MODUL QURAN HADIS KB 3
Nama : ADE RIF’AT, S.Pd
Instruksi :
2. Lakukan kontekstualisasi atas pemaparan materi dalam bahan ajar dengan realitas sosial.
2. Hadis shahih dibagi menjadi dua, a). Shahih li dzatihi artinya hadis shahih berdasarkan
syarat-syarat yang telah ditentukan. b). Shahih li Ghoirihi artinya hadis shahih yang awalnya
hasan, namun mempunyai jalur periwayatan lain yang lebih kuat darinya.
3. Hadis Hasan secara etimologi artinya bagus. Sedangkan secara terminologi yaitu
hadis yang bersambung sanadnya, diriwayatkan oleh perawi yang ‘adil dan dhabith(lebih
rendah dari shahih hafalannya), serta hadis tersebut tidak ada syadz(tidak bertentangan), dan
‘illat(penyakit) didalamnya.Hadis Dla’if secara etimologi yaitu artinya lemah. Sedangkan
secara terminologi yaitu hadis yang tidak memenuhi salah satu syarat hadis
shahih/hasan. Hadis Maudlu’ adalah hadis yang dibuat-buat oleh seorang pendusta kemudian
dinisbatkan kepada Rasulullah SAW. Hadis Matruk adalah hadis yang diriwayatkan oleh
seorang yang terduga kuat pendusta. Hadis Munkar adalah hadis yang diriwayatkan oleh
seseorang yang sering lupa, melakukan kesalahan, dan suka berbuat fasik.
B. kontekstualisasi atas pemaparan materi dalam bahan ajar dengan realitas sosial.
metode-metode dalam penulisan terhadap teks Alquran meliputi; sumber, intensitas, langkah
dan perspektif/corak (laun). Metode tafsir dari segi sumber terbagi dua yaitu bi al-Ma’tsur
dan bi al-Ra’yi. Metode tafsir dari segi intensitasnya terbagi kepada ijmali dan tahlili. Metode
tafsir dari segi langkah terbagi pada muqarran, maudhu’I,dan tartib suar. Dan metode tafsir
dari segi perspektif terbagi kepada fiqh, falsafi, sufi, ‘ilmi dan lain sebagainya. Metode dalam
penelitian tafsir adalah metode kualitatif, karena metode ini yang sesuai untuk meneliti tafsir.
Objeknya jelas ayat-ayat Alquran, data yang diperlukan juga jelas ayat-ayat Alquran,
hadis/sunnah, atshar sahabat, pendapat para ulama, dan sebaginya.