Anda di halaman 1dari 13

KELAYAKAN POP UP BOOK MATERI KEANEKARAGAMAN

HAYATI DARI BUAH RANDUM, SALAK HUTAN DAN


AROK PUTIH

ARTIKEL PENELITIAN

OLEH:
ROVIAH
NIM F1071141008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PMIPA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2018
KELAYAKAN POP UP BOOKMATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI DARI
BUAH RANDUM, SALAK HUTAN DAN
AROKPUTIH

Roviah, Entin Daningsih, Titin


Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Untan Pontianak
Jl. Prof. H. Hadari Nawawi, Pontianak
Email:roviahvia13@gmail.com

Abstract
This study aimed to determine the feasibility of pop up book media on biodiversity
material of high school in class X students from the morphology and nutrient content as
well as fruit fiber of randum (Ceiba pentandra Gaertn), salak hutan (Salacca affinis),
and arok putih (Ficus schwarzii Koord), found in Sibohe Pajintan Singkawang forest,
Singkawang City, West Kalimantan. The research was descriptive by using purposive
sampling technique with two stages, namely instrument validation and media validation.
Pop up book Media was validated by five validators with 12 criteria and calculated using
CVR and CVI Lawshe analysis methods. The validators were two biology education
lecturers, while the other three validators were high school biology teachers the 2013
curriculum. Using questionnaires containing six aspects and 12 criteria were used as
instrument. The results of instrument validation showed that the questionnaire could be
used and corrected while the results of the validation of the pop up book media obtained
CVR and CVI value of 0.99 which corresponded to the minimum CVR value of Lawshe
for five validators, so the pop up book media was categorized valid and feasible as a
learning media for biodiversity material in class X high school.

Keywords:Biodiversity, Pop up book, Randum, Salak Hutan, dan Arok Putih

PENDAHULUAN Namundilihat dari kondisi sarana dan


Media pembelajaran merupakan salah prasarana, tidak semua sekolah memiliki
satu faktor pendukungdalam kegiatan fasilitas yang memadai, seperti aliran
pembelajaran (Asyhar,2012).Media adalah listrikdan ketersediaan proyektor.Oleh karena
segala sesuatu yangdapat menyampaikan atau itu, guru dapat mengatasi masalah tersebut
menyalurkan pesan dari satu sumber secara dengan menggunakan media
terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar pembelajaranyang tidak diproyeksikan
yang kondusif. Menurut Falahudin,dkk contohnya media cetak. Salah satu media
(2014)Media merupakan salah satu komponen cetak yang dapat digunakan yaitu pop up
pembelajaranyang seharusnya merupakan book.Menurut Pramesti (2015) popupbook
bagian yang harus mendapat perhatian dalam adalah sebuah bukuyang memiliki bagianyang
pembelajar. Manfaat media pengajaran dapatbergerakatau memiliki
pada hakekatnya bertujuan untuk unsur3dimensisertamemberikanvisualisasiceri
meningkatkan efisiensi dan efektivitas tayang menarik,mulai dari tampilan
pengajaran (Umar, 2013).Media pembelajaran gambaryangdapat bergerak
memiliki peranan penting dalam menunjang ketikahalamannyadibuka.
kualitas proses belajar mengajar.Media juga Berdasarkan hasil penelitian dari
dapat membuat pembelajaran lebih menarik Febrianto, dkk (2014) menyatakan bahwa
danmenyenangkan (Purwono, dkk 2014). setelah melakukan penelitian menggunakan

1
media pop up book mampu meningkatkan suatu proses pembelajaran bisa lebih menarik
keantusiasan peserta didik dalam proses dan menyenangkan (joyfull learning),
belajar, mendapatkan pengalaman baru misalnya peserta didik yang memiliki
mengenai media yang diterapkan yakni pop
ketertarikan terhadap warna maka dapat
up book. Haliniterbuktikarena parapeserta
didiksangat memperhatikan diberikan media dengan warna yang menarik
danbersemangatuntukmenyimak penjelasan (Asyhar, 2012).Terbatasnya media yang
daripokok bahasanpertumbuhan dan dipergunakan dalam kelas diduga merupakan
perkembangan.Berdasarkan analisis data salah satu penyebab lemahnya mutubelajar
menurut Ahmadi,dkk (2017), media popup siswa (Mahnun, 2012).
book pada “Budaya Indonesia di Internasional Media pop up book adalah media cetak
Culture Mission" efektif untuk meningkatkan
yang menggunakan variasi warna dan tidak
hasil pembelajaran dengan persentase
penguasaan belajar 94,7%.Media pop up book memerlukan aliran listrik sehingga media pop
ini mempermudah guru dalam menyampaikan up book ini dapat dijadikan alternatif belajar
materi dan mempermudah peserta didik dalam peserta didik dalam tanpa menggunakan
memahami materi serta memberikan listrik.Media bahan cetak adalah media visual
pengetahuan baru untuk peserta didik dalam yang pembuatannya melaluiproses
berkarya seni (Febrianto, dkk 2014). Menurut pencetakan/printing atau offset. Media bahan
Sri dan Azzah (2017) guru sangat tertarik cetak ini menyajikan pesannya melalui
menggunakan pop up yang dikembangkan,
huruf-huruf dan gambar-gambar yang
sebagai buku popup media yang relatif baru
yang mampu menarik perhatian dalam belajar diilustrasikanuntuk lebih memperjelas pesan
dan meningkatkan motivasi siswa untuk atau informasi yang disajikan( Lestari, 2014).
membaca dan belajar. Presentasi materi yang Tujuandari penelitian ini adalah untuk
mudah dimengerti, tampilan visual popup itu mengetahui kelayakan pop up book materi
unik, menarik dan tidak monoton mampu keanekaragaman hayati dari buah randum
mengurangi kejenuhan peserta didik dalam (Ceiba pentandraGaertn),salak hutan (Salacca
belajar.Lingkungan belajar menjadi lebih affinis), dan arok putih (Ficus schwarzii
menyenangkan bagi siswa untuk bermain Koord) yang ditemukan di daerah Sibohe,
sementara belajar. Berdasaran hasil penelitian Pajintan, Singkawang Timur Kota
Mahayani (2018) pengembangan media Singkawang.
pembelajaran berupa kotak pop up berbasis
problem solving memperoleh persentase METODE PENELITIAN
validasi media pembelajaran yaitu 89,77%. Penelitianini merupakan penelitian
Berdasarkan hasil wawancara yang deskriptif.Menurut Sugiyono (2011)
dilakukan dengan salah satu guru yang Penelitian deskriptif ditujukan untuk
mengajar di SMAS Kemala Bhayangkari memaparkan dan menggambarkan dan
memetakan fakta-fakta berdasarkan cara
Kubu Raya, media pembelajaran yang biasa pandang atau kerangka berpikir tertentu.
digunakan saat proses pembelajaran Penelitian deskriptif dalam hal ini berupa
khususnya materi keanekaragaman hayati pembuatanpop up bookmateri
adalah powerpoint. Dari analisis isi keanekaragaman hayati dari buah
powerpoint yang digunakan guru dalam randum(Ceiba pentandraGaertn), salak hutan
proses pembelajaran mempunyai background (Salacca affinis), dan arok putih (Ficus
schwarzii Koord)
putih, mempunyai jumlah slide 16,
Pop up book didesain dengan aplikasi
penulisannya menggunakan arial dan bentuk photoshopdanmicrosoft power point 2010,
gambarnya belum bervariasi. Menurut dicetak menggunakan kertas double side
Susilana dan Cepi (2017), melalui media matte inkjet paper230gsm dengan ukuran 29

2
x21 cm dengan jenis huruf yang bervariasi N = Jumlah anggota validator atau tim
yaitu times new roman, italiic, dan ahli. Setelah
bold.Tahapan pembuatan pop up book didapatkannilaiCVR,emudian dihitung
diadopsi dari Susilana dan Cepi (2017) yang nilai CVI (Content Validity
dimodifikasi, yaitu analisis kompetensi Inti Index)untuk meggambarkan bahwa
dan kompetensi dasar, menentukan bentuk secara keseluruhan butir-butir instrumen
dan ukuran Pop up bookmenentukan jenis dan mempunyai validitas isi yang baik.
ukuran huruf Pop up book, menentukan isi Adapun rumus CVI adalah sebagai
Pop up bookmenentukan warna Pop up book, berikut.
pembimbingan rancangan Pop up book dan CVI = ...........................................(2)
pembuatan mediaPop up book.
Pada penelitian ini, sebelummedia Pop (Lawshe, 1975).
up bookdivalidasi, lembar instrumen validasi
media divalidasi terlebih dahulu ole 3 orang Keterangan:
validator yang terdiri dari 2 orang dosen n = Jumlah item seluruh aspek
pendidikan biologi dan 1 orang guru mata (a) Apabila nilai CVI berada pada kisaran 0
pelajaran biologi kelas X. Hasil validasi sampai 1, maka instrumen dapat
instrument dengan 12 kriteria tersebut dikatakan baik.
menunjukkan instrument layak digunakan dan (b) Jika setengah dari jumlah validator
diperbaiki. Tujuan dilakukan validasi adalah mengatakan valid, maka media dapat
untuk mengetahui kelayakan pop up book dikatakan valid dengan baik.
sebagai media pembelajaran materi (c) Jika kurang dari setengah dari validator
keanekaragaman hayati kelas X. Pengujian mengatakan tidak valid, maka media
validasi pop up book dilakukan oleh 5 dikatakan tidak valid.
validator, validator media pop up book terdiri Jika pada perhitungan akhir skor CVR dan
dari 2 orang dosen pendidikan biologi dan 3 CVI memenuhi nilai batas minimum Lawshe
orang guru mata pelajaran biologi kelas X. (1975) yaitu 0.99 maka pop up book
Pada lembar validasi media pop up dinyatakan valid dan layak digunakan sebagai
bookdikembangkan dan dimodifikasi dari media pembelajaran.
buku Arsyad (2014) yang terdiri atas 12
kriteria. HASIL PENELITIAN
Analisis validasi Pop up book DAN PEMBAHASAN
menggunakan metode analisis Content
Validity Ratio(CVR). Menurut Lawshe Hasil Penelitian
(1975), CVR merupakan sebuah pendekatan Pop up book (Gambar 1) divalidasi
validitas isi untuk mengetahui kesesuaian item untukmengetahui kelayakannya sebagai media
dengan domain yang diukur berdasarkan pembelajaran pada materi keanekaragaman
judgement para ahli atau validator. Adapun hayati Indonesia kelas X dengan contoh
rumus analisis CVR yaitu: keanekaragaman spesies dan contoh sumber
pangan dari buah randum(Ceiba
CVR = ......................................(2) pentandraGaertn), salak hutan (Salacca
(Lawshe,1975). affinis), dan arok putih (Ficus
Keterangan: schwarziiKoord).
Ne = Jumlah ahli yang menyatakan setuju
dengan kevalidan media (dianggap
setuju jika nilai setiap aspek dengan
kisaran rata-rata tiap aspek 3,0-4,00,
jika < 3,00 maka dianggap tidak setuju
kevalidan media).

3
(1) (1)

(2)
(2)

(3) (3)
Gambar 1.Teknik-teknik Pop up book
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Media pop up book yang dimaksud dalam


penelitian ini adalah media tiga dimensi, dapat
bergerak dan memberikanvisualisasiceritadan
setiap lembarannya selalu menggunakan
gambar atau tulisan yang timbul atau muncul
ketika dibuka dengan menggunakan 4 teknik
yaitu transformation, pull-tabs, (Gambar
1.1)box(Gambar 1.2) , dan
peepshow(Gambar 1.3) yang digunakan (4)
untuk pembelajaran materi keanekaragaman Gambar 2. Isi pop up book
hayati tingkat gen (Gambar 2.1), jenis, Sumber: Dokumentasi Pribadi
ekosistem (Gambar 2.2), pemanfaatan
keanekaragaman hayati (Gambar 2.3) dan
upaya pelestariannya (Gambar 2.4). Validasi pop up book dilakukan oleh
lima orang validator yang terdiri dari 2 orang

4
dosen pendidikan biologi dan 3 orang guru
mata pelajaran biologi kelas X menggunakan
instrumen yang dimodifikasi dari Arsyad
(2014).Data hasil analisis dapat dilihat pada
Tabel 1.

5
Tabel 1. Nilai CVR dan CVI Pop up book

Validator
Kriteria CVR
1 2 3 4 5
1. Di setiap halaman pada 4 4 4 4 4 0,99
pop up book selalu
menggunakan gambar
dan atau tulisan yang
timbul atau muncul
2. Pembuatan pop up 4 4 4 4 4 0,99
book menggunakan 4
bentuk
3. Media pop up book 3 4 4 4 4 0,99
disusun secara
sistematis
4. Media pop up book 4 4 4 4 4 0,99
dicetak menggunakan
kualitas kertas standar
(double side matte
inkjet paper 230gsm)
5. Kesesuaian media pop 3 4 4 4 4 0,99
up book dengan
kompetensi dasar, dan
tujuan pembelajaran
6. Pop up book dapat 3 4 4 4 4 0,99
dijadikan alternatif
untuk mengajar sub
materi konsep
keanekaragaman
hayati (tinggkat gen,
jenis dan ekosistem)
pemanfaatan dan
upaya pelestariannya
7. Kesesuaian ukuran 3 3 3 4 4 0,99
media Pop up book
untuk pembelajaran
kelompok 3-4 orang
8. Jenis huruf yang 3 4 4 4 4 0,99
digunakan pada pop up
book bervariasi
9. Keserasian warna pada 4 4 4 4 4 0,99
pop up book
10. Penggunaan warna 3 4 4 4 4 0,99
pada pop up book
11. Penggunaan gambar 4 4 4 4 4 0,99

6
pada pop up book
12. Kesesuaian hasil 3 4 4 4 4 0,99
penelitian yang
disajikan dengan
materi
keankaragaman
hayati
Nilai CVI 0,99
Keterangan :
CVR :Content Validity Ratio
CVI :Content Validity Index
tema disetiap halamannya dan
Berdasarkan hasil validasi (Tabel1), dikombinasikan dengan warna lain, dengan
semua kriteriaPop up book memiliki rata- harapan media yang dibuat lebih menarik,
rata nilai CVR adalah 0.99 dan nilai CVR warna yang di gunakan pada pop up book
adalah 0,99 dimana CVR telah memenuhi lebih dari 3 warna tetapi tidak menggangu
nilai batas minimum Lawshe (1975) yaitu pengelihatan mata, serta penggunaan warna
0.99untuk validator yang berjumlah 5 pada gambar sesuai dengan objek aslinya.
orang.Selain itu, nilai CVIyang Jenis huruf yang digunakan bervariasi dan
didapatkanberkisar 0-1 yaitu 0.99. mudah dibaca yaitu times new roman untuk
materi, algerial untuk petunjuk dan
Pembahasan Penelitian penomoran, italic untuk nama latin dan
aharoni untuk kesimpulan, menurut Susilana
Pop up book yang dibuat berupa sebuah dan Cepi (2017) huruf dekoratif dan huruf
buku yangmemiliki bagian yang dapat sambung dengan banyak variasi cenderung
bergerak ketika dibuka dan setiap halaman susah dibaca, oleh karenanya peneliti
selalu menggunakan gambar atau tulisan yang menggunakan keempat huruf tersebut.
timbul (muncul) dengan menggunakan 4 Hasil pembuatan pop up book divalidasi
teknik yaitu teknik transformation, peepshow, dengan menggunakan lembar instrumen.
pull-tabsdan box(Gambar 1). Sesuai dengan Validasi pop up book dilakukan untuk
Dzuanda (dalam Sugiarti dan Handayani mengetahui kelayakan media terhadap
2017) menjelaskan bahwa buku pop up pembelajaran. Menurut Sugiyono (2011)
merupakan sebuah buku yang memiliki “validasi merupakan derajat ketepatan antara
bagian yang dapat bergerak atau memiliki data yang terjadi pada objek penelitian dengan
unsur 3 dimensi serta memberikan visualisasi daya yang dilaporkan oleh peneliti”. Validator
cerita yang menarik, mulai dari tampilan terbagi menjadi dua, yaitu validator untuk
gambar yang dapat bergerak ketika memvalidasi instrumen, dan validator untuk
halamannya dibuka.Media pop up bookberisi memvalidasi media pop up book. Sebelum
tentang materi dari hasil penelitian morfologi melakukan validasi media pop up book
dan kandungan gizi serta serat buah randum, dilakukan validasi instrument, yang bertujuan
salak hutan dan arok putih. Hasil penelitian untuk mengetahui kelayakan kriteria-kriteria
morfologi buah digunakan sebagai contoh pada lembar validasi pop up book. Validator
keanekaragaman hayati tinggkat jenis, instrumentterdiri dari 2 orang dosen
sedangkan hasil penelitian kandungan gizi Pendidikan Biologi dan 1 orang guru mata
serta serat buah digunakan sebagai contoh dari pelajaran biologi SMAN 10 Pontianak.
pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai Validasi media dilakukan oleh lima
sumber pangan. orang validator yang terdiri dari 2 orang
Pembuatan media pop up book dosen Pendidikan Biologi dan 3 orang guru
menggunakan warna yang dirancang dengan mata pelajaran biologi dari sekolah yang telah

7
menerapkan kurikulum 2013 yaitu SMAN 10 yang diambil dapat mengasah majinasi anak-
Pontianak, SMAS Kemala Bhayangkari dan anak dalam membaca dan juga menjadi media
SMAN 1 Singkawang. Setelah dilakukan pembelajaran yang mudah dimengerti oleh
validaisi kelima validator tersebut selanjutnya anak-anak (Shabiriani, dkk 2016). Media
dianalisis dengan rumus CVR (Content belajar pop-up book dianggap mempunyai
Validity Ratio), CVR merupakan sebuah daya tarik tersendiri bagi peserta didik karena
pendekatan validitas isi untuk mengetahui mampu menyajikan visualisasi dengan
kesesuaian item dengan dominan yang diukur bentuk-bentuk yang dibuat dengan melipat,
berdasarkan judgement para ahli atau bergerak dan muncul sehingga memberikan
validator (Lawshe, 1975). Pada penelitian ini kejutan dan kekaguman bagi peserta didik
media pop up book diuji kelayakannya atau ketika membuka setiap halamannya
kesesuaiannya dengan kriteria-kriteria (Khoiraton dalam Safri, 2017). Pop- up book
penilaian sehingga dapat disimpulkan bahwa adalah memberikan pengalaman khusus pada
media pop up book layak digunakan atau tidak peserta didik karena melibatkan peserta didik
layak digunakan sebagai media pembelajaran. seperti menggeser, membuka, dan melipat
Berdasarkan hasil perhitungan nilai bagian popup book (Safri, dkk
CVR dengan 12 kriteria semua kriteria 2017).Berdasarkan hasil validasi, validator
tersebut dinyatakan valid (Tabel 1) karena memberikan penilaian 4 (sangat baik).
semua kriteria tersebut memenuhi nilai CVR Kriteria 3: Media pop up book disusun
minimum Lawshe untuk lima orang validator secara sistematis adalah format pop up book
yaitu 0,99 (Lawshe, 1975), jadi meskipun disusun berurutan yaitu sebagai berikut: cover
dalam pengerjaannya membutuhkan waktu luar, KD dan tujuan, isi dan kesimpulan. Dari
yang lama, dan harga bekisar 109.000, media hasil validasi, validator yang terdiri dari 5
dikatakan valid yaitu dengan rentang 3 (baik) orang yaitu 2 dosen pendidikan biologi dan 3
dan 4 (sangat baik). guru yang ngajar mata pelajran biologi kelas
Berikut kriteria- kriteria dalam penilaian X, memberikan penilaian 4 (sangat baik) dan
media pop up book kriteria 1: Di setiap 3 (baik) dan memperoleh nilai CVR 0,99.
halaman pada pop up book selalu Kriteria 4: Media pop up book dicetak
menggunakan gambar dan atau tulisan yang menggunakan kualitas kertas standar (double
timbul atau muncul, berdasarkan hasil validasi side matte inkjet paper 230gsm), tujuan dari
validator memberikan penilaian 4 (sangat penggunaan kertas tersebut adalah mudah
baik) pada kriteria ini, oleh karena itu kriteria dibentuk, tidak mudah robek, menghasilkan
ini dinyatakan valid karena memperoleh nilai gambar yang jelas, tajam dan mendorong
CVR 0,99, dengan kata lain media pop up siswa memahami materi dengan lebih jelas
book disetiap halamanya telah menggunakan (Susilana dan Cepi, 2017) berdasarkan hasil
tulisan dan atau gambar yang muncul, karena validasi dari 5 validator baik dari dosen
media pop up book lebih dari sekedar pendidikan biologi maupun guru biologi kelas
memproduksi bentuk 3D, namun X, didapatkan nilai 4 (sangat baik).jadi media
menggunakan gerakan-gerakan yang mampu pop up book telah memenuhi kriteria kertas
membuat pembaca merasa senang (Ruiz standar (double side matte inkjet paper
dalam Safri, dkk 2017). Gerakan-gerakan 230gsm).
yang dihasilkan akan timbul atau muncul saat Kriteria 5: Kesesuaian media pop up
buku dibuka. book dengan kompetensi dasar, dan tujuan
Kriteria 2: Pembuatan pop up book pembelajaran. Dimana kompetinsi dasar pada
menggunakan 4 bentuk, bentuk yang yang ambil adalah 3.2 yaitu menganalisis data
dimaksud pada kriteria ini adalah teknik hasil observasi tentang berbagai tingkat
pembuatan media pop up book yaitu teknik keanekaragaman hayati (gen ,jenis dan
transformation (vertikal), peepshow (lipatan- ekosistem) di Indonesia serta ancaman dan
lipatan), pull-tabs (ditarik), dan box (kotak) pelestariannya (Gambar 2), dan mempunyai
(Gambar 1).Penggunaan teknik pop up book tiga tujuan yaitu menjelaskan pengertian dan

8
konsep dari keanekaragaman hayati melalui sambung dengan banyak variasi cenderung
pop up book dengan benar dan tepat, susah dibaca, oleh karenanya peneliti
menganalisis contoh keanekaragaman hayati menggunakan keempat huruf tersebut. Dari
tingkat gen, jenis, ekosistem serta hasil validasi didapat nilai 4 (baik sekali) dan
menjelaskan manfaatan dan pelestarian 3 (baik).
keanekaragaman hayati. Berdasarkan hasil Kriteria 9: Keserasian warna pada pop up
validasi dari 5 validator baik guru maupun book. Menurut Susilana dan Cepi (2017)
dosen mendapatkan nilai 4 (sangat baik) dan 3 warna-warna yang mencolok (spotlight) baik
(baik) pada (Tabel 1), sehingga pada kriteria digunakan untuk memberi fokus yang
ini dinyatakan valid karena memperoleh nilai bertujuan untuk menarik perhatian, namun
CVR 0,99 dan media pop up book telah jika terlalu banyak akan mengganggu
memenuhi kriteria ini. penglihatan. Menurut Arsyad (2011) warna
Kriteria 6: Pop up book dapat dijadikan pada media cetak digunakan sebagai alat
alternatif untuk mengajar sub materi konsep penuntun dan menarik pehatian pada
keanekaragaman hayati (tingkat gen, jenis dan informasi yang penting. Sedangkan keserasian
ekosistem) pemanfaatan dan upaya warna yang dimaksud dalam kriteria ini
pelestariannya, dalam kriteria ini media pop adalah warna teks kontras dengan warna latar
up book diharapkan dapat membantu untuk belakang pop up book sehingga tulisan dapat
mengajar sub matari konsep keanekaragaman dibaca dengan jelas dan menarik. Berdasarkan
hayati (tinggkat gen, jenis dan ekosistem) hasil dari 5 validator baik guru maupun dosen
pemanfaatan dan upaya pelestariannya, mendapatkan nilai 4 (sangat baik) pada
bedasarkan hasil validasi didapat nilai 4 kriteria ini, dinyatakan valid karena
(sangat baik) dan 3 (baik), yang memenuhi memperoleh nilai CVR 0,99.
nilai CVR minimum Lawshe untuk lima orang Kriteria 10: Penggunaan warna pada pop
validator yaitu 0,99 (Lawshe, 1975). Dan up book, Warna yang dibuat dalam media ini
dikatakan valid. dirancang dengan tema disetiap halamannya
Kriteria 7: Kesesuaian ukuran media Pop dan dikombinasikan dengan warna lain,
up bookuntuk pembelajaran kelompok 3-4 dengan harapan media yang dibuat lebih
orang, ukuran media pop up book yang dibuat menarik, warna yang digunakan pada pop up
adalah 29cm x 21cm dan cocok digunakan book lebih dari 3 warna tetapi tidak
untuk kelompok kecil (Pramesti, 2015) menggangu pengeliatan mata, serta
Penggunaan ukuran media pop up book yang penggunaan warna pada gambar sesuai
dibuat adalah 29cm x 21cm yaitu bertujuan dengan objek aslinya, dari hasil validasi
untuk lebih efektif dan efisien jika digunakan didapat nilai 4 (sangat baik) dan 3 (baik)
pada kelompok kecil, hal ini sesuai dengan dimana nilai tersebut dinyatakan valid karena
pernyataan (Pramesti, 2015) media pop up memperoleh nilai CVR 0,99, Sehingga dilihat
book akan lebih efektif dan efisien jika dari penggunaan warna pada media pop up
digunakan pada kelompok kecil. Dari hasil book telah memenuhi kriteria.
validasi didapat nilai 4 (sangat baik) dan nilai Kriteria 11: Penggunaan gambar pada
3 (baik), sehingga mendapatkan nilai CVR pop up book. Menurut Arsyad (2014) tujuan
0,99, yang menunjukkan bahwa media pop up utama penampilan gambar adalah untuk
book sehingga layak digunakan. memvisualisasikan gambar konsep yang ingin
Kriteria 8: Jenis huruf yang digunakan disampaikan pada siswa. Konsep yang ingin
pada pop up book bervariasi, media pop up disampaikan melalui media pop up book ini
book menggunakan lebih dari 3 variasi jenis adalah konsep keanekaragaman hayati
huruf yang mudah dibaca yaitu times new (tingkat gen, jenis dan ekosistem),
roman untuk materi, algerial untuk petunjuk pemanfaatan keanekaragaman hayati
dan penomoran, italic untuk nama latin dan indonesia dan upaya pelestarian
aharoni untuk kesimpulan, menurut Susilana keanekaragaman hayati serta penggunaan
dan Cepi (2017) huruf dekoratif dan huruf gambar pada pop up book jelas, mudah

9
diamati dan berasal dari 2 sumber yaitu hasil pop up bookpada materi keanekaragaman
penelitian dan internet),berdasarkan hasil hayati kelas X SMA.
validasi dari 5 validator, mendapatkan nilai 4
(sangat baik).
DAFTAR RUJUKAN
Kriteria 12: Kesesuaian hasil penelitian
yang disajikan dengan materi
Ahmadi, F. Fakhruddin.,Trimurtini.
keanekaragaman hayati, Kesesuaian yang
&Khasanah,K. (2017).The Development
dimaksud adalah berupa isi hasil penlitian
Of Pop-Up Book Media To Improve 4th
yang memberikan informasi tentang contoh
Grade Students’ Learning Outcomes Of
keanekaragaman hayati tingkat jenis dan
Civic Education. International.
manfaat keanekaragaman hayati sebagai
Conference on Theory & Practice. 5 (4):
sumber pangan secara lengkap karena
33-41.
menyajikan 5 informasi berupa foto buah,
Arsyad, A. (2014). Media Pembelajaran.
nama umum, nama latin, tabel morfologi dan
Jakarta. Rajawali Press
kandungan gizi. Berdasarkan hasil validasi
Asyhar, R. (2012). Kreatif Mengembangkan
didapat nilai 4 (sangat baik) dan 3 (baik),
Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung
sehingga pada kriteria ini mendapatkan nilai
Persada.
CVR 0,99 dan dinyatakan valid.
Lawshe, C.H. (1975). A Quantitative
Setelah dihitung nilai CVR pada setiap
Approach to Content Validity.
kriteria, dilakukan perhitungan nilai CVI
Personel Physycology, 28 (4):563-575.
untuk menggambarkan validitas media secara
Falahudin, I. (2014). Pemanfaatan Media
keseluruhan. Apabila nilai CVI berada pada
dalamPembelajaran. Jurnal widyaiswara.
kisaran 0-1, maka media yang divalidasi dapat
(4):104-117.
dikatakan valid.
Febrianto, M.H., Setia, D. & Aryanto. A.
Berdasarkan hasil perhitungan nilai
(2014). Penerapan Media Dalam Bentuk
CVI dari 12 kriteria, diperoleh nilai sebesar
Pop Up Book Pada Pembelajaranunsur-
0,99 jadi, secara keseluruhan media pop up
Unsur Rupa Untuk Siswa Kelas 2 Sdnu
book yang dibuat sudah dapat dikatakan layak
Kanjeng Sepuh Sidayu. Jurnal
untuk digunakan sebagai media, tetapi
Pendidikan Seni Rupa. 2 (3): 146-153
sekalipun layak dari hasil validasi media pop
Lestari, A. S. (2014). Pembuatan Bahan Ajar
up book belum dilakukan uji coba disekolah,
Berbasis Modul Pada Matakuliah Media
perlu penelitian lebih lanjut dengan revisi dari
Pembelajaran Di Jurusan Tarbiyah Stain
saran validator untuk menyempurnakan media
Sultan Qaimuddin Kendar. Jurnal Al-
pop up book yang akan di uji cobakan.
Ta’dib. 7 (2): 154-176.
SIMPULAN DAN SARAN Mahayani, S., Irwandani., Yuberti. &
Simpulan Widayanti. (2018). Kotak Pop Up
Berdasarkan hasil validasi, media popup book Berbasis Problem Solving Pengenbangan
dinyatakan valid dengan nilai CVR sebesar Media Pembelajaran Pada Materi Cahaya
0.99 sesuai dengan nilai CVR minimum Dan Alat-Alat Optik Untuk Kelas VIII
lawshe untuk lima orang validator yaitu 0,99 SMP. Jurnal Pendidikan Matematika dan
dan nilai CVI 0,99 sehingga media layak IPA. 9 (2): 98-108
digunakan sebagai media pembelajaran pada Mahnun, N. (2012). Media Pembelajaran
materi keanekaragaman hayati untuk kelas X Kajian terhadap Langkah-langkah
SMA. Pemilihan Media dan Implementasinya
dalam Pembelajaran. Jurnal Pemikiran
Saran Islam. 37 (1): 27-33
Media pop up book perlu diperbaiki sebelum Pramesti, J. (2015). Pengembangan Media
diujicobakan pada proses pembelajaran di Pop Up Book Tema Peristiwa Untuk
sekolah untuk mengetahui keefektifan media Kelas 3 SD. Skripsi. Universitas Negeri
Yogyakarta.

10
Purwono, P. Sri, J. & Sri, Y. (2014). Sugiyono. (2011). Metode Penelitian
Penggunaan Media Audio-Visual Pada Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Bandung: Alfabeta.
Di Sekolah Menengah Pertama Negeri Sri, A. S., dan Azzah, U. (2017) The
1Pacitan. Jurnal Teknologi Pendidikan Development of Pop-up Book on the
Dan Pembelajaran. 2 (2): 127-144. Role of Buffer in the Living
Safri, Meilia., Sari S. A & Marlina. (2017) Body.European Journal of Social
Pengembangan Media Belajar Pop-Up Sciences Education and Research. 4 (4):
Book Pada Materi Minyak Bumi. Jurnal 219.
Pendidikan Sains Indonesia, 5(1): 107- Susilana, R. dan Cepi, R. (2017). Media
113. Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana
Shabiriani, U. N., Bahruddin, M., & Riyanto, Prima.
Umar, (2013). Media Pendidikan. Jurnal
Tarbawiyah. 10(2): 126-14

D. Y. (2016). Penciptaan Buku Pop-Up


Cerita Panji Semirang Kediri Dengan
Menggunakan Ilustrasi Kartun Sebagai
Upaya Pengenalan Warisan Budaya Lokal.
Jurnal desain Komunikasi Visual5 (1)
Sugiarti, L., & Handayani, D. E.
(2017).Pengembangan Media Pokari
Pokabu (Pop-Up Dan Kartu Ajaib
Pengelompokkan Tumbuhan) Untuk
Siswa Kelas III SD/MI. Jurnal
Pendidikan Guru MI, 4 (1): 109-118.

11
12

Anda mungkin juga menyukai