Anda di halaman 1dari 38

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, MASA KERJA DAN KOMITMEN

TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI RADIO REPUBLIK INDONESIA KOTA

MALANG

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen

Disusun Oleh:

Rachmaudinah Hilda Safitri

21801081267

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

MALANG

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi saat ini, dimana teknologi yang sudah sangat maju

ditandai dengan adanya perubahan yang begitu cepat. Sehingga menuntut sumber

daya manusia yang kompeten dimana seseorang harus memiliki semangat tinggi

dan kedisiplinan dalam menjalankan peran dan fungsinya. Sumber daya manusia

adalah salah satu aset berharga yang dimiliki oleh suatu instansi, organisasi atau

perusahaan karena keberadaannya sangat menentukan terhadap pelaksanaan

kegiataan suatu perusahaan. Tercapainya tujuan dapat ditentukan dari kinerja serta

keaktifan seseorang dalam bekerja. Suatu perusahaan tentu mempunyai visi dan

misi untuk mencapai tujuan yang diperlukan dalam sumber daya. Dalam suatu

perusahaan kekuatan utama terletak pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh

perusahaan tersebut.

Sumber daya yang dimiliki perusahaan tidak memberikan hasil yang

optimal jika tidak didukung oleh sumber daya manusia yang mempunyai kinerja

yang optimal. Dalam mencapai kinerja yang optimal maka organisasi perlu

menggerakkan serta memantau karyawannya agar mengembangkan seluruh

kemampuan untuk meningkatkan pelayanan terhadap publik. Manusia merupakan

salah satu sumber daya yang penting dalam suatu perusahaan, tanpa adanya unsur

manusia maka tujuan perusahaan tidak akan tercapai bilamana tidak sesuai yang

diharapkan. Hal ini disebabkan karena manusia mempunyai karakteristik dan

mempunyai keinginan, hasrat, emosi dan tujuan pribadi dalam bekerja. Setiap

manusia memiliki potensi untuk mengembangkan disetiap kesibukan kerjanya.


Dengan menjalankan fungsinya kinerja tidak dapat berfungsi sendiri melainkan

harus berhubungan dengan kepuasan kerja karyawan. Dalam perkembangan Radio

Republik Indonesia sumber daya manusia merupakan bagian yang sangat penting.

Namun tanpa sumber daya manusia yang mendukung secara kualitas maka Radio

Republik Indonesia tidak akan berjalan dengan maksimal, meskipun seluruh

aktivitas ini menggunakan modal serta perubahan teknologi yang sudah modern.

Karna bagaimanapun kemajuan teknologi yang sangat canggih tanpa ada campur

tangan manusia sebagai sumber daya manusia maka tujuan tersebut tidak akan

tercapai.

Radio Republik Indonesia merupakan suatu perusahaan radio lembaga

penyiaran publik yang didirikan oleh negara dan merupakan salah satu media

penyiaran serta telekomunikasi yang berguna untuk mendapatkan sebuah

informasi yang ditujukan untuk kepentingan bangsa dan negara. Lembaga

penyiaran publik merupakan media penyiaran yang memiliki peranan penting

dalam memberikan sebuah informasi mengenai kehidupan sosial, politik, ekonomi

dan budaya. Tugas dari Lembaga Penyiaran Publik dalam melayani seluruh

masyarakat tidak bisa menggunakan satu program saja, maka dari itu ada bagian

dalam siaran tersebut diantaranya yaitu :

1. Pro 1 : Pusat dari siaran pemberdayaan masyarakat.

2. Pro 2 : Pusat dari siaran kreativitas anak muda.

3. Pro 3 : Pusat dari siaran suara identitas keindonesiaan.

4. Pro 4 : Pusat dari siaran budaya dan Pendidikan.

Kota Malang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur. Kota Malang

memiliki letak yang strategis ditengah wilayah kabupaten Malang. Hal tersebut

sarana dan prasarana perkotaan yang dimiliki dapat menunjang kegiatan


perekonomian yang secara dinamis sehingga menjadi simultan dari perubahan

kota kea rah industry dan jasa, termasuk pariwisata dan Pendidikan. Sebagai kota

yang semakin berkembang, Malang mempunyai masyarakat dengan tingkat

mobilitas tinggi. Suatu intensitas kegiatan perkotaan dapat diidentifikasi melalui

kegiatan transportasi. Semakin tinggi tingkat intensitas transportasi maka akan

menunjukkan intensitas kegiatan masyarakat yang tinggi pula. Hal ini

menyebabkan tingkat kemacetan di Sebagian jalan kota Malang semakin tinggi.

Sebuah instansi Radio Republik Indonesia Malang merupakan Lembaga

pemerintahan yang memiliki tugas di bidang penyiaran informasi dan terdapat

beberapa kendala yang terjadi salah satunya yaitu Kinerja Karyawan.

Keberhasilan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh Kinerja Karyawan.

Hal ini berkaitan dengan upaya pencapaian hasil yang optimal, dimana peran aktif

karyawan manajemen sumber daya manusia sangat diperlukan sehingga tercipta

kinerja yang baik. Dengan menunjunjung kualitas kerja karyawan yang optimal,

karyawan selalu dapat menyelesaikan tugas-tugas yang telah diberikan dengan

baik dan tepat waktu. Kinerja merupakan kemampuan seseorang dalam

menjalankan tugas dan pencapaian atas keberhasilan yang telah diberikan sesuai

dengan pekerjaan masing-masing. Dengan memiliki karyawan yang berprestasi

maka dapat meningkatkan kinerja karyawan agar bermanfaat bagi perusahaan.

Perusahaan mampu membimbing dan mengembangkan suatu potensi yang

dimiliki karyawan dengan kinerja yang maksimal dari karyawan tersebut. Kinerja

suatu perusahaan dapat dikatakan berkualitas apabila mempunyai tujuan seperti

tingkat pendidikan dan disiplin kerja sesuai dengan kemampuan karyawan dalam

tanggung jawabnya menjalankan tugas.


Berdasarkan dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa kinerja sangat

berkaitan dengan kualitas hasil kerja karyawan. Dengan memberikan pekerjaan

yang banyak dapat diselesaikan oleh karyawan. Adanya kualitas hasil kerja yang

diberikan maka semakin banyak pekerjaan yang mendapat hasil dari pekerjaan

tersebut, maka karyawan tersebut mempunyai kinerja yang baik bagi perusahaan.

Seseorang yang mempunyai pendidikan tinggi pasti mempunyai wawasan

yang luas pada penghayatan akan pentingnya sebuah produktivitas. Tingginya

kesadaran produktivitas akan mendorong karyawan melakukan sebuah tindakan

yang lebih produktif. Dengan memperhatikan suatu perusahaan perlu adanya

tingkat pendidikan yang mempunyai tujuan agar memaksimalkan kinerja

karyawan dalam melaksanakan tugasnya. Sebagaimana tujuan dari pendidikan

yaitu mencerdaskan dan mengembangkan potensi seseorang menjadi lebih baik,

memiliki kreativitas dan kepribadian yang mandiri dan bertanggung jawab serta

mengoreksi kinerja yang diperoleh melalui sumber daya manusia dalam suatu

perusahaan baik dari kualitas kerja yang telah diperoleh. Jenjang pendidikan

sering disebut dengan tingkat pendidikan yang berdasarkan tingkat perkembangan

peserta didik, jenjang pendidikan terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan

menengah dan pendidikan tinggi.

Kualitas sumber daya manusia selain dari tingkat pendidikan juga

ditentukan oleh masa kerja. Pengalaman kerja merupakan keterampilan seseorang

dalam pekerjaannya dan dapat diukur dari lama masa bekerjanya, serta masa kerja

karyawan tersebut dihitung sejak pertama kali bekerja dan semakin lama

bekerjanya seseorang maka dianggap lebih berpengalaman. Tentunya dengan

masa kerja yang lebih lama karyawan lebih berpengalaman dan lebih mampu

dalam menghadapi dan menyelesaikan suatu pekerjaan. Karna pengalaman kerja


seorang karyawan tersebut maka diberikan kedudukan dengan jabatan lebih tinggi

dari sebelumnya melalui promosi. Dengan masa kerja yang terdiri dari

pengalaman kerja dengan berbagai hal, maka sudah dilaksanakan dengan objektif

dalam proses penetapan dengan pelaksanaan yang standar.

Disamping itu, terkait dengan variabel komitmen juga termasuk faktor

penting dalam mempengaruhi kinerja karyawan. Komitmen merupakan usaha

dalam melibatkan diri dan tidak ada niatan untuk meninggalkan perusahaan.

Dalam komitmen seseorang membuat perjanjian pada diri sendiri atau orang lain

dalam tindakan atau perilaku yang dilakukan secara sukarela maupun terpaksa.

Karyawan yang memiliki komitmen akan melakukan pekerjaan dan melaksanakan

tugas yang telah menjadi kewajibannya. Dengan adanya komitmen yang tinggi

dari dalam diri seseorang maka menimbulkan bentuk positif dalam bekerja seperti

halnya menyelesaikan tugas tepat waktu dan memberikan usaha terbaiknya untuk

perusahaan. Biasanya karyawan yang memiliki komitmen akan membantu rekan

kerjanya yang tidak mampu mengerjakan suatu pekerjaan agar tercapai tujuan

yang diharapkan oleh perusahaan. Setiap karyawan yang bekerja harus memiliki

komitmen dalam bekerja agar tujuan dari perusahaan tersebut tidak beresiko dan

akan tercapai. Namun kenyataannya masih ada saja karyawan yang masih sering

melanggar peraturan, seperti halnya telat datang ke kantor dan masih ada

pekerjaan yang belum terselesaikan. Menurut Robbins (2017:117) Ada tiga

komponen komitmen, yaitu komitmen afektif, komitmen rasional dan komitmen

normatif. Komitmen afektif berkaitan dengan adanya keterikatan emosional,

identifikasi serta keterlibatan karyawan pada perusahaan. Komitmen rasional

berkaitan dengan pertimbangan untung rugi apabila karyawan meninggalkan

perusahaan. Komitmen normatif berkaitan dengan adanya perasaan wajib dalam


diri karyawan untuk tetap bekerja dalam perusahaan. Terdapat beberapa hal yang

mampu mempengaruh komitmen yang dirasakan oleh seorang karyawan, yaitu

elemen personal yang berkaitan human capital, sehingga aktivitas yang berkaitan

dengan komitmen itu sendiri.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kendala lain yang

dihadapi yaitu komitmen. Hal tersebut karena karyawan merasa sudah menjadi

bagian dari perusahaan dan merasa bangga. Karyawan yang mempunyai

komitmen affective yang kuat akan tetap bekerja karena mereka menginginkan

untuk bekerja di perusahaan tersebut.

Radio Republik Indonesia Kota Malang merupakan salah satu radio yang

menyandang nama negara, sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang independent,

netral dan tidak komersial yang berfungsi memberikan pelayanan siaran

informasi. Fenomena yang terjadi pada Radio Republik Indonesia seperti tingkat

pendidikan, masa kerja dan komitmen tentunya akan mempengaruhi kinerja

karyawan dalam menjalankan tugas.

Dari uraian pada latar belakang diatas, maka penelitian ini diberi judul

“Pengaruh Tingkat Pendidikan, Masa Kerja dan Komitmen Terhadap

Kinerja Karyawan di Radio Republik Indonesia Kota Malang”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka yang menjadi permasalahan

dalam penelitian ini adalah :

a. Bagaimanakah pengaruh secara simultan variabel tingkat pendidikan, masa kerja,

dan komitmen terhadap kinerja karyawan ?

b. Bagaimanakah pengaruh tingkat pendidikan terhadap kinerja karyawan ?

c. Bagaimanakah pengaruh masa kerja terhadap kinerja karyawan ?


d. Bagaimanakah pengaruh komitmen terhadap kinerja karyawan ?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

a. Mengetahui dan menganalisis pengaruh secara simultan variabel tingkat

Pendidikan, masa kerja dan komitmen terhadap kinerja karyawan

b. Mengetahui dan menganalisis besarnya pengaruh tingkat pendidikan terhadap

kinerja karyawan

c. Mengetahui dan menganalisis pengaruh masa kerja terhadap kinerja karyawan

d. Mengetahui dan menganalisis pengaruh komitmen terhadap kinerja karyawan

1.3.2 Manfaat Penelitian

a. Secara Praktis

1.) Manfaat Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan pertimbangan dalam

meningkatkan kinerja karyawan di Radio Republik Indonesia Kota Malang.

2.) Manfaat Bagi Peneliti

Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan, masa kerja dan

komitmen terhadap kinerja karyawan. Maka penelitian ini mampu menjadi

referensi dan pengetahuan baru bagi penulis.

b. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi, perkembangan

ilmu pengetahuan khususnya dalam perkembangan penelitian manajemen

sumber daya manusia dan menjadi referensi untuk penelitian-penelitian

selanjutnya terkait judul yang sama.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu sangatlah penting digunakan karena sebagai dasar pijakan

dalam menyusun skripsi. Ada beberapa penelitian terdahulu yang dapat mengarahkan

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Ghozali (2016) dengan judul “Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pengalaman

Kerja Dan Komitmen Terhadap Kinerja Karyawan Di PDAM Delta Tirta Sidoarjo”.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil analisis uji simultan, parsial dan dominan

variabel pengalaman kerja (X2) berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan

(Y) PDAM Delta Tirta Sidoarjo. Berdasarkan penelitian ini menggunakan pendekatan

kuantitatif dengan subyek penelitian oleh seluruh karyawan PDAM Delta Tirta

Sidoarjo sejumlah 57 orang. Sampel ditentukan dengan Teknik purposive sampling

dengan responden 57 orang yaitu seluruh karyawan.

Septarina (2017) dengan judul “Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Lamanya

Bekerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Pegadaian Syariah Simpang Patal

Palembang”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tingkat Pendidikan dan

lamanya bekerja berpengaruh signifikan terhadap manajemen kinerja karyawan.

Variabel tingkat Pendidikan merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi

kinerja karyawan. . Hal ini menunjukan bahwa tingkat Pendidikan bisa mempengaruhi

lamanya bekerja karyawan dalam meningkatkan kinerjanya.

Guspul & Solehatun (2017) dengan judul “Tingkat Pendidikan, Masa Kerja,

Motivasi Kerja Pengaruhnya Terhadap Kinerja Perangkat Desa Di Kecamatan

Kaliwiro Wonosobo”. Hasil dari penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
tingkat pendidikan, masa kerja dan motivasi kerja berpengaruh secara parsial dan

simultan terhadap kinerja perangkat desa. Sampel dalam penelitian ini yaitu seluruh

perangkat desa di kecamatan kaliworo wonosobo sebanyak 216. Teknik analisis data

yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa semakin tinggi variabel tingkat pendidikan, lama bekerja, dan

motivasi dalam bekerja maka kinerjanya akan meningkat.

Wirawan, dkk (2019) dengan judul “Pengaruh Tingkat Pendidikan dan

Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Karyawan”. Hasil penelitian ini bertujuan untuk

memperoleh temuan eksplanatif yang teruji tentang pengaruh (1) tingkat Pendidikan

dan pengalaman kerja terhadap kinerja karyawan, (2) tingkat Pendidikan terhadap

pengalaman kerja (3) tingkat Pendidikan terhadap kinerja karyawan (4) pengalaman

kerja terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat

Pendidikan dan pengalaman kerja berperan mendukung dalam peningkatan kinerja

karyawan tersebut yang artinya kalau perusahaan ingin meningkatkan kinerja

karyawan maka perusahaan harus lebih memperhatikan tingkat Pendidikan dan

pengalaman kerja.

Ariawan, dkk (2020) dengan judul “Disiplin Kerja, Kepuasan Kerja dan

Kinerja Pegawai Negeri Sipil Pada Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik

Indonesia Singaraja”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kepuasan

kerja memiliki pengaruh lebih dominan dibandingkan dengan variabel disiplin kerja

terhadap kinerja pegawai negeri sipil pada Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik

Indonesia singaraja.

Kurniawati (2020) dengan judul “Pengaruh Masa Kerja Dan Tingkat

Pendidikan Terhadap Kinerja Karyawan Di Lingkungan Yayasan Pendidikan Galuh


Ciamis”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif masa kerja

terhadap tingkat pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh antar kedua

variabel sangat teruji kebenarannya dengan menunjukkan bahwa masa kerja bisa

mempengaruhi karyawan untuk meningkatkan Pendidikan dan keterampilan yang

dimiliki melalui berbagai proses pendidikan dan meningkatkan kompetensi dan

kualitas individu.

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu

No. Nama, Tahun, Variabel yang Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian


Judul Penelitian digunakan
1. Ghozali (2016) Variabel Persamaan: Perbedaan : Hasil analisis uji
dengan judul independent: penelitian Peneliti simultan, parsial dan
“Pengaruh Tingkat Tingkat terdahulu terdahulu dominan variabel
Pendidikan, Pendidikan, dengan dengan peneliti pengalaman kerja
Pengalaman Kerja Pengalaman penelitian saat saat ini adalah berpengaruh
Dan Komitmen Kerja, ini adalah sama- meneliti Tingkat signifikan terhadap
Terhadap Kinerja Komitmen sama Pendidikan, kinerja karyawan
Karyawan Di Variabel menggunakan Pengalaman PDAM Delta Tirta
PDAM Delta Tirta dependent: kinerja Kerja, Sidoarjo.
Sidoarjo”. Kinerja karyawan Komitmen Berdasarkan
Karyawan sebagai variabel sebagai variabel penelitian ini
(Y). (X). Sedangkan menggunakan
peneliti saat ini pendekatan
meneliti Tingkat kuantitatif dengan
Pendidikan, subyek penelitian
Masa Kerja dan oleh seluruh
Komitmen karyawan PDAM
sebagai variabel Delta Tirta Sidoarjo
(X). sejumlah 57 orang.
Sampel ditentukan
dengan Teknik
purposive sampling
dengan responden 57
orang yaitu seluruh
karyawan.
2. Septarina (2017) Variabel Persamaan: Perbedaan : Tingkat Pendidikan
dengan judul Independent: penelitian Peneliti dan lamanya bekerja
“Pengaruh Tingkat tingkat terdahulu terdahulu secara bersamaan
Pendidikan dan Pendidikan, dengan dengan peneliti berpengaruh antar
Lamanya Bekerja lamanya penelitian saat saat ini adalah kedua variabel
Terhadap Kinerja bekerja. ini adalah sama- hanya meneliti 2 terhadap manajemen
Karyawan Pada Variabel sama variabel X. kinerja karyawan.
PT. Pegadaian dependent: menggunakan Sedangkan Variabel tingkat
Syariah Simpang Kinerja Tingkat peneliti saat ini Pendidikan
Patal Palembang”. Karyawan Pendidikan menggunakan 3 merupakan variabel
sebagai variabel variabel X untuk yang paling dominan
X1 dan kinerja dijadikan mempengaruhi
karyawan penelitian. kinerja karyawan.
sebagai variabel Hal ini menunjukan
(Y). bahwa tingkat
Pendidikan bisa
mempengaruhi
lamanya bekerja
karyawan dalam
meningkatkan
kinerjanya.
3. Guspul & Variabel Persamaan: Perbedaan : Hasil penelitian ini
Solehatun (2017) independent: penelitian Peneliti menunjukkan bahwa
dengan judul tingkat terdahulu terdahulu semakin tinggi
“Tingkat Pendidikan, dengan dengan peneliti variabel tingkat
Pendidikan, Masa masa kerja, penelitian saat saat ini adalah pendidikan, lama
Kerja, Motivasi motivasi kerja. ini adalah meneliti tingkat bekerja, dan
Kerja Pengaruhnya Variabel variabel X1 Pendidikan, motivasi dalam
Terhadap Kinerja dependent: yang menjadi masa kerja, bekerja maka
Perangkat Desa Di kinerja tingkat motivasi kerja kinerjanya akan
Kecamatan Pendidikan, dan sebagai variabel meningkat.
Kaliwiro masa kerja X. sedangkan
Wonosobo”. sebagai X2. peneliti saat ini
hanya meneliti
tingkat
Pendidikan,
masa kerja dan
komitmen
sebagai variabel
X.
4. Wirawan, dkk Variabel Persamaan: Perbedaan : Hasil penelitian ini
(2019) dengan independent: penelitian Peneliti menunjukkan bahwa
judul “Pengaruh tingkat terdahulu terdahulu tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan Pendidikan, dengan dengan peneliti dan pengalaman
dan Pengalaman pengalaman penelitian saat saat ini adalah kerja berperan
Kerja Terhadap kerja. ini adalah sama- hanya meneliti 2 mendukung dalam
Kinerja Variabel sama variabel X. peningkatan kinerja
Karyawan”. dependent: menggunakan Sedangkan karyawan tersebut
Kinerja Tingkat peneliti saat ini yang artinya kalau
Karyawan. Pendidikan menggunakan 3 perusahaan ingin
sebagai variabel variabel X untuk meningkatkan
X1 dan kinerja dijadikan kinerja karyawan
karyawan penelitian. maka perusahaan
sebagai variabel harus lebih
(Y). memperhatikan
tingkat Pendidikan
dan pengalaman
kerja.
5. Ariawan, dkk Variabel Persamaan : Perbedaan : Variabel kepuasan
(2020) dengan independent : penelitian penelitian kerja memiliki
judul “Disiplin Disiplin kerja, terdahulu terdahulu pengaruh lebih
Kerja, Kepuasan kepuasan kerja dengan dengan peneliti dominan
Kerja dan Kinerja Variabel penelitian saat saat ini adalah dibandingkan
Pegawai Negeri dependent : ini adalah sama- tidak dengan variabel
Sipil Pada kinerja sama menggunakan disiplin kerja
Lembaga menggunakan disiplin kerja, terhadap kinerja
Penyiaran Publik kinerja sebagai kepuasan kerja pegawai negeri sipil
Radio Republik variabel Y sebagai variabel pada Lembaga
Indonesia X untuk Penyiaran Publik
Singaraja”. dijadikan Radio Republik
penelitian. Indonesia singaraja.
6. Kurniawati (2020), Variabel Persamaan: Perbedaan : Terdapat pengaruh
dengan Judul independent: penelitian Peneliti positif masa kerja
Pengaruh Masa masa kerja, terdahulu terdahulu terhadap tingkat
Kerja Dan Tingkat tingkat dengan dengan peneliti pendidikan. Hal ini
Pendidikan Pendidikan. penelitian saat saat ini adalah menunjukkan bahwa
Terhadap Kinerja Variabel ini adalah sama- hanya meneliti 2 pengaruh antar
Karyawan Di dependent: sama variabel X. kedua variabel
Lingkungan Kinerja menggunakan Sedangkan sangat teruji
Yayasan Karyawan. Masa Kerja dan peneliti saat ini kebenarannya
Pendidikan Galuh Tingkat menggunakan 3 dengan
Ciamis”. Pendidikan variabel X untuk menunjukkan bahwa
sebagai variabel dijadikan masa kerja bisa
X dan kinerja penelitian. mempengaruhi
karyawan karyawan untuk
sebagai variabel meningkatkan
(Y). pendidikandan
keterampilan yang
dimiliki melalui
berbagai proses
pendidikan dan
meningkatkan
kompetensi dan
kualitas individu.

2.2 Tinjauan Teori

2.2.1 Kinerja Karyawan

a. Pengertian Kinerja

Kinerja merupakan hasil kerja keras yang telah dicapai oleh karyawan dalam

bentuk menjalankan tugas dan kewajiban yang telah diberikan kepadanya. Menurut
Moeheriono (2012:95) menyatakan bahwa Kinerja merupakan sebuah penjelasan

mengenai tingkat yang telah dicapai dalam memperhatikan sasaran, tujuan, visi dan

misi yang telah dituangkan dalam suatu perencanaan yang strategis. Kinerja

seseorang dipengaruhi oleh bermacam-macam faktor, sesuai model partner lawyer,

yaitu hasrat akan imbalan (reward), ketangkasan, kebutuhan, skill, persepsi terkait

tugas dan tingkat imbalan serta kepuasan terhadap hasil.

b. Indikator Kinerja

Menurut Robbins (2016:260) indikator kinerja merupakan alat untuk mengukur

sejauh mana pencapaian kinerja karyawan. Berikut beberapa indikator untuk

mengukur kinerja karyawan adalah :

1.) Kualitas kerja


Kualitas kerja karyawan dapat diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang
dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan karyawan (Robbins,
2016:260). Kualitas kerja dapat digambarkan dari tingkat baik buruknya hasil kerja karyawan
dalam menyelesaikan pekerjaan dan juga kemampuan, keterampilan karyawan dalam
mengerjakan tugas yang diberikan kepadanya.
2.) Kuantitas
Kuantitas merupakan jumlah yang dihasilkan dalam istilah jumlah unit, jumlah siklus aktivitas
yang diselesaikan (Robbins, 2016:260). Kuantitas merupakan ukuran jumlah hasil kerja unit
maupun jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan oleh karyawan sehingga kinerja karyawan dapat
diukur melalui jumlah unit/siklus tersebut. Misalnya karyawan telah menyelesaikan pekerjaan
dengan tepat waktu yang telah ditentukan perusahaan.
3.) Ketepatan waktu
Ketepatan waktu merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang telah
dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang
tersedia untuk aktivitas lain (Robbins, 2016:261). Kinerja karyawan dapat diukur dengan
ketepatan waktu karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan yang telah ditugaskan kepadanya.
Sehingga tidak mengganggu pekerjaan yang lain yang merupakan bagian dari tugas karyawan
tersebut.
4.) Efektifitas
Efektifitas merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi yang dimaksimalkan dengan
maksud menaikan hasil dari setiap unit dalam pengguna sumber daya (Robbins, 2016:261).
Bahwa dalam pemanfaatan sumber daya baik itu sendiri maupun sumber daya yang berupa
teknologi, modal, informasi dan bahan baku yang ada di organisasi dapat digunakan semaksimal
mungkin oleh karyawan.
5.) Kemandirian
Kemandirian merupakan tingkat seseorang yang nantinya akan dapat menjalankan fungsi kerjanya
tanpa menerima bantuan, bimbingan dari pengawas (Robbins, 2016:261). Kinerja karyawan
meningkat atau menurun dilihat dari kualitas kerja karyawan, kuantitas kerja karyawan, ketepatan
waktu karyawan dalam bekerja di segala aspek, efektifitas dan kemandirian karyawan dalam
bekerja. Artinya karyawan yang mandiri yaitu karyawan Ketika melakukan pekerjaannya tidak
perlu diawasi dan bisa menjalankan sendiri fungsi kerjanya tanpa meminta bantuan, bimbingan
dari orang lain atau pengawas.
2.2.2 Tingkat Pendidikan

a. Pengertian Tingkat Pendidikan

Pendidikan merupakan sebuah usaha yang terencana dalam mewujudkan

suasana belajar serta proses pembelajaran untuk mengembangkan potensi dalam

dirinya untuk mempunyai kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dalam

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan sering diartikan sebagai usaha

manusia untuk membina kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai di dalam

masyarakat dan kebudayaan. Pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan

oleh seseorang atau kelompok orang lain agar mencapai tingkat hidup atau

penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental (Hasbullah,2008). Menurut

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang sistem

Pendidikan Nasional, tingkat Pendidikan merupakan tahapan Pendidikan yang

ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan

dicapai serta kemampuan yang dikembangkan.

b. Indikator Tingkat Pendidikan

Menurut UU SISDIKNAS No. 20 (2003) Indikator dari tingkat pendidikan terdiri

dari jenjang pendidikan, berikut beberapa indikator tingkat pendidikan :

1.) Jenjang pendidikan, terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah dan

pendidikan tinggi.
2.) Kesesuaian jurusan, dilihat dari sebelum karyawan diterima perusahaan akan

menganalisis tingkat pendidikan dan jurusan agar dapat ditempatkan pada posisi

yang sesuai dengan pendidikannya.

2.2.3 Masa Kerja

a. Pengertian Masa Kerja

Masa kerja merupakan lamanya seorang karyawan dalam menyumbangkan

tenaga, pikiran serta kemampuan dalam keahliannya pada perusahaan tertentu.

Sejauh mana tenaga kerja dapat mencapai hasil yang memuaskan bekerja tergantung

dari kemampuan, kecakapan, keterampilan tertentu agar dapat melaksanakan

pekerjaan dengan baik. Menurut Robbins (2003:49) menyatakan bahwa masa kerja

merupakan masa seseorang menjalankan pekerjaan tertentu. Karyawan yang telah

lama bekerja mempunyai pengalaman yang berkaitan dengan bidang pekerjaan

maupun tugas yang dijalankannya. Perusahaan memerlukan kinerja yang tinggi dari

karyawan pada saat bersamaan karyawan memerlukan umpan balik atas hasil kerja

mereka sebagai panduan bagi perilaku mereka di masa yang akan datang.

b. Indikator Masa Kerja

Menurut Handoko (2020) Indikator masa kerja menurut sebagai berikut :

1.) Tingkat kepuasan kerja


Dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan dalam bentuk fisik, status sosial
sehingga memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya.
2.) Stress lingkungan kerja
Stress dapat terjadi pada setiap individu/manusia dan pada setiap waktu, karena stress merupakan
bagian dari kehidupan manusia yang tidak dapat dihindari. Manusia akan cenderung mengalami
stress apabila kurang mampu menyesuaikan keinginan dengan kenyataan yang ada yang di dalam
maupun di luar dirinya.
3.) Pengembangan karir
Pengembangan karir merupakan suatu kondisi dimana seseorang dalam pekerjaannya yang
ditunjukkan dengan adanya meningkatnya jenjang karir atau status seseorang sehingga dapat
memenuhi kebutuhan dan didukung dengan penilaian kepribadian pada diri seseorang khususnya
pada pengalaman dan latar belakang Pendidikan.
4.) Kompensasi hasil kerja
Kompensasi merupakan sebuah imbalan atas balas jasa yang diterima oleh pekerja karena telah
berkontribusi kepada perusahaan atau tempat bekerja.
2.2.4 Komitmen

a. Pengertian Komitmen

Komitmen merupakan keterikatan seorang karyawan pada perusahaan dimana

karyawan bekerja. Kemampuan dan kemauan karyawan untuk menyelaraskan

perilaku pribadi dengan kebutuhan prioritas dan tujuan untuk perusahaan.

b. Indikator Komitmen

Menurut Robbins (2017:117) menyatakan bahwa terdapat tiga dimensi dalam

komitmen. Adapun indikator yang mempengaruhi komitmen kerja sebagai berikut :

1.) Affective Commitment (Komitmen afektif)


Komitmen afektif merupakan perasaan emosional untuk perusahaan dan keyakinan dalam nilai-
nilainya.
2.) Continuance Commitment (Komitmen berkelanjutan)
Komitmen berkelanjutan merupakan nilai ekonomi yang dirasa dari bertahan dalam suatu
organisasi jika dibandingkan dengan meninggalkan perusahaan tersebut. Seorang karyawan akan
berkomitmen kepada pemberi kerja karena gaji tinggi dan merasa bahwa pengunduran diri dari
perusahaan akan menghancurkan masa depannya.
3.) Normative Commitment (Komitmen normatif)
Komitmen normative merupakan kewajiban untuk bertahan dalam organisasi dengan alasan-
alasan moral atau etis.

2.3 Hubungan Antar Variabel

2.3.1 Hubungan Antara Tingkat Pendidikan terhadap Kinerja Karyawan

Menurut teori yang menyatakan bahwa tingkat pendidikan yang tinggi dari

seorang pegawai akan mempengaruhi kemampuan dalam mencapai kinerja secara

optimal, dimana Pendidikan di dalam perusahaan adalah suatu proses

pengembangan kemampuan kearah yang diinginkan oleh perusahaan yang


bersangkutan sehingga semakin tinggi pendidikan seseorang diharapkan

kemampuan sumber daya manusianya semakin tinggi.

Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat

pendidikan seseorang maka akan mempengaruhi kualitas kinerja, karena dengan

Pendidikan seseorang memperoleh wawasan yang luas mengenai segala aspek.

2.3.2 Hubungan Antara Masa Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Masa kerja dapat mempengaruhi kualitas kinerja karyawan. Kinerja karyawan

yang belum memiliki masa kerja atau pengalaman kerja akan berbeda dengan

kinerja karyawan yang sudah memiliki masa kerja cukup banyak. Lamanya

karyawan bekerja, keterikatan terhadap perusahaan akan semakin meningkat dan

akan terus meningkatkan kinerjanya.

Secara keseluruhan disimpulkan bahwa masa kerja berkaitan dengan karyawan

yang lama (jumlah tahun) bagi karyawan yang telah mengabdi kepada institusi

dalam menyumbangkan tenaganya sehingga menghasilkan produktivitas yang

baik. Masa kerja dikatakan sebagai loyalitas karyawan kepada perusahaan

sehingga karyawan yang memiliki masa kerja yang cukup lama cenderung

mempunyai produktivitas yang lebih baik dalam bekerja.

2.3.3 Hubungan Antara Komitmen terhadap Kinerja Karyawan

Dalam perusahaan untuk menghasilkan kinerja yang baik perlu

memperhatikan komitmen karyawan yang merefleksikan keterikatan terhadap

perusahaan, dapat memenuhi tujuan perusahaan dan mempertahankan loyalitas

terhadap perusahaan. Karyawan yang memiliki komitmen pada perusahaan yang

tinggi akan meningkatkan kinerjanya.

Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa dengan seorang karyawan yang

mempunyai komitmen maka dirinya akan mempunyai rasa bentuk tanggung


jawab dalam menyelesaikan tugas sebagai kewajiban dalam bekerja pada suatu

perusahaan.

2.4 Kerangka Konseptual

Berdasarkan kajian teori dan penelitian terdahulu, penelitian ini terdiri

dari tiga variabel independent yaitu tingkat pendidikan, masa kerja, komitmen.

Dan terdapat satu variabel dependent yaitu kinerja karyawan. Maka dari itu dapat

digambarkan kerangka konseptual sebagai berikut:

TINGKAT
PENDIDIKAN (X1)
KINERJA
MASA KERJA (X2) PEGAWAI (Y)

KOMITMEN (X3)

Keterangan :

Secara Parsial

Secara Simultan

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual

2.5 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban atau dugaan sementara dari suatu masalah dan

kebenarannya perlu di uji dengan data yang menunjang dan lebih lengkap. Adapun

hipotesis dalam penelitian ini yaitu :

H1 : Bahwa tingkat pendidikan, masa kerja dan komitmen berpengaruh simultan

terhadap kinerja karyawan.

H2 : Bahwa tingkat pendidikan berpengaruh terhadap kinerja karyawan.


H3 : Bahwa masa kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

H4 : Bahwa komitmen berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode penelitian kuantitatif merupakan

salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana dan

terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya.

Menurut Sugiyono (2017:15) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme digunakan untuk

meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada

umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif dengan tujuan untuk menguji hipotesis

yang telah ditetapkan.

Dalam melakukan pendekatan penelitian ini menggunakan jenis pendekatan

kuantitatif agar mempermudah jalannya penelitian. Karena penelitian ini tepat

keranahnya kuantitatif yang menggunakan data memerlukan perhitungan guna

mendeskripsikan data yang sudah diperoleh sehingga akan lebih jelas data tersebut.

3.1.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Radio Republik Indonesia Kota

Malang, Jalan Candi Panggung No.58 Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru Jawa

Timur 65142.
3.1.3 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2021 sampai bulan Januari

2022.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2017: 117) Populasi merupakan wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di Radio Republik

Indonesia Kota Malang. Dengan jumlah 76 karyawan yang akan diteliti.

No. Data Pegawai Berdasarkan Kelompok Jumlah

1. Pegawai Negeri Sipil (PNS) 27 Orang

2. Pegawai Bukan Negeri Sipil (PBNS) 49 Orang

Total 76 Orang

Tabel 3.1 Populasi Penelitian

3.2.2 Sampel Penelitian

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Menurut Sugiyono (2017:118) terdapat dua cara dalam

pengambilan sampel dengan acak atau tidak acak. Dalam penelitian ini metode

pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh atau sensus. Data yang digunakan

berupa data primer dan data sekunder yang diperoleh dari persebaran kuesioner

terhadap karyawan Radio Republik Indonesia Kota Malang.

Sampel yang digunakan adalah sampel jenuh yang apabila subjeknya kurang

dari 100 lebih baik diambil semuanya, sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi. Apabila jumlah lebih dari 100 dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau

lebih. Maka Radio Republik Indonesia Kota Malang yang berjumlah 76 karyawan,

dimana seluruh populasi dijadikan sebagai sampel yang disebut dengan sampel jenuh.

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

3.3.1 Variabel penelitian

Variabel penelitian ini merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti

kemudian dapat ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017). Adapun variabel yang

terdapat pebelitian ini yaitu :

a. Variabel Dependent (Variabel Terikat)

Variabel dependent merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi

akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2017). Variabel terikat

dari penelitian ini adalah Kinerja Karyawan (Y).

b. Variabel Independent (Variabel Bebas)

Variabel independent adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi penyebab perubahan atau timbulnya variabel dependen(terikat),

(Sugiyono,2017). Variabel bebas pada penelitian ini yaitu

1. Tingkat Pendidikan (X1)

2. Masa Kerja (X2)

3. Komitmen (X3).

3.3.2 Definisi Operasional Variabel

Menurut Sugiyono (2017) Definisi Operasional merupakan penentuan sifat

yang akan dipelajari sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi

Operasional variabel-variabel dalam penelitian ini sebagai berikut :


a. Kinerja Karyawan

Kinerja yang dimaksud pada penelitian ini yaitu perwujudan dan hasil kerja

atau karya dari karyawan dan menunjukkan hasil kerja yang telah dicapai oleh

karyawan tersebut.

Indikator kinerja karyawan terdiri dari :

1.) Kualitas kerja, dapat memenuhi standar kerja yang ditentukan dengan cekatan serta teliti.
2.) Kuantitas, target kerja yang telah ditetapkan sudah sesuai dengan kemampuan serta fokus
dalam menyelesaikan pekerjaan.
3.) Ketepatan waktu, dengan menggunakan waktu yang afektif seperti datang tepat waktu dan
pulang sesuai jam kantor.
4.) Efektifitas, hasil kerja akan diterima dengan baik jika sesuai dengan target yang ditentukan
oleh atasan.
5.) Kemandirian, mampu menyelesaikan suatu pekerjaan dengan rapi dengan meminimalkan
kesalahan dalam menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan.

b. Tingkat Pendidikan

Pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan seseorang agar menjadi

dewasa untuk mancapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam

arti mental.

Indikator tingkat pendidikan terdiri dari :

1.) Jenjang Pendidikan, semakin tinggi jabatan dapat mempermudah seorang

karyawan dalam mencari mendapatkan pekerjaan.

2.) Kesesuaian Jurusan, kemampuan dalam bekerja sesuai dengan latar belakang

memiliki pengetahuan tentang pelayanan yang baik dalam bekerja.

c. Masa Kerja

Masa kerja yang dimaksud pada penelitian ini yaitu lamanya karyawan

bekerja seberapa besar pengalaman seseorang dalam bekerja akan menjadi

semakin mampu dalam menyelesaikan pekerjaan yang telah menjadi tugasnya.

Indikator masa kerja sebagai berikut :

1) Tingkat kepuasan kerja, dengan menerima upah tepat waktu dan menggunakan fasilitas yang
telah disediakan oleh perusahaan serta rekan kerja ditempat kerja akan menjadi sangat
menyenangkan.
2) Stress lingkungan kerja, sering merasa jenuh dengan pekerjaan sehingga tidak konsentrasi
ketika bekerja membuat pekerjaan tidak mungkin dapat diselesaikan dalam satu hari.
3) Pengembangan karir, semakin kompleks tugas yang diberikan maka pengalaman semakin
berkembang serta jika semakin lama bekerja maka semakin mengetahui informasi yang
relevan untuk mengambil keputusan serta dapat mengedepankan sikap professional dalam
bekerja.
4) Kompensasi hasil kerja, jumlah upah pekerja yang diberikan oleh perusahaan sudah sesuai
yang dapat membantu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan tunjangan hari raya yang
diberikan perusahaan membuat pekerja lebih semangat.

d. Komitmen

Komitmen kerja yang dimaksud pada penelitian ini yaitu berjanji dan

bertanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan serta mempunyai rasa penuh

pengabdian.

Indikator komitmen kerja sebagai berikut :

1) Affective Commitment (Komitmen afektif), akan sangat berharga jika menghabiskan sisa karir
yang sudah menjadi bagian dari keluarga perusahaan sehingga permasalahan yang terjadi di
perusahaan menjadi permasalahan karyawan.
2) Continuance Commitment (Komitmen Berkelanjutan), terlalu sulit dan merugikan jika
meninggalkan perusahaan dan takut tidak dapat pekerjaan di tempat lain karena penghasilan
yang cukup bagus.
3) Normative Commitment (Komitmen Normatif), perusahaan layak mendapatkan kesetiaan karena
telah banyak berjasa bagi karyawan yang belum banyak memberikan konstribusi bagi
perusahaan.

3.4 Sumber dan Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Sumber Data

Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan

sekunder. Menurut Sugiyono (2017:193) data primer merupakan data yang langsung

memberikan data kepada pengumpul data. Sedangkan data sekunder merupakan

sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sumber data

dalam penelitian ini yaitu menggunakan sumber data eksternal dimana data tersebut

didapat melalui penyebaran kuesioner kepada karyawan Radio Republik Indonesia

Kota Malang.

3.4.2 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan suatu proses pengadaan data untuk keperluan

penelitian. Pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting dalam metode
ilmiah. Pada umumnya, data yang dikumpulkan akan digunakan kecuali untuk

keperluan eksploratif juga untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan (Moehar,

2002:131).

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah

sebagai berikut :

a. Kuesioner atau angket

Kuesioner atau angket yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sejenis

kuesioner yang tertutup karena responden hanya tinggal memberikan tanda pada

salah satu jawaban yang dianggap paling benar.

b. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan dengan mencari dan mengumpulkan data mengenai hal-

hal yang berupa rekapitulasi untuk mendukung penelitian yang dilakukan.

Skala pengukuran yang digunakan adalah Skala Likert. Dengan menggunakan

Skala Likert, Menurut Sugiyono (2012:93) Skala Likert digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena

sosial.

Tabel 3.2 Skala Likert

Keterangan Skor
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Ragu-ragu (RG) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber: Sugiyono 2017:147
3.5 Metode Analisis Data

3.5.1 Uji Instrumen

a. Uji Validitas

Uji validitas menurut Sugiyono (2017:15) menunjukan derajat ketepatan

antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang

dikumpulkan oleh peneliti. Untuk mencari validitas sebuah item, maka

mengkorelasikan skor item dengan total item tersebut. Jika koefisien antara

item dengan total item sama atau diatas 0,3 maka item tersebut dinyatakan

valid, tetapi jika nilai korelasinya dibawah 0,3 maka item dinyatakan tidak

valid. Dalam mencari nilai korelasi penulis menggunakan rumus pearson

Product Moment, dengan rumus sebagai berikut :

Dimana:

b. Uji Reliabilitas

Uji realibilitas berguna untuk menetapkan apakah instrument yang dalam

hal ini dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak responden yang

sama akan menghasilkan data yang konsisten. Dengan kata lain, realibilitas

instrument mencirikan tingkat konsisten. Maksud dari uji realibilitas adalah

untuk mengetahui apakah kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini

menunjukkan tingkat ketepatan, keakuratan, dan konsistensi meskipun


kuesioner digunakan dua kali atau lebih pada lain waktu. Uji realibilitas

dilakukan terhadap item pernyataan dalam kuesioner yang telah dinyatakan

valid. Menurut Ghozali (2012:129) uji reliabilitas instrument dapat dilihat

dari besarnya nilai Cronbach Alpha pada masing-masing variabel.

Cronbach Alpha digunakan untuk mengetahui reliabilitas konsisten inter

item atau menguji kekonsistenan responden dalam merespon seluruh item.

Instrument untuk mengukur masing-masing variabel dikatakan reliable jika

memiliki Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60.

3.5.2 Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2016:154) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi

normal. Apabila nilai residual tidak mengikuti distribusi normal maka uji

statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Uji ini

menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov yang merupakan salah satu cara

untuk menguji normalitas residual. Uji Kolmogorov-Smirnov dilakukan

dengan membuat hipotesis :

H0: Jika nilai signifikan >0,05 maka dikatakan berdistribusi normal

HA: Jika nilai signifikan <0,05 dikatakan berdistribusi tidak normal

3.5.3 Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikoloneritas

Menurut Supriyono et al (2016) suatu model regresi sebaiknya tidak terjadi

korelasi diantara variabel independent. Jika variabel independent saling

berkorelasi maka variabel-variabel ini tidak ortogonal atau terjadi

kemiripan. Multikolonieritas dapat diketahui dari nilai tolerance dan


Variance Inflation Factor (VIF). Apabila nilai toleransi lebih besar dari 0,1

dan nilai VIF lebih kecil dari 10 maka regresi bebas dari multikolonieritas.

b. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2016) uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji

apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual

satu pengamatan ke pengamatan lain. Pelaksanaan uji heteroskedastisitas

dapat menggunakan uji glejser. Kriteria yang berlaku adalah jika nilai

signifikan uji t (pada uji glejser) > tingkat signifikan 0,05 maka artinya

varian residual sama (homokedastisitas) atau terjadi heteroskedastisitas.

3.5.4 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis ini digunakan untuk memprediksi berubahnya nilai variabel

tertentu bila variabel lain berubah. Menurut Sugiyono (2013:333) dikatakan

regresi berganda karena jumlah variabel independent lebih dari satu.

Mengingat dalam penelitian ini variabel x memiliki empat predikator, maka

digunakan persamaan regresi linier berganda dengan rumus sebagai

berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 +b3X3

Keterangan :

Y = Kinerja Karyawan

a = Bilangan Konstanta

b1b2 = Koefisien/arah garis

X1 = Tingkat Pendidikan

X2 = Masa Kerja

X3 = Komitmen
3.5.5 Uji Hipotesis

Menurut Sugiyono (2017:95) berpendapat bahwa hipotesis merupakan

jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan

masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan,

dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan hanya didasarkan pada

teori relevan dan yang belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang

diperoleh melalui pengumpulan data. Adapun langkah-langkah dalam menguji

hipotesis ini dimulai dengan menetapkan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis

alternatif (Ha), pemilihan tes statistic dan perhitungannya menetapkan tingkat

signifikansi dan penetapan kriteria pengujian.

a. Uji Statistik F (Uji Simultan)

Menurut (Riduwan dan Sunarto, 2013) Uji F dalam suatu penelitian

digunakan untuk menunjkkan apakah semua variabel-variabel bebas secara

simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.

Tingkat signifikan ditentukan yaitu sebesar 5% atau 0,05 sehingga apabila

nilai signifikan ≤ 0,05 maka variabel-variabel independent secara simultan

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependent,

sedangkan apabila nilai signifikan ≥ 0,05 maka variabel-variabel

independent tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent.

b. Uji Statistik t (Uji Parsial)

Menurut (Riduwan dan Sunarto, 2013) Uji t dalam penelitian ini digunakan

untuk menunjukkan bagaimana variabel secara individual dapat

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent (terikat). Tingkat

signifikan ditentukan sebesar 5% atau 0,05 sehingga apabila nilai

signifikan ≤ 0,05 maka variabel-variabel independent memiliki pengaruh


yang signifikan terhadap variabel dependent, sedangkan apabila nilai

signifikan ≥ 0,05 maka variabel-variabel independent tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependent.

3.5.6 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Ghozali (2013:97) Koefisien Determinasi (R2) bertujuan untuk

menguji antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama.

Pada intinya koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur variabel

independent. Nilai R yaitu antara nol dan satu. Nilai R yang kecil berarti

kemampuan variabel independent dalam menjelaskan variabel dependent

sangat kecil. Secara umum koefisien untuk data silang mempunyai nilai

determinasi yang berbeda dengan nilai r data rentan waktu yang memiliki

koefisien determinasi tinggi. Untuk nilai R yang mendekati satu dapat

diartikan bahwa variabel independent tersebut mampu menjelaskan arti dari

semua variabel yang dibutuhkan variabel dependent.

Pengguna nilai Adjust (R2) sangat dianjurkan dalam penelitian saat ini

untuk menghasilkan evaluasi terbaik dari regresi. Kelebihan dari Adjust (R)

yaitu dimana nilai determinasi akan naik dan turun apabila variabel

independent ditambahkan kedalam model regresi.


DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Surya. 2018. Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan.


JIAGANIS. 3(2). Hal 1-17
Ariawan, dkk. 2020. Disiplin Kerja, Kepuasan Kerja dan Kinerja Pegawai Negeri Sipil Pada
Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia Singaraja. Widya Amerta
Jurnal Manajemen Fak. Ekonomi. 7(2). Hal 15-31
Basyit, Abdul, dkk. 2020. Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Pengalaman Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan. Jurnal EMA-Ekonomi Manajemen Akuntansi. 5(1). Hal 12-20
Edy Wirawan, Ketut, dkk. 2019. Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Pengalaman Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Manajemen. 5(1). Hal 60-67
Ghozali. 2016. Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pengalaman Kerja Dan Komitmen Terhadap
Kinerja Karyawan Di PDAM Delta Tirta Sidoarjo. Skripsi (Kediri: Fakultas Ekonomi
Universitas Nusantara PGRI)
Guspul, Ahmad. 2017. Tingkat Pendidikan, Masa Kerja, Motivasi Kerja Pengaruhnya
Terhadap Kinerja Perangkat Desa Di Kecamatan Kaliworo Wonosobo. Jurnal PPKM.
Hal 74-89
Ghazali, Imam. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu
Goga Parinding, Roberto. 2017. Analisis Pengaruh Komitmen Afektif, Komitmen
Berkelanjut, Dan Komitmen Normatif Terhadap Kinerja Karyawan Pada
PT.Pegadaian (Persero) Cabang Ketapang. Jurnal Ilmu Manajemen. 1(2). Hal 88-107
Harahap, Marlia, Abdullah. 2016. Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pengalaman Kerja, Gaji dan
Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pengelola Keuangan Pemerintah Daerah
Kabupaten Lebong. JOURNAL OF ECONOMIC MANAJEMEN & BUSINESS. 17(1).
Hal 9-26
Hitalessy, Veronica, dkk. 2018. Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pelatihan dan Pengalaman
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Journal IMAGE. 7(1). Hal 38-44
Indra Putra, I Wayan, dkk. 2016. Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan. e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan
Manajemen. 4
I, Rondonuwu, dkk. 2017. Pengaruh Motivasi, Komunikasi dan Komitmen Karyawan
Terhadap Kinerja Karyawan Di PT. Hasjrat Abadi Manado. Jurnal EMBA. 5(2). Hal
361-370
Kurniawati, Tiktiek. 2020. Pengaruh Masa Kerja dan Tingkat Pendidikan Terhadap Kinerja
Karyawan Di Lingkungan Yayasan Pendidikan Galuh Ciamis. Journal of
managementReview. 4(3). Hal 557-565
Nitisemito, Alex S. Manajemen Personalia Manajemen Sumber Daya Manusia,
Jakarta:Ghalia Indonesia, 1996
Prihantoro, Agung. 2012. Peningkatan Kinerja Sumber Daya Manusia Melalui Motivasi,
Disiplin, Lingkungan Kerja dan Komitmen. VALUE ADDED. 8(2). Hal 78-98.
http://jurnal.unimus.ac.id
Ratna Dewi, Desak Ketut, dkk. 2016. Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan. e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen. 4
Septarina, Mifta. 2017. Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan Lamanya Bekerja Terhadap
Kinerja Karyawan Pada PT. Pegadaian Syariah Simpang Patal Palembang. Skripsi
(Palembang: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam UIN Raden Fatah).
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta
William Suryahadi, Yusak. 2015. Pengaruh Komitmen dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Pada Lukas Tours dan Travel. AGORA. 3(2). Hal 625-630
LAMPIRAN

KUESIONER PENELITIAN

Assalamualaikum Wr,Wb.
Kepada Yth. Responden Penelitian
Karyawan Radio Republik Indonesia, Malang

Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Universitas Islam Malang, dengan
identitas :
Nama : Rachmaudinah Hilda Safitri
NPM : 21801081267
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Manajemen

Dalam rangka mendapatkan data untuk sebuah penelitian sebagai syarat


menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Tingkat Pendidikan, Masa Kerja dan
Komitmen Terhadap Kinerja Karyawan Radio Republik Indonesia Kota Malang”, maka saya
mohon kesediaannya untuk menjawab dan mengisi beberapa persyaratan yang disediakan
dari kuesioner yang diberikan dibawah ini. Kuesioner ini hanya bertujuan untuk kepentingan
penelitian dan tidak disajikan kepihak luar, serta kerahasiaan dalam mengisi kuesioner ini
terjamin sepenuhnya. Oleh karena itu saya berharap jawaban yang Bapak/Ibu berikan dengan
jujur dan terbuka akan sangat membantu dalam penelitian ini. Atas partisipasi dan kesediaan
Bapak/Ibu dalam mengisi kuesioner ini saya ucapkan terimakasih.

HormatSay
a

Rachmaudinah Hilda Safitri


IDENTITAS RESPONDEN

Untuk kelengkapan data penelitian, kami mohon Bapak/Ibu/Saudara/Saudari mengisi data


dibawah ini dengan memberi tanda √ di kolom jawaban yang dipilih :

1. Nama :
2. Jenis Kelamin : □ Laki-laki □ Perempuan
3. Usia : □ 18-25 Tahun □ >40 Tahun
□ >25 Tahun □ >50 Tahun
□ >30 Tahun □ >60 Tahun
4. Pendidikan Terakhir : □ SMP □ S1
□ SMA □ S2
□ Diploma
5. Jabatan :
6. Lamanya Bekerja : □ 2-5 Tahun □ >10 Tahun
□ >5 Tahun □ >15 Tahun

Petunjuk Pengisian :

1. Bacalah setiap pertanyaan dengan seksama sebelum menjawab.


2. Anda hanya dapat memberikan satu jawaban dari setiap pertanyaan.

Data ini menggunakan skala likert dengan skor sebagai berikut :

5 : Sangat Setuju (SS)

4 : Setuju (S)

3 : Ragu-Ragu (RG)

2 : Tidak Setuju (TS)

1 : Sangat Tidak Setuju (STS)


NO
. PERNYATAAN SKOR
SS S RG TS STS
KINERJA KARYAWAN (Y)
Kualitas Kerja
1. Pegawai dapat memenuhi standar kerja yang ditentukan
2. Pegawai dapat bekerja dengan cekatan
3. Pegawai teliti dalam bekerja
Kuantitas
1. Kuantitas kerja yang diberikan sudah sesuai dengan
kemampuan anda
2. Saya selalu berusaha mencapai target kerja yang telah
ditetapkan oleh perusahaan
3. Saya selalu fokus menyelesaikan pekerjaan walaupun
atasan sedang tidak ada di perusahaan
Ketepatan Waktu
Saya dapat menggunakan waktu dengan afektif &
1. efisien
2. Saya datang ke kantor dengan tepat waktu
3. Saya pulang sesuai dengan jam kantor
Efektivitas
1. Hasil kerja diterima dengan baik oleh atasan
Pekerjaan yang telah selesai sesuai dengan target
2. perusahaan
Kemandirian
Saya mampu menyelesaikan suatu pekerjaan dengan
1. rapi
2. Saya mampu meminimalkan kesalahan dalam
menyelesaikan pekerjaan
3. saya mampu menyelesaikan pekerjaan yang diberikan
TINGKAT PENDIDIKAN (X1)
Jenjang Pendidikan
1. Semakin tinggi jenjang pendidikan maka semakin
tinggi jabatannya
2. Pendidikan akhir saya mempermudah untuk mencari
pekerjaan
Pendidikan tinggi membuat saya mendapat pekerjaan
3.
tetap
Kesesuaian Jurusan
1. Kemampuan saya dalam bekerja sesuai dengan latar
belakang pendidikan
2. Saya memiliki pengetahuan tentang pelayanan yang
baik dalam bidang pekerjaan saya saat ini
MASA KERJA (X2)
Tingkat Kepuasan Kerja
1. Fasilitas yang disediakan oleh perusahaan sangat layak
untuk digunakan
2. Menerima upah sesuai dengan tanggung jawab
3. Rekan ditempat kerja menyenangkan dan kompeten
Stress Lingkungan Kerja
1. Saya sering merasa jenuh dengan pekerjaan yang saya
hadapi setiap hari
2. Saya sering mengalami konflik dengan diri saya sendiri
sehingga membuat saya tidak konsentrasi saat bekerja
3. Saya mendapat tugas pekerjaan yang tidak mungkin
dapat diselesaikan dalam satu hari
Pengembangan Karir
1. Semakin kompleks tugas yang saya kerjakan,
pengalaman saya semakin berkembang
Semakin lama saya bekerja, semakin dapat mengetahui
2. informasi yang relevan untuk mengambil pertimbangan
dalam mengambil keputusan
3. Pengalaman kerja membuat saya mengedepankan sikap
profesional dalam bekerja
Kompensasi Hasil Kerja
1. Jumlah upah yang saya terima sudah sesuai dengan
pekerjaan yang saya lakukan
2. Upah yang diberikan oleh perusahaan membantu
memenuhi kebutuhan sehari-hari
3. Mendapat tunjangan hari raya yang diberikan
perusahaan membuat bekerja lebih semangat
KOMITMEN (X3)
Affective Commitment (Komitmen Afektif)
1. Saya akan merasa sangat berharga menghabiskan sisa
karir saya di perusahaan ini
2. Saya merasa menjadi bagian dari keluarga pada
perusahaan ini
3. Saya merasa masalah yang terjadi di perusahaan
menjadi permasalahan saya juga
Continuance Commitment (Komitmen Berkelanjutan)
1. Saya mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan yang
bagus
2. Saya sulit meninggalkan perusahaan ini karena takut
tidak mendapatkan kesempatan kerja ditempat lain
3. Akan terlalu merugikan bagi saya untuk meninggalkan
perusahaan ini
Normative Commitment (Komitmen Normatif)
1. Perusahaan ini layak mendapatkan kesetiaan dari saya
2. Saya merasa perusahaan ini telah banyak berjasa bagi
hidup saya
3. Saya merasa belum memberikan banyak kontribusi
bagi perusahaan

Anda mungkin juga menyukai