Anda di halaman 1dari 10

STUDI HADIST

HADIST DITINJAU DARI


KUALITAS SANAD DAN MATAN
Dosen Pengampu: Ihfazni Arham, M.Ag

KELOMPOK 8

Aprilia (12260122530)

Syukron Septriadi(12260115408)
Hadist
Hadist merupakan sumber ajaran Islam yang kedua sesudah al-Qur'an, secara resmi ditulis dan dikumpulkan dalam
suatu kitab pada masa pemerintahan khalifab Umar bin Abd. Azis

Dcngan interval waktu yang cukup lama, dari


tahun wafatnya Rasulullah SWT., sampai tahun
ditulisnya hadist di atas, sangat memungkinkan
munculnya pemalsuan-pemalsuan hadist. Para ulama dalam melakukan
Pemalsuan hadist rnulai berkembang pada masa
penelitian hadist, menitikberatkan
pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib
perhatiannya pada sanad dan matan
(W ,40.H .),sebagai akibat dari adanya
pertentangan polirik yang terjadi dikalangan hadist, Oleh karena itu, para ulama
umat Islam karena maksud dan tujuan tertentu. menetapkan kaedah-kaedah yang
Hal itulah yang mendorong para ulama hadist berkenaan dengan kedua hal tersebut
untuk mengadakan lawatan ke berbagai daerah sebagai syarat untuk diterimanya
untuk mencari dan mengumpulkan hadist-hadist, suatu hadist.
Sanad dan Matan
Sanad merupakan sekumpulan perawi yang menukil isi hadis dari sumber
utamanya, yakni Rasulullah saw. Ini merupakan sebuah keistimewaan yang
Allah berikan kepada para perawi yang terlibat dalam rangkaian ini.
Selain sanad, dalam sebuah hadis juga mesti memuat sebuah matan.
Matan hadis adalah isi/ pesan hadis itu sendiri. Kedua unsur ini, yakni sanad dan
matan, mesti diperiksa/ dikritik agar sebuah hadis dapat diketahui kualitasnya.
Pemeriksaan hadis ini bukan berarti meragukan hadis Nabi Muhammad,
melainkan bertujuan guna memeriksa kualitas hadis tersebut mengingat
periwayat hadist tetap manusia biasa yang bisa jadi melakukan kesalahan, baik
sengaja maupun tidak.
Secara singkat, terdapat beberapa kriteria kaidah kesahihan hadis yakni
ketersambungan sanad, kredibilitas periwayatnya, tak ada syāż dan ‘illah.
Kaedah
Kesahihan Sanad
dan Matan Hadist
Unsur-unsur kaidah mayor yang berkenaan dengan sanad.
Para ulama mutaqaddim belum menetapkan kriteria hadis Jika direlusuri antara Bukhari dan Muslim umpamanya,
sahih secara jelas, tapi pada umumnya mereka hanya tampak ketidakjelasan kriteria yang ditetapkan. Keduanya
memberikan pernyataan tentang penerimaan berita yang hanya berdasar pada penelitian para ulama, sehingga kriteria
yang diperpegangi oleh keduanya adalah:
bisa dipegangi. Pernyataan yang dimaksud antara lain
sebagai berikut:

• Tidak boleh diterima suatu riwayat hadis kecuali dari


orang yang tsiqah.
01 SANADNYA HARUS BERKEMBANG

• Periwayat harus dilihat kualitas ibadahnya, perilaku


dan keadaannya.
• Harus mempunyai pengetahuan tentang hadis.
02 SANADNYA HARUS SIQAB

• Tidak berdusta dan tidak suka mengikuti hawa


nafsunya.
• Tidak ditolak kesaksiannya.
03 TERHINDAR DARI CACAT DAN ILLAT

04 SANAD YANG BERDEKATAN HARUS


SEZAMAN DAN BERTEMU
Syuzus, seperti yang dikemukakan oleh Imam Syafi'i, adalah
apabila suatu hadis diriwayatkan oleh seorang thiqah
(terpercaya) yang bertentangan dengan hadis yang
diriwayatkan oleh orang banyak yang thiqah, karena itu suatu
syuzus ada pada suatu hadis jika ada pertentangan. Sedangkan
illat adalah suatu sebab yang tersembunyi yang menyebabkan
rusaknya kualitas hadis. dimana hadis itu kelihatannya sahih,
setelah diteliti ternyata tidak sahih
unsur kaedah kesahehan matan hadist dalam ketentuan
dimaksud adalah terhindar dari Syudzuz dan illat.
PERIWAYAT BERSIFAT DLABITH :
dlabith adalah sikap penuh kesadaran dan tidak lalai,
Secara implisit telah tercakup pada kuat hapalannva bila hadist yang diriwayatkan
berdasarkan hapalan, benar tulisannya manakala hadist
empat poin dimaksud dengan periwayat
yang diriwayatkan berdasarkan tulisan, dan jika
yang adil. Jika kaidah minor dari rneriwayatkan secara makna, maka iapintar memilih
periwayat yang bersifat adil adalah (1) kata-kata yang tepat digunakan.
Beragama Islam, (2) mukallaf, (3) • Adapun kaedah minornya adalah sebagai berikut:
melaksanakan ketentuan agama (4) • Periwayat itu memahami dengan baik riwayat yang
memelihara muru'ah. telah didengarnya.
• Periwayat hapal dengan baik riwayat yang
diterimanya.
• Mampu menyampaikan riwayat yang diterima
dengan baik kepada orang lainkapan saja
diperlukan.
D. Kaedah Keshahihan Matan Hadist yang
Meliputi Kaedah Mayor dan Kaedah Minor
Adapun yang dapat dijelaskan patokan dalam penelitian matan hadist adalah yang dikemukanan oleh al-Khatib Al-
Bagdadi, sebagaimana yang dikutip oleh M. Syuhudi Ismail sebagai berikut

Tidak bertentangan
Tidak bertenrangan
Tidak bertentangan dengan hadist
dengan ayat-ayat al-
dengan akal sehat mutawatir
Quran yang muhkam.

Tidak bertentangan
Tidak bertentangan
Tidak bertentangan dengan amalan yang
dengan hadist ahad
dengan dalil yang menjadi kesepakatan
yang kualitasnya
sudah pasti. ulama salaf.
lebih kuat
ANALISIS PENGEMBANGAN
KAEDAH KEShaHiHAN SANAD DAN
Meskipun telah ditetapkan kaedah sanad dan matan hadist, akan terapi dalam melakukan penelitian hadist, rnaka
MATAN HADITS
penelitian sanadlah yang pertama dilakukan kemudian matan. Menurut M.Syuhudi Ismail, jika pada sanad terdapat cacat
yang berat maka penelitian rnatan tidak perlu lagi dilakukan, sebab tidak ada artinya lagi. Dengan dernikian, maka hadis
seperti ini tidak shahih lagi dan tidak dapat dijadikan hujjah. Dan ada beberapa pendekaran dalam pengembangan kaidah
kesahihan sanad dan matan.

Pendekatan Historis
Pcndekatan itu dapat dipakai dalam Pendekatan Kepebahasaan
mengkaji kesahihan sanad dan rnatan Pendekatan Antropologi dibutuhkan perharian terhadap
hadist, sebab penelitian kedua bidang simbol-simbol tahammul yang
ilmu (hadist dan sejarah) adalah relevan, memahaminya secara
dipergunakan disamping suatu matan
yakni sama-sarna menganggap penting tekstual hadis harus diteliti kesempurnaan
kedudukan kritik interen dan kritik
struktur bahasanya
eksteren.

Pendekatan Sosiologis
Pendekatan Sains Pendekatan ini dapat digunakan untuk
ilmiah dari ilmu-ilmu rnendekati rnanusia dan masyarakat yang
berkaitan dengan unsur-unsur. Proses serta
kealaman untuk sekedar hal-hal yang mempengaruhi dan hal-hal
dengan pendekatan- yang dipengaruhi, dari oleh dan dalam
kehidupan berkelornpok.
pendekatan di atas,
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai