Anda di halaman 1dari 6

KAMPUS DAN ALMAMATERKU, KEBANGGAAN MENJADI

MAHASISWA FK UIN
“MENJADI MAHASISWA KEDOKTERAN DI FK UIN JAKARTA TAHUN
2023”

Disusun oleh :
Ilham Fahmi Noor (Deltoideus) – Musculo

FAKULTAS KEDOKTERAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2023
"Kuliah mau lanjut dimana?"
"Ambil jurusan apa?"
"Anak bibi itu sudah mulai keterima di PTN jalur prestasi"
Kira-kira begitulah sebagian pertanyaan yang terlontar saat momen makan
ketupat dan opor bersama alih-alih bertanya kabar dan bermaaf-maafan sesama
keluarga. Dalam rentang waktu itu, beberapa temanku sudah dikaruniai rezeki
lolos diterima di kampus bergengsi dengan jurusan sesuai harapan mereka.
Dari namanya saja sudah bergengsi, terbesit di pikiran saya apakah masuk
di kampus terkenal dan berlindung di balik popularitas dan kredibilitasnya hanya
untuk memuaskan ego seseorang. Menurut saya tidak.
Apapun kampusnya, selama mengajarkan ilmu dengan baik dan kita terjun
di lingkungan perkuliahan dengan optimal kuliah merupakan pilihan yang tepat.
Tetapi disamping itu, habitat kampus favorit pula mempengaruhi ambisius
mahasiswa di dalamnya. Namun kembali ke diri mahasiswa nya pula, apakah
mental nya siap untuk menghadapi kerasnya dunia kampus disertai transisi
menjadi dewasa.
Temanku bilang bahwa untuk bangkit maka harus terpuruk dahulu. Karena
dalam keterpurukan perlahan akan muncul rasa penerimaan, setelah itu secara
bertingkat dalam penerimaan akan ada rasa ingin bangkit dari jatuh. Perlahan akan
saya ungkapkan jatuh dan bangkit saya.
Untuk kali pertama dalam hidup saya merasakan penyesalan yang begitu
dalam setelah melihat warna merah disertai kata semangat di layar laptop
pengumuman SNBP kala itu. Warna merah itu hampir menjadi trauma dan olok-
olokan di kalangan angkatan kami, apalagi kata semangat nya yang terkesan
sedikit menyindir. Saat itu pula saya mendapati diri saya sendiri tidak menerima
apa yang sudah ditakdirkan Alloh, di samping prestasi-prestasi yang dituangkan
dalam sertifikat lomba yang bisa dikatakan cukup untuk mencoba setara dengan
siswa dari sekolah lain. Rasa tidak bisa menerima itu muncul sekejap namun
membuat sholat Maghrib saya tidak khusyu' seperti biasa. Namun teringat
kembali kata guru bahwa orang akan diberikan rizki di waktu yang tepat, setiap
orang memiliki masa nya. Seketika itu pula mental saya kembali pulih dari luka
kecewa yang dalam.
Akhirnya saya mencoba jalur tes UTBK-SNBT. Singkat cerita saya
dinyatakan lolos di pilihan kedua. Natural sifat manusia saya masih belum puas
dengan hasil ini. Lepas itu saya mendapat informasi adanya jalur Program
Beasiswa Santri Berprestasi. Syukurlah jalur ini sesuai dengan yang saya
rencanakan hingga sampailah di titik kelolosan di program PBSB ini.
Sebenarnya saya sudah berniat untuk masuk Fakultas Kedokteran di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta ini, dengan alasan bahwa ada pesantren tempat guru
saya dahulu belajar di daerah sekitar kampus di samping penilaian akreditasi nya
yang terbilang bagus. Mendengar beberapa pengalaman dari teman dan kakak
tingkat saya, secara kasarnya mereka masuk ke ranah FK UIN Jakarta karena
hanya lolos di pilihan kedua. Namun bagi saya, tidak ada salahnya kuliah jurusan
kedokteran di UIN Jakarta. Karena secara akreditasi A pun sudah terbilang
kredibel (1).
Patut disyukuri bisa menjadi bagian dari Fakultas Kedokteran UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Bukan hanya sistem perkuliahan nya yang sudah bisa
mengimbangi yang lain, melainkan juga integrasi keilmuannya dengan nilai-nilai
keislaman layaknya kita seorang muslim yang membuat nya berbeda dengan
fakultas kedokteran di kampus lain. Apalagi visinya untuk menjadi program studi
Kedokteran dan Profesi Dokter yang otonom dan unggul dalam riset integrasi
kedokteran dan keislaman di Indonesia (2), sudah bisa dipastikan bahwa Fakultas
ini tidak main-main dengan tujuan menghasilkan dokter yang muslim, muslim
yang dokter.
Disamping itu, orang tua pun selalu mendukung penuh saya untuk
memasuki fakultas ini terlebih lagi mendapat beasiswa. Itu membuat mereka
senang, lega sekaligus bercampur rasa khawatir pula. Karena perjalanan untuk
menjadi dokter itu tidaklah semudah menunjukkan kuku tangan, tidaklah secepat
tukang kurir COD, tidaklah semulus jalan tol Jagorawi. Untuk perjalanan di UIN
Jakarta sendiri kuliah kedokteran diharapkan selesai dalam 3,5 tahun dan
maksimalnya 4 tahun. Belum menjalani sebagai koas untuk latihan klinik selama
2 tahun, internship kurang lebih nya 6 bulan dan jalur lain hingga tujuan paling
akhirnya meraih gelar doktor yang apabila diakumulasikan sekitar 20 tahun untuk
mencapainya.
Sampai saat ini, ada salah satu alumni FK UIN Jakarta yang sekarang
sedang bertugas sebagai Petugas P3JH (Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji).
Ia merupakan ketua BEM FK UIN Jakarta pertama angkatan tahun 2005. Ini
mengingatkan saya pada perkataan Dekan Fakultas Kedokteran, Dr. dr. Achmad
Zaki, M.Epid., Sp.OT.
Pada sesi matrikulasi beliau mengatakan pada kami bahwa sekali kami
masuk ke Fakultas Kedokteran UIN Jakarta, nama itu akan tertempel di diri kami
sebagai mahasiswa. Ketika ditanya orang luar, kami akan mengidentifikasi diri
sebagai mahasiswa FK UIN Jakarta. Sekalipun pindah ke prodi lain ataupun
kampus lain, titel alumni FK UIN Jakarta tetap akan tertempel. Beliau tidak
mengharapkan salah satu mahasiswa tahun angkatan kami tidak ada yang drop out,
dikarenakan akan tercatat dalam data digital mahasiswa yang membuatnya
memiliki kecil kemungkinan untuk bisa pindah ke kampus lain. Beliau juga
menambahkan apabila dirasa tidak mampu mempertahankan IPK standar nya
seperti kurang dari 2.75, lebih baik untuk mengundurkan diri saja alih-alih di drop
out oleh kampus (3).
Tidak ada yang salah untuk menempuh jenjang sarjana kedokteran di UIN
Jakarta ini. Oktober dekat ini, UIN Jakarta akan melaksanakan akreditasi di
kancah internasional. Ini merupakan suatu kemajuan yang patut kita banggakan.
Saya akan belajar dengan sungguh-sungguh agar bisa melewati pendidikan ini
dengan hasil yang husnul khotimah.
DAFTAR PUSTAKA

1. ZM. uinjkt. [Online].; 2022. Available from: https://www.uinjkt.ac.id/prodi-


pendidikan-dan-profesi-dokter-raih-akreditasi-a/.

2. fk.uinjkt. [Online]. Available from: https://fk.uinjkt.ac.id/visi-misi/.

3. Biro Admistrasi Akademik KdK. PEDOMAN AKADEMIK UIN SYARIF


HIDAYATULLAH JAKARTA TAHUN 2022. In Tim Penyusun Pedoman
Akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2022; 2022; Jakarta. p. 80.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai