Anda di halaman 1dari 3

PROJEK BASED LEARNING (PBL)

Nama Mahasiswa : ERIS RISNANDAR, S.Pd. I


Kelompok Mapel : PAI 2-C
Judul Modul : PENGEMBANGAN PROFESI GURU
Judul Masalah : PUDARNYA BUDAYA SOPAN SANTUN SISWA TERHADAP GURU

No Komponen Deskripsi

1. Identifikasi Masalah Indonesia telah dikenal luas di mata dunia sebagai


(berbasis masalah negara yang menjunjung tinggi budaya, keramahan, dan
yang ditemukan di sopan santun. Nilai kebudayaan Indonesia yang
menjunjung sikap persaudaraan, saling menghormati,
lapangan)
dan menghargai sangatlah kental. Namun dalam
beberapa tahun terakhir ini budaya keramahan dan
sopan santun di Indonesia semakin hilang. Hal ini dapat
dilihat dari generasi muda atau siswa yang cenderung
kehilangan etika atau sopan santun terhadap teman
sebaya, orang yang lebih tua, guru, bahkan terhadap
orang tua. Siswa tidak lagi menganggap guru sebagai
panutan, seseorang yang memberikan ilmu
pengetahuan yang patut dihormati dan disegani. Kisah
di sekolah kami ada peserta didik yang dari sekian
peserta didik yang menganggap kepada gurunya itu
seperti teman. Hal ini terjadi karena adanya beberapa
factor, baik dari siswa atau dari guru yang merupakan
factor internal dan ada juga dari factor eksternal.
Menurunnya nilai kesantunan, tata krama, karena dalam
sekian tahun sekolah dilaksanakan secara daring,
sehingga kehilangan nilai-nilai itu.
Mulai berkurangnya kebiasaan saling mengejek dan
menghina. Karena nilai-nilai Indonesia adalah
keramahan bukan nilai-nilai yang saling melotot dan
mencemooh.
2. Penyebab Masalah - Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi
(dianalisis apa yang kebebasan mengakses informasi melalui media social
menjadi akar
dengan menggunakan laptop, tablet, bahkan dari
masalah yang
menjadi pilihan handphone dapat mempengaruhi pikiran siswa
masalah) dengan mudah dan cepat
- Kurang pengawasan dan binaan dari orang tua saat di
rumah sehingga membuat anak jebuh di rumah dan
tidak dapat bersosialisasi dengan temannya.
- Moderenisasi kultur, kebebasan mengakses internet
membuat siswa bisa melihat budaya dari negara
berpakain, pergaulan dan sebagainya. Yang secara
tidak langsung dapat mereka aplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari tanpa difilter ( di saring) terlebih
dahulu terhadap budaya atau kebiasaan yang diambil
- Pergaulan bebas, merupakan dampak dari
modernisasi kultur yang tidak sesuai dengan adat
istiadat atau kebiasaan di Indonesia. Hal ini akan
menimbulkan sifat meniru budaya barat yang
cenderung tidak ada ikatan adat istiadat yang telah
berlaku dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
- Kurangnya pembiasaan sopan santun di rumah,
sebagian besar waktu anak dihabiskan di rumah atau
dilingkungan keluarga. Sehingga sikap orang tua yang
tidak mencerminkan norma akan dengan mudah dapat
ditiru oleh anak
3. Solusi a. Penanaman agama..
a. Dikaitkan dengan b. Peran guru memberi contoh penerapan perilaku
teori/dalil yang
sopan santun di depan siswa..
relevan
b. Sesuaikan c. Menanamkan sikap sopan santun melalui
dengan pembiasan. Dapat dilakukan dalam kehidupan
langkah/prosedur
sehari-hari dan dilingkungan sekolah.
yang sesuai
dengan masalah d. Guru dapat selalu mengintegrasikan perilaku
yang akan sopan santun dalam setiap mata pelajaran yang
dipecahkan
ada di sekolah.

4 Evaluasi  Peningkatan sikap sopan santun siswa di kelas di


Memberikan solusi
terhadap masalah awali dengan upaya penanaman pendidikan
yang anda
keagamaan oleh guru. Dengan penanaman yang
kemukakan
kuat, maka siswa akan lebih mudah menerima
bimbingan dari guru. Guru agama dan guru BP
dapat melakukan pembiasaan yang dikaitkan
dalam penilaian secara afektif
 Siswa dapat menjadikan guru sebagai model,
dengan ini siswa dapat mudah meniru sehingga
guru mudah menanamkan sikap sopan santun
pada siswa.
 Penerapan tentang karakter dapat diberikan guru
melalui berbagai metode pembelajaran di kelas
maupun dengan menyisipkan materi karakter di
mata pelajaran yang diperoleh siswa secara
continyu.
Antara sekolah dan orang tua diperlukan ada saling
agar terjadi perubahan pada sikap siswa, perlu
kesadaran dan filterisasi siswa untuk memanfaatkan
Teknologi Informasi dan menyerap budaya asing
serta dengan kesadaran yang dapat membudayakan
sopan santun baik di lingkungan rumah maupun di
lingkungan sekolah. Peran orang tua dan guru
sangat diperlukan untuk mengembalikan budaya
sopan santun siswa yang dapat diterapkan di rumah
maupun di sekolah. Maka diperlukan kerjasama
yang baik antara kedua pihak agar sopan santun
siswa terjaga dengan baik. Semuanya merupakan
suatu ikatan yang utuh, dan apabila terputus maka
akan menimbulkan masalah besar.

Anda mungkin juga menyukai