Anda di halaman 1dari 31

SIKLUS 1: PENETAPAN STANDAR MUTU

Resiko Jika Standar


Standar Indikator Mutu Deskripsi Mutu Tidak Penyebab Tidak Tercapainya Standar Mutu
Tercapai
1 2 3 4 5
Standar 1.1. Lulusan memiliki
Kompetensi kompetensi pada
Lulusan dimensi sikap
1.1.1. Memiliki perilaku a. Siswa dimotivasi dan fasilitasi oleh sekolah agar memiliki a. Kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan
yang mencerminkan perilaku dan sikap orang beriman melalui pembiasaan (budaya belum bisa dijadikan teladan oleh siswa.
sikap beriman dan sekolah) dan keteladanan dalam menghayati dan mengamalkan
bertakwa kepada sesuai dengan ajaran agama yang dianut.
Tuhan YME
b. Integrasi pengembangan sikap beriman dan bertakwa kepada b. Kompetensi sikap ini belum diintegrasikan
Tuhan YME di sekolah dilakukan dalam bentuk kegiatan dengan baik dalam kegiatan pembelajaran di
pembelajaran. sekolah.

c. Contoh perilaku dan sikap orang beriman dan bertakwa c. Guru merasa terbebani dalam memberikan
meliputi: penilaian sikap karena instrumen dan
prosedur yang rumit dan kurang dipahami.
- Berdoa setiap memulai dan mengakhiri kegiatan.
- Santun dalam berbicara dan berperilaku. d. Kurangnya komunikasi antara Komite dan
orangtua/wali siswa dalam mengamalkan
- Berpakaian sopan sesuai aturan sekolah. pembiasaan dari hasil pembelajaran selama di
- Mengucapkan salam saat masuk kelas. sekolah kepada siswa selama berada di luar
sekolah.
- Melaksanakan kegiatan ibadah.
- Mensyukuri setiap nikmat yang diperoleh.
- Menumbuhkan sikap saling menolong/berempati. e. Pengelolaan sekolah terkait pengembangan
- Menghormati perbedaan. perilaku dan sikap belum terfokus dan
terencanakan dengan optimal.
- Antre saat bergantian memakai fasilitas sekolah.

1.1.2 Siswa memiliki a. Perilaku dan sikap berkarakter ditumbuhkan dengan a. Kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan
perilaku yang fasilitasi berbagai kegiatan oleh sekolah. belum bisa dijadikan teladan oleh siswa.
mencerminkan sikap
berkarakter b. Contoh perilaku dan sikap berkarakter meliputi: b. Kompetensi sikap ini belum diintegrasikan
- Menghargai dan menjaga keragaman dan kekayaan budaya dengan baik dalam kegiatan pembelajaran di
bangsa. sekolah.

- Rela berkorban. c. Guru merasa terbebani dalam memberikan


penilaian sikap karena instrumen dan
- Mengikuti bakti social. prosedur yang rumit dan kurang dipahami.
- Menciptakan kerukunan antar siswa/kelompok/sekolah.
- Anti kekerasan baik psikis maupun fisik. d. Kurangnya komunikasi antara Komite dan
orangtua/wali siswa dalam mengamalkan
pembiasaan dari hasil pembelajaran selama di
mediaeducations.com sekolah kepada siswa selama berada di luar
sekolah.
Resiko Jika Standar
Standar Indikator Mutu Deskripsi Mutu Tidak Penyebab Tidak Tercapainya Standar Mutu
Tercapai Kurangnya komunikasi antara Komite dan
orangtua/wali siswa dalam mengamalkan
1 2 3 4 5
pembiasaan dari hasil pembelajaran selama di
sekolah kepada siswa selama berada di luar
sekolah.
e. Pengelolaan sekolah terkait pengembangan
perilaku dan sikap belum terfokus dan
terencanakan dengan optimal.

1.1.3 Siswa memiliki a. Perilaku dan sikap disiplin ditumbuhkan dengan fasilitasi a. Kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan
perilaku yang berbagai kegiatan oleh sekolah. belum bisa dijadikan teladan oleh siswa.
mencerminkan sikap
disiplin b. Contoh perilaku dan sikap disiplin meliputi: b. Kompetensi sikap ini belum diintegrasikan
dengan baik dalam kegiatan pembelajaran
- Disiplin dan taat hukum. di sekolah.
- Meminta ijin jika tidak bisa hadir.
- Datang ke sekolah/kegiatan lainnya tepat waktu. c. Guru merasa terbebani dalam memberikan
penilaian sikap karena instrumen dan
- Mengerjakan tugas yang diberikan. prosedur yang rumit dan kurang dipahami.
- Mematuhi tatatertib sekolah.
d. Kurangnya komunikasi antara Komite dan
orangtua/wali siswa dalam mengamalkan
pembiasaan dari hasil pembelajaran selama
di sekolah kepada siswa selama berada di
luar sekolah

e. Pengelolaan sekolah terkait pengembangan


perilaku dan sikap belum ter- fokus dan
terencanakan dengan optimal.

1.1.4 Siswa memiliki a. a.


perilaku yang Perilaku dan sikap santun ditumbuhkan dengan fasilitasi Kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan
berbagai kegiatan oleh sekolah. belum bisa dijadikan teladan oleh siswa.
mencerminkan sikap
santun
b. Contoh perilaku dan sikap santun meliputi: b. Kompetensi sikap ini belum diintegrasikan
dengan baik dalam kegiatan pembelajaran
di sekolah.
- Menghormati guru dan orang lain yang lebih tua

- Menggunakan kata-kata santun dalam berkomunikasi c. Guru merasa terbebani dalam memberikan
penilaian sikap karena instrumen dan
- Berbicara dengan intonasi dan volume suara yang sesuai prosedur yang rumit dan kurang dipahami.
- Tidak menghina atau menyebut seseorang dengan
sebutan negatif

mediaeducations.com
Resiko Jika Standar
Standar Indikator Mutu Deskripsi Mutu Tidak Penyebab Tidak Tercapainya Standar Mutu
Tercapai
1 2 3 4 5
d.
Kurangnya komunikasi antara Komite dan
orangtua/wali siswa dalam mengamalkan
pembiasaan dari hasil pembelajaran selama
di sekolah kepada siswa selama berada di
luar sekolah.

e.
Pengelolaan sekolah terkait pengembangan
perilaku dan sikap belum terfokus dan
terencanakan dengan optimal.

1.1.5 Siswa memiliki a. Perilaku dan sikap jujur ditumbuhkan dengan fasilitasi a. Kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan
perilaku yang berbagai kegiatan oleh sekolah.
belum bisa dijadikan teladan oleh siswa.
mencerminkan sikap
jujur b. Contoh perilaku dan sikap jujur meliputi: b. Kompetensi sikap ini belum diintegrasikan
dengan baik dalam kegiatan pembelajaran
- Melaksanakan tugas individu dengan baik. di sekolah.
- Mengaku atas kesalahan yang dilakukan.
- Mengatakan yang sebenarnya. c. Guru merasa terbebani dalam memberikan
penilaian sikap karena instrumen dan
prosedur yang rumit dan kurang dipahami.

d. Kurangnya komunikasi antara Komite dan


orangtua/wali siswa dalam mengamalkan
pembiasaan dari hasil pembelajaran selama
di sekolah kepada siswa selama berada di
luar sekolah.

e.
Pengelolaan sekolah terkait pengembangan
perilaku dan sikap belum terfokus dan
terencanakan dengan optimal.

1.1.6 Siswa memiliki a. Perilaku dan sikap peduli ditumbuhkan dengan fasilitasi a. Kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan
perilaku yang berbagai kegiatan oleh sekolah. belum bisa dijadikan teladan oleh siswa.
mencerminkan sikap
peduli b. Contoh perilaku dan sikap peduli meliputi: b. Kompetensi sikap ini belum diintegrasikan
dengan baik dalam kegiatan pembelajaran di
- Membantu orang yang membutuhkan.
sekolah.
- Menjenguk dan mendoakan orang yang sakit.
- Membuang sampah pada tempatnya. c. Guru merasa terbebani dalam memberikan
- Memungut sampah yang dijumpai. penilaian sikap karena instrumen dan
prosedur yang rumit dan kurang dipahami.
- Menghemat penggunaan air dan listrik.
- Penghijauan di lingkungan sekolah. d. Kurangnya komunikasi antara Komite dan
orangtua/wali siswa dalam mengamalkan
mediaeducations.com pembiasaan dari hasil pembelajaran selama di
sekolah kepada siswa selama berada di luar
sekolah.
Resiko Jika Standar
Standar Indikator Mutu Deskripsi Mutu Tidak Penyebab Tidak Tercapainya Standar Mutu
Tercapai
1 2 3 4 d. Kurangnya komunikasi
5 antara Komite dan
orangtua/wali siswa dalam mengamalkan
pembiasaan dari hasil pembelajaran selama di
sekolah kepada siswa selama berada di luar
sekolah.

e. Pengelolaan sekolah terkait pengembangan


perilaku dan sikap belum terfokus dan
terencanakan dengan optimal.

1.1.7 Siswa memiliki a. Perilaku dan sikap percaya diri ditumbuhkan dengan a. Kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan
perilaku yang fasilitasi berbagai kegiatan oleh sekolah. belum bisa dijadikan teladan oleh siswa.
mencerminkan sikap b. Contoh perilaku dan sikap percaya diri meliputi: b. Kompetensi sikap ini belum diintegrasikan
percaya diri dengan baik dalam kegiatan pembelajaran di
- Mampu membuat keputusan dan bertindak dengan cepat.
sekolah.
- Tidak mudah putus asa.
- Berani presentasi, menjawab pertanyaan, berpendapat, dan c. Guru merasa terbebani dalam memberikan
bertanya dalam berbagai kesempatan. penilaian sikap karena instrumen dan
prosedur yang rumit dan kurang dipahami.

d. Kurangnya komunikasi antara Komite dan


orangtua/wali siswa dalam mengamalkan
pembiasaan dari hasil pembelajaran selama di
sekolah kepada siswa selama berada di luar
sekolah.

e. Pengelolaan sekolah terkait pengembangan


perilaku dan sikap belum terfokus dan
terencanakan dengan optimal.

1.1.8 Siswa memiliki a. Perilaku dan sikap bertanggungjawab ditumbuhkan a. Kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan
perilaku yang dengan fasilitasi berbagai kegiatan oleh sekolah. belum bisa dijadikan teladan oleh siswa.
mencerminkan sikap
bertanggungjawab b. Contoh perilaku dan sikap bertanggungjawab meliputi: b. Kompetensi sikap ini belum diintegrasikan
dengan baik dalam kegiatan pembelajaran
- Melaksanakan tugas individu dengan baik. di sekolah.
- Menerima risiko dari tindakan yang dilakukan.
- Meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan. c. Guru merasa terbebani dalam memberikan
- Menepati janji. penilaian sikap karena instrumen dan
prosedur yang rumit dan kurang dipahami.
- Anti-Vandalisme.
- Lainnya. d. Kurangnya komunikasi antara Komite dan
orangtua/wali siswa dalam mengamalkan
pembiasaan dari hasil pembelajaran selama
di sekolah kepada siswa selama berada di
luar sekolah.
mediaeducations.com
Resiko Jika Standar
Standar Indikator Mutu Deskripsi Mutu Tidak d. Kurangnya
Penyebab Tidak komunikasi antara
Tercapainya Komite Mutu
Standar dan
Tercapai orangtua/wali siswa dalam mengamalkan
pembiasaan dari hasil pembelajaran selama
1 2 3 4 5
di sekolah kepada siswa selama berada di
luar sekolah.

e.
Pengelolaan sekolah terkait pengembangan
perilaku dan sikap belum terfokus dan
terencanakan dengan optimal.

1.1.9 Siswa memiliki a. Perilaku dan sikap pembelajar sejati sepanjang hayat a. Kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan
perilaku pembelajar difasilitasi oleh sekolah dan diwujudkan dalam aktivitas belum bisa dijadikan teladan oleh siswa.
sejati sepanjang pembelajaran baik di dalam kelas maupun di luar kelas,
hayat melalui pembiasaan program literasi b. Kompetensi sikap ini belum diintegrasikan
dengan baik dalam kegiatan pembelajaran
di sekolah.
b. Contoh perilaku dan sikap pembelajar sejati sepanjang hayat
meliputi: c. Guru merasa terbebani dalam memberikan
- Membaca/menulis buku dan bacaan lainnya. penilaian sikap karena instrumen dan
prosedur yang rumit dan kurang dipahami.
- Membuat karya tulis.
- Mau mencari bahan/sumber belajar. d. Kurangnya komunikasi antara Komite dan
orangtua/wali siswa dalam mengamalkan
- Rajin berkunjung ke perpustakaan. pembiasaan dari hasil pembelajaran selama
- Belajar dimanapun, kapanpun dengan siapapun. di sekolah kepada siswa selama berada di
luar sekolah.
- Lainnya.

e. Pengelolaan sekolah terkait pengembangan


perilaku dan sikap belum terfokus dan
terencanakan dengan optimal.

1.1.10 Siswa memiliki a. Perilaku dan sikap yang mencerminkan sehat jasmani dan a. Kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan
perilaku sehat rohani di- tumbuhkan dalam seluruh kegiatan baik belum bisa dijadikan teladan oleh siswa.
jasmani dan rohani intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler melalui
kegiatan kesiswaan. b. Kompetensi sikap ini belum diintegrasikan
dengan baik dalam kegiatan pembelajaran
di sekolah.
b.
Contoh perilaku dan sikap sehat jasmani dan rohani meliputi:
- Bebas dari narkoba c. Guru merasa terbebani dalam memberikan
- Anti pornografi dan pornoaksi penilaian sikap karena instrumen dan
prosedur yang rumit dan kurang dipahami.
- Menjauhi kebiasaan yang merusak tubuh
d.
Kurangnya komunikasi antara Komite dan
orangtua/wali siswa dalam mengamalkan
pembiasaan dari hasil pembelajaran selama
di sekolah kepada siswa selama berada di
luar sekolah.

mediaeducations.com
Resiko Jika Standar d. Kurangnya komunikasi antara Komite dan
Standar Indikator Mutu Deskripsi Mutu Tidak Penyebab Tidak Tercapainya
orangtua/wali Standar Mutu
siswa dalam mengamalkan
Tercapai pembiasaan dari hasil pembelajaran selama
di sekolah kepada siswa selama berada di
1 2 3 4 luar sekolah. 5

e. Pengelolaan sekolah terkait pengembangan


perilaku dan sikap belum terfokus dan
terencanakan dengan optimal.

1.2. Lulusan memiliki


kompetensi pada
dimensi pengetahuan
1.2.1 Siswa memiliki a. Siswa pada jenjang pendidikan SD memiliki: a. Kualifikasi dan latar belakang pendidikan
pengetahuan faktual, guru tidak selaras dengan mata pelajaran
- pengetahuan dasar berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
prosedural, yang diampu.
teknologi, seni, dan budaya terkait dengan diri sendiri,
konseptual,
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
metakognitif b. Guru belum memiliki kompetensi yang sesuai
bangsa, dan negara.
standar dan tidak tersertifikasi sebagai
pendidik.
- pengetahuan terminologi/istilah yang digunakan, c. Alokasi waktu dan beban belajar
klasifikasi, kategori, prinsip, dan generalisasi berkenaan memberatkan pada sisi siswa.
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya terkait
dengan diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan d. Gaya dan metode pembelajaran yang
lingkungan alam sekitar, bangsa, dan negara. diterapkan tidak mengarah pada bakat, minta
dan kemampuan belajar siswa.

- pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu atau kegiatan e. Ketersediaan dan kondisi sarana prasarana
yang berke- naan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, belum memadai, dan lainnya.
dan budaya terkait dengan diri sendiri, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa dan negara.

- pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri sendiri dan


menggunakannya dalam mempelajari ilmu pengetahuan,
teknologi, seni dan budaya terkait dengan diri sendiri,
b. Siswa pada
keluarga, jenjangmasyarakat
sekolah, pendidikandan
SMP memiliki: alam sekitar,
lingkungan
-bangsa dan negara.
pengetahuan teknis dan spesifik tingkat sederhana berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait
dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, dan kawasan regional.

mediaeducations.com
Resiko Jika Standar
Standar Indikator Mutu Deskripsi Mutu Tidak Penyebab Tidak Tercapainya Standar Mutu
Tercapai
1 2 3 4 5
- pengetahuan terminologi/istilah dan klasifikasi, kategori,
prinsip, general- isasi dan teori, yang digunakan terkait dengan
pengetahuan teknis dan spesifik tingkat sederhana berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait
dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, dan kawasan regional.

- pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu atau kegiatan


yang terkait dengan pengetahuan teknis, spesifik, algoritma,
metode tingkat seder- hana berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan
kawasan regional.

- pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri sendiri


dan menggunakannya dalam mempelajari pengetahuan
teknis dan spesifik tingkat sederhana berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait
dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, dan kawasan regional.

c. Siswa pada jenjang pendidikan SMA dan SMK memiliki:

- pengetahuan teknis dan spesifik, detail dan kompleks


berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan inter-
nasional.

- pengetahuan terminologi/istilah dan klasifikasi, kategori,


prinsip, general- isasi, teori, model, dan struktur yang
digunakan terkait dengan penge- tahuan teknis dan spesifik,
detail dan kompleks berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan budaya terkait dengan masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional,
dan inter- nasional.

- pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu atau


kegiatan yang terkait dengan pengetahuan teknis, spesifik,
algoritma, metode, dan kriteria un- tuk menentukan
prosedur yang sesuai berkenaan dengan ilmu penge-
tahuan, teknologi, seni, dan budaya, terkait dengan
masyarakat dan ling- kungan alam sekitar, bangsa, negara,
kawasan regional, dan inter- nasional.

mediaeducations.com
Resiko Jika Standar
Standar Indikator Mutu Deskripsi Mutu Tidak Penyebab Tidak Tercapainya Standar Mutu
Tercapai
1 2 3 4 5

- pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri sendiri


dan menggunakannya dalam mempelajari pengetahuan
teknis, detail, spe- sifik, kompleks, kontekstual dan
kondisional berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, dan budaya terkait dengan masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan inter-
nasional.

Sekolah memiliki wujud nyata kualitas dan kuantitas


yang diperoleh kelompok/ individu siswa untuk mengukur
tingkat pengetahuan yang dimiliki siswa sebagai hasil
pengalaman pembelajaran dan kegiatan yang diseleng-
garakan oleh sekolah berupa:

- prestasi/penghargaan pada level kewilayahan.


- tingkat kelulusan dalam ujian sekolah berstandar nasional
- tingkat capaian nilai pengetahuan dalam penilaian
pendidikan.

1.3. Lulusan memiliki


kompetensi pada
dimensi keterampilan
1.3.1. Siswa memiliki a. Siswa memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kreatif ❖ Kualifikasi dan latar belakang pendidikan
keterampilan berpikir melalui pengala- man pembelajaran dan kegiatan. guru tidak selaras dengan mata pelajaran
dan bertindak kreatif yang diampu.

b. Contoh keterampilan berpikir dan bertindak kreatif meliputi:


❖ Guru belum memiliki kompetensi yang
- kreatif menghasilkan karya sesuai standar dan tidak tersertifikasi
sebagai pendidik.
- memodifikasi karya orang lain
- Menciptakan kreasi sendiri ❖ Kompetensi keterampilan ini belum
diintegrasikan dengan baik dalam
- memiliki gaya tulis sendiri kegiatan pembelajaran di sekolah.
- menggunakan teknologi dalam belajar
c.
Sekolah memiliki wujud nyata kualitas dan kuantitas
yang diperoleh ke- lompok/ individu siswa untuk mengukur ❖ Guru merasa terbebani dalam
tingkat keterampilan yang dimiliki siswa sebagai hasil memberikan penilaian keterampilan karena
pengalaman pembelajaran dan kegiatan yang diseleng- in-strumen dan prosedur yang rumit dan
garakan oleh sekolah berupa: kurang dipahami.

- prestasi/penghargaan pada level kewilayahan. ❖ Pengelolaan sekolah terkait fasilitasi


pengembangan keterampilan siswa be- lum
terfokus dan terencanakan dengan optimal.
mediaeducations.com
Resiko Jika Standar
Standar Indikator Mutu Deskripsi Mutu Tidak Penyebab Tidak Tercapainya Standar Mutu
Tercapai
1 2 3 4 ❖ Pengelolaan sekolah
5 terkait fasilitasi
pengembangan keterampilan siswa be- lum
- tingkat capaian nilai keterampilan dalam penilaian terfokus dan terencanakan dengan optimal.
pendidikan.

❖ Ketersediaan dan kondisi sarana


prasarana belum memadai, dan lainnya.

1.3.2. Siswa memiliki a. Siswa memiliki keterampilan berpikir dan bertindak produktif ❖ Kualifikasi dan latar belakang pendidikan
keterampilan berpikir melalui pengalaman pembelajaran dan kegiatan. guru tidak selaras dengan mata pelajaran
dan bertindak yang diampu.
produktif
b. ❖ Guru belum memiliki kompetensi yang
Contoh keterampilan berpikir dan bertindak produktif meliputi: sesuai standar dan tidak tersertifikasi sebagai
pendidik.
- merangkum hasil bacaan
- meniru karya orang lain ❖ Kompetensi keterampilan ini belum
c. Sekolah memiliki wujud nyata kualitas dan kuantitas yang diintegrasikan dengan baik dalam kegiatan
diperoleh ke- lompok/ individu siswa untuk mengukur tingkat pembelajaran di sekolah.
keterampilan yang dimiliki siswa sebagai hasil pengalaman ❖ Guru merasa terbebani dalam memberikan
pembelajaran dan kegiatan yang diseleng- garakan oleh
penilaian keterampilan karena instrumen dan
sekolah berupa:
prosedur yang rumit dan kurang dipahami.
- prestasi/penghargaan pada level kewilayahan.
- tingkat capaian nilai keterampilan dalam penilaian ❖ Pengelolaan sekolah terkait fasilitasi
pendidikan. pengembangan keterampilan siswa be- lum
terfokus dan terencanakan dengan optimal.

❖ Ketersediaan dan kondisi sarana prasarana


belum memadai, dan lainnya.

1.3.3. Siswa memiliki a. Siswa memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kritis a. Kualifikasi dan latar belakang pendidikan
keterampilan berpikir melalui pengala- man pembelajaran dan kegiatan. guru tidak selaras dengan mata pelajaran
dan bertindak kritis yang diampu.
b. Contoh keterampilan berpikir dan bertindak kritis meliputi:
- menelaah hasil pekerjaan b. Guru belum memiliki kompetensi yang sesuai
standar dan tidak tersertifikasi sebagai
- melakukan pengamatan pendidik.
- bertanya dengan kritis
- mengumpulkan informasi c. Kompetensi keterampilan ini belum
diintegrasikan dengan baik dalam kegiatan
- melakukan analisa pembelajaran di sekolah.
c.
Sekolah memiliki wujud nyata kualitas dan kuantitas yang
diperoleh kelompok/ individu siswa untuk mengukur tingkat d. Guru merasa terbebani dalam memberikan
keterampilan yang dimiliki siswa sebagai hasil pengalaman penilaian keterampilan karena instrumen dan
mediaeducations.com pembelajaran dan kegiatan yang diseleng- garakan oleh prosedur yang rumit dan kurang dipahami.
sekolah berupa:
Resiko Jika Standar
Standar Indikator Mutu Deskripsi Mutu Tidak Penyebab Tidak Tercapainya Standar Mutu
Tercapai
Sekolah memiliki wujud nyata kualitas dan kuantitas yang
1 2 3 siswa untuk mengukur tingkat
diperoleh kelompok/ individu 4 5 dalam memberikan
d. Guru merasa terbebani
keterampilan yang dimiliki siswa sebagai hasil pengalaman penilaian keterampilan karena instrumen dan
pembelajaran dan kegiatan yang diseleng- garakan oleh prosedur yang rumit dan kurang dipahami.
sekolah berupa:

- prestasi/penghargaan pada level kewilayahan. e. Pengelolaan sekolah terkait fasilitasi


pengembangan keterampilan siswa be- lum
- tingkat capaian nilai keterampilan dalam penilaian
terfokus dan terencanakan dengan optimal.
pendidikan.
f. Ketersediaan dan kondisi sarana prasarana
belum memadai, dan lainnya.

1.3.4. Siswa memiliki a. Siswa memiliki keterampilan berpikir dan bertindak secara a.
Kualifikasi dan latar belakang pendidikan
keterampilan berpikir mandiri melalui pendekatan ilmiah sebagai pengembangan dari
dan bertindak mandiri yang dipelajari di sekolah dan sumber lain secara mandiri yang guru tidak selaras dengan mata pelajaran
yang diampu.
diperoleh dari pengalaman pembelajaran dan kegiatan
penugasan individu, penugasan kelompok, pelaporan tu- b. Guru belum memiliki kompetensi yang sesuai
gas/kegiatan, presentasi hasil penugasan, keterlibatan dalam standar dan tidak tersertifikasi sebagai
kepanitiaan dan keterlibatan dalam penyusunan program pendidik.
sekolah.

c. Kompetensi keterampilan ini belum


b. Sekolah memiliki wujud nyata kualitas dan kuantitas yang diintegrasikan dengan baik dalam kegiatan
pembelajaran di sekolah.
diperoleh kelompok/ individu siswa untuk mengukur tingkat
keterampilan yang dimiliki siswa sebagai hasil pengalaman
pembelajaran dan kegiatan yang diseleng- garakan oleh d.
Guru merasa terbebani dalam memberikan
sekolah berupa:
penilaian keterampilan karena instrumen dan
prosedur yang rumit dan kurang dipahami.
- prestasi/penghargaan pada level kewilayahan.

- tingkat capaian nilai keterampilan dalam penilaian e. Pengelolaan sekolah terkait fasilitasi
pendidikan. pengembangan keterampilan siswa be- lum
terfokus dan terencanakan dengan optimal.

f. Ketersediaan dan kondisi sarana prasarana


belum memadai, dan lainnya.

1.3.5. Siswa memiliki a. Siswa memiliki keterampilan berpikir dan bertindak a. Kualifikasi dan latar belakang pendidikan
keterampilan berpikir kolaboratif melalui pen- dekatan ilmiah sebagai pengembangan guru tidak selaras dengan mata pelajaran
dan bertindak dari yang dipelajari di sekolah dan sumber lain dalam yang diampu.
kolaboratif bekerjasama dari pengalaman pembelajaran dan kegiatan
penugasan kelompok, pelaporan tugas/kegiatan, presentasi b. Guru belum memiliki kompetensi yang
hasil penu- gasan, keterlibatan dalam kepanitiaan dan sesuai standar dan tidak tersertifikasi
keterlibatan dalam penyusunan program sekolah. sebagai pendidik.

c. Kompetensi keterampilan ini belum


diintegrasikan dengan baik dalam
kegiatan pembelajaran di sekolah.
mediaeducations.com
Siswa memiliki
keterampilan berpikir
dan bertindak
kolaboratif

Resiko Jika Standar


Standar Indikator Mutu Deskripsi Mutu Tidak Penyebab Tidak Tercapainya Standar Mutu
Tercapai
1 2 3 4 c. Kompetensi keterampilan
5 ini belum
diintegrasikan dengan baik dalam
b. kegiatan pembelajaran di sekolah.
Sekolah memiliki wujud nyata kualitas dan kuantitas yang
diperoleh kelompok/ individu siswa untuk mengukur tingkat
keterampilan yang dimiliki siswa sebagai hasil pengalaman
pembelajaran dan kegiatan yang diseleng- garakan oleh d. Guru merasa terbebani dalam memberikan
penilaian keterampilan karena instrumen
sekolah berupa: dan prosedur yang rumit dan kurang
dipahami.
- prestasi/penghargaan pada level kewilayahan.
- tingkat capaian nilai keterampilan dalam penilaian
pendidikan.
e Pengelolaan sekolah terkait fasilitasi
pengembangan keterampilan siswa be- lum
terfokus dan terencanakan dengan optimal.

f Ketersediaan dan kondisi sarana prasarana


belum memadai, dan lainnya.

1.3.6 Siswa memiliki a. Siswa memiliki keterampilan berpikir dan bertindak a. Kualifikasi dan latar belakang pendidikan
keterampilan berpikir komunikatif melalui pen- dekatan ilmiah sebagai guru tidak selaras dengan mata pelajaran
dan bertindak pengembangan dari yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang diampu.
komunikatif dari pengalaman pembelajaran dan kegiatan penugasan ke-
lompok, pelaporan tugas/kegiatan, presentasi hasil penugasan,
keterlibatan dalam kepanitiaan dan keterlibatan dalam b. Guru belum memiliki kompetensi yang sesuai
penyusunan program sekolah dengan cara berinteraksi, standar dan tidak tersertifikasi sebagai
menyampaikan dengan ide kreatif dari hasil penyimakan dan pendidik.
membuat karya tulis.
c. Kompetensi keterampilan ini belum
diintegrasikan dengan baik dalam kegiatan
pembelajaran di sekolah.
b. Sekolah memiliki wujud nyata kualitas dan kuantitas yang
diperoleh kelompok/ individu siswa untuk mengukur tingkat
keterampilan yang dimiliki siswa sebagai hasil pengalaman d. Guru merasa terbebani dalam memberikan
pembelajaran dan kegiatan yang diseleng- garakan oleh penilaian keterampilan karena inumen dan
sekolah berupa: prosedur yang rumit dan kurang dipahami.

- prestasi/penghargaan pada level kewilayahan. e. Pengelolaan sekolah terkait fasilitasi


pengembangan keterampilan siswa be- lum
- tingkat capaian nilai keterampilan dalam penilaian terfokus dan terencanakan dengan optimal.
pendidikan.

f. Ketersediaan dan kondisi sarana prasarana


belum memadai, dan lainnya.

mediaeducations.com
Resiko Jika Standar
Standar Indikator Mutu Deskripsi Mutu Tidak Penyebab Tidak Tercapainya Standar Mutu
Tercapai
1 2 3 4 5

Mengetahui
Kepala SD Negeri 3 Yehembang Kauh

Susilo Fitri Yatmoko, M.Pd


NIP. 19880521 201101 1 010

mediaeducations.com
Penyelesaian Pelibatan

6 7

mediaeducations.com
Penyelesaian Pelibatan

6 7

mediaeducations.com
Penyelesaian Pelibatan

6 7

mediaeducations.com
Penyelesaian Pelibatan

6 7

mediaeducations.com
Penyelesaian Pelibatan

6 7

mediaeducations.com
Penyelesaian Pelibatan

6 7

mengadan les Kepala sekolah, guru


membaca dan dan staf
berhitung dari kelas 2
-6 di luar jam sekolah

mediaeducations.com
Penyelesaian Pelibatan

6 7

mediaeducations.com
Penyelesaian Pelibatan

6 7

Merekrut guru kelas, Kepala sekoalh dan


serta berkoordinasi pengawas
kepada atasan

mediaeducations.com
Penyelesaian Pelibatan

6 7

mediaeducations.com
Penyelesaian Pelibatan

6 7

mediaeducations.com
Penyelesaian Pelibatan

6 7

mediaeducations.com
Penyelesaian Pelibatan

6 7

Penanggung jawab
Standar Kelulusan

Nyoman Eriady, S.Pd


NIP. 198810032014031005

mediaeducations.com
SIKLUS 2: ANALISIS PEMETAAN MUTU

Analisis Lingkungan
Standar Indikator Kondisi Saat Ini Masalah
Kekuatan Kelemahan
1 2 3 4 5 6
Setandar 1.1.Lulusan memiliki Lulusan memiliki - Memiliki perilaku yang
Kompetensi kompetensi pada kompetensi pada dimensi 6.99 mencerminkan sikap beriman dan
Kelulusan dimensi sikap sikap bertakwa kepada Tuhan YME
Memiliki Memiliki perilaku yang
1.1.1 perilaku 6.94 mencerminkan sikap berkarakter
yang
mencermin
Memiliki
kan sikap - Memiliki perilaku yang
1.1.2 perilaku 7 mencerminkan sikap disiplin
beriman
yang
dan
Memiliki
mencermin - Memiliki perilaku yang
1.1.3 bertakwa 7
perilaku
kan sikap mencerminkan sikap santun
kepada
yang
berkarakter
Tuhan
Memiliki - Memiliki perilaku yang
mencermin
1.1.4 YME
perilaku 6.99 mencerminkan sikap jujur
kan sikap
yang
disiplin
Memiliki
mencermin - Memiliki perilaku yang
1.1.5 perilaku 7 mencerminkan sikap peduli
kan sikap
yang
santun
Memiliki
mencermin - Memiliki perilaku yang
1.1.6 perilaku 6.96 mencerminkan sikap percaya diri
kan sikap
yang
jujur
Memiliki - Memiliki perilaku yang
mencermin
perilaku mencerminkan sikap
1.1.7 kan sikap 7
yang bertanggungjawab
peduli
mencermin
kan sikap
Memiliki - Memiliki perilaku pembelajar
1.1.8 percaya
perilaku 7 sejati sepanjang hayat
diri
yang
Memiliki
mencermin - Memiliki perilaku sehat jasmani
1.1.9 perilaku
kan sikap 7 dan rohani
pembelajar
bertanggun
sejati
1.2 Lulusan memiliki
gjawab Lulusan memiliki 3.79 - Memiliki keterampilan berpikir - Siswa Kurang Memiliki Siswa masih banyak belum
sepanjang kompetensi pada dimensi
kompetensi pada dan bertindak kolaboratif pengetahuan faktual, lancar membaca dan belum bisa
hayat
dimensi pengetahuan pengetahuan prosedural, konseptual, oprasi hitung perkalian dan
metakognitif pembagian. Sehinga sulit dalam
meningkatkan pengtahan faktual,
konseptual dan meta kognitif

mediaeducations.com
Analisis Lingkungan
Standar Indikator Kondisi Saat Ini Masalah
Kekuatan Kelemahan
1 2 3 4 5 6
1.3 Lulusan memiliki Lulusan memiliki 6.21 - Siswa Kurang Memiliki siswa kurang memiliki
kompetensi pada kompetensi pada dimensi keterampilan berpikir dan kompetensi pada dimensi
dimensi keterampilan keterampilan bertindak kreatif ketramplan

1.3.1. Memiliki 5.82 - Siswa Kurang Memiliki


keterampil keterampilan berpikir dan
an berpikir bertindak produktif
dan
1.3.2. bertindak
Memiliki 5.7 - Siswa Kurang Memiliki
kreatif
keterampil keterampilan berpikir dan
an berpikir bertindak kritis
dan
1.3.3. Memiliki
bertindak 6.3 - Siswa Kurang Memiliki
keterampil
produktif keterampilan berpikir dan
an berpikir bertindak mandiri
dan
1.3.4. Memiliki
bertindak 6.36 - Siswa Kurang Memiliki
keterampil
kritis keterampilan berpikir dan
an berpikir bertindak komunikatif
dan
bertindak
mandiri

Mengetahui
Kepala SD Negeri 3 Yehembang Kauh

Susilo Fitri Yatmoko, M.Pd


NIP. 19880521 201101 1 010

mediaeducations.com
Akar Masalah Alternatif Solusi Rekomendasi

7 8 9

kekurangan tenaga pendidik mengadan les mengadan les


dan juga kualifikasi dan latar membaca dan membaca dan
belakang pendidikan guru berhitung dari berhitung dari
tidak selaras dengan mata kelas 2 -6 di luar kelas 2 -6 di luar
pelajaran yang diampu. jam sekolah jam sekolah

mediaeducations.com
Akar Masalah Alternatif Solusi Rekomendasi

7 8 9
kekurangan tenaga pendidik Merekrut guru Merekrut guru
dan juga kualifikasi dan latar kelas, serta kelas, serta
belakang pendidikan guru berkoordinasi berkoordinasi
tidak selaras dengan mata kepada atasan kepada atasan
pelajaran yang diampu.

Penanggung jawab
Standar Kelulusan

Nyoman Eriady, S.Pd


NIP. 198810032014031005

mediaeducations.com
SIKLUS 3: PERENCANAAN PENJAMINAN MUTU

Standar Rekomendasi Program Kegiatan Volume Kebutuhan Biaya Sumber Dana

1 2 3 4 5 6 7
Standar mengadan les Kegiatan les bagi siswa yang Les Membaca dan kelas 2 = 16 kali Biaya Konsumsi BOS Reguler
Kompetensi membaca dan kurang mampu membaca dan berhitung 45 menit Kelas 3 = 16 kali kelas 2 = 16 x 10.000=160.000
Lulusan berhitung dari kelas 2 - berhitung dari kelas 2 -6 setiap hari selasa dan Kelas 4 = 16 kali Kelas 3 = 16 x 10.000=160.000
6 di luar jam sekolah sebangak 16 kali kamis, kelas 2-6 Kelas 5 = 16 kali Kelas 4 = 16 x 10.000=160.000
Kelas 6 = 16 kali Kelas 5 = 16 x 10.000=160.000
Kelas 6 = 16 x 10.000=160.000
Total = 800.000

Merekrut guru kelas, Merekrut guru kelas, Merekrut Guru Kelas guru kelas sebanyak 1 orang gaji perbulan 300.000 Hasil Kebun dan
serta berkoordinasi kantin
kepada atasan

Mengetahui Penanggung jawab


Kepala SD Negeri 3 Yehembang Kauh Standar Kelulusan

Susilo Fitri Yatmoko, M.Pd Nyoman Eriady, S.Pd


NIP. 19880521 201101 1 010 NIP. 198810032014031005

mediaeducations.com
SIKLUS 4: PELAKSANAAN PENJAMINAN MUTU

Pemangku Kepentingan
Program Kegiatan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan Bukti Fisik
Yang Dilibatkan
1 2 3 4 5 6
Kegiatan les bagi siswa yang
kurang mampu membaca dan Dokumentas, daftar hadir
Les berhitung dari kelas 2 -6 Kepala Sekolah Kepala sekolah, guru dan staf Agustus - Oktober siswa dan guru, daftar
sebangak 16 kali penerima konsumsi

Merekrut Guru Kelas Merekrut Guru Kelas 1 orang Kepala Sekolah Kepala sekolah, guru dan staf - Surat Lamaran dan ijazah

Mengetahui Penanggung jawab


Kepala SD Negeri 3 Yehembang Kauh Standar Kelulusan

Susilo Fitri Yatmoko, M.Pd Nyoman Eriady, S.Pd


NIP. 19880521 201101 1 010 NIP. 198810032014031005

mediaeducations.com
SIKLUS 5: EVALUASI

Indikator Capaian Kesimpulan dan


Program Kegiatan
Input Proses Output Outcome Rekomendasi
1 2 3 4 5 6 7

Mengetahui Penanggung jawab


Kepala SD Negeri 3 Yehembang Kauh Standar Kelulusan

Susilo Fitri Yatmoko, M.Pd Nyoman Eriady, S.Pd


NIP. 19880521 201101 1 010 NIP. 198810032014031005

mediaeducations.com

Anda mungkin juga menyukai