan informasi dan - pengawas
Kurikulum Undang-Undang Nomor 20 Tahun aturan. tentang perubahan acuan memberdayakan sekolah
Tingkat Satuan 2003 tentang Sistem Pendidikan ❖Acuan dan kegiatan KKG
Pendidikan Nasional pengembangan kerangka dasar dalam
dikembangkan Peraturan Pemerintah Nomor 13 visi, misi, dan pengembangan KTSP.
Standar Komponen Indikator Deskripsi Resiko Jika Penyebab Tidak Rekomendasi Pelibatan
Mutu Standar Mutu Tercapainya Standar
Tidak Tercapai Mutu
dengan Tahun 2015 tentang Perubahan tujuan sekolah, ❖Sistem informasi
mengacu pada Kedua rencana manajemen yang dimiliki
kerangka dasar Peraturan Pemerintah Nomor 19 pembelajaran, sekolah belum
penyusunan Tahun 2005 tentang Standar Nasional silabus, penilaian menyediakan informasi
Pendidikan dan rencana kerja Terkait acuan kerangka
Peraturan Menteri Pendidikan dan sekolah tidak dasar penyusunan.
Kebudayaan Nomor 20 tahun 2016 sesuai
tentang Standar Kompetensi Lulusan ❖Kebutuhan dan ❖Motivasi sekolah rendah
Peraturan Menteri Pendidikan dan karakteristik untuk memahami acuan
Kebudayaan Nomor 21 tahun 2016 sekolah, potensi kerangka dasar
tentang Standar Isi daerah dan siswa penyusunan KTSP.
Peraturan Menteri Pendidikan dan tidak termuat
Kebudayaan Nomor 22 tahun 2016 dalam KTSP ❖Ketergantungan sekolah
tentang Standar Proses ❖KTSP tidak bisa dengan pihak lain dalam
Peraturan Menteri Pendidikan dan dipakai sebagai penyusunan KTSP.
Kebudayaan Nomor 23 tahun 2016 acuan operasional
tentang Penilaian di sekolah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan ❖Guru tidak
Kebudayaan Nomor 24 tahun 2016 memiiliki pedoman
tentang Kompetensi Inti dan yang tepat dalam
Kompetensi Dasar melaksanakan
Peraturan Menteri Pendidikan dan pembelajaran.
Kebudayaan Nomor 61 tahun 2014
tentang
KTSP pada pendidikan dasar
Dan menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 69 tahun 2013
Standar Komponen Indikator Deskripsi Resiko Jika Penyebab Tidak Rekomendasi Pelibatan
Mutu Standar Mutu Tercapainya Standar
Tidak Tercapai Mutu
tentang
Kerangka dasar dan struktur
kurikulum SMA/MA
Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 70 tahun 2013
tentang Kerangka dasar Dan struktur
kurikulum SMK/MAK

Sub-Indikator ❖Tahapan Analisis, mencakup: ❖Kebijakan yang ❖Sekolah kurang Meningkatkan -kepala
2.1.3. Analisis ketentuan peraturan termuat dalam memahami bahwa ada kerjasama antara kepala sekolah
Kurikulum perundang-undangan mengenai perundang- tahapan yang harus dilalui sekolah, dewan - guru
Tingkat Satuan kurikulum. undangan tidak dalam pendidikan dan -komite
Pendidikan Analisis kebutuhan siswa, sekolah, terlaksana pada pengembangan KTSP. komite sekolah sekolah
dikembangkan dan lingkungan (analisis konteks). level sekolah.
dengan Analisis ketersediaan sumber daya ❖Kesibukan tim
melewati pendidikan. ❖Kurikulum yang pengembang kurikulum
tahapan ❖Tahapan Penyusunan, mencakup: dilaksanakan oleh sekolah sehingga waktu
operasional Perumusan visi, misi, dan tujuan sekolah tidak yang dimiliki terbatas
pengembangan sekolah. sesuai dengan untuk menjalankan seluruh
Pengorganisasian muatan kurikuler kondisi lingkungan, prosedur tersebut.
sekolah. Sekolah serta
Pengaturan beban belajar siswa dan Perkembangan ❖Kerjasama dan
beban kerja guru pada tingkat kelas. siswa. koordinasi antara kepala
Penyusunan kalender pendidikan sekolah, dewan pendidikan
sekolah. ❖Warga sekolah dan
Penyusunan silabus muatan atau dan pemangku komite sekolah belum
mata pelajaran muatan lokal. kepentingan tidak optimal.
Penyusunan rencana pelaksanaan mengetahui KTSP
Standar Komponen Indikator Deskripsi Resiko Jika Penyebab Tidak Rekomendasi Pelibatan
Mutu Standar Mutu Tercapainya Standar
Tidak Tercapai Mutu
pembelajaran setiap muatan yang dilaksanakan
pembela- sekolah.
jaran.
❖Tahapan penetapan yang dilakukan
kepala sekolah berdasarkan hasil
rapat
dewan pendidik sekolah dengan
melibatkan komite sekolah.
❖Tahapan pengesahan yang
dilakukan oleh pemerintah daerah
sesuai dengan
kewenangannya.
❖Kepala Sekolah bertanggungjawab
atas tersusunnya KTSP.
❖Wakil Kepala SMP/MTs dan wakil
kepala SMA/SMK/MA/MAK bidang
kurikulum bertanggungjawab atas
pelaksanaan penyusunan KTSP.
Sub-Indikator ❖Sekolah memiliki perangkat ❖Kurikulum yang ❖Jumlah perangkat yang Mendatangkan nara - kepala
2.1.4. kurikulum meliputi: dilaksanakan oleh dikembangkan banyak. sumber yang sekolah
Perangkat Pedoman kurikulum sekolah tidak ❖Kemmapuan tim berkompeten di bidang - guru
Kurikulum Pedoman muatan lokal memiliki acuan. pengembang kurikulum kurikulum - komite
Tingkat Satuan Pedoman kegiatan ektrakurikuler ❖Pelaksanaan terbatas. sekolah
Pendidikan Pedoman pembelajaran kurikulum tidak ❖Kerjasama dan - nara sumber
yang Pedoman penilaian hasil belajar oleh dapat berjalan koordinasi antara kepala
dikembangkan pendidik sesuai sekolah, dewan pendidikan
Pedoman sistem kredit semester perencanaan dan
Pedoman bimbingan dan konseling pengelolaan komite sekolah belum
Standar Komponen Indikator Deskripsi Resiko Jika Penyebab Tidak Rekomendasi Pelibatan
Mutu Standar Mutu Tercapainya Standar
Tidak Tercapai Mutu
Pedoman evaluasi kurikulum sekolah. optimal.
Pedoman pendampingan ❖Proses ❖Sistem informasi
pelaksanaan kurikulum pemantauan, manajemen yang dimiliki
Pedoman pendidikan kepramukaan supervisi, sekolah belum
❖Warga sekolah mendapatkan akses pengawasan, menyediakan akses
untuk mengetahui perangkat KTSP pelaporan dan terhadap perangkat KTSP.
yang tindak lanjut
dikembangkan sekolah. pengawasan
terhadap
pelaksanaan
kurikulum sulit
dilaksanakan.

3. STANDAR PROSES
ResikoJikaStanda
IndikatorMut PenyebabTidakTercapai
Standar Komponen Deskripsi rMutuTidakTerc Penyelesaian Pelibatan
u nyaStandarMutu
apai
3. 3.1.Sekolahme 3.1.1 1. 1. 1. 1.Silabussekolahharus Guru,
Standar rencanaka Perencan Silabusdikembangkandenganme Kegiatanpembe Sekolahtidakmengemb dikembangkan KepalaSekol
Proses n proses aanpemb muatkomponen yang meliputi: lajaransiswatida angkansilabus. ah,Pengawas,
elajaran  identitasmatapelajaran, kterarahuntukm 2. 2. Dipilihsumberyang
pembelaja
mengacu
ransesuai  identitassekolah, encapaikompet Ketergantungankepada baikdalampengemb
padasilab
ketentuan us yang
 kompetensiinti, ensidasar sumberlaindalampenge angansilabus
telahdike  kompetensidasar, 2. Pengembangan mbangansilabus.
mbangka  materipokok, RPP
n  kegiatanpembelajaran, tidakmemilikia
 penilaian, cuan.
 alokasiwaktu,
 sumberbelajar.

2.
Silabusdikembangkanberdasark
anStandarKompetensiLulusan,
Standar Isi
danPanduanPenyusunan KTSP
untuksatuanpendidikandasardan
menen-
gahsesuaidenganpolapembelaja
ranpadasetiaptahunajarantertent
u.
3. RPP dikembangkandarisilabus

4. SATANDAR PENILAIAN
Komponen IndikatorMu Deskripsi ResikoJikaStanda PenyebabTidakTercapai
Standar tu rMutuTidakTerc nyaStandarMutu
apai Penyelesaian Pelibatan
4. 4.4.. 4.4.1. Penilaian keterampilan dilakukan Instrumen tidak Pendidik pada umumnya Pendidik diikutkan Kepala
Standar Instrumen Instrumen melalui praktik, produk, proyek, dapat digunakan tidak menyusun Instrumen Diklat, Workshop, Sekolah, Guru,
Penilaian penilaian penilaian aspek portofolio, dan/atau teknik lain sesuai sebagai penilaian dengan benar. MGMP, MGMPS tentang Nara sumber
menyesuaika keterampilan dengan kompetensi yang dinilai. pengendalian teknik penilaian aspek
n aspek standar mutu keterampilan..
penilaian
Tingkat pencapaian Jumlah siswa melebihi Melakukan penilaian Kepala
kompetensi siswa kemampuan pendidik dalam berbasis E-Evaluating. Sekolah, Guru,
tidak dapat diukur melakukan penilaian. Nara sumber
4.4.2. Penilaian aspek pengetahuan Instrumen tidak Pendidik pada umumnya Pendidik diikutkan Kepala
Instrumen dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dapat digunakan belum mampu menyusun Diklat, Workshop, Sekolah, Guru,
penilaian aspek dan penugasan sesuai dengan sebagai instrumen penilaian dengan MGMP, MGMPS tentang Nara sumber
pengetahuan kompetensi yang dinilai; pengendalian benar. teknik penilaian aspek
standar mutu pengetahuan.
penilaian.
Tingkat pencapaian Jumlah siswa melebihi Melakukan penilaian Kepala
kompetensi siswa kemampuan pendidik dalam berbasis E-Evaluating. Sekolah, Guru,
tidak dapat melakukan penilaian. Nara sumber
diketahui.
4.4.1 Penilaian aspek sikap dilakukan Instrumen tidak Pendidik pada umumnya Pendidik diikutkan Kepala
Instrumen melalui observasi/pengamatan dan dapat digunakan belum mampu menyusun Diklat, Workshop, Sekolah, Guru,
penilaian aspek teknik penilaian lain yang relevan. sebagai instrumen penilaian dengan MGMP, MGMPS, teknik Nara sumber
sikap pengendalian benar. penilaian observasi.
standar mutu
penilaian

5. ANALISIS STANDAR PENDIDIKAN DAN TENAGA PENDIDIKAN

Kompone IndikatorMut Deskripsi ResikoJikaStandarMutuT PenyebabTidakTercapainy


Standar n u idakTercapai aStandarMutu Penyelesaian Pelibatan
STANDAR Indikator 5.1.1 ❖Untuk SMP/SMA/SMK ❖ Tata kelolasekolah yang ❖ Kurangnya komitmen  Penyelenggara Tenaga
(padakelompokmatapelajaranno dilakukankurangterstruktur penyelenggara sekolah dalam rekrutmen harus pendidik,Kepa
5. 5.1 Berkualifikasi rmatifdanadaptif) danmendalam. merekrut kepala sekolah lebih selektif dalam la Sekolah,
harusmemilikikualifikasiakademi pemilihan kepala Pengawas,Din
STANDAR Ketersedia minimal S1/D4 kpendidikan minimum diploma sekolah as
empat (DIV) atausarjana (S1) Pendidikan ,
PENDIDIK andankom program studi yang Penyelenggara
sesuaidenganmatapelajaran Pendidikan
DAN petensikep yang diajarkan/diampu,
dandiperolehdari program studi
TENAGA alasekolahs yang terakreditasi.

KEPENDIDI esuaiketen

KAN tuan

5.1.2 ❖Berusiasetinggitingginya 56 ❖Jiwakepemimpinanbelu ❖Kurangnyakomitmenpenye  Penyelenggara Tenaga


Berusiasesuaikr tahunsaatdiangkatsebagaikepala m optimal. lenggarasekolahdalammerekr sekolah seharusnya pendidik,Kepa
iteriasaatpenga sekolah ❖Rentanbersinggungande utkepalasekolah tidak membatasi la Sekolah,
ngkatan ngan guru senior. ❖Terbatasnyajumlah guru kuota peserta Pengawas,Din
yang kepala sekolah as
disiapkanolehpenyelenggara  Penyelenggara Pendidikan ,
pendidikan un- pendidikan harus Penyelenggara
tukdijadikancalonkepalasekol benar-benar Pendidikan
ah terintegrasi dan
dapat dipercaya
serta bertanggung
jawab
5.1.3 ❖Memilikipengalamanmengajar ❖Kemampuansupervisiaka ❖Komitmenpenyelenggaras  Untuk tenaga calon Tenaga
Berpengalama sekurang-kurangnya5 (lima) demikbelummemadai. ekolahdalammerekrutkepala kepala sekolah pendidik,Kepa
nmengajarsela tahunmenurutjenjangsekolahma ❖ Proses sekolah harus memiliki la Sekolah,
mawaktu yang sing-masing. pembelajaranrentanterlaks ❖Terbatasnyajumlah guru kualifikasi ijasah Pengawas,Din
ditetapkan anakurangsesuaidengansta yang minimal harus S1 as
ndar yang ditetapkan. disiapkanolehpenyelenggara  Penyelenggara Pendidikan ,
pendidikan un- pendidikan harus Penyelenggara
tukdijadikancalonkepalasekol benar-benar Pendidikan
ah terintegrasi dan
dapat dipercaya
serta bertanggung
jawab
5.1.4 ❖Memilikipangkatserendah- ❖Kemampuantatakelolase ❖Kurangnyakomitmenpenye  Pemerintah tidak Tenaga
Berpangkat rendahnya III/c kolah yang lenggarasekolahdalammerekr mempersulit pendidik,Kepa
minimal III/c bagipegawainegerisipil (PNS) dilakukankurangterstruktur utkepalasekolah rekrutmen kepala la Sekolah,
atausetara danbagi non-PNS dan men-dalam. ❖Kepalasekolahtidakmemili sekolah Pengawas,Din
disetarakandengankepangkatan ❖Pengalamanakademikma kicukupwaktuuntukmenguru  Memfasilitasi as
yang sihkurang. kepangkatan. kepala sekolah Pendidikan ,
dikeluarkanolehyayasanataulem ❖KualifikasiakademikKepala untuk mengikuti Penyelenggara
baga yang berwenang. Sekolahbelumterpenuhi. diklat kepangkata Pendidikan
❖Birokrasipengajuankenaika  Mempermudah
npangkattidakmudahdilakuka pengajuan
n. kenaikan pangkat
5.1.5Bersertifik ❖Memilikisertifikasipendidik ❖Kemampuansupervisiaka ❖Kurangnyakomitmenpenye  Mengikutsertaka Tenaga
atpendidik yang demikbelummemadai. lenggarasekolahdalammerekr n dan mendorong pendidik,Kepa
dikeluarkanolehlembagapendidi ❖ Proses utkepalasekolah tenaga pendidik la Sekolah,
kdantenagakependidikan pembelajaranrentanterlaks untuk selalu Pengawas,Din
anakurangsesuaidengansta mengikuti program as
ndar yang ditetapkan. pengembangan diri Pendidikan ,
❖Kemampuantatakelolase dan keprofesian Penyelenggara
kolah yang  Hasil pengawasan Pendidikan
dilakukankurangterstruktur dan pembinaan
dan men-dalam. dari pengawas dan
kepala sekolah
hendaknya
mendapatkan
tanggapan dari
penyelenggara
pendidikan atau
dinas terkait
5.1.6 ❖Memilikisertifikatkepalasekola ❖Kemampuansupervisiaka ❖Komitmenperekrutankepal  Mengikutsertakan Tenaga
Bersertifikatke h yang diterbitkanolehlembaga demikbelummemadai. asekolahseringkalibelummen pendidik untuk pendidik,Kepa
palasekolah yang ditetapkanPemerintah ❖ Proses gikutiaturan mengikuti la Sekolah,
pembelajaranrentanterlaks rekrutmen kepala Pengawas,Din
anakurangsesuaidengansta sekolah as
ndar yang ditetapkan.  Meningkatkan Pendidikan ,
komitmen lembaga Penyelenggara
rekrutmen dalam Pendidikan
proses rekrutmen
kepala sekolah
 Seharusnya
penyelenggara
pendidikan
menindaklanjuti
proses
pengawasan dan
pembinaan dari
kepala sekolah dan
pengawas sekolah
5.1.7 ❖Memilikikompetensidalam: ❖EfektifitaspengelolaanPe ❖Kurangnyapemahamanten  Kepala sekolah
Berkompetensi a. Berakhlakmulia, ndidikanberkurang. tangkompetensikepribadian harus aktif
kepribadian mengembangkanbudayadan ❖Tidakdapatdijadikantelad ❖ParadigmaKepalaSekolahte mengikuti KKG ,
minimal baik tradisiakhlakmulia, anbagi guru dansiswa. rhadapkompetensikepribadia Workshop,
danmenjaditeladanakhlakm nbelumter-bentuk Seminar yang
uliabagikomunitas di ❖Kurangnyakomitmenkepal berhubungan
sekolah. asekolah dengan profesinya
b. Memilikiintegritaskepribadia  Kepala sekolah
nsebagaipemimpin. harus mampu
c. Memilikikeinginan yang mengoperasikan IT
kuatdalampengembangandir
isebagaikepalasekolah.
d. Bersikapterbukadalammelak
sanakantugaspokokdanfungs
i.
e. Mengendalikandiridalamme
nghadapimasalahdalampeke
rjaansebagaikepalasekolah.
f. Memilikibakatdanminatjabat
ansebagaipemimpinpendidik
an.
5.1.8 ❖Memilikikompetensidalam: ❖Pengelolaanpendidikanb ❖Kurangnyapemahamanten  Membiasakan
Berkompetensi a. Menyusunperencanaansekol erjalantidakefektif tangkompetensimanajerial berkomunilkasi
manajerial ahuntukberbagaitingkatanpe ❖ParadigmaKepalaSekolahte antar guru dan
minimal baik rencanaan. rhadapkompetensimanajerial siswa dengan baik
b. Mengembangkanorganisasis masihbelumter-bentuk  Meningkatkan
ekolahsesuaidengankebutuh ❖Kurangnyakomitmenkepal komunikasi antar
an. asekolah guru dan siswa
IndikatorMutuPendidikan  Meningkatkan
a. Memimpinsekolahdalamran komunikasi antar
gkapendayagunaansumberd guru dan
ayasekolahsecara optimal. masyarakat
b. Mengelolaperubahandanpe
ngembangansekolahmenuju
organisasipembelajar yang
efektif.
c. Menciptakanbudayadaniklim
sekolah yang
kondusifdaninovatifbagipem
belajaransiswa.
d. Mengelola guru
danstafdalamrangkapendaya
gunaansumberdayamanusia
secara optimal.
e. Mengelolasaranadanprasara
nasekolahdalamrangkapend
ayagunaansecara optimal.
f. Mengelolahubungansekolah
danmasyarakatdalamrangka
pencariandukungan ide,
sumberbelajar,
danpembiayaansekolah.
g. Mengelolasiswadalamrangka
penerimaansiswabaru,
danpenempatandanpengem
bangankapasitassiswa.
h. Mengelolapengembanganku
rikulumdankegiatanpembela
jaransesuaidenganarahdant
ujuanpendidikannasional.
i. Mengelolakeuangansekolahs
esuaidenganprinsippengelol
aan yang akuntabel,
transparan, danefisien.
j. Mengelolaketatausahaansek
olahdalammendukungpenca
paiantujuansekolah.
k. Mengelola unit
layanankhusussekolahdalam
mendukungkegiatanpembel
ajarandankegiatansiswa di
sekolah.Mengelolasisteminf
ormasisekolahdalammenduk
ungpenyusunan program
danpengambilankeputusan.
Memanfaatkankemajuantek
nologiinformasibagipeningka
tanpembelajarandanmanaje
mensekolah.Melakukan
monitoring, evaluasi,
danpelaporanpelaksanaan
program
kegiatansekolahdenganpros
edur yang tepat,
sertamerencanakantindakla
njutnya.
5.1.9 ❖Memilikikompetensidalam: ❖Mengurangiefektifitaspe ❖Kurangnyapemahamanten  Kepala sekolah
Berkompetensi a. Menciptakaninovasi yang ngelolaanpendidikan tangkompetensikewirausaha harus lebih
kewirausahaan bergunabagipengembangans an memahami
minimal baik ekolah. ❖ParadigmaKepalaSekolahte tentang
b. Bekerjakerasuntukmencapai rhadapkompetensikewirausa kewirausahaan
keberhasilansekolahsebagai haanbelumter-bentuk  Membentuk
organisasipembelajar yang ❖Kurangnyakomitmenkepal paradigma kepala
efektif. asekolah sekolah mengenai
kompetensi
IndikatorMutuPendidikan kewirausahaan
a. Memilikimotivasi yang  Kepala sekolah
kuatuntuksuksesdalammelak harus lebih
sanakantugaspokokdanfungs berkomitmen
inyasebagaipemimpinsekola
h.
b. Pantangmenyerahdanselalu
mencarisolusiterbaikdalamm
enghadapikendala yang
dihadapisekolah.
c. Memilikinalurikewirausahaa
ndalammengelolakegiatanpr
oduksi/
jasasekolahsebagaisumberb
elajarsiswa.
5.1.10 ❖Memilikikompetensidalam: ❖Mengurangiefektifitaspe ❖Kurangnyapemahamanten  Kepala sekolah
Berkompetensi a. Merencanakan program ngelolaanpendidikan tangkompetensisupervisi harus lebih
supervisi supervisiakademikdalamran ❖ParadigmaKepalaSekolahte memahami lagi
minimal baik gkapeningkatanprofesionalis rhadapkompetensisupervisib kompetensi
me guru. elumterbentuk supervisi
b. Melaksanakansupervisiakad ❖TugasKepalasekolahsangat  Kepala sekolah
emikterhadap guru banyak, harus lebih selektif
denganmenggunakanpende sehinggasupervisiakademikm untuk
katandantekniksupervisi aupunmanajerial yang melaksanakan
yang tepat. harusnyadilakukanolehkepala tugas sehingga
c. Menindaklanjutihasilsupervi sekolahseringtidakter- supervisi akademik
siakademikterhadap guru laksana, maupun
dalamrangkapeningkatanpro sehinggakerapkalidiserahkan manajerial yang
fesionalisme guru. kepadawakilkepalasekolah diwakilkan kepada
wakil kepala
sekolah bisa
dilaksanakan
sendiri
5.1.11 ❖Memilikikompetensidalam: ❖Terhambatnyahubungan ❖Kurangnyapemahamanten  Kepala sekolah
Berkompetensi a. Bekerjasamadenganpihak komunikasidengansesama tangkompetensisosial yang bekerja sama
sosial minimal lain wargasekolahdanmasyarak harusdimilikikepalasekolah. dengan
baik untukkepentingansekolah at. masyarakat
b. Berpartisipasidalamkegiatan ❖Kemitraandanpelibatan sehingga terjalin
sosialkemasyarakatan. masyarakat dalam rasa persaudaraan
c. Memilikikepekaansosialterh pengeleloaansekolahterken yang erat
adap orang ataukelompok dala.  Kepala sekolah
lain. melibatkan
masyarakat dalam
pengelolaan
sekolah

6. ANALISIS STANDAR STANDAR PRASANA DAN PRASANA

ResikoJika Standar Penyebab Tidak Tercapainya


Komponen IndikatorMutu Deskripsi
Standar Mutu Tidak Tercapai Standar Mutu Penyelesaian Pelibatan
STANDAR Indikator 3.
SARANA Sub-Indikator * Koridor dengan *Ruang dalam bangunan Luas lahan dan bangunan * Pembuatan * Pelibatan
DAN Sekolah 7. Memiliki luas minimum 30% sekolah tidak terbatas. bangunan Komite
PRASARA memiliki Ruang dari luas total terhubung secara
NA sarana dan Sirkulasi seluruh ruang pada vertikal ke
prasarana Sesuai Standar bangunan, lebar atas
pendukung minimum 1,8 m, *Kegiatan bermain dan
yang lengkap dan tinggi interaksi sosial siswa * Proses * Pelibatan
dan layak minimum 2,5 m. di luar jam pelajaran Proses pembangunan tidak pembangunan Komite,
jarang terjadi terutama dilakukan secara profesional. disusun Konsultan
pada saat hujan ketika berdsarkan dan
*Koridor tanpa tidak memungkinkan RAB sekolah
dinding pada lantai kegiatan-kegiatan ter-
atas bangunan sebut berlangsung di
bertingkat halaman sekolah.
dilengkapi pagar * Biaya * BOS
pengaman dengan Pemeliharaan sarana dan pemeliharaaan
tinggi 90-110 cm. prasarana tidak berkala dan dianggarkan
berkelanjutan. secara berkala

* Swadaya * Pelibatan
* *Bangunan dengan orang orang tua
bertingkat dengan Pengadaan sarana hanya tua murid
panjang lebih dari mengandalkan bantuan dari
30m dilengkapi pemerintah. * Perlunya * Seluruh
minimum dua buah Sosialisasi Tenaga
tangga. terhadap Kependi
Sikap tanggungjawab dan rasa seluruh warga kan
*Jarak tempuh memiliki warga sekolah untuk sekolah
terjauh untuk menjaga fasili-tas sekolah
mencapai tangga rendah.
pada bangunan
bertingkat tid-
aklebih dari 25m.
*Lebar minimum
tangga 1,5 m untuk
SD dan minimum
1,8 m untuk SMP,
SMA dan SMK,
tinggi maksimum
anak tangga 17 cm,
lebar anak tangga
25 - 30 cm, dan
dilengkapi
pegangan tangan
yang kokoh
dengantinggi 85-90
cm.
* Tangga yang
memiliki lebih dari
16 anak tangga
harus dilengkapi
bordes dengan
lebar minimum
sama dengan lebar
tangga.

7. ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN


Komponen IndikatorMutu Deskripsi ResikoJikaStandarMut PenyebabTidakTercapainyaStandarM
Standar Penyelesaia Pelibatan
uTidakTercapai utu
n
StandarPengel 7.1Sekolah 7.1.1 Memilikivisi,  Sekolahmemilikivisi  Pengelolaansekolahti  Kepalasekolahkurangmampumenjal  Mengadakan  Kepalas
olaan melakukanp misi, , misi, dakmengarahpadam ankantugaskepemimpinan Musyawarah ekolah,
erencanaan dantujuan dantujuansekolah embentukanlulusan untukmenyel Guru,
yang  Visimampumembe yang esaikanketida Tendik,
pengelolaan
jelassesuaik rikaninspirasi, selarasdenganvisiinst ktercapaian Komite
. etentuan motivasidankekuat itusidanvisipendidika yang danper
anpadawargasekol nnasional adadisekolah wakilan
ahdansegenappiha . orang
k yang tuasisw
berkepentingan. a.
 Tujuanmengacupa
davisi, misi,
tujuanpendidikann
asional,
standarkompe-
tensilulusan yang
sudahditetapkanol
ehsekolahdanPem
erintasertarele-
van
dengankebutuhan
masyarakatdan
 Dirumuskanberdas
arkanmasukandari
wargasekolah,
komitesekolah,
danpihak-
pihakpemangkuke
pentingan,
sertaselarasdenga
ntujuanpendidikan
nasional.
 Misimenjadidasarp
rogram
pokoksekolahdeng
anmenekankanpad
akualitaslayananpe
sertadidikdanmutul
ulusan yang
diharapakanolehse
kolah.
 Diputuskandalamra
patdewanpendidik
yangdipimpinolehk
epalasekolah.
 Ditetapkanolehkep
7.1.2 Mengemba alasekolahdandisos
ngkanrenca ialsasikankepadase
nakerjasekol muawargasekolahd
ahdenganru anpihak-
anglingkups pihakpemangkukep
esuaiketent entingan.
uan.  Ditinjaudandirumu
skankembalisecara
7.1.3 Melibatkanp berkalasesuaideng
emangkuke anperkembanganp
pentinganse endidikan.
kolahdalam
perencanaa
npengelolaa
n.
7. STANDAR 7.3. 7.3.1.  Bertanggungjawab  Siswa,  Kualifikasidankompetensikepalasekola  Peningkatan  KepalaSe
PENGELOL Kepalase Berkepriba dalammembuatkep pendidikdantenagake hbelummemenuhi kualifikasida kolah
AAN kolahber diandanber utusananggaransek pendidikankesulitanm nkompetensi  WakilKep
kinerjab sosialisasid olah; endapatkan figure kepalasekola alaSekola
aikdalam enganbaik  Bertanggungjawaba teladan di sekolah. h. h
melaksa tasperencanaanpar  Pengelolaansekolahk  Melibatkanp  Guru
nakantu tisipatifmengenaipe urangberjalan artisipasitim  Tim
gaskepe laksanaankurikulu optimal. penyusunan penyusun
mimpina m. ggaransekola anggaran
n  Berkomunikasiuntu h. sekolah
kmenciptakanduku  Melibatkanp  Tim
nganintensifdari artisipasitim Pengemb
orang kurikulum. angKuriku
tuapesertadidikdan  Berkomunik lum
masyarakat; asiuntukmen  KomiteSe
 Memberiteladanda ciptakanduk kolah
nmenjaganamabaik unganintensi  Pengawas
lembaga, profesi, fdari orang Sekolah
dankedudukansesu tuapesertadi  Perwakila
aidengankepercaya dikdanmasya nYayasan
an yang rakat
diberikankepadany
a;
 Membericontoh/
teladan/tindakan
yang
bertanggungjawab.
7.3.2.
Berjiwakep
emimpinan
7.3.3.
Mengemba
ngkansekol
ahdenganb
aik
7.3.4.
Mengelolas
umberdaya
denganbaik
7.3.5.
Berjiwakew
irausahaan
7.3.6.
Melakukan
superviside
nganbaik
Resiko Jika Standar Penyebab Tidak Tercapainya Standar
Komponen IndikatorMutu Deskripsi
Standar Mutu TidakTercapai Mutu Penyelesaian Pelibatan
7. Standar 7.4.Sekolah 7.4.1. Memilki  Mengelola system  Perencanaan  Sumber daya manusia berkompeten  Memberikan Dinas
Pengelolaan mengelola system informasi informasi Kerja Sekolah yang terbatas untuk ditugaskan pelatihan Pendidikan,
system manajemen manajemen yang tidak tercapai mengelola system informasi kepada Kepala
informasi memadai untuk  Pemangku  SIM identik berbasis teknologi yang tenaga yang sekolah, guru
manajemen mendukung Kepentingan canggih dimana sarana dan prasarana mengelola dan staf tata
administrasi kesulitan sekolah masih minim system usaha,
pendidikan yang mendapatkan  Beban guru/tenaga kependidikan informasi komite
efektif, efisien dan laporan tidak mencakup pada pengelolaan manajemen sekolah.
akuntabel penyelenggaraan informasi  Pengadaan
 Menyediakan pendidikan yang tenaga baru
fasilitas informasi dilakukan oleh yang
yang efisien, sekolah berkompeten
efektif dan mdah  Proses untuk
di akses pengawasan mengelola
 Menugaskan tidak dapat system
seorang guru atau dilkaukan dengan informasi
tenaga baik  Mengalokasik
kependidikan  Komunikasi antar an sumber
untuk melayani warga sekolah di dana yang ada
permintaan lingkungan untuk
informasi maupun seklah pengadaan
pemberian dilaksanakan prasarana
informasi atau kurang efektif yang berbasis
pengaduan san efisien teknologi
masyarakat canggih.
berkaitan dengan
pengelolaan
sekolah baik
secara lisan
maupun tertulis
semuanya
direkam dan di
dokumentasikan
 Melaporkan data
informasi sekolah
yang telah
terdokumentasi
kepada Dinas
Pendidkan
Kabupaten /kota

8. ANALISIS STANDAR PEMBIAYAAN


Resiko Jika Standar Penyebab Tidak Tercapainya
Komponen IndikatorMutu Deskripsi
Standar Mutu TidakTercapai Standar Mutu Penyelesaian Pelibatan
8. STANDAR 8.1 Sekolah 8.1.1 Pembebasan 1. Ada biaya yang 1. Siswa rentan tidak 1. Sekolah tidak memiliki data siswa 1. Menggali 1.Pemerinta
PEMBIAYAA memberikan biaya bagi siswa dialokasikan untuk melanjutkan tidak mampu. data terkait h Desa
N layanan tidak mampu membantu siswa pendidikan di sekolah. dengan tingkat ( Kepala
subsidi tidak mampu 2. Kesempatan siswa kesejahteraan Desa,
silang berupa: untuk mengikuti 2. Sumber dana untuk rumah tangga Kepala
- pengurangan dan kegiatan pembebasan biaya yang dimiliki oleh siswa yang Dusun, RT,
pembebasan biaya pengembangan diri sekolah terbatas2. Sumber dana untuk terindikasi RW ),
pendidikan, yang dibebani biaya pembebasan biaya yang dimiliki oleh kurang Sekolah
- pemberian bea terbatas sekolah terbatasimiliki oleh sekolah mampu ( Guru BP,
siswa, dan terbatas melalui Kepala
- bentuk biaya 2. Sumber dana untuk pembebasan pemerintah Sekolah )
lainnya. biaya yang dimiliki oleh sekolah Desa.
terbatas 2. Home visit 2.Siswa,
2. Meniadakan untuk Guru,
pungutan biaya memastikan Kepala
operasional lain kondisi tingkat Sekolah,
(biaya yang kesejahteraan Tenaga
dikeluarkan oleh rumah tangga Pendidik.
siswa selain uang siswa yang LSM, Orang
sekolah yang terindikasi Tua Asuh,
relevan) kepada kurang Badan Amil
siswa tidak mampu mampu. Zakat
yang meliputi:
- biaya ujian; 1.
- biaya praktikum; Memberdayak
- biaya perpisahan; an Infa’ sosial
- biaya study tour; intern Sekolah
3. Menetapkan untuk
pendidikan gratis pembebasan
bagi seluruh siswa biaya siswa
sesuai peraturan miskin.
resmi 2. Mencari
pemerintah/pemeri bantuan dari
ntah daerah. pihak ketiga
( LSM, Orang
Tua Asuh,
Badan Amil
Zakat )
8.1.2 Terdapat ❖ Terdapat data ❖ Layanan subsidi ❖ Sistem informasi manajemen yang
daftar siswa siswa tidak mampu. silang tidak tepat dikelola sekolah tidak dipelihara
dengan latar ❖ Terdapat data sasaran dengan baik.
belakang ekonomi siswa penerima ❖ Kinerja tenaga kependidikan urusan
yang jelas beasiswa administrasi kurang optimal.
❖ Terdapat data riil ❖ Rendahnya kesadaran dan
pemasukan kepedulian sekolah terhadap
pembayaran dari permasalahan ekonomi keluarga
orangtua siswa yang siswa.
ada pada buku
kas/laporan
keuangan.
8.1.3.Melaksanaka
n subsidi silang
untuk membantu
siswa kurang
mampu

8.2 Beban 8.2.1 Terdapat ❖ Memiliki standar ❖ Sekolah tidak dapat ❖ Pengambilan keputusan penetapan ❖ Membuat ❖ Semua
operasional biaya operasional biaya yang melakukan kegiatan biaya bersama pemangku kepentingan RKAS dengan stegholder
sekolah non personil sesuai diperlukan untuk pendidikan secara menimbulkan konflik internal. melibatkan sekolah
sesuai ketentuan membiayai kegiatan teratur dan ❖ Sumber dana yang dimiliki oleh semua ( Kepala
ketentuan operasional berkelanjutan sesuai sekolah terbatas. stegholder Sekolah,
nonpersonalia Standar Nasional ❖ Terdapat biaya operasional lain sekolah Guru, Tata
selama 1 (satu) Pendidikan. yang sifatnya lebih diprioritaskan ❖ Membuat Usaha,
tahun. ❖ Terdapat biaya sekolah. Skala Prioritas Komite )
❖ Terdapat standar operasional yang tidak ❖ Sekolah tidak mengetahui kebutuhan
biaya operasi mendapatkan alokasi kebutuhan dana yang sesuai dengan operasional
nonpersonalia per pendanaan. kebutuhan dan kondisi sekolah. sekolah
sekolah/program ❖ Adanya tuduhan
keahlian, per tindak pidana KKN
rombongan belajar, kepada bendahara dan
dan per siswa, serta kepala sekolah oleh
besaran presentase pemangku
minimum biaya alat kepentingan.
tulis sekolah (ATS)
dan bahan dan alat
habis pakai (BAHP),
❖ Pengambilan
keputusan dalam
penetapan besarnya
dana yang digali dari
masyarakat sebagai
biaya operasional
dilakukan dengan
melibatkan
Indikator Mutu
Pendidikan berbagai
pihak terkait (kepala
sekolah melibatkan
komite sekolah,
perwaki-lan guru,
perwakilan tenaga
kependidikan,
perwakilan siswa
dan penyeleng-gara
pendidikan/yayasan
untuk swasta).
8.3.1 8.3.1 Pengaturan
Pengaturan alokasi dana yang
alokasi dana berasal dari
yang berasal APBD/APBN/Yayasan/s
dari umber lainnya
APBD/APBN
/Yayasan/su
mber
lainnya

8.3.2 ❖ Memiliki ❖ Rentan ❖ Bentuk laporan 8.3.2 Terdapat laporan ❖ Memiliki pembukuan biaya ❖ Rentan ❖ Bentuk
Terdapat pembukuan terhadap tuduhan pengelolaan dana pengelolaan dana operasional berupa buku kas umum terhadap laporan
laporan biaya tindak pidana KKN rumit dan yang berisi-kan seluruh transaksi tuduhan pengelolaan
pengelolaan operasional kepada bendahara merepotkan dengan didukung catatan dari buku tindak pidana dana rumit
dana berupa buku dan kepala sekolah sekolah. pembantu, antara lain: KKN kepada dan
kas umum oleh pemangku ❖ Kemampuan -Buku pembantu kas yang mencatat bendahara merepotkan
yang berisi- kepentingan. pendidik/tenaga tiap transaksi tunai dan ditandatan- dan kepala sekolah.
kan seluruh ❖ Proses kependidikan dalam gani oleh Bendahara dan Kepala sekolah oleh ❖
transaksi pemantauan, penyusunan laporan Sekolah. pemangku Kemampua
dengan supervisi, pengelolaan - Buku pembantu bank yang mencatat kepentingan. n
didukung pengawasan dan pendanaan tiap transaksi melalui bank (baik cek, ❖ Proses pendidik/te
catatan dari tindak lanjut terbatas. giro maupun tunai) dan pemantauan, naga
buku pengawasan akan ❖ Beban kinerja ditandatangani oleh Bendahara dan supervisi, kependidika
pembantu, sulit dilakukan. pendidik/tenaga Kepala Sekolah. pengawasan n dalam
antara lain: ❖ Sekolah kependidikan yang -Buku pembantu pajak yang mencatat dan tindak penyusunan
-Buku terkendala dalam diberi tugas sebagai semua transaksi yang harus dipun-gut lanjut laporan
pembantu membangun ben-dahara terlalu pajak serta memonitor pungutan dan pengawasan pengelolaan
kas yang kemitraan dengan banyak sehingga penyetoran pajak yang dipungut akan sulit pendanaan
mencatat lembaga lain. tidak memiliki selaku wajib pungut pajak. dilakukan. terbatas.
tiap waktu untuk ❖ Sekolah ❖ Beban
transaksi menyusun laporan terkendala kinerja
tunai dan tersebut. dalam pendidik/te
ditandatan- membangun naga
gani oleh kemitraan kependidika
Bendahara dengan n yang
dan Kepala lembaga lain. diberi tugas
Sekolah. sebagai
- Buku ben-dahara
pembantu terlalu
bank yang banyak
mencatat sehingga
tiap tidak
transaksi memiliki
melalui bank waktu
(baik cek, untuk
giro maupun menyusun
tunai) dan laporan
ditandatang tersebut.
ani oleh
Bendahara
dan Kepala
Sekolah.
-Buku
pembantu
pajak yang
mencatat
semua
transaksi
yang harus
dipun-gut
pajak serta
memonitor
pungutan
dan
penyetoran
pajak yang
dipungut
selaku wajib
pungut
pajak.
8.3.3 8.3.3 Memiliki laporan
Memiliki yang dapat diakses
laporan oleh pemangku
yang dapat kepentingan
diakses oleh
pemangku
kepentingan
Panggul,5 Januari 2023
Kepala Sekolah SDN 3 Ngrencak

MARYONO,S.Pd.SD
NIP 197306121999111001

Anda mungkin juga menyukai